AKTIFITAS BELAJAR
Di Kawasan Yapis Dok V Jayapura
TUGAS AKHIR
Disusun oleh
YOHANES ISSER BE’ERI HARREL WATTIMENA
17.611.036
JAYAPURA
2021
PROPOSAL USULAN PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
PENGUSUL
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
karunia dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
yang berjudul “ Analisis Pengaruh Kebisingan Lalu Lintas Terhadap
Aktivitas Belajar Di Kawasan Yapis Dok V Jayapura”.
Laporan tugas akhir ini saya susun sebagai salah satu syarat untuk meraih
Gelar Sarjana Tehnik (ST) Universitas Yapis Papua. Penulis telah mendapatkan
banyak bimbingan dan saran yang berharga, sehingga penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Didik S. S. Mabui, ST.,MT selaku dosen pembimbing pertama saya
dalam menyusun tugas akhir.
2. Adri Raidyarto, ST.,MMT selaku dosen pembimbing kedua saya dalam
menyusun tugas akhir.
3. Ardi Aziz Sila, ST.,M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Sistem
Informasi, Universitas Yapis Papua.
4. Ir. Reny Rochmawati, ST.,M.Eng selaku Kaprodi Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Yapis Papua.
5. Dominggus Wattimena dan Agustina Sahetapy/W sebagai orang tua saya
yang selalu memberikan dukung dan doa kepada saya dalam perkuliaan
dan tugas akhir.
6. Jerry D. Wattimena,SE dan Vanensa Wattimena/W sebagai orang tua wali
saya yang suda mendukung dan mensuport saya dalam kulia dan tugas
akhir.
7. Teman-teman sekelas yang di mana kita sama-sama berjuang mensuport
dan akhir kita uda sampai di akhir dari perkuliaan.
i
8. Semua pihak yang sudah membantu dan memberi dorongan dalam
menyusun tugas akhir.
Saya menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih belum sempurna,
sehingga saya mohon untuk diberikan kritik dan saran demi kesempurnaaan
proposal ini.
Jayapura,.......2021
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR............................................................................................................i
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vi
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah..............................................................................................2
1.3. Tujuan penelitian................................................................................................2
1.4. Manfaat penelitian.............................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
2.1. Kebisingan..........................................................................................................4
2.1.1. Jenis-Jenis Kebisingan.................................................................................4
2.1.2. Kebisingan Lalu Lintas.................................................................................5
2.1.3. Dampak Kebisingan....................................................................................8
2.2. Kendaraan..........................................................................................................9
2.3. Definisi Kendaraan...........................................................................................10
2.3.1. Karakteristik Kendaraan...........................................................................10
2.3.2. Karakteristtik Arus Lalu Lintas...................................................................11
2.3.3. Sumber Bising Pada Kendaraan Yang Melaju...........................................11
2.3.4. Definisi Bunyi............................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.......................................................................................................13
3.1. Lokasi penelitian...............................................................................................13
3.2. Alat dan Bahan.................................................................................................13
3.3. Diagram Kerja Penelitian..................................................................................15
3.3.1. Observasi Awal.........................................................................................16
3.3.2. Pengambilan data.....................................................................................16
3.3.3. Analisis data.............................................................................................17
iii
3.4. Time Schedul....................................................................................................18
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
auditory seperti gangguan pada pendengaran, dan juga gangguan non
auditory yaitu gangguan saat komunikasi. Dari penelitian Susilowati
(2010), menjelaskan bahwa intensitas bising dan lama pajang bising jalan
raya pada lingkungan pendidikan berpengaruh pada penurunan tingkat
konsentrasi belajar.
2
1.4. Manfaat penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui tingkat kebisingan di kawasan Yapis Dok V
Jayapura.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Tingkat
kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan
Desibel disingkat dB. Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal
tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha
atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan ganguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan (KMNLH,1996).
4
2.1.2. Kebisingan Lalu Lintas
5
Tabel 2. 2 Penyebab Getaran Selain Kendaraan (UK)
6
Sumber : Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KMNLH, 1996)
7
berbeda dan lebar jalan yang dilewati banyaknya kendaraan bermotor
(Suroto, 2010).
Suroto (2010), mendefinisikan kriteria kebisingan lalu lintas
sebagai suatu besaran atau harga yang dibatasi oleh batasan tertentu.
Batasan tersebut seperti: Tingkat bising sinambung equivalen.
Tingkat bising sinambung equivalen adalah suatu tingkat
kebisingan tunggal dalam beban A, yang menunjukkan energi bunyi yang
sama dengan energi bunyi yang sama dengan energi yang berubah-ubah
dalam selang waktu tertentu. Secara matematis:
Mid
Leq=10 log (∑ Freq× 10 )
10
Dengan :
Leq = Tingkat bising sinambung equivalen dalam dB(A)
Freq = Fraksi waktu
Mid = Nilai tengah dalam kelas interval
8
Buchari (2007), menambahkan biasanya secara kasar gradasi
gangguan pendengaran yang diakibatkan oleh bising itu sendiri dapat
ditentukan menggunakan parameter pada percakapan sehari-hari seperti
berikut:
a. Gradasi normal: parameter kesulitan dalam percakapan biasa
(6m);
b. Gradasi sedang: parameter kesulitan dalam percakapan sehari-hari
mulai jarak > 1,5m;
c. Gradasi menengah: parameter kesulitan dalam percakapan keras
sehari-hari mulai jarak >1,5m;
d. Gradasi berat: parameter kesulitan dalam percakapan keras atau
berteriak pada jarak >1,5m;
e. Gradasi sangat berat: parameter kesulitan dalam percakapan atau
berteriak pada jarak <1,5m;
f. Gradasi tuli total: parameter kehilangan kemampuan pendengaran
dalam berkomunikasi.
9
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (KMNLH,
1996) jenis dari dampak kebisingan ada dua tipe yang diuraikan sebagai
berikut:
a. Akibat badaniah.
Kehilangan pendengaran: terjadi perubahan ambang batas
sementara akibat kebisingan dan perubahan ambang batas
permanen akibat kebisingan.
b. Akibat-akibat psikologis
Gangguan emosional: kejengkelan, kebingungan. Gangguan gaya
hidup: gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu
bekerja, belajar dan lain-lain. Gangguan pendengaran: menggangu
kemampuan mendengarkan bunyi seperti: bunyi TV, radio,
percakapan, telepon dan sebagainya.
2.2. Kendaraan
Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas
kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor, demikian disebutkan
dalam ketentuan Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka kendaraan
dibedakan menjadi:
1. Kendaraan bermotor; adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di
atas rel.
2. Kendaraan tidak bermotor; adalah setiap kendaraan yang digerakan
oleh tenaga manusia dan/atau hewan.
10
2.3. Definisi Kendaraan
Definisi kendaraan bermotor menurut pasal 1 ayat 8 undang-
undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan Angkutan jalan. “
Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas
rel.”
Berdasarkan UU No. 14 tahun 1992, yang dimaksud dengan
peralatan teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi
mengubah suatu sumber daya energy tertentu menjadi gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan.
11
2.3.2. Karakteristtik Arus Lalu Lintas
Menurut (Sam, Fakhrudin, 2012) Parameter lalu lintas yang berkaitan
dengan analisa tingkat kebisingan adalah volume dan kecepatan:
a. Volume lalu lintas didefinisikan sebagai, jumlah kendaraan yang
melewati suatu jalan raya selama interval waktu tertentu.
b. Kecepatan adalah jarak dibagi dengan waktu. Dalam kecepatan
waktu diukur dalam detik dan jarak diukur dalam meter maka
untuk mendapatkan hasil kecepatan yang lazimnya dinyatakan
dalam km/jam dengan mengubah hasil survei dari meter/detik
menjadi km/jam.
a. Mesin.
b. Kipas pendingin mesin.
c. Sistem pembuangan sisa pembakaran.
d. Sistem pemasukan.
e. Gesekan ban mobil (pada permukaan jalan).
Jenis ban.
Kecepatan kendaraan.
Kondisi permukaan jalan.
Kemiringan jalan.
f. Peralatan transportasi dan roda gigi
12
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terdengar bila
masuk ke telinga berada pada frekuensi 20 – 20.000 Hz atau disebut
jangkauan suara yang dapat didengar. Tingkat intensitas bunyi dinyatakan
dalam satuan dB atau decibel ( Djalante, 2010 ).
BAB III
METODE PENELITIAN
13
Alasan pemilihan lokasi tersebut dikarenakan letak bangunan di kawasan
Yapis Dok V Jayapura dekat dengan jalan raya Dr.Sam Ratulangi No.11.
14
Sumber : https://5.imimg.com/data5/OA/EW/ID/SELLER
26249373/sound-level-meter-250x250.jpg
Sumber : http://infoperkakas.com/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch/
Gambar 3. 3 Stopwatch
3. Formulir Survei
Sebagai alat pencatatan data primer berupa tingkat kebisingan dan
volume lalu lintas.
15
3.3. Diagram Kerja Penelitian
Tahap-tahap langkah kerja penelitian ini meliputi
Observasi
Awal
Kompilasi Data
PRIMER SEKUNDER
Analisis
Kesimpulan
16
3.3.1. Observasi Awal
Observasi merupakan tahap awal sebelum melakukan penelitian,
observasi ini dilakukan guna mengetahui bagaimana keadaan di lokasi
penelitian. Tahap observasi dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian
yaitu di kawan Yapis Dok V Jayapura untuk mendapatkan informasi dan
data-data yang diperlukan dalam penelitian. Observasi dilakukan dengan
menentukan titik-titik yang diduga terkena dampak kebisingan dan diukur
kebisingan yang terjadi pada titik-titik tersebut dengan menggunakan alat
SLM sehingga diketahui hasil intensitas kebisingannya dan dapat
dilaksanakan penelitian lebih lanjut.
17
2. Data tingkat kebisingan
Pengambilan data kebisingan dilakukan dengan cara mengukur data
tingkat kebisingan pada titik-titik tertentu untuk mendapatkan tingkat
kebisingan yang dapat mewakili tingkat kebisingan lalu lintas secara
keseluruhan di kawasan Yapis Dok V Jayapura yang telah ditentukan.
Pengambilan data kebisingan dilakukan dalam periode waktu yang
bersamaan dengan Pengambilan data volume lalu lintas dengan
menggunakan alat Sound Level Meter. Pengukuran kebisingan
dilakukan pada jam-jam sibuk, data diambil per 5 menit dalam kurun
waktu 1 jam. Titik pengukuran (sampel) diasumsikan mewakili tingkat
kebisingan di kawasan Yapis Dok V Jayapura, sehingga dalam
pelaksanaan pengukuran kebisingan di ruas jalan disesuaikan dengan
kondisi di lapangan. Pengukuran dilakukan pada lokasi-lokasi yang
telah ditentukan sebelumnya dengan ketinggian alat 1,2 meter dari
permukaan tanah.
18
3.4. Time Schedul
Gambar 3. 4 Time Schedul
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta : Direktorat
Jenderal Bina Marga.
Anonim, (2009). UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
19
Anonim. (1996) .Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 tahun
1996 tentang baku tingkat kebisingan. Jakarta : Menteri Lingkungan Hidup.
https://rendratopan.com/2020/03/11/kendaraan-menurut-undang-undang/
20