DI DESA GARDUMUKTI
Disusun Oleh :
1
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Ketua Program Studi
Komputer
…………………………….. …………………………..
i
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan Judul
“ANALISIS APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA DI DESA GARDUMUKTI” adalah benar-
benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiat atau pun pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Yara Rejuni
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunianya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “ANALISIS
APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA PADA DESA GARDUMUKTI” sebagai salah satu
syarat sebelum menempuh tugas akhir atau skripsi di Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Subang. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbimbingan,
peran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Sofwandi Noor, MT. Selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang
telah memberikan dorongan dan bimbingan selama konsultasi penyusunan
Laporan Praktek kerja Lapangan ini.
2. Dr. Tepi Peirisal, S.Sos.,M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Subang
3. Jaja M,Kom. Selaku Ketua Program Studi Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Subang
4. Edin Suhaedin . Selaku Kepala Desa Gardumukti yang telah memberikan izin
praktek kerja lapangan di Kantor Kepala Desa Gardumukti.
5. Anton Purnama Selaku pembimbing lapangan yang selalu memberikan
support,semangat, ilmu, dorongan dan motivasi selama praktek kerja Lapangan.
6. Perangkat Desa serta para staff Desa Gardumukti yang telah memberikan saran
dan arahan selama Praktek Kerja Lapangan.
7. Keluarga yang selalu mendukung,memberikan Do’a dan selalu memberi
semangat tiada henti dalam keadaan apapun.
iii
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................................................vi
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.....................................................................................................................7
Strength (Kekuatan).................................................................................................7
iv
Weakness (Kelemahan)............................................................................................7
Opportunities (Peluang)...........................................................................................7
Threats (Ancaman)...................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
3.1.2 Topografi.........................................................................................................10
3.1.3 Hidrologi..........................................................................................................10
BAB V......................................................................................................................................38
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................38
5.2 Saran.......................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................39
v
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gardumukti Kecamatan Tambakdahan
Kabupaten Subang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisi Penerapan Sistem
Keuangan Desa (SISKEUDES) dalam Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Gardumukti .
vi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode SWOT . Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)
dalam Pengelolaan Keuangan di Desa Gardumukti masih belum terlaksana secara
optimal, disebabkan kendala pada keterbatasan Sumber daya manusia, financial, sarana
dan prasana terutama dari sistem itu sendiri, serta organisasi dan manajemen.
Berkenaan dengan hasil penelitian ini, maka pemerintah desa dituntut untuk
meningkatkan kemampuan mengoperasikan SISKEUDES dengan baik didukung dengan
bimbingan teknis, tentunya dengan membentuk kerjasama yang baik antara pemerintah
desa dengan pemerintah kabupaten selaku pihak yang bertugas menyelenggarakan
pelatihan penggunaan aplikasi tersebut dan masyarakat desa itu sendiri agar kegiatan
pengelolaan keuangan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Abstrac
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) diterapkan dengan tujuan agar Desa dapat
Mengelola keuangan Desa secara optimal serta sebagai tolak ukur agar pengelolaan
keuangan Desa tidak keluar dari koridor peraturan undang-undangan ( Abdullah H. &
Samad,2019). Adanya Siskeudes sebagai aplikasi pengelolaan keuangan Desa merupakan
langkah bagi pemerintah untuk berupaya dalam menutupi kemungkinan terjadi
penyimpangan dan pelanggaran dalam pelaporan keuangan. Menurut rahman (2019),
1
penerapan Siskeudes dapat menjadi solusi untuk Desa dapat selangkah lebih maju
dalam menerapkan asas-asas pemerintahan yang baik.
Terkait penerapan SISKEUDES, sistem ini telah tersedia dalam fitur yang mudah
dipahami dan di mengerti oleh pemerintah Desa. Namun yang masih menjadi kendala
dilapangan adalah kualitas sumber daya untuk mengoprasikan sistem ini masih terbatas.
Maka dari itu, nyatanya sistem keuangan Desa harus dapat menjadi pendukung
pemerintah Desa dalam memudahkan memudahkan tata kelola keuangan agar
tercapainya visi misi untuk masyarakat Desa bersama. Dalam hal menentukan sebuah
tujuan dan membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan tersebut tercapai, maka
diperlukan suatu evaluasi. Evaluasi dapat menjadi suatu bentuk kontribusi dalam
memberi klarifikasi serta kritik tentang nilia-nilai yang mendasari seseorang untuk
memilih target atau tujuan yang akan dicapai.
Pendapatan Desa Gardumukti diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari (1)
Pendapatan Asli Desa, (2) Transfer berupa Dana Desa (DD), Bagian dari Hasil Pajak dan
Retribusi (BHP & BHR), Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Keuangan Provinsi, dan
Bantuan Keuangan Kabupaten, dan (3) Pendapatan Lain-lain berupa Bunga Bank dan
Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah. Pada anggaran tahun 2020, Desa Gardumukti
memperoleh pendapatan sebesar Rp 1.995.057.550,00 dengan belanja desa sebesar Rp
2
1.995.457.550,00. Pada tahun 2020, belanja desa lebih besar dibandingkan pendapatan
yang diperoleh desa, kekurangan dana tersebut ditutupi dengan menggunakan SiLPA
(Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) tahun 2019 sebesar Rp 400.000,00 .
Penggunaan dana SILPA tersebut sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku dan
atas persetujuan dari pemerintah daerah. Pengelolaan keuangan desa harus dilakukan
dengan baik agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan dalam mengelola anggaran desa.
Pada lain sisi, banyak kasus terungkapnya dugaan korupsi dana desa di berbagai daerah
sehingga mendapat perhatian serius dari DPD RI. Terlebih lagi, Presiden Joko Widodo
juga memberi himbauan yang meminta agar penerapan dana desa itu diawasi terus-
menerus sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan dana desa (dpd.go.id). Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, maka Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) mengembangkan suatu aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas tata kelola keuangan desa berdasarkan PP Nomor 43 Tahun 2014 juncto PP
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa; PP Nomor 60 Tahun 2014 juncto PP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Dana Desa
(DD) yang bersumber dari APBN; Permendagri Nomor 113 dan 114 Tahun 2014, serta
PMK Nomor 247 Tahun 2015. Aplikasi yang dikembangkan tersebut adalah Aplikasi
Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES). Aplikasi ini memberi kemudahan bagi pemerintah
desa dalam melakukan proses pengelolaan anggaran desa sehingga dapat
dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.
3
dalam proses penganggarannya. APBDesa merupakan rencana anggaran keuangan
tahunan pemerintah desa yang ditetapkan untuk menyelenggarakan program dan
kegiatan yang menjadi kewenangan desa. Kemudian APBDesa dibahas bersama dengan
BPD dalam musyawarah desa untuk selanjutnya ditetapkan dalam Peraturan Desa paling
lambat 31 Desember tahun berjalan setelah dievaluasi oleh Bupati, setelah itu Bupati
dapat mendelegasikan evaluasi rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada
Camat.
4
Berdasarkan Uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
2. Secara Praktis
a. Bagi Mahasiswa
5
dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan dengan kenyataan yang ada di
lapangan.
Pada metode ini penulis melakukan pengamatan langsung dan mencari sumber
informasi dengan melakukan evaluasi langsung terhadap masalah yang ada serta
melakukan penelitian pencatatan secara sistematis terhadap unsur yang di teliti
Dengan cara data primer yang diperolaeh secara langsung dilapangan dan data
sekunder yang di peroleh dari buku-buku literature berikut penyusunannya:
2. Metode Observasi
a. Terjun langsung dalam peng-inputan data keuangan pada aplikasi sistem
keuangan Desa. Di Desa Gardumukti yang beralamat di Jl. Nakula 17
6
RT/RW 002/01 Desa Gardumukti Kec. Tambakdahan Kab. Subang Jawa
Barat 41265
b. Mempelajari alur prose peng-inputan Data di Kantor Kepala Desa
Gardumukti
3. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan wawancara langsung Dengan Kepala Desa
Gardumukti serta Kepala urusan Keuangan di kantor Kepala Desa Gardumukti. Agar
penelitian ini dapat memperoleh informasi secara lebih akurat detail untuk bi sa
diperkuat data nya sebelum melakukan penelitian ke tahap berikutnya.
4. Studi Literature
Metode studi literature yang penulis gunakan untuk memperoleh materi dari
berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan media lainnya. Suatu metode
untuk mendapatkan data dengan cara buku-buku yang berkaitan dengan judul yang
diambil. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Ilmu Komputer secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik tentang
komputasi, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (Software). Ilmu
computer mencakup beragam topic yang berkaitan dengan computer, mulai dari analisis
abstrak algoritma sampai subyek yang lebih konkrit seperti bahasa pemrograman,
perangkat lunak dan perangkat keras. Ilmu Komputer lebih menekankan pada
pemrograman computer dan rekayasa perangkat lunak.
8
Terdapat banyak pendapat tentang definisi sistem, akan tetapi keseluruhan
akan mengandung arti yang sama. Sistem adalah suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terorganisai, saling
berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang
yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Dalam arti yang sangat luas istilah sistem informasi yang sering digunakan
merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data dan tejknologi.
Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada
penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi, tetapi juga untuk
cara dimana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung bisnis.
Tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk berguna bagi para pemakainya. Data
yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai sistem informasi. Untuk
dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar yaitu tepat
terhadap orangnya atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya atau akurat.
Keluaran yang tidak di dukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai
informasi yang berguna, tetapi merugikan sampah (garbage)
9
BAB III
10
dan tempat tempat keramat, tuan rumah juga mempercayakan sesepuh desa
(Orang yang dianggap ampuh) kalau tidak dilaksakan dikhawatirkan akan
mendatangkan malapetaka/hajatan ada halangan/gangguan.Setiap ada orang
meninggal sebelum dibawa kepemakaman sanak saudara almarhum supaya
nyelusup ( berjalan keliling 3 kali dibawah mayat yang sedang dipikul )
dipercayai agar tidak membayangi kehidupan mereka.
Desa Gardumukti adalah salah satu dari 9 (Sembilan) desa yang ada di
Kecamatan Tambakdahan yang terletak disebelah Timur yang berbatasan
langsung dengan Desa Mariuk Kecamatan Tambakdahan adapun batasan desa
dengan desa tetangga :
3.1.2 Topografi
Sesuai dengan Topografi, Desa Gardumukti dilintasi oleh Kali Kamal yang setiap
harinya air dikali tersebut tanpa hentinya, bahkan kali tersebut merupakan kali
pembuang dari pesawahan jika turun musim hujan kali tersebut meluap
kepemukiman penduduk yang mengakibatkan Rumah penduduk teredam banjir,
dan sampai saat ini belum ada penanganan Pemerintah Daerah maupun Pusat
tentang kondisi kali tersebut yang dangkal, yang setiap tahunnya rumah penduduk
11
dan sawah terendam banjir yang mengakibatkan para petani di desa Gardumukti
sebagian gagal panen.
3.1.3 Hidrologi
Sesuai dengan Topografi, Desa Gardumukti dilintasi oleh Kali Kamal yang setiap harinya
air dikali tersebut tanpa hentinya, bahkan kali tersebut merupakan kali pembuang dari
pesawahan jika turun musim hujan kali tersebut meluap kepemukiman penduduk yang
mengakibatkan rumah penduduk teredam banjir, dan sampai saat ini belum ada
penanganan Pemerintah Daerah maupun Pusat tentang kondisi kali tersebut yang
dangkal, yang setiap tahunnya rumah penduduk dan sawah terendam banjir yang
mengakibatkan para petani di desa Gardumukti sebagian gagal panen.
Desa Gardumukti mempunyai luas total wilayah 6616.706 Ha, terdiri dari areal
peswahan teknis 521 Ha, pekarangan dan pemukiman 68.107 Ha, dan luas areal
tanah yang termasuk lain-lain menurut penggunaannya seluas 36.599 Ha areal
pesawahan digunakan secara produktif untuk menanam padi dalam 1(satu) tahun
dua kali musim tanam, dan diairi dengan pengairan teknis yang cukup baik karena
dengan adanya sumber air dari kali Cigadung dan saluran Tarum Timur, juga
mengikuti pola tanam yang dianjurkan oleh pemerintah melalui penyuluh pertanian
yang ada di desa Gardumukti, sehingga hasil panen yang didapat cukup memuaskan.
Sawah ( Ha ) Darat ( Ha )
Pekarangan Pengan
½ Teknis
Pemukiman
Rakyat gonan
Negara
68.107 36.599
12
Gambar 3.1 Logo Desa Gardumukti
a. Visi
Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan
bertanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat Desa Gardumukti
yang demokratis, mandiri dan Sejahtera serta berkesadaran lingkungan.
b. Misi
1. Mewujudkan pelayanan yang professional melalui peningkatan
tata kelola pemerintahan Desa yang responsive, akuntabel dan
transparan
2. Mewujudkan kehidupan social budaya yang dinamis dan damai.
3. Meningkatkan potensi dan daya dukung lingkungan untuk
menciptakan peluang usaha
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan
hijau yang partisipasif
5. Meningkatkan dan memperluas jaringan kerjasama pemerintah
dan Non Pemerintah
13
3.5 Struktur organisasi
KEPALA DESA
EDIN SUHAEDIN
SEKRETARIS
DESA
H . SUCIPTO
KAUR
KAUR KEUANGAN KAUR UMUM
PERENCANAAN
CUNADI DINI WAHDINI ANTON PURNAMA
KASI KESEJAHTERAAN
KASI PEMERINTAHAN KASI PELAYANAN
SOSIAL
CEPUDIN SUGANDHI ACEP DAYAT
Sudah seharusnya Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) yang dikembangkan oleh
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah dilaksanakan sejak tahun
2016 lalu merujuk pada Nota Kesepahaman antara Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia dengan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada
tanggal 6 November 2015 dan Dirjen Bina Pembangunan Desa Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia telah memerintahkan seluruh desa untuk menggunakan
aplikasi ini pada tanggal 27 November 2015.
Surat tertanggal 14 Maret 2017. perihal penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa
(SISKEUDES) di tujukan kepada seluruh Camat di Kabupaten Subang di tanda tangani
Sekretaris Daerah. menekankan agar camat memberitahukan kepada seluruh Kepala
Desa di wilayahnya masing-masing agar pada tahun 2017 menggunakan Aplikasi Sistem
14
Keuangan Desa (SISKEUDES) yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) sehingga memudahkan dalam hal Pengawasan dan Evaluasi
Penggunaan Dana Desa.
Pengelolaan atau pengendali sistem keuangan desa ini adalah Operator Desa
Gardumukti dan dibantu oleh Sekretaris Desa dan kaur keuangan Desa Gardumukti ,
namun untuk pelaporan tetap kembali kepada Sekertaris Desa. Terkait dengan kendala-
kendala yang terjadi dalam penerapan aplikasi sistem keuangan desa ini tidak terlalu
berpengaruh karena sebelumnya telah diberi pelatihan-pelatihan terkait sumber daya
manusia sebagai pengelola.
Dengan adanya Aplikasi siskeudes, Desa Gardumukti merasa sangat dimudahkan dalam
membuat laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan yang secara otomatis
dilakukan oleh sistem sangat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan
keuangan Desa, selain itu karena siskeudes ini dirancang berdasarkan permendagri
Nomor 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan Keuangan Desa dan peraturan lainnya
seperti : UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, PP Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, PP Nomor 22 Tahun
2015 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN, dan PMK Nomor 247 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pengalokasian,Penyaluran, penggunaan, pemantauan dan evaluasi
Dana Desa maka Laporan Keuangan yang dihasilkan sudah pasti sesuai dengan standard
an regulasi yang ada.
Fitur-fitur yang ada dalam aplikasi siskeudes dibuat sesederhana mungkin dan user
Friendly. Maksudnya aplikasi Siskeudes ini dirancang dengan desain yang sederhana
namun tetap informative dan akuntabel. Sehingga selain mempermudah pengguna,
laporan yang dihasilkan oleh aplikasi juga andal. Dengan proses penginputan sekali
sesuai dengan transaksi yang ada, aplikasi Siskeudes dapat menghasilkan output berupa
dokumen penatausahaan dan laporan- laporan yang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan sistematika singkat pengelolan keuangan Desa dengan aplikasi
siskeudes ini yaitu operator keuangan Desa melakukan penginputan data penganggaran
berupa Rencana Anggaran Biaya dan data Penatausahaan berupa penerimaan desa dan
15
SPP kegiatan kemudian secara otomatis laporan penganggaran, laporan penatausahaan
dan laporan pertanggung jawaban tersusun sesuai dengan aturan pemerintahan yang
berlaku
1. Data perencanaan
a. Data renstra Desa
b. RPJM Desa
c. RKP Desa
2. Data Penganggaran
a. Data Rencana anggaran Pendapatan
b. Data rencana anggaran Pembiayaan (penerimaan)
c. Data Rencana Anggaran Belanja
d. Data Rencana anggaran Pembiayaan (pengeluaran)
3. Data penatausahaan
a. Penerimaan Desa
b. SPP Kegiatan
1. Laporan Perencanaan
a. Laporan Renstra Desa
b. Laporan RPJM Desa
c. Laporan RKP Desa Tahunan
d. Laporan Rencana Kegiatan Desa
e. Laporan Pagu Indikatif Desa
2. Laporan Penganggaran
a. Laporan APBDes
b. Rincian anggaran Pendapatan
c. Rincian Anggaran Belanja
d. Rincian anggaran Pembiayaan
3. Laporan Pembukuan
a. Laporan Realisasi Anggaran Desa
b. Laporan Kekayaan Desa
c. Laporan Realisasi APBDes
16
d. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa
4. Laporan Penatausahaan
a. Buku Kas Umum Desa
b. Buku Pembantu Bank
c. Buku Pembantu Penerimaan
d. Buku Pembantu Kegiatan
e. Buku Pembantu Pajak
f. Register SPP Pengeluaran
g. Register Kwitansi Pembayaran
Dalam permendagri Nomor 113 Tahun 2014 dijelaskan bahwa pengelolaan keuangan
desa ada 6 yakni perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung
jawaban dan pembianaan pengawasan. Dari keenam bagian ini, aplikasi Siskeudes 2020
mencakup pemrosesan 5 bagian yakni perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban. bagian perencanaan pada siskeudes berupa
penginputan data RPJMDesa, RKP Desa dan Renstra Desa. Di dalam bagian pelaksanaan
termasuk di dalamnya submenu penganggaran dan submenu penatausahaan untuk
ketigas bagian lainnya sudah terkomputerisasi menggunakan aplikasi siskeudes, bagian
penatausahaan, pelaporan dan peratnggungjawaban sudah secara otomatis dihasilkan
oleh aplikasi siskeudes dalam bentuk pembukuan dan laporan keuangan. Sehingga
pelaksanaan pengelolaan keuangan desa menggunakan aplikasi siskeudes merupakan
17
penginputan data ke dalam aplikasi dan menghasilkan pembukuan dan laporan-laporan
untuk bagian penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan
keuangan Desa.
Dibawah ini akan dijelaskan proses pengelolaan keuangan Desa dengan menggunakan
aplikasi siskeudes 2020.
Langkah pertama setelah membuka aplikasinya ialah mengisi user ID, password, dan
tahun Anggaran.
Memulai tahap pengelolaan Desa pertama dengan mengklik menu data entri
kemudian pilih submenu perencanaan. Pengisisan data perencanaan selalu
dilakukan pada awal tahun anggaran dan dilakukan sekali selama satu tahun.
18
Gambar 3.6 Submenu perencanaan
Sebelum melakukan penginputan data RPJM Desa dan RKP Desa terlebih dahulu
harus memasukkan data umum Desa. Data Entri → perencanaan → Data Umum
dan RPJM Desa → Data Umum Desa → Data Umum
Gambar 3.7 Tampilan Data Umum, visi Misi dan RPJM Desa.
Isian data umum Desa digunakan untuk penginputan data pemerintah Desa, seperti
nama kepala Desa, nama Sekretaris Desa, Nama Kaur Keuangan Desa, Tanggal
Perdes dan tanggal perdes perubahan (PAK). Untuk pengisian data umum Desa
dapat dilihat pada gambar dibawah ini
19
Kemudian Dilanjutkan pengisian data Nama Perangkat Desa Petunjuk
Pengoperasian, masuk menu data entri perencanaan → Data RPJM Desa → Data
Umum Desa → Pelaksanaan Kegiatan
Setelah Data Umum dan pelaksanaan Kegiatan sudah diisi kemudian klik
Pengisian Visi,misi, tujuan dan Sasaran desa dilakukan secara urut dan satu
persatu. Dimulai dari pengisian visi Desa.
a. Pada tab Visi mengklik tombol untuk memulai pengisian data visi
pemerintahan desa. Melengkapi tahun dan uraian visi. Tahun diisi dengan
tahun kepemerintahan Kepala Desa Gardumukti Edin Suhaedin, yakni Tahun
2018-2024.
20
Gambar 3.11 Data Misi Desa
21
Gambar 3.13 Menu Tab Sasaran dari tujuan misi Desa
Kemudian setelah Data Umum Desa dan Visi Misis terisi, Operator Desa
memasukkan data RPJM desa dan RKP pemerintahan Desa. Termasuk dalam data
yang dientri adalah pagu indikatif setiap kegiatan pada setiap tahun RKP Desa.
a. Mengklik tombol RPJM Desa. Kemudian akan muncul tiga tab yakni, Tab bidang,
tab kegiatan dan tab Dana Indikatif
22
Selanjutnya mengisi menu pendapatan, menu pendapatan digunakan untuk
melakukan penginputan data anggaran pendapatan pemeritahan desa.
Pendapatan tersebut dapat berupa hasil pengelolaan Tanah Kas Desa, hasil
pengelolaan pasar desa, Hasil usaha Desa lainnya, Hasil Swadaya, Dana Desa,
ADD dan pendapatan Hibah dari pihak ketiga yang tidak mengikat.
23
Gambar 3.19 jenis pendapatan Desa
24
Gambar 3.21 submenu penganggaran
25
Gambar 3.24 isian data kegiatan
Berikutnya mengisi data anggaran belanja pada menu belanja, penginputan data
belanja dilakukan sesuai dengan bidang dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Oleh karena itu, daftar nama bidang dan kegiatan tersebut harus diisi terlebih
dahulu dalam formulir bidang dan kegiatan pada tahap sebelumnya.
Melakukan Double Klik pada nama bidang sehingga tab terpenuhi ke kegiatan.
26
Gambar 3.27 data kegiatan Belanja Desa
Melakukan double klik pada nama kegiatan sehingga tab berpindah pada RAB
sehingga tampak isian formulir berikut :
27
d. Melakukan double klik nama rekening yang sudah tersimpan sehingga tab
berpindah pada rincian RAB seperti tampak berikut.
yang terakhir yang perlu diisi pada penganggaran yakni menu pembiayaan yang
terbagi menjadi menu pembiayaan 1 dan menu pembiyaaan 2. Menu
pembiayaan 1 digunakan untuk melakukan penginputan data penerimaan
pembiayaan. Langkah-langkahnya seperti ilustrasi berikut :
28
c. Klik pada tombol tambah untuk memulai pengisian data pembiayaan
d. Klik tombol “titik tiga” untuk memilih kode rekening penerimaan
pembiayaan.
e. Memilih kode Nama Kelompok pembiayaan, Nama jenis pembiayaan dan
Nama objek penerimaan pembiayaan.
f. Klik tombol “simpan” untuk menyimpan pilihan rekening penerimaan
pembiayaan.
g. Melakukan double klik pada nama rekening pengeluaran pembiayaan
sehingga tab berpindah pada rincian data RAP pembiayaan seperti berikut :
29
Gambar 3.33 pengeluaran pembiayaan Desa
a. Penerimaan tunai
30
Menu penerimaan tunai digunakan untuk mencatat penerimaan desa yang
diterima secara tunai oleh bendahara desa seperti pendapatan sewa tanah
kas desa dan pendapatan asli desa lainnya. Untuk mencatat penerimaan
tunai desa berikut formulir-formulir ilustrasi.
b. Penerimaan Bank
Menu penerimaan bank digunakan untuk mencatat penerimaan desa yang
diterima melalui transfer bank atau yang masuk ke Rekening kas desa.
Penerimaan desa yang diterima melalui RKD diantaranya : pendapatan
transfer dari Dana Desa, pendapatan transfer dari alokasi dana desa dan
pendapatan bagi hasil pajak dan retribusi dari Kabupaten Malang. Berikut
Ilustrasinya :
31
Gambar 3.38 TBP penerimaan Bank
Untuk menginput data pelaksanaan belanja desa, operator memasukkan data pada
submenu penatausahaan kemudian dilanjutkan dengan mengklik “SPP KEGIATAN”
Didalam “SPP kegiatan”, operator hanya mengisi pada bagian “SPP DEFINITIF”. Pada SPP
DEFINIIF”. Ini operator mencatat kegiatan belanja yang akan dilakukan pencairan
32
dananya sesuai dengan sumberdana dan bidang kegiatan. Ada 4 bidang kegiatan yang
akan diilustrasikan pada tahap ini.
Sedangkan untuk belanja barang dan jasa , dianggarkan untuk belanja listrik, air, telepon
dan internet; belanja alat tulis; belanja fotocopy,cetak dan penggandaan; belanja benda
pos dan materai, belanja alat-alat kebersihan dan bahan pembersih; belanja perjalanan
dinas; belanja jasa transaksi keuangan seperti biaya administrasi bank; belanja makanan
dan minuman rapat, belanja bahan praktek dan pelatihan; dan belanja jasa upah tenaga
kerja.
33
Gambar 3.42 Rincian SPP bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Jika bukti pengeluaran di cetak maka akan menjadi seperti dibawah ini
34
Gambar 3.45 Pot. Pajak bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Potongan pajak tidak selalu harus diisi. Pengisian potongan pajak ini menyesuaikan
dengan kondisi realitas belanja yang terjadi. Jenis pajak dipilih pada “Kode pot”
Untuk melihat laporan keuangan yang telah tersusun pada aplikasi siskeudes 2020
disediakan menu laporan. Pada menu laporan ini operator dapat memilih laporan apa
yang ingin dilihat. Ada 5 macam laporan yang tersedia yakni : laporan perencanaan,
laporan penganggaran, laporan penatausahaan, laporan pembukuan dan laporan
kompilasi atau gabungan.
35
Gambar 3.47 Laporan penganggaran
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
37
keuangan Desa yang digunakan oleh Desa Gardumukti merupakan versi terbaru
Siskeudeus V2.0.R2.0.2 digunakan dalam pengelolaan keuangan Desa mulai dari proses
perencanaan dan Penganggaran APBDES tahun 2020 diseluruh Desa di Indonesia. Anton
Purnama dipercayakan menjadi Operator Desa yang Memegang Aplikasi Sistem
Keuangan Desa di Desa Gardumukti sejak tahun 2017.
38
4.3 Pelaksanaan strategi IFAS dan EFAS
a. Penilaian Internal Strategic Factory Analysis Summary (IFAS)
Tujuan dari IFAS ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara kekuatan
dan kelemahan yang termasuk kedalam faktor internal pada Aplikasi Siskeudes.
terdapat faktor kekuatan dan faktor kelemahan yang termasuk kedalam kondisi
internal. Nilai yang sudah ada dalam hasil kuesioner selanjutnya dimasukan
kedalam tabel IFAS yang kemudian diolah kedalam nilai pembobotan,
penentuan rating serta nilai bobot X nilai rating.
No FAKTOR INTERNAL
A Strength Bobot Rating Skor
Pelaporan Penggunaan
1 anggaran Dana Desa lebih 0,25 5 1,25
terperinci dengan jelas
39
Berdasarkan table 4.1 dan table 4.2 maka diketahui bahwa total Skor strength sebesar
4.13 dan total Weakness sebesar 2.5. Total Skor Internal Strategic Factory Analysis
Summary (IFAS) sebesar 1.63 yang di dapatkan dari pengurangan total skor strength
dengan total skor weakness.
No FAKTOR EKSTERNAL
A Opportunity Bobot Rating Skor
Aplikasi ini membantu
pemerintah Kabupaten/Kota
1 untuk melakukan kompilasi, 0,5 3,5 1,75
pengawasan dan evaluasi
RAPBDes
Menjadi komitmen
pemerintah Daerah dalam
mendukung secara nyata
2 0,5 4 2
tata kelola pemerintah Desa
secara Akuntabel melalui
aplikasi ini
1 3,75
40
B Threats Bobot Rating Skor
Mendorong munculnya
beberapa rencana Aplikasi
1 baru dari pemerintah 1 2 2
mengenai Data dan
pelayanan Masyarakat
2
1
Berdasarkan table 4.3 dan table 4.4 maka diketahui bahwa total Skor Oportunity
sebesar 3.75 dan total Threats sebesar 2. Total Skor Eksternal Strategic Factory Analysis
Summary (EFAS) sebesar 1.75 yang di dapatkan dari pengurangan total skor Opportunity
dengan total skor Threats.
Dari hasil perhitungan diatas maka diketahui titik koordinatnya terletak pada 1.63 ;
1.75 . hasil koordinat tersebut disajikan pada diagram matrik Swot untuk mengetahui
posisinya maka didapatkan diagram seperti dibawah ini.
Opportunity
3
2,5
2
1,5
1
Wea 0,5
knes 0 Stre
s 3 2,5 2 1,5 1 0,5 1 1,5 2 2,5 3 ngth
0,5
1
1,5
2
2,5
3
Threath
41
Gambar 4.1 Matriks kuadran swot
Hasil analisis menemukan bahwa skor dari perhitungan IFAS adalah 1.63 sedangkan hasil
dari perhitungan EFAS adalah 1.75 .
Posisi dalam kuadran Matrik Sumbu X terdiri dari factor internal sedangkan sumbu Y
terdiri dari factor Eksternal . dari hasil analisis ini, maka posisinya berada dalam kuadran
I. posisi ini mengindikasikan dalam posisi yang sangat menguntungkan. Aplikasi
siskeudes memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang harus di terapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif ( growth oriented strategy).
BAB V
5.1 Kesimpulan
Pengembangan aplikasi Sistem Keuangan Desa 2020 sudah sesuai dengan
permendagri. Namun dalam praktiknya, Desa Gardumukti masih belum sepenuhnya
mengikuti tahapan – tahapan yang sudah diatur dalam permendagri. Hal ini dikarenakan
terkadang ada ketidaksesuaian dana untuk belanja dengan besarnya proyek. Namun
pada tahap lainnya yakni perencanaan, penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban. Desa Gardumukti sudah sesuai dengan permendagri karena
adanya apliasi siskeudes akuntabilitas pada pelaporan dan pertanggungjawaban
meningkat dengan adanya aplikasi siskeudes ini karena laporan yang dibuat sudah sesuai
dengan standar regulasi pemerintah. Di sisi lain, aplikasi siskeudes juga mewujudkan
adanya efektifitas dan efisien pengelolaan keuangan di Desa Gardumukti. Beban
pekerjaan bendahara Desa diringankan dengan adanya pembuatan laoporan
42
pembukuan,penatausahaan terkomputerasi melalui aplikasi siskeudes ketika adanya
pengawasan baik dari BPKP maupun kecamatan, bendahara Desa bisa dengan sigap
menyerahkan laporan yang dibentuk oleh operator . Dengan menggunakan nya metode
SWOT penulis jadi mengetahui tingkat kelebihan ,kelemahan, peluang dan ancaman dari
aplikasi sistem keuangan Desa . yang kemudian hasil analisis itu di hitung menggunakan
penilaian IFAS dan EFAS .
5.2 Saran
Pemanfaatan siskeudes di Desa Gardumukti belum sepenuhnya dilakukan dengan
sempurna sesuai dengan ketetapan pemerintah daerah ataupun pusat. Pemerintah
sebaiknya melakukan pengkajian ulang mengenai pemahaman akuntansi aparatur desa
dalam pemanfaatan siskeudes dengan melakukan penelitian, pendidikan dan
bimbingan dalam pembuatan laporan keuangan agar kualitas laporan keuangan dari
pemerintahan desa dapat terus ditingkatkan lagi menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. R. H. Irawan, “Analisis SWOT Dalam Perencanaan Strategi Teknologi Sistem
Informasi Koperasi Giat Pare,” vol. 0, pp. 1–6, 2018
2. Juardi, M. S. S., Muchlis, M., & Putri, R. A. (2018). Evaluasi Penggunaan Aplikasi
Siskeudes Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Desa
(Studi Pada Desa Jenetallasa Kec. Pallangga Kab. Gowa).
3. Indrianasari, N.T. (2017). Peran Perangkat Desa Dalam Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Desa” ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akutansi, Keuangan Dan Pajak, 1
(2),29-46.
4. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish.
5. Modul pelatihan aplikasi siskeudes, 2018
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26 tahun 2004
tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
43
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
44