Anda di halaman 1dari 6

Judul Anthropometric Measurements for Ergonomic Design of Students’

Furniture in India.
Pengukuran Antropometri pada Desain Furnitur Ergonomis untuk
Mahasiswa di India.
Jurnal Engineering Science and Technology.
Website http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2215098616304578
Volume 20 (2017) 232–239.
& Halaman
Tahun 2017
Penulis Ismail. Wilson Taifa, Darshak A. Desai.
Review Laras Kautsar Rizkina Putri (33415784) 3ID01
Tanggal 25 Desember 2017
Review

Abstrak Jurnal ini menyajikan pengukuran antropometrik


mengenai mahasiswa teknik di India. Survei kesehatan
(penilaian ergonomi) dilakukan untuk mengetahui
status kesehatan semua mahasiswa yang telah
menggunakan furnitur yang dirancang dengan buruk.
Data diukur dengan bantuan berbagai alat. Setelah
pengumpulan dan analisis data, penulis membuat
dimensi lengkap untuk merancang furnitur kelas yang
dapat disesuaikan. Dimensi yang direkomendasikan
meliputi; tinggi permukaan bangku, lebar bangku dan
lebar, lebar dan tinggi sandaran belakang, sudut
sandaran, tinggi meja, kedalaman meja, lebar, dan
sudut meja. Oleh karena itu, penerapan data ini akan
membantu menciptakan kenyamanan, keamanan,
kesejahteraan, kesesuaian, mengurangi gangguan
Musculoskeletal, dan meningkatkan kinerja siswa
dalam hal perhatian. Selain itu, sangat disarankan
untuk mempertimbangkan persyaratan dari mahasiswa
dalam merancang furnitur kelas dan mengadakan
seminar atau lokakarya untuk mendidik mahasiswa
mengenai dampak negatif terhadap adaptasi postur
tubuh yang buruk dalam penggunaan furnitur kelas
lama.
Tujuan Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
mengumpulkan data antropometrik pengukuran dari
kelompok populasi (mahasiswa teknik) dan
menetapkan kriteria serta dimensi standar terpilih yang
sangat penting dalam merancang kursi dan meja yang
dapat disesuaikan di perguruan tinggi teknik dari
Negara Bagian Gujarat di India. Siswa dari tiga (3)
perguruan tinggi teknik berusia (umur 17-37 tahun)
berpartisipasi dalam penelitian ini. Para siswa
membantu mendapatkan survei (penilaian ergonomi)
dan data pengukuran antropometri.
Pendahuluan Definisi dari antropometri sebagai '' ilmu
pengukuran dan seni aplikasi yang membentuk
geometri fisik, sifat massa, dan kemampuan kekuatan
manusia tubuh". Secara sederhana, Antropometri
dapat didefinisikan sebagai studi yang berhubungan
dengan dimensi tubuh yaitu ukuran tubuh, bentuk,
kekuatan dan kapasitas kerja untuk tujuan desain dan
komposisi tubuh. Semua perguruan tinggi teknik,
institut atau universitas memiliki furnitur kelas, tapi
furniture ini memberikan tingkat kenyamanan rendah
kepada siswa karena data antropometri tidak
dipertimbangkan pada tahap awal perancangan
furnitur. Pengukuran antropometri harus
dipertimbangkan dalam merancang, membantu siswa
dalam mencapai tingkat kenyamanan, mengurangi
gangguan muskuloskeletal (MSD), meningkatkan
kinerja mahasiswa dalam hal studi di kelas bersama
profesor atau instruktur mengajar mereka. Siswa dari
Berbagai negara menghabiskan berjam-jam per hari
sambil duduk menggunakan furniture yang tidak
dirancang dengan baik. Filosofi dasar ergonomi adalah
membuat desain apapun yang mengarah pada
kenyamanan, kesehatan fisik, keamanan, dan
kesejahteraan. mahasiswa membutuhkan furnitur yang
dirancang dengan baik karena itu berubungan dengan
postur saat mengerjakan sesuatu aktivitas tertentu yaitu
menulis, menggambar, membaca di atas meja dll. Hal
ini akan memperburuk tekanan psikologis dan bisa
memberikan efek buruk pada kinerja siswa. Selain itu,
ahli menyatakan bahwa ''Penyelarasan tubuh yang
salah mengurangi kemampuan antigravitasi otot untuk
menghasilkan torsi". Sangat penting bagi penduduk
Asia untuk memiliki pengukuran antropometri sendiri
terhadap siswa sehingga dapat terjadi mudah bagi
desainer yang berniat membuat furnitur ergonomis
untuk menghasilkan kenyamanan, keamanan dan
peningkatan kepuasan tingkat dan akhirnya
mengurangi gangguan Musculoskeletal (MSD). MSD
dikatakan luka atau nyeri di persendian tubuh, otot,
ligamen, tendon, saraf, dan struktur itu dukung tungkai,
punggung dan leher. Dalam jangka panjang ini MSD
yang merupakan penyakit degeneratif dan kondisi
inflamasi bisa berakibat sakit dan mengganggu aktivitas
normal siswa. Ahli menyarankan agar pengukuran
antropometri perlu dilakukan saat merancang kegiatan
furnitur.
Metode Penelitian Parameter antropometri untuk kelompok populasi
ini diperoleh dari perguruan tinggi teknik di India.
Jumlah total mahasiswa yang diperhitungkan untuk
penelitian ini adalah 478. Penelitian ini melibatkan laki-
laki 290 (60,67%) sementara perempuan adalah 188
(39,33%). Dimana n adalah ukuran sampel yang
diinginkan; N adalah kelompok populasi total; Z adalah
standar deviasi normal; untuk tingkat keyakinan 95%, p
adalah proporsi Pada populasi target diperkirakan
memiliki karakteristik tertentu yaitu p 30%; (1? P)
adalah proporsi target Populasi tidak memiliki
karakteristik tertentu dan e adalah Tingkat akurasi yang
dibutuhkan biasanya ditetapkan pada level 5%. Penting
untuk mengetahui status kesehatan pesert. Untuk
mengetahui masalah utama (status kesehatan) dengan
Berkenaan dengan penggunaan furnitur yang tersedia,
penilaian ergonomis (survey kesehatan) bagi
mahasiswa yang telah menempuh pendidikan dalam
periode waktu itu dilakukan dengan bantuan kuesioner
yang telah dirancang. Tabel 1 menunjukkan hasil survei
kesehatan yang dilakukan. Untuk menemukan masalah
yang teridentifikasi dengan baik, bagan Pareto
(Diagram Pareto) disiapkan dengan bantuan Minitab
17.0. Gambar 1 menunjukkan bagan Pareto untuk
survei yang dilakukan. Gambar 1 menunjukkan
berbagai masalah yang membutuhkan menjadi fokus
permasalahan dan upaya agar siswa terbebas dari
masalah tersebut. Masalah utama yang teridentifikasi
adalah seperti sakit punggung, nyeri leher, nyeri bahu
dan otot, nyeri sendi, nyeri tungkai atau tungkai bahu,
nyeri pada siku, sendi kelelahan, Trauma Disorder,
nyeri tangan dan nyeri pergelangan tangan yang
membuat 75-25% sebagai aturan Pareto Chart. Fokus
pada masalah ini akhirnya bisa dipecahkan, mayoritas
masalah dan hal ini bisa dicapai melalui desain furnitur
yang bagus. Tidak mudah menghilangkan semua
masalah kritis yang teridentifikasi secara sederhana ,
dengan hanya mengumpulkan pengukuran
antropometri untuk merancang furnitur. Karena itu
untuk mengurangi secara maksimal semua masalah
kesehatan perlu diidentifikasi melalui survei kesehatan
(penilaian ergonomis), semua administrasi, perguruan
tinggi atau institut yang bertanggung jawab dan
manajemen yang direkomendasikan untuk
mempertimbangkan hal –hal berikut:
I. Seluruh proses penyediaan atau pengadaan ruang
kelas furnitur di berbagai perguruan tinggi, sekolah,
institut atau universitas, sangat disarankan agar ada
pertimbangan yang tepat dari berbagai pihak sesuai
dengan antropometri mahasiswa agar tidak
menimbulkan kemungkinan kelainan pada
muskuloskeletal dalam penggunaan jangka panjang di
kelas.
II. Mempertimbangkan kebutuhan untuk
mempertimbangkan Voice of Students (persyaratan
dari siswa) dalam mendesain furnitur ruang kela. Maka
perlu adanya integrasi ergonomi dengan teknik lain
seperti Quality Function Deployment dan Model Kano.
III. Karena ada banyak masalah kesehatan yang
disebabkan oleh adaptasi postur tubuh yang buruk oleh
mahasiswa, maka sangat dianjurkan bila
memungkinkan ada pengaturan seminar atau workshop
untuk mendidik mahasiswa tentang dampak negatif
terhadap adaptasi Postur tubuh yang buruk dalam
penggunaan furnitur kelas dalam jangka panjang.
Pembahasan Untuk mengukur berbagai dimensi tubuh penduduk
kelompok (siswa), ada berbagai teknik dan alat yang
kebanyakan digunakan. Menurut ahli, ada beberapa
metode termasuk pemindai tiga dimensi (3-D) yang
terlalu mahal dan tidak tersedia untuk semua peneliti.
Metode lainnya termasuk tradisional Alat antropometrik
yang dianggap sederhana, murah dan dapat digunakan
oleh semua peneliti. Dalam penelitian ini Dimensi tubuh
diambil dengan menggunakan antropometrik
tradisional. Alatnya sama seperti banyak peneliti
lainnya yang menggunakan alat untuk menentukan
Massa tubuh (berat) untuk mahasiswa diukur
menggunakan timbagan berat badan dengan skala
timbangan (150 kg sebagai maksimal kapasitas)
dengan akurasi 0,01 kg, sedangkan dimensi lainnya
adalah diukur dengan menggunakan pita pengukur
fleksibel dengan akurasi 0.1 mm, penggaris baja untuk
menandai tingkat, kayu yang tidak bisa diatur kursi dan
penggaris plastik. Sikap siswa digunakan untuk
melakukan pengukuran seperti tinggi duduk, tinggi
bahu, dll. Kursi yang dijadikan ukuran juga tidak
memiliki sandaran tangan yang bisa menghalangi
pengukuran tinggi siku istirahat, sandaran dan jok
dilapisi naik di sudut kanan satu sama lain dan kursi
bertindak sebagai titik referensi selama pengukuran
terutama di posisi duduk. Tinggi mahasiswa diukur
dengan menggunakan dinding mount straight ruler
dengan pita pengukur yang menempel dalam cm. Tidak
ada pakaian yang berlebihan seperti kaus kaki, jaket,
overall dan sepatu yang diijinkan kenakan selama
pengukuran.
Perancangan standar furnitur membutuhkan
keterlibatan langsung pengukuran antropometi.
Berbagai peneliti menyarankan dimensi tubuh yang
penting dalam mendesain furnitur terutama untuk
mahasiswa. Dimensi antropometrik yang dibutuhkan
dari mahasiswa teknik di India mengadaptasi ISO 7250
sebagai standar untuk semua 13 pilihan dimensi tubuh
siswa, (Gambar 2) menunjukkan semua 12 ukuran
badan dimensi yang dipilih untuk penelitian ini dengan
tambahan berat sebagai ukuran tubuh ke-13.Nomor 1-
13 didefinisikan sebagai berikut: postur (tubuh tinggi)
(1), tinggi duduk (tegak) (2), tinggi bahu, duduk (3),
Panjang kaki bagian bawah (tinggi popliteal) (4), luas
pinggul, duduk (5), tinggi siku, duduk (6), panjang
buttock-poplite (kedalaman kursi) (7), panjang lutut
pantat (8), clearance paha (9), tinggi mata, duduk (10),
bahu (bideltoid) luasnya (11), tinggi lutut (12) dan badan
massa (berat) (13). Sedangkan Tabel 2 menunjukkan
nomor seri dan deskripsi dari siswa yang dipilih dimensi
bodi sesuai ISO 7250. Dimensi bodi ini dipilih dengan
baik untuk studi ini dengan mempertimbangan dimensi
tubuh dalam membantu meningkatkan kenyamanan,
keamanan dan kemudahan dalam mendapatkan
dimensi yang dibutuhkan untuk mendesain furnitur
yang ergonomis.

Kesimpulan Dari penelitian ini diharapkan bahwa Kriteria


Determinan untuk furniture ergonomis bagi mahasiswa
digunakan oleh desainer lain yang ingin medisain
furnitur kelas yang dapat diatur (mebel ergonomis) di
perguruan tinggi teknik atau tempat lain asalkan
populasi memiliki karakter yang sama atau Ada
perbedaan yang sangat minim dalam populasi yang
ditargetkan. Hal ini akan membantu menciptakan
keamanan, kenyamanan, kemampuan beradaptasi,
kesesuaian, dan akhirnya kepuasan kepada pengguna.
Selaim itu, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan
di berbagai perguruan tinggi teknik sehingga bisa
mencapai tujuan utama melakukan survei kesehatan
(ergonomi) dan pengumpulan pengukuran
antropometrik melalui wawancara serta observasi
langsung, perlu diamati dan dicatat bahwa mayoritas
siswa juga membutuhkan pelatihan yang tepat pada
saat menggunakan postur tubuh yang baik selama
menggunakan furnitur kelas yang telah dirancang. Hal
ini disebabkan, mayoritas orang di India memiliki
budaya duduk dalam postur canggung untuk waktu
yang lama di lantai. Dalam jangka panjang kebiasaan
seperti itu memiliki peluang besar untuk menyebabkan
beberapa masalah ergonomi termasuk MSDs,
ketidakpuasan mahasiswa dan semua masalah
ergonomis karena furnitur yang tidak ergonomis seperti
ditunjukkan pada Tabel 1. Selain itu, penulis
menyarankan bahwa, sebuah aplikasi antropometrik
untuk furnitur harus mempertimbangkan budaya
tempat. Terakhir, dengan ini direkomendasikan agar
penelitian serupa dilakukan dilakukan di negara bagian
atau wilayah lain agar memiliki cukup database
pengukuran antropometrik yang bisa membantu
desainer untuk menemukan solusi bagi siswa yang
menggunakan furnitur yang tidak ergonomis di
beberapa negara lainnya.
Kekuatan Penelitian 1. Memaparkan penjelasan dengan menggunakan gambar
dan tabel agar memudahkan pembaca.
2. Terdapat Daftar Pustaka dari teori-teori para ahli.
3. Terdapat saran yang nantinya akan digunakan dalam
penelitian lanjutan.
4. Bahasa yang digunakan salam penulisan mudah
difahami.

Anda mungkin juga menyukai