Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Oleh :

M. REZKY ADRILA (1911113020)


MUHAMMAD HASBI FIKRI (1911113007)
AYU RIAU WANDIAH RAGIL LESTARI (1911119001)
KHAIRUL RAMADHAN (1911113023)
ADHIF RAHIM SHAHATA (1911113002)
TAUFIK WAHYUDI (191113013)
VINI OKTRI YUVIA (1911113005)
TASKIA DEVIRA (1911113017)
AHMAD RIDHO (1911113012)
MUFADHAL AL HABIB ARZA (1911113024)

Dosen :

SANTOSA.Prof.Dr.Ir.Mp

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNUVERSITAS ANDALAS

PADANG
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT,atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami kelompok 3 sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Teknologi Industri Pertanian”.

Kami kelompok 3 menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat bantuan

dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu

dalam kesempatan ini kami kelompok 3 menghaturkan rasa hormat dan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan

makalah ini.

Kami kelompok 3 menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini

masih jauh dalam kata kesempurnaan baik materi maupun cara

penulisannya.Namun demikian,kami kelompok 3 telah berupaya dengan segala

kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan

oleh karenanya,kami kelompok 3 dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka

menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami kelompok 3 selaku penulis berharap semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Padang,5 September 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor industri berbasis pertanian (agroindustri) merupakan tulang


punggung perekonomian nasional dan sumber penghidupan sebagian besar
rakyat Indonesia. Kebutuhan tenaga kerja terapan merupakan salah satu
factor penting bagi pengembangan teknik industri pertanian untuk
menghadapi tantangan masa depan berupa era globalisasi dan perdagangan
bebas. teknik industri pertanian berbasis pangan lokal memerlukan bahan
baku berupa hasil pertanian yang sesuai untuk diproses menjadi produk
pangan. Hasil pertanian yang berasal dari produksi setempat akan
mempermudah produsen teknik industri pertanian memperolehnya. Bisa
dikatakan bahwa teknik industri pertanian tersebut tumbuh seiring dengan
ketersediaan bahan baku yang relatif mencukupi.

Untuk menumbuhkan teknik industri pertanian di suatu daerah perlu


didukung sumber daya manusia yang memadai. Dalam hal ini pengelola
teknik industri pertanian juga dituntut untuk mempunyai jiwa wiraswasta
(entrepreneurship). Karena hal tersebut akan mendorong pelaku usaha
secara jeli melihat setiap peluang yang ada dan dengan tangguh akan
mampu mengatasi segala hambatan yang dijumpai.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian teknologi industri pertanian?

2. Bagaimana prospek kerja teknologi industri pertanian?

C. Tujuan

1. Menjelaskan teknologi industri pertanian

2. Menjelaskan prospek kerja teknologi industri pertanian


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Industri Pertanian

Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat meningkatkan nilai

tambah produk pertanian. Teknologi Industri Pertanian didefinisikan

sebagai disiplin ilmu terapan yang menitikberatkan pada perencanaan,

perancangan, pengembangan, dan evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi

manusia, bahan, informasi, peralatan, dan energi) pada kegiatan

agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang

optimal[1]. Disiplin ini menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia,

ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip, dan metodologi dalam

menganalisis serta merancang agar mampu memperkirakan dan

mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri.[butuh

rujukan] Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri

dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian.

Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang

berkaitan dengan perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu

yang terdiri atas bahan, sumber daya, peralatan,dan energi pada pabrik

agroindustri.

Manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan,

pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu pada permasalahan

sistem usaha agroindustri.


Teknoekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan

perencanaan, analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem terpadu pada

permasalahan sektor agroindustri.

Manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen

(perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan (dasar, baku), sistem

proses, produk, dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu yang ditetapkan.

Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan, pengolahan,

distribusi, dan pemasaran yang semula secara sederhana serta tercakup

dalam teknologi hasil pertanian, berkembang menjadi lebih luas dengan

pendekatan dari sistem Industri.

B. Prospek Kerja Jurusan Teknologi Industri Pertanian (Agroindustri)

Program studi ini memiliki prospek masa depan yang diarahkan

sebagai enabler dan entrepreneur. Lulusan yang memiliki kemampuan


penguasaan teknologi dan pengembangannya dalam bidang usaha berbasis

industri pertanian akan memberikan nilai lebih. Tidak hanya itu, lulusan ini

sangat menarik minat para perusahaan-perusahaan nasional atau

multinasional yang bergerak di bidang agroindustri, pangan, manufaktur,

perkebunan, dan pengembangan teknologi.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi industri pertanian adalah kegiatan yang memanfaatkan


hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan
serta jasa untuk kegiatan tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri
pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang
memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang
dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan
pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,
pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan
produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku
industri lainnya. Teknologi yang digolongkan sebagai teknologi
agroindustri produk pertanian begitu beragam dan sangat luas mencakup
teknologi pascapanen dan teknologi proses. Untuk memudahkan, secara
garis besar teknologi pascapanen digolongkan berdasarkan tahapannya
yaitu, tahap atau tahap sebelum pengolahan, tahap pengolahan dan tahap
pengolahan lanjut . Perlakuan pascapanen tahap awal meliputi,
pembersihan, pengeringan, sortasi dan pengeringan berdasarkan mutu,
pengemasan, transport dan penyimpanan, pemotongan/pengirisan,
penghilangan biji, pengupasan dan lainnya.
Referensi

 ^ a b c d e [Mangunwidjaja, D. dan Sailah, I. 2009. Pengantar Teknologi

Pertanian. Penebar Swadaya. Bogor.]

 ^ Soeprodjo. 1994. Pengembangan Bidang Ilmu dalam Disiplin

Teknologi Pertanian. Konsorsium Ilmu-Ilmu Pertanian, Direktorat

Jendral Perguruan Tinggi, Depdikbud. Jakarta.

 ^ [Anonim. 2006. Panduan Program Sarjana Mayor Teknik Pertanian.

Departemen Teknik Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.]

 ^ [Anonim. 2003. Kurikulum Program Studi Sarjana Teknologi Pangan.

Departemen Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut

Pertanian Bogor. Bogor]

 ^ [Livingstone, GE and Solberg, M. 1978. Food Science. In DN Lapedes

(ed) Mc Graw Hill Encyclopedia of Food, Agriculture and Nutrition.

McGraw Hill Book, Co. New Jersy.]

 ^ [Anonim. 1998. Pengembangan Agroindustri Bernilai Tambah.

Simposium Nasional Agroindustri III, Jurusan Teknologi Industri

Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.]

 https://www.youthmanual.com/cari-jurusan/pertanian/teknologi-

industri-pertanian-agroindustri-

Anda mungkin juga menyukai