Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA DINAS PEMBERDAYAAN


PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN JEPARA
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah
(UAS), ujian kompetensi keahlian(UKK) dan ujian akhir nasional(UAN)

Disusun oleh :
YUNANDA ARTA MEVIA
ADMINISTRASI PERKANTORAN

Jl Raya Batealit-Bangsri KM 1 Bringin Batealit Jepara Kode Pos 59641


Telp.(0291)7519269,Website: www.smkn1batealit.sch.id
e-mail: smknbatealit@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN JEPARA

Jepara,18Januari 2019

PembimbingSekolah PembimbingTempat PKL

Arum Kusumawati, S.Pd Sukriswati


NIP.19790821 201406 2 003 NIP.196106071982032006

Mengetahui/Mengesahkan

KepalaSekolah Kepala DP3AP2KB

Bambang Riyanto, S,Pd, M,Pd Ir. InahNuroniah, Msi


NIP. 19610902 199512 1 001 NIP. 19620515 199003 2 006

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkankehadirat Allah SWT atas rimpahan ratmat


dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan proposal praktik kerja
lapangan ini dalam rangka pelaksaan pendidikan system ganda (PSG).

Proposal ini kami susun sebagai panduan dalam melaksanakan praktik


kerja lapangan di dinas pemberdayaan perempuan perlindungan
anak,pengendalian penduduk dan keluarga berencana jepara atas selesainya
penyusunan proposal ini,kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnyakepada:

1. BambangRiyanto,S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1 Batealit


2. Pimpinan dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak,memberikan
izin untuk melaksanakan praktik kerja lapangan ini.
3. Arum Kusumawati, S.Pd selaku pembimbing sekolah.
4. M.Zainudin, S.Pd selaku ketua program keahlian otomatisasi tata kelola
perkantoran SMKN 1 Batealit.
5. Orang tua kami dan semua pihak dan telah memberi dukungan dan
membantu menyelesaikan proposal ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa segala sesuatu tidak ada yang
sempurna.Untuk itu kritik dan saran yang bersifa tmembangun dalam
penyempurnaan proposal ini sangat kami harapkan.

Jepara,

Penyusun

YunandaArtaMevia

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Rahasia kesuksesan adalah melakukan hal yang biasa secara tidak biasa”

Laporan praktik industry ini saya persembahkan kepada:

1. Orang Tuasaya yang slalumendukungsaya


2. Almamatersaya SMK Negeri 1 BatealitJepara
3. Program study keahlianOtomatisasi Tata KelolaPerkantoran
4. Para pembaca yang membacalaporanini
5. Serta semuapihak yang tidakbisasayasebutkansatupersatu

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v-vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin
1.2 Tujuan Prakerin
1.3 Manfaat Prakerin
BAB II. PROFIL INDUSTRI
2.1 Sejarah DU/DI
2.2 Struktur Organisasi
2.3 Denah Tempat Kerja
2.4 Ketenagakerjaan
2.5 Cakupan Usaha
BAB III. PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat

3.1.1 Waktu

3.1.2 Tempat

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.3 Metode Analisa Data

v
BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Mesin dan Peralatan

4.2 Bahan Baku

4.3 Tahapan Kerja

4.4 Pembahasan

BAB V. PENUTUP

5.1 Simpulan
5.2 Saran

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Mengoperasikan perangkat lunak


2. Menerima telepon
3. Mengetik dan Mengeprin
4. Mengisi verifikasi surat

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diadakannya kegiatan Praktik Kerja Indstri (PRAKERIN) yang dilaksanakan oleh


SMK Negeri 1 Batealit untuk membantu siswa-siswi dalam mendapatkan pembelajaran
dan pengalaman yang tidak diperoleh disekolah, serta pengalaman dalam dunia kerja
sangan dibutuhkan siswa siswi SMK untuk menuju kedunia kerja yang sebenarnya.

Melalui landasan demikian sebagaimana di atas, SMK Negeri 1 Batealit Jeepara


menerjunkan semua siswa siswi kelas XI untuk melaksanakan pendidikan sistem ganda
(PSG) yang ditetapkan, sekolah bekerjasama dengansuatu instansi maupun lembaga
dalam rangka kegiatan PRAKERIN tersebut.

Siswa dikirim ke instansi tertentu dalam mengoptimalkan pengalaman belajar dan


penguasan keterampilan atau keahlian profesi tertentu pada siswa-siswi SMK Negeri 1
Batealit. Pelaksanaan praktik kerja industri ini juga mampu memberikan siswa-siswi
pengetahuan yang lebih dalam mengenai dunia usaha atau dunia industri ,serta
menjadikan siswa lebih berpotensi dalam dunia pekerjaan. Seiap siswa lulusan SMK
dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja,karena lulusan SMK biasanya
belum diakui oleh pihak dunia usaha /industri. Maka dari itu dengan mengadakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu
pengalaman dalam dunia usaha ,sebelum memasuki dunia usaha tersebut dengan cara
nyata setelah lulus sekolah. Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Pendidikan
Menengah Kejuruan ,pola penyelenggaraan di SMK belum tegas untuk dapat
menghasilkan tamatan ssebagaimana yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dilihat dari
kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang
profesional, karena keahlian profesional seseorang semata-mata diukur oleh
pengetahuan dan teknik.
1.2 Tujuan

Tujuan Praktek KerjaLapngan (PKL) adalah sebagai berikut :


1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan
kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional dalam
lapangan kerja.
3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan SMK N 1 BATEALIT..
4. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dandiluar sekolah
5. Dapat mengembangkan sikap profesionalisme
1.3 Manfaat
Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.
2. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.
3. Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
4. Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh di
sekolah.
5. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan yang
dibutuhkan di dunia kerja.
6. Dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.
BAB II

PROFIL INDUSTRI

2.1 Sejarah DU/DI


Periode Perintisan (1950-an – 1966)
Organisasi keluarga berencana dimulai dari pembentukan Perkumpulan
Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter
Indonesia. Nama perkumpulan itu sendiri berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) atau Indonesia Planned Parenthood Federation (IPPF).
PKBI memperjuangkan terwujudnya keluarga- keluarga yang sejahtera melalui 3
macam usaha pelayanan yaitu mengatur kehamilan atau menjarangkan kehamilan,
mengobati kemandulan serta memberi nasihat perkawinan.Pada tahun 1967, PKBI
diakui sebagai badan hukum oleh Departemen Kehakiman. Kelahiran Orde Baru pada
waktu itu menyebabkan perkembangan pesat usaha penerangan dan pelayanan KB di
seluruh wilayah tanah air.Dengan lahirnya Orde Baru pada bulan maret 1966 masalah
kependudukan menjadi fokus perhatian pemerintah yang meninjaunya dari berbagai
perspektif. Perubahan politik berupa kelahiran Orde Baru tersebut berpengaruh pada
perkembangan keluarga berencana di Indonesia. Setelah simposium Kontrasepsi di
Bandung pada bulan Januari 1967 dan Kongres Nasional I PKBI di Jakarta pada
tanggal 25 Februari 1967.
Periode Keterlibatan Pemerintah dalam Program KB Nasional
Di dalam Kongres Nasional I PKBI di Jakarta dikeluarkan pernyataan sebagai
berikut:
PKBI menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah yang telah
mengambil kebijaksanaan mengenai keluarga berencana yang akan dijadikan program
pemerintahPKBI mengharapkan agar Keluarga Berencana sebagai Program Pemerintah
segera dilaksanakan.PKBI sanggup untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan
program KB sampai di pelosok-pelosok supaya faedahnya dapat dirasakan seluruh
lapisan masyarakat.Pada tahun 1967 Presiden Soeharto menandatangani Deklarasi
Kependudukan Dunia yang berisikan kesadaran betapa pentingnya menentukan atau
merencanakan jumlah anak, dan menjarangkan kelahiran dalam keluarga sebagai hak
asasi manusia.
Pada tanggal 16 Agustus 1967 di depan Sidang DPRGR, Presiden Soeharto pada
pidatonya “Oleh karena itu kita harus menaruh perhatian secara serius mengenai usaha-
usaha pembatasan kelahiran, dengan konsepsi keluarga berencana yang dapat
dibenarkan oleh moral agama dan moral Pancasila”. Sebagai tindak lanjut dari Pidato
Presiden tersebut, Menkesra membentuk Panitia Ad Hoc yang bertugas mempelajari
kemungkinan program KB dijadikan Program Nasional.Selanjutnya pada tanggal 7
September 1968 Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden No. 26 tahun 1968 kepada
Menteri Kesejahteraan Rakyat, yang isinya antara lain:Membimbing, mengkoordinir
serta mengawasi segala aspirasi yang ada di dalam masyarakat di bidang Keluarga
Berencana.
Mengusahakan segala terbentuknya suatu Badan atau Lembaga yang dapat
menghimpun segala kegiatan di bidang Keluarga Berencana, serta terdiri atas unsur
Pemerintah dan masyarakat.
Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut Menkesra pada tanggal 11 Oktober 1968
mengeluarkan Surat Keputusan No. 35/KPTS/Kesra/X/1968 tentang Pembentukan Tim
yang akan mengadakan persiapan bagi Pembentukan Lembaga Keluarga Berencana.
Setelah melalui pertemuan-pertemuan Menkesra dengan beberapa menteri lainnya
serta tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam usaha KB, Maka pada tanggal 17
Oktober 1968 dibentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) dengan Surat
Keputusan No. 36/KPTS/Kesra/X/1968. Lembanga ini statusnya adalah sebagai
Lembaga Semi Pemerintah.
Periode Pelita I (1969-1974)
Periode ini mulai dibentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) berdasarkan Keppres No. 8 Tahun 1970 dan sebagai Kepala BKKBN adalah
dr. Suwardjo Suryaningrat. Dua tahun kemudian, pada tahun 1972 keluar Keppres No.
33 Tahun 1972 sebagai penyempurnaan Organisasi dan tata kerja BKKBN yang ada.
Status badan ini berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen yang
berkedudukan langsung dibawah Presiden.Untuk melaksanakan program keluarga
berencana di masyarakat dikembangkan berbagai pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan program dan situasi serta kondisi masyarakat. Pada Periode Pelita I
dikembangkan Periode Klinik (Clinical Approach) karena pada awal program,
tantangan terhadap ide keluarga berencana (KB) masih sangat kuat, untuk itu
pendekatan melalui kesehatan yang paling tepat.
Periode Pelita II (1974-1979)
Kedudukan BKKBN dalam Keppres No. 38 Tahun 1978 adalah sebagai
lembaga pemerintah non-departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Tugas pokoknya adalah mempersiapkan kebijaksanaan umum dan
mengkoordinasikan pelaksanaan program KB nasional dan kependudukan yang
mendukungnya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah serta
mengkoordinasikan penyelenggaraan pelaksanaan di lapangan.Periode ini pembinaan
dan pendekatan program yang semula berorientasi pada kesehatan ini mulai dipadukan
dengan sector-sektor pembangunan lainnya, yang dikenal dengan Pendekatan Integratif
(Beyond Family Planning). Dalam kaitan ini pada tahun 1973-1975 sudah mulai
dirintis Pendidikan Kependudukan sebagai pilot project.
Periode Pelita III (1979-1984)
Periode ini dilakukan pendekatan Kemasyarakatan (partisipatif) yang didorong
peranan dan tanggung jawab masyarakat melalui organisasi/institusi masyarakat dan
pemuka masyarakat, yang bertujuan untuk membina dan mempertahankan peserta KB
yang sudah ada serta meningkatkan jumlah peserta KB baru. Pada masa periode ini
juga dikembangkan strategi operasional yang baru yang disebut Panca Karya dan Catur
Bhava Utama yang bertujuan mempertajam segmentasi sehingga diharapkan dapat
mempercepat penurunan fertilitas. Pada periode ini muncul juga strategi baru yang
memadukan KIE dan pelayanan kontrasepsi yang merupakan bentuk “Mass
Campaign” yang dinamakan “Safari KB Senyum Terpadu”.
Periode Pelita IV (1983-1988)
Pada masa Kabinet Pembangunan IV ini dilantik Prof. Dr. Haryono Suyono
sebagai Kepala BKKBN menggantikan dr. Suwardjono Suryaningrat yang dilantik
sebagai Menteri Kesehatan. Pada masa ini juga muncul pendekatan baru antara lain
melalui Pendekatan koordinasi aktif, penyelenggaraan KB oleh pemerintah dan
masyarakat lebih disinkronkan pelaksanaannya melalui koordinasi aktif tersebut
ditingkatkan menjadi koordinasi aktif dengan peran ganda, yaitu selain sebagai
dinamisator juga sebagai fasilitator. Disamping itu, dikembangkan pula strategi
pembagian wilayah guna mengimbangi laju kecepatan program.Pada periode ini juga
secara resmi KB Mandiri mulai dicanangkan pada tanggal 28 Januari 1987 oleh
Presiden Soeharto dalam acara penerimaan peserta KB Lestari di Taman Mini
Indonesia Indah. Program KB Mandiri dipopulerkan dengan kampanye LIngkaran Biru
(LIBI) yang bertujuan memperkenalkan tempat-tempat pelayanan dengan logo
Lingkaran Biru KB.
Periode Pelita V (1988-1993)
Pada masa Pelita V, Kepala BKKBN masih dijabat oleh Prof. Dr. Haryono
Suyono. Pada periode ini gerakan KB terus berupaya meningkatkan kualitas petugas
dan sumberdaya manusia dan pelayanan KB. Oleh karena itu, kemudian diluncurkan
strategi baru yaitu Kampanye Lingkaran Emas (LIMAS). Jenis kontrasepsi yang
ditawarkan pada LIBI masih sangat terbatas, maka untuk pelayanan KB LIMAS ini
ditawarkan lebih banyak lagi jenis kontrasepsi, yaitu ada 16 jenis kontrepsi.Pada
periode ini ditetapkan UU No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
1993 khususnya sub sector Keluarga Sejahtera dan Kependudukan, maka
kebijaksanaan dan strategi gerakan KB nasional diadakan untuk mewujudkan keluarga
Kecil yang sejahtera melalui penundaan usia perkawinan, penjarangan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Periode Pelita VI (1993-1998)
Pada Pelita VI dikenalkan pendekatan baru yaitu “Pendekatan Keluarga” yang
bertujuan untuk menggalakan partisipasi masyarakat dalam gerakan KB nasional.
Dalam Kabinet Pembangunan VI sejak tanggal 19 Maret 1993 sampai dengan 19
Maret 1998, Prof. Dr. Haryono Suyono ditetapkan sebagai Menteri Negara
Kependudukan/Kepala BKKBN, sebagai awal dibentuknya BKKBN setingkat
Kementerian.Pada tangal 16 Maret 1998, Prof. Dr. Haryono Suyono diangkat menjadi
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan
merangkap sebagai Kepala BKKBN. Dua bulan berselang dengan terjadinya gerakan
reformasi, maka Kabinet Pembangunan VI mengalami perubahan menjadi Kabinet
Reformasi Pembangunan Pada tanggal 21 Mei 1998, Prof. Haryono Suyono menjadi
Menteri Koordinator Bidang Kesra dan Pengentasan Kemiskinan, sedangkan Kepala
BKKBN dijabat oleh Prof. Dr. Ida Bagus Oka sekaligus menjadi Menteri
Kependudukan.
Periode Pasca Reformasi
Dari butir-butir arahan GBHN Tahun 1999 dan perundang-undangan yang telah
ada, Program Keluarga Berencana Nasional merupakan salah satu program untuk
meningkatkan kualitas penduduk, mutu sumber daya manusia, kesehatan dan
kesejahteraan sosial yang selama ini dilaksanakan melalui pengaturan kelahiran,
pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan keluarga dan kesejahteraan
keluarga. Arahan GBHN ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Program
Pembangunan Nasional (PROPENAS) yang telah ditetapkan sebagai Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2000.

2.2 STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA

SEKRETARIS

KASUBB KASUBB KASUBB


AG AG AG
RENVAL KEUAN UMUM
KABID PP DAN KABID KB KABID KS
GAN
PA

KAS KASU KAS KASUB KASUBBID KASUBBID


UBBI BBID UB BID PEMBERDAY KETAHAN
D PP PA BID PELAYA AAN AN
KIE NAN KB KELUARGA INSTITUSI

.
5

2.3 Denah Tempat Kerja


5

2.4 Ketenagakerjaan

Kepalakantor DP3AP2KB : Ir.Inah Nuroniah, Msi


1) Kasubagtatausaha
 Staff : Meilina
 Staff : Nailis Saadah
 Staff : Sulastrini SH,M,kes
 Bedahara : Fina Rohmawati
2) BidangPemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnak
 Staff :
 Staff :
3) BidangKeluargaBerencanadanKomunikasi,InformasidanEdukasi(KIE)
 Staff :Mulyani
 Staff :
 Staff :
4) BidangKeluarga Sejahtera
 Staff : Nikmah SE.MM
 Staff : Sukristanti
 Staff : Agus Wijajanto AMd
 Staff : Herawati
 Staff : Mariska hardianti
 Bendahara : Rahayu
5

2.5 Cakupan Usaha

Menyelenggarakan proses kegiatan pelayanan keluarga berencana (KB),


meliputi pelayanan alat kontrasepsi, pelayanan bina keluarga balita
(BKB), pelayanan bina keluarga remaja (BKR), pelayanan bina keluarga
lansia (BKL), pelayanan usaha peningkatan perekonomian keluarga
sejahtera (UPPKS ), pelayanan pusat informasi dan konseling remaja
(PIK-R), pelayanan informasi kependudukan, keluarga berencana dan
pembangunan keluarga, pelayanan tindakan kekerasan pada rumah
tangga (KDRT).
5

2.6 Tugas dan Fungsi

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan


Keluarga Berencana di bagi menjadi empat bidang yang memiliki tugas dan fungsi
masing-masing sesuai dengan bidangnya, diantara lain yaitu :
1. Sekretariat
a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
(1) perencanaan kegiatan dan pengendalian program kerja ;
(2) penyusunan dan mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis,
Penetapan Kinerja, Rencana Kerja dan Anggaran dan Laporan
pertanggungjawaban Pemerintah Daerah;
(3) pelaksanaan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan laporan-laporan insidentil;
(4) pengumpulan, penelitian, analisa, pengelolaan, penyajian data dan menyiapkan
bahan laporan kinerja Badan serta menyusun bahan pembinaan organisasi dan
tatalaksana;
(5) pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
Perencanaan Keuangan dan program kegiatan, penelitian dan membuat
pelaporan kegiatan badan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) penyusunan rencana anggaran kebutuhan barang, data dan administrasi
inventaris kantor, pelaksanaan ketatalaksanaan umum meliputi administrasi
umum, surat menyurat, kearsipan dan administrasi kepegawaian;pelaksanaan
pengadaan sarana dan prasarana perkantoran;
(2) Pengurusan mutasi, diklat, kesejahteraan pegawai, hak dan kewajiban pegawai
(3) Pelaksanaan koordinasi secara internal di lingkungan unit kerja dan
Pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
Umum dan kepegawaian.

c. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


a. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan
(1) Koordinasi, fasilitasi, dan mediasi pelaksanaan Pengarusutamaan Gender skala
Daerah dan Pemantauan serta evaluasi pelaksanaan PUG skala Daerah.
7

(2) Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender yang terkait dengan bidang


pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum
dan HAM, dan politik skala Daerah.
(3) Fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin skala Daerah.
(4) pelaksanaan, fasilitasi dan koordinasi perlindungan perempuan terutama
perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut
usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang
terkena bencana skala Daerah.
b. Sub Bidang Perlindungan Anak
(1) Pelaksanaan dan penetapan kebijakan dalam rangka kesejahteraan dan
perlindungan anak skala Daerah.
(2) Pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan
dan Koordinasi pelaksanaankesejahteraan dan perlindungan anak skala
Daerah.
(3) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis, pemanfaatan dan
penyebarluasan sistem informasi gender dan anak
(4) Analisis, pemanfaatan, penyebarluasan dan pendokumentasian data terpilah
menurut jenis kelamin, khusus perempuan dan anak skala Daerah.
(5) Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pendataan dan sistem
informasi gender dan anak skala Daerah.
2. Bidang Keluarga Berencana dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
a. Sub Bidang Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
(1) Penetapankebijakan dan pengembanganadvokasi danKomunikasi, Informasi,
dan Edukasi (KIE) skalaDaerah.
(2) Pelaksanaan advokasi, KIE, serta konseling program KB dan Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR).
(3) Pelaksanaan KIE ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan
kelembagaan, dan jaringan institusi program KBPenetapan kebijakan
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), pencegahan HIV/AIDS, IMS, dan
bahaya NAPZA skala Daerah.
b. Sub Bidang Keluarga Berencana
(1) Penetapan kebijakan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria,
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu,
bayi, dan anak skala Daerah.
8

(2) Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan


perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran “Unmet
Need”, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta sasaran
kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak skala Daerah.
(3) Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak skala
Daerah.
3. Bidang Keluarga Sejahtera
a. Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga
(1) Penyelenggaraan BKB, BKR, BKL, termasuk pendidikan pra sekolah skala
daerah;
(2) Pengembangan model BKB, BKR, BKL terpadu dan menyediakan informasi
serta penyuluhan bagi keluarga dalam meningkatkan ketahanan keluarga;
(3) Penetapan sasaran Usaha Peningkatan Pendapatan Kelaurga Sejahtera
(UPPKS) skala daerah dan Pembinaan teknis peningkatan pengetahuan,
ketrampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera
dan keluarga sejahtera I alasan ekonomi dalam kelompok usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) skala daerah;
(4) Pelaksanaan Pendampingan / magang bagi para kader / anggota kelompok
UPPKS skala daerah

b. Sub Bidang Ketahanan Institusi


(1) Penetapan petunjuk teknis pengembangan peran Institusi Masyarakat
Pedesaan/Perkotaan (IMP) dalam program KB nasional dalam rangka
kemandirian;
(2) Pelaksanaanpengelolaanpersonil, sarana dan prasarana dalam mendukung
program KB Nasional termasuk jajaran medisteknisi, tokoh masyarakat dan
tokoh agama;
(3) Pelaksanaan pembinaan teknis dan penyediaan dukungan operasional IMP
dalam program KB Nasional dan Pelaksanaan peningkatan kerjasama dengan
mitra kerja program KB Nasional dalam rangkakemandirian;
(4) Penyiapan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan program KB Nasional
di daerah.
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Jadwal kegiatan Harian Praktik Kerja Lapangan di


DinasPemberdayaanPerempuanPerlindunganAnakPengendalianPendudukdanKeluarga
BerencanaKabupaten Jepara.

JADWAL KEGIATAN PKL


Hari Masuk Pulang
Senin 07.00 WIB 15.00 WIB
Selasa 07.00 WIB 15.00WIB
Rabu 07.00 WIB 15.00WIB
Kamis 07.00 WIB 15.00WIB
Jumat 06.00 WIB 11.30WIB
Sabtu Libur Libur
Minggu Libur Libur

3.1.1 WaktuPelaksanaan
1. Lama Praktek : 6Bulan
2. Dimulaitanggal : 20 Juli 2018
3. Diakhiritanggal : 18Januari 2019
3.1.2 TempatPraktek
1. Nama Lembaga/Instansi :
DinasPemberdayaanPerempuanPerlindunganAnakPengendalianPenduduk Dan
KeluargaBerencanaKab. Jepara
2. Alamat : Jl. SHIMA No. 1A Jepara.

3. Kepala Lembaga/Instansi : Ir. InahNuroniah, M.Si.


NIP. 19620515 1999003 2 006

9
12

3.2 MetodePengumpulan Data


1. Observasi(mengadakan pengamatan)
Yaitu metode dengan cara pengamatan para pegawai kantor
DP3AP2KB Daerah Kabupaten Jepara yang menyusun adalah menerima
Telepon : angkat gagang telepon dengan tangan kiri,sebelumnya jangan
biarkan penelepon terlalu menunggu lama,sebutkan identitas diri dan kantor
, lalu tanyakan penelepon ada keperluan apa jika yang dicari sedang tidak
ada ditempat tanyakan apakah ada pesan yang ingin disampaikan.
Menangani surat masuk : pertama tentukan nomor surat yang akan
diagenda,setelah itu tulis alamat dan tanggal pengiriman surat, selanjutnya
tulis perihal yang tertera pada surat, bila sudah angkatkan kepada
pimpinan.

2. Interview(mengadakan wawancara)
Yaitu metode dengan cara menggunakan wawancara kepada narasumber
atau pegawai kantor DP3AP2KB Daerah Kabupaten Jepara. Penyusun
memberikan sebuah pertanyaan-pertanyaan kepada salah satu pegawai
kantor salah satunya kepada Bu Sukristanti, beliau adalah salah satu staff
Bidang Keluarga Sejahtera(KS), penyusun memberikan pertanyaan apa saja
program yang dijalankan oleh Bidang Keluarga Sejahtera(KS)
Inaktif: Program yang sedang dijalankan bidang KS yaitu 1) Bina Keluarga
Lansia(BKL) yakni mengajak para keluarga yang mempunyai lansia untuk
lebih mengutamakan kesehatan dan perhatian yang baik dari keluarga/orang
terdekat, 2) Bina Keluarga Remaja(BKR) yakni mengajak para keluarga
yang mempunyai remaja serta memberi pengarahan kepada remaja tersebut
tentang pentingnya menghindari seks bebas ataupun nikkah dini, 3)Bina
Keluarga Balita (BKB) yakni mengajak orangtua dan balita serta memberi
bimbingan,pengarahan tentang cara merawat balita serta asupan makanan
yang harus diberikan agar balita tumbuh menjadi anak yang sehat,dan
pentingnya imunisasi bagi balita agar tidak mudah terkena penyakit yang
berbahaya.
12

3.3 MetodeAnalisa Data


Data-data yang telah diperoleh dianalisa dan diolah sehingga menghasilkan
suatu informasi yang valid.

.
BAB V

PENUTUP

3.4 Simpulan

Setelah penyusun menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan(PKL)ini,


dapat disimpulkan bahwa Praktik Kerja Lapangan (PKL )
Adalah sarana yang baik untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama proses
KBM, dengan kegiatan ini penyusun bisa mengenal bagaimana proses
penyelenggaraan administrasi perkantoran dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha.

4.2 Saran

1.Bagi SMK Negeri 1 Batealit.


a. Sebaiknya pihak sekolah tetap memantau keadaan siswa ditempat prakerin
minimal satu bulan sekali.
b. Lebih sering melakukan praktik menggunakan peralatan yang kemungkinan
besar akan digunakan selama Prakrin.
c. Sebaiknyasekolah berkoordinasi dengan pihak instansi agar saat
penempatan siswa prakerin tidak bersamaan dengan sekolah lain, sehingga
tenaga siswa prakerin dapat dimanfaatkan di suatu instansi secara maksimal.
2. Untuk Instansi :
a. Adanya kerjasama yang baik antar sekolah dengan pihak instansi
sehingga dapat terjadi feedback yang baik dari kedua belah pihak.
b. Dapat berkomunikasi dengan siswa prakerin dan sekolah secara baik.
c. Tetap mengerjakan tugasnya dengan baik, tidak hanya bekerja ketika ada
atasan/pimpinannya saja.

12
10

Mengoperasikan perangkat lunak seperti microsoft word,microsoft excel,serta


merekap data transport peserta sosialisasi

MenerimaTelepon

Adalahkegiatanmenerimatelepondaripihakluar yang
mempunyaikepentingandengansalahsatupegawai di kantor.
10

,
Mengeprin dan mengetik daftar bukti transport

MengisiVerifikasiSurat
10

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Mesin dan Peralatan

Digunakan untuk menunjang segala keperluan kantor, perlu adanya alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk melengkapi antara lain adalah:

1) Komputer,digunakan untuk mengetik surat dan menyimpan file dalam microsoft


word
2) Printer,digunakan untuk mencetak surat yang telah dibuat
3) Scanner, digunakan untuk menggandakan surat/berkas
4) Filing cabinet, dugunakan untuk menyimpan arsip
5) ATK, digunakan untuk keperluan kantor

4.2 Bahan Baku

1) Kertas, digunakan untuk membuat surat dan amplop


2) Buku,digunakan untuk mencatat dan mengagenda
3) Skat folio, dugunakan untuk menyekat arsip
4) Tinta, dugunakan untuk memberi warna pada kertas
5) Folder, digunakan untuk menyimpan berkas-berkas yang ada

4.3 Tahapan Kerja

Adapun tahapan kerja yang dilaksanakan di kantor DP3AP2KB Daerah


KabupatenJeparasaatmelaksanakantugasprakerinadalah:

1. Mengoperasikanaplikasiperangkatlunak
2. Menyetempel surat.
3. MemotocopySurat/Berkas-Berkas.
4. Meengelolaperalatankantor
5. Mengagenda Surat Masuk dan Keluar
6. Mengarsip Surat
7. Melipat Surat
10

8. Mengirim surat
9. Membuat tanda trima transport
4.4 PEMBAHASAN
1. Mengoperasikanaplikasiperangkatlunak
Adalah kegiatan pengoperasiandenganmenggunakanaplikasiseperti Microsoft
word, microsoft excel, micrsoft power point yang pengerjakannyasepertimembuat
SPJ dandokumendokumenlaindengan Microsoft word,
membuatbahanpresentasiyaitudenganmenggunakanaplikasi Microsoft power point
2. Menyetempel Surat
Adalah kegiatan memberi cap pada surat atau berkas berkas tertentu yang
membutuhkan stempel.
3. MemfotocopySurat/Berkas-Berkas
Kegiatan menggandakan suatu surat ataupun berkas-berkas yang perlu digandakan
sesuai keinginan pegawai yang memberikan tugas.
4. MengelolaPeralatan Kantor
Adalahmemanfaatkanperalatanyangadakantorsepertialatprinter,alatfotocopy,alatscan
,alatfaximile, mesinketik manual, dll.

5. Mengagenda Surat
Adalah catatan keluar masuknya surat yang dikirim maupun yang diterima oleh
suatu kantor jawatan.
6. Mengarsip Surat
Adalah suatu pekerjaan kantor yang menyangkut tentang menyusun surat,
memilah-milih surat yang ada dalam suatu perusahaan.
7. Melipat surat
Adalah suatu pekerjaan yang bertujuan agar suratbmenjadi terlihat lebih indah
,rapi, namun tetap dengan menonjokanl kemudahan dalam membuka surat
tersebut.
8. Mengantarkan Surat/Berkas-Berkas ke Intansi lain
Kegiatan melaksanakan tugas mengantarkan surat/berkas-berkas tertentu dari
pegawai BPKAD ke instansi lain.
9. Membuat tanda trima transport
Membuat bukti tanda terima uang saku transport peserta.
10

Memverifikasi surat

Menyetempel Surat

Anda mungkin juga menyukai