Nama Kelompok :
Tio Yan Prasetya (16611013)
Bayu Kustiantoro (16611035)
Setyo Dwi Fathur (16611037)
A. Aliran Material
Pengangkutan raw materials pada jarak yang jauh akan menimbulkan pemborosan
waktu dan energi yang cukup banyak, sebagai hasilnya pemakaian biaya akan lebih
tinggi. Hal ini ditunjukkan pada tabel 1 dan 2.
B. Utilitas Area
Potensi area yang dipakai tidak digunakan sepenuhnya karena mesin tua dan material
yang tersisa masih berada di area kerja, sebagai hasilnya menjadi area yang tidak berguna
dalam pabrik. Testing Tank terletak di tengah – tengah bengkel m/c yang akan
mempengaruhi keberlanjutan aliran komponen dan memakan waktu operasi yang lebih
banyak dari operasi yang lainnya. Jadi itu merupakan operasi bottleneck, juga merupakan
area yang penting dalam bengkel m/c.
Tabel 2. Jarak yang Dilalui Komponen Pada Tata Letak Saat Ini
C. Material Handling
Peralatan material handling masih belum cukup baik, seperti overhead cranes yang
digunakan untuk kesegala arah pada jalurnya masih belum fleksibel karena pengaturan
yang berantakan. Juga terdapat kemungkinan jatuhnya komponen yang memiliki bobot
hampir mendekati 900 Kg.
Urutan terpenting dari setiap aktivitas diatur ulang berdasarkan urutan yang paling
penting hingga yang tidak terlalu penting. Intensitas dari setiap aliran aktivitas satu ke yang
lainnya dikembangkan.
Berdasarkan modifikasi tata letak fasilitas dan keterbatasan praktis, sejumlah layout telah
dikembangkan. Ada 2 pilihan dalam meningkatkan tata letak fasilitas pabrik seperti yang
ditunjukkan oleh gambar 4. Rancangan tata letak fasilitas awal direpresentasikan sebagai B,
sedangkan yang sudah dimodifikasi direpresentasikan sebagai A.
B. Layout Awal
Gambar 4. Layout yang Diusulkan dan Layout Awal
Berdasarkan analisis aliran kerja untuk Crank-case (Tabel 4), dapat diketahui jarak
perpindahan dari gudang menuju tempat mesin, perakitan dan penyimpanan sebanyak 320 m,
berkurang menjadi 143 m atau mengalami pengurangan sebanyak 176 m. Seperti pada c-shaft
dalam perencanaan tata letak fasilitas yang baru, jarak perpindahan materialnya sebanyak 82
m, berkurang dari 106 m. Sedangkan untuk flywheel dalam tata letak fasilitas baru jarak
perpindahan materialnya adalah 67 m, berkurang dari 172 m. Terakhir, pengaturan ulang
layout mampu mengurangi aliran material, sebagai hasilnya dari pengurangan pemborosan
dan peningkatan produksi.
Tabel 4. Jarak Perpindahan Komponen pada Layout yang Diusulkan