Anda di halaman 1dari 17

HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

BAB IX
MINOR LOSSES – KONTRAKSI

9.1 Tujuan
Menentukan besarnya kehilangan tinggi tekan akibat kontraksi tiba-tiba.

9.2 Alat-alat Percobaan dan Gambar Alat Percobaan

9.2.1 Alat-Alat Percobaan

1. Satu set alat kehilangan tinggi tekan


2. Stopwatch
3. Manometer H20 dan air raksa (Hg)
4. Bangku kerja hidrolik
5. Flow metric
9.2.2 Gambar Alat Percobaan
Sekat pengatur untuk percobaan
Minor Losses - Kontraksi Minor Losses Ekspansi

M M
a a
n n
o
o
m
e m
t e
e t
r e
r
A
i A
r i
r
R
a
k Minor Losses H
2
s Kraan bukaan debit
- Kontraksi o
a

H
g
Tombol on/off

flowmeter Bak Penampung air


Pompa air

Gambar 9.1 Sketsa Satu Set Alat Kehilangan Tinggi Tekan

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

Gambar 9.2 Satu set alat kehilangan tinggi tekan


(Sumber: Dokumentasi Praktikum Hidrolika Laboratorium Hidrolika 2017)

Gambar 9.3 Stopwatch


(Sumber: Anonim)

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

Gambar 9.5 Manometer air raksa


Gambar 9.4 Sketsa manometer air raksa (Sumber: Dokumentasi Praktikum
Hidrolika Laboratorium Hidrolika
2017)

Gambar 9.6 Sketsa flowmeter Gambar 9.7 Flowmeter


(Sumber: Dokumentasi Praktikum Hidrolika
Laboratorium Hidrolika 2017)

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

Gambar 9.8 Sketsa bangku kerja hidrolik

Gambar 9.9 Bangku kerja hidrolik


(Sumber: Dokumentasi Praktikum Hidrolika Laboratorium Hidrolika 2017)

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16
Keterangan Gambar Untuk Minor Losses Kontraksi.
bagian yang ditinjau (Minor losses Kontraksi)
arah aliran air
1 = Pipa diameter 10 mm
2 = Pipa diameter 13 mm
3 = Pipa diameter 18 mm.
4 = Pipa diameter 17 mm.
5 = Sekat pengatur untuk percobaan Minor Losses Konstraksi.
6 = Sekat pengatur untuk percobaan Minor Losses Ekspansi.
7 = Pipa percobaan Minor Losses Ball Valve.
8 = Pipa percobaan Minor Losses Tekukan 45o.
9 = Pipa sambungan untuk percobaan Minor Losses Tekukan 45o.
 10 = Kran pengatur untuk percobaan Minor Losses Gate Valve.
 11 = Kran pengatur untuk percobaan Minor Losses Ball Gate Valve.
 12 = Pipa untuk percobaan Minor Losses parallel.
 14 = Pipa percobaan Minor Losses Belokan 90o.
 15 = Pipa sambungan untuk percobaan Minor Losses Tekukan 90o.
 16 = Colokan untuk selang penghitung kehilangan tinggi tekan.
 17 = Pipa percobaan Venturi Meter.
 18 = Pipa penghubung.
 19 = Contoh potongan kecil dari pipa – pipa yang digunakan.
 20 = Manometer Air Raksa (Hg).
 21 = Manometer Air (H2O).
 22 = Bak penampung air.
 23 = Bangku Kerja Hidrolik.
 24 = Pompa Air.
 25 - 27 = Skala perhitungan maksimum flowmeter.
 26 = Tombol On/Off.
 29 = Kran selang Kehilangan Tinggi Tekan.
V2 – V6 = kran pengatur bukaan debit.

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

9.3 Dasar Teori


Minor losses adalah kehilangan tinggi tekan akibat perubahan geometri
pipa. Contohnya adalah kehilangan tinggi tekan karena kontraksi tiba-tiba,
ekspansi tiba-tiba, dan tikungan pada pipa.
Rugi Minor adalah rugi yang disebabkan gangguan lokal seperti pada
perubahan penampang, adanya katup, belokan elbow dan lainnya. Kuantitas dari
rugi minor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Kontunuintas
.Koefisian rugi (K) merupakan fungsi geometri dan bilangan Reynolds (Re), tetapi
hampir semua komponen kehilangan energi disebabkan oleh turbulensi. Koefisien
rugi (K), biasanya dianggap independent atau tidak tergantung pada bilangan
Reynolds (Re). Cara lain yang digunakan untuk menghitung rugi lokal adalah
metode panjang ekivalen. Pada metode ini komponen tersebut digantikan dengan
sebuah pipa lurus yang mempunyai rugi aliran yang sama. Dengan menyamakan
rugi gesekan dengan rugi lokal, panjang ekivalen dapat dihitung.
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi hilangnya energi di dalam
pipa. Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energi pada pipa.
Dengan adanya sambungan dapat menghambat aliran normal dan menyebabkan
gesekan tambahan. Pada pipa yang pendek dan mempunyai banyak sambungan,
fluida yang mengalir di dalamnya akan mengalami banyak kehilangan energi.
Selain sambungan belokan ikut mempengaruhi kehilangan energi dalam pipa.
Energi yang hilang dalam pipa ini tidak akan kembali melainkan diubah ke dalam
bentuk panas.
Jenis-jenis fitting diantaranya :
 Contraction yaitu pipa yang mengalami pengurangan cross sectional area
secara mendadak dari saluran dengan membentuk pinggiran yang tajam.
Tekanan yang melewatinya akan bertambah besar.
 Long bend yaitu belokan panjang pada pipa dengan sudut yang melingkar dan
cross sectional area yang besar sehingga tekanannya kecil.
 Short bend  yaitu belokan pipa seperti long bend tetapi lebih pendek dan cross
sectional area yang lebih kecil sehingga tekanannya lebih besar.

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16
 Elbow bend  yaitu merupakan belokan pada pipa yang membentuk sudut siku-
siku (90o) dengan cross sectional area yang sangat kecil sehingga akan
menimbulkan tekanan yang sangat besar.
Kontraksi Tiba-tiba Dapat Membuat Tekanan Turun Karena Kehilangan
Energi Akibat Turbulensi Dan Meningkatnya Kecepatan (Lihat Gambar)/
Kehilangan Energi Terbesar Pada Ruas C-D Yang Disebut Vena Contracta Dimana
Kecepatan Aliran Jet Tinggi Dan Tekanan Yang Rendah. Energi Kembali Pulih
Ketika Di Ruas D-E. Termasuk Dalam Kehilangan Energi Akibat Kontraksi Tiba-
tiba Adalah Peralihan Pipa Masuk.

Gambar 9.1 : Kehilangan tinggi tekan akibat kontraksi tiba-tiba

Gambar 9.10 Gambar Kehilangan Tinggi Tekan


Sumber : http:// PersamaanBernouli.co.id
Keterangan :

 HGL : Hydraulic Grade Line


 EGL : Energy Grade Line

Persamaan Bernoulli untuk penampang 1 dan 2 :


P1 v12 h2 P2 v22 ………………………..… (9.1)
h1 + + = + + hc
γ 2g + γ 2g
Bila pipa
......... diletakkan horizontal h1 = h2 maka :

P1 v12 P2 v22
….. + = + + hc …………………….…(9.2)
γ 2g γ 2g

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16
Secara teoritis, kehilangan tinggi tekan akibat kontraksi tiba-tiba dinyatakan
dalam bentuk:
V 22
Hc = Kc ……….……..………………(9.3)
2.g

Dimana Kc adalah koefisien kontraksi, yang mana nilainya tergantung pada


perbandingan D2/D1.

V2 Perbandingan diameter pipa kecil terhadap pipa besar, D2 / D1


(m/det
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
)
1 0,49 0,49 0,48 0,45 0,42 0,38 0,28 0,18 0,07 0,03
2 0,48 0,48 0,47 0,44 0,41 0,37 0,28 0,18 0,09 0,04
3 0,47 0,46 0,45 0,43 0,40 0,36 0,28 0,18 0,10 0,04
6 0,44 0,43 0,42 0,40 0,37 0,33 0,27 0,19 0,11 0,05
12 0,38 0,36 0,35 0,33 0,31 0,29 0,25 0,20 0,13 0,06
Tabel 9.1 Nilai koefisien Kc untuk Kontraksi Tiba-tiba
Sumber : Handbook of Hidraulics. Oleh king, H.W and E.F. Brater. 1963

9.4 Prosedur Percobaan dan Prosedur Perhitungan

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16
9.4.1 Prosedur Percobaan

1. Menutup V1,10, V4 di pipa 3 dan 7 di pipa 4

2. Membuka V2 kemudian buka pula V4 di pipa 2

3. Mengontrol debit aliran dengan V6 dan V5 ( tutup V6 )

4. Membuka A dan B atau C dan D setelah menghubungkan


manometer dengan pipa test test untuk memperoleh pembacaan
pada pipa 2

5. Mengulangi minimal 5x dengan selisih debit yang hampir sama

6. Mengukur diameter masing-masing pipa.

9.4.2 Prosedur Perhitungan

1. Menghitung waktu rata-rata (t)


t 1 +t 2+ t 3 +…+ t n
t=
n
2. Menentukan volume (V)

Q = V/t

3. Menghitung debit (Q)

A = ¼ π D2

4. Menentukan kecepatan (v)


Q
v=
A
5. Menghitung perbedaan kehilangan tinggi tekan (Δh)

6. Menghitung head loss ukur (hc ukur).


P 1−P 2
hv = x
γ
7. Menghitung head loss hitung (hc hitung).

v2
hv = Kb
2. g

9.5 Contoh Perhitungan Minor Losses – Kontraksi

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

9.6.2 Grafik

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

Gambar 9.6.2.1 Grafik hubungan antara Q vs hc ukur

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

Gambar 9.6.2.2 Grafik hubungan antara Q vs hc hitung

9.7 Analisa Grafik

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16
a. Grafik Hubungan antara Q versus hc ukur :

 Grafik Hubungan antara Q versus hc ukur diperoleh dengan cara


menghubungkan titik 1, 2 dan 4 serta mengabaikan titik 3 dan 5.
 Grafik hubungan antara Q versus hc ukur berbentuk kurva terbuka ke
bawah.
 Grafik hubungasn antara Q versus hc ukur adalah berbanding lurus,
artinya semakin besar nilai Q maka semakin besar pula nilai hc ukur.

b. Grafik hubungan antara Q versus hc hitung :

 Grafik Hubungan antara Q versus hc hitung diperoleh dengan cara


menghubungkan titik 1, 2, 3 dan 5 serta meregresi titik 4
 Grafik hubungan antara Q versus hc hitung berbentuk kurva terbuka ke
atas.
 Grafik hubungan antara Q versus hc hitung adalah berbanding lurus,
artinya semakin besar nilai Q maka semakin besar pula nilai hc hitung.

9.8 Kesimpulan dan Saran

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16
9.8.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan, hc ukur memiliki nilai yang berbeda dengan hc


hitung yaitu :

 hc ukur berkisar antara 0.734 – 1.842 m


 hc hitung berkisar antara 0.041 – 0.138 m

Besarnya Kehilangan tinggi tekan dipengaruhi oleh :

1. Kecepatan yaitu: V₁ = 0.243 – 0.446 dan V₂ = 1.401 – 2.570 m/s


Kehilangan tinggi tekan dengan kecepatan berbanding lurus
dimana semakin cepat fluida yang melewati pipa maka semakin
tinggi kehilangan tinggi tekan yang terjadi.
2. Besarnya debit aliran yaitu : Q = 0.000062-0.000113 m³/detik
Debit aliran berbanding lurus dengan kecepatan semakin tinggi
debit maka semakin tinggi pula kecepatan.
3. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan debit aliran.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan maka semakin rendah debit
yang mengalir
4. Diameter pipa yang dilalui. Diameter pipa berbanding terbalik
dengan kecepatan dimana semakin besar diameter maka semakin
rendah kecepatan.
 D₁ = 0.018 m
 D₂ = 0.0075 m

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16
9.8.2 Saran
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan harus mengetahui
alat - alat percobaaan serta mampu mengoperasikan alat tersebut.
Sehingga pada saat praktek di laboratorium, praktikan dapat
mengoperasikan alat-alat yang digunakan sehingga mendapatkan data
yang akurat.
2. Saat memulai melakukan praktikum sebaiknya alat dikalibrasi terlebih
dahulu dengan mengeluarkan gelembung udara pada pipa.
3. Pada saat pengukuran waktu dengan stopwatch harus dilakukan
dengan secermat mungkin agar diperoleh data yang lebih akurat.
4. Penyetelan debit seharusnya atau sebaiknya dilakukan dengan
seimbang untuk meperoleh data yang akurat.
5. Dalam melakukan praktikum di dalam laboratorim, praktikan harus
bersungguh-sungguh dalam melakukan percobaan karena selain
mendapatkan data yang akurat kita juga bisa mendapatkan pelajaran
bagaimana cara menggunakan alat percobaan yang benar.
6. Alat praktek di laboratorium agar lebih dipelihara dan dirawat dengan
baik serta perlu adanya penggantian pada alat yang sudah sangat
kurang fungsional.

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4


HIDROLIKA | Civil Engineering‘16

MINOR LOSSES - KONTRAKSI KELOMPOK 4

Anda mungkin juga menyukai