Anda di halaman 1dari 6

Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

BAB X
DCP (Dynamic Cone Penetrometer)

10.1 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengetahui ketebalan lapisan dangkal dari tanah lunak atau
kedalaman sampai batuan.
2. Untuk menentukan daya dukung tanah dangkal secara cepat. Pada
perencanaan perkerasan jalan, baik jalan raya maupun jalan inspeksi
(pada) tanggul saluran irigasi.
3. Untuk pengukuran (dengan cepat) sifat-sifat struktur jalan yang sudah
ada (existing) dengan konstruksi lapisan perkerasan jalan raya yang
materialnya lepas (tak terikat).

10.2 Teori Dasar


DCP atau Dynamic Cone Penetrometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur daya dukung tanah dasar jalan langsung di tempat (In situ).
Daya dukung tanah dasar tersebut diperhitungkan berdasarkan pengolahan
atas hasil test DCP yang dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam
(mm) ujung konus masuk ke dalam tanah.
Alat DCP dapat mengukur tanah sedalam 80 cm secara menerus jika
suatu pelebaran jalan telah ditentukan atau maksimum 120 cm dimana batas
batas lapisan perkerasan yang mempunyai kekuatan berbeda sudah
diidentifikasi dan ketebalan lapisannya sudah diketahui.
Koreksi antara pengukuran dengan DCP dan CBR telah ditetapkan
menurut Van Varen 1969, K lyen dan Van Heerden 1983 dan Smith and Draft
1983 agar hasilnya dapat diinterpretasikan dan dibandingkan dengan
spesifikasi CBR untuk desain lapisan perkerasan jalan.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

10.3 Persiapan di Tempat


1. Merakit instrumen, kelengkapan alat dirakit terlebih dahulu karena pada
umumnya peralatan di simpan dalam keadaan terurai untuk memudahkan
transportasi.
2. Persiapan pengoperasian, letakkan alat yang sudah dirakit pada titik
investigasi yang sudah ditentukan, batang harus dalam posisi vertikal
(tegak lurus selama dioperasikan). Palu dipasang pada batang atas. Alat
siap dioperasikan untuk pembacaan pertama.

10.4 Alat Yang Digunakan


1. Pegangan tangan.
2. Batang (stang) atas.
3. Palu (hammer) 8 Kg.
4. Pelat landas.
5. Cincin pelembab.
6. Pemegang plat landas.
7. Batang (stang) bawah.
8. Penggaris skala (1 m) 1 buah.
9. Konus dengan sudut 60°.
10. Cincin penjepit.
11. Sekrup 3 buah.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

10.5 Prosedur Percobaan


1. Pertama-tama dilakukan pembacaan nol alat (elevasi atau kedalaman)
tanah. Setelah dibersihkan dari kotoran atau rerumputan.
2. Jumlah pukulan dihitung pada setiap pembacaan kedalaman penetrasi 10
mm. Akan tetapi kebanyakan dilakukan pembacaan kedalaman penetrasi
pada setiap 5 – 10 pukulan untuk tanah berbutir baik atau kondisi normal.
3. Untuk pada lapisan Subbase atau Subgrade yang tidak terlalu keras.
Pembacaan penetrasi dilakukan untuk setiap satu sampai dua pukulan.
4. Jika DCP yang dilakukan/digunakan versi yang diperdalam, alat harus
dipukul ke dalam lapisan perkerasan (Pavement) sampai kedalaman 40
sampai 50 cm sebelum stang perpanjangan (tambahan) disambungkan.
Jika hal ini dilakukan maka penggaris skala dipisahkan dari plat dasar
dan stang bawah dipisahkan untuk menerima stang tambahan. Setelah
perakitan kembali, pembacaan penetrasi dilakukan sebelum pengujian
dilanjutkan.
5. Setelah pengujian selesai, alat DCP digeser atau dipindahkan dan diikat
dengan hati-hati agar alat dapat awet dan tahan lama (tidak cepat rusak)
habis.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

10.7 Kesimpulan dan saran


10.7.1 Kesimpulan
1. Untuk ketebalan 6 cm (hn min.) kedalaman penetrasi pukulannya
adalah 1,2 cm/blow, sedangkan nilai CBR yang diperoleh adalah
35,124 % yang merupakan nilai CBR tertinggi.
2. Untuk ketebalan 16,5 cm (hn max.) kedalaman penetrasi
perpukulannya 3,3 cm/blow, nilai CBR yang diperoleh adalah
11,21 % yang merupakan nilai CBR terendah.
3. Untuk nilai rata-rata CBR adalah 13,813%.
4. Dari grafik hubungan antara kedalaman vs CBR (lapangan), dapat
dilihat ternyata semakin dalam penetrasi pukulannya maka
semakin rendah nilai CBR-nya. Dan apabila semakin kecil
penetrasi pukulannya maka semakin tinggi nilai CBR-nya.

10.7.2 Saran
Berhati-hatilah dalam menggunakan alat DCP ini mengingat alat
ini terbuat dari material berat. Selain itu, dibutuhkan ketelitian dalam
melakukan pembacaan agar didapatkan data yang lebih teliti.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

Tabel 10.1 Tabel Lapisan Perkerasan Jalan Raya

Lapisan Perkerasan Jalan Nilai CBR (%)


Subgrade 6 – 19
Sub Base Course 20 - 50
Base Course < 50

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

Gambar Alat Percobaan

Satu set alat DCP

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016

Anda mungkin juga menyukai