Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat segala limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan “Laboratorium Konstruksi
Baja” dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing,
bapak H. Akhmad Mirza,ST,MT dan teman-teman yang ikut membantu dalam
pembuatan Laporan ini. Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat yang
digunakan untuk acuan penilaian dalam mata kuliah Laboratorium Konstruksi Baja.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh kerena itu
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penting untuk
penyempuranaan laporan ini.

Palembang, Oktober 2018

Penulis

1
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Manfaat Dan Tujuan 4
C. Jenis-Jenis Job 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Dasar 6
B. Peralatan Yang Digunakan Dalam Pengerjaan Konstruksi Baja 31
C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 44

BAB III URAIAN JOB


JOB 1. Kerja Bangku 1 (Plat Dowel) 47
JOB 2. Membuat Rigi-rigi dengan Las Listrik 51
JOB 3. Menyambung 2 Buah Plat 54
JOB 4. Membuat Sambungan T 57
JOB 5. Membuat Sambungan Rangka Baja Kuda-kuda 59
JOB 6. Membuat Rangka Kursi dan Meja Baja 63

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan 66
Saran 66

2
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Baja merupakan bahan bangunan yang berupa campuran dari biji besi,
mangan dan karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan semakin
keras, namun mudah patah. Akan tetapi semakin rendah nilai karbon maka baja
akan mudah bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan dengan kekuatan
struktur ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam pekerjaan yang dilakukan
dalam bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda, tulang beton, kerangka jembatan
dan masih banyak lagi.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang
berbeda pula sehingga sangatlah mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif,
tentulah kita harus membuat sambungan-sambungan untuk mendapatkan bentuk
yang kita inginkan.
Pada jaman dahulu orang menyambung suatu baja dengan menggunakan
cara yang sangat sederhana. Tetapi makin lama peradaban manusia makin
berkembang, begitu juga dalam bidang teknologi. Manusia berusaha menganalisa
dan menggali serta memproduksi bahan-bahan yang diperlukannya untuk suatu
tujuan tertentu. Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk dapat melakukan
penyambungan yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat
menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut
disambung dengan cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan
menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah
sehingga menyatu.

3
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Dalam praktik kerja baja berisikan tentang memotong, menyambung,


melubangi, dan mengelas baja dengan cara las listrik dan las asetilen. Las Asetilen
atau Oksi Asetilen yaitu suatu cara penyambungan dua buah plat / logam atau lebih
dengan mempergunakan panas, panas diperoleh dari campuran gas asetilen dengan
gas oksigen, baik mempunyai bahan tambah atau tidak.
Sedangkan las litrik adalah suatu cara menyambung dua buah plat atau lebih
dengan mempergunakan panas, panas diperoleh dari tenaga listrik, mempergunakan
elektroda sebagai bahan tambah dan pembuat busur.
Tentunya untuk melakukan proses pengelasan yang tepat, dibutuhkan
prosedur penggunaan yang baik dan benar pula. Maka dari itu, penulis telah
melakukan pengerjaan job Las dan mengumpulkannya menjadi sebuah laporan yang
berjudul Laporan Praktikum Baja.

B. Manfaat Dan Tujuan


a. Untuk mengetahui cara pengeboran baja dengan mesin bor dengan mata bor 8
mm, 10 mm, dan 12 mm.

b. Agar mampu melakukan pengelasan listrik


c. Agar mampu menyambung baja dengan cara mengelas
d. Untuk mengetahui jenis-jenis Las yang digunakan dalam dunia konstruksi
e. Untuk mengetahui manfaat dari Las
f. Untuk mengetahui cara pengerjaan job sesuai prosedur pengelasan yang tepat
g. Untuk mengetahui bahaya dan cara menghindari bahaya pengerjaan job tersebut,
serta cara mengatasinya.

4
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

C. Jenis-Jenis Job

Adapun beberapa jenis job yang akan di praktekan pada mata kulih Acuan
dan Perancah I yaitu :
Job 1. Kerja Bangku (Plat Dovel)
Job 2. Membuat Rigi-rigi dengan Las Listrik
Job 3. Menyambung 2 Buah Plat
Job 4. Membuat Sambungan T
Job 5. Membuat Sambungan Rangka Baja Kuda-kuda
Job 6 Membuat Rangka Kursi dan Meja Baja

5
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Dasar

1. Sejarah Baja
Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM. Tahun
1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400
tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan
besi mulai diketahui secara luas. Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews,
roma, carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan
besi dalam kehidupannya. Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah
di invansi oleh bangsa arya. Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi.
Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa. Tahun
250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja. Tahun 1000 M, baja
dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000 M pada
kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus. 1300 M, rahasia
pembuatan baja damaskus hilang. Pada tahun 1700 M, baja kembali diteliti
penggunaan dan pembuatannya di eropa.

2. Pemurnian Besi
Berikut cara pemurnian besi, sebagai berikut :
1. Cara tradisional :blomery, pada proses ini bijih besi dibakar dengan
charcoal, dimana banyak mengandung carbon sehingga terjadi pengikatan
oksigen, pembakaran tersebut menghasilkan karbondiokasida dan karbon
monoksida yang terlepas ke udara, sehingga besi murni didapat dan
dikeluarkan dari dapur,kekurangnya tidak semua besi dapat melebur sehingga
terbentuk spoge, spoge berisi besi dan silica.

6
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Proses lebih modern adalah dengan blas furnace, blast furnace diisi oleh
bijih besi, charcoal atau coke (coke adalah charcoal yang terbuat dari coal)
dan limestone (CaCO3). Angin secara kencang dan kontinu ditiupkan dari
bawah dapur. Hasil peluburan besi akan berada di bawah, cairan besi yang
keluar ditampung dan disebut dengan pig iron.

3. Proses Pembuatan Baja

Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik
padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada
beberapa proses pembuatan baja antara lain :

1. Proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan
menghadap kesamping.
Sistem kerja :
- Dipanaskan dengan kokas sampai ± 15000C,
- Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume
konvertor)
- Kembali ditegakkan.
- Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
- Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.

2. Proses Bassemer (asam)


Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung
kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair,
CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2,
SiO2 + CaO = CaSiO3

7
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Proses Thomas (basa)


Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau
dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang
diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si
0,6-0,8 %.

4. Proses Siemens Martin


Menggunakan sistem regenerator (± 30000C.) fungsi dari regenerator
adalah :
- Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
- Sebagai Fundamen/ landasan dapur
- Menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
- Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),
- Besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

5. Proses Basic Oxygen Furnace (BOF)


Berikut penjelasan tentang BOF, sebagai berikut :
- Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
- Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan
kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan
1400 kN/m2.
- Ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
- BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
- Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
- Tidak perlu tuyer di bagian bawah

8
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon


- Biaya operasi murah
6. Proses dapur listrik
Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan
induksi listrik.
Keuntungan :
- Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
- Temperatur dapat diatur
- Efisiensi termis dapur tinggi
- Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga
kualitasnya baik
- Kerugian akibat penguapan sangat kecil
7. . Proses dapur kopel
Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses :
- Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
- Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam. K
- Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas
mencapai 700–800 mm dari dasar tungku.
- Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
- 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
8. Proses dapur Cawan
Berikut proses dapur cawan, yaitu :
a. Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi
kasar dalam cawan,
b. Kemudian dapur ditutup rapat.
c. Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan
dan muatan dalam cawan akan mencair.

9
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

d. Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan

4. Las Listrik
Las listrik adalah suatu penyambungan dua buah logam atau lebih
dengan menggunakan elektroda sebagai bahan untuk penambah (bahan tambah)
serta arus listrik untuk pemanas, dengan membuat busur nyala.
Ada beberapa macam las listrik berdasarkan bahan tambahannya atau
elektroda yang digunakan yaitu :
1. Las listrik dengan elektroda karbon
a. Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
b. Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
2. Las listrik dengan elektroda logam
a. Las listrik dengan elektroda berselaput.
b. Las listrik dengan elektroda submerged.
c. Las listrik TIG ( Tungstam Inert Gas ).

Las listrik berdasarkan asal arusnya terbagi dua jenis :


1. Mesin Las Listrik AC ( Alternating Current )
Mesin las listrik AC yaitu mesin las yang menggunakan arus AC atau
arus bolak –balik.
Keuntungan menggunakan alat las listrik ini adalah :
- Murah pada pembelian.
- Mempunyai efisiensi yang tinggi kira – kira 80% s/d 90 %.
- Kebisingan yang rendah.
- Busur listrik yang dihasilkan berdaya tiup kurang.

10
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Kerugian menggunakan alat las listrik AC ini adalah :


- Hampir tidak mungkin untuk mengelas dengan elektroda berselaput besi
murni.
- Busur listrik tidak tenang.
- Faktor tenaga kecil.
- Tidak bisa digunakan untuk mengelas segala jenis logam.

2. Mesin Las Listrik DC (Direct Current)


Mesin las listrik DC yaitu mesin las yang menggunakan arus DC atau
arus searah. Dalam menggunakan mesin las DC ini harus benar-benar
diperhatikan pemasangan pada kabelnya. Pemasangan atau pengatuban kabel
tersebut ada dua macam yaitu :
a. Pengatuban Langsung (DC)
Kabel elektroda dipasang pada kutub negatif serta kabel masa pada kutub
positif. Pengaruhnya adalah panas yang diberikan oleh mesin las akan lebih
tinggi pada benda kerja dibandingkan dengan elektroda.

b. Pengatuban Terbalik
Kabel elektroda dipasang pada kutub positif dan kabel massa pada kutub
negatif, maka panas yang diberikan elektroda lebih panas daripada benda kerja.
Keuntungan menggunakan mesin las listrik DC yaitu :
- Seluruh jenis elektroda dapat digunakan.
- Seluruh jenis logam dapat dilas.
- Dapat digunakan untuk penyambungan pelat-pelat.
- Mempunyai nyala busur yang stabil.
- Resiko akan kecelakaan kecil.

11
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Kerugian menggunakan mesin las listrik DC yaitu:


- Mahal dari segi biaya.
- Efisiensinya rendah dibandingkan dengan las listrik AC.
- Penggunaan arus tinggi.
- Mengeluarkan suara bising.

5. Bahaya-bahaya yang Terjadi Saat Pengelasan


Bahaya-bahaya yang timbul umumnya disebabkan oleh zat atau materi
hasil penguraian logam yang dilas itu sendiri ataupun bahan tambah yang kita
gunakan. Bahaya itu antara lain :
1. Bahaya Sinar
Pada waktu pengelasan terutama pada las listrik, pasti akan timbul
cahaya atau sinar yang dapat mengganggu di dalam pengerjaan las. Sianr-sinar
tersebut anatara lain sebagai berikut:

a. Sinar Infra Merah


Adanya sinar infra merah tidak segera terasa dimata tapi lebih berbahaya
karena kita tidak menyadari akibat yang akan ditimbulkan kelak. Pengaruhnya
adalah sama dengan pengaruh panas yang dapat menyebabkan pembekakan
pada kelopak mata, dan terjadi penyakit kornea yang merupakan proses dari
kerabunan.

b. Sinar Ultraviolet
Sebenarnya sinar ultraviolet yang terserap mempunyai pengaruh besar
terhadap reaksi kimia didalam tubuh. Bila sinar ultraviolet ini terserap oleh mata
kita maka lensa dan kornea kita terasa ada benda asing dalam tempo 6 - 12 jam

12
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

dalam tempo 6 - 24 jam mata akan tersa sakit dan akan hilang dengan sendirinya
setelah 48 jam (dua hari).

c. Cahaya Tampak
Cahaya tampak ini menyebabkan mata menjadi cepat lelah dan kalau
terlalu lama, mata akan terasa sakit dalam waktu sementara.

2. Bahaya Tersengat Aliran Listrik


Pada penggunaan aliran listrik untuk pengelasan harus benar-benar
diperhatikan semua kabel yang mengandung muatan listrik serta gunakan sarung
tangan dan sepatu kerja yang benar-benar isolator. Pengaruh sengatan listrik
tersebut berdasarkan kepada kekuatan arus yang dipakai adalah sebagai berikut :
- Arus 1 Ampere : mengakibatkan kejutan kecil yang tidak membahayakan.
- Arus 5 Ampere : dapat memberikan stimulasi/kejutan yang cukup besar pada
otot dan menimbulkan rasa sakit.
- Arus 10 Ampere : dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat.
- Arus 20 Ampere : dapat mengakibatkan pengerutan otot secara seketika
sehingga orang yang terkena sengatan tidak sanggup melepaskan diri tanpa
bantuan dari orang lain.
- Arus 50 Ampere : sangat berbahaya, sehingga orang yang terkena harus
mendapatkan pertolongan pelayanan gawat darurat.
- Arus 100 Ampere : dapat mengakibatkan kematian bagi orang yang kena
sengatan dengan arus sebesar ini.

3. Bahaya Loncatan Bunga Api


Bahaya loncatan bunga api ini biasanya dapat melubangi pakaian yang
kita kenakan ataupun mematikan sel kulit yang terkena percikan bunga api

13
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

tersebut. Untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut maka kita harus benar-


benar memperhatikan dengan serius cara-cara sebagai berikut :
a. Menghindari Sinar-sinar
Kita hanya boleh menatap busur las melalui kaca yang terdapat pada
masker las yang merupakan kaca ray bend yang mempunyai kepekatan 100%.
b. Menghindari sengatan listrik
- Gunakan sarung tangan dan sepatu yang berisolator dan memakai baju
kerja/baju las. Apabila tubuh berkeringat, hentikan pekerjaan terlebih dahulu
jika telah kering barulah bekerja kembali.
- Perhatikan kabel apakah telah terpasang dengan sempurna.
- Memegang elektroda harus dipegang pada bagian yang berisolatornya atau
untuk lebih aman lagi kita putar tombol untuk mematikan arus.
c. Menghindari percikan bunga api
Kita pakai apron (baju kulit) pada saat kita mengelas, karena pakaian
tersebut anti berlubang oleh percikan bunga api.

6. Elektroda

Yaitu bahan tambah pembuat busur api/busur nyala pada saat


penegelasan.
Elektroda las terbuat dari bermacam logam dan diantaranya :
- Logam baja.
- Logam alumunium.
- Besi tulang.
- Tembaga.
- dll.

14
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Semua ini tergantung dari tujuan dan komposisi logam yang akan kita
las. Elektroda yang kita gunakan dalam pengelasan haruslah mampu memenuhi
persyaratan :
- Mampu unutk mengelas dalam semua posisi.
- Praktis membentuk kampuh las.
- Titik lebur yang tinggi.
- Terak mudah dibuang atau dibersihkan.
- Sifat-sifat mekanik yang tinggi pada kampuh las.

1. Elektroda Berbalut
Elektroda ini dipakai pada mesin las AC atau DC untuk mengelas
pekerjaan berkualitas tinggi. Balutan-balutan elektroda ini disebut juga lapisan
fluksi. Tebal dari elektroda ini bervariasi mulai dari f 1,5 mm sampai 8 mm
dengan panjang 35 sampai dengan 45 cm.
Tebal pembalut elektroda ini antara 10% s/d 50% dari diameter
elektroda, yang akan turut mencair di dalam pengelasan dan menghasilkan gas
CO2 yang melindungi cairan las. Busur nyala dari udara luar yang mengandung
O2 dan N akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik dari logam las. Cairan selaput
yang disebut terak terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih
panas.

15
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Penggunaan elektroda bermacam-macam sesuai dengan diameter elektroda.


Tebal Bahan Diameter Kuat Arus
(mm) Elektroda (Ampere)
(mm)
1 1,5 20 – 35
1 – 1,5 2,0 35 – 60
1,5 – 2,5 2,6 60 – 100
2,5 – 4,0 3,25 90 – 150
4,0 – 6,0 4,0 120 – 180
6,0 – 10 5,0 150 – 220
10 – 16 6,0 200 – 300
diatas 16 8,0 280 – 400

Kuat arus untuk menetukan panas tergantung kepada:


- Tebal bahan.
- Diameter elektroda (Biasa, Mild Steel, Low Hidrogen).
- Bentuk kampuh las.
- Posisi pengelasan.

2.Klasifikasi Elektroda
Pengklasifikasian elektroda dilakukan untuk baja/elektroda baja lunak
dan baja panduan rendah untuk las dilakukan oleh AWS (American Welding
Societys)
Misalnya :
Exxxx
Dengan :
- E, menyatakan elektroda

16
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- xx, dua angka sesudah E menyatakan kekuatan tarik dari deposit las danlam
ribuan Lb/in2
- x, Angka ketiga menunjukan posisi pengelasan
- Angka 1, Berarti menyatakan segala posisi
- Angka 2, Berarti menyatakan posisi pengelasan dibawah tangan dan posisi
datar
- x, Angka keempat menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok
dipakai pengelasan

Klasifikasi Kekuatan Kekuatan


Tarik Tarik
Lb/in2 Lb/in2
E 60 xx 60.000 42
E 70 xx 70.000 49
E 80 xx 80.000 56
E 90 xx 90.000 63
E 100 xx 100.000 70
E 110 xx 110.000 77
E 120 xx 120.000 84

17
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Jenis Selaput dan Pemakaian Arus


Angka Jenis Selaput Jenis
Keempat Arus
0 Selulosa – Natrium DC+
1 Selulosa – Kalium AC,DC+
2 Rutil – Natrium AC,DC-
3 Rutil – Kalium AC,DC+/-
4 Rutil – Serbuk Besi AC,DC+/-
5 Kalium – Hidrogen AC,DC+/-
6 Rendah AC,DC+/-
7 Kalium – Hidrogen AC,DC+/-
Rendah
Serbuk Besi – Oksida
Besi

Penyambungan pada Las Listrik


Prosedur Pelaksanaan :
a. Memeriksa pipa pencegah dan pengaman kebakaran, memeriksa juga
peralatan pelindung dan pakaian kerja.
b. Menghubungkan klem masa kemeja kerja dan kabel tenaga kepada sumber
tenaga.
c. Memeriksa apakah pemegang elektroda tidak rusak dan apakah kabel las
dalam keadaan baik dan sambungan ke pegangan terjamin baik.
d. Memeriksa apakah kabel/Steaker 3 fase ke suplai utama dalam kondisi baik.
e. Menghubungkan sumber daya ke suplai utama.

18
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

f. Mengatur arus las sesuai dengan yang tertera pada peraturan yang tertera
pada bungkus elektroda.
g. Memeriksa apakah kaca las telah terpasang dengan benar pads masker las.
h. Memeriksa apakah kita memerlukan :
· Helm pelindung, sepatu dan sarung tangan yang bersfat isolator.
· Peredam suara pada telinga.
· Baju las/Apron.
i. Menempatkan benda kerja di meja kerja dengan posisi tepat bila perlu benda
kerja tersebut dijepit dengan klem.
j. Meletakkan elektroda pada pemegang elektroda.
k. Mencoba menghidupkan tanpa menghidupkan arus.
l. Posisi operator untuk menghindari penegangan dan juga penarikan pada otot.
m. Menghidupkan arus las.
n. Memberi peringatan pada orang yang sedang memperhatikan sebelum
menimbulkan arus listrik.
o. Mengarahkan elektroda pada benda kerja.
p. Menubukkan elektroda untuk mendapatkan busur nyala.
q. Jika telah mendapatkan busur nyala, mendekatkan pada permukaan benda
kerja.
r. Memulai menggerakkan pengelasan.
s. Dalam pengelasan, menjaga agar panjang busur konstan.
t. Menggerakkan elektroda dengan kecepatan ± 15/menit.

Cara Pengelasan :
Pelaksanaan pengelasan dapat kita lakukan dengan cara-cara sebagai berikut
a. Mendekatkan ujung elektroda ke permukaan benda yang di las sampai jarak
lebih kurang 2 cm.

19
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Memegang topeng pelindung dengan tangan kiri kita sedemikian rupa


sehingga kita dapat melihat busur nyala di dalam pengelasan melalui kaca
Ray ban 100%.
c. Menempelkan ujung elektroda ke benda kerja, Apabila terjadi hubungan
antara elektroda dengan benda kerja, kita dapat merasakan atau mendengar
jalannya pesawat semakin keras. Setelah terjadi ini, elektroda kita tarik-tarik
lagi perlahan-lahan, busur nyala akan terjadi. Pada saat busur nyala keluar,
ujung elektroda akan cair sehingga jarak ujung elektroda dengan benda kerja
akan semakin jauh dan akan mengakibatkan busur nyala menjadi padam.
Untuk mencegah hal tersebut maka kita harus menurunkan ujung elektroda
secepat pencairannya sehingga di peroleh jarak yang konstan antara ujung
elektroda dan benda kerja.
d. Sikap yang paling baik untuk pengelasan adalah membuat sudut 700 dengan
permukaan elektroda supaya :
- Permukaan cairan logan dan terak dapat dengan mudah dilihat dengan mata
sehigga mudah menentukan panjang busur nyala.
- Dengan mudah kita dapat mengawasi agar terak tidak ditutupi oleh tetesan
cairan elektroda. Bila hal ini terjadi maka mutu sambungan las akan
berkurang.
- Menghasilkan rigi-rigi las yang berbentuk baik, rapi karena busur nyala
mendorong dan menyusun lelehan logam kearah bagian yang meleleh dan
membeku.

Pengaruh yang dapat timbul pada waktu pengelasan :


1. Pengaruh panjang busur pada hasil pengelasan
- Panjang busur nyala (L).
- Panjang diameter kawat elektroda (D).

20
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Bila panjang busur tepat L=D maka cairan elektroda akan mengalir dan
mengendap dengan baik.
Hasilnya :
ü Rigi-rigi las yang halus dan baik.
ü Tembusan las yang baik.
ü Perpaduan dengan bahan dasar yang baik.
ü Percikan teraknya halus.
Bila panjang busur L lebih besar dsari pada D, maka kan timbul bagian-
bagian berbentuk bola cairan elektroda.
Hasilnya :
ü Rigi-rigi las kasar.
ü Tembusan dangkal.
ü Percikan terak kasar dan keluar dari jalur.
Bila busur L lebih pendek daripada D maka sukar untuk memelihara busur
nyala, biasanya terjadi pembekuan pada ujung elektroda pada waktu pengelasan.
Hasilnya :
ü Rigi-rigi las tidak merata.
ü Tembusan las tidak baik.Percikan lasnya kasar dan
ü berbentuk bola.
2. Pengaruh Kuat Arus
a. Kuat arus rendah
ü Bahan las cepat membeku.
ü Busur nyala sukar dipertahankan.
ü Dalam pembakaran penembusan sedikit.
ü Pencairan lasnya kurang baik.
ü Rigi lasnya akan terletak diats plat.

b. Kuat arus tinggi

21
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

ü Bahan lasnya encer.


ü Elektrodanya cepat meleleh.
ü Terjadi banyak percikan.
ü Penembusan yang dalam.
ü Bahan lasnya menyebar agar melebar.
ü Pada bagian lasnya elektroda berpijar.
Gerakan Elektroda :
Bertujuan untuk mendapatkan rigi-rigi las yang baik serta penetrasi yang baik.
Gerakan elektroda yang sering digunakan adalah :

1. Gerakkan Zig-zag
Gerakkan ini biasanya untuk mengelas plat yang tipis.

2. Gerakkan Melingkar
Gerakkan ini biasanya untuk mengelas plat yang berukuran sedang.

3. Gerakkan Trapesium
Gerakkan ini biasanya digunakan untuk meneglas plat berukuran tebal.

Posisi Pengelasan :
1. Posisi bawah tangan.
2. Posisi horizontal.
3. Posisi vertical.
4. Posisi overhead.

Penyalaan Busur nyala :


1. Dengan cara sentakan.
2. Dengan cara goresan

22
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Macam-macam Sambungan Las :


Sambungan las terdiri dari 5 macam bentuk :
1. Sambungan Tumpul.
2. Sambungan Berimpit (Tap Joint).
3. Sambungan Sudut.
4. Sambungan T (T Joint).
5. Sambungan Tepi (Edge Joint).

7. Las Asitelin
Las asitelin adalah penyambungan dua logam atau plat dengan cara
mencairkan terlebih dahulu logam yang akan disambung dengan atau tanpa bahan
tambah. Pemanasan logam dilakukan dengan cara membakar gas asitelin dengan
oksigen.
Nama-nama bagian las asitelin secara garis besar :
1. Botol atau tabung gas asitelin.
2. Tabung gas asitelin (Zat Asam).
3. Selang karet asitelin.
4. Selang karet zat asam/oksigen.
5. Regulator asitelin.
6. Regulator zat asam/oksigen.
7. Brander.
8. Tip.

Tabung Asitelin
Tabung asitelin terbuat dari baja dengan bentuk pendek gemuk. Umumnya
botol ini berwarna merah. Pada bagian bawah botol/tabung ini dibuat sumbat
pengaman untuk menjaga keselamatan sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak

23
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

diinginkan tabung ini akan meledak berkeping-keping. Tabung ini mampu mnehan
tekanan 150 kg/cm2.

Tabung Zat Asam (Oksigen)


Botol zat asam ini dibuat dari bahan baja dan mempunyai bentuk tinggi
agak ramping. Umumnya tabung ini berwarna biru dan mampu menahan tekanan
150 kg/cm2.

Selang Karet Asitelin


Selang karet asitelin umumnya berwarna merah dan untuk oksigen berwarna
biru. Selang karet ini harus mempunyai sifat kuat tetapi lemas dan tidak kaku dan
harus tahan terhadap gas 500 kg/cm2. Diameter selang karet ini umumnya 5mm,
6mm, 7,5 mm.

Blander
Blander adalah berupa suatu tempat untuk mempercampur asitelin dan
oksigen serta mengatur keluarnya gas untuk pembakaran.

Tip
Tip adalah ujung pembakaran las yang biasanya terbuat dari tembaga.

Asitelin
Sifat-sifat Asitelin :
Berbau.

24
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Berwarna.
Sensitif terhadap api.

Nyala api las pada asitelin kita bagi menjadi 3 jenis ;


1. Nyala Karburasi
Nyala karburasi digunakan untuk mengeraskan permukaan logam. Nyala ini
diperoleh dengan cara memperbanyak gas asitelin dari pada oksigen.
Ciri-cirinya :
- Inti nyala tumpul dan panjang.
- Kerucut api besar.
- Mempunyai nyala ekor.

2. Nyala Oksidasi
Nyala oksidasi digunakan untuk memotong logam. Nyala ini diperoleh dengan
cara mencampur oksigen dengan porsi lebih besar dibandingkan dengan asitelin.
Ciri-cirinya :
- Inti nyala lebih kecil dan runcing
- Tidak mempunyai nyala ekor
- Suaranya berdesis
3. Nyala Netral
Nyala netral digunakan untuk mengelas baja dan besi tulangan serta pengelasan
biasa. Nyala ini diperoleh dengan cara menseimbangkan porsi asitelin dsan oksigen
± sama.
Ciri-cirinya :
- Inti nyala pendek dan tumpul
- Suaranya tidak terlalu mendesis

Cara menyalakan las asitelin :

25
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1. Membuka katup oksigen dan asitelin sedikit saja kira-kira ½ s/d ¼ putaran.
2. Mengatur tekanan yang diinginkan sesuai dengan tip yang dipakai.
3. Membuka sedikit katup asitelin pada blander dan tutup katup oksigen pada
blander.
4. Nyalakan korek api pada pada ujung tip.
5. Mengatur katup asitelin dan oksigen sesuia dengan nyala dan kebutuhan kita.
Cara mematikan las asitelin :
1. Menutup katup okigen pada blander.
2. Menutup katup asitelin pada blander.
3. Menutup katup pada tabung oksigen.
4. Menutup katup pada tabung asitelin.
5. Membuka katup oksigen dan asitelin pada blander untuk membuang sisa gas
yang ada pada selang dan menunggu sampai manometer menunjukkan angka
nol.
6. Mengencangkan regulator, jika tekanan manometer naik kembali berarti
tabung belum tertutup rapat.
7. Menutup semua katup jika telah selesai.
8. Mengencangkan kembali katup pada tabung jika regulator tekanan naik lagi.

Cara pengelasan dengan las asitelin :


1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Merapatkan benda kerja yang akan kita sambung.
3. Mengenakan kacamata las asitelin (Ray Band 20%).
4. Mengunci ujung-ujung pertemuan benda kerja yang akan kita sambung
dengan sedikit las an saja.
5. Jika benda kerja yang akan disambung memiliki jaluran las yang cukup
panjang dan plat tersebut tipis, maka sebaiknya dilakukan pengelasan
dipertengahan jalur yang akan dilas, untuk menghindari plat melengkung pada

26
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

saat di las.
6. Mencairkan logam dipertemuan sisi yang akan disambungkan, dengan posisi
tip membentuk sudut :
60 s/d 700 untuk pengelasan dari kiri ke kanan
45 s/d 600 untuk pengelasan dari kanan ke kiri
7. Mendorong-dorongkan logam yang sudah mmencair tersebut disepanjang
jalur pertemuan logam yang akan disambung.
8. Memperhatikan jangan sampai benda kerja berlubang disebabkan posisi tip
terlalu tegak dasn lambat digerakkan.
9. Jika memakai bahan tambah, bahan tambah tersebut dalam keadaan cair pada
saat bercampur sehingga kita dapat memperoleh hasil las yang baik.

TABEL PEMBAKAR LAS/TIP

Nomor Tebal plat dalam mm Tekanan campur dalam bar


1 0,5 –1 2,5
2 1–2 2,5
3 2–4 2,5
4 4–6 2,5
5 6–9 2,5
6 9 – 14 2,5
7 14 – 20 2,5
8 20 – 30 2,5

Bentuk-bentuk Sambungan
Pada prinsipnya bentuk sambungan dalam pengelasan terdiri dari 5 macam
sambungan.

27
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Bentuk – bentuk Sambungan :


1. Sambungan tumpu (Butt joint)
2. Sambungan berimpit (Lap joint)
3. Sambungan sudut (Corner joint)
4. Sambungan T (T-joint)
5. Sambungan tepi (Edge joint)
1 2

3
4 5

Kampuh Pengelasan Tumpu ( Bult Joint)

a. Kampuh I
- Kampuh I tertutup. Digunakan untuk plat-plat tipis

Tertutup

- Kampuh I terbuka. Digunakan untuk plat-plat yang agak


tipis

Terbuka

b. Kampuh V

28
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Sambungan kampuh V dipergunakan untuk menyambungan logam/plat yang


tebal antara 6mm-15mm, dimana sambungan ini terdiri dari kampuh terbuka dan
tertutup.

kampuh 1/2 V

c. Kampuh X
Kampuh ini disebut juga kampuh berganda kampu V, dipakai untuk tebal plat
12mm-45mm. Kampuh ini ada yang simetris dan ada yang tidak simetris.
1. Kampuh X simetris. Sering dipakai pada posisi pengelasan dibawah tangan dan
vertikal.

2. Kampuh X tidak simetris. Banyak dipakai pada posisi diatas kepala (over head)

d. Kampuh ½ X
Kampuh ½ X disebut juga kampuh X, dipakai untuk tebal plat 12mm - 40mm,
karena sukar pada pengelasan, sering dilas dengan dua pekerjaan las.

e. Kampuh U
Kampuh U dipakai untuk sambungan yang menerima beban berat untuk plat
tebalnya diatas 20mm, kampuh ini mempunyai kampuh berbentuk U dan ½ U.

29
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

kampuh U
kampuh 1/2 U
Sambungan Kampuh Berimpit (Lap Joint )
Kampuh berimpit dilas pada kedua ujungnya,dapat dilas :
1. Sekali jalan untuk tebal plat 3mm-6mm
2. Dua kali jalan untuk tebal plat lebih dari 6mm

Sambungan Sudut (Corner Joint)


Kampuh ini banyak digunakan pada sambungan bak tangki dan sebagainya.
Pengelasan sekali jalan dan dua kali jalan.

Sambungan T (T-Joint)
Penyambungan dengan kampuh T dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
(a) Sambungan las tanpa sudut, yang digunakan untuk menyambung plat/logam
konstruksi, yang dipakai untuk beban-beban statis atau beban-beban yang rendah.

30
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

(b) Sambungan bersudut tunggal, untuk plat yang tebalnya 10mm - 20mm.
(c) Sambungan bersudut ganda, untuk plat yang tebalnya 20mm.

a b c
Catatan :
Pengelasan yang paling baik adalah berdasarkan pengalaman yang mana
pengalaman ini harus ditunjang dengan pengetahuan tentang pengelasan. Pengelasan
yang sudah lancar ini harus banyak mengelas sebab apabila kita tinggalkan skil yang
sudah matang bisa kaku lagi dan gerakan akan tidak lancar.

B. Peralatan Yang Digunakan Dalam Pengerjaan Las Listrik

1) Alat Ukur
- Mistar siku dan mistar baja.
Alat ini digunakan untuk mengukur benda kerja.

31
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Meteran
Alat ini digunakan untuk mengukur benda kerja.

2) Alat Pemotong
- Mesin Pemotong Baja
Alat ini digunakan untuk memotong baja.

32
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Gergaji baja
Alat ini digunakan untuk memotong plat.

3) Alat Penanda
Digunakan untuk menandai benda kerja.

Crash Pen

33
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Senter Pen

Kapur Baja

- Huruf Timbul/Letter
Alat ini digunakan untuk memberi huruf atau angka pada plat baja.

34
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4) Alat Pemegang
- Ragum Meja
Ragum meja merupakan penjepit yang penggunaanya hanya pada tempat

ragum terpasang artinya ragum tidak dapat dipindah-pindahkan.

- Tang
Alat ini berpungsi untuk memegangkan atau memindahkan benda kerja yang

bersuhu tinggi dari suatu tempat, ketempat lain,

35
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

5) Alat Penghalus
- Kikir
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya.

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan

kebutuhannya.Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya :

1. Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya
menirus kikir. Fungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan
tegak lurus.
2. Kikir blok lebar kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagian ujungnya
berkurang. Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku antara bidang
satu dengan bidang lainnya.

36
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Kikir segi empat (square), fungsinya membuat rata dan menyiku antara
bidang satu dengan bidang lainnya.
4. Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tiga,segitiga kikir pada bagian
ujungnya mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang
berbentuk sudut 60 atau lebih besar.
5. Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisau,fungsinya untuk meratakan dan
menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil.
6. Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk menghaluskan,
meratakan dan membuat bidang cekung.
7. Kikir silang (crossing), fungsinya untuk menghaluskan bidang cekung dan
membuat bidang cekung.
8. Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil.
Fungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.

Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas:

1) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.


2) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan
bidang benda kerja.
3) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang
benda kerja.

6) Alat Pelubang
- Mesin Bor
Alat ini digunakan untuk membuat lubang suatu benda kerja

37
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Mata Bor

38
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Mesin Bor

7) Alat Pembersih
- Sikat Kawat
Alat ini dapat kita gunakan untuk membersihkan permukaan benda kerja atau

untuk membersihkan rigi las.

8) Alat Pukul
- Palu Terak
Alat ini digunakan untuk membersihkan terak-terak yang melapisi permukan

hasil pengelasan.

39
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

9) Perlengkapan Mesin Las Listrik


1. Kabel
Biasanya terbuat dari tembaga yang dilapisi dengan isolator dari karet. Pada

alat las listrik ini ada tiga buah kabel yaitu:

 Kabel elektroda.
 Kabel masa.
 Kabel tenaga.

40
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Pemegang Elektroda
Seperti juga kabel, pemegang elektroda ini juga dilapisi karet isolator.

Penjepit elektroda ini terdiri dari penjepit dan pegangan. Ujung elektroda

yang tidak dilapisi isolator dijepit pada penjepit.

3. Klam Massa
Alat ini digunakan untuk menghubungkan kabel masa kemeja kerja sehingga

arus dapat mengalir.

41
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Dalam melakukan suatu pekerjaan fisik baik di lapangangan maupun didalam


ruangan selalu mempunyai resiko kecelakaan . Seorang pekerja harus selalu
waspada terhadap resiko kecelakaan yang tidak diketahui kapan akan terjadi. Oleh
karena itu seorang pekerja harus melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan
kerja (K3).
Persyaratan kesehatan dan keselamatan (K3) kerja harus mengacu pada undang-
undang atau peraturan daerah yang berlaku, dan setidaknya mencakup:
Lingkungan dan keselamatan tempat kerja
Perlengkapan dan pakaian keselamatan kerja
Penggunaan peralatan dan perlengkapan
Penanganan bahan
Perlengkapan keselamatan
Lantai kerja
Pekerjaan yang dilakukan di atas perancah
Resiko keselamatan

Perlengkapan dan pakaian keselamatan kerja meliputi:

1. Topeng las
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari cahaya yang berlebihan, dan

juga melindungi wajah dari percikan api las.

42
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Apron (Baju kulit)


Alat ini digunakan untuk melindungi tubuh dari percikan api las.

43
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Sarung tangan las


Digunakan untuk melindungi tangan dari percikan api las dan bahaya

setrum.

4. Kaca Mata Las


Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari kemungkinan kejatuhan

serpihan benda kerja atau dari sinar-sinar pada saat pengelasan yang dapat

membahayakan mata.

44
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

5. Safety shoes
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek
ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi
kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

6.Pakaian kerja
Pakaian kerja berfungsi untuk melindungi tubuh.

45
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

7.Masker
Berfungsi untuk melindungi organ pernafasan agar saat kita bekerja tidak debu
atau serbuk kayu

8.Penutup Telinga
Untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan

46
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB III

URAIAN JOB

JOB 1 : Kerja Bangku I


JUDUL : Membuat Plat Dowel
INSTRUKTUR : Akhmad Mirza

Tujuan :
1. Mahasiswa diharapkan dapat membuat plat dowel sesuai dengan Instruksi dari
Instruktur.
2. Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasikan Bor baja dan peralatan lainnya
dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya

Instruksi Umum :
1. Sikukan Plat Sesuai Ukuran 150 x 100 mm
2. Gunakan Mesin SesuaiInstruksi Dari Pembimbing

Bahan-Bahan Yang Digunakan :


1. Plat baja tebal 5 mm, ukuran 100 x 150 mm satu Buah

Peralatan yang digunakan :


1. Kikir 5. Palu
2. Mistar Baja 6. Penitik
3. Penggores Baja 7. Pencetak Nama
4. Gergaji Besi 8. Mesin Bor

47
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Langkah Kerja :
1. Tentukan ukuran bajayang akan dipotong.
2. Gambar ukuran baja yang akan di potong.
3. Tentukan letak gais-garis tempat yang akan di potong dengan menggoreskan
penggores pada benda kerja.
4. Letakkan benda kerja yang akan di potong pada klem penjepit, usahakan di
jepit dengan rapat, agar pada saat pemotongan benda kerja tidak goyang.
5. Lakukan pemotongan plat ukuran 150 x 100 mm menjadi 148 x 98 mm
.
6. Usahakan pemotongan sebelumnya lebih dari ukuran sebelumnya, yakni antara
0,5 – 1 mm, agar ukurannya sesuai dengan yang di tentukan.
7. Ratakan bagian benda kerja yang sudah dipotong.
8. Setelah bagian pertama selesai, lakukan juga pengikiran pada bagian
selanjutnya.
9. Untuk pengerjaan yang optimal, lakukan terus pengecekan terhadap kesikuan
bidang.
10. Lakukan pengeboran.
11. Bahan yang digunakan adalah bahan yang di gunakan pada saat melakukan
praktek pengikiran.
12. Setelah benda kerja di potong dan di ratakan, Tentukan ukuran yang akan
diinginkan.
13. Tentukan garis-garis sesuai dengan ukuran menggunakan penggores.
14. Setelah garis di dapatkan, tandai tempat yang akan di bor menggunakan
penitik.
15. Kemudian letakkan benda kerja pada mesin bor. Dan jepit dengan klem
penjepit pada mesin bor, pastikan benda kerja tidak akan bergerak pada saat
pengeboran.

48
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

16. Lakukan pengeboran sesuai dengan diameter yang telah di tentukan yaitu
diameter 8, 10, dan 12.
17. Untuk diketahui serbuk atau material yang akan keluar tajam dan panas, oleh
karena itu bersihkan dengan kuas ukuran 2”

Gambar Kerja:

49
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Hasil Kerja :

50
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB 2 : Mengelas dengan Las Listrik


JUDUL : Membuat rigi – rigi dengan Las Listrik
INSTRUKTUR : Akhmad Mirza

Tujuan :
1.Mahasiswa diharapkan dapat membuat rigi-rigi las secara lurus, baik dan benar
2.Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasikan las listrik dan peralatan
lainnya dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya

Instruksi Umum :
1.Teknik perletakan elektroda harus benar
2.Setiap baris hasil las harus dicek kelurusannya
3.Jarak antar baris las diatur agar menghasilkan hasil yang rapi
4.Penempatan alat dan bahan

Bahan-Bahan Yang Digunakan :


1.Plat baja tebal 6 mm, ukuran 100 x 50 mm
2.Elektroda 26 mm

Peralatan yang digunakan :


1.Ragum meja 7. Mistar baja
2.Penggores baja 8. Kikir
3.Palu terak 9. Gergaji besi
4.Sikat kawat 10. Siku-siku
5.Apron 11. Topeng las
6.Mesin las listrik dan perlengkapannya 12. Sarung tangan kulit

51
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Langkah Kerja :
1.Siapkan peralatan dan bahan serta perlengkapan keselamatan yang akan dipakai
2.Lukis plat sesuai dengan gambar kerja
3.Potong plat sesuai dengan gambar rencana
4.Rapikan sisi plat dengan kikir untuk menghilangkan bram-bram 5.Dengarkan
Instruktur dalam menjelaskan cara pengguaan las listik, tanyakan bila
ada yang tidak dimengerti
6.Bila sudah siap lakukan pengelasan dari arah kiri ke kanan dimulai dari baris
pertama dengan sudut kemiringan * 70* pada sisi kiri dan kanan tetap 90*, serta
jarak elektroda ke plat sama dengan elektroda
7.Lakukan pengelasan baris berikutnya seperti pada baris pertama yaitu pada baris
terakhir untuk menghindari pembengkokkan sampai selesai
8.Setelah pengelasan selesai, lakukan pembersihan terak dengan menggunakan palu
terak dan sikat kawat
9.Apabila akan melakukan pengelasan tetapi apinya terputus, maka terak harus
dibersihkan terlebih dahulu agar rigi-rigi las dapat menyatu.
Gambar Kerja

52
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Hasil Kerja :

53
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB 3 : Mengelas dengan Las Listrik


JUDUL : Menyambung 2 buah pelat
INSTRUKTUR : Akhmad Mirza

Tujuan :
1.Mahasiswa diharapkan dapat membuat sambungan butt weld menggunakan las listrik.
2.Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti cara menggunakan mesin las listrik
dengan baik dan benar.

Bahan-Bahan Yang Digunakan :


1.Pelat ( 5 x 100 x 150 ) mm
2.Batang elektroda

Peralatan Yang Digunakan :


1.Ragum meja 8. Mistar baja
2.Penggores baja 9. Kikir
3.Palu terak 10. Gergaji besi
4.Sikat kawat 11. Siku-siku
5.Apron 12. Topeng las
6.Mesin las listrik dan perlengkapannya 13. Tang
7.Sarung tangan kulit

Langkah Kerja :

Las Butt weld


1.Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan dibutuhkan
2.Mulailah memotong plat baja dengan ukuran 37.5 x 100 mm sebanyak 2 ( dua ) buah

54
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.Kikir salah satu sisi hingga rata


4.Rapatkan plat tersebut hingga berjarak Ø Elektroda
5.Mengelas plat tersebut dengan menggunakan las listrik
6.Mengunci kedua ujung benda kerja dengan las titik agar memudahkan pengelasan.
7.Memulai pengelasan dari ujung plat secara menerus
8.Apabila akan melakukan pengelasan tetapi apinya terputus, maka terak harus
dibersihkan terlebih dahulu agar rigi-rigi las dapat menyatu
9.Bersihkan kerak hasil pengelasan dengan palu kerak agar mendapatkan hasil yang
diinginkan.

Gambar Kerja :

38

100

55
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Hasil Kerja :

56
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB 4 : Mengelas dengan Las Listrik


JUDUL : Membuat Sambungan T
INSTRUKTUR : Akhmad Mirza

Tujuan :
1.Mahasiswa diharapkan dapat membuat sambungan butt weld menggunakan las listrik.
2.Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti cara menggunakan mesin las listrik
dengan baik dan benar.

Bahan-Bahan Yang Digunakan :


1.Pelat ( 5 x 100 x 150 ) mm
2.Batang elektroda

Peralatan Yang Digunakan :


1.Ragum meja 8. Mistar baja
2.Penggores baja 9. Kikir
3.Palu terak 10. Gergaji besi
4.Sikat kawat 11. Siku-siku
5.Apron 12. Topeng las
6.Mesin las listrik dan perlengkapannya 13. Tang
7.Sarung tangan kulit

Langkah Kerja :
Las Kampuh I
1.Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan dibutuhkan
2.Mulailah memotong plat baja dengan ukuran 37.5 x 100 mm sebanyak 2 (dua) buah
3.Kikir salah satu sisi hingga rata

57
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4.Rapatkan plat tersebut hingga berbentuk “T”


5.Mengelas plat tersebut dengan menggunakan las listrik
6.Mengunci kedua ujung benda kerja dengan las titik agar memudahkan pengelasan.
7.Memulai pengelasan dari ujung plat secara menerus
8.Apabila akan melakukan pengelasan tetapi apinya terputus, maka terak harus
dibersihkan terlebih dahulu agar rigi-rigi las dapat menyatu
9.Bersihkan kerak hasil pengelasan dengan palu kerak agar mendapatkan hasil yang
diinginkan
Gambar Kerja

100 Las Listrik

38

Hasil Kerja

58
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB 5 : Mengelas dengan Las Listrik


JUDUL : Membuat Sambungan Rangka Baja Kuda-kuda
INSTRUKTUR : Akhmad Mirza

Tujuan :
1.Mahasiswa diharapkan dapat membuat sambungan rangka baja kuda-kuda
menggunakan las listrik.
2.Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti cara menggunakan mesin las listrik
dengan baik dan benar.

Bahan-Bahan Yang Digunakan :


- Plat Baja Siku (∟) uk. 25 x 25 x 2
- Plat Baja tebal 3 mm.

Peralatan Yang Digunakan :


1.Ragum meja 8. Mistar baja
2.Penggores baja 9. Kikir
3.Palu terak 10. Gergaji besi
4.Sikat kawat 11. Siku-siku
5.Apron 12. Topeng las
6.Mesin las listrik dan perlengkapannya 13. Tang
7.Sarung tangan kulit

Langkah Kerja :

1. Menyiapkan skets/gambar benda kerja yang akan dibuat.


2. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
3. Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

59
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4. Memotong benda kerja sesuai dengan ukuran dan mengikir ujung permukaan benda
kerja tersebut hingga rata.
5. Atur perletakan benda kerja dengan baik.
6. Kunci kedua sisi yang berlawanan benda kerja dengan cara mengelas sisi yang
dikehendaki sebaiknya yang tengah dulu agar tak terjadi perubahan bentuk.
7. Bersihkan dan pastikan bahwa benda kerja sudah benar benar dalam posisi ketegak
lurusan yang benar.
8. Lanjutkan pengelasan dengan mengulang dari salah satu titik pengunci lakukan tanpa
berhenti pada las listrik dengan tujuan mendapatkan hasil yang baik.
9. luruskan dan bersihkan sisi bekas potongan dengan kikir.
10. Sebelum mengelas, pastikan peralatan keamanan telah terpasang dengan baik.
11. Atur potongan bahan tersebut sesuai rencana dan keadaan siku.
12. Mulailah mengelas hingga selesai.
13. Utamakan keselamatan kerja

Gambar Kerja :

60
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

61
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

62
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB 6 : Mengelas dengan Las Listrik


JUDUL : Membuat Rangka Kursi dan Meja Baja
INSTRUKTUR : Akhmad Mirza

Tujuan :
1.Mahasiswa diharapkan dapat rangka kursi dan meja menggunakan las listrik.
2.Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti cara menggunakan mesin las listrik
dengan baik dan benar.

Bahan-Bahan Yang Digunakan :


 Besi Hollow (2 x 4 cm)
 Besi Hollow (4 x 4 cm)

Peralatan Yang Digunakan :


1.Ragum meja 8. Mistar baja
2.Penggores baja 9. Kikir
3.Palu terak 10. Gergaji besi
4.Sikat kawat 11. Siku-siku
5.Apron 12. Topeng las
6.Mesin las listrik dan perlengkapannya 13. Tang
7.Sarung tangan kulit

Langkah Kerja Rangka Kursi :


1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan dibutuhkan
2. Mempelajari gambar kerja
3. Memotong besi hollow sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja
a. potong besi hollow 4x4 dengan panjang 62,5 cm sebanyak 4 buah

63
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. potong besi hollow 4x4 dengan panjang 55 cm sebanyak 4 buah

c. potong besi hollow 2x4 dengan panjang 62,5 cm sebanyak 4 buah

d. potong besi hollow 2x4 dengan panjang 45 cm sebanyak 2 buah

e. potong besi hollow 2x4 dengan panjang 58 cm sebanyak 2 buah

f. potong besi hollow 2x4 dengan panjang 50 cm sebanyak 1 buah (lurus)

g. potong besi hollow 2x4 dengan panjang 37 cm sebanyak 1 buah (lurus)


4. Besi hollow dipotong dengan ujung besi dipotong miring 45̊
5. Kemudian satukan potongan besi hollow tersebut sesuai dengan gambar kerja
yang ada, dengan menggunakan las listrik menjadi bagian-bagian kursi baja sesuai
gambar kerja.
6. Pelu diperhatikan untuk perangkaian bagian 2 dengan bagian 1, untuk ketinggian
pengelasan bagian 2 pada pagian 1 adalah 30 cm dari dasar. Dan untuk
kemiringan pengelasan bagian 3, bisa dilakukan dengan cara mengelas bagian 3
sejauh 5 cm dari tepi bagian 2 kemudian ditegakkan dan di las di bagian 1a dan
1b.
7. Pastikan seluruh bagian terpasang kuat, agar dapat menahan beban
Lakukan pengelasan sesuai prosedur yang ada.

64
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Langkah Kerja Rangka Meja :

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan dibutuhkan


2. Mempelajari gambar kerja
3. Memotong besi hollow sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja
a. potong besi hollow 4x4 dengan panjang 50 cm sebanyak 8 buah
b. potong besi hollow 2x4 dengan panjang 50 cm sebanyak 4 buah
c. potong besi hollow 2x4 dengan panjang 42 cm sebanyak 1 buah (lurus)
4. Besi hollow dipotong dengan ujung besi dipotong miring 45̊
5. Kemudian satukan potongan besi hollow tersebut sesuai dengan gambar kerja yang
ada, dengan menggunakan las listrik menjadi bagian-bagian meja baja sesuai
gambar kerja.
6. Pelu diperhatikan untuk perangkaian bagian 2 dengan bagian 1, untuk ketinggian
pengelasan bagian 2 pada pagian 1 adalah 20 cm dari atas.
7. Pastikan seluruh bagian terpasang kuat, agar dapat menahan beban
8. Lakukan pengelasan sesuai prosedur yang ada.

65
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang talah dilaksanakan dapat saya simpulkan bahwa :
1. Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik, perlu latihan dalam jangka waktu
yang tidak singkat
2. Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil lasan. Jika
terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan bahan
dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar. Bila terlalu
lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar dan kuat, hal ini dapat
menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya).
3. Oleh karena itu kecepatan elektroda harus tepat dan stabil.Bila elektroda baru dipasang
(masih panjang) maka ada kemungkinan ujung elektroda tidak stabil saat digunakan
untuk mengelas. Seperti tangan kita gemetar. Tetapi jika elektroda sudah setengah
dalam mengelas ini relatif cukup stabil.
4. Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil lasan. Jika terlalu
dekat elektroda bisa nempel pada benda kerja dan jika terlalu jauh lelehan elektroda
tidak akan menumpuk dan jika sangat jauh elektroda akan mati.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :


1. Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum
pengelasan sebaiknya melakukan latihan beberapa kali untuk melatih keterampilan dan
insting mengelas sehingga saat praktikum tidak perlu pemanasan terlalu lama.

66
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak


3. Bagi pembaca setelah membaca laporan ini semoga dapat berguna , karena suatu saat
nanti kita kan mempraktikannya sehingga kita harus mempelajari seluk beluk las gas ,
dan ketika kita praktik kan mengurangi sedikit kecelakaan.

67

Anda mungkin juga menyukai