1 dari 5
http://thorik.staff.uii.ac.id/2009/08/23/hubungan-antara-total-suspended-s...
Home
7/18/2014 2:54 PM
2 dari 5
http://thorik.staff.uii.ac.id/2009/08/23/hubungan-antara-total-suspended-s...
berasal dari DAS (Daerah Aliran Sungai) dan resuspensi sediment di dasar danau.
Dissolved Oxygen atau Kelarutan oksigen
Sumber oksigen dalam perairan dapat diperoleh dari hasil proses fotosintesis phytoplankton atau tumbuhan
hijau dan proses difusi dari udara, serta hasil proses kimiawi dari reaksi-reaksi oksidasi. Keberadaan oksigen
di perairan biasanya diukur dalam jumlah oksigen terlarut (dissolved oxygen) yaitu jumlah miligram gas
oksigen yang terlarut dalam satu liter air.
Pada ekosistem perairan, keberadaan oksigen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain distribusi
temperatur, keberadaan produser autotrop yang mampu melakukan fotosintesis, serta proses difusi oksigen
dari udara. Di perairan umumnya oksigen memiliki distribusi yang tidak merata secara vertikal . Distribusi ini
berkaitan dengan kelarutan oksigen yang dipengaruhi oleh temperatur perairan. Kelarutan oksigen bertambah
seiring dengan penurunan temperatur perairan, walaupun hubungan ini tidak selamanya berjalan secara linier.
Tabel 1. Hubungan antara temperatur dan kelarutan oksigen di perairan
Suhu Kelarutan oksigen (mg/L)
0
14.6
4
13.1
8
11.9
12
10.8
16
10.0
20
9.2
24
8.5
30
7.6
Sumber :Chanlett (1979)
Hubungan antara Total Suspended Solid dengan Turbidity dan Dissolved Oxigen
Kekeruhan erat sekali hubungannya dengan kadar zat tersuspensi karena kekeruhan pada air memang
disebabkan adanya zat-zat tersuspensi yang ada dalam air tersebut. Zat tersuspensi yang ada dalam air terdiri
dari berbagai macam zat, misalnya pasir halus, liat dan lumpur alami yang merupakan bahan-bahan
anorganik atau dapat pula berupa bahan-bahan organik yang melayang-layang dalam air. Bahan-bahan
organik yang merupakan zat tersuspensi terdiri dari berbagai jenis senyawa seperti selulosa, lemak, protein
yang melayang-layang dalam air atau dapat juga berupa mikroorganisme seperti bakteri, algae, dan
sebagainya. Bahan-bahan organik ini selain berasal dari sumber-sumber alamiah juga berasal dari buangan
kegiatan manusia seperti kegiatan industri, pertanian, pertambangan atau kegiatan rumah tangga. Kekeruhan
memang disebabkan karena adanya zat tersuspensi dalam air, namun karena zat-zat tersuspensi yang ada
dalam air terdiri dari berbagai macam zat yang bentuk dan berat jenisnya berbeda-beda maka kekeruhan tidak
selalu sebanding dengan kadar zat tersuspensi.
Tontowi (2007) telah membuktikan bahwa peningkatan total padatan terlarut akan meningkatkan tingkat
kekeruhan di Waduk Jati Luhur. Kenaikan kadar zat tersuspensi dari 11 mg/L menjadi 50,5 mg/L atau
mengalami kenaikan sebesar 390 %, sedangkan kekeruhan mengalami kenaikan dari 6,6 NTU menjadi 27,6
NTU atau mengalami kenaikan sebesar 318 %
Dampak kekeruhan pada air minum terutama adalah dapat menimbulkan estetika yang kurang baik. Orang
menilai air minum pertama dari kekeruhannya. Air yang keruh ditinjau dari estetikanya tidak layak untuk
diminum. Selain dari segi estetika, air yang keruh yang mengandung zat-zat tersuspensi dapat menyebabkan
mikroorganisme patogen hidup dan berkembang dengan baik, bahkan adanya bahan-bahan tersuspensi
tersebut dapat menyebabkan mikroorganisme lebih tahan terhadap proses desinfeksi.
Adanya kekeruhan akan manghambat proses masuknya sinar matahari ke dalam perairan. Sehingga hal
tersebut dapat mengakibatkan proses fotosintesis tanaman (fitoplankton) menjadi terhambat. Padahal seperti
7/18/2014 2:54 PM
3 dari 5
http://thorik.staff.uii.ac.id/2009/08/23/hubungan-antara-total-suspended-s...
diketahui bersama, fotosintesis oleh tanaman akan menghasilkan gas O2 yang banyak dibutuhkan oleh
organisme di lingkungan perairan.
Jika oksigen hanya sedikit dan maka bakteri aerobic akan cepat mati karena suplay oksigennya sedikit dan
bakteri anaerobik mulai tumbuh. Bakteri anaerobik akan mendekompisisi dan menggunakan oksigen yang
disimpan dalam moleku lmolekulyang sedang dihancurkan. Hasil dari kegiatan bakteri anaerobikdapat
membentuk Hidrogen Sulfida (H2S), gas yang berbau busuk dan berbahaya, serta beberapa produk lainnya
Kesimpulan
Peningkatan konsentrasi padatan terlarut berkorelasi secara positif dengan nilai kekeruhan dan berkorelasi
negative dengan kelarutan oksigen
DAFTAR PUSTAKA
Chanlett, E.T., 1979. Environmental Protection. Mc Graw-Hill Book Company. New York.585 p.
Sunarto, 2003, Peranan Dekomposisi Dalam Proses Produksi Pada Ekosistem Laut Pengantar Falsafah
Sains (Pps702)Program Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor
Entry Filed under: Uncategorized
7/18/2014 2:54 PM
4 dari 5
http://thorik.staff.uii.ac.id/2009/08/23/hubungan-antara-total-suspended-s...
Leave a Comment
Name
Required
Required, hidden
Url
Comment
Calendar
August 2009
M T W T F S S
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
Sep
7/18/2014 2:54 PM
5 dari 5
http://thorik.staff.uii.ac.id/2009/08/23/hubungan-antara-total-suspended-s...
M T W T F S S
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
Sep
Recent Posts
MEMETIK HIKMAH SETELAH BERPUASA
Mencari Jejaring Alumni
Curriculum Vitae
TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN PLASTIK MASA DEPAN
HUBUNGAN ANTARA TOTAL SUSPENDED SOLID DENGAN TURBIDITY DAN DISSOLVED
OXYGEN
Links
D3 Analis Kimia
Jurnal Analytical Science
Lab. Terpadu UII
Login
Staff UII Blogs
UII Website
Theme: Blix by Sebastian Schmieg. Theme pack from WPMUDEV by Incsub.
BBDFE4A1-4960-4615BD06-0C1C6E8DFAAE
BBDFE4A1-4960-4615BD06-0C1C6E8DFAAE
7/18/2014 2:54 PM