Produksi Keton
Dari pengamatan pada deodorisasi minyak kelapa berbau tengik,
ditemukan beberapa persenyawaan yang menyebabkan bau tidak
enak, antara lain senyawa metil heptil keton, metil nonil keton
dan sejumlah kecil metil undesil keton.
Senyawa ini terbentuk selama proses pengeringan kopra dan
penyimpanan minyak.
Mentega dan bahan pangan lainnya yang mengandung lemak
susu, air dan bahan gizi dapat menimbulkan ketengikan oleh
senyawa keton (ketonic rancidity).
Senyawa keton yang dominan menyebabkan bau tengik adalah
senyawa metil amil, metil heptil dan metil nonil keton.
Jamur yang dapat menghasilkan keton, terdiri dari 9 macam
Penicillia sp., 5 macam spesies Aspergilli, Cladosporium
herbarium, Cladosporium butyri.
Mengurangi Kontaminasi
Warna
Lemak atau minyak dalam jaringan, secara alamiah biasanya
bergabung dengan pigmen, misalnya pigmen karotenoid yang
akan turut rusak oleh proses oksidasi.
Oksidasi karoten mulai terjadi pada periode induksi.
Kandungan Vitamin
Beberapa vitamin dalam lemak mudah rusak akibat oleh oksigen
udara, sedangkan vitamin yang penting dalam proses
pertumbuhan dan reproduksi akan rusak pada lemak-lemak yang
telah menjadi tengik.
Vitamin D dalam keadaan normal lebih tahan terhadap oksidasi.
Pemanasan
Perubahan kimia dalam lemak yang dipanaskan
Pemanasan mengakibatkan 3 macam perubahan kimia dalam
lemak yaitu:
1) terbentuknya peroksida dalam asam lemak tidak jenuh,
2) peroksidasi berdekomposisi menjadi persenyawaan karbonil, dan
3) polimerisasi oksidasi sebagian.
Reaksi-reaksi degradasi selama proses penggorengan didasarkan
atas reaksi penguraian asam lemak.
Produk yang terbentuk dapat diklasifikasikan menjadi 2
golongan utama, yaitu:
1. hasil dekomposisi yang tidak menguap (NVDP) yang tetap
terdapat dalam minyak dapat diserap oleh bahan pangan yang
digoreng, dan
2. hasil dekomposisi yang dapat menguap (VDP) yang keluar
bersama-sama uap pada waktu lemak dipanaskan.
ANTIOKSIDAN
Contoh Anti Oksidan
Golongan fenol
Anti-oksidan yang termasuk dalam golongan ini biasanya
mempunyai intensitas warna yang rendah atau kadang-kadang
tidak berwarna dan banyak digunakan karena tidak beracun.
Anti-oksidan golongan phenol meliputi sebagian bebas anti-
oksidan yang dihasilkan oleh alam dan sejumlah kecil anti-
oksidan sintesis, serta banyak digunakan dalam lemak atau
bahan pangan berlemak.
Contoh anti-oksidan golongan ini antara lain: hidrokuinon,
gossipol, pyrogallol, catechol resorsinol dan eugenol.
Sinergis
Efektivitas anti-oksidan primer (primary antioxidant) dapat
ditingkatkan dengan mengkombinasikannya menggunakan anti-
oksidan yang sama jika dipakai secara tersendiri.
Sebagai contoh ialah anti-oksidan BHA dicampur dengan BHT
menghasilkan efek-sinergis.