Anda di halaman 1dari 20

ACARA V

EVAPOTRANSPIRASI

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat menentukan besarnya evapotranspirasi dengan beberapa metode.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Data suhu rerata bulanan
2. Data hujan rerata bulanan
3. Data unsur evapotranspirasi
4. Tabel-tabel
5. Alat tulis

III. DASAR TEORI


Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan tanah, air,
dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer oleh adanya pengaruh faktorfaktor iklim
dan fisiologi vegetasi. Dengan kata lain, besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara
evaporasi (penguapan air berasal dari permukaan tanah), intersepsi (penguapan kembali air
hujan dari permukaan tajuk vegetasi), dan transpirasi (penguapan air tanah ke atmosfer
melalui vegetasi).
Beda antara intersepsi dan tranapirasi adalah pada proses intersepsi air yang diuapkan
kembali ke atmosfer tersebut adalah air hujan yang tertampung sementara pada permukaan
tajuk dan bagian lain dari suatu vegetasi, sedangkan transpirasi adalah penguapan air yang
berasal dari dalam tanah melalui tajuk vegetasi sebagai hasil proses fisiologi vegetasi.
Pada siklus hidrologi menunjukan bahwa evapotranspirasi (ET) adalah jumlah dari
beberapa unsur seperti pada persamaan matematik berikut:

ET = T + It + Es + Eo

T = transpirasi vegetasi, It = intersepsi total, Es = evaporasi dari tanah, batuan dan jenis
permukaan tanah lainnya, dan Eo = evaporasi permukaan air terbuka seperti sungai,
danau, dan waduk. Untuk tegakan hutan, Eo dan Es biasanya diabaikan dan ET = T + It.
Bila unsur vegetasi dihilangkan, ET = Es.

Faktor-Faktor Penentu Evapotranspirasi


Untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap besarnya
evapotranspirasi, maka dalam hal ini evapotanspirasi perlu dibedakan menjadi
evapotranspirasi potensial (PET) dan evapotranspirasi aktual (AET). PET lebih dipengaruhi
oleh faktor-faktor meteorologi, sementara AET dipengaruhi oleh fisiologi tanaman dan unsur
tanah.
Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi PET adalah radiasi panas matahari dan suhu,
kelembaban atmosfer dan angin, dan secara umum besarnya PET akan meningkat ketika
suhu, radiasi panas matahari, kelembaban, dan kecepatan angin bertambah besar.
Pengaruh radiasi panas matahari terhadap PET adalah melalui proses fotosintesis. Dalam
mengatur hidupnya, tanaman memerlukan sirkulasi air melalui sitem akar-batang-daun.
Sirkulasi perjalanan air dari bawah (perakaran) ke atas (daun) dipercepat dengan
meningkatnya jumlah radiasi panas matahari terhadap vegetasi yang bersangkutan. Pengaruh
suhu terhadap PET dapat dikatakan secara langsung berkaitan dengan intensitas dan lama
waktu radiasi matahari. Suhu yang akan mempengaruhi PET adalah suhu daun dan bukan
suhu udara di sekitar daun. Pengaruh angin terhadap PET adalah melalui mekanisme
dipindahkannya uap air yang keluar dari pori-pori daun. Semakin besar kecepatan angin,
semakin besar pula laju evapotranspirasinya. Dibandingkan dengan pengaruh radiasi panas

24
matahari, pengaruh angin terhadap laju ET adalah lebih kecil (de Vries and van Duin dalam
Ward, 1967).
Kelembaban tanah juga ikut mempengaruhi terjadinya evapotranspirasi. Evapotranspirasi
berlangsung ketika vegetasi yang bersangkutan sedang tidak kekurangan suplai air (Penman,
1956 dalam Ward, 1967). Dengan kata lain evapotranspirasi (potensial) berlangsung ketika
kondisi kelembaban tanah berkisar antara titik wilting point dan field capacity. Karena
ketersediaan air dalam tanah tersebut ditentukan oleh tipe tanah, dengan demikian, secara ti
dak langsung, peristiwa PET juga dipengaruhi oleh faktor potensial.

Pengukuran Evapotranspirasi
Ada berapa metode dalam penetapan nilai/besarnya evapotranspirasi, antara lain:
1. Metode Thornthwaite
Thornthwaite telah mengembangkan suatu metode untuk memperkirakan besarnya
evapotranspirasi potensial dari data klimatologi. Evapotranspirasi potensial (PET)
tersebut berdasarkan suhu udara rerata bulanan dengan standar 1 bulan 30 hari, dan lama
penyinaran matahari 12 jam sehari. Metode ini memanfaatkan suhu udara sebagai indeks
ketersediaan energi panas untuk berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara
tersebut berkorelasi dengan efek radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan
proses ET.

Data website: globalweather.tamu.edu

Rumus dasar:
a
PET = 1,6 10

Keterangan:
PET = evapotranspirasi potensial bulanan (cm/bulan)
T = temperatur udara rata-rata per bulan (OC)
I = indeks panas tahunan (Tabel 5.1)
a = koefisien yang tergantung dari tempat

Harga a dapat ditetapkan dengan menggunakan rumus:


a = ( 675 . 10-9 . I3 ) (771 . 10-7 . I2 ) + (179 . 10-4 . I ) + 0,49239

Jika rumus tersebut diganti dengan harga yang diukur, maka:


PET = evapotranspirasi potensial bulanan standart (belum disesuaikan dalam cm)

Karena banyaknya hari dalam sebulan tidak sama, sedangkan jam penyinaran matahari
yang diterima adalah berbeda menurut musim dan jaraknya dari katulistiwa, maka PET
harus disesuaikan menjadi:
PE = PET
s.Tz
30 12

Keterangan:
s = jumlah hari dalam bulan
Tz = jumlah jam penyinaran rerata per hari (Tabel 5.2)

25
PE
No. Bulan Suhu (OC) I (sTz/30x12) PET
(cm/bln)
1. Januari iJan
2. Februari ifeb
...
12. Desember iDes
Jumlah ......... ........... .........
Rata-rata ......... .........

Indeks Panas Bulanan Thornwaite dapat dicari dengan rumus

i t / 5
1, 514

Contoh perhitungan sTz/30x12


Misal = Diketahui stasiun hujan terletak di sekitar Lintang 7OLS
(di sebelah selatan garis ekuator atau lintang 0O)

Perhitungan untuk bulan Januari :


10 5 10 7

1,08 1,06 1,08 x

51,08 x 3 0,02
5,4 5 x 0,06
5,4 0,06 5 x
5,34
x
5
x 1,068

2. Metode Blaney-Criddle
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi dari tumbuhan
(consumtive use) yang pengembangannya didasarkan pada kenyataan bahwa
evapotranspirasi bervariasi sesuai dengan keadaan temperatur, lamanya penyinaran
matahari/ siang hari, kelembaban udara dan kebutuhan tanaman.

T .P (ILRI 1974)
U=K
100

Keterangan :
U = consumtive use (inch) selama pertumbuhan tanaman
K = koefisisen empiris yang tergantung pada tipe dan lokasi tanaman (Tabel 5.3)
P = persentase jumlah jam penyinaran matahari per bulan dalam 1 (satu) tahun (%)
(Tabel 5.4)
T = temperatur rerata bulanan (OF)

26
Suhu Suhu P U
No. Bulan
(OC) (OF) (%) (inchi)
1. Januari
2. Februari
...
11. November
12. Desember

Mencari nilai P di tabel langkah-langkahnya sama dengan mencari nilai sTz/30x12 pada
metode Thornwaite.

3. Metode Blaney-Criddle yang dimodifikasi


U=K
(ILRI: 1974)
{(45,7 7t ) 8130}
100
Keterangan :
U = transpirasi bulanan (mm/bulan)
T = suhu udara rerata bulanan (OC)
P = persentase jam siang bulanan dalam setahun

Dimana:
K = Kt x Kc
Kt = 0,0311(t) + 0,24
Kc = koefisien tanaman bulanan dalam setahun
= 0,94 (Harga-harga Kc padi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.5)

Suhu P PE
No. Bulan Kt K = Kt x Kc
(OC) (%) (mm/bln)
1. Januari
2. Februari
...
11. November
12. Desember

4. Metode Turc-Lungbein
Turc telah mengembangkan sebuah metode penentuan evapotranspirasi potensial yang
didasarkan pada penggunaan faktor-faktor klimatologi yang paling sering diukur, yaitu
kelembaban relatif dan temperatur udara.
Nilai Eo dapat dicari dengan:

2

E= Eo = 325 + 21 T + 0,9 T2
0,9 2

Keterangan:
P = curah hujan tahunan
E = evapotranspirasi (mm/th)
Eo = evaporasi (mm/th)
T = rerata temperatur tahunan

27
Suhu
No. Bulan P
(OC)
1. Januari
2. Februari
...
11. November
12. Desember
Jumlah ...... ......
Rerata ...... ......

Nilai P dicari dengan rumus :


Curah Hujan Januari s.d . Desember
P
12

Nilai T dengan rumus ;


Temperatur Januari s.d . Desember
T
12

5. Metode Penman
Rumus dasar perhitungan evaporasi dari muka air bebas adalah :

LEx
(ILRI: 1974)
LE =


Keterangan :
E = evaporasi dari permukaan air bebas (mm/hari, 1 hari = 24 jam)
Ho = net radiation (cal/cm2/hari)
= kemiringan kurva hubungan tekanan uap yang diselidiki (mmHg/OC)
Konstanta Psychrometri (=0,485 mmHg/OC)
L = panas latent dari evaporasi sebesar 0,1 cm3 (= 59 cal)

Nilai Ex dapat dicari dengan:

Ex = 0,35 (0,5 + 0,5 V2) (eSat e2)

Dengan:
V2 = kecepatan angin ketinggian 2 m (m/det)
esat = tekanan uap jenuh (mmHg)
e2 = tekanan uap aktual ketinggian 2 m (mmHg)

Persamaan Penman tersebut dapat dijabarkan agar menjadi mudah perhitungannya, yaitu:

E = (1/59) (0,94 . II . III ( IV . V . VI ) + (VII) (VIII e2))

28
Bears (1973) mengembangkan tabel-tabel pada lampiran 2 untuk memudahkan
perhitungan, telah disiapkan oleh Wesseling (1960):
I. Merupakan nilai sebagai fungsi temperatur (Tabel 5.6)
Cara pembacaan grafik :
Misal diketahui temperatur adalah 27,1O C, maka nilai I adalah 1,57.
II. Merupakan nilai (a + b n/N) (Tabel 5.7b)
a dan b = konstanta
n = lamanya sinar matahari
N = panjang hari 9 jam
Cara pembacaan grafik
Misal diketahui nilai n/N adalah 0,71 maka nilai II adalah 0,6208.
III. Nilai H yang merupakan fungsi garis lintang (Tabel 5.8)
Cara pembacaan grafik
Diketahui suatu stasiun terletak pada lintang 7OLS dan perhitungan III untuk
bulan Oktober :
Gunakanlah lajur II untuk tiap kolom bulan dan gunakan angka yang dari kolom
pertama dari tiap baris lintang.
10 0 10 7

910 890 910 x
10 3

20 910 x
9100 10 x 60
9100 60 10 x
9040
x
10
904

IV. Nilai dari 118.10-9 (273 + Tz)4, merupakan fungsi suhu (Tabel 5.9)
Misal diketahui temperatur 27,1OC maka nilai IV adalah 957,1.
V. Nilai dari 0.47 0.077 e2, merupakan fungsi tekanan uap aktual pada ketinggian
2 m (Tabel 5.10)
Misal diketahui e2 21,44 mmHg maka nilai V adalah 0,113.
VI. Merupakan nilai (a + b n/N) (Tabel 5.11)
Misal diketahui n/N 0,71 maka nilai VI adalah 0,77.
VII. Merupakan nilai 0,485 x 0,35 (0,5 + 0,54 u) pada ketinggian 2m.(Tabel 5.12)
Misal diketahui kecepatan angin adalah 5 km/jam. Kecepatan km/jam harus
diubah menjadi m/detik (1 km/jam = 0,27777778 m/detik), maka nilai
kecepatannya menjadi 1,389 (dibulatkan menjadi 1) dan nilai VII adalah 0,177.
VIII. Mengeplotkan data suhu (Tabel 5.13)
Misal diketahui temperatur adalah 27,1OC maka nilai VIII adalah 26,90.

Unsur
Unsur Nilai Nilai
rumus
T I
n/N II
Lintang III
e2 IV
U2 V
VI

29
VII
VIII
Tabel 5.1 Indeks Panas Bulanan Thornwaite

30
Tabel 5.2 Rata rata penyinaran matahari selama 30 hari,
masing masing 12 jam s.Tz/30x12

Contoh perhitungan

31
Tabel 5.3 Harga harga k yang digunakan dalam Rumus Blaney

Tabel 5.4 Persentase jumlah jam penyinaran matahari tiap tiap selama setahun

32
Tabel 5.5 Koefisien tanaman untuk padi sawah yang digunakan
dalam berbagai penelitian (Kc)

33
Tabel 5.6 Nilai dari sebagai fungsi temperatur

34
Tabel 5.7a. Value of 0,20 + 0,53 n/N (temperature climates)

Tabel 5.7b Value of 0,28 + 0,48 n/N (subtropics and tropical climates)

35
Tabel 5.8Incoming extra-terrestrial radiation, Htopsh, (cal cm-2 day-1)
(Smithsonian Meteorological Tables, table 132)

36
37
38
39
Tabel 5.9 Values of 118.10-9 (273 + T2)4

40
Tabel 5.10 Values of 0,47 0.077 e2

41
Tabel 5.11 Values of 0,2 + 0,8 n/N

Tabel 5.12 Nilai dari 0.485 x 0.35 (0.5 + 0.54 u) untuk u (m sec-1)

42
Tabel 5.13 Saturated vapour pressure (esat)
(from: Handbook of Chemistry and Physics, 49th Ed., pp.D-109)

43

Anda mungkin juga menyukai