Anda di halaman 1dari 9

LANDASAN HUKUM AUDIT LINGKUNGAN

Landasan hukum dalam pelaksanaan Audit Lingkungan


adalah Peraturan Mentri Lingkungan Hidup No. 3 Tahun
2013. Peraturan ini mulai ditetapkan pada tanggal 28
Februari 2013. Dengan berlakunya peraturan ini, maka
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor:
KEP-42/MENLH/XI/1994 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Audit Lingkungan, Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2001 tentang
Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup Yang
Diwajibkan dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 17 Tahun 2010 tentang Audit Lingkungan
Hidup, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pengertian menurut PermenLH
Berdasarkan Permen LH No. 3 Tahun 2013, pengertian Audit Lingkungan
Hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan terhadap persyaratan hukum dan
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Audit lingkungan yaitu terletak pada pengertian evaluasi yang sistematik,
terdokumentasi, periodik dan objektif. Evaluasi dalam pelaksanaannya
dapatsebagai alat manajemen dilakukan dengan pemeriksaan. Evaluasi
yang sistematik dan priodik dilaksanakan dengan pemantauan yang
terdokumentasi agar dapat dijamin objektifitasnya. Dengan demikian pihak
lain dapat melaksanakan pemeriksaan kembali. Dari pengertian ini maka
audit lingkungan merupakan pemeriksaan untuk mengetahui potret
keadaan lingkungan.
Fungsi Audit Lingkungan (PermenLH No.3/2013):
• Upaya peningkatan penataan terhadap peraturan. Didalam audit lingkungan
untuk menetapkan apakah suatu komponen lingkungan tertentu baik atau
tidak harus dibandingkan dengan baku mutu lingkungan. Ini berarti bahwa
audit lingkungan mendorong suatu usaha mentaati peraturan perundangan
yang berlaku, dalam hal ini antara lain adalah baku mutu lingkungan.
• Audit lingkungan merupakan dokumen yg dapat merealisir pelaksanaan
:Jaminan menghindari kerusakan lingkungan. Adanya audit lingkungan maka
kerusakan lingkungan yang lebih parah akan dapat dihindari.
a. SOP (standard operating procedure) atau prosedur standar operasi terhadap
pemasangan dan pengoperasian peralatan atau kegiatan pengelolaan lingkungan.
b. Pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan dari
proses reuse atau recycle dari limbah yang terjadi.
c. Sebagai tanggap darurat atau early warning system terhadap terjadinya kerusakan
atau pencemaran lingkungan.
Lanjutan Fungsi Audit Lingkungan (PermenLH)……..

• Audit lingkungan merupakan dokumen yang dapat menguji kebenaran


prediksi dampak yang terdapat pada dokumen terdahulu yaitu
AMDAL.
• Perbaikan penggunaan sumber daya yaitu penghematan bahan,
minimalisasi limbah, identifikasi proses daur hidup dan kemungkinan
memperoleh tambahan sumber daya dari proses recycle.

• Audit Lingkungan Hidup terdiri atas:


a. Audit Lingkungan Hidup yang bersifat sukarela; dan 
b. Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan.
Tata laksana Audit Lingkungan Hidup yang diatur dalam Peraturan
Menteri tersebut hanya untuk Audit Lingkungan Hidup yang
diwajibkan.
Audit Lingkungan Hidup diwajibkan kepada:
a.   Usaha dan/atau Kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap
lingkungan hidup; dan/atau
b.   Usaha dan/atau Kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
Kriteria penetapan usaha dan/atau kegiatan berisiko tinggi yang
diwajibkan melakukan audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara
berkala:
1. jika terjadi kecelakaan dan/atau keadaan darurat menimbulkan
dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan hidup;
2. hasil audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala harus
dapat dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pengelolaan
lingkungan bagi penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang
diberikan perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara
berkala;
3. Audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala dikecualikan
bagi kegiatan infrastruktur kecuali pembangunan bendungan/waduk.
Apa saja jenis usaha yang wajib mengikuti Audit Lingkungan Hidup?

Daftar jenis usaha yang wajib melakukan audit lingkungan secara berkala:
1.   Bidang Perindustrian
a.   Industri Semen (yang dibuat melalui produksi klinker) yang menerima
limbah B3 bukan dari kegiatan sendiri sebagai bahan baku dan atau
bahan bakar pada proses klinker.
b.   Industri Petrokimia
c.   Industri bahan aktif pestisida
d.   Industri amunisi dan bahan peledak
2.   Bidang Pekerjaaan Umum
a.   Pengoperasian Bendungan/ Waduk atau Jenis Tampungan Air lainnya
3.   Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
Lanjutan…..
Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral, yang diaudit adalah:
a.   Kegiatan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
b.   Kegiatan Transmisi Migas
c.   Eksploitasi mineral berikut pengolahannya dengan melakukan
penempatan tailing di bawah laut (submarine tailing disposal) atau
di darat (tailing storage facility).
d.   Eksploitasi bahan galian radioaktif, termasuk pengolahan,
penambangan dan pemurnian
e.   Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan tinggi bendungan ≥ 15
m atau luas genangan 200 ha.
f.    Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 x ≥ 1000
MW
Lanjutan.. Bidang-bidang yang wajib diaudit secara berkala……………..

4.   Bidang Pengembangan Nuklir


a.   Pengoperasian Reaktor Daya (PLTN) atau reaktor nondaya
dengan daya ≥ 100 MWt atau 2MWt ≤ x < 100 MWt
5.   Bidang Pengelolaan B3 dan Limbah B3
a.   Kegiatan pengelolaan limbah B3 sebagai kegiatan utama

Bagaimana kalau perusahaan kami termasuk ke dalam daftar yang


harus ikut audit lingkungan?

Anda mungkin juga menyukai