PENDAHULUAN
lewat perkuliahan.
daerah/lokasi ditinjau dari kestabilan tanah, daya dukung tanah, gaya geser dan
lain-lain yang memenuhi syarat atau tidak, jika pada lokasi tersebut didirikan
sifat fisik dan mekanika tanah dari percontohan yang diambil di lapangan.
pratikum meliputi :
Penetration (DCP)
1
1.2 Maksud dan Tujuan
(DCP)
(kepadatan) tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan yang dilakukan
dan kepadatan tanah yang dinyatakan dalam berat isi kering dengan memadatkan.
2
BAB II
DASAR TEORI
(DCP)
sangat mudah dan hasilnya dapat diperoleh secara cepat, sehingga lebih ekonomis
lapangan yang tepat, disarankan agar dalam pelaksanaan percobaan ini, dilakukan
Melalui pengujian ini dapat diperoleh sebuah rekaman yang menerus dari
permukaan sub-grade. Lapisan dari material perkerasan yang ada harus dibuang
data lapangan terdiri atas pasangan jumlah tumbukan (n) dan kedalaman penetrasi
(cm).
"Artikel DCP kali ini bedasarkan pada standar ASTM D 6951 - 03"
3
2.2 Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone
CBR telah memenuhi standar, namun jika kepadatan lapisannya masih belum
baik, maka deformasi akibat konsolidasi masih dapat terjadi dan penyebaran
beban ke lapis tanah di bawahnya akan menjadi kurang baik, serta berpotensi
terjadi konsentrasi tegangan pada bagian tertentu dalam lapisan tanah tersebut
keseluruhan
tanah dimana alat yang digunakan yaitu Proctor test dan Sand Cone. Pengujian
membandingkan berat isi kering tanah dilapangan dengan berat isi kering tanah
4
BAB III
PENGUJIAN LABORATORIUM
3.1.1 Peralatan
1) Penumbuk seberat 8 kg (17.6 lb) atau 4.6 kg (10.1 lb) yang dapat
ujungnya.
4) Kerucut (conus), yang terbuat dari baja keras dengan sudut puncak 60
5
Gambar. 3.1 Alat dan Sketsa DCP
6
3.1.2 Prosedur Percobaan
3) Lakukan penumbukan dengan palu yang dijatuhkan bebas, ukur dan catat
4) Apabila jenis tanah yang diuji sangat keras (penetrasi kurang dari kira-kira
berturut-turut,
hendak dievaluasi,
dengan arah ke atas pada baut pembatas tinggi jatuh (uper stop),
7
6) Akibat dari langkah pada point (6) yang dilakukan secara berulang-ulang,
dengan mengatur baut pembatas tinggi jatuh pada posisi yang tepat.
3.1.3 Perhitungan
Pada perhitungan kali ini, kita bisa dengan cepat mendapatkan nilai CBR
dari hasil pengujian dengan melihat pada tabel yang ada di dalam standar ASTM
8
3.2 Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone
bahan pengikat
tergenang;
dua angka dibelakang koma. Lapisan tanah atau lapis pondasi bawah berupa sirtu
dan batu pecah yang akan diuji yang mengandung butir berukuran tidak lebih dari
3.2.1 Peralatan
1) botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter
9
3) corong kalibrasi pasir dengan diameter 16,51 cm dan pelat corong
kuas,pahat
gram.
10
b) Penentuan berat isi pasir yang digunakan
Untuk menentukan berat isi pasir, isilah botol dengan pasir, lalu
ditimbang beratnya dan dihitung dengan rumus di samping.
11
c) Penentuan berat pasir dalam corong
12
e) Pengambilan tanah/lapis dasar pondasi yang diuji
Pelaksanaan pengambilan tanah/lapis dasar pondasi yang
diuji adalah sebagai berikut
ratakan permukaan tanah atau lapis dasar pondasi yang
diuji
tempatkan plat untuk dudukan corong pasir ukuran 30,48
cm x 30,48 cm dengan lubang berdiameter 16,51 cm pada
permukaan tanah
kokohkan kedudukan plat dudukan corong dengan pasak
atau paku pada keempat sisinya
gali lubang dengan kedalaman 10 cm - 15 cm pada lubang
plat corong
pastikan seluruh partikel lepas hasil penggalian tidak ada
yang tertinggal dalam lubang
masukkan semua tanah atau bahan lapis dasar pondasi yang
digali dalam wadah/kaleng tertutup yang sudah diketahui
beratnya, lalu ditimbang
13
f) Pengukuran dengan pasir uji
14
h) Hasil pengujian dengan sand cone
berat isi kering tanah atau material lapis dasar pondasi, yang
diperiksa.
15
3.3 Pengujian Pemadatan (Standar & Modified)
3.3.1 Peralatan
Pada pengujian Pemadatan Modified alat dan bahan hampir sama dengan
pengujian Pemadatan Standar, perbedaannya pada pengujian Pemadatan
Modified menggunakan :
16
Sample tanah tersebut dibagi menjadi 5 bagian masing-masing
dengan berat 4,5 kg. Kemudian pada masing-masing bagian
ditambahkan sebanyak 100ml, 200ml, 300ml, 400ml, 500 ml atau
secukupnya sesuai kondisi tanah kemudian dieramkan selama
kurang lebih satu hari.
Masing-masing sample yang sudah di campur air, (mulai dari kadar
100 ml), di ratakan pada wadah (nampan) dan kemudian dibagi
menjadi 3 bagian dengan asumsi pembagian beratnya sama rata.
Mulai dari bagian sample yang pertama dimasukkan kedalam
tabung pemadatan (terdiri dari tabung atas dan tabung bawah),
kemudian dipadatkan dengan tumbukan proctor seberat 2,45 kg
dan tinggi jatuh 30,5 cm yang dijatuhkan bebas sebanyak 56 kali
merata keseluruh permukaan sample sebagai lapisan ke-1.
Kemudian dilanjutkan ke lapisan ke-2 dan ke-3 dengan prosedur
yang sama.
Setelah prosedur penumbukan, sample tanah dipotong hingga
bagian atas tabung bawah, dengan asumsi kepadatan merata mulai
pada bagian tersebut.
Timbang dan catat berat tanah beserta mold.
Lakukan pemeriksaan kadar air pada sample yang sudah ditimbang
dengan mengambil sedikit sampel pada bagian permukaan, bagian
tengah dan bagian bawah.
2) Pengujian Pemadatan Modified
17
Mulai dari bagian sample yang pertama dimasukkan kedalam
tabung pemadatan (terdiri dari tabung atas dan tabung bawah),
kemudian dipadatkan dengan tumbukan proctor seberat 4,54 kg
dan tinggi jatuh 45,72 cm yang dijatuhkan bebas sebanyak 56 kali
merata keseluruh permukaan sample sebagai lapisan ke-1.
Ulangi langkah 3) untuk lapisan ke-2 sampai ke-5.
Setelah prosedur penumbukan, sample tanah dipotong hingga
bagian atas tabung bawah, dengan asumsi kepadatan merata mulai
pada bagian tersebut.
Timbang dan catat berat tanah beserta mold.
Lakukan pemeriksaan kadar air pada sample yang sudah ditimbang
dengan mengambil sedikit sampel pada bagian permukaan, bagian
tengah dan bagian bawah.
18
BAB IV
19
Jalan Darmapala No.1A, Bukit Lama, Kec. Ilir Barat 1, Kota
20
c) Titik 3 Koordinat ( S 2º59’33.6768” E 104º43’32.1312” )
21
4.2 Hasil Pengujian Sand Cone
NO. CONTOH 01
22
Kadar Air % 7,0 7,05
Kadar Air rata – rata . W % 7,0
Ket. Hasil rata-rata Kadar air = 7,0 % (Berdasarkan no. NRP Sulianto
18.410.007)
NO. CONTOH 01
Ket. Hasil rata-rata Kadar air = 3,1 % (Berdasarkan no. NRP Janriko
Romansyah 18.410.031)
NO. CONTOH 01
Ket. Hasil rata-rata Kadar air = 3,0 % (Berdasarkan no. NRP Benteng Sati
Oktario 18.410.030)
23
4.3 Hasil Pengujian Pemadatan ( Standar & Modified )
4.3.1 Perhitungan
Perhitungan Berat Isi Basah
B 2−B 1
= (gram/cm3 )
v
= Berat Isi basah (gram/cm3 )
B1 = Berat cetakan dan keeping alas (gram)
B2 = Berat cetakan, keping alas dan benda uji (gram)
V = Isi cetakan (cm3 )
Perhitungan Berat Isi Kering
❑
γd = (1+ω)
24
Penambahan Air ml 200 300
Berat tanah kering + Berat cawan gr 72,5 90,7 72,5 84,1 85,9 80,7
25
Gs . γw .
γd =
1+ ω .Gs
26
BAB V
KESIMPULAN
27
DAFTAR PUSTAKA
28
FOTO DOKUMENTASI
29
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................2
1.2.1 Pengujian Penetrasi Kerucut Dinamis / Dynamic Cone
Penetration (DCP)........................................................................2
1.2.2 Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone...................2
1.2.3 Pengujian Pemadatan (Standar & Modified)...............................2
BAB II DASAR TEORI....................................................................................3
2.1 Pengujian Penetrasi Kerucut Dinamis / Dynamic Cone Penetration
(DCP)....................................................................................................3
2.2 Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone............................4
2.3 Pengujian Pemadatan ( Standar & Modified )......................................4
BAB III PENGUJIAN LABORATORIUM........................................................5
3.1 Penetrasi Kerucut Dinamis / Dynamic Cone Penetration (DCP)..........5
3.1.1 Peralatan......................................................................................5
3.1.2 Prosedur Percobaan.....................................................................7
3.1.3 Perhitungan..................................................................................8
3.2 Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone.............................................9
3.2.1 Peralatan......................................................................................9
3.2.2 Prosedur Percobaan...................................................................10
3.3.1 Peralatan....................................................................................16
3.3.2 Prosedur dan Percobaan.............................................................16
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN...................................19
4.1 Penetrasi Kerucut Dinamis / Dynamic Cone Penetration (DCP)........19
4.1.1 Penumbukan DCP......................................................................19
30