Anda di halaman 1dari 9

Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

BAB I
HAND BORING
(BOR TANGAN)

1.1 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengambil contoh tanah terganggu dan tak terganggu
2. Untuk mengetahui indikasi variasi wn vs kedalaman
3. Untuk mengetahui profil (struktur lapisan) tanah
4. Untuk mengetahui letak muka air tanah

1.2 Teori Dasar


Pemboran tanah adalah pekerjaan yang paling umum dan paling
akurat dalam survey geoteknik dilapangan. Pemboran tanah yang dimaksud
adalah pembuatan lubang tanah dengan menggunakan alat bor manual
ataupun alat bor mesin, dengan tujuan antara lain :
a. Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor atau core
barel.
b. Untuk memasukkan alat tabung pengambil contoh tanah asli pada
kedalaman yang dikehendaki.
c. Untuk memasukkan alat uji penetrasi baku (standard penetration test)
atau yang disebut SPT.
d. Untuk memasukkan alat uji lainnya.

Metode-metode paling penting untuk melakukan penyelidikan tanah


dilapangan adalah sebagai berikut :
1. Driling (pemboran)
2. Trial pits (sumur percobaan)
3. Sampling (pengambilan contoh tanah)
4. Penetration test (percobaan penetrasi)
5. Vane shear test

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

1. Driling (pemboran) menggunakan bor tangan (hand boring)


Bor tangan mempergunakan berbagai macam “auger” pada ujung
bagian bawah dari serangkaian stang-stang (roda) bor. Bagian atas dari
rangkaian stang bor ini mempunyai tungkai (handle) yang dipakai untuk
memutar alat tersebut. Dalam beberapa hal sering dipakai tripod (kaki
tiga) dengan katrol dan tali yang dipakai untuk mencabut kembali stang-
stang dan augernya dari lubang bor tersebut. Dengan menggunakan
tripod pemboran mencapai 15 meter. Tanpa menggunakan tripod
pemboran hanya mencapai kedalaman 8 – 10 m. Bor tangan hanya
digunakan pada tanah yang cukup lunak, terutama dalam lempung lunak
(soft clay) sampai lempung tegih (firm clay), dan tidak mungkin
melakukan pemboran tangan dalam batuan lunak (soft rock) atau dengan
kerikil padat (dense gravel) dan sebagainya. Euger type “iwan” adalah
yang paling umum digunakan.

2. Trial Pits (sumur percobaan)


Sumur percobaan atau sumur penyelidikan adalah lubang hasil
penggalian tanah dengan tangan ukuran dimeter kira-kira 1 sampai 1,5
meter. Lubang-lubang percobaan mempunyai keuntungan yaitu bahwa
lubang ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang susunan lapisan
tanah dan kita juga dapat mengambil contoh tanah berupa potongan-
potongan besar dari dasar atau dinding lubang tersebut. Tujuan utama
dari pembuatan lubang bor dan penggalian sumur adalah untuk
mengetahui apa saja jenis tanah dan berapa ketebalan dari bermacam-
macam lapis tanah yang dijumpai.

3. Soil Sampling (pengambilan contoh tanah)


Sebagai lanjutan dari catatan-catatan yang diteliti tentang lapisan-
lapisan tanah ini, biasanya kita perlu melakukan penyelidikan lanjutan
mengenai sifat-sifat dari lapisan tersebut, misalnya mengenai kadar air
(water content), kekuatan (strength), daya rembes air dan sebagainya.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

Penyelidikan ini biasanya dilakukan di laboratorium, dan untuk


kepentingan ini kita perlu mendapat contoh dari lubang bor atau lubang
percobaan dan membawanya kembali ke laboratorium. Contoh tanah ini
ada dua macam yaitu contoh asli (undisturbed) dan contoh tidak asli
(disturbed). Contoh tidak asli (disturbed sample) tanpa adanya usaha-
usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur asli dari tanah tersebut.
Contoh-contoh ini biasanya dibawa ke laboratorium dalam tempat
tertutup (kaleng atau tempat plastik) sehingga kadar airnya tidak akan
berubah. Bila mana tidak ada kebutuhan untuk mempertahankan contoh-
contoh tersebut pada kadar airnya yang asli, maka contoh-contoh tersebut
dapat dibiarkan terbuka. Contoh tidak asli ini dapat dipakai untuk segala
penyelidikan yang tidak memerlukan contoh asli, seperti ukuran butiran,
batas-batas atterberg, pemadatan, berat jenis dan sebagainya. Contoh asli
(undisturbed sample) adalah suatu contoh tanah yang masih
menunjukkan sifat-sifat asli dari tanah yang apa adanya. Contoh-contoh
ini tidak mengalami perubahan dalam struktur, kadar airnya (water
content), atau sususnan kimia. Contoh yang benar-benar asli tidak
mungkin diperoleh, akan tetapi dengan teknik pelaksanaan sebagaimana
semestinya dan cara pengamatan yang tepat, maka kerusakan terhadap
contoh bisa dibatasi sekecil mungkin. Contoh asli dapat dipakai dengan
mengambil tabung-tabung, core barrels, atau dengan mengambilnya
secara langsung dengan tangan, sebagai contoh dalam bentuk bongkahan-
bongkahan.

1.2.1 Tabung Contoh (Sample Tubes)

Alat ini berupa silinder berdinding tipis yang disambung


dengan suatu alat yang disebut pemegang tabung contoh (sample
tubes holding device). Alat ini terutama dipakai untuk lempung, yang
lunak sampai yang sedang. Tabung contoh ini dimasukkan ke dalam
dasar tabung bor, dan kemudian ditekan atau dipukul ke dalam tanah
asli yang akan diambil contohnya pada dasar lubang bor. Tabung-

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

tabung contoh yang biasanya dipakai disini mempunyai diameter


dalam ± 7 cm. Derajat kerusakan contoh-contoh tanah yang diambil
dengan menggunakan tabung contoh ini tergantung pada beberapa hal
berikut ini :
a) Keadaan dan ukuran tabung contoh
1. Tebal dinding harus setipis mungkin
Perbandingan luasnya jangan lebih dari 10 %
D 2 −D
O 12
≤ 10 %
D
12

Dimana : D1 = Diameter dalam tabung


D2 = Diameter luar tabung
2. Permukaan dalam dan luar dari tabung harus licin.
3. Ujung pemotong tabung harus cukup terpelihara,
serta mempunyai bentuk dan ukuran tertentu.
b) Cara pelaksanaan
Tabung dan contoh sebaiknya ditekan ke dalam tanah secara
langsung dan jangan dipukul. Ini biasanya hanya bila tersedia alat
bor mesin (Driling ring).
c) Cara membuat lubang bor
Tanah pada dasar lubang harus betul-betul asli, dan sebelum
tabung dimasukkan, kotoran serta lumpur terlebih dahulu harus
dikeluarkan dari lubang bor. Setelah tabung contoh ditekan ke
dalam tanah, hendaknya dibiarkan dulu selama beberapa menit,
dengan maksud untuk memberikan kesempatan terjadinya
peletakan antara tanah dengan permukaan dinding tabung.
Kemudian tabung contoh ini diputar kira-kira 180º, untuk
memotong tanah pada dasar tabung, sebelum mencabutnya
kembali. Setelah contoh tanah diambil dari lubang bor, kemudian
tabung tersebut ditutup dengan paraffin pada kedua ujunya, untuk
mencegah terjadinya pengeringan, dan kemudian dibawa ke
laboratorium untuk diselidiki.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

1.2.2 Contoh-Contoh Core Barrel (Core Barel Sample)


Dalam bahan-bahan yang keras, tabung contoh seperti yang
dijelaskan tadi tidak dapat dipakai, dan untuk kepentingan ini
digunakan alat core barrel, untuk mendapatkan contoh asli. Bila
contoh asli nantinya diperlukan untuk diselidiki lebih lanjut di
laboratorium, maka kemudian harus diikatkan baik-baik dan ditutup
pada kedua ujungnya dengan paraffin, untuk mencegah pengeringan.
Inti yang diambil dengan core barrel biasanya ditempatkan
dalam kotak-kotak kayu yang bersekat-sekat, dan diletakkan dalam
udara terbuka. Ini berarti bahwa contoh inti tersebut akan menjadi
kering dalam beberapa hari. Inti contoh dari lempung atau tanah
lainnya, yang telah mengering, sedikit sekali kegunaannya bagi para
sarjana teknik yang ingn mengetahui kondisi tanah tersebut.

1.2.3 Contoh-Contoh Bongkahan (Block Sample)


Disini dilakukan pemotongan atau pengambilan tanah secara
langsung dengan tangan, baik pada permukaan ataupun pada dasar
lubang-lubang percobaan. Untuk mengangkatnya ke laboratorium,
contoh ini harus ditutup seluruhnya dengan paraffin, dan ditempatkan
dalam tempat yang kuat. Keuntungan dari pengambilan block sample
(contoh berbentuk bongkahan ) adalah :
1. Kerusakan-kerusakan yang terjadi lebih sedikit.
2. Contoh yang diambil dapat lebih besar.
3. Hal ini memungkinkan kita untuk memilih secara tepat
kedalaman dan posisi dari mana contoh tersebut akan diambil.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

1.3 Persiapan Sampel


1. Menentukkan lokasi yang akan diambil contohnya serta membersihkan
permukaannya dari rerumputan atau benda-benda lainnya.
2. Merangkai mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar.

1.4 Alat dan Bahan Yang Digunakan


1. Bor tangan dengan komponen sebagai berikut :
a. Mata Bor (Hand Auger)
b. Batang Bor (Extension Rod)
c. Kepala Pemutar dan Stang Pemutar
d. Kepala Pengambil Contoh
e. Kepala Pemukul (digunakan untuk tanah keras)
f. Pahat (digunakan untuk tanah keras)
2. Sepasang kunci pipa dan sikat baja
3. Palu 5 kg
4. Tabung contoh dari baja berdinding tipis
5. Lilin (Paraffin) untuk menutup tabung
6. Pita pengukur untuk mengukur kedalaman muka air tanah dan posisi
lubang bor

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

1.5 Prosedur Percobaan


1. Melakukan pengeboran dengan memutar mata bor sambil ditekan.
2. Mengamati semua tanah yang dikeluarkan dari lubang bor dan
diklasifikasikan berdasarkan kondisi visual (mencatat pada formulir
isian).
3. Pada interval ke dalaman tertentu (setiap kedalaman 0,2 meter atau pada
saat diketemukan lapisan tanah yang berbeda dari sebelumnya).
Mengambil contoh tanah tak terganggu dengan menekan tabung tipis ke
dalam dasar lubang bor.
4. Meratakan permukaan tanah dalam tabung dan menutup dengan paraffin
untuk menghindari pengaruh luar dan siap dibawa ke laboratorium.
5. Memberikan label pada setiap sample yang memuat nomor titik bor,
nomor sample dan kedalaman sample.
6. Untuk pengujian sifat fisik dapat diambil contoh terganggu dengan
menggunakan kantong plastik.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

1.7 Kesimpulan Dan Saran


1.7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengambilan sampel tanah di lapangan
menggunakan alat bor manual diperoleh struktur lapisan tanah sebagai
berikut :
1. Pada permukaan tanah (Top Soil) terdapat tumbuh-tumbuhan
seperti akar-akar rumput pada kedalaman 0,00 m – 0,40 m.
2. Pada kedalaman 0,40 m – 1,60 m diperoleh jenis tanah berpasir,
berwarna coklat muda dan kering.
3. Pada kedalaman 1,60 – 2,60 m diperoleh jenis tanah lempung
bercampur pasir, berwarna coklat muda dan agak lembab.
4. Kedalaman tanah 2,60 m – 3,20 m diperoleh jenis tanah lempung,
berwarna coklat tua dan lembab.

1.7.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan hand boring sebaiknya
praktikan terlebih dahulu sudah mempelajari tentang janis-jenis tanah
dan memiliki pengetahuan tentang klasifikasi tanah agar dalam
mendiskripsikan tanah pada praktikum tidak keliru.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

Gambar Alat Percobaan

1
2

Mata bor tipe iwan auger


3

Bor tangan

1. Stang pemutar
2. Kepala pemutar (T-piece)
3. Batang bor Pemutar tabung contoh

Pahat Kepala pemukul

Peralatan Hand Boring

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016

Anda mungkin juga menyukai