Anda di halaman 1dari 30

K 3 dan

Ketenagakerjaan
"Dampak Industri Semen (PT. Semen Tonasa)
Terhadap Lingkungan"

Disusun oleh:
Bagus Setya Darmawan
40040319650057
Teknologi Rekayasa
Otomasi
LATAR BELAKANG

Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup dan melakukan aktivitas selama hidupnya. Kecenderungan manusia
hidup berkelompok untuk saling berinteraksi satu sama lain dalam memenuhi kebutuhannya baik itu kebutuhan yang bersifat
jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, manusia memiliki kewajiban untuk menjaga serta melindungi lingkungan hidup atau
alam sekitarnya. Hal ini bukanlah tanpa tujuan tetapi dilakukan agar manusia dan mahluk hidup lainnya itu bisa hidup dengan
baik dan layak sehingga bisa mempertahankan hidupnya.
Kegiatan industri merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pembangunan guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Kegiatan industri selain berdampak positif juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif dari kegiatan industri
salah satunya yaitu menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar kegiatan industri. Badan usaha yang tentu
tidak dapat terpisahkan dari peran manusia juga memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungan dari kerusakan dan
ketidakseimbangan melalui apa yang disebut dengan corporate social responsibilityseperti bagaimana cara pengolahan limbah
yang baik serta pembuangannya jangan sampai menyebakan kerusakan pada lingkungan.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksakan dengan metode survey. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengambilan
sampling terhadap lingkungan maupun masyarakat yang berada disekitar industri semen, yang bekerja sebagai
pekerja industri semen maupun yang bukan sebagai pekerja industri semen.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian industri semen PT. Semen Tonasa menimbulkan


dampak negatif dan dampak positif, baik terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.
Penjelasan Industri Semen
Industri semen adalah blok bangunan dari industri konstruksi Nasional. Beberapa proyek
konstruksi dapat berlangsung tanpa menggunakan semen di suatu tempat dalam sebuah desain.
Industri semen merupakan salah satu penyumbang polusi atau polutan terbesar ke lingkungan
dalam bentuk emisi gas karbon maupun partikel-partikel (debu) yang dapat mencemari
lingkungan. Namun juga perlu diperhatikan, bukan hanya lingkungan yang terdampak dari
indusrti semen ini, akan tetapi berdampak langsung secara kepada pekerja dan masyarakat,
seperti suara kebisingan yang dihasilkan pabrik serta getaran mekanik dari rangkaian proses
poduksi semen.
Berdasarkan Audit Lingkungan di Indonesia, telah dikeluarkan Kepmen LH
No.42/MENLH/11/1994 tentang Prinsip-Prinsip dan Pedoman Umum Audit Lingkungan
bahwa pendirian pabrik semen yang berada di wilayah Maros Sulawesi Selatan tersebut belum
melakukan UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan)
secara sepenuhnya, pertanggung-jawaban pelaksanaan audit, antara auditor dan manajemen
organisasi, komunikasi temuan-temuan audit, kompetensi audit, bagaimana auditakan
dilaksanakan, sehingga dapat menimbulkan beberapa dampak negative lainnya.
A. Dampak positif
Berdasarkankan hasil penelitian ditemukan bahwa keberadaan industri semen banyak memberikan dampak positif bagi
masyarakat sekitar pabrik, baik yang bekerja sebagai pekerja industri semen maupun yang tidak bekerja sebagai pekerja
industri semen. Berikut ini adalah dampak positif dari keberadaan industri semen PT Semen Padang terhadap masyarakat
sekitar.

1. Menghasilkan devisa atau pendapatan bagi Negara, Pemerintah daerah, dan pemilik saham.
Dengan adanya pabrik seperti ini Negara, pemerintah daerah, dan pemilik saham akan mendapatkan devisa yang cukup tinggi.
2. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Semakin banyak pabrik, industry, atau tempat usaha yang lainnya maka akan semakin banyak juga dibutuhkan karyawan untuk
membantu pengoperasian industry mereka. Begitu juga dengan adanya pabrik semen ini sebuah lapangan pekerjaan telah
tercipta.
3. Berkembangnya Ekonomi Masyarakat.
Berdirinya industri semen menyebabkan daerah sekitar industri menjadi berkembang dan tumbuh menjadi sentra bisnis skala kecil
di masyarakat. Bisnis yang muncul akibat adanya industri semen di lingkungan masyarakat adala seperti berdiriny awarung nasi,
ojek dan bisnis kecil lainnya. Keaddan tersebut jelas dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
4.Sarana dan Prasana Semakin Lengkap
Dampak positif lainnya dari berdirinya industri semen adalah sarana dan prasana masyarakat jadi semakin banyak. Adapun sarana
dan prasarana tersebut seperti, jalan akses ke industri, Sekolah, tempat ibadah, dan sarana kesehatan. Walaupun sarana dan prasarana
tersebut kadang tidak semua masyarakat yang dapat menikmatinya. Keberadaan industri semen banyak memberikan manfaat bagi
masyarakat baik bagi pekerja industri semen maupun bagi masyarakat yang bukan pekerja industri.
B. Dampak Negatif

Selain dampak positif, keberadaan industri semen juga memiliki beberpa dmapak negatif bagi
lingkungan sekitar maupun bagi masyarakat di sekitar industri semen. Berikut beberapa dampak
negatif industri semen :
Dampak negatif bagi kesehatan
1) Iritasi pada kulit,
hal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit. Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak
langsung (terlindung maupun oleh keringat).
2) Alergi
hal ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi yang dapat timbul akibat debu semen diantaranya:
bersin-bersin, susah bernafas bagi penderita asthma, gatal-gatal.
3) Iritasi pada mata,
hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu, iritasi yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata
serius.
4) Gangguan pernafasan,
hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat
megaduk, menghaluskan atau memotong material campuran semen juga dapat melepaskan sejumlah debu semen. Untuk jangka
pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan
pernafasan.
Dampak negatif bagi
lingkungan

Salah satu dampak negatif dari industri semen adalah pencemaran


udara oleh debu. Debu yang dihasilkan oleh kegiatan industri
semen terdiri dari debu yang dihasilkan pada waktu pengadaan
bahan baku, debu selama proses pembakaran, dan debu yang
dihasilkan selama pengangkutan bahan baku ke pabrik serta
bahan jadi ke luar pabrik, termasuk pengantongannya. Selain itu,
pabrik semen juga meningkatkan suhu udara dan suara yang
ditimbulkan mesin-mesin dalam pabrik juga menimbulkan
kebisingan.
Lahan
Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat
penambangan tanah liat. Perubahan ini dari segi waktu akan
meluas ke arah menurunnya kapasitas penampungan air
yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap
kuantitas air sungai. Sedangkan dari segi ruang akan
mempengaruhi keseimbangan atau keselarasan lingkungan
setempat.
Air
Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik
dalam bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan
penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah
terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar
sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah
banjir pada musim hujan.
Flora dan Fauna
Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya
pola vegetasi dan jenis endemic, dan pembentukkan klorofil
serta proses fotosintesis, Sedangkan berkurangnya
keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan
langka) disebabkan karena berubahnya habitat air dan
habitat tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.
Udara

Zat-Zat yang Mempengaruhi Pencemaran Udara


Disini kami penulis lebih menekankan pada pencemaran
udara karena bahasan materi yang kami buat mengenai PT
Semen padang yang mempunyai dampak atau pencemaran
udara. Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik
semen adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas
dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuk limbah
gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar
bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung
unsur-unsur :
1. CO (Karbon
Monoksida)
Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar
dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran
yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-
mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk
meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai
perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan
jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan
kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti
pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi
karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar.
2. Nitrogen Dioksida (NO2)

NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih
tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan
90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru
(edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100%
kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau
kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10
menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.
3. Sulfur Oksida (SOx)
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua
komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2)
dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx).
Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem
pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan
terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa
individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap
pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan
penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan
kadiovaskular.
4. Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah
kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi
ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30 km dimana
radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan
memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah
molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon
menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang
240-320 nm.
5. Hidrokarbon (HC))

Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan


membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH)
yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini
masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya
sel-sel kanker.
7. Partikulat Debu (TSP)

Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan


partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan
mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat
yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih
besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan
iritasi.
6. Khlorin (Cl2)

Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.
Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen
khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang
digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin
dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin
masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat
membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan
iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan
membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
C.Aspek Lingkungan Industri Semen

Hutan mempunyai fungsi ekologi yang sangat penting, antara lain,


hidro-orologi, penyimpan sumberdaya genetik, pengatur
kesuburan tanah hutan dan iklim serta rosot (penyimpan, sink)
karbon, Hutan juga berfungsi sebagai penyimpan keanekaragaman
hayati.
Perluasan pertambangan telah mengakibatkan pemindahan lahan
dan sumberdaya, perubahan luar biasa terhadap vegetasi dan
ekosistem setempat. Lingkungan menjadi bagian yang sangat
rawan terjadi perubahan kearah rusaknya lingkungan biofisik
yang terdegredasi serta bertambahnya lahan kritis. apabila
dikelola secara tidak bijaksana. Aspek lingkungan mempunyai
dimensi yang sangat luas pengaruhnya terhadap kualitas udara dan
terjadinya bencana alam seperti, tanah longsor, banjir dan
kemarau akibat adanya perubahan iklim global.
D. Pencemaran limbah industri dan pengolahan

Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik adalah debu dan partikel, yang termasuk
limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap
yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur
kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui
kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel
adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang sepertiuap air, debu, asap,
kabut dan fume-sedangkan pencemaran berbentuk gas dapat dirasakan melalui penciuman(untuk gas
tertentu) ataupun akibat langsung. Gas ini antara lain SO2, CO, dan lain lain
1. Limbah gas
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi
pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia
seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan lain-lain.
Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia.
Konsentrasi fluorida yang diperkenankan dalam udara 2,5 mg/meter kubik. Fluorida dan
persenyawaannya adalah racun dan mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan
hidrogen fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan
penyakit pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan karbon disulfida adalah persenyawaan
yang mengandung sulfur. Persenyawaan sulfida dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan
kerusakan pada sel susunan saraf.
Teknologi pengolahan emisi pencemaran udara industri telah berkembang lama,yang
digunakan untuk mengurangi, menurunkan, dan menghilangkan kadar pencemaran unsur-
unsur limbah proses yang dihasilkan. Teknologi yang diterapkan yaitu peralatan untuk partikel
dan aerosol seperti dengan cara pengndapan, scrubber, filter dan electrostatic precipitator.
2. Limbah B3
Limbah B3 adalah Sisa usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau
beracun yang karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya, yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya .
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal
dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap.
Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi
Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn lumpur
aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested
aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan
banyak mengandung padatan organik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Limbah Pabrik PT. Semen
Tonasa Terhadap Lingkungan Sekitar

Aktivitas penambangan kapur dilakukan oleh industri semen besar PT. Semen Tonasa memiliki
daerah jangkauan kerja dengan luas daerah operasi mencapai 2.354,7 ha. Selain itu, sedikitnya
terdapat 24 perusahan penambangan marmer dengan luas areal eksploitasi 15-25 ha setiap
perusahaan.
Limbah atau sampah, tergantung pada jenis bahan atau terminologi regional, merupakan
bahan
yang tidak diinginkan atau tidak diinginkan atau zat. Ini mungkin terdiri dari bahan yang tidak
diinginkan yang tersisa dari proses manufaktur (industri, komersial, pertambangan atau operasi
pertanian,) atau dari kegiatan masyarakat dan rumah tangga. Materi yang dapat dibuang atau
akumulasi, disimpan, atau diolah (fisik, kimia, atau biologi), sebelum dibuang atau didaur ulang. Hal
ini juga digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang kita gunakan tidak efisien atau tidak tepat.
E. Upaya Penanggulangan dari PT. Semen Tonasa
Dalam penjelasan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup
disebutkan bahwa arah pembangunan jangka panjang Indonesia adalah pembangunan ekonomi dengan
bertumpukan pada pembangunan industri yang diantaranya menggunakan berbagai jenis bahan kimia dan
zat radioaktif. Hal yang perlu dilakukan untuk menanggulangi pencemaran yang diakibatkan oleh
aktivitas pabrik semen yaitu adanya kesadran dari masyarakat itu sendiri dan upaya pemilik industry serta
pemerintah dalam mengatasi dampak akibat aktivitas industri semen.
Dalam mengatasi limbah hasil industry, kita harus mengetahui jenis limbah yang akan kita tangani.
Untuk limbah dari industry pabrik semen limbahnya berupa limbah gas. Limbah
seperti ini dapat ditanggulangi dengan cara diminimalisasi. Artinya pihak perusahaan atau pabrik
lebih memberlakukan bahan-bahan yang berpotensi menghasilkan limbah non
ekonomis dengan meminimalisasi penggunaannya atau memberikan zat yang mampu
menetralisasi munculnya limbah yang melimpah ruah. Selain itu, kesadaran manusia untuk
menanggulangi limbah hasil industry sangat penting. Para pemilik serta pengolah industry
adalah pihak pertama yang seharusnya memiliki kesadaran tersebut tanpa
kesadaran dari mereka limbah hasil industri tidak akan berkurang begitu saja. Berbagai tindakan dan
upaya perlu dilakukan agar pabrik-pabrik di Negara kita bisa menghasilkan produk yang
berkualitas
tinggi tanpa menimbulkan limbah yang berbahaya bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.
Pihak PT. Semen Tonasa telah membuat sistem pengelolaan limbah dengan membuat pipa besar yang
dapat mengalirkan limbah-limbah tersebut ke tempat pengelolaan limbah. Dalam tempat pengelolaan
limbah yang berada jauh dari tempat industri tepatnya berada di daerah persawahan warga, limbah
tersebut diolah sampai kandungan zat berbahaya yang ada dapat diminimalisir.
Meski sudah melalui proses yang panjang, limbah tersebut masih terdapat zat yang berbahaya dan
limbah tersebut di buang ke sungai dan bisa saja mencemari sungai yang mengancam biodiversitas
sungai tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan dampak dari keberadaan industri
semen bagi masyarakat sekitar, antara lain sebagai berikut. Dampak Positif keberadaan industri semen bagi
masyarakat baik pekerja industri maupun bagi masyarakat yang bukan pekerja industri antara lain adalah
peluang bekerja dan berusaha semakin banyak, berkembangnya ekonomi masyarakat, dan sarana dan
prasarana semakin banyak. Dengan demikian maka keberadaan industri semen telah membawa dampak
pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dampak negatif keberadaan industri semen
bagi masyarakat, baik pekerja industri semen maupun bagi masyarakat yang bukan pekerja industri semen,
antara lain adalah mulai memudarya nilai-nilai kebersamaan, kecemburuan sosial di masyarakat, dan
kesehatan masyarakat akibat pencemaran lingkungan dari limbah pabrik. Pembangunan industri semen ini
juga berdampak negatif kalau dilakukan secara sembarangan. Dampak ini dapat merusak lingkungan, dan
bahkan merusak budaya masyarakat setempat. ekologis sistem monokultur pada perkebunan kelapa sawit
telah merubah ekosistem hutan, hilangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan tropis, serta
plsama nutfah, sejumlah spesies tumbuhan dan hewan.
.
SARAN
Hal yang perlu dilakukan untuk menanggulangi pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas
pabrik semen yaitu adanya kesadran dari masyarakat itu sendiri dan upaya pemilik industri
serta pemerintah dalam mengatasi dampak akibat aktivitas industri semen. Dalam mengatasi
limbah hasil industry, kita harus mengetahui jenis limbah yang akan kita tangani. Untuk
limbah dari industry pabrik semen limbahnya berupa limbah gas. Limbah seperti ini dapat
ditanggulangi dengan cara diminimalisasi. Artinya pihak perusahaan atau pabrik lebih
memberlakukan bahan-bahan yang berpotensi menghasilkan limbah non ekonomis dengan
meminimalisasi penggunaannya atau memberikan zat yang mampu menetralisasi munculnya
limbah yang melimpah ruah. Selain itu, kesadaran manusia untuk menanggulangi
limbah hasil industri sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
http://tjlnhkk.blogspot.co.id/2014/06/dampak-industri-terhadap-lingkungan.html
http://industrisemen-prosespembuatansemen.blogspot.co.id/2015/04/pemanfaatan-limbah-b3-sebagai
- bahan.html
https://rendymalik29.wordpress.com/2014/10/27/dampak-negatif-pencemaran-lingkungan-dari-pabri
k- semen/
http://gagahrudyhermawan.blogspot.co.id/2015/01/dampak-positif-dan-negatif.html
http://mengajar-geografi.blogspot.co.id/2013/03/pengaruh-pembangunan-industri-semen.html
http://ellinjuniarti.blogspot.co.id/2013/11/dampak-pencemaran-lingkungan-akibat-pt.html htt
ps://alamendah.org/2014/08/01/kerusakan-lingkungan-hidup-di-indonesia-dan-penyebabnya
http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2011/10/lingkungan.html
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai