Anda di halaman 1dari 42

TUGAS BESAR TEKNIK LINGKUNGAN

UKL-UPL PEMBANGUNAN APOTEK DAN TOKO ASIH

Disusun oleh :
I GEDE YOGA PRATAMA PUTRA (1815113036)
I DEWA MADE SURYA DHARMA A. (1815113081)
I KOMANG ARI PRADIKA (1815113090)

D3 TEKNIK SIPIL
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BALI
TAHUN 2020
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

DOKUMEN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL)
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)

APOTEK DAN TOKO ASIH


Jalan Raya Canggu, Kelurahan Kerobokan
Kecamatan Kuta Utara
Kata Pengantar

Kawasan Kerobokan-Kecamatan Kuta Utara merupakan salah satu kawasan


pariwisata yang berkembang pesat di Pulau Bali pada saat ini. Berdasarkan potensi
pengembangan wilayah Kelurahan Kerobokan merupakan kawasan yang berfungsi
utama untuk pariwisata dan perdagangan jasa baik skala nasional maupun internasional.
Selain itu letak dari Kelurahan Kuta yang dekat dengan pusat perkotaan Kuta, merupakan
kawasan strategis sebagai penyangga baik sebagai wilayah pemukiman maupun wisata.
Perkembangan tersebut perlu diiringi dengan peningkatan fasilitas umum seperti
infrastruktur, pelayanan masyarakat, keamanan dan terutama fasilitas kesehatan yang
dapat diakses dengan mudah baik bagi wisatawan maupun penduduk lokal.
Diharapkan dengan disusunnya UKL-UPL ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak
dalam bekerja sama untuk melestarikan lingkungann

Badung, 10 Januari 2020

(Dr. Ni Ketut Rumiadikari)


Pemrakarsa

i
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : dr. Ni Ketut Rumiadikari
Jabatan : Pemrakarsa
Alamat : Jalan Raya Canggu No 99, Banjar Anyar Kaja, Kerobokan,
Kuta Utara Badung
Adalah penanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak
lingkungan dari kegiatan usaha :
Nama Usaha : Toko dan Apotek Asih
Jenis Usaha :
Kapasitas Usaha : Apotek dan Toko
Alamat Usaha : Jalan Raya Canggu No 99, Banjar Anyar Kaja, Kerobokan,
Kuta Utara Badung

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya, bahwa :


1. Dalam menyusun UKL & UPL atas kegiatan tersebut diatas kami telah mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan arahan dari
instansi pembina teknis.
2. Dokumen UKL/UPL ini kami susun dengan sebenar benarnya dan kami menjamin
isi dokumen ini sesuai dengan rencana kegiatan yang akan kami lakukan
3. Kami berjanji untuk mentaati/melaksanakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan setiap 6 bulan
4. Usaha kami bersedia untuk dipantau dampak lingkungannya oleh instnasi berwenang
dengan ketentuan yang berlaku.
5. Kami bersedia memperbaharui dokumen UKL/UPL apabila terjadi perubahan dalam
kegiatan kami sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
6. Bila ternyata kami mengabaikan dan atau tidak melaksanakan UKL/UPL
sebagaimana tersebut diatas, kami bersedia untuk tidak meneruskan kegiatan usaha
dan bersedia menanggung segala resiko yang ditimbulkan.
7. Sanggup untuk menyediakan dana lingkungan, bila usaha/kegiatan yang kami
lakukan mengandung potensi limbah yang mencemari dan merusak lingkungan.

Ii
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

8. Pemrakarsa sepakat untuk bersama melestarikan linkungan dengan menanam 10


batang pohon penghijauan antara lain ketapang, gelodog, keben, naga sari, angsana,
majegau, badung, waru, camplung, bambu dan tanaman hias lainnya.
9. Sanggup memanfaatkan air hujan dengan pembuatan lubang resapan biopori
sebanyak 3 unit setiap tutupan bangunan seluas 20 m2, dan tambahan 1 unit lubang
resapan biopori setiap penambahan luas tutupan bangunan 7m2

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat di pergunakan
sebagaimana mestinya.
Badung , 10 Januari 2020

dr. Ni Ketut Rumiadikari


Pemilik/Pemrakarsa

Ii
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : dr. Ni Ketut Rumiadikari
Alamat : Lingkungan Anyar Kaja Kerobokan
Jabatan : Pemrakarsa

Permohonan Rekomendasi UKL/UPL


Nama usaha : Apotek dan Toko Asih
Jenis Usaha : Perdagangan dan Jasa
Badan Usaha : Perseorangan
Alamat usaha : Jalan Raya Canggu No.99 Kerobokan, Kuta Utara

Dengan ini menyatakan bahwa data/dokumen yang kami sampaikan adalah benar adanya
dan apabila dikemudian hari data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada
permasalahan, maka kami bersedia diberikan sanksi administrasi pidana/perdata sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan tidak melibatkan pihak instansi yang menerbitkan
Rekomendasi UKL/UPL

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan dengan
sebagaiman mestinya

Badung , 10 Januari 2020

Dr. Ni Ketut Rumiadikari


Pemilik/Pemrakarsa

Ii
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

SURAT KUASA

Nama : Dr. Ni Ketut Rumiadikari


Alamat : Lingkungan Anyar Kaja Kerobokan
Jabatan : Pemrakarsa
Nama usaha : Apotek dan Toko Asih
Jenis Usaha : Perdagangan dan Jasa
Badan Usaha : Perseorangan
Alamat usaha : Jalan Raya Canggu No.99 ,Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten
Badung
Selanjutnya disebut sebagai Pihak I/ Pemberi Kuasa

Nama : Kadek Adi Suryawan, ST., M.Si


Pekerjaan : Konsultan Lingkungan
Alamat : Jalan Ir. Ida Bagus Oka No 8B, Denpasar
Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak II/Penerima Kuasa

Dengan ini Pihak I memberikan kuasa kepada Pihak II untuk menyusun dokumen UKL/UPL
(Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan), mengurus
permohonan dan mengambil rekomendasi UKL/UPL dan Izin Lingkungan di Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung.
Dan apabila terjadi sesuatu hal dikemudian hari, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Pihak I dan tidak akan melibatkan Instansi terkait/pihak lain, dan Pihak I
bersedia dan danggup dituntut baik secara perdata maupun pudana sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
Demikianlah surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Badung, 10 Januari 2020
Pihak II/Penerima Kuasa Pihak I/Pemberi Kuasa

(Kadek Adi Suryawan) (Dr. Ni Ketut Rumiadikari)

Ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. i


SURAT PERNYATAAN………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………........ 1
1.2 Tujuan Penyusunan UKL-UPL …………………………................... 2
1.3 Peraturan Perundangan yang diacu………………………………..… 3
BAB II KEGIATAN ATAU USAHA
2.1 Identitas Pemrakarsa ………………………………………………. 5
2.2 Keterangan Badan Usaha …………………………………………. 5
2.3 Lokasi dan Status Tanah …………………………………….…… . 5
2.4 Jenis Surat Formal yang dimiliki…………………………………… 6
2.5 Jarak Rencana Kegiatan dan Kegiatan Lain……………………….. 6
2.6 Rencana Kegiatan/Aktivitas Usaha ……………………………….. 7
BAB III KOMPONEN LINGKUNGAN
3.1 Komponen Fisik Kimia …………………………………………… 12
3.2 Komponen Biologi ………………………………………………… 14
3.3 Komponan Sosial Ekonomi ……………………………………..…. 15
BAB IV PRAKIRAAN DAMPAK YANG AKAN TERJADI, UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
4.1 Tahap Pra-Konstruksi ……………………………………............. 16
4.2 Tahap Konstruksi ………………………………………………… 17
4.3 Tahap Operasional …………………………………...................... 19
BAB V JUMLAH DAN JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG DIBUTUHKAN ……………………….. 29
BAB VI PELAPORAN ……………………………………………………... 30

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lokasi Proyek ……………………………………………… 5
Gambar 3.1 Peta Lokasi ………………………………………………… 12
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kondisi Kualitas Udara ………………………………….... 13
Tabel 4.1 Matriks Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup….... 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 32

iv
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kawasan Kerobokan-Kecamatan Kuta Utara merupakan salah satu kawasan


pariwisata yang berkembang pesat di Pulau Bali pada saat ini. Berdasarkan potensi
pengembangan wilayah Desa Canggu merupakan kawasan yang berfungsi utama untuk
pariwisata dan perdagangan jasa baik skala nasional maupun internasional. Selain itu
letak dari Kelurahan Kuta yang dekat dengan pusat perkotaan Kuta, merupakan kawasan
strategis sebagai penyangga baik sebagai wilayah pemukiman maupun wisata.
Perkembangan tersebut perlu diiringi dengan peningkatan fasilitas umum seperti
infrastruktur, pelayanan masyarakat, keamanan dan terutama fasilitas kesehatan yang
dapat diakses dengan mudah baik bagi wisatawan maupun penduduk lokal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2020 kunjungan masyarakat ke Puskesmas
di Kuta Utara pada tahun 2019 adalah sebanyak 2313 kunjungan setiap bulannya.
Adapun kasus kasus yang muncul antara lain adalah demam, hipertensi, faringitis,
diabetes, alergi, sakit kepala, diare, gigitan anjing dan Myalgia.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Pemukiman, menyebutkan bahwa apotek merupakan salah satu jenis
fasilitas penunjang yang meliputi aspek sosial-budaya, yang termasuk didalamnya
adalah bangunan pelayanan umu, pemerintahan, pendidikan dan kesehatan, peribadatan,
rekreasi, olahraga, pemakaman dan pertamanan. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas
kesehatan seperti apotek yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan baik masyarakat
maupun wisatawan, merupaakan hal yang penting sebagai fasilitas penunjang kesehatan
khususnya di Kelurahan Kuta.
Pembangunan fasilitas kesehatan untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu
diimbangi dengan adanya kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungan, dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Kegiatan Apotek dan Toko pada umumnya tidak
menimbulkan dampak lingkungan yang negatif yang besar, melainkan menimbulkan
dampak positf yakni meningkatnya kesehatan masyarakat . Namun dampak negatif perlu
tetap perlu diminimalisir salah satu yakni dengan melakukan pembuatan dokumen
lingkungan, yang berfunsgi untuk mengontrol dampak negatif selama masa pra
konstruksi, konstruksi dan operasional.

1
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Dokumen lingkungan merupakan salah satu instrumen pamerintah yang penting


dalam mengatur dan membatasi ruang gerak dari lajunya pembangunan yang dapat
menimbulkan dampak bagi lingkungan. Penyusunan UKL dan UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) bertujuan untuk menghitung,
menganalisa, mendiskripsikan perkiraan dan penetapan dampak yang kemungkinan
terjadi akibat dari masa tahapan pra konstruksi, konstruksi, dan pasaca konstruksi,
Darsono (2013). Komponen lingkungan yang terdiri dari aspek fisik kimia, tanah, biologi
akan disilangkan dengan komponen tahapan pada konstruksi sehingga terjadi dampak
yang nantinya akan diulas berdasarkan skala besaran dampak, tolak ukur dampak dan
sifat dampak.

1.2 Tujuan penyusunan UKL dan UPL


Tujuan disusunnya Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) kegiatan dan/atau Pembangunan Apotek
dan Toko Asih adalah sebagai berikut:
• Mengidentifikasi komponen kegiatan yang dilaksanakan yang berpotensi
menimbulkan dampak terhadap lingkungan, khususnya yang menimbulkan dampak
negatif.
• Memprakirakan jenis dampak yang mungkin terjadi dan mengupayakan pengelolaan
dan pemantauannya sehingga pencemaran dan perusakan lingkungan dapat
diantisipasi sedini mungkin.
• Tersusunnya suatu pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
dampak lingkungan hidup yang timbul secara kontinyu sehingga dapat dipergunakan
sebagai bahan penyempurnaan UKL - UPL ini.
• Mewujudkan komitmen Pemrakarsa/Penyelenggara yang memiliki kepedulian
terhadap lingkungan, dapat diwujudkan melalui pelaksanaan UKL - UPL ini.
Adapun kegunaan dari UKL - UPL ini baik bagi Pemrakarsa/Penyelenggara maupun
instansi berwenang dan instansi terkait antara lain:
• Untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku.
• Membantu pihak pengambil keputusan dan instansi yang berwenang dalam proses
pengambilan keputusan baik terhadap kelayakan lingkungan maupun proses
perijinannya.

2
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

• Sebagai pedoman bagi Pemrakarsa/Penyelenggara dalam pelaksanaan pengelolaan


dan pemantauan dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan pembangunan
Apotek dan Toko Asih.
• Sebagai pedoman bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan pengawasan dalam
melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan.

1.3 Peraturan Perundang-undangan yang Diacu


Dalam penyusunan Dokumen UKL-UPL ini mengacu pada beberapa peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundang-undangan yang dimaksud antara
lain :

1) Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2) Undang-undang RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

3) Undang-undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun1992 tentang Perumahan dan


Pemukiman

5) Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

6) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

7) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha


Terintegrasi secara Elektronik

8) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang


Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

9) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Th. 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup

10) Peraturan Daerah Propinsi Bali No. 4 Tahun 2005, tentang Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

11) Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016, tentang Standar Baku Mutu
Lingkungan dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.

3
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

12) Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kab. Badung

13) Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

14) Peraturan Daerah Kabupen Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2013-2033

15) Peraturan Bupati Badung Nomor 20 tahun 2015, tentang Jenis Usaha/Kegiatan yang
wajib memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup di Kabupaten Badung.

4
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

BAB II

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.1. Identitas Pemrakarsa/Penyelenggara


Nama Kegiatan : Apotek dan Toko Asih

Alamat Kegiatan : Jalan Raya Canggu No.99, Kelurahan Kerobokan


Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung

Telp/Fax. : 081338516581

2.2. Keterangan Badan Usaha


Nama Pemrakarsa : Dr. Ni Ketut Rumiadikari

Jabatan : Pemilik

Alamat : Lingkungan Anyar Kaja Kerobokan

Telp/Fax. : 081338516581

2.3. Lokasi dan Status Tanah


Lokasi : Jalan Raya Canggu No.99 Spa dan Restoran

Apotek dan Toko

Kegiatan/Usaha :

Koordinat : 8°38'44.0"S 115°09'43.7"E

Lokasi
Kegiatan

Gambar 2.1 Lokasi Proyek

5
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Lokasi kegiatan berada di jalan :

a. Jalan : Jalan Raya Canggu Nomor 99


b. Banjar : Banjar Anyar Kaja
c. Kelurahan : Kerobokan
d. Kecamatan : Kuta Utara
e. Kabupaten : Badung

Status tanah :

Tanah memiliki Sertifikat Hak Miliki Nomor 14857/Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Atas
Nama Ir. I Wayan Arya, MT seluas 2700 m2. Ir I Wayan Arya, MT sebagai pemilik Lahan berdirinya
Apotek dan Toko Asih dan merupakan suami dari Dr. Ni Ketut Rumiadikari sebagai atas nama
pemrakarsa dalam bangunan ini, sebagaimana yang telah tercantum pada surat kuasa yang terlampir
pada dokumen ini.

2.4. Jenis Surat Formal yang Dimiliki


 Sertifikat Hak Milik Nomor 14857 dengan NIB 22.03.08.09079 atas nama Ir. I Wayan Arya,
MT.
 Izin Usaha dengan nomor induk berusaha 8120014162586 dengan klasifikasi baku lapangan
usaha perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya bukan makanan minuman
atau tembakau.
 Informasi Tata Ruang dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Badung Nomor 2617/DPMPTSP /ITR/VIII/2018 tanggal 14 September 2019.
 Surat Pernyataan Penyanding yang telah disahkan oleh Kelian Dinas Anyar Kaja, Kerobokan,
Kuta Utara.
 Surat kuasa mengatasnamakan dari pemilik lahan yakni Ir. I Wayan Arya, MT. kepada istrinya
yakni dr. Ni Ketut Rumiadikari.

2.5. Jarak rencana Kegiatan dengan Kegiatan Lain


 Sebelah barat rumah I Nyoman Sudiarta jarak 0 m
 Sebelah timur jalan Anyar Kaja jarak 0 m
 Sebelah selatan rumah milik I Wayan Sudiarta jarak 4 m
 Sebelah Utara Jalan Raya Canggu Jarak 0 m

6
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

2.6. Rencana Kegiatan/Aktivitas Usaha

Tahap pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan pembangunan Apotek dan Toko Asih
terdiri dari 3 tahap, yaitu:

(1) Tahap pra konstruksi

Jenis kegiatan yang dilakukan pada tahap prakonstruksi antara lain:

a. Penentuan Tapak dan Pagar Keliling

Pemasangan tapak dan pagar keliling bertujuan untuk menutupi lokasi kegiatan yang
mungkin akan menganggu estetika selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini dapat
mengurangi dampak dari hilangnya estetika selama kegiatan konstruksi berlangsung
namun juga akan menimbulkan dampak persepsi negatif masyarakat mengenai kegiatan
yang berjalan. Panjang pemasangan pagar akan mengelilingi luasan lahan 2700 m2 atau
sepanjang 200 meter.

b. Pengambilan data awal untuk tahap perencanaan

Untuk merencanakan kegiatan perencana biasanya mengambil data pendukung


seperti penyelidikan tanah, topografi lahan, situasi lereng sungai. Hal ini menyebabkan
keresahan pada masyarakat karena hal ini memang harus disosialisasikan terlebih dahulu.

(2) Tahap Kontrusksi

a. Pembangunan dan operasional base camp dan gudang

Pembangunan base camp ditujukan bagi para pekerja yang akan dilibatkan dalam
pelaksanaan konstruksi. Dengan jumlah tenaga kerja sekitar 10 orang tentunya
diperkirakan akan memerlukan luas bangunan base camp adalah 20m2.

Pembangunan gudang bertujuan untuk penyimpanan barang barang yang tidak tahan
terhadap air diantaranya adalah usuk 4/5, semen, yang semuanya bisa disimpan dalam
gudang. Perkiraan luas gudang adalah 20 m2. Gudang terbuka juga disediakan oleh
pekerja yang ditunjuk pemrakarsa yang berfungsi untuk menampung material lepas
diantaranya pasir, koral, batu kali. Perkiraan luasan gudang terbuka ini adalah 10 m2. Pada
gudang terbuka ini kontraktor menyediakan genangan air untuk mencuci ban truck agar
kotorannya tidak terbawa ke jalan utama.

7
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Pada pembangunan sarana pendukung ini tentunya tidak menggunakan alat berat
sebab material yang digunakan adalah triplek sebagai alas dasar bangunan, triplek sebagai
dinding base camp, dapur dan direksi keet, usuk 4/5 kamfer sebagai tulangan
bangunannya dan atap yang digunakan adalah asbes agar tidak panas.
Dari kegiatan pembangunan ini tentunya tidak menimbulkan dampak penting karena
tidak adanya timbulan getaran dan kebisingan dari alat berat. Kemungkinan dampak yang
timbul adalah material bangunana yang tercecer, namun dengan adanya pencucian truk
maka dampak tersebut akan dapat ditekan.

b. Perekrutan dan mobilisasi tenaga kerja

Perekrutan tenaga kerja diupayakan dari tenaga lokal, kontraktor dapat melakukan
sosialisai untuk perekrutan tenaga kerja dengan kualifikasi tukang.

Dampak yang mungkin terjadi adalah keresahan dari masyarakat karena adanya tenaga
dari luar yang bisa menggangu kamtibmas. Sehingga kerja sama dengan Kepala
Lingkungan Banjar Anyar Kaja perlu dilakukan mengantisipasi dari keresahan
masyarakat. Di samping itu juga pada aspek pengawasan pihak yang terlibat tentunya
kontraktor yang menyediakan tenaga keamanan 1 orang, pecalang setempat, kelihan
dusun dan aparat desa.

Mobilisasi pekerja sejumlah 10 orang maka dampak yang akan ditimbulkan adalah
limbah dan sampah yang dihasilkan. Dimana 10 orang pekerja akan membutuhkan 100
liter/orang/hari maka kebutuhan air bersih adalah sebesar 1000 liter per hari atau 1m3,
serta air limbah yang dihasilkan adalah 80 % dari penggunaan air bersih yakni 800 liter
per hari atau 0,8 m3/hari .

Sementara untuk sampah yang dihasilkan setiap harinya adalah 0,5 liter per orang per
hari, apabila jumlah pekerja adalah sebanyak 5 orang maka sampah yang dihasilkan
adalah sebesar 5 liter per hari.

c. Mobilisasi peralatan dan material bangunan

Peralatan dan material akan didatangkan sendiri oleh kontraktor yakni sejumlah 1-2 truk
pengangkut material setiap harinya dengan kapasitas 5-6 m3.

d. Pembangunan bangunan fisik

8
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Pelaksanaan konstruksi ini terbagi menjadi beberapa tahapan, sesuai dengan urutan
pekerjaan yang sudah diatur diantaranya :

 Pekerjaan Tanah.
Pada pekerjaan tanah ada 2 jenis pekerjaan yaitu :
1) Galian tanah untuk pondasi
2) Urugan tanah kembali
Pada pekerjaan tanah untuk galian timbulnya dampak yang tidak berarti yaitu pada
parameter fisik dari kualitas air “kekeruhan”.
 Pekerjaan Pembuatan Pondasi
Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang
memenuhi persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan . Pasangan pondasi
adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi atau
pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp : 10 ps dan kemudian diplester kasar ,
bagian bawah pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20 cm dengan
sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat
dan rata. Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok
padatnya. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada
perekat diantaranya hinga rapat. Dampak yang ditimbulkan dari tahapan ini adalah
debu dan kebisingan namun dikarenakan tisak adanya alat berat maka dampak debu
dan kebisingan tidak terlalu besar.

 Pekerjaan Pasangan
Yang termasuk Pekerjaan Pasangan meliputi : pasangan beton untuk abutmen dan pile
cap dan batu kali untuk DPT (dinding penahan tanah) pada perbaikan geometrik jalan.
Beton didatangkan dari luar yaitu ready mix dengan mutu berdasarkan perencanaan,
di samping itu juga ada beton yang dibuat di lokasi dengan mix desain yang
ditetapkan.
Untuk melaksanakan kegiatan konstruksi, kontraktor akan melibatkan tenaga kerja
sebanyak 10 orang dari berbagai bidang keahlian dan ketrampilan. Namun pada setiap
tahap kegiatan jumlah tenaga kerja yang bertugas dapat bertambah tergantung pada
volume dan jenis kegaiatan yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan pemabngunan fisik, terutama pada saat penggunaan peralatan antara
lain grinda, molen dan mesin-mesin lainnya akan dapat menimbulkan kebisingan di
atas 70 dBA.

9
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

(3) Tahap Operasional

Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan pada tahap pasca konstruksi adalah :

a. Perekrutan tenaga kerja


Perekrutan tenaga kerja dilakukan pada masa pemeliharaan oleh pemrakarsa
Memanfaatkan tenaga lokal sangat efektif karena rasa memiliki dan kemudahan dalam
berkomunikasi langsung. Tugas dari tenaga kerja ini pada masa pemeliharaan adalah
mengawasi pekerjaan yang sudah terpasang baik dari muara sampai hulu dari pekerjaan
tersebut. Kebutuhan tenaga Kerja antara lain bagian manajerial, akunting, terapis, bagian
dapur, maintenance dan keamanan.
b. Operasional
Apotek dan Toko Asih akan beroperasi setelah selesainya masa konstruksi. Tempat ini
akan memiliki 5 pekerja yang akan melayani operasional Apotek dan Toko.

 Operasional Apotek dan Toko

Dampak yang ditimbulkan dari operasional Apotek dan Toko adalah :


1. Gangguan lalu lintas,
Lokasi kegiatan apotek dan toko terletak dekat dengan perempatan yang cukup
padat lalu lintas di Jalan Raya Canggu. Sehingga bongkar muat kendaraan
pengangkut dan kendaraan kostumer berpotensi menyebabkan kemacetan lalu
lintas.
2. Potensi Limbah B3.
Obat-obat kadaluarsa termasuk limbah B3 yang memerlukan penanganan khusus
3. Timbulan sampah dan limbah
Jumlah pekerja yang bekerja melayani toko sebanyak 5 orang, sehingga akan
memerlukan penggunaan air bersih 50 liter per orang per hari, maka kebutuhan air
bersih adalah 25 liter per hari dan air limbah yang ditimbulkan adalah 20 liter per
hari. Sedangkan timbulan sampah adalah 0,5 liter per orang per hari sehingga
sampah yang dihasilkan adalah 2,5 liter per hari.

4. Peningkatan Kesehatan Masyarakat


Pembangunan Apotek dan Toko Asih diharapkan dapat meningkatkan kondisi
kesehatan masyarakat sekitar karena memberikan kemudahan akses obat-obatan.

 Mobilisasi Tenaga Kerja

10
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Staff yang akan bekerja adalah sebanyak kurang lebih 5 orang, perlu diperhatikan
sistem perekrutan karyawan agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial bagi
masyarakat sekitar. Fasilitas pendukung lainnya

 Operasional fasilitas pendukung

Fasilitas pendukung lainnya antara lain adalah lokasi parkir, ;okasi parkir sangatlah
penting agar tidak terjadi parkir kendaraan dipinggir jalan yang dapat menyebabkan
dampak gangguan lalu lintas.

11
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

BAB III
KOMPONEN LINGKUNGAN
3.1. Komponen Fisik Kimia
A. Letak Geografis dan Administrasi
Lokasi Kegiatan Berada di Jalan Raya Canggu Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Selatan
Kabupaten Badung. Adapun titik koordinat berada di 8°38'44.0"S 115°09'43.7"E

Berdasarkan kesimpulan pada informasi tata ruang lokasi rencana pembangunan Apotek dan
Toko terletak pada kawasan peruntukan perdagangan dan jasa.

Berikut ini adalah batas sekitar kegiatan

 Sebelah Utara : Jalan Raya Canggu


 Sebelah Selatan : I Wayan Sudiarta
 Sebelah Timur : Jalan Anyar Kaja
 Sebelah Barat : Rumah I Wayan Sudiarta

Masukkan Peta Lokasi

Gambar 3.1 Peta Lokasi

B. Fisiografi dan Topografi

12
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Pada umumnya lokasi kegiatan yakni Jalan Raya Canggu terletak didaerah dataran rendah.
Kemiringan lereng rata rata 0-3%, merupakan daerah datar, umunya merupakan dataran aluvial
sungai,rawa dan pantai.

C. Iklim
Udara di Kuta Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis antara 28 - 30 º dengan pergantian
musim kemarau dan penghujan yang tidak menentu. Dengan kelembaban udara yang berkisar 78,95
% -82 % membuat wilayah ini menjadi tempat dengan udara panas yang cukup menyengat.

D. Curah Hujan
Berdasarkan data dari Kuta Utara dalam angka 2018 adalah sebesar 1275 mm/tahun. dimana
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar379 mm/bulan dan hujan intensitas rendah
terjadi pada bulan Juni Hingga Oktober yaitu kurang dari 10 mm/bulan.

E. Kualitas Udara dan Kebisingan


Kualitas Udara

Kondisi kualitas udara sebelum kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut yang merupakan data
sekunder yang diperoleh dari hasil pemantauan kualitas udara di Kabupaten Badung khususnya di
Kecamatan Kuta Utara. Titik sampling adalah diperempatan kerobokan (I) dan Pertigaan Sunset
Road (II). Parameter yang dianalisis yaitu : Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2),
Carbon Oksida (CO), dan debu total. Baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Gubernur Bali
Nomor 6 Tahun 2016.

Tabel 3.1 Kondisi Kualitas Udara di Sekitar Kegiatan

Hasil Pengujian Baku


No Parameter Satuan
I II Mutu

1 Nitrogen Oksida (NO2) µg/m3 27,11 28,00 400

2 Sulfur Dioksida (SO2) µg/m3 37,33 24,44 900

3 Carbon Monoksida (CO) µg/m3 8,12 5,12 30000

5 Debu total (TSP) µg/m3 29,11 16,77 230

Sumber : Pemantauan Kualitas Udara Kabupaten Badung 2018

Kebisingan

13
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Kebisingan adalah bunyi yang dapat merusak dan mengganggu pendengaran manusia. Bunyi
adalah rangsangan yang diterima oleh syaraf pendengaran yang berasal dari sumber bunyi. Apabila
syaraf pendengaran tidak menghendaki rangsangan tersebut maka bunyi tersebut dinamakan sebagai
suatu kebisingan. Kebisingan dapat mengganggu lingkungan dan merambat melalui udara, oleh
karena itu gangguan kebisingan dikelompokkan sebagai pencemaran udara meskipun komposisi
udara tidak mengalami perubahan. Tingkat Kebisingan di sekitar lokasi proyek sudah cukup tinggi
akibat padatnya lalu lintas di area tersebut.

F. Hidrologi
Air Sungai

Kelurahan kerobokan dilalaui DAS Tukad Mati, yang menempati wilayah Kabupaten Badung
di bagian hulu dan hilir, sementara bagian tengahnya melintasi kota Denpasar. Anak sungai Tukad
Mati paling sedikit yaitu terdiri dari Pangkung Lebak Muding dan Pangkung Danu. Fungsi Tukad
Mati saat ini selain untuk mengairi beberapa lahan sawah, terutama adalah sebagai drainase kota.
Beberapa sungai kecil yang langsung bermuara ditemukan di wilayah Kecamatan Kuta yang selain
berfungsi sebagai pemasok air irigasi, juga sebagai terminal drainase lingkungan, seperti: Tukad
Canggu, Tukad Pangi, Tukad Yeh Poh, dan lain-lainnya.

3.2. Komponen Biologi


a. Flora
Keadaan flora pada kawasan Jalan Raya Canggu didominasi pohon kamboja
(plumeria) dan mahoni (Swietenia mahagoni) dan beberapa tanaman hias lain pada
lokasi tapak.
b. Fauna
Fauna yang terdapat pada kawasan tapak proyek adalah hewan melata seperti kadal
dan serangga.

Sumber : observasi dan hasil analisis.

3.3. Komponen Sosial Ekonomi


a. Mata Pencaharian Penduduk

Dengan berkembangnya lahan usaha pariwisata, dagang dan jasa semakin membuka lapangan
kerja bagi masyarakat. Tentu hal ini mempengaruhi tingkat sosial ekonomi masyarakat wilayah

14
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Kelurahan Kerobokan sebanyak 45 % dari penduduk bekerja di bidang perdagangan dan 36 %


dibidang jasa dan pemerintahan sisanta dibidang lainnya.

c. Sosial Budaya

Sistem sosial masyarakat dengan kehidupan gotong royong dianut berdasarkan sistem
pemerintahan banjar dinas dan banjar adat sesuai dengan sistem pemerintahan pada umumnya di
Bali yang mayoritas beragama Hindu. Adapula kantong-kantong pendatang dan daerah pemukiman
baru dengan masyarakatnya yang heterogen yang cukup sulit diatur sebelum terbentuk RT/RW yang
definitif. Kantong – kantong pendatang yang cukup banyak ini menyulitkan dilakukannya
pengerjaan sensus penduduk. Disamping itu arus perpindahan cukup cepat terjadi. 4 Proporsi
penganut agama adalah sbb : - Hindu : 85% % - Islam : 10.4 % - Kristen : 0,4 % - Katholik : 0,1 %.

15
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

BAB IV

PERKIRAAN DAMPAK YANG AKAN TERJADI, UPAYA PENGELOLAAN


LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

4.1 Tahap Pra Kontruksi


4.1.2 Dampak sosial berupa adanya keresahan masyarakat.
a) Sumber Dampak
Sumber dampak adalah dari kegiatan penentuan tapak lokasi dan pemasangan pagar
keliling. Kemudian kegiatan pengambilan data awal pada pembangunan
b) Jenis Dampak
Timbulnya pertanyaan dari masyarakat mengenai kegiatan apa yang akan
dilakukan.
c) Sifat dan Tolak Ukur Dampak
Sifat dampak adalah negatif dan tolak ukurnya adalah timbulnya protes dari
masyarakat dan lokasi sekitar terutama penyanding yang akan terdampak secara
langsung
d) Upaya pengelolaan Lingkungan
 Pencegahan dampak negatif ini dapat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi
rencana pembangunan proyek kepada kepala lingkungan, penyanding dan
pemrakarsa
 Meminta masukan dan saran dari pihak yang terkait pembangunan apotek dan
toko ini.
 Penanggulangan dampak negatif ini dapat dilakukan melalui sosialisasi yang
lebih intensif dengan pendekatan partisipasif.
e) Lokasi Pengelolaan
Lingkungan Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Utara
f) Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan dilakukan selama tahap Pra-Konstruksi
g) Upaya Pemantauan Lingkungan
 Mencatat keluhan dan masukan masyarakat
 Meminta masukan pada penyanding /pendamping mengenai masalah yang
ada terutama penetapan batas proyek.

16
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

 Melihat kesesuaian ijin yang diterbitkan dengan kenyataan yang ada di


lapangan
h) Lokasi Pemantauan Lingkungan
Upaya pemantauan lingkungan dilakukan di wilayah Lingkungan Anyar Kaja,
Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung.
i) Periode Pemantauan Lingkungan
Pemantauan dilakukan selama tahap Pra-Konstruksi.
j) Pelaporan
Penyanding, tokoh Masyarakat dan Kepala Lingkungan Anyar Kaja

4.2 Tahap Konstruksi


4.2.1 Dampak Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan
a) Sumber Dampak
Kegiatan yang menjadi sumber dampak antara lain :
 Mobilisasi bahan / material seperti : semen, batu, pasir, besi – baja dan lain lain.
 Mobilisasi peralatan seperti alat untuk membuat bahan beton dan alat
pertukangan lainnya.
 Membersihkan areal / pembebasan lahan dan pematokan yang akan dijadikan
lokasi proyek.
 Pembangunan bangunan fisik
b) Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah debu dan penurunan kualitas udara yang
disebabkan oleh truk pengangkut material diperkirakan adalah 1-2 Truk material per
hari selama 5 bulan pengerjaan bangunan. Dampak negatif yang ditimbulkan antara
lain penurunan kualitas udara, kebisingan. Pekerjaan dimulai dari jam 9 pagi hinga
pukul 6 sore.
c) Sifat dan Tolak Ukur Dampak
Sifat dampak adalah negatif dan tolak ukurnya adalah apabila ada keluhan dari
masyarakat atau konsentrasi debu melebihi baku mutu ambien yakni 230 μg/Nm 3.
Sementara untuk kebisingan yakni maksimal yang diperbolehkan sebesar 85 dBA
selama 8 jam sehari.
d) Upaya Pengelolaan Lingkungan

17
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

 Pengangkutan material dilakukan pada pagi hari ketika orang meninggalkan


rumah untuk bekerja, sehingga tidak menggangu.
 Penutupan truk pengangkut material dengan terpal agar material tidak tercecer.
 Pencucian kendaraan saat meninggalkan lokasi proyek agar sisa material tidak
tercecer.
 Penyiraman lokasi proyek secara berkala terutama ketika situasi berangin agar
debu yang bertebaran tidak terlalu banyak.

e) Lokasi Pengelolaan
Lokasi Proyek di Lingkungan Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta
Utara, Kabupaten Badung.

f) Periode Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan selama kegiatan konstruksi.

g) Upaya Pemantauan Lingkungan


 Mengamati situasi lapangan jika terjadi tingkat pencemaran udara dan
kebisingan yang tinggi melebihi batas toleransi pendengaran manusia
(Kebisingan maksimal yang diperbolehkan sebesar 85 dBA selama 8 jam sehari)
 Mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam
pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat sekitar akibat
tingkat pencemaran udara dan kebisingan yang melebihi ambang batas.

h) Lokasi Pemantauan
Upaya pemantauan kegiatan konstruksi dilaksanakan di Raya Canggu, Lingkungan
Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan , Kecamatan Kuta Utara , Kabupaten Badung

i) Periode Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan selama kegiatan konstruksi.

j) Pelaporan
Tokoh Masyarakat, Kepala Lingkungan Terora dan Lurah Benoa.

18
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

4.3 Tahap Operasional


4.3.1 Dampak sosial berupa gangguan lalu lintas.
a) Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari kendaraan dari kostumer apotek dan kendaraan yang
melakukan bongkar muat barang.
b) Jenis Dampak
Lokasi dari Apotek dan Toko Asih terletak didekat salah satu perempatan yang cukup
padat pada jam puncak di Jalan Raya Canggu.
c) Sifat dan Tolak Ukur Dampak
Sifat dampak adalah negatif karena berpotensi menimbulkan gangguan kelancaran lalu
lintas akibat padatnya lalu lintas yang ada pada saat ini di Jalan Raya Canggu sebagai
pusat perdagangan dan Jasa.
d) Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Merencanakan lokasi parkir yakni seluas 200m2 yang cukup untuk menampung
kendaraan kostumer apotek dan kendaraan barang untuk melakukan bongkar muat
barang.
 Menyediakan tukang parkir untuk membantu keluar masuknya kendaraan.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Utara.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama operasional .
g) Upaya Pemantauan Lingkungan
Kepala Lingkungan akan membantu apabila ada keluhan dari masyarakat
h) Lokasi Pemantauan
Lingkungan Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Utara
i) Periode Pemantauan
Pemantauan dilakukan secara berkala.
j) Pelaporan
Kepala Lingkungan Terora Lingkungan Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan Kecamatan
Kuta Utara.
4.2.2 Potensi Timbulnya Limbah B3
a) Sumber Dampak
Obat obatan yang kadaluarsa dan tidak laku
b) Jenis Dampak

19
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Apotek tentunya menyimpan berbagai kebutuhan obat, namun apabila tidak laku sisanya
tidak dapat dibuang begitu saja dikarenakan obat obatan yang kadaluarsa dapat bersifat
toksik bagi lingkungan. limbah B3 padat yang dihasilkan adalah sebesar 1 Kg/ 6 bulan
c) Sifat dan Tolak Ukur Dampak
Sifat dampak adalah negatif dan tolak ukurya adalah jumlah limbah B3 yang
dihasilkaan
d) Upaya pengelolaan Lingkungan
Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan untuk meminimalisir pencemaran air
akibat limbah cair yang dihasilkan antara lain ;
 Menyiapkan wadah yang aman untuk menyimpan obat-obatan yang kadaluarsa.
 Bekerjasama dengan produsen atau distributor agar obat-obatan yang kadaluarsa
dapat diambil kembali untuk dikelola lebih lanjut.
e) Lokasi Pengelolaan
Lokasi Kegiatan
f) Periode Pengelolaan
Selama Operasional Apotek dan Toko
g) Upaya Pemantauan Lingkungan
 Membuat catatan obat-obatan yang telah kadaluarsa dan memastikan agar dapat
dikelola dengan baik .
h) Lokasi Pemantauan Lingkungan
Di Lokasi kegiatan
i) Periode Pemantauan
 Pengujian sampel setiap 6-12 (tiga) bulan sekali
j) Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung

4.2.3 Potensi Pencemaran Akibat Sampah Padat.

a) Sumber Dampak
Dihasilkannya sampah padat dari kegiatan operasional Apotek dan Toko
b) Jenis Dampak
Limbah plastik/sampah berupa sisa bahan makanan, sampah dari plastik, kertas,
kaleng, kardus (sampah anorganik)

20
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

c) Sifat dan Tolak Ukur Dampak


Sifat dampak adalah negatif tolak ukurnya adalah apabila ada keluhan dari masyarakat
maupun dari karyawan apabila sampah tidak dikelola.
d) Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Mengoptimalkan system manajemen pengelolaan limbah padat / sampah dengan
berusaha mengurangi penggunaan produk – produk anorganik (bahan yang tidak
mudah terurai secara alami), kemasan produk yang berlebihan
 Mendaftarkan diri melalui lingkungan agar sampah yang dihasilkan diangkut oleh
Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kabupaten Badung. Serta membayar retribusi
sesuai dengan aturan yang berlaku
 Melakukan kegiatan reuse yakni menggunakan kembali barang yang telah dipakai
dengan fungsi yang sama atau fungsi yang lain.
 Menggunakan benda – benda yang bisa diisi ulang atau dipakai kembali misalnya :
botol, lap pembersih, baterai isi ulang dan lain – lain. Barang – barang yang tidak
bisa digunakan kembaliberikan kepada lembaga /perorangan yang masih bisa
memanfaatkannya.
 Mengangkut sampah yang tidak bisa diolah lagi pada pembuangan akhir setiap 2-3
hari sekali.
e) Lokasi Pengelolaan
Di lokasi Apotek dan Toko
f) Periode Pengelolaan
Selama kegiatan operasional.
g) Upaya pemantauan Lingkungan
Melaksanakan kegiatan penghitungan volume sampah yang dihasilkan dan memantau
jika terjadi keluhan terhadap keberadaan sampah.
h) lokasi pemantauan
Di lokasi kegiatan .
Periode Pemantauan.
i) Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung

21
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

Tabel 4.1 Matriks Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan


UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK YANG DITIMBULKAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK BENTUK
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
UPAYA UPAYA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
PENGELOLAAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP
TAHAP PRAKONSTRUKSI
• Pencegahan
1. Mencatat
dampak negatif ini
Keluhan dan
dapat dilakukan
Masukan
melalui kegiatan
1. Masyarakat
sosialisasi rencana
Timbulnya pembangunan 2. Meminta
1. Penentuan pertanyaan proyek kepada masukan pada
Batas Lokasi dari Banjar Anyar penyanding Banjar Anyar
kepala lingkungan, Pengelolaan
dan masyarakat Kaja, Kelurahan /pendamping Kaja, Kelurahan
Keresahan penyanding dan dilakukan selama Selama tahap
Pemasangan Kerobokan mengenai Kerobokan
masyarakat mengenai pemrakarsa tahap Pra- Pra-Konstruksi.
Pagar Lokasi kegiatan Kecamatan Kuta masalah yang ada Kecamatan Kuta
• Meminta Konstruksi.
2.Pengambilan apa yang Utara terutama Utara
masukan dan saran
data awal akan penetapan batas
dari pihak yang
dilakukan. terkait proyek.
3. Melihat
pembangunan
kesesuaian ijin
apotek dan toko
yang diterbitkan
ini.
dengan kenyataan
• Penanggulangan

22
UKL UPL Apotek dan Toko Asih

dampak negatif ini yang ada di


dapat dilakukan lapangan.
melalui sosialisasi
yang lebih intensif
dengan pendekatan
partisipasif.

22
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK YANG DITIMBULKAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK BENTUK
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
UPAYA UPAYA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
PENGELOLAAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP
TAHAP KONSTRUKSI
1. Truk 1.Pengangkutan 1. Mengamati
pengangkut material dilakukan situasi lapangan
material pada pagi hari jika terjadi
diperkirakan ketika orang tingkat
adalah 3-5 meninggalkan pencemaran
Truk rumah untuk udara dan
material per bekerja, sehingga kebisingan yang
1. Moblisasi
hari selama tidak menggangu. tinggi melebihi
bahan / material
6 bulan 2.Penutupan truk batas toleransi
seperti : semen, Banjar Anyar Banjar Anyar
Penurunan pengerjaan pengangkut pendengaran
batu, pasir, besi Kaja, Kelurahan Kaja, Kelurahan Saat Kegiatan
bangunan.
Kualitas – baja, dan lain material dengan
Kerobokan
manusia
Kerobokan Konstruksi
Udara Dan Dampak terpal agar (Kebisingan
lain Kecamatan Kuta Kecamatan Kuta Dilaksanakan
Kebisingan negatif yang material tidak maksimal yang
ditimbulkan Utara Utara
tercecer. diperbolehkan
antara lain 3. Pencucian sebesar 85 dBA
penurunan kendaraan saat selama 8 jam
kualitas meninggalkan sehari)
udara, lokasi proyek agar 2.Mengamati
kebisingan sisa material tidak secara langsung
2. Mobilisasi 2. Pekerjaan tercecer. dan meminta
Upaya pemantauan
peralatan seperti dimulai dari 4.Penyiraman laporan dari
dilaksanakan pada
alat untuk jam 9 pagi lokasi proyek masyarakat baik

23
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

membuat bahan hinga pukul secara berkala saat kegiatan dalam pertemuan
beton dan alat 6 sore terutama ketika Konstruksi formal maupun
pertukangan situasi berangin non formal jika
lainnya. agar debu yang ada keluhan
3.Membersihkan bertebaran tidak masyarakat
areal / terlalu banyak. sekitar akibat
pembebasan tingkat
lahan dan pencemaran
pematokan yang udara dan
akan dijadikan kebisingan yang
lokasi proyek. melebihi ambang
4.Pembangunan batas
bangunan fisik

23
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


DAMPAK YANG DITIMBULKAN
LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIOD
BENTUK E
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE LOKASI
UPAYA PEMANT
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
PEMANTAUAN AUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKU
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP NGAN
HIDUP
TAHAP OPERASIONAL
Sifat
dampak • Merencanakan
adalah negatif lokasi parkir yakni
Sumber
karena seluas 200m2 yang
dampak
berpotensi cukup untuk
berasal dari
menimbulkan menampung
kendaraan
gangguan kendaraan kostumer Kepala Banjar
dari Banjar Anyar Pemantaua
kelancaran apotek dan Lingkungan akan Anyar Kaja,
kostumer Kaja, Kelurahan n
Gangguan lalu lintas kendaraan barang Selama membantu Kelurahan
apotek dan Kerobokan dilakukan
Lalu Lintas akibat untuk melakukan operasional apabila ada Kerobokan
kendaraan Kecamatan Kuta secara
padatnya lalu bongkar muat keluhan dari Kecamatan Kuta
yang Utara. berkala.
lintas yang barang. masyarakat Utara
melakukan
ada pada saat • Menyediakan
bongkar
ini di Jalan tukang parkir untuk
muat
Raya Canggu membantu keluar
barang.
sebagai pusat masuknya
perdagangan kendaraan.
dan Jasa.

24
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


DAMPAK YANG DITIMBULKAN
LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIOD
BENTUK E
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE LOKASI
UPAYA PEMANT
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
PEMANTAUAN AUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKU
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP NGAN
HIDUP
· Mengoptimalk
an System
Manajemen
Pengelolaan
Limbah Padat /
Limbah Sampah, Melaksanakan
Plastik/Samp · Melakukan
Saat Operasional Kegiatan
ah Berupa Kegiatan Reuse,
Dihasilkann Penghitungan
Sisa Bahan
ya sampah Potensi · Menggunakan Volume Sampah
Makanan, Lokasi Spa dan Lokasi Spa dan
padat dari Pencemaran Benda – Benda Yang Dihasilkan Saat
Sampah Dari Restoran, Toilet, Restoran, Toilet,
kegiatan Akibat Yang Bisa Diisi Dan Memantau Operasion
Plastik, Kamar Mandi, Kamar Mandi,
operasional Sampah Ulang Atau Dipakai Jika Terjadi a;
Kertas, Areal Pertamanan Areal Pertamanan
Restauran Padat Kembali, Keluhan
Kaleng,
dan Spa · Menyedikan Terhadap
Kardus
Tempat Sampah Keberadaan
(Sampah
Tertutup Untuk Sampah
Anorganik)
Pembuangan
Sampah,
· Mengangkut
Sampah Yang
Tidak Bisa Diolah

24
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


DAMPAK YANG DITIMBULKAN
LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIOD
BENTUK E
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE LOKASI
UPAYA PEMANT
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
PEMANTAUAN AUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKU
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP NGAN
HIDUP
Lagi Pada
Pembuangan Akhir
Setiap 2-3 Hari
Sekali.
• Menyiapkan
wadah yang aman
untuk menyimpan
obat-obatan yang
Jumlah kadaluarsa.
Limbah B3 • Bekerjasama
Potensi · Mencatat
Padat Yang dengan produsen Setiap 6-
Limbah B3 Pencemaran Selama Limbah B3 Yang
Dihasilkan atau distributor agar Lokasi Kegiatan Lokasi Kegiatan 12 bulan
Padat Akibat operasional Dihasilkan Setiap
Adalah obat-obatan yang sekali
Limbah B3 Hari,
Sebesar 1 Kg/ kadaluarsa dapat
6 Bulan diambil kembali
untuk dikelola lebih
lanjut.

24
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

BAB V

JUMLAH DAN JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP YANG DIBUTUHKAN

Komponen lingkungan yang akan mengalami perubahan atau dampak negatif akibat
rencana pembangunan dan operasional Apotek dan Toko Sdih ini, dan berdasarkan atas hasil
kajian perkiraan dampak yang akan terjadi serta upaya pengelolaan dan pemantauanya yang
telah diuraikan pada Bab IV, maka selanjutnya perlu dilakukan perlengkapan perizinan
mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan Limbah B3 yang dilakukan


oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengelolal dan/atau
penimun Limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara yang pada prinsipnya mencegah
terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya kehadapan manusia dan
lingkungan dapat dihindarkan yang tujuannya menyimpan sementara limbah sampai dengan
tercapai kualitas lebih lanjut. Pengelolaan limbaj B3 adalah rangkaian kegiatan yang
mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatam, pengolahan
dan penipunan Limbah B3.

Tanpa suatu keputusan izin, setiap orang dilarang melakukan pembuangan Limbah
ke media lingkungan hidup. Dalam beberapa pasal Peraturan Bupati Badung No.55 tahun
2010 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 disebutkan
bahwa Pengelolaan Limbah B3.

Pasal 9 sampai dengan Pasal 26 : pelaku pengelolaan Limbah B3(penghasil,


pengumpul, pengangkur, pemanfaat, pengelah dan/atau penimbun Limbah B3) wajib
melakukan pengelolaan Limbah B3 sesuai ketentuan yang berlaku.

29
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

BAB VI

PELAPORAN

6.1 Instansi yang dilapori


 Kepala Lingkungan Anyar Kaja
 Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Badung
 Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

6.2 Materi Laporan

6.2.1 Tahap Pra Konstruksi


Dampak yang ditimbulkan :
 Dampak sosial berupa adanya keresahan masyarakat.
Materi yang dilaporkan adalah memberikan laporan kepada tokoh masyarakat,
Klian Banjar dan Perbekel mengenai hasil upaya pengelolaan dampak keresahan
masyarakat yakni dengan melakukan sosialisasi dan melaporkan bagaimana respon
masyarakat terhadap proyek.

6.2.2 Tahap Konstruksi


Dampak yang ditimbulkan
 Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan
Materi yang dilaporkan adalah berupa tingkat pencemaran terutama Debu dan
Partikulat serta tingkat kebisingan ke instansi terkait.

6.2.3 Tahap Operasional


 Potensi Gangguan Lalu Lintas
Materi yang dilaporkan adalah bentuk pengelolaan yang dilakukan seperti
pembangunan lokasi parkir yang cukup dan menyediakan tukang parkir.
 Potensi Pencemaran Akibat Sampah Padat
Materi yang dilaporkan adalah telah berpartisipasi dalam retribusi dan sampah
telah diangkut oleh Truk Sampah DLHK. Kemudian informasi lainnya apabila
terlibat dalam kegiatan peduli lingkungan terutama yang terkait dengan 3R.

30
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

 Potensi Pencemaran Akibat Limbah B3


Materi yang dilaporkan adalah hasil kerjasama dengan pihak ketiga dalam
pengelolaan limbah B3 serta foto-foto gudang penyimpanan limbah B3.

6.3 Frekuensi dan Waktu Laporan


6.3.1 Tahap Pra Konstruksi
Dampak yang ditimbulkan :
 Dampak sosial berupa adanya keresahan masyarakat.
Frekuensi : 1-2 kali sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan
Waktu Laporan : Sebelum Pemasangan pagar keliling dan Setelah Sosialisasi

6.3.2 Tahap Konstruksi

 Pengelolaan Dampak Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan


Frekuensi : 1-2 kali sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan
Waktu Laporan : Sebelum Kegiatan Konstruksi

6.3.3 Tahap Operasional


 Potensi Gangguan Lalu lintas
Frekuensi : 1-2 kali sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan
Waktu Laporan : Selama kegiatan Operasional
 Potensi Pencemaran oleh Limbah Cair
Frekuensi : Setiap 6 Bulan Sekali
Waktu Laporan : Selama Operasional IPAL
 Potensi Pencemaran Akibat Sampah Padat
Frekuensi : Setiap 6 Bulan Sekali
Waktu Laporan : Selama Masa Operasional
 Potensi Pencemaran Akibat Limbah B3
Frekuensi : Setiap 6 Bulan Sekali
Waktu Laporan : Selama Masa Operasional

31
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

Daftar Pustaka

Undang-undang RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Undang-undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha


Terintegrasi secara Elektronik

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Th. 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup

Peraturan Daerah Propinsi Bali No. 4 Tahun 2005, tentang Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup.

Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016, tentang Standar Baku Mutu Lingkungan dan
Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.

Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
yang Menjadi Kewenangan Kab. Badung

Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Daerah Kabupen Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2013-2033

Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Sususnan Perangkat Daerah Kabupaten Badung

Peraturan Bupati Badung Nomo 13 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha
Pariwisata

32
UKL-UPL Apotek dan Toko Asih

Peraturan Bupati Badung Nomor 95 Tahun 2012, tentang Jenis dan Sub Jenis Usaha
Pariwisata di Kabupaten Badung

Peraturan Bupati Badung Nomor 35 Tahun 2014, tentang Standar Pengelolaan Limbah Cair
Usaha dan/ atau kegiatan di Kabupaten badung

Peraturan Bupati Badung Nomor 20 tahun 2015, tentang Jenis Usaha/Kegiatan yang wajib
memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup di Kabupaten Badung.m

33

Anda mungkin juga menyukai