Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIKA AUDIT MUTU

DI PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR


(PUSAIR)

Oleh:

AUREL MUTIARA FEMBI 1705134


GITA ISLAMI WIJAYANTI 1700977
LAURA PUTRI MAULINA SIREGAR 1701738
MONICA MARTINI LUMBANTORUAN 1705830
NECHA CLORENZA BR PINEM 1703479

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIKA AUDIT MUTU DI PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR
(PUSAIR)

Aurel Mutiara Fembi 1705134


Gita Islami Wijayanti 1700977
Laura Putri Maulina Siregar 1701738
Monica Martini Lumbantoruan 1705830
Necha Clorenza Br Pinem 1703479

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

31 Januari 2020

Pembimbing Tempat Praktik Dosen Pembimbing

Wildan Herwindo, S.IP, S.T, M.T. Dr. Budi Santoso, M.Si.


NIP: 197812092006041003 NIP: 196008261987031001

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran

Sambas Ali Muhidin,S.Pd., M.Si


NIP. 197406272001121001

i
ii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu,

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Praktika Audit
Mutu di Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR).
Laporan ini merupakan gambaran secara umum dan khusus kegiatan praktika
audit mutu di Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR). Dengan bimbingan,
pengarahan, serta dorongan yang besar dari semua pihak terutama dari kedua
orang tua penulis sehingga dapat menyelesaikan praktika audit mutu beserta
menyusun laporannya, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan laporan ini :
1. Bapak Sambas Ali Muhidin S.Pd.,M.,Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran.
2. Bapak Dr. Budi Santoso, M.Si., selaku dosen pembimbing praktika audit
mutu.
3. Bapak Dr. Eko Winar Irianto, MT., selaku Kepala Pulitbang Sumber Daya
Air.
4. Bapak Syamsul Bahari, S.SI, MT, selaku Kepala Bidang Sumber Daya
Kelitbangan Pusat Litbang Sumber Daya Air .
5. Bapak Erman Suanto, ST., selaku Kepala Sub Bidang Sarana Kelitbangan,
Bidang Sumber Daya Kelitbangan.
6. Wildan Herwindo, S.IP, S.T, M.T. selaku pembimbing tempat praktik.
7. Segenap karyawan/karyawati di Puslitbang Sumber Daya Air dan banyak
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan laporan praktika ini, penulis menyadari betul bahwa
begitu banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan laporan praktika ini.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik, serta saran dari
berbagai pihak agar laporan praktika ini bisa menjadi lebih baik lagi sehingga
menjadi bahan masukan untuk di kemudian hari.
Bandung, Januari 2020

ii
iii

Tim Penulis,

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN.............................................................................................i


KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Ruang Lingkup.................................................................................................................2

1.3. Tujuan...............................................................................................................................3

1.4. Manfaat.............................................................................................................................3

1.5. Waktu dan Tempat Praktika.............................................................................................4

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIKA.......................................................................5


2.1. Profil Tempat Praktika......................................................................................................5

2.1.1 Profil PUSAIR.............................................................................................................5

2.1.2 Profil Bidang Sumber Daya Kelitbangan (SDK)........................................................8

2.2. Visi Misi dan Tujuan Organisasi......................................................................................9

2.2.1 Visi PUSAIR...............................................................................................................9

2.2.2 Misi PUSAIR..............................................................................................................9

2.2.3 Tujuan PUSAIR........................................................................................................10

2.3. Sasaran Strategis.............................................................................................................11

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan......................................................................................12

2.5. Jabatan dan Uraian Tugas...............................................................................................14

BAB III IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU........................................................23


3.1. Proses Penerapan Sistem Manajemen Mutu...................................................................23

3.2. Manual Mutu...................................................................................................................25

3.3. Pelaksanaan Audit Mutu Internal...................................................................................26

3.4. Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu...........................................................27

3.5. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Mutu..............................................28

3.6. Faktor Pendukung Implementasi Sistem Mutu..............................................................29

3.7. Dampak Implementasi Sistem Manajemen Mutu..........................................................30

iv
v

BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................32
4.1. Kesimpulan.....................................................................................................................32

4.2. Saran...............................................................................................................................32

LAMPIRAN.....................................................................................................................................34
Laporan Kegiatan Harian Praktika Audit Mutu.......................................................................34

Dokumentasi Praktika Audit Mutu Pusat Litbang Sumber Daya Air (Pusair).......................35

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan Manajamen Perkantoran merupakan salah satu prodi yang
berada di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang berada di Universitas
Pendidikan Indonesia. Yang berdasarkan kajian ilmu-nya prodi tersebut
menyediakan kelompok mata kuliah pilihan (konsentrasi), yaitu Arsip dan
QMS (Quality Management System). Yang pada kesempatan kali ini
konsentrasi QMS akan dibahas lebih mendetail lagi.
Kelompok mata kuliah ini disediakan agar lulusan Prodi-MANPER dapat
bekerja dalam bidang sistem manajemen mutu, baik pada organisasi
pemerintahan maupun dalam organisasi bisnis, yang mampu mengembangkan
sistem dan prosedur perkantoran, menyusun dokumen mutu, melakukan audit
sistem manajemen mutu dan masih banyak lagi. Salah satu mata kuliah dari
konsentrasi Sistem Manajemen Mutu adalah Praktika Audit Mutu. Bentuk
perkuliahan dari mata kuliah ini adalah praktik kerja lapangan atau magang
yang bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang komprehensif
mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu yang dilaksanakan.
Seiring dengan perkembangan zaman yang terus menerus meningkat,
organisasi-pun dituntut untuk meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing
dengan perkembangan zaman. Oleh sebab itu sedianya setiap organisasi
menjamin kepuasan pelanggan, baik dalam segi pelayanan maupun dalam segi
infrastruktur penunjangnya. Hal-hal yang perlu disiapkan untuk menunjang
hal tersebut ialah tujuan atau sasaran mutu organisasi harus mampu mencapai
kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan pelanggan dan mitra kerja
organisasi tersebut.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran, maka suatu organisasi memerlukan
suatu pedoman dalam menetapkan suatu standar. ISO (Internatioal Standar
Organization) merupakan suatu organisasi yang dapat membantu organisasi
dalam menetapkan standarnya menjadi standar internasional yang diharapkan
dapat meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan organisasi

1
2

sehingga produknya dapat bersaing lebih kompetitif dengan para pesainganya.


Untuk mengahasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi
perkembangan zaman dalam organisasi tersebut dan dalam memenuhi
kebutuhan perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk dapat melaksanakan dan
terlibat langsung dalam kegiatan penerapan Sistem Manajemen Mutu pada
suatu organisasi. Oleh sebab itu, penulis memutuskan untuk melakukan
praktik kerja lapangan di PUSAIR (Pusat Litbang Sumber Daya Air) yang
merupakan instansi yang bergerak dalam penelitian dan pengembangan
sumber daya air. PUSAIR ini merupakan salah satu dari empat instansi
peneltian dan pengembangan di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemeterian Pekerjaan Umum. Tugas dari PUSAIR ini adalah melaksanakan
penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Litbangrap IPTEK) dan penyelenggaraan perumusan standar bidang sumber
daya air. Pada pelaksanaannya Penulis menempati bagian Sistem Manajemen
Mutu pada Bidang Sumber Daya Kelitbangan.
PUSAIR sudah menetapkan Sistem Manajemen yang disebut dengan
SIMPADU (Sistem Manajemen Terpadu, yang merupakan pengintegrasian
dari Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2015, SNI ISO/IEC 17020:2012
dan SNI ISO/IEC 17025:2008. Dengan diadakannya Praktika ini tentunya
menjadi peluang yang sangat baik bagi mahasiswa untuk melatih dan
menerapkan ilmu Sistem Manajemen Mutu, dengan harapan mahasiswa dapat
mengetahui penerapan SMM pada organisasi dan mengaplikasikan disiplin
ilmu secara langsung yang telah dipelajari di perkuliahan.

1.2. Ruang Lingkup


Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan sebelumnya, berikut
ini merupakan ruang lingkup dari kegiatan praktek kerja yang kami lakukan:
1. Proses penerapan Sistem Manajemen Mutu;
2. Implementasi Sistem Manajemen Mutu sebagaimana tertuang dalam
manual mutu;
3. Pelaksanaan Audit Mutu Internal;
4. Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu;
3

5. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Mutu;


6. Faktor pendukung Implementasi Sistem Mutu; dan
7. Dampak implementasi Sistem Manajemen Mutu

1.3. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktika Audit Mutu ialah :
1. Dapat memperoleh pengalaman yang komprehensif mengenai
implementasi sistem manajemen mutu yang dilaksanakan baik oleh
organisasi swasta maupun instansi pemerintah.
2. Mempersiapkan tenaga kerja professional, dengan memiliki pengetahuan,
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3. Memperkokoh “Link and Mach” atau kerjasama antara Universitas dan
Organisasi.
4. Meningkatkan sistem proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh oleh berbagai pihak dengan adanya
kegiatan praktika ini diantaranya ialah :
1. Bagi Mahasiswa :
a. Memperoleh pengetahuan yang nyata mengenai kondisi suatu
organisasi meliputi kondisi fisik, instrumen yang dipergunakan, kondisi
tenaga kerja dan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.
b. Sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja setelah menyelesaikan
studinya.
c. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai Sistem Manajemen
Mutu secara praktis yang ditetapkan pada organisasi.
d. Mengetahui kondisi organisasi baik secata teknis maupun teori dengan
mempergunakan teknologi yang ada.
4

e. Sebagai bahan perbandingan mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan


yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dengan keadaan sebenarnya
di lapangan.
2. Bagi Perguruan Tinggi :
a. Dapat memperoleh gambaran nyata tentang organisasi sebagai bahan
informasi untuk mengembangkan kurikulum.
b. Mendapatkan feedback untuk meningkatkan kualitas pendidikan
sehingga selalu dapat mengikuti perkembangan dunia industri.
c. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan
tempat Kerja Praktik.
3. Bagi Organisasi :
a. Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
organisasi, sesuai dengan kapasitasi keilmuan yang dimiliki oleh
mahasiswa bersangkutan.
b. Dapat membantu menyiapkan sumber daya potensial untuk organisasi.
c. Sebagai bahan atau referensi dalam menerapkan keilmuan Sistem
Manajemen Mutu untuk meningkatkan kualitas dan produksi dalam
organisasi.
d. Memperoleh informasi, saran, dan rekomendasi sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang ada di organisasi.

1.5. Waktu dan Tempat Praktika


Praktika Sistem Manajemen Mutu dan Audit Mutu ini kami laksanakan pada :
Waktu : Tanggal 06 Januari 2020 – 31 Januari 2020
Tempat : Bagian Sistem Manajemen Mutu, Bidang Sumber Daya
Kelitbangan (SDK), PUSAIR (Pusat Litbang Sumber Daya Air).
Lokasi : Jalan Ir. H. Djuanda No. 193, Coblong, Kota Bandung, Jawa
Barat 40135.
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIKA

2.1. Profil Tempat Praktika


2.1.1 Profil PUSAIR
Pusat Litbang Sumber Daya Air merupakan salah satu unit kerja Eselon
II di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan
Rakyat dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Puslitbang Sumber Daya Air adalah salah satu dari 4 (empat) Pusat
Litbang yang berada di bawah Badan Litbang Kimpraswil dan telah beberapa
kali berganti nama yang diantaranya ialah :

Tabel 1 Sejarah dan Perkembangan


Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Tahun Sejarah dan Perkembangan Pusat Penelitian dan


Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)
1936 Departement voor Verkeer en Waterstaat (V en W) mendirikan
Hidrodynamsich Labolatorium.
1947 Institut voor weg en Waterbouwkundige Onderzoekingen.
1950 Institut Teknik Air dan Tanah.
1966 Lembaga Penyelidikan Masalah Air (LPMA).
1974 Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPMA).
1984 Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, berada dibawah
Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.
1999 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sumber Daya Air,
berada di bawah Badan Litbang Departemen Pemukiman dan
Pengembangan Wilayah (Kimbangwil).
2001 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada di
bawah Badan Litbang Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah (Kimpraswil).
2004 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada
dibawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.

5
6

Tugas :
Melaksanakan penelitian, pengembangan, serta penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang Sumber Daya Air.
Fungsi :
1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan
pengembangan di bidang sumber daya air;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelayanan uji laboratorium
dan lapangan, sertifikasi, inspeksi, kalibrasi, dan advis teknis di bidang
Sumber Daya Air;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil penelitian dan pengembangan
di bidang Sumber Daya Air;
4. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
penelitian dan pengembangan di bidang Sumber Daya Air;
5. Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;
6. Pelaksanaan urusan keuangan; ketatausahaan, dan umum;
7. Penyiapan penyusunan standar dan pedoman; dan
8. Pelaksanaan diseminasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan di
bidang Sumber Daya Air.
Untuk melaksanakan Fungsi tersebut Pusat Litbang SDA didukung oleh
unit kerja setingkat eselon III sebagai unit kerja pendukung administrasi dan
manajemen kelitbangan yang terdiri dari :
1. Bagian Keuangan dan Umum;
2. Bidang Program dan Evaluasi;
3. Bidang Sumber Daya Kelitbangan;
4. Bidang Standardisasi dan Kerjasama;
Di samping Unit Kerja yang ada, Pusat Litbang Sumber Daya Air
memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Kelompok Jabatan Fungsional
yang merupakan kelompok fungsional tertentu yang ada di UPT/Balai-balai.
Hal itu ditetapkan selanjutnya melalui Peraturan Menteri PUPR Nomor 20 /
PRT / M / 2016 (menggantikan Permen PUPR Nomor 34 / PRT / M / 2015)
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian
PUPR. UPT merupakan Balai-balai yang secara umum melaksanakan
7

penelitian dan pengembangan teknologi di bidang sumber daya air. Berikut


adalah balai yang ada di lingkungan Pusat Litbang Sumber Daya Air, yaitu:
1. Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan di Bandung;
2. Balai Lingkungan Keairan di Bandung;
3. Balai Hidrologi dan Tata Air di Bandung;
5. Balai Litbang Pantai di Buleleng;
6. Balai Litbang Sungai di Surakarta;
7. Balai Litbang Rawa di Banjarmasin;
8. Balai Litbang Irigasi di Bekasi; dan
9. Balai Litbang Sabo di Yogyakarta.
Lingkup Kegiatan:
1. Litbang Teknologi Terapan untuk mendukung konservasi Sumber Daya
Air, pendayagunaan Sumber Daya Air, pengendalian daya rusak terkait
air, dan keterpaduan tata kelola Sumber Daya Air.
2. Penerapan Teknologi Terbatas (Pilot Project).
3. Penyusunan Standar dan Pedoman.
4. Layanan teknis dan alih teknologi. Layanan Teknis mencakup advis
teknis, layanan uji/kalibrasi laboratorium, dan inspeksi teknis bidang
Sumber Daya Air.
5. Penyediaan data dan informasi Sumber Daya Air.
Fasilitas:
1. Laboratorium Balai Litbang BHGK (bidang hidraulika fisik & numerik;
mekanika tanah dan batuan)
2. Laboratorium Balai Litbang HITA (bidang kalibrasi current meter &
hidrometeorologi)
3. Laboratorium Balai Litbang Lingkungan Keairan (bidang kualitas air)
4. Laboratorium Balai Litbang Irigasi (bidang mekanika tanah dan batuan)
5. Laboratorium Balai Litbang Sungai (bidang uji model fisik)
6. Laboratorium Balai Litbang Sabo (bidang hidraulika fisik; mekanika
tanah dan batuan)
8

7. Laboratorium Balai Litbang Pantai (bidang kolam gelombang, model


saluran kaca, model numerik)
8. Laboratorium Balai Litbang Rawa (bidang kualitas air, model numerik,
mekanika tanah)
9. Peralatan survei hidrologi, geo-hidrologi, topografi, dan hidro-
oseanografi
10. Perangkat lunak pengelolaan bidang Sumber Daya Air
11. Standar, Pedoman dan Manual bidang Sumber Daya Air.
Lokasi:

Tabel 2 Lokasi Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR)

Nama Alamat
Pusat Litbang Sumber Jalan Ir. H. Juanda No 193 Bandung 40135
Daya Air

Balai Litbang Jl. Ir. H. Juanda No. 193, Bandung, Jawa Barat
Lingkungan Keairan
Balai Litbang Hidrologi Jl. Ir. H. Juanda No. 193, Bandung, Jawa Barat
dan Tata Air
Balai Litbang Bangunan Jl. Ir. H. Juanda No. 193, Bandung, Jawa Barat
Hidraulik dan Geoteknik
Keairan
Balai Litbang Sungai Jl. Solo Kartasuro Km 7, Surakarta, Jawa
Tengah
Balai Litbang Sabo Sopalan, Maguwoharjo, Depak Sleman,
Yogyakarta
Balai Litbang Pantai Jl. Gilimanuk, Singaraja, Bali
Balai Litbang Irigasi Jl. Cut Meutiah, Bekasi, Jawa Barat
Balai Litbang Rawa Jl. Gatot Subroto No. 6, Banjarmasin, Kalsel

2.1.2 Profil Bidang Sumber Daya Kelitbangan (SDK)


Bidang Sumber Daya Kelitbangan (SDK) merupakan bagian dari
organisasi yang terdapat dalam PUSAIR, selain itu masih ada beberapa
bidang yang terdapat di PUSAIR ini diantaranya ialah Bidang Program dan
Evaluasi (Progrev), Bidang Standardisasi dan Kerjasama (Stanker), dan
Bidang Keuangan dan Umum.
Tugas:
9

Melaksanakan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan


pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya air.
Fungsi:
a. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
penelitian
dan pengembangan di bidang sumber daya air.
b. Pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya
air.

2.2. Visi Misi dan Tujuan Organisasi


2.2.1 Visi PUSAIR
“Termanfaatkannya teknologi terapan dan rekomendasi kebijakan
bidang sumber daya air untuk mendukung terwujudnya infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam mendukung
Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong”

2.2.2 Misi PUSAIR


1. Meneliti dan mengembangkan teknologi terapan bidang sumber daya air
guna mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air, termasuk
sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan
pangan, dan kedaulatan energi.
2. Menyusun Standar Pedoman dan Manual (SPM), dan Naskah Kebijakan
bidang sumber daya air untuk menjamin mutu infrastruktur dan
pengelolaan sumber daya air yang berkeadilan dan berkelanjutan.
3. Memberikan Layanan Teknis berupa advis teknis, uji laboratorium,
sertifikasi, serta penyediaan data dan informasi bidang sumber daya air
untuk mendukung terselenggaranya infrastruktur bidang sumber daya air
yang berkualitas.
4. Melaksanakan peningkatan tata kelola sumber daya organisasi Pusat
Litbang Sumber Daya Air yang meliputi Keuangan dan Barang Milik
Negara (BMN), Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sarana Kelitbangan,
10

Program, Monitoring dan Evaluasi, serta Administrasi Standardisasi,


Diseminasi dan Kerjasama.

2.2.3 Tujuan PUSAIR


Tujuan Puslitbang Sumber Daya Air selaras dengan tujuan Badan
Litbang PUPR dan Ditjen SDA. Tujuan ini mencerminkan arah pelaksanaan
kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Litbangrap IPTEK) 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka
menunjang tercapainya tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Tujuan Puslitbang Sumber Daya Air adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan,
penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam
rangka Konservasi Sumber Daya Air.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan,
penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam
rangka Pendayagunaan Sumber Daya Air.
3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan,
penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam
rangka Pengendalian Daya Rusak Terkait Air.
4. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan,
penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam
rangka peningkatan kapasitas kelembagaan, ketatakelolaan dan
keterpaduan Pengelolaan Sumber Daya Air.
5. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Pusat Litbang
Sumber Daya Air untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.

Dalam rangka memudahkan pengukuran tingkat keberhasilannya, maka


tujuan Puslitbang Sumber Daya Air tersebut dirumuskan kembali menjadi
sebagai berikut:
11

1. Terwujudnya Teknologi Terapan Hasil Inovasi Penelitian dan


Pengembangan serta Layanan Teknis Bidang Sumber Daya Air yang
Dimanfaatkan oleh Stakeholders. Tujuan ini dicapai dengan
meningkatkan jumlah teknologi bidang SDA yang dapat dimanfaatkan
oleh stakeholders sebanyak 31 unit teknologi sampai dengan tahun 2019
dan meningkatkan kualitas layanan teknis bidang SDA yang diukur
dengan indeks kepuasan pelanggan sebesar 80% pada tahun 2019.
2. Terwujudnya Tata Kelola Sumber Daya Organisasi yang Efektif, Efisien,
Transparan dan Akuntabel dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan Bidang Sumber Daya Air.

Tujuan ini dicapai dengan terselenggaranya layanan dukungan


manajemen Puslitbang SDA sebesar 100% pada tahun 2019 dan tercapainya
predikat A pada implementasi SAKIP Unit Kerja Eselon II Puslitbang SDA
pada tahun 2019. Tujuan tersebut mengandung pengertian bahwa pilihan
IPTEK siap pakai harus berkembang. Kegiatan Litbangrap IPTEK harus
menghasilkan konsep SPMK untuk dinilai kelayakannya menjadi SNI
maupun pedoman. SNI dan Pedoman baru yang disetujui rapat konsensus,
termasuk SNI/Pedoman yang diperbaiki, harus segera dimasyarakatkan dan
dilatihkan agar penerapannya benar. Pemberian advis teknis untuk
memecahkan persoalan infrastruktur yang diperkirakan muncul ke permukaan
atau telah benar-benar terjadi, harus diberikan dengan memanfaatkan IPTEK
yang tersedia. Sementara itu, kualitas pembinaan dan dukungan administrasi
serta manajemen yang dilaksanakan harus terus ditingkatkan kualitasnya agar
kegiatan dan hasil Litbangrap IPTEK selalu meningkat kualitasnya.

2.3. Sasaran Strategis


Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi serta mengantisipasi potensi
maupun permasalahan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bidang Sumber Daya Air pada periode lima tahun mendatang, disusunlah
Sasaran Strategis Puslitbang Sumber Daya Air selaras dengan sasaran
strategis Balitbang PUPR lima tahun kedepan (2015 - 2019) yaitu :
Meningkatnya inovasi teknis terapan bidang Sumber Daya Air. Sasaran
12

strategis (Outcome/impact pada level costumers) dalam hal ini merupakan


kondisi yang hendak dicapai secara nyata oleh Pusat Litbang Sumber Daya
Air sebagai penjabaran dari tujuan yang mencerminkan pengaruh yang
ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) satu atau beberapa program. Agar
kebutuhan stakeholders dapat terpenuhi maka diperlukan upaya-upaya dalam
internal proses yangharus dilakukan dengan baik, yaitu:
1. Meningkatnya mutu teknologi terapan dan rekomendasi kebijakan yang
dihasilkan dan siap dimanfaatkan oleh stakeholder
2. Meningkatnya jumlah teknologi terapan dan rekomendasi kebijakan yang
dimanfaatkan oleh stakeholders
3. Meningkatnya Diseminasi, Alih Teknologi & Jejaring Informasi
4. Meningkatnya Layanan Advis Teknik
5. Meningkatnya Standar, Pedoman & Manual (SPM) yang dihasilkan
6. Meningkatnya Layanan Laboratorium

Untuk menjamin terlaksananya proses internal yang efektif dan efisien


guna memenuhi harapan stakeholders tersebut diatas maka diperlukan upaya-
upaya pengelolaan sumber daya organisasi melalui proses learning and
growth, yang meliputi:
1. Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
2. Meningkatnya alokasi anggaran
3. Meningkatnya sarana kelitbangan yang lebih maju
4. Meningkatnya kualitas program & monev
5. Meningkatnya kerjasama litbang & penerapan, baik dalam maupun luar
negeri
6. Meningkatnya tertib administrasi keuangan & aset
7. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan kegiatan

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan


Pusat Litbang Sumber Daya Air merupakan Instansi Pemerintah
setingkat Eselon II di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pusat Litbang
Sumber Daya Air terdiri 6 (enam) Satuan Kerja dengan 12 (dua belas) unit
13

kerja Eselon III, yaitu 1 (satu) Bagian, 3 (tiga) Bidang dan 8 (delapan) Balai
yang masing-masing mempunyai 2 (dua) unit eselon IV untuk balai di dalam
kantor pusat (kanpus) dan 3 (tiga) unit eselon IV untuk balai di luar kampus.
Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air juga secara langsung membawahi
Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) yang terdiri dari Peneliti, Perekayasa,
Pengendali Dampak Lingkungan (Pedal), Arsiparis, Kehumasan dan
Litkayasa.
Sebagai lembaga litbang, Pusat Litbang Sumber Daya Air menerapkan
pola organisasi fungsional yang berciri fleksibel, adaptif, multi disiplin dan
terus dikembangkan melalui keterkaitan jejaring keahlian, serta ditunjang
oleh beragam keahlian seperti teknik sipil, teknik geologi, teknik sumber daya
air, teknik lingkungan, hidrologi dan lain-lain.

Gambar 1 Struktur Organisasi PUSAIR


14

Gambar 2 Struktur Organisasi SDK

2.5. Jabatan dan Uraian Tugas


PUSAIR melakukan pembagian tugas, fungsi, kewenangan dan
tanggung jawab setiap jenjangnya adalah sebagaimana tertuang dalam
peraturan berikut:
a. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara;
b. Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
c. Peraturan Menteri PUPR Nomor 15 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
d. Peraturan Menteri PUPR Nomor 20 tahun 2016 (menggantikan Permen
PUPR Nomor 34 tahun 2015) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian PUPR.
Adapun penjabaran dari jabatan dan uraian tugas yang dimaksud ialah :
Tabel 3 Jabatan dan Uraian Tugas
Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR)

No Jabatan Tugas
15

1. Kepala Pusat a. Mengkomunikasikan kepada seluruh jajaran di


Litbang bawah kewenangan akan pentingnya pemenuhan
Sumber Daya persyaratan pemangku kepentingan dan peraturan
Air perundang-undangan;
b. Memastikan kebijakan, sasaran mutu, dan
(Kepala Pusat prosedur kerja dipahami, dimengerti dan
Litbang Sumber diterapkan;
Daya Air adalah c. Mempromosikan kepedulian, pendekatan proses,
pemimpin pemikiran berbasis risiko dan peningkatan;
puncak Pusat d. Melibatkan, mengarahkan dan mendukung
Litbang Sumber personil untuk berkontribusi pada keefektifan
Daya Air.) Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi;
e. Mendukung peran manajemen yang relevan
lainnya untuk memperlihatkan kepemimpinannya
dalam bidang tanggung jawab mereka;
f. Memberikan jaminan integrasi dan ketidak
berpihakkan;
g. Melaksanakan tinjauan manajemen di lingkungan
Pusat Litbang Sumber Daya Air;
h. Mengikuti tinjauan manajemen ditingkat Balitbang
Kementerian Pekerjaan Umum dan melaksanakan
tindak lanjut atas hasil keputusan tinjauan
manajemen tersebut;
i. Mengusulkan revisi atau usulan baru pada
Penerapan Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi
dalam rangka peningkatan berkelanjutan kepada
Kepala Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum;
j. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaaan
layanan teknis.
2 Kepala a. Khusus Kepala Balai Litbang, menjalankan tugas
Bagian/Bidang/ dan fungsi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Balai Umum No. 20/PRT/M/2016, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis
(Kepala Bagian/ Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Bidang/ Balai Rakyat, mengendalikan mutu kegiatan sesuai tugas
Pusat Litbang dan fungsi serta mutu produk litbang yang
Sumber Daya dihasilkan dan mutu pelaksanaan layanan teknis di
Air adalah Balai masing-masing.
Pengendali b. Khusus Kepala Bidang Sumber Daya Kelitbangan,
Mutu di unit menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan
kerjanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
masing- Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015 tentang
masing.) Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengendalikan
mutu kegiatan sesuai tugas dan fungsi serta mutu
kegaiatan perumusan dan pemantauan sasaran
mutu, kepusasan pelanggan, pelaksanaan internal
audit, tunjauan manajemen, dan audit eksternal
16

dalam rangka sertifikasi dan akreditasi di


lingkungan Pusat Litbang Sumber Daya Air.
c. Khusus Kepala Bidang Standarisasi dan
Kerjasama, menjalankan tugas dan fungsi sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengendalikan
mutu kegiatan sesuai tugas dan fungsi serta mutu
pelaksanaan perumusan, pemantauan dan
pelaporan program pencapaian sasaran mutu
dalam bentuk Rencana Mutu Unit dan Rencana
Mutu Pelaksana,
d. Khusus Kepala Bagian Program dan Evaluasi,
menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengendalikan
mutu kegiatan sesuai tugas dan fungsi serta mutu
kegiatan pelaksanaan perumusan, pemantauan dan
pelaporan program pencapaian sasaran mutu
dalam bentuk Rencan Mutu Unit dan Rencana
Mutu Pelaksana,
e. Khusus Kepala Bagian Keuangan dan Umum,
menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Peumahan Rakyat, mengendalikan
mutu kegiatan sesuai tugas dan fungsi serta mutu
kegiatan pengendalian arsip Pusat Litbang Sumber
Daya Air dan pengelolaan PTSP,
f. Menyusun Manual dan Petunjuk Pelaksanaan yang
terkait mutu dan berlaku umum untuk seluruh unit
kerja;
g. Menerapkan, memelihara, memantau, dan
melakukan evaluasi konsistensi penerapan Sistem
Manajemen Mutu Terintegrasi;
h. Melaporkan kinerja dan kebutuhan apapun untuk
peningkatan Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi
kepada Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air.
3 Kepala a. Khusus Kepala Seksi Penyelenggaraan Teknis,
Subbagian/Sub menjalankan tugas dan fungsi sesuai Peraturan
bidang/Seksi Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT//2016,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan
(Kepala Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan
Subbagian/ Perumahan Rakyat, mengelola mutu kegiatan
17

Subbidang/ sesuai tugas dan fungsi serta mutu produk litbang


Seksi Pusat yang dihasikan di Balai masing-masing.
Litbang Sumber b. Khusus Kepala Seksi Layanan, menjalankan tugas
Daya Air adalah dan fungsi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Pengelola Mutu Umum No. 20/PRT//2016, tentang Organisasi dan
di unit kerjanya Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis Kementerian
masing-masing.) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
mengelola mutu kegiatan sesuai tugas dan fungsi
serta mutu pelaksanaan eteknis di Balai masing-
masing.
c. Khusus Kepala Subbagian Tata Usaha,
menjalankan tugas dan fungsi sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT//2016,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, mengelola mutu kegiatan
sesuai tugas dan fungsi serta mutu kegiatan
pengendalian dokumen dan arsip di unit kerjanya
masing-masing
d. Khusus Kepala Sub Bidang Sumber Daya
Manusia, menjalankan tugas dan fungsi sesuai
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No.15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengelola mutu
kegiatan sesuai tugas dan fungsi serta mutu
kegaiatan pengelolaan kompetensi sumber daya
manusia.
e. Khusus Kepala Sub Bidang Sarana Kelitbangan,
menjalankan tugas dan fungsi sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, mengelola mutu kegiatan
sesuai tugas dan fungsi serta mutu kegiatan
pengendalian dokumen kerja yang berlaku umum,
perumusan dan pemantauan sasaran mutu dan
kepuasan pelanggan Pusat Litbang Sumber Daya
Air, pelaksanaan internal audit dan tinjauan
manajemen (pengelolaan Sistem Manajemen Mutu
Terintegrasi)
f. Khusus Kepala Sub Bidang Standarisasi,
menjalankan tugas dan fungsi sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, mengelola mutu kegiatan
sesuai tugas dan fungsi serta mutu Standard an
18

Pedoman Sumber Daya Air,


g. Khusus Kepala Sub Bidang Diseminasi dan
Kerjasama, menjalankan tugas dan fungsi sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No.15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengelola mutu
kegiatan sesuai tugas dan fungsi serta mutu
pelaksanaan advis teknis dan difusi alih teknologi
(pendampingan teknis);
h. Khusus Kepala Sub Program, menjalankan tugas
dan fungsi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
No.15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, mengelola mutu kegiatan
sesuai tugas dan fungsi serta mutu pelaksanaan
perumusan program pencapauan sasaran mutu
dalam bentuk Rencana Mutu Unit dan Rencana
Mutu Pelaksanaan Kegiatan;
i. Khusus Kepala Sub Bidang Pemantauan dan
Evaluasi, menjalankan tugas dan fungsi sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No.15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengelola mutu
kegiatan sesuai tugas dan fungsi serta mutu
pelaksanaan pemantauan program pencapaian
sasaran mutu dalam bentuk Laporan Kegiatan;
j. Khusus Kepala Sub Bagian Keuangan,
menjalankan tugas dan fungsi sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, mengelola mutu kegiatan
sesuai tugas dan fungsi serta mutu kegiatan
penerimaan dana PNBP dan PTSP;
k. Menerapkan, memelihara, memantau dan
melakukan evaluasi konsistensi penerapan Sistem
Manajemen Mutu Terintegrasi di unit kerjanya
masing-masing
l. Mengkoordinasikan penanganan keluhan dan
pengukuran kepuasan pelanggan di unit kerja
dalam rangka pengendalian proses dan produk.
4 Koordinator a. Melaksanakan seluruh kegiatan pengendalian
Pelaksana mutu di Sub Unit kegiatannya.
b. Mewakili Kepala Subbagian/Subbidang/Seksi jika
(Koordinator berhalangan.
19

Pelaksana
adalah Ketua
Tim/Ketua Sub
Tim Kegiatan)

5 Koordinator Dokumen Kerja


a. Mengelola penyimpanan dan memelihara
Pengendali Dokumen Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi
Dokumen Pusat Litbnag Sumber Daya Air;
b. Mengelola penyimpanan dan memelihara Bukti
(Pengendali Kerja/Rekaman yang terkait dengan pengendalian
Dokumen informasi terdokumentasi Sistem Manajemen
adalah Petugas Mutu Terintegrasi Pusat Litbang Sumber Daya
Penelaah Air;
Manajemen c. Mengkoodinir pelaksanaan tinjauan berkala
Mutu atau dokumentasi Sistem Manajemen Mutu Terintgrasi
personil lain dan pembahasan usulan revisi dokumen.
yang berada di
unit kerja di
bawah Bidang
Sumber Daya
Kelitbangan
(Sekretariat
Sistem
Manajemen
Mutu
Terintegrasi).)
a. Mengelola penyimpanan dan memelihara
Deputi Dokumen Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi di
Pengendali unit kerja yang bersangkutan;
Dokumen b. Mengelola penyimpanan dan memelihara Bukti
Kerja/Arsip Rekaman yang terkait dengan
(Deputi pengendalian informasi terdokumentasi dari
Pengendali penerapan Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi
Dokumen di unit kerja masing-masing;
adalah c. Mengelola Instruksi Kerja yang berlaku khusus di
Pengadministras Unit Kerja, misalnya untuk kegiatan laboratorium
i Umum atau dan inspeksi, dan melaporkannya ke Petugas
personil lain Pengendali Dokumen Sekretariat;
yang berada di d. Mengelola Panduan/Pedoman/Manual yang dibuat
unit kerja oleh unit kerja masing-masing;
Eselon IV.) e. Mengelola laporan capaian sasaran mutu setiap 2
bulan sekali dari Koordinator Pelaksanan/Ketua
Tim kegaiatan;
f. Melaporkan capaian sasaran mutu ke Pengandali
Dokumen Sekretariat setaip 6 bulan sekali;
g. Melaporkan pengendaian informasi
terdokumentasi dari penerapan Sistem Manajemen
20

Mutu Terintegrasi din unit kerja ke Pengendali


Dokumen Sekretariat.
6 Koordinator a. Mengelola penyimpanan dan memelihara arsip
Arsip inaktif Puslitbang Sumber Daya Air;
b. Mengkoordinasikan pemusnahan arsip Eselon II
(Koordinator dengan Balitbang.
Arsip adalah
petugas Penata
Arsiparis atau
personil lain
yang berada di
unit kerja
Bagian
Keuangan dan
Umum.)
7 Koordinator a. Membuat Panduan Penyusunan RMP di
RMU dan lingkungan Puslitbang Sumber Daya Air;
RMP b. Mengkoordinasikan waktu kegiatan penyusunan
RMU dan RMP dari masing-masing unit Kerja;
(Koordinator c. Mengkoordinasikan pengumpulan RMU dan RMP
RMU dan RMP untuk dilakukan evaluasi oleh evaluator pusat;
adalah Petugas d. Mengkoordinasikan revisi RMU dan RMP;
Penyusun e. Melakukan koordinasi dengan Penelaah
Program dan Manajemen Muti di Bidang Sumber Daya
Rencana Kelitbangan untuk pendistribusian RMU dan
Anggaran atau RMP.
personil lain
yang berada di
unit kerja
Bidang Program
dan Evaluasi.)
8 Koordinator a. Mengkoordinasikan penyusunan sasaran mutu;
Penilaian b. Mengumpulkan hasil pemantauan sasaran mutu di
Kinerja Mutu masing-masing unit kerja setiap 6 bulan sekali
untuk diverifikasi oleh Kepala Bidang Sumber
(Koordinator Daya Kelitbangan;
Penilaian c. Mengumpulkan dan merangkum hasil penerapan
Kinerja Mutu sistem manajemen mutu sebagai bahan masukan
adalah Petugas tinjauan manajemen;
Penelaah d. Mengumpulkan hasil pemantauan kepuasan
Manajemen pelanggan dari unit kerja;
mutu atau e. Mengelola pelaksanaan audit internal;
personil lain f. Melaporkan hasil Audit Internal Sistem
yang berada di Manajemen Mutu Terintegrasi kepada Pimpinan
unit kerja di unit kerjanya melalui Kepala Bidang Sumber Daya
bawah Bidang Kelitbangan;
Sumber Daya g. Mengelola pelaksanaan tinjauan manajemen;
Kelitbangan h. Mengelola pelaksanaan audit eksternal dalam
21

(Sekretariat).) rangka sertifikasi dan akreditasi;


i. Berkoordinasi dengan Petugas PTSP terkait
pelaksanaan layanan PULSA.

9 Koordinator a. Melakukan koordinasi dengan Petugas PNBP dan


Layanan Petugas PTSP Pusat terkait permintaan layanan
Inspeksi sertifikasi yang diterima dan memberikan
informasi teknis yang diperlukan;
(Koordinator b. Melakukan koordinasi dengan Balai terkait
Layanan permintaan layanan inspeksi;
Inspeksi adalah c. Memfasilitasi sarana dan prasarana pelaksanaan
Petugas inspeksi yang dilaksanakan oleh Balai sesuai
Pelaksana di ketersediaan anggaran;
bawah Bidang d. Menyerahkan Laporan dan Sertifikasi hasil
Standarisasi dan inspeksi yang sudah ditandatangan kepada Petugas
Kerjasama.) PTSP;
e. Melakukan koordinasi dengan Pengelola Inspeksi,
Petugas PTSP dan Bidang SDK apabila ada
pengaduan terkait hasil inspeksi.
10 Auditor a. Melaksanakan audit internal sesuai jadwal;
Internal b. Menyiapkan daftar periksa audit dan formulir
lainnya yang dibutuhkan selama pelaksanaan audit
(Kelompok internal sesuai dengan bisnis proses (tusi) auditee;
Auditor Internal c. Menyampaikan jadwal (audit plan) kepada auditee
Sistem sebelum pelaksanaan audit;
Manajemen d. Melakukan berifikasi tindakan perbaikan hasil
Mutu audit internal sampai dinyatakan memenuhi;
Terintegrasi e. Melakukan evaluasi efektifitas tindakan perbaikan
adalah Auditor hasil audit internal.
Internal yang
diangkat dengan
SK Kepala
Pusat Litbang
Sumber Daya
Air dan berada
di bawah
koordinasi
Bidang Sumber
Daya
Kelitbangan.)
11 Inspektur a. Melaksanakan inspeksi sesuai dengan persyaratan
yang berlaku;
(Inspektur b. Menyusun dan melaporkan hasil inspeksi kepada
adalah personil Pengendali Mutu melalui Pengelola Inspeksi;
independen c. Bersama Pengelola Inspeksi membuat konsep
yang memiliki metode dan prosedur inspeksi di lingkungan
kompetensi inspeksinya masing-masing sesuai dengan
sesuai lingkup persyaratan yang ditetapkan dalam bentuk
22

inspeksi dan instruksi Kerja.


ditunjuk sebagai
penanggung
jawab atas
pelaksanaan
inspeksi.)

12 Pengelola a. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap


Inspeksi hasil inspeksi yang dilakukan oleh Inspektur
sesuai lingkup inspeksinya;
(Pengelola b. Melaksanakan kebijakan dan prosedur yang
Inspeksi adalah tertuang dalam dokumen Sistem Manajemen Mutu
personil di Terintegrasi;
bawah Seksi c. Bersama inspektur, membuat konsep metode dan
Layanan atau prosedur inspeksi di lingkup inspeksinya masing-
Inspektur yang masing sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
mempunyai dalam bentuk Instruksi Kerja;
kompetensi d. Mengevaluasi dan memverifikasi data hasil
seusai lingkup inspeksi bersama-sama dengan inspektur;
inspeksi dan e. Melaporkan hasil inspeksi dan draft sertifikat
ditunjuk sebagai inspeksi yang sudah dilakukan, kepada Kepala
penanggung Pusat Litbang Sumber Daya Air melalui
jawab atas Koordinator Layanan Inspeksi.
pelaksanaan
teknis dan
ketersediaan
sumber daya
yang diperlukan
untuk menjamin
mutu yang
dipersyaratkan
dalam kegiatan
inspeksi.)
13 Pengelola a. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium Terintegrasi yang terkait kegiatan pengujian
laboratorium;
(Pengelola b. Mengkoordinasikan penerapan jaminan mutu dan
Laboratorium pengendalian mutu (QA/QC) untuk semua jenis
adalah personil pengujian seusai Petunjuk Pelaksanaan dan
di bawah Seksi Instruksi Kerja Dokumen Sistem Manajemen
Layanan yang Mutu Teritegrasi;
mempunyai c. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengevaluasi
kompetensi kegiatan pengujian baik di lapangan maupun di
sesuai lingkup laboratorium;
pengujian d. Melaksanakan pengawasan yang cukup terhadap
laboratorium penyelia kualitas air dan penyelia sedimen;
dan ditunjuk e. Mengindentifikasi akar penyebab masalah atas
sebagai penyimpangan atau ketidaksesuaian dalam
23

penanggung pelaksanaan pengujian;


jawab atas f. Melaksanakan uji banding antar personel;
pelasanaan g. Melaksanakan uji profisiensi;
teknis dan h. Melaksanakan pemantauan pengujian yang
ketersediaan disubkontrakkan;
sumber daya i. Mengusulkan pelatihan internal dan eksternal;
yang diperlukan j. Melakukan validasi data hasil pengujian;
untuk menjamin k. Melakukan kaji ulang permintaan, tender, dan
mutu yang kontrak secara teknis;
dipersyaratkan l. Merencanakan, menyusun, dan mengevaluasi
dalam kegiatan program kalibrasi dan perawatan peralatan
laboratorium.) laboratorium.
BAB III
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

3.1. Proses Penerapan Sistem Manajemen Mutu


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No. 15/PRT/M/2015 tanggal 11 Juni 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka
melaksanakan tugas dan fungsi Bidang Sumber Daya Kelitbangan, sesuai
pasal 1157 Sub Bidang Sarana Kelitbangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang
sumber daya air.
Amanat penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
(SMM) Departemen Pekerjaan Umum, yaitu pasal 18 Ayat 1 dan Ayat 2,
yaitu :
a. Penerapan SMM ini dapat dilaksanakan secara bertahap, sistematis, dan
terencana dalam suatu program penerapan SMM yang memiliki target
dan kerangka waktu yang jelas ditetapkan oleh masing-masing Unit
Kerja Eselon I dan dilaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum.
b. Semua Unit Kerja harus melaksanakan penerapan SMM paling lama 2
(dua) tahun sejak peraturan ini ditetapkan
Menurut Escanciano, 2001 dalam [CITATION Juh15 \p 86 \l 1033 ]
Manajemen Mutu merupakan sistem terstruktur dengan serangkaian alat,
teknik dan filosofi yang didesain untuk menciptakan budaya perusahaan yang
memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisipasi aktif para pekerja,
dan konsumen secara total dan terus menerus.
Sedangankan menurut [CITATION Sya13 \p 3 \l 1033 ] Sistem
Manajemen Mutu merupakan persyaratan standar yang digunakan untuk
mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan
dan peraturan yang sesuai.

24
25

Sistem Manajemen Mutu mendefenisikan bagaimana organisasi


menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar.
Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu, Pusat Litbang Sumber
Daya Air (PUSAIR) menerapkannya dalam suatu sistem yang diberi nama
dengan SIMPADU. Sistem Manajemen Terpadu (SIMPADU) adalah sistem
manajemen yang menjadi acuan Pusat Litbang Sumber Daya Air dalam
mencapai mutu kegiatan/produk/layanan berdasarkan SNI ISO 9001:2015,
SNI ISO/IEC 17020:2012 dan SNI ISO/IEC 17025:2008.
Sistem Manajemen Mutu yang dipergunakan di Pusat Litbang Sumber
Daya Air (PUSAIR) diantaranya ialah SNI ISO 9001 yang mulai
dipergunakan pada tahun 2011, kemudian PUSAIR mengintegrasikan ISO
tersebut dengan seri lainnya yaitu SNI ISO/IEC 17020:2012 mengenai
penilaian kesesuaian persyaratan untuk pengoperaian berbagai tipe lembaga
inspeksi yang mulai diintegrasikan pada tahun 2012 serta SNI ISO/IEC
17025:2008 mengenai persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian
dan laboratorium kalibrasi yang mulai diintegrasikan pada tahun 2017.
Puslitbang Sumber Daya Air telah menerapkan sistem manajemen mutu
sejak tanggal 9 Februari 2011 dan memperoleh sertifikasi ISO 9001 dari TUV
Rheinland pada tanggal 28 Juli 2011. Pada tanggal 27 September 2011 telah
ditetapkan komitmen untuk penerapan ISO 17020 untuk menjadi Lembaga
Inspeksi. Sejak saat itu sistem manajemen mutu Pusat Litbang Sumber Daya
Air telah terintegrasi (ISO 9001 dan ISO 17020).
Puslitbang SDA sudah melakukan re-sertifikasi ISO 9001 pada tanggal
15-17 September 2014, dan survailen pengawasan pada tanggal 14 – 16
September 2016. Berdasarkan hasil survailen tanggal 24 – 25 Oktober 2017
dinyatakan bahwa Puslitbang SDA masih konsisten dalam menerapkan SMM
dan berhasil mempertahankan status sertifikasi ISO 9001 dan sudah dilakukan
upgrading ke ISO 9001:2015.
Survailen pemeliharaan sertifikai ISO 9001:2015 dilaksanakan pada
tanggal 29 – 30 Oktober 2018. Apabila dibandingkan dengan hasil survailen
26

tahun 2017, ketidaksesuaian mengalami penurunan, yaitu dari 10 temuan


menjadi 3 temuan ketidaksesuaian temuan.
Salah satu observasi positif menurut penilaian tim survailen adalah:
1. Komitemen yang tinggi terhadap penerapan ISO 9001:201
2. Puslitbang SDA sudah menerapkan Integrasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015, ISO 17025:2017 dan ISO 17020:2012
Secara garis besar, tidak terdapat temuan yang bersifat major yang dapat
mempengaruhi status sertifikasi Puslitbang SDA, sehingga dalam acara
penutupan audit dinyatakan bahwa Puslitbang SDA berhasil mempertahankan
status sertifikasi sesuai ISO 9001:2015 dengan nomor sertifikat
824.100.11011.
Kegiatan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dilaksanakan di
seluruh unit kerja di lingkungan Puslitbang SDA, yaitu: Bagian/Bidang/Balai
yang ada di kanpus Bandung (Jabar), Balai Litbang Irigasi di Bekasi (Jabar),
Balai Litbang Sungai di Surakarta (Jateng), Balai Litbang Sabo di Yogyakarta
(DIY), Balai Litbang Rawa di Banjarmasin (Kalsel), Balai Litbang Pantai di
Buleleng (Bali), Jakarta (DKI), serta kota lainnya sesuai dengan kebutuhan
dan undangan dari Instansi terkait.
3.2. Manual Mutu
Manual Mutu merupakan dokumen yang menggambarkan kegiatan bisnis
perusahaan secara umum dalam penerapannya harus memenuhi persyaratan
Sistem Manajemen Mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu yang
telah ditetapkan oleh manajemen [ CITATION Sim17 \l 1033 ].
Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) dalam setiap aktivitasnya
telah berpedoman kepada Manual Mutu. Manual ini diterbitkan perdana
untuk Sistem Manajemen Terpadu (SNI ISO 9001:2015, SNI ISO/IEC
17020:2012 dan SNI ISO/IEC 17025:2008) di lingkungan Puslitbang Sumber
Daya Air yang dibuat pada tanggal 24 Mei 2017 dan kemudian di
distribusikan pada tanggal 10 Juni 2017.
Isi Manual Mutu ini menggunakan dokumen-dokumen acuan di bawah
ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku.
Untuk acuan yang tidak bertanggal, edisi terakhir (termasuk amandemen lain)
27

yang berlaku.
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 04/PRT/M/2009, Sistem
Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum,
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
15/PRT/M/2015, Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat,
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
4. SNI ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Mutu – persyaratan
5. SNI ISO 9000:2005, Sistem Manajemen Mutu – dasar-dasar dan kosa
kata,
6. SNI ISO/IEC 17020:2012 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Untuk
Pengoperaian Berbagai Tipe Lembaga Inspeksi,
7. SNI ISO/IEC 17025:2008 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi,
8. ISO/IEC 17000, Conformity assessment Vocabulary and general
principles,
9. Manual Mutu DSM/MM/BALITBANG/01

3.3. Pelaksanaan Audit Mutu Internal


ISO 9001:2015 merupakan Sistem Manajemen Mutu yang didalamnya
terdapat klausul 9.2 yang mewajibkan organisasi menjalakan audit internal
untuk memeriksa kebijakan atau prosedur pada organisasi tersebut.
Audit mutu internal bertujuan untuk memeriksa sejauh mana organisasi
telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dilingkungannya,
memeriksa kesesuaian penerapan dengan persyaratan Sistem Manajemen
Mutu, serta menilai gap antara organisasi dengan ISO 9001:2015 [ CITATION
Sor15 \l 1033 ].

Berikut merupakan beberapa alasan keharusan organisasi melakukan


audit mutu internal :
28

1. Untuk menentukan pemenuhan dari sistem manajemen mutu auditee


(orang atau bagian yang diaudit) dengan persyaratan sistem manajemen
mutu.
2. Untuk menentukan apakah sistem manajemen mutu auditee telah
dilaksanakan dan dipelihara secara cukup.
3. Mengidentifikasi area yang berpotensi untuk perbaikan.
4. Mengkaji kemampuan dari proses tinjauan manajemen internal untuk
memastikan keberlanjutan dan keefektifan sistem manajemen mutu.
Pusat Litbang Sumber Daya Air melakukan Audit Internal dalam selang
waktu terencana sesuai dengan Program Tahunan Audit Internal yang dibuat
oleh Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air. Pelaksanaan Audit Internal
pada tahun 2011 dilaksanakan satu tahun 2 kali tetapi dikarenakan
menemukan hambatan yaitu penjadwalan auditor yang sulit maka pada tahun
2013 pelaksanaan audit internal dilakukan hanya satu kali setahun
Auditor yang melaksanakan Audit Internal dipilih yang independen
untuk menghindari terjadinya keberpihakan dan ketidakobjektifan proses
Audit Internal. Auditor internal adalah personil yang telah mengikuti
pelatihan sesuai persyaratan standar ISO 19011, ISO 9001:2015, SNI
ISO/IEC 17020:2012 dan SNI ISO/IEC 17025:2008, ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air, dan bisa dibantu tenaga
ahli sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan.
Personil yang bertanggungjawab untuk bidang yang diaudit diberitahu
tentang hasil audit. Tindakan yang dihasilkan dari Audit Internal diambil
secara tepat waktu dan sesuai. Setiap peluang untuk perbaikan diidentifikasi.
Kepala Balai/Bidang/Bagian dan Kepala Seksi/Subbidang/Subbagian harus
memastikan bahwa perbaikan yang diperlukan segera dilaksanakan tanpa
ditunda, untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditentukan beserta
dengan penyebabnya. Kegiatan perbaikan yang telah dilaksanakan tersebut
harus diverifikasi efektifitasnya dan dilaporkan.
Apabila Auditor menemukan keraguan atas kebenaran atau keabsahan
hasil inspeksi/pengujian/kalibrasi, maka Pusat Litbang Sumber Daya Air
melakukan tindakan perbaikan dan memberitahukan kepada pelanggan secara
29

tertulis.
3.4. Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu
Beberapa hal yang menjadi kendala Pusat Litbang Sumber Daya Air
(PUSAIR) dalam rangka proses pengimplementasian Sistem Manajemen
Mutu adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya Pengetahuan Karyawan tentang Sistem Manajemen Mutu
Kurangnya minat baca pada setiap karyawan pada dokumen mutu,
menjadikan karyawan di PUSAIR menjadi kurang paham mengenai
Sistem Manajemen Mutu, karyawan hanya mengetahuinya secara umum
atau garis besarnya saja, tetapi untuk pengetahuan secara detail dan
penting lainnya tidak diketahui oleh karyawan.
b. Pelaksanaan Audit Internal
PUSAIR memiliki beberapa bidang dan balai, sehingga pelaksanaan audit
internal yaitu dengan menugaskan karyawan yang menjadi audit internal
dengan mengirimkannya pada bidang atau balai lain. Hal itu kemudian
menjadikan kendala bagi PUSAIR dalam pelaksanaan audit internal,
karena setiap auditor memiliki kesibukannya masing-masing sehingga
pelaksanaan audit internal yang telah ditetapkan dalam jadwal audit
terkendala dan harus melakukan penugasan pada auditor lain untuk
menggantikan tugas auditor yang tidak bisa tersebut.

3.5. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Mutu


Untuk mengatasi setiap kendala pengimplementasian Sistem Manajemen
Mutu, PUSAIR melakukan beberapa strategi dalam pemecahan kendala
tersebut, diantaranya:
a. Menciptakan kesadaran mutu
PUSAIR menciptakan kesadaran mutu dengan cara melakukan
sosialisasi kepada karyawannya mengenai pentingnya membaca dan
memberi arahan kepada karyawan untuk mengetahui segala isi aktivitas
organisasi yang berpedoman pada dokumen mutu perusahaan.
b. Mengadakan Pelatihan
Karyawan wajib mengikuti pelatihan-pelatihan tentang sistem
manajemen mutu agar karyawan bisa lebih memahami segala proses
30

yang terdapat dalam sistem manajemen mutu. Tahap ini akan menjadi
sangat penting untuk keberhasilan dan efisiensi dari sistem manajemen
mutu, sehingga karyawan mengetahui arti penting diadakannya sistem
manajemen mutu.

c. Pembuatan Jadwal Audit


Pembuatan jadwal audit ini dilakukan agar auditor dapat melaksanakan
audit sesuai dengan jadwal. Jadwal audit ini harus disepakati bersama
terlebih dahulu sehingga auditor dapat mempersiapkan dirinya sebelum
pelaksanaan audit internal dilaksanakan.

3.6. Faktor Pendukung Implementasi Sistem Mutu


Faktor pendukung dalam implementasi sistem manajemen mutu diantaranya
ialah :

a. Komitmen manajemen dan seluruh karyawan dalam penerapan SMM.


Hal ini dapat ditunjukan sejak awal melalui penandatanganan pernyataan
kebijakan mutu organisasi, dan berikutnya diikuti oleh sikap dan perilaku
manajemen dan seluruh karyawan yang konsisten dalam menetapkan
prosedur-prosedur kerja.
b. Infrastruktur, sarana dan prasarana yang memadai.
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan
suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena
apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan
tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
c. Komitmen Organisasi
Berjalan tidak sistem manajemen mutu salah satunya membutuhkan
komitmen organisasi. Oleh karena itu komitmen organisasi menjadi
faktor pendukung dari implementasi sistem manajemen mutu. Hal ini
dapat ditunjukan sejak awal melalui penandatanganan pernyataan
kebijakan mutu organisasi, dan berikutnya diikuti oleh sikap dan perilaku
manajemen dan karyawan yang konsistem dalam menetapkan prosedur-
prosedur kerja.
31

d. Dukungan Top Management


Pimpinan yang bisa menerapkan sistem manajemen mutu yang baik dan
sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen mutu dapat menjadi
motivasi bagi karyawan untuk mengimplementasikannya pula, sehingga
karyawan termotivasi dan terdorong untuk menerapkan sistem
manajemen mutu yang sesuai pada setiap aktifitas organisasi.
e. Kerjasama Tim
Kerjasama tim yang baik akan mendukung pengimplementasian sistem
manajemen mutu kearah yang lebih baik. Kerjasama tim diperlukan
untuk menjalankan setiap proses dalam organisasi dan dapat menjadi
pengingat bagi anggota lainnya bilamana terdapat suatu kekhilafan dalam
proses menjalankannya.
f. Komunikasi
Komunikasi yang efektif akan berpengaruh pada proses pelaksanaan
sistem manajemen mutu. Top management yang baik akan
mengkomunikasikan proses pelaksanaan organisasi pada karyawannya
secara jelas sehingga tidak akan terjadi miss communication yang akan
berdampak buruk bagi organisasi.
g. Mempunyai tugas dan fungsi yang jelas sesuai dengan Permen PUPR
Nomor 15 tahun 2015.
Hal ini memungkinkan organisasi akan berjalan lebih efisien.
h. Adanya peraturan yang mengatur mengenai penerapan SMM .
Dengan adanya peraturan yang mengatur mengenai penerapan SMM
diharapkan implementasi SMM akan lebih efektif dan efisien.
3.7. Dampak Implementasi Sistem Manajemen Mutu
Adapun dampak (manfaat) yang dirasakan PUSAIR dari pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu ini adalah :

a. Pelaksanaan kegiatan dikerjakan sesuai SOP yang berlaku


Penerapan ISO di PUSAIR menghasilkan ouput yang memenuhi
persyaratan dan kebutuhan konsumen. ISO 9001 ini merancang sistem
manajemen mutu yang mengarahkan proses-proses dalam suatu
organisasi sesuai SOP yang berlaku.
32

b. Pengelolaan pengendalian dokumen lebih efektif


Di dalam ISO 9001 berisi pedoman untuk mengelola sistem dokumentasi
agar dokumen yang dibuat menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan
diterapkannya ISO 9001 ini manfaat yang dirasakan oleh PUSAIR yaitu
dokumen tertata lebih rapi dan arus organisasi menjadi efektif dan
efisien.
c. Layanan Manajemen dan Litbang Puslitbang SDA tersertifikasi ISO
9001:2015 Penerapan sistem manajemen mutu yang baik akan mencapai
sebuah sistem yang membantu dan mendukung organisasi, dalam
meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
d. Laboratorium dan Lembaga Inspeksi di lingkungan Puslitbang SDA
sudah terakreditasi KAN.
Di Indonesia, lembaga yang berwenang untuk melakukan akreditasi
terhadap laboratorium penguji  adalah Komite Akreditasi Nasional
(KAN). Karena laboratorium dan lembaga Inspeksi di lingkungan
Puslitbang SDA sudah terakreditasi KAN, maka hasil pengujiannya lebih
dapat dipercaya.
e. Adanya aplikasi Sistem Informasi Mutu (SITU) untuk penerapan SMM
menggunakan aplikasi.
Karena aplikasi ini merupakan aplikasi web base maka dapat diakses di
mana saja dan kapan saja, selama user memiliki koneksi dengan jaringan
internet. Dengan demikian user dapat melakukan proses review atau
approval secara mobile.
f. Kepuasan Pelanggan
Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan teknis Bidang SDA
(pengujian laboratorium, sertifikasi dan advis teknis) dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang positif, tahun 2018 dari target 78%
Realisasi 85,67%
g. Layanan Teknis di lingkungan Puslitbang SDA sudah dilakukan secara
terpadu melalui layanan Pusat Informasi Terpadu (PINTU)
33

Dengan diterapkannya SMM di PUSAIR, layanan teknis di lingkungan


puslitbang SDA dapat dilakukan melalui PUSAT Informasi Terpadu
(PINTU)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktika yang dilakukan penulis pada Pusat Litbang
Sumber Daya Air (PUSAIR) maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu dan Audit Internal pada PUSAIR ini telah
berjalan dengan efektif dan efisien, hal ini dapat dibuktikan dengan
temuan yang diperoleh dari hasil praktika penulis sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu, PUSAIR menerapkannya
dalam sistem yang diberi nama SIMPADU (Sistem Manajemen
Terpadu) yakni sistem penggunaan SNI ISO 9001:2015 yang
diintegrasikan SNI ISO/IEC 17020:2012 dan SNI ISO/IEC 17025:2008.
2. Auditor yang akan mengaudit merupakan orang-orang yang telah
mendapatkan pelatihan SNI ISO 9001:2015, SNI ISO/IEC 17020:2012
dan SNI ISO/IEC 17025:2008.
3. Audit internal dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam
setahun bersamaan dengan evaluasi laporan.
4. Jadwal audit internal telah disusun dengan teratur dan jelas.
5. Pencatatan hasil audit dilakukan dengan baik dan pencatatan kesesuaian
dan ketidaksesuaian dicatat dalam Daftar Periksa Audit sebagai bukti
objektif pencapaian manajemen mutu.
6. Pelaksanaan audit terencana dan terstruktur sampai proses audit tersebut
selesai.
4.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka penulis
mencoba untuk memberikan masukan yang dimaksudkan untuk dijadikan
bahan pertimbangan bagi organisasi dalam pelaksanaan sistem manajemen
mutu dan pelaksanaan audit internal, adapun saran penulis ialah sebagai
berikut :

34
35

1. Agar organisasi dapat memberikan pelatihan yang lebih intens dan


berkala untuk SNI ISO 9001 :2015, SNI ISO/IEC 17020:2012 dan SNI
ISO/IEC 17025:2008 pada setiap karyawan sehingga karyawan
memahaminya dengan baik dan dapat mengimplementasikannya pada
organisasi.
2. Pemberian kesempatan kepada seluruh karyawan yang hendak menjadi
auditor sehingga diberikan pelatihan yang memadai
LAMPIRAN
Laporan Kegiatan Harian Praktika Audit Mutu

Aurel Mutiara Fembi 1705134


Gita Islami Wijayanti 1700977
Laura Putri Maulina Siregar 1701738
Monica Martini Lumbantoruan 1705830
Necha Clorenza Br Pinem 1703479

PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR (PUSAIR)


No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan Jumlah Paraf Pembimbing
Jam Kerja Tempat Praktika
1 Senin, 06-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 4 Jam 
2 Selasa, 07-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 7 Jam 
3 Rabu, 08-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 7 Jam 
4 Kamis, 09-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 7 Jam 
5 Jum’at, 10-01-2020 Membuat Akun Situ Pusair 7 Jam 
6 Senin, 13-01-2020 Mempelajari Manajemen Mutu dari Akun 7 Jam 
7 Selasa,14-01-2020 Audit Data Internal+Sertifikat 7 Jam 
8 Rabu,15-01-2020 Audit Data Internal+Sertifikat 7 Jam 
9 Kamis,16-01-2020 Audit Data Internal+Sertifikat 4 Jam 
10 Jum’at,17-01-2020 Audit Data Internal+Sertifikat 7 Jam 
11 Senin,20-01-2020 Membantu pelaksanaan instruksi Kerja 7 Jam 
12 Selasa,21-01-2020 Membantu pelaksanaan instruksi Kerja 7 Jam 
13 Rabu,22-01-2020 Rekapitulasi Rekaman Kegiatan Instruksi 7 Jam 
Kerja
14 Kamis,23-01-2020 Rekapitulasi Rekaman Kegiatan Instruksi 7 Jam 
Kerja
15 Jum’at,24-01-2020 Rekapitulasi Data Surat Masuk 7 Jam 
16 Senin,27-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 7 Jam 
17 Selasa,28-01-2020 Rekapitulasi Rekaman Kegiatan Instruksi 7 Jam 
Kerja
18 Rabu,29-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 7 Jam 
19 Kamis,30-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 7 Jam 
20 Jum’at,31-01-2020 Rekapitulasi Data Pegawai 7 Jam 
Total Jam Kerja 134 Jam 

Bandung, 31 Januari 2020


Pembimbing Tempat
Praktika

Wildan Herwindo, S.IP, S.T, M.T.


NIP: 197812092006041003

36
37

Dokumentasi Praktika Audit Mutu


Pusat Litbang Sumber Daya Air (Pusair)

Foto Bersama Pak Saifudin


38

Foto Bersama Pak Wildan Herwindo, S.IP, S.T, M.T.

Anda mungkin juga menyukai