Kelompok :
Eka Agustina 1514051025
Bella Intan 1514051029
Fernanda agatha c. 1514051042
Faris Naufal 1514051055
Welly Nurul A. 1514051077
pendahuluan
Aterosklerosis yaitu penebalan dinding arteri
sehingga menyempitkan pembuluh darah.
Aterosklerosis dapat dicegah dengan
pemberian fitosterol, contohnya fitosterol
pada daun katuk.
Kandungan fitosterol daun katuk mencapai
2433,4 mg/100 g bahan kering atau setara
dengan 466 mg/100 g bahan segar.
5
perlakuan P1 diet aterogenik subtitusi TDK 6%
pada tikus
P2 diet aterogenik subtitusi TDK 9%
Metode dengan:
Parameter yang diukur
• Diberi pakan selama
adalah tebal dinding
60 hari
aorta.
• uji Kruskal Wallis
Hasil Penelitian
Asupan energi yang berbeda tidak
berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan berat badan tikus.
Kandungan serat yang tinggi dari
pakan aterogenik + TDK dapat
menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil tersebut.
Serat dapat menurunkan absorbsi
lemak dan menurunkan kadar
kolesterol dalam darah [16].
Hal ini sebanding pada peningkatan
berat badan tikus pada penelitian ini,
yakni semakin tinggi asupan tepung
daun katuk semakin rendah
peningkatan berat badan tikus
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tebal dinding aorta K(-), K(+), P1, P2, dan
P3 tetap normal sampai akhir penelitian.
Tidak ditemukan adanya aterosklerosis
pada semua sampel penelitian.
Hasil ini bisa disebabkan karena
kurangnya jumlah asam kolat dan
kolesterol yang diberikan [20], serta
kurangnya masa intervensi penelitian.
Hewan coba juga mempengaruhi
penelitian,tikus resisten terhadap
aterosklerosis kecuali tikus dengan galur
C57BL/6.
Berbeda dengan manusia, tikus memiliki
Gambar 1. Ketebalan Dinding Aorta lebih banyak kolesterol HDL yang
setelah mendapat perlakuan selama 60 mencegah terjadinya penumpukan
hari. lemak dalam darah.
Kesimpulan
Hasil uji statistik menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antar
kelompok (p>0,05).
Pemberian tepung daun katuk belum
memberikan pengaruh terhadap
penurunan ketebalan dinding aorta.