Anda di halaman 1dari 18

Modul Praktikum : California Bearing Ratio ( CBR ) Test

Tanggal Praktikum : Senin, 19 April 2021


Lokasi Praktikum : Lab. Mekanika Tanah
Penyusun Modul : Danu Ardianto (1211900041)
Asisten Penanggung Jawab : Wulan Nur Fatimah (1211800029)

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Maksud dan Tujuan


Maksud serta tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai CBR
(California Bearing Ratio) tahan atau campuran tanah agregat yang dipadatkan
di laboratorium dengan kadar air tertentu pada kondisi unsoaked (tidak
terendam).

I.2 Dasar Teori


California bearing ratio (CBR) adalah perbandingan antara beban yang
sanggup dipikul tanah terhadap beban standard pada tingkat penurunan tertentu.
Sampel disiapkan pada mold CBR dengan memperkirakan kadar airnya
mendekati kadar air optimum. Kemudian sampel dipadatkan dengan tiga variasi,
yaitu 15, 25, dan 55 tumbukan.

Lapisan tanah yang akan dipakai sebagai lapisan sub-base atau sub-grade
suatu konstruksi jalan pada umumnya memerlukan proses pemadatan agar
mampu menerima beban sesuai dengan yang direncanakan. Salah satu cara untuk
mengukur kekokohan (bearing) lapisan tanah adalah pengujian California
Bearing Ratio (CBR).
Prinsip dasar dari pengujian CBR adalah membandingkan besarnya beban
(gaya) yang diperlukan untuk menekan torak dengan luas penampang 3 inch² ke
dalam lapisan perkerasan sedalam 0.1 inch (2.54 mm) atau 0.2 inch (5.08 mm)
dengan beban standar. Oleh karena itu, kekokohan lapisan perkerasan
dinyatakan dalam “kekokohan relatif” atau persen kekokohan. Besarnya beban
standar untuk penetrasi 0.1 inch adalah 3000 lbs (pound) atau sekitar 1350 kg,
sedangkan besarnya beban standar untuk penetrasi 0.2 inch adalah 4500 lbs atau
sekitar 2025 kg. Satu hal yang perlu diingat bahwa pengujian CBR hanya
mengukur kekokohan relatif dari lapisan permukaan tanah, karena diameter
penampang torak yang dipergunakan hanya sekitar 4.96 cm, sehingga daerah
(volume) lapisan tanah di bawah torak yang terpengaruh tekanan (stress bulb)
hanya di permukaan.
Harga CBR adalah perbandingan antara kekuatan bahan yang bersangkutan
dengan kekuatan bahan yang dianggap standar. Harga CBR dinyatakan dalam
persen (%) dan cara yang digunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar tanah
adakah suatu percobaan penetrasi yang disebut percobaan CBR. Dimana hasil
percobaan tersebut dapat digambarkan pada suatu grafik untuk mendapatkan
tebal perkerasan dari suatu nilai CBR tertentu . Pengujian CBR bersifat empiris,
yaitu mengukur tahanan geser tanah pada kondisi kadar air dan kepadatan
tertentu untuk menentukan nilai kekuatan (daya dukung) relative tanah dasar atau
bahan-bahan lain yang dipakai untuk perkerasan, yang dinyatakan dalam nilai
CBR.
Tabel I.1. Nilai CBR
Tabel I.2. Standar Perkerasan Nilai CBR

CBR Laboratorium ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan


terhadap bahan standard dengan kedalaman dan kecepatn penetrasi yang sama.
Beban standard diperoleh dari percobaan terhadap batu pecah klas A yang
dianggap mempunyai CBR 100%. Dalam percobaan CBR Labortorium kekuatan
batu pecah diekivalenkan dengan standard load yang dinyatakan dalam hubungan
antara penurunan dan besarnya tekanan pada contoh tanah tersebut.
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
CBR laboratorium = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 x 100%
Dimana : - Beban standard untuk penetrasi 0,1 inchi = 1000 psi
- Beban standard untuk penetrasi 0,2 inchi = 1500 psi
- Beban standard untuk penetrasi 0,3 inchi = 1900 psi
- Beban standard untuk penetrasi 0,4 inchi = 2500 psi
- Beban standard untuk penetrasi 0,5 inchi = 2600 psi

Beban didapat dari pembacaan load dial pada suatu penetrasi yang
kemudian dikalibrasikan dengan grafik kalibrasi proving ring, atau dapat juga
digunakan rumus :

1. Untuk penetrasi 0,1 inchi


CBR laboratorium = tegangan (psi) / 1000 (psi) x 100%
2. Untuk penetrasi 0,2 inchi
CBR laboratorium = tegangan (psi) / 1500(psi) x 100%

Pada umumnya nilai CBR laboratorium diambil pada penetrasi 0,1 inchi
I.3 Alat dan Bahan
I.3.1 Alat praktikum
- Untuk Pemadatan Benda Uji
1. Mould (Gambar 1)
2. Hammer (Gambar 2)
3. Plat baja, dengan sebelah sisi tajam, untuk meratakan tanah yang
telah dipadatkan (Gambar 3)
4. Sendok pengaduk tanah (Gambar 4)
5. Gelas ukur (Gambar 5)
6. Ekstruder untuk mengeluarkan contoh tanah dari mold (Gambar 6)
7. Tempat untuk mencampur tanah dengan air (Gambar 7)
8. Jangka sorong (Gambar 8)
9. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram dan 0,1 gram (Gambar 9)
10. Can (Gambar 10)
11. Oven (Gambar 11)
12. Kertas filter untuk alas tanah (Gambar 12)

- Untuk Percobaan CBR Laboratorium


1. Stop watch (Gambar 13)
2. Beban permukaan untuk penetrasi dan beban permukaan untuk
perendaman (Gambar 14)
3. Piring logam yang berlubang-lubang kecil (perforated plate)
(Gambar 15)
4. Mesin CBR yang dilengkapi dengan alat-alat dial ring, proving ring
dan piston penetrasi. (Gambar 16)
I.3.2 Bahan yang digunakan praktikum
Contoh tanah yang akan digunakan pada percobaan CBR ini
adalah5 (lima) sample tanah permukaan masing-masing 5000 gram lolos
saringan No. 4 dengan ketentuan :
- 1 sample dengan kadar air optimum
- 2 sample dengan kadar air massing – masing 2 % di atas optimum
- 2 sample dengan kadar air masing – masing 2 % di bawah optimum.
Kadar air optimum didapat dari hasil percobaan Commpaction Test.
BAB II
ANALISA PERCOBAAN

II.1 Persiapan Percobaan


1. Disiapkan contoh tanah yang lolos saringan ASTM No. 4 sebanyak 5 x 5 kg
dan masing – masing sample dicari kadar airnya.
2. Ditambahkan air sesuai perhitungan pada masing – masing sample sesuai
dengan kadar air yang diminta.
3. Contoh tanah diaduk sampai merata sehingga air meresap ke dalam tanah
dengan merata.
4. Contoh tanah diperam dalam plastic selama kurang lebih 24 jam agar kadar
airnnya merata.
5. Sebelum pemadatan dilakukan, mould dibersihkan dan diberi oli.
6. Ditimbang berat mould, ukur diameter dan tinggi mould.
7. Siapkan kertas berbentuk bulat yang berfungsi sebagai penyekat alas (filter)
8. Ditimbang berat keping pemberat.

II.2 Jalannya Percobaan


- Pemadatan / Compaction
1. Dipasang cetakan pada keping alas dan timbang. Masukkan piringan
pemisah (spacer disc) diatas keping alas dan pasang kertas saring
diatasnya. (Gambar 17)
2. Dimasukkan sejumlah contoh tanah kedalam mould dan ditumbuk selama
56 kali sehingga didapatkan tinggi lapisan padat 1/5 tinggi mould.
(Gambar 18)
3. Dilakukan sampai menapai 5 lapisan dimana untuk lapisan terakhir
dibantu dengan memasang collar (leher sambung). (Gambar 19)
4. Leher sambung (collar) dilepaskan. Permukaan tanah diratakan dengan
menggunakan plat baja sehingga tepat sampai pada bibir mould. Setelah
rata mould serta isinya ditimbang dan dilakukan penetrasi.(Gambar 20)

- Penetrasi
1. Diletakkan keping pemberat diatas permukaan contoh tanah seberat 4,5
kg atau 10 lb. Sebelumnya berat plat yang sebenarnya harus ditimbang
dahulu. (Gambar 21)
2. Kemudian atur piston penetrasi pada permukaan benda uji sehingga tepat
mengenai permukaan tanah. Diperiksa dan atur loading dial dan penetrasi
dial agar sebelum penetrasi dimulai menunjukkan angka nol.
(Gambar 22)
3. Diberikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi
mendekati kecepatan tetap sebesar 1,27 mm/menit atau 0,05 inci/menit.
Dilakukan pembacaan beban pada penetrasi 0,0250 inci sampai 0,5000
inci dengan selang pembacaan penetrasi 0,0250 inch pada setiap penetrasi
dan dicatat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan
maksimum terjadi sebelum penetrasi 0,5000 inci. (Gambar 23)
4. Setelah penetrasi unsoaked selesai, pasang keping pengembangan diatas
permukaan benda uji dan kemudian pasang keping pemberat 10 lbs.
(Gambar 24)
5. Cetakan beserta beban direndam dalam air sehingga air dapat meresap
dari atas maupun dari bawah. Permukaan air selama perendam harus tetap
kurang lebih 2,5 cm di atas permukaan benda uji.
6. Dipasang tripod beserta dial pengukuran pengembangan. Swelling dicatat
tiap waktu : 0 jam, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam.
7. Setelah 96 jam cetakan dikeluarkan dari bak air dan miringkan selama
kurang lebih menit sehingga air bebas mengalir habis. Harus dijaga agar
selama pengeluaran air tersebut permukaan benda uji tidak terganggu.
8. Diambil beban dari cetakan, kemudian cetakan beserta isinnya ditimbang.
9. Benda uji CBR yang direndam (soaked) telah siap dilakukan pengujian
kembali seperti penetrasi unsoaked.

BAB III
ANALISA PERHITUNGAN DATA

III.1 Data Praktikum


Luas Penampang Tabung( A ) = 3 𝐼𝑛𝑐ℎ2
Persamaan Gaya 𝐹 =9,8003 𝑥 0,9958
Penetrasi beban
pembacaan arloji mm Inch silinder 1 silinder 2 silinder 3
20 0.59 0.025 24 22 33
40 1.18 0.05 48 53 62
60 1.86 0.075 82 85 91
80 2.54 0.1 116 110 115
100 3.22 0.125 150 135 121
120 3.9 0.15 184 167 158
140 4.58 0.175 218 185 191
160 5.26 0.2 252 221 218
180 5.94 0.225 286 241 245
200 6.62 0.25 320 259 268
220 7.3 0.275 354 284 289
240 7.98 0.3 388 293 309
260 8.66 0.325 422 310 318
280 9.34 0.35 456 338 341
300 10.02 0.375 490 369 351
320 10.7 0.4 524 387 389
340 11.38 0.425 558 381 393
360 12.06 0.45 592 407 419
380 12.74 0.475 626 420 427
400 13.42 0.5 660 457 440
III.2 Analisa Hasil Perhitungan
Penetrasi beban Tekanan (P)
Pembacaan Arloji F (Gaya)
Pembacaan
mm Inch Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3
Arloji silinder 1 silinder 2 silinder 3 F1 F2 F3

20 0.59 0.025 24 22 33 232.0886 212.8256 318.6952 77.36285 70.94187 106.2317


40 1.18 0.05 48 53 62 462.8278 510.8263 597.1769 154.2759 170.2754 199.059
60 1.86 0.075 82 85 91 788.8877 817.6261 875.0901 262.9626 272.542 291.6967
80 2.54 0.1 116 110 115 1114.363 1056.959 1104.796 371.4543 352.3197 368.2655
100 3.22 0.125 150 135 121 1439.432 1296.062 1162.19 479.8105 432.0206 387.3966
120 3.9 0.15 184 167 158 1764.188 1601.845 1515.87 588.0628 533.9483 505.2902
140 4.58 0.175 218 185 191 2088.692 1773.736 1831.017 696.2306 591.2453 610.339
160 5.26 0.2 252 221 218 2412.982 2117.314 2088.692 804.3272 705.7712 696.2306
180 5.94 0.225 286 241 245 2737.087 2308.086 2346.232 912.3625 769.3619 782.0773
200 6.62 0.25 320 259 268 3061.031 2479.724 2565.524 1020.344 826.5745 855.1745
220 7.3 0.275 354 284 289 3384.83 2718.027 2765.677 1128.277 906.009 921.8923
240 7.98 0.3 388 293 309 3708.498 2803.794 2956.242 1236.166 934.5981 985.4141
260 8.66 0.325 422 310 318 4032.046 2965.769 3041.98 1344.015 988.5897 1013.993
280 9.34 0.35 456 338 341 4355.485 3232.471 3261.04 1451.828 1077.49 1087.013
300 10.02 0.375 490 369 351 4678.823 3527.64 3356.265 1559.608 1175.88 1118.755
320 10.7 0.4 524 387 389 5002.067 3698.98 3718.015 1667.356 1232.993 1239.338
340 11.38 0.425 558 381 393 5325.222 3641.87 3756.086 1775.074 1213.957 1252.029
360 12.06 0.45 592 407 419 5648.294 3889.318 4003.502 1882.765 1296.439 1334.501
380 12.74 0.475 626 420 427 5971.289 4013.017 4079.618 1990.43 1337.672 1359.873
400 13.42 0.5 660 457 440 6294.21 4364.997 4203.292 2098.07 1454.999 1401.097

Penetrasi Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Rata-Rata


Penetrasi 0.1" 37.145% 35.232% 36.827% 36.401%
Penetrasi 0.2" 53.622% 47.051% 46.415% 49.030%
- Mencari F ( Gaya ) Pentrasi 0.1”( F 1 ) :
F = 9,8003 𝑥 0,9958
= 9,8003 ( 116 )0,9958
= 1114.363

- Mencari F ( Gaya ) Pentrasi 0.2”( F 1 ) :


F = 9,8003 𝑥 0,9958
= 9,8003 ( 252 )0,9958
= 2412.982
- Mencari Tekanan( P ) Pentrasi 0.1” ( Silinder 1 ) :
F
P =A
1114.363
= 3

= 371.4543
- Mencari Tekanan( P ) Pentrasi 0.2” ( Silinder 1 ) :
F
P =A
2412.982
= 3

= 804.3272

- Mencari Penetrasi 0.1”( Silinder 1 ) :


P
CBR 0.1” = 1000 x 100 %
371.4543
= x 100 %
1000

= 37.145%

- Mencari Penetrasi 0.2”( Silinder 1 ) :


P
CBR 0.2” = x 100 %
1500
804.3272
= x 100 %
1500

= 80.433%

- Mencari Nilai CBR :


Nilai CBR Diambil dari rata – rata penetrasi 0.1” yaitu 36.401 %.
III.3 Analisa Grafik Perhitungan
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang didapat adalah nilai CBR (California
Bearing Ratio) tahan atau campuran tanah agregat yang dipadatkan di
laboratorium dengan kadar air tertentu pada kondisi unsoaked (tidak terendam).
Dari perhitungan data dengan menggunakan rumus, didapat nilai CBR adalah
sebagai berikut :
Penetrasi Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Rata-Rata
Penetrasi 0.1" 37.145% 35.232% 36.827% 36.401%
Penetrasi 0.2" 53.622% 47.051% 46.415% 49.030%
Dari 3 (tiga) data harga / nilai CBR yang didapatkan, diambil dari rata –
rata penetrasi 0.1” karena pada umumnya nilai CBR Laboratorium diambil pada
penetrasi 0,1”. Dari data praktikum rata – rata penetrasi 0.1” yaitu, 36.401%
sebagai nilai CBR. Berdasarkan Tabel. 1.2. nilai CBR termasuk Bagus / Baik
karna berada di antara 20 % – 50 % dan Berdasarkan Tabel. I.1. di klasifikasikan
sebagai Pasir berbutir kasar.

IV.2 Lampiran
IV.2.1 Dokumentasi alat praktikum
- Untuk Pemadatan Benda Uji
Gambar 1 Gambar 2
Mould Hammer

Gambar 3 Gambar 4
Plat Baja Sendok pengaduk tanah

Gambar 5 Gambar 6
Gelas Ukur Extuder

Gambar 7 Gambar 8
Talam Jangka Sorong
Gambar 9 Gambar 10
Timbangan ketelitian 0.01 gram Can

Gambar 11 Gambar 12
Oven Kertas Filter

- Untuk Percobaan CBR Laboratorium

Gambar 13 Gambar 14
Stopwatch Beban permukaan

Gambar 15 Gambar 16
perforated plate swelling
IV.2.2 Dokumentasi Jalannya Percobaan
- Pemadatan / Compaction

Gambar 17
Pemasangan cetakan pada keping alas dan timbang.

Gambar 18
Sejumlah tanah dimasukkan kedalam mould dan ditumbuk selama 56
kali sehingga didapatkan tinggi lapisan padat 1/5 tinggi mould.
Gambar 19
Pemasangan collar (leher sambung)

Gambar 20
Pelepasan collar kemudian tanah diratakan dan ditimbang lalu diberi
tekanan

- Penetrasi
Gambar 21
Diletakkan keping pemberat diatas permukaan contoh tanah dengan
berat 4,5 kg.

Gambar 22
Kemudian atur piston penetrasi pada permukaan benda uji sehingga
tepat mengenai permukaan tanah. Diperiksa dan atur loading dial dan
penetrasi dial agar sebelum penetrasi dimulai menunjukkan angka nol.

Gambar 23
Diberikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi
mendekati kecepatan tetap.

Gambar 24
Setelah penetrasi unsoaked selesai, pasang keping pengembangan
diatas permukaan benda uji dan kemudian pasang keping pemberat 10
lbs.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/177489755/Laporan-Praktikum-Cbr

http://cakitpit.blogspot.com/2012/12/cbr-laboratorium.html

https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=1396&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=UbL
XXN6HMoXatQWum6uQCw&q=mould+untuk+cbr&oq=mould+untuk+cbr&gs_l=img.3...156
014.159220..159653...0.0..0.324.4030.2-13j2......1....1..gws-wiz-
img.......35i39j0j0i67j0i30j0i19j0i5i30i19j0i8i30i19j0i5i30j0i8i30.X1XA-0cJ7q0#imgrc=QLbo-
uZfX2QQdM:

Anda mungkin juga menyukai