Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

PENYUSUNAN STUDI AMDAL PEMBANGUNAN JALAN TOL


PEMALANG – BATANG

Analisis Dampak Lingkungan


Dosen :
Ai. Silmi

Disusun oleh :
Muhammad Ainun Najib 180200010
Novita Afnan Salma 011702503125021

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
2021

1|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


DAFTAR ISI
Daftar isi …………………………………………………………………… 2
BAB I Ruang Lingkup Studi …………………………………………............... 3
1.1 Identitas Pemrakarsa ………………………………………………………… 3
1.2 Identitas Penyusuna Andal …………………………………………………... 3
1.3 Uraian Rencana Kegiatan …………………………………………………… 5 – 19
Daftar Pustaka

2|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


BAB I
RUANG LINGKUP STUDI

1.1. Identitas Pemrakarsa Dan Penyusunan Andal

1.1.1. Identitas Pemrakarsa

Pemrakarsa : PT. PEMALANG BATANG TOL ROAD

Penanggung Jawab : Arman Dahlius Panjaitan

Jabatan : Direktur PT. Pemalang Batang Tol Road

Alamat : Graha Irama Lt. 14 Jl. H.R. Rasuna Said, Block X-1, Kav.1-2, Jakarta

12950 Telp. 021-5261616 Fax. : 021-5261614-15

1.1.2. Identitas Penyusun Studi AMDAL

Pelaksanaan kegitan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Tol
Pemalang-Batang sebagai berikut :

Penyusun : PT. Perentjana Djaja bekerjasama dengan PT. Jakarta Rencana Selaras

Penanggung Jawab : Ir. Djamhuri M. Jasin, MSC

Jabatan : Direktur PT. Perentjana Djaja

Alamat : WISMA PEDE Lt. 4 Jl. MT. Haryono Kav. 17, Jakarta

Telp. 021-8290442 Fax. : 021-8297124

3|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


Susunan tim lengkap Penyusun Studi AMDAL Pembangunan Jalan Tol Pemalang-
Batang seperti tertera pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Susunan Tim Penyusun Studi AMDAL

No. Posisi Nama Keahlian & Sertifikasi


1 Team Leader, Ahli Lingkungan Dr. Fauziah Asli Ekonmi, Manajemen &
Hermawati, MSi Lingkungan
Sertifikat Amdal-B
Sertifikat Metode Penelitian
Lingkungan
2 Ahli Hidrogeologi Ir. Sudibyo Ahli Geologi
Sertifikat Amdal-B
3 Ahli Tata Ruang Ir. Masykur, MSP Ahli Perencanaan Wilayah
& Kota
4 Ahli Biologi Dra. Murflizah Ahli Flora dan Fauna
Sertifikat Amdal-B
5 Ahli Fisik Kimia/Lingkungan Ir. Sri Sukaeni Ahli Analisa Udara, Air dan
Kebisingan
Sertifikat Amdal-B
6 Ahli Sosial-Budaya dan Ekonomi-1 Drs. Edwir Irfan, MSi Ahli Analisa Sosial
Ekonomi dan Budaya
Sertifikat Amdal-A
7 Ahli Sosial-Budaya dan Ekonomi-2 Drs. Dahyar M. Ahli Analisa Sosial
Ekonomi dan Budaya
8 Ahli Kesehatan Masyarakat Dr. Rina Kurniasari Ahli Kesehatan Masyarakat
9 Ahli Transportasi Ir. Dyah Palupi Ahli Transportasi

1.2. Uraian Rencana Kegiatan

4|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


1.2.1. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Batas-Batas Lahan Di Sekitarnya

Penentuan rute jalan tol disesuaikan dengan RTWN, delanjutnya tiap-tiap wilayah yang
dilalui (Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang)
akan menyesuaikan RTRWnya dengan merevisi Perda masing-masing termasuk RTRW Provinsi
Jawa Tengah.

Proyek jalan tol ini dimulai dari Desa Sewaka, Kabupaten Pemalang sampai ke Desa
Paserekan, Kabupaten Batang atau dari StA 330 + 000 sampai STA 369 + 200 dimana STA 330
+ 000 adalah titik awal pembanguna jalan tol Pemalang-Batang dan juga sebagai titik akhir jalan
tol Pejagan-Pemalang. Dan STA 369 + 000 adalah titik akhir jalan tol Pemalang-Batang dan
awal dari jalan tol Semarang-Batang.

Secara umum pembangunan jalan tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 Km mempunyai


rencana Rumija tol 60 m, dan khusus pada segmen jalan tol dengan penggalian dalan lebar
Rumija dapat mencapai sekitar 100 m, dan untuk penyediaan lahan diperlukan pula ruang agar
dapat memperkecil sudut lereng dan terasering.

Penggunaan lahan untuk trase jalan tol disesuaikan dengan tata ruang Provinsi Jawa
Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang. Adapun rute jalan
tol tersebut akan melalui Kecamatan Pemalangm Taman, Petarukan, Ampelgading, Bodeh
kemudian Kabupaten Pekalongan dengan 6 kecamatan, 24 desa kemudian Kota pekalongan
dengan 1 kecamatan dan 1 kelurahan serta Kabupaten Batang dengan 2 kecamatan dan 8 desa.
Secara keseluruhan yang akan dilaluioleh jalan tol ada 14 kecamatan dan 52 desa.

Berdasarkan Keputusan Gubernur No. 620/1/2008, tanggal 3 Januari 2008 tentang


Persetujuan Lokasi Pembangunan Ruas jalan tol Pemalang-Batang, maka telah ditetapkan lokasi
tanah yang akan dilewati jalan tol Pemalang-Batang dan Keputusan bupati Pekalongan Nomor
650/264/2008 tanggal 11 September 2008 tentang Persetujuan Penggunaan sebagian wilayah
Kabupaten Pekalongan dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pekalongan tahun 2008-2027 sebagai lahan yang diperuntukkan jalan tol ruang Pemalang-
Batang. Secara administrasi lokasi jalan tol Pemalang-Batang melalui 14 wilayah kecamatan dan
52 wilayah desa dimana lebih jelasnya dapat diliat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.2. Wilayah Administrasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang

5|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


6|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang
1.2.2 Rencana Teknis Kegiatan
1. Data Teknis

Pada rencana pembangunan jalan tol Pemalang-Batang direncanakan akan dibangun


jembatan sebanyak 20 buah dan juga akan dibangun penyebrangan orang sebanyak 14 buahm
yang terdiri dari 7 buah pedestrian bridge dan 7 buah pedestrian tunnel. Sementara overpass
direncanakan 5 buah dan underpass sebanyak 50 buah.

7|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


Tabel 1.3. Data Teknis Rencana Pembangunan Jalan tol Pemalang-Batang ± 39,2 Km

Tabel 1.4. Data Teknis Rencana Pembangunan Jalan tol Pemalang-Batang ± 39,2 Km

2. Jadwal Pelaksanaan Pembangunan

Berdasarkan Surat Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara BPJT-Dep.PU


dengan PT. Pemalang-Batang Tol Road (investor), awalnya direncanajan pelakdanaan
pembebasan lahan pada bulan juni 2008 hingga bulan maret 2009, dan pelaksanaan
pembangunan fisik jalan tol Pemalang-Batang berlangsung selama 14 bulan kalender dari bulan
April 2009 sampai dengan bulan Mei 2010. Namun berhubungan dengan adanya masukan-

8|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


masukan non teknis, maka rencana pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang akan dimulai pada
akhir tahun 2010 dan mulai beroperasi tahun 2012.

1.2.3 Rencana Tahap Kegiatan

1. Tahap Pra Konstruksi


a) Survei dan Pengukuran Lokasi

Pekerjaan ini didahului antara lain oleh pengumpulan ata primer, inventariassi lahan yang
akan digunakan untuk RUMIJA tol (60-100m), penyelidikan daya dukung tanah. Pada tahap ini
bertujuan untuk menetapkan lokasi area trase jalan yang akan dibangun dan pengukuran luas
lahan yang diperlukan untuk detail design. Ada beberapa survei yang dilakukan antara lain :
survei topografi, geologi, hidrologi, lingkungan dan servei kepmilikan tanah.

b) Pembebasan Tanah

Rencana pembebasan tanah merupakan kegiatan pengalihan hak atas tanah dari penduduk
ke pemerintah. Luas lahan yang dibebaskan untukkeperluan pembanguna jalan tol Pemalang-
Batang ± 343,77 Ha.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Jo. Pertaturan Presiden No. 65 tahun
2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005, maka proses pembebasan
lahan dan bangunannya dan penentuan besar ganti rugi harus dilakukan melalui musyawarah.

Proses pembebasan tanah ini akan dimulai dengan pemohonan dan persetujuan lokasi,
hingga diterbitkan SP2LP oleh Gubernur. Sebelum pembebasan lahan dilakukan, Departemen
PU dalam hal ini diwakili oleh Panitia Pembebasan Tanah (P2T) akan melukakn beberapa kali
sosialisasi secara intensif untuk menjaring aspirasi masyarakat serta melakkan pemilaian harga
tanah. Selanjutnya besarnya rugi ditentukan secara musyawarah dan mufakat. Pembayaran
dilakukan secara tunai langsung melalui rekening bank kepada masyarakat yang tanahnya
dibebaskan.

9|Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang


2. Tahap Konstruksi
a) Mobilisasi Alat-alat Berat

Alat-alat berat merupakan suatu alat yang tidak dapat dipisahkan terutama dalam
melaksanakan pekerjaan konstruksi jalan tol dan jalan aksesnya, pekerjaan overpass/ underpass
serta pekerjaan konstruksi jembatan. Perkiraan alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan
fisik pembangunan jalan tol dan jalan aksesnya, perkerjaan overpasa/ underpass serta pekerjaan
konstruksi jembatan terdiri atas alat utama dan alat bantu. Alat-alat utama yangdirencanakan
akan digunakan dalam proyek ini adalah :

Tabel 1.5. Daftar Alat Utama dalam Proyek

10 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
b) Mobilisasi Tenaga Kerja

Mobilisasi tenaga kerja yaitu kergiatan penemrimaan tenaga kerja dari lokasi proyek
atau dari luar proyek untuk kegiatan proyek. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
fisik pembangunan jalan tol Pemalang-Batang dana jalan aksesnya sendiri dari beberapa unsur
yaitu unsur proyek, untuk sepervisi dan unsur pelaksana adalah 250 orang.

Kualifikasi dan jumlah tenaga kerja dari masing-masing unsur yang diperlukan dalam
pelaksanaan fisik pembangunan jalan tol Pemalang-Batang dan jalan asksesnya diperkiraan
sebagai berikut :

 Unsur proyek, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga menengah (10%),
 Unsur supervisor, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga menengah (10%),
 Unsur pelaksana, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga menengah serta tenaga kasar (80%).
c) Pembangunan Base Camp

Pembangunan base camp dimasukkan sebagai pusat pengaturan pekerjaan, tempat tinggal
sementara para pekerja dan petugas lapangan selama pekerjaan berlangsung dan juga sebagai
tempat pemeliharaan kendaraan dan alat-alat berat yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan, termasuk tempat pabrikasi dan gudang.

d) Pembersihan Lahan dan Penyiapan Tanah Dasar

Pembersihan lahan RUMIJA mencakup pekerjaan land clearing/strippimg di area


pekerjaan trase jalan tol sepanjang lebih kurang 39,2 km dan pembuatan jalan kerjanya.

11 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
e) Pengangkutan Bahan Tanah dan Material Bangunan

Bahan material tanah diperoleh dari hasil kegiatan pemotongan lereng terutama di daerah
desa Pasekan (Kabupaten Batang) dan di Bantarbolang (Pemalang), Doro (Pekalongan). Lokasi
quarry untuk pengambilan pasir batu di daerah desa Watukumpul (Kabupaten Pemalang),
Parangkriono (Kabupaten Pekalongan) dan Blado (Kabupaten Batang). Batupecah (andesit) di
daerah Sragi Kabupaten Pekalongan dan sungai Comal. Jenis material yang digunakan sebagai
berikut :

Tabel 1.6. Kebutuhan Material Proyek

Tabel 1.7. Crossing saluran drainase, irigasi & sungai di Kab. Pemalang

12 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Tabel 1.8. Crossing saluran drainase, irigasi & sungai di Kab. Pekalongan

Tabel 1.9. Crossing saluran drainase, irigasi & sungai di Kab. Batang

13 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
f) Pekerjaam Konstruksi Jembatan

Pada rute jalan tol Pemalang-Batang terdapat 13 sunagi besar, 10 buah suang sedang, 2
sungai kecil, 58 saluran alam dan 8 saluran irigasi. Perlintasan dengan sungai akan dibuatkan
jembatan, sungai besar, bentang jembatan > 40 meter, sungai sedang, bentang jembatan antara
20-40 meter dan sungai kecil, bentang jembatan < 20 meter. Bentang paling pendek 25 meter dan
sedangkan bentang yang terpanjang 260 meter melewati sungai Comal. Pada rute jalan tol
Pemalang-Batang akan dibangun 20 buah jembatan. Data lokasi jembatan disajikan pada tabel
berikut :

Tabel 2.10. Lokasi Jembatan

14 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Beberapa jenis pekerjaan yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan jembatan antara
lain :

 Pondasi

15 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Pondasi yang digunakan untuk jembatan overpass dan jembatan underpass pada proyek
ini ada yang menggunakan tiang pancang, namun ada yang pondasi bored pile, terkandung
kondisi tanahnya, sedangkan untuk box culvert dipilih pondasi langsung, dan untuk wilayah
permukiman menggunakan boring. Pemilihan jenis pondasi tersebut karean tanah dasar dibawah
bangunan yang direncanakan akan dibangun Overbridge/Underbridge tersebut tidak mempunyai
kapasitas dukung yang cukup untuk memikul beban atasnya. Panjang tiang pancang adalah 12-
14 m berdiameter bulat (ᶲ 0,40 , ᶲ 0,50 , ᶲ 0,60). Jumlah tiang pancang dibawah kolam yang akan
dipakai direncanakan dahulu beban tetap dan beban sementara.

 Kolom

Kolom berfungsi sebagai penyangga dari bangunan atas. Diameter kolom disesuaikan
dengan beban yang dipikul oleh kolom.

 Pierhead

Pierhead letaknya diatas kolom, berfungsi sebagai tempat tumpukkan dari balok-balok
overpass/underpass. Panjang pierhead disesuaikan dengan kebutuhan jalan tol.

 Girder

Girder adalah gelagar memanjang yang menumpu pada pierhead. Girder dibuat dari beton
pra tegang. Ukuran girder disesuaikan dengan jarak antara as pierhead. Material untuk girder
terdiri atas beton dan stand dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

 RC Plate dan Slab

RC Plate sebagai alat untuk pengecoran beton lantai overbridge/underbridge.

 Abutment

Abutment merupakan bagiam dari kepala jembatan overbridge/underbridge. Kestabilan


struktur mutlak harus dirinjau agar dapat diketahui dan diyakini bahwa struktur akan kuat dan
tidak bergerak karena beban yang bekerja pada struktur.

g) Pekerjaam Underpass / Overpass

16 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Rencana trase jalan tol ini akan banyak memotong jalan umu, sehingga diperlukan
overpass sebanyak 5 buah sementara underpass direncanakan sebanyak 50 buah. Pekerjaan
mencakup :

 Jenis kapasitas dan jumlah peralatan yang akan digunakan pada bangunan
 Metode pelaksanaan pekerjaan underpass / overpass
 Jenis panjang dan jumlah tiang pancang.
h) Pekerjaam Simpang Susun / Inter Change

Simpang susun yang akan dibangun pada jalan tol Pemalang-Batang mencakup pekerjaan
sebagai berikut :

 Jenis konstruksi yang akan digunakan.


 Bahan konstruksi dan dimensi elemen konstruksi
 Jenis, kapasitas dan jumlah peralatan yang dipakai
 Metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Rencana jalan tol Pemalang-Batang akan terdiri dari 3 buah Simpang Susun yaitu :

 Simpang Susun Pemalang di STA 335 + 300, Desa Sitemu Kecamatan Taman, Kab.
Pemalang
 Simpang Susun Pekalongan di STA 354 + 050, Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Kab.
Pekalongan
 Simpang Susun Batang di STA 363 + 500, Desa Masin, Kecamatan Warungasem, Kab.
Batang.

i) Pembuatan dasilitas jalan tol seperti :


 Pembuatan jembatan Penyebrangan Orang
 Pembangunan gerbang tol 20 unit. Gerbang tol akan dibangun pada setiap lokasi masuk dan
keluar.
 Pemasangan pagar pengaman disepanjang kiri kanan jalan tol

17 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
 Pemasangan Tol Barrier
 Pembangunan tempat istirahat (Rest Area)
 Pembangunan Tol Plaza
 Pemasangan marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas

3. Tahap Pasca Konstruksi


a. Pengoperasian Jalan Tol

Dengan dioperasikan jalan tol Pemalang-Batang ini, diperkirakan akan dilalui oleh
kendaraan yang jumlahnya terus meningkat. Selain itu juga akan dioperasikan tampat istirahat
dan fasilitas seperti lapangan parkir, kantin, toko, tempat service kendaraan.

b. Pemeliharaan Jalan Tol

Kegiatan ini meliputi pemeliharaan terhadap lapisan perkerasan jalan tol, dengan
melakukan pelapisan ulang, serta pemeliharaan terhadap struktur jembatan, overpass / underpass
dan bangunan fasilitas yang lain.

Kegiatan pemeliharaan jalan tol meliputi :


 Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan jalan yang dilaksanakan setiap hari/minggu/bulan dan sifatnya non struktural.
a) Bidang perkerasan jalan
b) Bidang jembatan
c) Bidang sarana jalan
d) Bidang drainase
e) Bidang lingkungan
f) Bidang peralatan dan PJU.

1.3. Ketertarikan Rencana Kegiatan dengan Kegiatan Lain Disekitar Proyek

Ketertarikan rencana kegiatan pembangunan jalan tol dengan kegiatan yang lainnya
diantara adalah :

1. Pemukiman penduduk

18 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Rencana jalan tol melalui beberapa pemukiman, dimana penduduk mempunyai
kegiatan rutin sehari-hari, diantaranya adalah berangkat dan pulang kerja, kegiatan anak-anak
sekolah dan lain sebagainya. Desa-desa yang akan dilalui jalan tol adalah sebagai berikut :

Kabupaten Pemalang

 Kecamatan Pemalang, meliputi desa-desa : Sewaka, Paduraksa, Sungapan dan Saradan


 Kecamatan Petarukan, meliputi desa-desa : Serang, Jrakah, Petanjung, Karangasem dan
Widodaren
 Kecamtan Taman, meliputi desa-desa : Jebed Selatan, Cibelok, Jebed Utara, Banjaran dan
Sitemu
 Kecamatan Ampelgading, desa Ampelgading
 Kecamatan Bodeh, meliputi desa-desa : Kelangdepok dan Pendowo.

Kabupaten Pekalongan

 Kecamatan Sragi, meliputi desa-desa : Sijeruk, Tegalsuruh dan Bulakpalem


 Kecamatan Bojong, meliputi desa-desa L Sembungjambu, Karangsari dan Babalan Kidul
 Kecamatan Kedungwuni, meliputi desa-desa : Kedungwuni Barat, Karangdowo dan Tangkil
Kulon
 Kecamtan Wonopringgo : Desa Surobayan
 Kecamtan Buaran, meliputi desa-desa : Desa Pekumbulan

Kabupaten Batang

 Kecamatan Warung asem, meliputi desa-desa : Banjiran, Masin dan Cepagan


 Kecamtan Batang, meliputi desa-desa : Rowobelang dan Pasekaran.

2. Lalulintas pada jalan existing yang dilalui route jalan tol

Rencana jalur tol akan memotong jalan sehingga menggangu lalulintas pada jalan pada
saat pembangunan jalan tol.

3. Pertanian

19 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g
Jalur tol akan melalui sebagian besar daerah pertanian, terurama daerah persawahan dan
sebagian lagi ladang serta kebun campuran.

4. PDAM

Jaringan pipa PDAM yang akan dilalui jalur tol terutama di daerah pemukiman. Kegiatan
yang dilakukan oleh petugas PLN adalah pengontrolan meteran bagi para pelanggan pengguna
listrikdan ppemasangan listrik bagi pengguna listrik baru untuk penduduk serta penggantian
kabel baru antara tower yang telah mengalami kerusakan.

5. SUTET

Rencana jalaur tol tidak bersilangan jalur SUTET utama, tapi akan meluli jaringan
SUTET yang menghubungkan antara jaringan SUTET utama ke daerah pemukiman. Kegiatan
yang dilakukan oleh petugas PLN adalah pengontrolan meteran bagi para pelanggan pengguna
listrik dan pemasangan listrik bagi pengguna listrik baru untuk penduduk serta penggantian kabel
baru antar tower yang telah mengalami kerusakan.

6. Penambahan Galian C

Untuk memperoleh galian sebagi sumber bahan pekerjaan jalan tol Pemalang-Batang ini
akan diambil dari daerah lain. Adapun tipe bahan galian golongan C yang diperlukan antara lain
berupa : agregat kasar, agregat halus, dan material tanah urugan yang mempunyai kualitas baik.

Mengingat lokasi jalan tol yang direncanakan melalui daerah datar dan persawahan,
sehingga akan memerlukan volume bahan timbunan yang cukup besar. Untuk memenuhi bahan
material tersebut diperlukan quarry dari tempat lain dan dikelola oleh Badan Usaha yang
memiliki ijin usaha.

DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordin B, Management Information Systems : Conceptual Foundation Structure and
Development. Tokyo : McGraw Hill Kogakusha Lts, 1974
Engel, J. Roland and Joan Gibb Engle, Ethics of Environment and Development Global Challenge
International Response. Tusco Arizona : The University of Arizon, 1990

20 | S t u d i A m d a l P e m b a n g u n a n J a l a n T o l P e m a l a n g - B a t a n g

Anda mungkin juga menyukai