Anda di halaman 1dari 12

PENYEDIAAN AIR BERSIH DI INDUSTRI

DISUSUN OLEH :

1. MARIFAH (1913451001)
2. DAYU AUDINA (1913451002)
3. LIANTI (1913451003)
4. MONICA YOLANDA (1913451004)
5. DEVARA LEVISI (1913451005)
6. ANNISA PUTRI AZAHRA (1913451006)
7. ANANDA KHAIRUNNISA (1913451007)
8. RAISA NABILA PUTRI (1913451008)
9. MERY HANISA (1913451009)
10. OKTA SEPTIANA (1913451010)
11. NADIA RAHAYU (1913451011)

D3 SANITASI REGULER 1 SEMESTER V


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan hanya bagi Allah SWT yang memiliki sifat Rahman
dan Rahim. Dan dengan ridho serta hidayah nya yang menyertai usaha-usaha hambanya,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari zaman
kebodohan ke zaman seperti sekarang yang modern.

Adapun penyusunan makalah ini yang berjudul “Penyediaan Air Bersih di Industri”.
Dalam menyusun makalah, tentunya banyak kekurangan-kekurangan. Penyusun menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membantu agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Bandar Lampung, 3 Agustus 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan bagi kehidupan manusia. Tubuh manusia terdiri dari
air, kira-kira 70 % dari berat badannya. Untuk kelangsungan hidup, manusia membutuhkan air
yang jumlahnya tergantung pada berat badan.
Orang dewasa kira-kira membutuhkan air 2.200 gram tiap harinya. Selain dibutuhkan
oleh manusia, air diperlukan untuk keperluan pertanian, perikanan, peternakan dan industri.
Pada industri-industri, air biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi air
bersih yang digunakan untuk keperluan kantor, pabrik dan kantin.
Di Dunia industri pun sebagian besar bahan yang dibutuhkan adalah air. Air sangat vital
dibutuhkan karena sifat dan karakteristik dari air yang sangat menunjang untuk proses kimia.
Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan lain dalam suatu industri.
Penggunaan air industri dapat memanfaatkan air permukaan, air sebagai sumber air. Penggunaan
air permukaan dan air tanah mengharuskan untuk mengolah air. Air merupakan kebutuhan
penting dalam proses produksi dan kegiatan lain dalam suatu industri. Untuk itu diperlukan
penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi standar yang berlaku dan secara kuantitas
dan kontinuitas harus memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi tersebut dapat
berjalan dengan baik. Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih industri, setiap industri
memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan industri.

B.     Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan air bersih?
b) Apa syarat syarat air bersih?
c) Apa yang dimaksud dengan penyediaan air bersih industri?

C.    Tujuan
a) Mengetahui apa itu air bersih
b) Mengetahui apa saja syarat syarat air bersih
c) Mengetahui tentang penyediaan air bersih
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Air Bersih


Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang meningkat karena

pertumbuhan penduduk, perlu ada upaya yang menyeluruh dan tepat. Air bersih secara umum
diartikan sebagai air yang layak untuk dijadikan air baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini
maka air tersebut layak pula untuk keperluan mandi, cuci dan sanitasi (MCK). Berdasarkan
Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air,
air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Sedangkan air minum adalah air
yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat diminum langsung.

Di sisi lain, Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, tentang persyaratan kualitas


air minum, menyatakan bahwa air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum aman bagi kesehatan
apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif.. Standar kualitas
air minum adalah batas operasional dari kriteria kualitas air dengan memasukkan pertimbangan
non teknis, misalnya kondisi sosial ekonomi, target atau tingkat kualitas produksi, tingkat
kesehatan yang ada, dan teknologi yang tersedia. Adapun syarat-syarat kesehatan air bersih
adalah sebagai berikut:

a. Syarat fisik

Air tidak boleh berbau

Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh masyarakat. Bau air
dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Misalnya, bau amis dapat disebabkan oleh tumbuhnya
Algae.
Air tidak boleh berasa

Air minum biasanya tidak memberi rasa/ tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan
kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa logam/ amis, rasa pahit, asin,
dan sebagainya. Efeknya tergantung pada penyebab timbulnya bau tersebut.

Air tidak boleh berwarna

Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari
berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna.

Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun
organik. Zat anorganik, biasanya berasal dari lapukan tanaman dan hewan. Buangan industri juga
dapat menyebabkan kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga
mendukung perkembangbiakannya.

Suhu air hendaknya di bawah sela udara (sejuk ± 25oC) agar:

• Tidak terjadi pelarutan kimia yang ada pada saluran/ pipa yang dapat membahayakan
kesehatan

• Menghambat reaksi-reaksi biokimia di dalam saluran/ pipa

• Mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak

• Bila diminum air dapat menghilangkan dahaga.

Jumlah zat padat terlarut (TDS)

TDS biasanya terdiri dari zat organik, garam anorganik dan gas terlarut. Bila TDS
bertambahmaka kesadahan juga akan naik pula.

b. Syarat Kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam
jumlah melampui batas yang telah ditentukan.
c. Syarat Bakteriologik
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) dan tidak boleh
mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1
Coli/ 100 ml air. Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar (feaces) dan tanah. Bakteri
patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah:
- Bakteri typshum
- Vibrio colereae
- Bakteri dysentriae
- Entamoeba histolyhes
- Bakteri enteritis (penyakit perut)
Air yang mengandung Coli dianggap telah terkontaminasi (tercemar) dengan
kotoran manusia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air


menjadi beberapa golongan menurut peruntukkannya. Adapun pengolonggan air tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
pertenakan.
4. Golonagan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di
perkotaan, industri, dan pembangkit tenaga listrik.

1). Sumber Air


Tersedianya sumber air baku dalam suatu sistem penyediaan air bersih sangat penting.
Sumber-sumber air tersebut secara kuantitas harus cukup dan dari segi kualitas harus
memenuhi syarat untuk mempermudah proses pengolahan. Di samping itu letak sumber
air dapat mempengaruhi bentuk jaringan transmisi, distribusi dan sebagainya. Secara umum air
berasal dari sumber-sumber sebagai berikut:
a. Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi, kemudian
jatuh ke bumi berbentuk air. Air hujan juga merupakan sumber air baku untuk keperluan rumah
tangga, pertanian, dan lain-lain. Air hujan dapat
diperoleh dengan cara menampung air hujan yang jatuh dari atap rumah.
b. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini
akan mengalami penurunan kualitas selama
pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, limbah industri kota dan
sebagainnya. Macam-macam air permukaan yaitu air rawa/danau dan air sungai.
c. Air Tanah
Air tanah merupakan air hujan atau air permukaan yang meresap kedalam tanah dan bergabung
dalam pori-pori tanah yang terdapat pada lapisan tanah yang biasanya disebut aquifer. Air tanah
dapat dibagi dalam beberapa
jenis yaitu:
1. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena adanya proses peresapan air dari
permukaan tanah. Air tanah biasanya jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia
(garam-garam yang terlarut) daripada air
permukaan.
2. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam
tidak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa
kedalamnya (biasanya kedalaman bor antara 10-100 m) akan didapat suatu lapisan air.
3. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang
berasal dari air tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/kuantitasnya
sama dengan keadaan air tanah dalam.
2 ).Sistem Distribusi

Ada dua sistem distribusi air bersih yang kita kenal yaitu sistem
distribusi langsung dan tidak langsung. Sistem distribusi langsung biasanya
dilakukan pada sumber air yang berasal dari PDAM dengan anggapan bahwa
tekanan air PDAM tersebut cukup untuk mendorong air bersih ke seluruh
sistem perpipaan dalam rumah. Sumur sebagai sumber air bersih yang
dipompakan langsung ke pipa distribusi dalam rumah dikategorikan ke dalam
sistem langsung. Sistem lainnya adalah sistem tidak langsung, artinya air
tidak langsung didistribusikan ke jaringan, melainkan air dari sumber
ditampung terlebih dahulu dalam suatu tangki penampung air, misalnya tangki
dalam tanah (Groundtank).

3). Sumber Air Untuk Industri

Utilitas merupakan salah satu sarana penunjang bagi tercapainya proses yang
sebagaimana diinginkan. Utilitas melingkupi air industri, steam, udara tekan, gas
inert, refrigerant, listrik. Air industri mencakup air pendingin, air perkantoran, air
proses, air umpan boiler, air hidrant, air servis.
Untuk memenuhi kebutuhan air industri, dicari sumber-sumber air yang dapat
memenuhi kebutuhan air industri seperti PDAM, waduk, bendungan, air sungai, air
laut, industri lain yang menjual air. Dalam penggunaan air yang dikirim dari dua unit
pengolahan di atas dipakai sebagai :
a. Air Proses

-Merupakan air demineralisasi yang bebas dari mineral seperti ion positif dan ion
negatif yang dapat merusak alat dan mengganggu proses. Proses : menggunakan resin
penukar kation dengan larutan regenerasi asam sulfat 2  –   4 % dan resin penukar
anion dengan larutan regenerasi NaOH 4 %.
b. Air Umpan Boiler

-Merupakan air demineralisasi dan bebas dari gas O 2, CO2 yang bersifat korosif.
Penghilangannya dengan cara deaerasi.
-Air demin yang bebas dari gas O 2 dan CO2 harus ditambahkan zat kimia seperti
senyawa fosfat untuk menghindari terbentuknya kerak dan hidrazin (N2H4) untuk
menghilangkan gas O2 serta pengatur pH.

c. Air Hidran dan Air Service

-Merupakan hard water yang langsung diambil dari TK 951.

-Air Hidran digunakan sebagai pemadam kebakaran, sedangkan air service digunakan
sebagai sarana kebersihanpabrik.

d. Air Minum

-Syarat kualitas air minum yaitu tidak berbau, jernih, tidak mengandung bakteri, tidak berwarna,
pH sekitar 7,5.

-Digunakan untuk keperluan sanitasi pabrik, kantor, dan perumahan dinas PT. Petrokimia
Gresik.

e.Cooling Water

Dipergunakan untuk sarana pendingin mesin pabrik, proses produksi pabrik, dan air conditioner.

4). Kegunaan air dalam industri

Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku pada
industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu
utama dalam kerja pada proses proses industri. Selain itu juga digunakan sebagai sarana
pembersihan (cleaning) baik itu cleaning area atau alat alat produksi yang tidak memerlukan air
dengan perlakuan khusus atau cleaning dengan menggunakan air dengan kualitas dan
persyaratan tertentu yang membutuhkan sterilisasi dan ketelitian yang tinggi.
5). Tahap Pengolahan Air Adapun tahapan Pengolahan air proses yaitu

A. Unit Penampungan Awal ( Intake)

Unit ini dikenal dengan istilah unit Sadap Air (Intake). Unit ini berfungsi sebagai tempat
penampungan air dari sumber airnya. Selain itu unit ini dilengkapi dengan Bar Sceen yang
berfungsi sebagai penyaring awal dari benda-benda yang ikut tergenang dalam air seperti sampah
daun, kayu dan benda2 lainnya.

B. Unit Pengolahan (Water Treatment)

Pada unit ini, air dari unit penampungan awal diproses melalui beberapa tahapan:

a. Tahap Koagulasi (Coagulation). Pada tahap ini, air yang berasal dari penampungan awal
diproses dengan menambahkan zat kimiaTawas (alum) atau zat sejenis seperti zat garam besi
(Salts Iron) atau dengan menggunakan sistem pengadukan cepat ( Rapid Mixing ). Air yang
kotor atau keruh umumnya karena mengandung berbagai partikel koloid yang tidak terpengaruh
gaya gravitasi sehingga tidak bisa mengendap dengan sendirinya. Tujuan dari tahap ini adalah
untuk menghancurkan partikel koloid (yang menyebabkan air keruh) tadi sehingga terbentuk
partikel-partikel kecil namun masih sulit untuk mengendap dengan sendirinya.

b. Tahap Flokulasi ( Flocculation) Proses Flokulasi adalah proses penyisihan


kekeruhan air dengan cara penggumpalan partikel untuk dijadikan partikel yang lebih besar
(partikel Flok). Pada tahap ini, partikel-partikel kecil yang terkandung dalam air
digumpalkan menjadi partikel-partikel yang berukuran lebih besar (Flok) sehingga dapat
mengendap dengan sendirinya (karena gravitasi) pada proses berikutnya. Di proses Flokulasi ini
dilakukan dengan cara pengadukan lambat (Slow Mixing)

c. Tahap Pengendapan (Sedimentation)Pada tahap ini partikel-patikel flok tersebut


mengendap secara alami di dasar penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari unsur air.
Kemudian air di alirkan masuk ke tahap penyaringan di Unit Filtras.
d. Tahap Penyaringan ( Filtration) Pada tahap ini air disaring melewati media penyaring
yang disusun dari bahan-bahan biasanya berupa pasir dan kerikil silica. Proses ini ditujukan
untuk menghilangkan bahan-bahan terlarut dan tak terlarut.

C. Unit Penampung Akhir (Reservoir)

Setelah masuk ke tahap ini berarti air sudah siap untuk didistribusikan proses industri.
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan

Air termasuk dalam unit utilitas karena air diperlukan dalam proses
industri dan membersihkan alat-alat proses. pada industri ini air digunakan sebagai
pengisi air ketel, air juga digunakan pada unit gilingan, pemurnian, penguapan,
masakan, dan sebagai pendinginan unit yang beroperasi. Berdasarkan pemakaiannya
pada proses pembuatan gula kristal dari tebu, air dalam unit utilitas ini terbagi
menjadi dua yaitu air pengisi boiler, air proses , air pendingin. Tahapan pengolahan
air proses, air umpan boiler, dan air pendingin berbeda beda dalam proses
pengolahannya

Daftar Pustaka
https://docdownloader.com/waiting/sumber-air-untuk-utilitas-industri-2-pdf-free?
queue_id=5e4bbe95a069887e508b45a8
https://docdownloader.com/waiting/sumber-air-untuk-utilitas-industri-2-pdf-free?
queue_id=5e4bbe95a069887e508b45a8
https://id.scribd.com/document/361818199/239676657-Perencanaan-Sistem-Penyediaan-
Air-Minum
https://id.scribd.com/presentation/370166990/Kebutuhan-Air-Industri

Anda mungkin juga menyukai