Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK

Uji Pemadatan Tanah


TIM KKN 63 UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
25 - 27 FEBRUARI 2019

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” YOGYAKARTA
2018
1
Pemadatan Tanah

Usaha untuk mempertinggi kepadatan tanah dengan pemakaian energi


mekanis untuk menghasilkan pemampatan partikel. Volume tanah akan
berkurang, volume pori berkurang namun volum butir tidak berubah.
Energi pemadatan dilapangan dapat diperoleh dari mesin gilas, alat-
alat pemadatan getaran dan dari benda-benda yang dijatuhkan.
Didalam laboratorium digunakan alat-alat pemadatan tanah untuk
percobaan (Compaction Soil Test Apparatus)

2
Fungsi Pemadatan Tanah

Manfaat dari pemadatan tanah adalah merubah sifat-sifat teknis tanah


menjadi lebih baik.

• Mengurangi kompresibilitas

• Menaikkan kekuatan tanah

• Mengurangi potensi likuifaksi

• Mengontrol shrinkage dan swelling (lempung)

• Mengurangi hydraulic compressibiliy/permeabilitas

• Menaikkan daya tahan terhadap erosi


3
Dasar Teori

Pemeriksaan spesifikasi untuk pemadatan kohesif telah dikembangkan oleh R.R.


Proctor ketika sedang membangun bendungan-bendungan untuk Los Angeles Water
District pada akhir tahun 1920-an. Metoda yang asli dilaporkan melalui seri-seri
artikel di dalam Engineering New Records oleh Proctor tahun 1933. Prosedur dinamis
laboratorium yang standar biasanya disebut percobaan Proctor.
Proctor mendefinisikan empat variabel pemadatan tanah, yaitu:
1 . Usaha pemadatan (energi).
2. Jenis tanah (gradasi, kohesif atau tidak, ukuran butir dan sebagainya).
3. Kadar air.
4. Angka pori atau berat isi kering.
Percobaan-percobaan pemadatan dapat dilakukan:
1. Di laboratorium.
2. Di lapangan.

4
Dasar Teori

Parameter Kepadatan :
Kepadatannya dinyatakan dalam parameter “berat volume kering, γ d”

Perbedaan jenis tanah, kadar air dan usaha pemadatan akan menghasilkan γ d yang
berbeda.
Melakukan pemadatan berarti: mendapatkan γd yang maksimum.

5
Dasar Teori

Pengaruh Kadar Air terhadap kepadatan tanah :

1.Air berfungsi sebagai pelumas agar butir-butir


tanah mudah merapat.
2.Tanah jenuh air tidak dapat dipadatkan.
3.Kadar Air terbaik disebut kadar air optimum =
Optimum Moisture Content = ONC = Wopt
4.Kepadatan Terbesar = Berat volume kering
maksimum – Maksimum Dry Density = MDD
5.OMC dan MDD tidak konstan untuk suatu
tanah

6
Percobaan Pemadatan

Ada dua macam percobaan di laboratorium yang biasa dipakai untuk menentukan
kadar air optimum (Optimum Moisture Content = O.M.C.) dan berat

isi kering maksimum (Maximum dry density = yd) .

Percobaan-percobaan tersebut ialah:

A. Percobaan pemadatan standar (Standar Compaction Test).

B. Percobaan pemadatan modifikasi (Modified Compaction Test).

7
Percobaan Pemadatan

Proctor
Modifikasi

Tes Proctor Tes Proctor


Standar Modifikasi
(ASTM D698) (ASTM D1557)
Berat Hammer 24.5 N (5.5 lb) 44.5 N (10 lb) Proctor
Standar
Tinggi Jatuh 305 mm (12 in) 457 mm (18 in)
Hammer
Jumlah Layer 3 5
Jumlah 25 25
Pukulan/Lapis
Volume Mold 0.000 942 2 m
(1/30 ft3)
Energi Kompaksi 595 kJ/m3 (12400) 2698 kJ/m3 (56250
(CE) lb.ft/ft3)
Tanah (-) Saringan No.4 (-) Saringan No.4

8
KEPADATAN STANDAR ( COMPACTION )
PB – 0111- 76
( ASTM D-698-70 )
Bahan Uji ( Test Sample)

1. Bila contoh tanah yang diterima dari lapangan dalam keadaan lembab ( damp ),maka tanah
tersebut harus di keringkan terlebih dahulu hingga menjadi gembur.

2.Tanah yang sudah gembur disaring dengan saringan 4,75 mm (No. 4)

3.Benda uji di bagi menjadi 6 bagian,masing-masing 2500 gram ,setiap benda uji dicampur air
yang berbeda-beda,dimulai dari 3%,6%,9%,12%,15% dan 18% dari berat bahan uji.

4.Masing-masing bahan uji di masukkan kedalam kantong plastik dan disimpan selama 24 jam
atau sampai kadar airnya merata.

9
KEPADATAN STANDAR ( COMPACTION )
PB – 0111- 76
( ASTM D-698-70 )
Prosedur Pemeriksaan

1.Bersihkan cetakan 102 mm ( 4’’) bersama kepingnya lalu timbang.

2.Rangkailah cetakan,leher dan keping alas menjadi satu,dan tempatkan cetakan ini pada
landasan yang kokoh.

3.Persiapkan salah satu bahan uji dan padatkan bahan uji tersebut dalam 3 kali
penumbukan.Masukkan 1/3 bagian dari bahan uji lalu tumbuk sebanyak 25 kali,lalu masukkan
lagi 1/3 bagiannya lagi lalu tumbuk sebanyak 25 kali.Masukkan 1/3 bahan uji yang terakhir dan
tumbuk bahan uji yang terakhir ini sebanyak 25 kali.Jadi total penumbukan setiap bahan uji
adalah 75 kali.

10
KEPADATAN STANDAR ( COMPACTION )
PB – 0111- 76
( ASTM D-698-70 )

11
KEPADATAN STANDAR ( COMPACTION )
PB – 0111- 76
( ASTM D-698-70 )
4. Melepaskan silinder tumbukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanah yang dipadatkan.

5. Buka leher cetakan.Dengan menggunakan penggaris besi,kelebihan tanah dipotong

6.Timbang cetakan yang berisi bahan uji beserta keping alas.

7.Benda uji di keluarkan dari cetakan menggunakan alat pengeluar contoh

8.Potong sedikit bahan uji yang telah dikeluarkan untuk pemeriksaan kadar air.

9.Timbang cawan yang telah berisi sample tanah lalu diovenkan selama 24 jam.

10.Cawan dikeluarkan dan didinginkan lalu ditimbang.

11.Hitung berapa besar kadar airnya.

12.Percobaan selanjutnya lakukan dengan cara yang sama.

13.Setelah selesai penumbukan,keluarkan bahan uji dengan Ekstruder Vertikal,lalu potong sedikit,timbang beratnya.

14. Tanah yang telah diovenkan selama 24 jam didinginkan.Timbang beratnya

12
KEPADATAN STANDAR ( COMPACTION )
PB – 0111- 76
( ASTM D-698-70 )

Perhitungan :

1.Hitung Berat Isi / Kepadatan dengan menggunakan rumus:

2.Berat isi kering/ Kepadatan Kering dengan rumus:

3.Kadar Air

13
KEPADATAN STANDAR ( COMPACTION )
PB – 0111- 76
( ASTM D-698-70 )

Perhitungan :

4.Gambarkan Grafik Hub Berat isi kering dan Kadar air

14
Daftar Pustaka

Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1.


Jakarta: Penerbit Erlangga
Hardiyatmo, Hardi C. 2002. Mekanika Tanah 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Holtz, Robert. D. 1981. An Introduction to Geotechnical Engineering. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc
Soedarmo, G. D dan Purnomo, Edy. 1993. Mekanika Tanah 1. Malang:
Penerbit Kanisius

15
Terimakasih.
Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more

Anda mungkin juga menyukai