Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang
berasal dari permukaan tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan
kembali ke atmosfer oleh adanya pengaruh faktor–faktor iklim dan
fisiologi vegetasi. Dengan kata lain, besarnya evapotranspirasi
adalah jumlah antara evaporasi (penguapan air berasal dari
permukaan tanah), intersepsi (penguapan kembali air hujan dari
permukaan tajuk vegetasi), dan transpirasi (penguapan air tanah ke
atmosfer melalui vegetasi). Beda antara intersepsi dan tranapirasi
adalah pada proses intersepsi air yang diuapkan kembali ke
atmosfer tersebut adalah air hujan yang tertampung sementara
pada permukaan tajuk dan bagian lain dari suatu vegetasi,
sedangkan transpirasi adalah penguapan air yang berasal dari
dalam tanah melalui tajuk vegetasi sebagai hasil proses fisiologi
vegetasi.
Pada siklus hidrologi menunjukan bahwa evapotranspirasi
(ET) adalah jumlah dari beberapa unsur seperti pada persamaan
matematik berikut:
ET = T + It + Es + Eo
T = transpirasi vegetasi,
It = intersepsi total,
Es = evaporasi dari tanah, batuan dan jenis permukaan tanah
Eo = evaporasi permukaan air terbuka seperti sungai, danau, dan
waduk. Untuk tegakan hutan, Eo dan Es biasanya diabaikan dan ET = T +
It. Bial unsur vegetasi dihilangkan, ET = Es.

B. Pengukuran Evapotranspirasi
Ada berapa metode dalam penetapan nilai/besarnya
evapotranspirasi, antara lain:
1. Metode Thornthwaite
Thornthwaite telah mengembangkan suatu metode untuk
memperkirakan besarnya evapotranspirasi potensial dari data
klimatologi. Evapotranspirasi potensial (PET) tersebut berdasarkan
suhu udara rerata bulanan dengan standar 1 bulan 30 hari, dan
lama penyinaran matahari 12 jam sehari. Metode ini memanfaatkan
suhu udara sebagai indeks ketersediaan energi panas untuk
berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara tersebut
berkorelasi dengan efek radiasi matahari dan unsur lain yang
mengendalikan proses ET.
Rumus dasar:

keterangan:
PET = evapotranspirasi potensial bulanan (cm/bulan)
T = temperatur udara bulan ke-n (OC)
I = indeks panas tahunan
a = koefisien yang tergantung dari tempat
Harga a dapat ditetapkan dengan menggunakan rumus:
a = 675 ´ 10-9 ( I3 ) – 771 ´ 10-7 ( I2 ) + 1792 ´ 10-5 ( I ) + 0,49239
Jika rumus tersebut diganti dengan harga yang diukur, maka:
PET = evapotranspirasi potensial bulanan standart (belum disesuaikan
dalam cm).
Karena banyaknya hari dalam sebulan tidak sama, sedangkan jam
penyinaran matahari yang diterima adalah berbeda menurut musim dan
jaraknya dari katulistiwa, maka PET harus disesuaikan menjadi:

Keterangan:

s = jumlah hari dalam bulan


Tz = jumlah jam penyinaran rerata per hari

2. Metode Blaney-Criddle
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
evapotranspirasi dari tumbuhan (consumtive use) yang
pengembangannya didasarkan pada kenyataan bahwa
evapotranspirasi bervariasi sesuai dengan keadaan temperatur,
lamanya penyinaran matahari/siang hari, kelembaban udara dan
kebutuhan tanaman.

keterangan:
U = consumtive use (inch) selama pertumbuhan tanaman
K = koefisisen empiris yang tergantung pada tipe dan lokasi
tanaman
P = persentase jumlah jam penyinaran matahari per bulan dalam
1 (satu) tahun (%)
T = temperatur bulan ke-n (OF)
3. Metode Penman
Rumus dasar perhitungan evaporasi dari muka air bebas adalah:

keterangan:

E = evaporasi dari permukaan air bebas (mm/hari, 1 hari = 24 jam)


Ho = net radiation (cal/cm2/hari) = kemiringan kurva hubungan
tekanan uap yang diselidiki (mmHg/oC)
konstanta Psychrometri (=0,485 mmHg/oC)
L = panas latent dari evaporasi sebesar 0,1 cm3 (= 59 cal)
Nilai Ex dapat dicari dengan:
Ex = 0,35 (0,5 + 0,5 U2) ( e Sat –e2)
Dengan:
V2 = kecepatan angin ketinggian 2 m (m/det)
e sat = tekanan uap jenuh (mmHg)
e2 = tekanan uap aktual ketinggian 2 m (mmHg)
Persamaan Penman tersebut dapat dijabarkan agar menjadi mudah
perhitungannya, yaitu:

I. merupakan nilai D sebagai fungsi temperatur


II. merupakan nilai (a + bn/N)
a dan b = konstanta
n = lamanya sinar matahari
N = panjang hari 9 jam
III. nilai H

yang merupakan fungsi garis lintang


IV. nilai dari 118.10-19 (273 + Tz)4, merupakan fungsi suhu
V. nilai dari

, merupakan fungsi tekanan uap aktual pada ketinggian 2 m

VI. nilai dari 0.2+0.8 n/N


VII. nilai dari 0.485x0.35 (0.5+0.54u)
VIII. nilai dari tekanan uap (esat)

Anda mungkin juga menyukai