Anda di halaman 1dari 29

PKM-P 2015

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
OPTIMASI METODE SIMULTANEOUS SACCHARIFICATION AND
FERMENTATION DALAM PEMBUATAN ENERGI RAMAH
LINGKUNGAN (BIOETANOL) DARI KULIT SINGKONG
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Astri Nuraini
Rani Anggraini
Badiatul Niqmah
Seli Saputra

(1314051008 angkatan 2013)


(1314051038 angkatan 2013)
(1317011009 angkatan 2013)
(1514051014 angkatan 2015)

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


1.Judul Kegiatan

: Optimasi
Metode
Simultaneous
Saccharification and Fermentation
dalam Pembuatan Energi Ramah
Lingkungan (Bioetanol)
dari Kulit Singkong
: PKM-P

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NPM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Astri Nuraini
: 1314051008
: Teknologi Hasil Pertanian
: Universitas Lampung
: Jl. Z.A Pagar Alam Gg Kedelai no 09
Gedong Meneng Bandar Lampung.
085789745772
f. Alamat email
: rimastri95@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 4orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Ir.Marniza, M.Si
b. NIDN
: 196507051990032001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Cut Nyak Dien Gg Hidayat 6
BandarLampung / 081369775049
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Rp 11.674.000
:: 4 bulan

Bandar Lampung, 25 September 2015


Menyetujui
Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Ketua Pelaksana Kegiatan

Ir. Susilawati, M.Si


NIP. 196108061987022001

ASTRI NURAINI
NPM. 1314051008

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan


Dan Alumni

Dosen Pendamping

Prof. Dr. Sunarto DM, S.H., M.H

Ir. Marniza, M.Si

NIP/NIK. 1954111219860030003

NIP. 196507051990032001

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iii

RINGKASAN..................................................................................................

iv

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah......................................................................
1
1.2 Tujuan Penelitian........................................................................................

1.3 Manfaat dan Luaran Penelitian...................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1Bioetanol......................................................................................................

2.2 Kulit singkong............................................................................................

2.3 Selulosa.......................................................................................................

2.4 Simultaneous Saccharificiaton And Fermentation.....................................

BAB III. METODE PELAKSANAAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................

3.2 Bahan dan Alat............................................................................................

3.3 Metode Penelitian.......................................................................................

3.4 Pelaksanaan Penelitian................................................................................

3.5 Pengamatan.................................................................................................

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya..........................................................................................

4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

RINGKASAN
Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi biomassa dengan
bantuan mikroorganisme dan merupakan biofuel ramah lingkungan pengganti
bahan bakar fosil. Biofuel generasi pertama terbuat dari bahan nabati yang
mengandung glukosa dan berasal dari bahan pangan. Untuk menghindari adanya
persaingan terhadap kebutuhan pangan, maka dikembangkan bioetanol generasi
kedua yang terbuat dari bahan yang mengandung lignoselulosa. Salah satu bahan
yang digunakan sebagai bahan baku bioetanol adalah kulit singkong. Kulit
singkong dipilih karena jumlah produksinya di Indonesia yang tinggi mencapai
sekitar 3,555-4,740 juta ton pada tahun 2015. Pembuatan bioetanol dari kulit
singkong terdiri dari 5 tahap yaitu : (1) pengecilan ukuran, (2) praperlakuan
termokimia, (3) hidrolisis enzimatik, (4) fermentasi gula monomer menjadi etanol,
dan (5) pemisahan hasil bioetanol dari fermentasi.
Salah satu metode fermentasi yang digunakan dalam pembuatan bioetanol
adalah metode SSF (Simultaneous Saccharification Fermentation). Kelebihan
metode SSF adalah tanpa melalui tenggang waktu yang lama, biaya yang lebih
murah, serta polisakarida yang terkonversi menjadi monosakarida tidak kembali
menjadi polisakarida karena monosakarida langsung difermentasi menjadi etanol.
Namun kondisi optimum untuk memproduksi bioetanol dari kulit singkong belum
ditemukan. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk
menemukan kondisi optimum SSF kulit singkong dalam produksi bioetanol yang
meliputi : kosentrasi substrat, konsentrasi enzim, konsentrasi starter, dan waktu
penambahan starter Saccharomyces cerevisiae, dan lama inkubasi. Pelaksanaan
penelitian dimulai dengan pembuatan tepung kulit singkong dilanjutkan
pemberian perlakuan awal tepung kulit singkong dengan cara merendam sampel
dalam larutan 1,0 M NaOH pada suhu 121 oC selama 15 menit. Setelah lignin
dipisahkan, holoselulosa kulit singkong dihidrolisis dengan berbagai kosentrasi
enzim, ditambahkan starter, dan kemudian difermentasi secara serentak pada suhu
380 C, kecepatan goyangan 150 rpm, dan lama inkubasi 72 jam. Hasil penelitian
ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah limbah agroindustri serta mengatasi
masalah ketergantungan terhadap sumber energi fosil. Penelitian ini juga dapat
menjadi acuan atau referensi seluruh kalangan tekait dengan pembuatan bioetanol.

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah


Kebutuhan energi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya populasi penduduk. Berdasarkan data pada Badan Standardisasi
Nasional (2014) menunjukkan kebutuhan energi Indonesia mencapai 933,3 juta
SBM (setara barel minyak) dan terus meningkat sebesar 7,1 % setiap tahunnya.
Namun, Indonesia mengalami ketergantungan terhadap bahan bakar minyak
(BBM), atau energi fosil (BPPT ,2014). Bahkan sekitar 65 % kebutuhan final
energi Indonesia masih tergantung pada BBM. Konsumsi energi yang tinggi ini
menimbulkan masalah dengan laju pengurangan sumber daya fosil, seperti
minyak, gas bumi, serta batubara, yang lebih cepat jika dibandingkan dengan laju
penemuan cadangan baru. Cadangan minyak bumi Indonesia hanya sembilan
miliar barel yang diperkirakan habis selama 18 tahun dengan laju produksi ratarata 500 juta barel per tahun (Lemhannas RI, 2013).
Hal tersebut menyebabkan pemerintah harus melakukan penghematan
energi dan mencari sumber-sumber energi alternatif berbasis bio untuk
menggantikan minyak bumi (Astuti dan Suwondo, 2012). Untuk mendukung
pengembangan biofuel ini pemerintah mengeluarkan Perpres No. 5 Tahun 2006
tentang Kebijakan Energi Nasional, dimana pemanfaatan BBN (biofuel)
ditargetkan 2% pada tahun 2010 dan 5% pada tahun 2025. Saat ini biofuel yang
banyak dikembangkan dan diteliti salah satunya adalah bioetanol yang lebih
ramah lingkungan serta meningkatkan efisiensi pembakaran. Bioetanol
merupakan etanol yang berasal dari sumber hayati. Bioetanol bersumber dari gula
sederhana, amilum dan selulosa (Ardian et al., 2007). Pada bioetanol generasi
pertama bahan baku yang digunakan berupa ubi kayu, gula tebu, dan jagung.
Padahal bahan-bahan tersebut merupakan bahan pangan yang potensial sehingga
pengembangan bioetanol dari bahan pangan tersebut dapat menimbulkan
persaingan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di masa
mendatang. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan bioetanol dari bahan yang
bukan merupakan sumber pangan yaitu bahan yang mengandung lignoselulosa
misalnya berasal dari limbah padat agroindustri (Yuanisa et al., 2015).
Kulit singkong merupakan salah satu bahan baku yang potensial dalam
pembuatan bioetanol generasi kedua. Kulit singkong merupakan hasil samping
dari industri pengolahan ketela pohon dan setiap kilogram singkong menghasilkan
15-20% limbah kulit (Sandi et al., 2013). Indonesia sendiri merupakan negara
penghasil singkong yang cukup besar dengan total produksi 23,7 juta ton per
tahun dan nilai perdagangan yang mencapai 20 triliun (Sinarharapan.co., 2014).
Dengan total produksi singkong tersebut maka Indonesia juga menghasilkan

limbah kulit singkong yang cukup besar. Kulit singkong mengandung 7,2% lignin,
13,8% selulosa dan 11% hemiselulosa (Sandi et al., 2013). Menurut Sukumaran
(2008) terdapat empat proses utama dalam produksi bioetanol, yaitu pretreatment,
hidrolisis, fermentasi, dan distilasi.
Optimasi perlakuan awal serta hidrolisis dalam pembuatan bioetanol
berbahan baku kulit singkong telah dilakukan oleh Artiyani (2011). Artiyani
(2011) menemukan bahwa kondisi optimum pretreatment kulit singkong adalah
perendaman tepung kulit singkong dalam larutan NaOH 10% yang menghasilkan
kadar glukosa sebesar 4,279% dengan lignin yang tertinggal dalam tepung hanya
2,035%. Kondisi optimum hidrolisisnya yaitu hidrolisis asam dengan H 2SO4 4%
dengan waktu hidrolisis 240 menit mengahsilkan glukosa sebesar 4,160%. Untuk
menghasilkan bioetanol dari kulit singkong, kondisi optimum fermentasi perlu
diteliti dan ditemukan. Proses hidrolisis dan fermentasi untuk memproduksi
bioetanol biasanya dilakukan secara terpisah, atau Separate Hydrolysis and
Fermentation (SHF). Namun proses tersebut masih kurang efektif karena
dilakukan dalam dua buah reaktor dan tidak dilakukan secara berkelanjutan atau
simultan. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan proses Simultaneous
Saccharification and Fermentation (SSF). Kelebihan proses ini tanpa melalui
tenggang waktu yang lama, dilakukan dalam satu reaktor sehingga dapat
menghemat biaya (Novia, et al., 2014).
1.2 TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah menemukan kondisi optimum SSF guna
konversi kulit singkong menjadi bioetanol generasi kedua. Kondisi optimum SSF
ini nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan pabrik bioetanol generasi
kedua dari limbah agroindustri skala, kecil, menengah, dan besar.

1.3. Manfaat dan Luaran Penelitian


Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah mengatasi ketergantungan
terhadap energi fosil, mengatasi masalah lingkungan akibat dari limbah
agroindustri, dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setelah
teknologi tepat guna ini diterapkan untuk mendirikan industri bioetanol skala
kecil, menengah, dan skala besar di sentra agroindustri.
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu bioetanol
yang diproduksi mampu menjadi alternatif sumber daya energi yang terbarukan
dan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi seluruh kalangan
terkait penelitian yang berhubungan dengan pembuatan bioetanol.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bioetanol
Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi biomassa dengan
bantuan mikroorganisme (Hikmiyati dan Yannie, 2008) dan merupakan salah satu
bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan karena emisi gas buangnya
seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas lainnya lebih rendah yaitu
antara 19-25%, serta dapat meningkatkan efisiensi pembakaran karena
mengandung 35% oksigen (Indartono, 2005). Selain itu, kelebihan lainnya
bioetanol juga merupakan sumber energi yang dapat diperbarui (Yuanisa, 2015)
dan memiliki angka oktan yang tinggi yaitu 135 dimana semakin tinggi nilai oktan
maka bahan bakar semakin tahan untuk tidak terbakar sendiri dan menghasilkan
kestabilan pembakaran untuk memperoleh daya yang stabil (Artiyani, 2011).
Bioetanol bersumber dari gula sederhana, amilum dan selulosa (Ardian et al.,
2007). Selama ini, produksi bioetanol menggunakan bahan berpati dan bergula
seperti gula tebu, ubi kayu, dan jagung. Padahal bahan bahan tersebut merupakan
sumber pangan sehingga pengembangan bioetanol dari bahan pangan tersebut
dapat menimbulkan pemasalahan baru berupa persaingan kebutuhan pangan
masyarakat (Yuanisa, 2015). Oleh karena itulah dikembangkan bioetanol generasi
kedua yang merupakan etanol yang dihasilkan dari fermentasi biomassa
berlignoselulosa dengan bantuan mikroorganisme (Howard et al., 2003).
Lignoselulosa merupakan biomassa yang berasal dari tanaman dengan komponen
utama selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Ketiganya membentuk suatu ikatan yang
kompleks yang menjadi bahan dasar penyusun dinding sel tumbuhan (Yuanisa,
2015).
Gozan (2014) mengatakan ada 5 tahap yang harus dilalui dalam konversi
biomassa lignoselulosa menjadi etanol; yaitu (1) pengecilan ukuran biomassa
dengan penggilingan atau pemotongan untuk meningkatkan luas permukaan dan
uniformity, (2) praperlakuan termokimia untuk menghancurkan dinding sel
tumbuhan dan memaparkan polimer gula ke fasa cair, (3) hidrolisis enzimatik
dengan campuran kompleks glikosil hidrolaseuntuk mengubah polimer gula
menjadi gula monomer, (4) fermentasi gula monomer menjadi etanol dengan
penambahan organisme fermentasi, dan (5) perolehan etanol dari fermentasi
dengan distilasi atau teknologi pemisahan lain.
Hidrolisis Enzimatik

Biomassa

Pengecilan Ukuran Pengolahan Awal


Glukosa terlarut

Glukosa Terlarut

Etanol
Pemisahan Etanol

Lignin dan buangan senyawa organik menuju bailer


Fermentasi Etanol

Gambar 1. Proses lima tahap untuk mengkonversibiomassa menjadi etanol.


Sumber: Gozan (2014)

2.2 Kulit Singkong


Sandi et al (2013) menyebutkan bahwa kulit singkong merupakan hasil
samping industri pengolahan ketela pohon seperti kripik singkong dan tepung
tapioka dan setiap kilogram singkong menghasilkan 15-20% limbah kulit. Kulit
singkong mengandung 7,2% lignin, 13,8% selulosa dan 11% hemiselulosa.
Indonesia sendiri merupakan negara penghasil singkong yang cukup besar dengan
total produksi 23,7 juta ton per tahun (Sinarharapan.co., 2014) dengan demikian
jumlah limbah kulit singkong yang dihasilkan sekitar 3,555-4,740 juta ton per
tahun. Potensi kulit ubi kayu/singkong di Indonesia cukup besar dengan
jumlahnya begitu melimpah mendorong untuk digunakan sebagai bahan baku
pembuatan bioetanol (Artiyani, 2011).
2.3 Selulosa
Selulosa (C6H10O5)n merupakan komponen utama lignoselulosa yang
berupa mikrofibril homopolisakarida yang terdiri atas unit-unit -D-glukopiranosa
yang terhubung melalalui ikatan glikosidik (1,4). Secara umum selulosa memiliki
struktur kristalin. Kemampuan hidrolisis selulosa secara enzimatis maupun
dengan bahan kimia lain dipengaruhi oleh tingkat kekristalan selulosa tersebut
(Octavia et al., 2011).

Gambar 2. Struktur Selulosa


Sumber : Sung and Cheng (2002)
Selulosa memiliki bobot molekul yang tinggi yaitu berkisar antar 300.000500.000 g/mol. Selulosa memiliki sifat fisik yang lebih kuat, lebih tahan lama
terhadap degradasi yang disebabkan oleh pengaruh panas, bahan kimia, maupun
pengaruh biologis. Karakteristik selulosa yang lainnya yaitu; (1) dapat
terdegradasi oleh hidrolisa, oksidasi, fotokimia,maupun secara mekanis sehingga
berat molekulnya menurun, (2) tidak larut dalam air maupun pelarut organik,
tetapi sebagian larut dalam alkali, (3) dalam keadaan kering, selulosa bersifat
higroskopis, keras, dan rapuh, dan (4) selulosa dalam kristal mempunyai kekuatan
lebih baik jika dibandingkan dengan bentuk amorfnya (Fengel dan Wegener,
1995).
2.4 Simultaneous Saccharificiaton And Fermentation (SSF)
Simultaneous Saccharificiaton And Fermentation (SSF) adalah kombinasi
antara hidrolisis menggunakan enzim selulase dan yeast Saccharomyces
cereviciae untuk fermentasi gula menjadi etanol secara simultan. Proses SSF

sebenarnya hampir sama dengan proses yang terpisah antara hidrolisis dengan
enzim dan proses fermentasi, hanya dalam proses SSF hidrolisis dan fermentasi
dilakukan dalam satu reaktor (Samsuri et al., 2007). Kelebihan proses ini tanpa
melalui tenggang waktu yang lama, dilakukam dalam satu reaktor sehingga
menghemat biaya (Novia et al., 2014), dan polisakarida yang terkonversi menjadi
monosakarida tidak kembali menjadi polisakarida karena monosakrida langsung
difermentasi menjadi etanol (Samsuri et al., 2007). Sedangkan kekurangan SSF
adalah kondisi operasi, misalnya pH dan suhu hidrolisis dan suhu bersifat
suboptimaldalam proses yang dikombinasi. Suhu optimal untuk hidrolisis enzim
jelas lebih tinggi dibandingkan suhu yang digunakan organisme berfermentasi
(Gozan, 2014).

(C5H8O4)n
XYLAN

Hidrolisis
Enzim, H2O

SSF
C5H10O5
Fermentasi
XYLOSE

C2H5OH + CO2
ETANOL

Gambar 3. Skema reaksi dalam proses SSF


Sumber : Samsuri et al (2007)

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Instrumen, Laboratorium
Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian, dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil
Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lampung (Unila) serta di Laboratorium Biomassa Fakultas MIPA Unila. Waktu
pelaksanaan penelitian yaitu pada April- Juli 2016.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah mikropipet 1000L (Thermo Scientific,
Finnpipette F3), waterbath (Polyscience), oven (Philip Harris Ltd), timbangan 4
digit (Mattler M3000 Swiszerland), grinder, ayakan (40 mesh), hot plate
(Cimerec3), sentrifuge (Thermo Electron Corporation, Model IEC Centra CL2,
made in China), autoclave, spektrofotometer (Milton Ray Company), dan
glasswares.

Bahan-bahan yang digunakan adalah limbah kulit singkong yang diperoleh


dari PT. Umas Jaya Agrotama, Desa gunung Pasir Jaya, Jambung, Lampung
Tengah, enzim sellulase (SQzyme CS P-acid cellulase), ragi roti- Saccharomyces
cereviiceae (merk: Fermipan, produksi PT. Sangra Ratu Boga), dan bahan-bahan
kimia yang diperoleh dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.
3.3 Metode Penelitian
Metode SSF akan dilakukan dalam 2 tahap: yaitu optimasi konsentrasi
enzim selulosa dan optimasi waktu penambahan starter. Masing-masing tahap
menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor dan tiga kali ulangan. Data
kadar bioetanol dan jumlah gula reduksi yang terkonversi menjadi bioetanol akan
disajikan dalam bentuk grafik dan dibahas secara deskriptif.
3.4. Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Pembuatan tepung kulit singkong
Kulit singkong yang telah dibersihkan, dikeringkan dengan sinar matahari
sampai kadar air 0% (berat konstan). Kulit singkong yang kering, kemudian
dihaluskan menggunakan grinder sampai kulit singkong menjadi tepung dan
selanjutnya tepung kulit singkong diayak hingga berukuran 40 mesh (Putra,
2013).
3.4.2 Perlakuan awal tepung kulit singkong
Perlakuan awal tepung kulit singkong dilakukan menurut metode Sutikno
dkk (2010) yaitu dengan menggunakan basa. Perlakuan awal memiliki tujuan
untuk mendegradasi lignin yang membungkus selulosa dan hemiselulosa sehingga
holoselulosa akan mudah didegradasi oleh enzim menjadi glukosa yang
kemudian difermentasi menjadi etanol oleh khamir. Sampel tepung kulit
singkong sebanyak 20 g dimasukkan ke dalam erlenmayer ukuran 1000 mL dan
ditambahkan larutan NaOH 1,0 M sebanyak 400 mL. Kemudian, tepung kulit
singkong dihomogenkan menggunakan shaker dengan kecepatan 100 rpm selama
3 menit dan dipanaskan dalam autoclave pada suhu 121oC. Selanjutnya, sampel
disaring dan dibilas mengunakan air suling sebanyak 4000 mL. Bagian padat
dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC sampai berat konstan dan kemudian
digunakan sebagai substrat pada proses SSF.
3.4.3 Persiapan Starter
Starter Saccharomyces cerevisiae disiapkan menurut metode Scholar and
Benedidikte (1999) dan Suh et al., (2007). Satu gram ragi roti ditumbuhkan pada
media agar Yeast Peptone Dextrose (YPD) miring dan diinkubasi selama 48 jam
pada suhu 30oC untuk aktivasi ragi dan mengecek ada tidaknya kontaminasi. Satu
lop koloni yeast diinokulasikan pada 100 mL media cair yang mengandung 5%

agar YPD dan diinkubasi pada suhu ruang dengan goyangan 130 rpm selama 48
jam.
3.4.4 Optimasi Kondisi SSF
Proses simultaneous saccharification and fermentation (SSF) pada tepung
kulit singkong dilakukan dengan menggunakan metode Dowe and McMillan
(2008) yang dimodifikasi. Enam gram sampel, dua gram pepton, dan satu gram
ekstrak khamir dimasukkan ke dalam tabung erlemeyer 250 mL, kemudian 50 ml
buffer sitrat yang memiliki pH 5.0 ditambahkan sampai volume suspensi 80 mL.
Setelah itu, tabung erlenmeyer ditutup dan disterilisasi pada suhu 121oC selama 15
menit. Setelah dingin sampai suhu kamar, substrat ditambah enzim selulase
masing-masing sebanyak 6,4 mL dengan berbagai konsentrasi (15, 20, 25, 30, dan
35 FPU). Sampel tersebut kemudian diinkubasi selama beberapa jam (0, 6, 12, 18,
24) jam dalam shaker waterbath dengan kecepatan 200 rpm pada suhu 50oC.
Kemudian sampel didinginkan sampai suhu kamar. Sampel yang telah dihirolisis
secara enzimatis tersebut ditambahkan 10% (b/v) starter Saccharomyces
cerevisiae dan diinkubasi pada suhu 38 oC dengan kecepatan goyangan 150 rpm
selama 72 jam. Setelah diinkubasi, konsentrasi bioetanol dan gula reduksi dalam
substrat ditentukan dengan HPLC.
3.5 Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah kadar lignoselulosa kulit
singkong sebelum dan sesudah pretreatment (Metode Chesson dalam Datta,
1981), kadar gula reduksi hidrolisat kulit singkong (Metdoe Nelson-Somogyi
dalam Sudarmadji, 1984), kadar bioetanol dan kadar gula reduksi setelah
fermentasi (Milati et al., 2008).
.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No.
1.
2.
3.
3.

Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Transportasi
Lain lain
Total

4.2 Jadwal Kegiatan

Biaya (Rp)
3.990.000
5.864.000
700.000
1.120.000
11.674.000

Kegiatan akan dilaksanakan selama empat


berikut :
Bulan ke-1
Minggu keKegiatan
1 2 3 4
Konsultasi ke Dosen

Persiapan Bahan/ Peralatan



Pelaksanaan Penelitian

Pengujian Produk
Pengolahan Data
Pembuatan laporan akhir

bulan dengan rincian kegiatan sebagai


Bulan ke-2
Minggu ke1 2 3 4

Bulan ke-3
Minggu ke1 2 3 4

Bulan ke-4
Minggu ke1 2 3 4

DAFTAR PUSTAKA
Ardian, N.D., Endah, R.D., dan Sperisa, D., 2007, Pengaruh Kondisi Fermentasi terhadap
Yield Etanol pada Pembuatan Bioetanol dari Pati Garut. Jurnal Gema Teknik 2:1.
Artiyani, A. 2011. Bioetanol dari Limbah Kulit Singkong Melalui Proses Hidrolisis dan
Fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae. Tesis. Institut Teknologi Sepuluh
November. Surabaya.
Astuti, A. Dan Suwondo, T. 2012. Inovasi Starter dan Modifikasi Destilator untuk
Produksi Bioetanol dari Limbah Makanan. Spektrum Industri 10 (2) :192-199.
Badan Standardisasi Nasional. 2014. Menghemat Energi Meningkatkan Keuntungan.
http://www.bsn.go.id/main/berita/berita_det/5107/Menghemat-energi-meningkatkan-keuntungan#.VfCMyxGqqko. Diakses pada tanggal 10 September
2015 pukul 04.00 WIB.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 2014. Indonesia Energy Outlook
2014. Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi BPPT. Jakarta. Hlm 2.
Dowe N, McMillan JD. 2008. SSF Experimental Protocols Lignocellulosic Biomass
Hydrolysis and Fermentation. National Renewable Energy Laboratory. Report no.
NREL/TP-510-42630.
Fengel, D. dan G.Wegener. 1995. Kayu, Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-reaksi Edisi 1.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Gozan, M. 2014. Teknologi Bioetanol Generasi-Kedua. Penerbit Elangga. Jakarta.
Hikmiyati N dan Yanie N.S. 2008. Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Singkong
melalui Proses Hidrolisa Asam. Skripsi. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro. Semarang.
Howard, R.L., Abotsi, E., Jansen van Rensburg, E.L., and Howard, S. 2003.
Lignocellulose biotechnology: issue of bioconversion and enzyme production.
African Journal of Biotechnology 2 (12) : 602-619.

Indartono, Y. 2005. Bioetanol, Alternatif Energi Terbarukan : Kajian Prestasi Mesin dan
Implementasi di Lapangan. Fisika. LIPI.
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Pemanfaatan
Teknologi Nuklir Guna Pemanfaatan Energi Terbarukan dalam Rangka
Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional. Jurnal Kajian Lemhannas RI 16 : 11-23.
Novia, Windarti, A., Rosmawati. 2014. Pembuatan Bioetanol dari Jerami Padi Dengan
Metode Ozonolisis-Simultaneous Saccharification (SSF). Jurnal Teknik Kimia 20 (3)
: 38-48.

Octavia, S., Soerawidjaja, T.H., Purwadi, R. 2011. Review : Pengolahan Awal


Lignoselulosa Menggunakan Amoniak untuk Meningkatkan Perolehan Gula
Fermentasi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN
1693 4393. Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber
Daya Alam Indonesia. Yogyakarta.
Putra, H. P., Fitri, N., Awaluddin, N. 2013. Optimalisasi Waktu Fermentasi dan
Penggunaan Ragi Dalam Pembuatan Bioetanol dari Kulit Singkong. Jurusan Teknik
Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.
Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari.
Ridwan, M. 2014. Ketika Ketela Pohon Tetap Menjadi Anak Singkong.
http://sinarharapan.co/news/read/140516067/Ketika-Ketela-Pohon-Tetap-MenjadiAnak-Singkong-span-span-. Diakses pada tanggal 11 September 2015 pukul 05.00
WIB.
Samsuri, M., Gozan1, M., Mardias, R., Baiquni, M., Hermansyah1, Prasetya, B, Nasikin,
M., and Watanabe, T. 2007. Ethanol production from bagasse with combination of
cellulose-cellubiase in simultaneous saccharification and fermentation (SSF) using
white rot fungi pre-treatment. Journal of Chem and Nat Resources Engineering 3 :
20-32.
Sandi, Y. O., Rahayu, S., Suryapratama, W. 2013. Upaya Peningkatan Kulit Singkong
Melalui Fermentasi Menggunakan Leuconostoc mesenteroides Pengaruhnya
terhadapKecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik secara In Vitro. Jurnal Ilmiah
Peternakan 1(1): 99-108.
Sukumaran, R.K. 2008. Cellulase Production Using Biomassa Feed Stock and Its
Application in Lignocellulosa Saccharification for Bioethanol Production.
Renewable Energy 30:1-4.
Sun and Cheng. 2002. Hydrolysis of Lignocelulosic Materials for Ethanol Production : A
Review. Bioresources Technol. 83: 1-11.
Sutikno., Hidayati, S., Nawansih, O., Nurainy, F., Rizal, S., Marniza., dan Arion, R. 2010.
Tingkat Degradasi Lignin Bagas Tebu Akibat Perlakuan Basa Pada Berbagai
Kondisi.
http://blog.unila.ac.id/sutiknounila/category/research-activities.Diakses
pada tanggal 11 September 2015 pukul 05.00 WIB.

10

Yuanisa, A., Ulumi, K.,Wardani, A.K. 2015. Pretreatment lignoselulosa batang kelapa
sawit sebagai langkah awal pembuatan bioetanol generasi kedua : kajian pustaka.
Jurnal Pangan dan Agroindustri 3 (4) : 1620-1626.

11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok

12

1. Biodata Ketua Kelompok


A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NPM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Hp

Astri Nuraini
P
Teknologi Hasil Pertanian
1314051008
Klaten, 16 April 1995
rimastri95@gmail.com
085789745772

B.Riwayat Pendidikan
SD
Nama
Institusi

SMP

SD Negeri 5 Metro
Pusat

Jurusan
Tahun
Masuk-Lulus

SMP Negeri 1
Metro Pusar

SMA
SMA Negeri 1
Metro Pusat
IPA

2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama pertemuan
ilmiah/ seminar

1.

Waktu dan
Tempat

Judul Artikel Ilmiah


-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No
.

Jenis Penghargaan

1.

2.

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
Bandarlampung, 25 September 2015

13

Pengusul,

Astri Nuraini
NPM. 1214051008
2. Biodata Anggota Kelompok
A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NPM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Hp

Rani anggraini
P
Teknologi Hasil Pertanian
1314051038
Martapura, 16 Agustus 1995
ranianggraini1608@gmail.com
085268866528

B.Riwayat Pendidikan
SD
SD Negeri 1
Martapura

Nama Institusi

SMP
SMP Negeri 1
Martapura

Jurusan

SMA
SMA Negeri 1
Martapura

Tahun Masuk-Lulus

2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No.

Nama pertemuan ilmiah/


seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1.

2.

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

14

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
Bandarlampung, 25 September 2015
Pengusul,

Rani Anggraini
NPM. 1314051038
3. Biodata Anggota Kelompok
A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NPM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Hp

Badiatul Niqmah
P
Kimia
1317011009
Metro, 14 Mei 1995
badiatulniqmah@gmail.com
08990053023

B.Riwayat Pendidikan
SD
SD Negeri 3
Metro Barat

Nama Institusi

SMP
SMP Negeri 1
Metro Pusat

Jurusan

SMA
SMA Negeri I
Metro Pusat
IPA

Tahun Masuk-Lulus

2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama pertemuan
ilmiah/ seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1.

2.

15

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No
.

Jenis Penghargaan

1.

2.

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.

Bandarlampung, 25 September2015
Pengusul,

Badiatul Niqmah
NPM. 1317011009

4. Biodata Anggota Kelompok


A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NPM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Hp

Seli Saputri
P
Teknologi Hasil Pertanian
1514051014
Kota Agung. 29 Maret 1997
Salisaputri122@gmail.com
089501072101

B.Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

16

Nama Institusi

SD Negeri 2
Pasar Madang

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SMP Negeri
Kota Agung

2003-2009

2009-2012

SMA
Muhammadiyah
Kota Agung
IPA
2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No.

Nama pertemuan ilmiah/


seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1.

2.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1.

2.

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa.
Bandarlampung, 25 September 2015
Pengusul,

Seli Saputri
NPM. 1514051014
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya
1.Peralatan Penunjang

17

2.Bahan Habis Pakai

18

3.Perjalanan

4. Lain-lain

19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Kegiatan

No

Nama/ NPM
Astri
Nuraini/1314
051008
Rani
Anggraini/
1314051038
Badiatul
Niqmah/
1317011009
Seli Saputri/
1514051014

Program
Studi
Teknologi
Hasil
Pertanian
Teknologi
Hasil
Pertanian
Kimia
Teknologi
Hasil
Pertanian

Bidang Ilmu

Alokasi
Waktu
(Jam/
Minggu)

Manajemen
Proses

12

Mikrobiologi

10

Manajemen proses
penelitian yang akan
dilaksanakan
Melakukan analisis
sampel

Kimia

10

Melakukan penelitian
sampel

THP

10

Uraian Tugas

Mempersiapkan
sampel dan
membantu
melakukan penelitian

20

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan


gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIP
NIDN
Tempat dan Tanggal
Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Ir. Marniza, M.Si.


P
Teknologi Hasil Pertanian
196507051990032001
0005076502
Bukitbatabuh, 05 Juli 1965
marniza_ags@yahoo.com
0721-781823/081369775049

B. Riwayat Pendidikan

2.1 Program:
2.2 Nama PT
2.3 Bidang
Ilmu
2.4. Tahun
Lulus
2.5 Judul
Skripsi/
Tesis/Disertasi

S-1
Institut Pertanian
Bogor
Teknologi Industri
Pertanian
1989

S-2
Institut Pertanian
Bogor
Teknologi Industri
Pertanian
1994

Produksi asam sitrat


dari tetes tebu
menggunakan
Aspergillus niger

Produksi gum
xanthan secara
sinambung dari
hidrolisat ubi jalar
oleh Xanthomonas
campestris

S-3

C. Pengalaman Penelitian (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No
.

Tahu
n

2014

2012

2012

Judul Penelitian
Produksi bioetanol dari jerami padi
sebagai penyediaan energi di
pedesaan
Strategi pengembangan industry
mikro kecil dan menengah berbasis
komoditas kelapa sawit pada koridor
ekonomi Sumatera (Anggota)
Pemanfaatan limbah agroindustri
sebagai bahan baku bioetanol

Pendanaan
Jml (Juta
Sumber
Rp)
Dikti, HB

40

MP3EI

150

Dikti,
Unggulan

40

21

(Anggota)
Pengaruh Konsentrasi Substrat dan
Enzim terhadap Kadar Gula Reduksi
Jerami Padi (Ketua)
Produksi dan karakterisasi minuman
laktat susu jagung manis turi oleh
Lactabacillus casei (Ketua)

PT Unila
DIPA BLU
Unila

2011

10

2010

2009

Optimasi Produksi Biobutanol


dari Biomasa Limbah
Agroindustri Sebagai Pengganti
Bahan Bakar Minyak (Ketua)

Dikti,
Hibah
Strategis
Unila

80

2009

Pemanfaatan biomasa limbah


onggok singkong untuk produksi
bioetanol sebagai Pengganti
Bahan Bakar Minyak

Dikti,
Hibah
Strategis
Unila

80

2009

Pemanfaatan biomasa limbah


agroindustri untuk produksi
bioetanol sebagai Pengganti
Bahan Bakar Minyak

Dikti,
Hibah
Strategis
Unila

80

DIPA BLU
Unila

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat

No
.

Tahu
n

2015

2014

2013

2012

2012

2012

Judul Pengabdian
IbM Keripik sayuran dan
pengembangan produk (anggota)
Pelatihan edible coating daging buah
durian di desa Grandi (Ketua)
Penyuluhan dan Pelatihan Mie Wortel
sebagai Pangan Fungsional di Desa
Gisting Kec. Gisting Kab. Tanggamus
(Ketua)
Pendampingan Usaha Produksi Kompos
di Pujo Asri (Anggota)
Penyuluhan dan Pelatihan Pilus Wortel
sebagai Pangan Fungsional di Desa
Gisting Kec. Gisting Kab. Tanggamus
(Ketua)
IbM Gapoktan Kompos di Desa Pujo
Asri, Tri Murjo Kab. Lampung Tengah

Pendanaan
Jml (Juta
Sumber
Rp)
Dikti-IbM

40

DIPA
BLU

DIPA
BLU

Dikti-IbM

50

DIPA
BLU

3,5

DIPA
BLU

45

22

10

11

12

2012

2011

2011

2011

2009

2009

(Anggota)
Pelatihan Gula Semut di Desa Lehan,
Kab. Lampung Timur (Anggota)
Pelatihan Pengolahan Pangan Berbasis
Jagung di
Di Desa Bandar Agung Sri Bawono
Kab. Lampung Timur (Anggota)
Penyuluhan dan Pelatihan Roti dan
Kue Labu Kuning sebagai Pangan
Fungsional di Di Desa Tanjung Kerta
Kecamatan Kedondong Kabupaten
Pesawaran (Anggota)
Penyuluhan dan Pelatihan Penanganan
Pascapanen Buah dan Sayur di
Kelompom Tani Pujo Asri Tri Murjo,
Kab. Lampung Tengah (Ketua)
Pembinaan HACCP dan SOP Dodol
Rumput Laut dan Diversifikasi Produk
Rumput Laut Di Desa Lempasing,
Kab. Pesawaran Lampung (Ketua)
Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan
pada Guru, Siswa, dan Orang tua
Siswa Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Fithrah Insani, Bandar
Lampung (Anggota)

DIPA
BLU
DIPA
BLU

4,0

DIPA
BLU

4,0

DIPA
BLU

4,0

DIPA
PNBP

3,0

DIPA
PNBP

3,0

5,0

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah

No Tahu
.
n
Jurnal
1.
2011

2.

3.

2007

2007

Judul Artikel Ilmiah

Volume/
Nomor

Produksi Tepung Ubi Kayu


Berprotein: Kajian
Pemanfaatan Tepung Kacang
Benguk sebagai Sumber
Nitrogen Ragi Tempe (Ketua)

Vol. 1 No. 11,


Maret 2011

Karakteristik Susu Turi


(Sesbania grandiflora) Yang
Difermentasi oleh
Lactobacillus casei
subsp.rhamnosus. (Ketua)

Vol.15 No.1;
Februari
2007. ISSN
0852-5426.

Jurnal
AGRITEK

Kajian Potensi Probiotik

Vol.15 No.4

Jurnal

ISSN 14103044

Nama Jurnal

Jurnal
Teknologi &
Industri Hasil
Pertanian

Terakreditasi.

23

4.

2007

Seminar
5.
2010

Minuman Laktat Sari Kulit


Nenas yang Difermentasi oleh
Lactobacillus acidophillus
secara in vivo.

Agustus
2007. ISSN
0852-5426.

AGRITEK.

Kajian potensi Probiotik


Minuman Laktat Sari Kulit
Nenas yang Difermentasi oleh
Lactobacillus casei secara in
vivo. (Anggota)

. Vol.15 No.5
Oktober
2007. ISSN
0852-5426.
Anggota

Jurnal
AGRITEK.
Terakreditasi.

Pengaruh Konsentrasi Asam


Sulfat, Suhu dan Lama
Perendaman Terhadap Kadar
Gula Reduksi Jerami
(Ketua)

Politeknik
Lampung, 56 April 2010

Prosiding
Seminar
Nasional
Teknologi Tepat
Guna
Agroindustri

ISSN 20862342.
November
2009. FMIPA
Unila

Prosiding
Seminar
Nasional Sains
MIPA dan
Aplikasinya

6.

2009

Pengaruh Glukosa dan Susu


Skim terhadap Karakteristik
Minuman Fermentasi dari Sari
Buah Sirsak (Ketua)

7.

2008

Produksi Tepung Ubi Kayu


Berprotein: Pengaruh
inokulum

8.

2007

Perbaikan Kualitas Tempe


Benguk (Mucuna Pruriens)
Melalui Optimasi Proses
Fermentasi (Ketua)

9.

2007

Terakreditasi.

Prosiding Sains
dan Teknologi
Unila
. Unila
Agustus 2007

Prosiding
Seminar
Nasional Sains
dan Teknologi.
Agustus 2007.
Lembaga
Penelitian.
Unila

F. Pengalaman Penulisan Buku


No
.

Tahu
n

Judul Buku

Jumlah
Halama
n

Penerbit

24

1
G. Pengalaman Perolehan HKI
No
.

Tahu
n

Judul/Tema HKI

Jenis

Nomor P/ID

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P mahasiswa.
Bandar Lampung, 25 September 2015
Dosen Pendamping

Ir. Marniza, M.Si


NIP. 196507051990032001

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

25

UNIVERSITAS LAMPUNG
Jalan Prof.Dr.Soemantri Brojonegoro No 1 Bandar Lampung 35145
Telepon (0721) 701609, 702673,703475,701252, fax (0721) 702767

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama
NIM
Program Studi
Fakultas

: Astri Nuraini
: 1314051008
: Teknologi Hasil Pertanian
: Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul:
Optimasi Metode Simultaneous Saccharification and Fermentation dalam
Pembuatan Energi Ramah Lingkungan (Bioetanol) dari Kulit Singkong
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015/2016 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.

Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni

Prof. Dr. Sunarto DM, S.H., M.H.


NIP/NIK. 1954111219860030003

Bandar Lampung, 7 Januari 2015


Yang menyatakan,

Astri Nuraini
NPM. 1314051008

Anda mungkin juga menyukai