Disusun oleh :
Muhammad Ainun Najib 180200010
Novita Afnan Salma 011702503125021
Alamat : Graha Irama Lt. 14 Jl. H.R. Rasuna Said, Block X-1, Kav.1-2, Jakarta
Pelaksanaan kegitan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Tol
Pemalang-Batang sebagai berikut :
Penyusun : PT. Perentjana Djaja bekerjasama dengan PT. Jakarta Rencana Selaras
Alamat : WISMA PEDE Lt. 4 Jl. MT. Haryono Kav. 17, Jakarta
Penentuan rute jalan tol disesuaikan dengan RTWN, delanjutnya tiap-tiap wilayah yang
dilalui (Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang)
akan menyesuaikan RTRWnya dengan merevisi Perda masing-masing termasuk RTRW Provinsi
Jawa Tengah.
Proyek jalan tol ini dimulai dari Desa Sewaka, Kabupaten Pemalang sampai ke Desa
Paserekan, Kabupaten Batang atau dari StA 330 + 000 sampai STA 369 + 200 dimana STA 330
+ 000 adalah titik awal pembanguna jalan tol Pemalang-Batang dan juga sebagai titik akhir jalan
tol Pejagan-Pemalang. Dan STA 369 + 000 adalah titik akhir jalan tol Pemalang-Batang dan
awal dari jalan tol Semarang-Batang.
Penggunaan lahan untuk trase jalan tol disesuaikan dengan tata ruang Provinsi Jawa
Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang. Adapun rute jalan
tol tersebut akan melalui Kecamatan Pemalangm Taman, Petarukan, Ampelgading, Bodeh
kemudian Kabupaten Pekalongan dengan 6 kecamatan, 24 desa kemudian Kota pekalongan
dengan 1 kecamatan dan 1 kelurahan serta Kabupaten Batang dengan 2 kecamatan dan 8 desa.
Secara keseluruhan yang akan dilaluioleh jalan tol ada 14 kecamatan dan 52 desa.
Tabel 1.4. Data Teknis Rencana Pembangunan Jalan tol Pemalang-Batang ± 39,2 Km
Pekerjaan ini didahului antara lain oleh pengumpulan ata primer, inventariassi lahan yang
akan digunakan untuk RUMIJA tol (60-100m), penyelidikan daya dukung tanah. Pada tahap ini
bertujuan untuk menetapkan lokasi area trase jalan yang akan dibangun dan pengukuran luas
lahan yang diperlukan untuk detail design. Ada beberapa survei yang dilakukan antara lain :
survei topografi, geologi, hidrologi, lingkungan dan servei kepmilikan tanah.
b) Pembebasan Tanah
Rencana pembebasan tanah merupakan kegiatan pengalihan hak atas tanah dari penduduk
ke pemerintah. Luas lahan yang dibebaskan untukkeperluan pembanguna jalan tol Pemalang-
Batang ± 343,77 Ha.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Jo. Pertaturan Presiden No. 65 tahun
2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005, maka proses pembebasan
lahan dan bangunannya dan penentuan besar ganti rugi harus dilakukan melalui musyawarah.
Proses pembebasan tanah ini akan dimulai dengan pemohonan dan persetujuan lokasi,
hingga diterbitkan SP2LP oleh Gubernur. Sebelum pembebasan lahan dilakukan, Departemen
PU dalam hal ini diwakili oleh Panitia Pembebasan Tanah (P2T) akan melukakn beberapa kali
sosialisasi secara intensif untuk menjaring aspirasi masyarakat serta melakkan pemilaian harga
tanah. Selanjutnya besarnya rugi ditentukan secara musyawarah dan mufakat. Pembayaran
dilakukan secara tunai langsung melalui rekening bank kepada masyarakat yang tanahnya
dibebaskan.
Alat-alat berat merupakan suatu alat yang tidak dapat dipisahkan terutama dalam
melaksanakan pekerjaan konstruksi jalan tol dan jalan aksesnya, pekerjaan overpass/ underpass
serta pekerjaan konstruksi jembatan. Perkiraan alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan
fisik pembangunan jalan tol dan jalan aksesnya, perkerjaan overpasa/ underpass serta pekerjaan
konstruksi jembatan terdiri atas alat utama dan alat bantu. Alat-alat utama yangdirencanakan
akan digunakan dalam proyek ini adalah :
10 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
b) Mobilisasi Tenaga Kerja
Mobilisasi tenaga kerja yaitu kergiatan penemrimaan tenaga kerja dari lokasi proyek
atau dari luar proyek untuk kegiatan proyek. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
fisik pembangunan jalan tol Pemalang-Batang dana jalan aksesnya sendiri dari beberapa unsur
yaitu unsur proyek, untuk sepervisi dan unsur pelaksana adalah 250 orang.
Kualifikasi dan jumlah tenaga kerja dari masing-masing unsur yang diperlukan dalam
pelaksanaan fisik pembangunan jalan tol Pemalang-Batang dan jalan asksesnya diperkiraan
sebagai berikut :
Unsur proyek, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga menengah (10%),
Unsur supervisor, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga menengah (10%),
Unsur pelaksana, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga menengah serta tenaga kasar (80%).
c) Pembangunan Base Camp
Pembangunan base camp dimasukkan sebagai pusat pengaturan pekerjaan, tempat tinggal
sementara para pekerja dan petugas lapangan selama pekerjaan berlangsung dan juga sebagai
tempat pemeliharaan kendaraan dan alat-alat berat yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan, termasuk tempat pabrikasi dan gudang.
11 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
e) Pengangkutan Bahan Tanah dan Material Bangunan
Bahan material tanah diperoleh dari hasil kegiatan pemotongan lereng terutama di daerah
desa Pasekan (Kabupaten Batang) dan di Bantarbolang (Pemalang), Doro (Pekalongan). Lokasi
quarry untuk pengambilan pasir batu di daerah desa Watukumpul (Kabupaten Pemalang),
Parangkriono (Kabupaten Pekalongan) dan Blado (Kabupaten Batang). Batupecah (andesit) di
daerah Sragi Kabupaten Pekalongan dan sungai Comal. Jenis material yang digunakan sebagai
berikut :
Tabel 1.7. Crossing saluran drainase, irigasi & sungai di Kab. Pemalang
12 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Tabel 1.8. Crossing saluran drainase, irigasi & sungai di Kab. Pekalongan
Tabel 1.9. Crossing saluran drainase, irigasi & sungai di Kab. Batang
13 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
f) Pekerjaam Konstruksi Jembatan
Pada rute jalan tol Pemalang-Batang terdapat 13 sunagi besar, 10 buah suang sedang, 2
sungai kecil, 58 saluran alam dan 8 saluran irigasi. Perlintasan dengan sungai akan dibuatkan
jembatan, sungai besar, bentang jembatan > 40 meter, sungai sedang, bentang jembatan antara
20-40 meter dan sungai kecil, bentang jembatan < 20 meter. Bentang paling pendek 25 meter dan
sedangkan bentang yang terpanjang 260 meter melewati sungai Comal. Pada rute jalan tol
Pemalang-Batang akan dibangun 20 buah jembatan. Data lokasi jembatan disajikan pada tabel
berikut :
14 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Beberapa jenis pekerjaan yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan jembatan antara
lain :
Pondasi
15 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Pondasi yang digunakan untuk jembatan overpass dan jembatan underpass pada proyek
ini ada yang menggunakan tiang pancang, namun ada yang pondasi bored pile, terkandung
kondisi tanahnya, sedangkan untuk box culvert dipilih pondasi langsung, dan untuk wilayah
permukiman menggunakan boring. Pemilihan jenis pondasi tersebut karean tanah dasar dibawah
bangunan yang direncanakan akan dibangun Overbridge/Underbridge tersebut tidak mempunyai
kapasitas dukung yang cukup untuk memikul beban atasnya. Panjang tiang pancang adalah 12-
14 m berdiameter bulat (ᶲ 0,40 , ᶲ 0,50 , ᶲ 0,60). Jumlah tiang pancang dibawah kolam yang akan
dipakai direncanakan dahulu beban tetap dan beban sementara.
Kolom
Kolom berfungsi sebagai penyangga dari bangunan atas. Diameter kolom disesuaikan
dengan beban yang dipikul oleh kolom.
Pierhead
Pierhead letaknya diatas kolom, berfungsi sebagai tempat tumpukkan dari balok-balok
overpass/underpass. Panjang pierhead disesuaikan dengan kebutuhan jalan tol.
Girder
Girder adalah gelagar memanjang yang menumpu pada pierhead. Girder dibuat dari beton
pra tegang. Ukuran girder disesuaikan dengan jarak antara as pierhead. Material untuk girder
terdiri atas beton dan stand dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Abutment
16 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Rencana trase jalan tol ini akan banyak memotong jalan umu, sehingga diperlukan
overpass sebanyak 5 buah sementara underpass direncanakan sebanyak 50 buah. Pekerjaan
mencakup :
Jenis kapasitas dan jumlah peralatan yang akan digunakan pada bangunan
Metode pelaksanaan pekerjaan underpass / overpass
Jenis panjang dan jumlah tiang pancang.
h) Pekerjaam Simpang Susun / Inter Change
Simpang susun yang akan dibangun pada jalan tol Pemalang-Batang mencakup pekerjaan
sebagai berikut :
Rencana jalan tol Pemalang-Batang akan terdiri dari 3 buah Simpang Susun yaitu :
Simpang Susun Pemalang di STA 335 + 300, Desa Sitemu Kecamatan Taman, Kab.
Pemalang
Simpang Susun Pekalongan di STA 354 + 050, Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Kab.
Pekalongan
Simpang Susun Batang di STA 363 + 500, Desa Masin, Kecamatan Warungasem, Kab.
Batang.
17 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Pemasangan Tol Barrier
Pembangunan tempat istirahat (Rest Area)
Pembangunan Tol Plaza
Pemasangan marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas
Dengan dioperasikan jalan tol Pemalang-Batang ini, diperkirakan akan dilalui oleh
kendaraan yang jumlahnya terus meningkat. Selain itu juga akan dioperasikan tampat istirahat
dan fasilitas seperti lapangan parkir, kantin, toko, tempat service kendaraan.
Kegiatan ini meliputi pemeliharaan terhadap lapisan perkerasan jalan tol, dengan
melakukan pelapisan ulang, serta pemeliharaan terhadap struktur jembatan, overpass / underpass
dan bangunan fasilitas yang lain.
Ketertarikan rencana kegiatan pembangunan jalan tol dengan kegiatan yang lainnya
diantara adalah :
1. Pemukiman penduduk
18 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Rencana jalan tol melalui beberapa pemukiman, dimana penduduk mempunyai
kegiatan rutin sehari-hari, diantaranya adalah berangkat dan pulang kerja, kegiatan anak-anak
sekolah dan lain sebagainya. Desa-desa yang akan dilalui jalan tol adalah sebagai berikut :
Kabupaten Pemalang
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Batang
Rencana jalur tol akan memotong jalan sehingga menggangu lalulintas pada jalan pada
saat pembangunan jalan tol.
3. Pertanian
19 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Jalur tol akan melalui sebagian besar daerah pertanian, terurama daerah persawahan dan
sebagian lagi ladang serta kebun campuran.
4. PDAM
Jaringan pipa PDAM yang akan dilalui jalur tol terutama di daerah pemukiman. Kegiatan
yang dilakukan oleh petugas PLN adalah pengontrolan meteran bagi para pelanggan pengguna
listrikdan ppemasangan listrik bagi pengguna listrik baru untuk penduduk serta penggantian
kabel baru antara tower yang telah mengalami kerusakan.
5. SUTET
Rencana jalaur tol tidak bersilangan jalur SUTET utama, tapi akan meluli jaringan
SUTET yang menghubungkan antara jaringan SUTET utama ke daerah pemukiman. Kegiatan
yang dilakukan oleh petugas PLN adalah pengontrolan meteran bagi para pelanggan pengguna
listrik dan pemasangan listrik bagi pengguna listrik baru untuk penduduk serta penggantian kabel
baru antar tower yang telah mengalami kerusakan.
6. Penambahan Galian C
Untuk memperoleh galian sebagi sumber bahan pekerjaan jalan tol Pemalang-Batang ini
akan diambil dari daerah lain. Adapun tipe bahan galian golongan C yang diperlukan antara lain
berupa : agregat kasar, agregat halus, dan material tanah urugan yang mempunyai kualitas baik.
Mengingat lokasi jalan tol yang direncanakan melalui daerah datar dan persawahan,
sehingga akan memerlukan volume bahan timbunan yang cukup besar. Untuk memenuhi bahan
material tersebut diperlukan quarry dari tempat lain dan dikelola oleh Badan Usaha yang
memiliki ijin usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordin B, Management Information Systems : Conceptual Foundation Structure and
Development. Tokyo : McGraw Hill Kogakusha Lts, 1974
Engel, J. Roland and Joan Gibb Engle, Ethics of Environment and Development Global Challenge
International Response. Tusco Arizona : The University of Arizon, 1990
20 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g