Anda di halaman 1dari 7

Matrikulasi Teknik Geologi 2013

1. Geomorfologi

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk lahan


dan aspek-aspek yang mempengaruhinya. Pada geomorfologi, yang
dilakukan pertama kali adalah melakukan intepretasi peta topografi
terlebih dahulu, kemudian setalah sampai di lapangan, data hasil
intepretasi tersebut dicocokkan dengan kondisi di lapangan. Terdapat 4
aspek bentuk dalam geomorfologi, yaitu:

a. Morfologi, dibagi menjadi 2 jenis, yakni:


 Morfografi : berhubungan dengan kenampakan alami
dari bentang alam (contohnya gunung, lembah, dataran).
 Morfometri : berhubungan dengan kuantitas (contohnya
tingkat kelerengan, beda tinggi).
b. Morfogenesa (apa yang mempengaruhi proses pembentukan lahan),
dibagi menjadi 3 jenis, yakni:
 Morfostruktur Aktif : proses pembentukan lahan yang
dipengaruhi oleh tenaga endogen (kekar, sesar, patahan)
 Morfologi Pasif : proses pembentukan lahan yang
dipengaruhi oleh litologi atau resistensi batuan (lemah, sedang,
atau kuat). Berdasarkan ciri-ciri kontur, apabila resistensinya
kuat maka konturnya rapat, apabila reistensinya sedang maka
konturnya renggang, dan apabila resistensinya lemah, maka
konturnya jauh.
 Morfodinamik : proses pembentukan lahan yang
dipengaruhi oleh tenaga eksogen (erosi, pengendapan,
transportasi)
c. Morfokronologi, yakni urutan kajadian bentuk lahan. Misalnya urutan
pembentukan antara bukit dan dataran adalah bukit lebih dahulu
terbentuk dari proses pengangkatan struktur, kemudian terkena erosi
sehingga akhirnya menjadi dataran.
d. Morfokonservasi, yakni hubungan bentuk lahan dengan lingkungan di
sekitarnya. Contohnya hubungan bukit dengan dataran di sekitarnya.

Nama : Chatarina Indah Dhamayanti


NIM : 111130058
Kelompok : Talc 1
Matrikulasi Teknik Geologi 2013

Bentuk lembah dibagi menjadi 3 jenis, yakni:


a. Stadia muda : di daerah perbukitan, aliran air sedikit, dan
bentuk lembahnya V.
b. Stadia dewasa : di daerah perbukitan, aliran air sedikit, dan
bentuk lembahnya U-V.
c. Stadia tua : di daerah perbukitan, aliran air sedikit, dan
bentuk lembahnya U.

Material-material yang terdapat di sungai terendap karena arus


sungai sudah tidak sanggup lagi membawanya. Ada pula penyimpangan
pada aliran sungai yang disebut meandering (sungai yang berkelok-kelok).
Sungai in dapat berkelok-kelok karena 2 faktor, yakni litologi dan struktur.
Meandering dibagi menjadi 2 jenis, yakni local meandering dan compress
meandering. Local meandering adalah pembelokan yang hanya terjadi
pada satu tempat, sedangkan compress meandering adalah pembelokan
yang terjadi pada keseluruhan cabang sungai. Apabila di daerah sungai
terdapat sesar, maka pencirinya adalah terjadi pembelokan ekstrim (sekitar
90o).

2. Sedimentasi

Sedimentasi adalah batuan yang telah terendapkan. Berikut ini


adalah beberapa hal pokok mengenasi sedimen.

a. Arus transportasi sedimen

Arus transportasi sedimen selalu memiliki tekanan dan arah,


selalu membawa material sedimen (belum menjadi batuan sedimen),
dan apabila arusnya kuat, maka material yang dibawa adalah material
yang butirannya kasar, begitu pula sebaliknya, apabila arusnya tenang,
maka material yang dibawa adalah materi yang butirannya halus (pasir
halus-lempung).

Nama : Chatarina Indah Dhamayanti


NIM : 111130058
Kelompok : Talc 2
Matrikulasi Teknik Geologi 2013

Sistem transportasi sedimen berdasarkan tekanannya dari yang


tinggi ke lemah adalah sebagai berikut.

 Traksi : berhubungan dengan dasar aliran/


materialnya selalu bergerak di dasar aliran.
 Saltasi : materialnya “lompat-lompat” kemudian
menabrak material yang lain, sehingga material lain
tersebut berpindah tempat dari semula.
 Sliding : materialnya selalu mengarah ke bawah.
 Crawling : materialnya menggelinding, kemudian
mendorong material yang ada di depannya sehingga
berpidah tempat.
 Rolling : Material tersebut berputar/ membulat.

Pada tekanan yang sangat kuat, yang terjadi adalah proses


suspensi, yakni yang bergerak justru adalah material yang sangat halus
yang bercampur dengan air.

b. Ciri-ciri dan Pengertian Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan rombakan asal daari material


organik maupun non-organik yang mengalami proses sedimentasi, lalu
terendapkan. Ciri khas dari batuan sedimen adalah sebagai berikut.

 Adanya bedding (berlapis-lapis).


 Klastik, yakni menjalani transportasi lalu terendapkan.
 Tempat terakumulasinya hidrokarbon (minyak bumi), yakni
pada batuan sedimen yang berbutir halus.
 Di magma dan batuan metamorf tertekan, sehingga hancur.
c. Deskripsi
a. Warna
 Lapuk

Warna batuan yang telah lapuk (bukan warna


batuan yang sesungguhnya).
Nama : Chatarina Indah Dhamayanti
NIM : 111130058
Kelompok : Talc 3
Matrikulasi Teknik Geologi 2013

 Fresh

Warna batuan yang sesungguhnya. Untuk


mendapatkan warna fresh, caranya adalah dengan
memecah batuan dengan palu. Bagian dalam dari
batuan tersebutlah yang memiliki warna fresh.

d. Tekstur, yakni aspek geometri dari partikel penyusun batuan.


 Derajat pembundaran

Bentuk bundaran dibagi menjadi 2 macam,


yakni menyudut (angular) dan membundar (rounded).
Apabila bentuk suatu batu hampir menyudut maka
disebut sub angular dan apabila suatu batu hampir
membundar maka disebut sub rounded.

 Derajat pembilahan

Untuk mengetahui derajat pembilahan dari suatu


batuan sedimen dapat dilihat dengan menggunakan lup.
Derajat dibagi menjadi 2 macam, yakni terpilah baik
dan buruk. Ciri-ciri untuk batuan yang terpilah baik
adalah ukuran butirmya seragam, sedangkan untuk yang
terpilah buruk adalah ukuran butirannya tidak seragam/
bercampur.

 Kemas
Kemas adalah bagaimana ikatan antarmaterial
penyusun batuan. Apabila ada rongga-rongga di antara
fragmen-fragmen batuan, maka temasuk dalam jenis
terbuka. Apabila materialnya sangat dekat/ rapat, maka
termasuk dalam jenis tertutup.

 Berikut ini adalah ukuran butir menurut Wenworth.

Nama : Chatarina Indah Dhamayanti


NIM : 111130058
Kelompok : Talc 4
Matrikulasi Teknik Geologi 2013

˂ : lempung

- : lanau

- : pasir sedang

–1 : pasir kasar

1-2 : pasir sangat kasar


2-4 : kerikil
4-64 : kerakal
64-256 : brangkal
> 256 : bongkah

e. Komposisi mineral
Terdapat 3 komposisi minerl dalam batuan sedimen,
yakni fragmen (bagian yang besar), matriks (bagian yang
kecil), dan semen (pengisi rongga-rongga yang berfungsi
sebagai pengikat).

f. Struktur Sedimen
Struktur sedimen adalah kelainan pada perlapisan akibat
pengendapan. Terbagi menjadi 2 jenis, yakni primer dan
sekunder. Kelainan primer adalah kelainan yang terjadi pada
saat terjadi proses sedimentasi, sedangkan kelainan sekunder
dalah kelainan ynag terjadi setelah proses sedimentasi
berlangsung.
3. Petrologi

Petrologi berasal dari kata “petro” dan “logos” yang berarti ilmu
yang mempelajari batuan, baik proses terbentuknya, struktur, dan
komposisinya. Batuan adalah agregat dari kumpulan mineral. Batuan beku

Nama : Chatarina Indah Dhamayanti


NIM : 111130058
Kelompok : Talc 5
Matrikulasi Teknik Geologi 2013

berasal dari magma yang membeku sehingga menjadi Kristal yang saling
mengunci. Magma sendiri adalah cairan Siliki pijar yang bersifat mobile
dengan suhu 1200o-1900o C, dan memiliki unsur-unsur yang kaya dan
terletak di bawah permukaan bumi.

Batuan beku sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yakni batuan beku


plutonik dan batuan beku vulkanik. Batuan beku plutonik adalah batuan
yang membeku di permukaan bumi, sedangkan batuan beku vulkanik
adalah batuan yang membeku di bawah permukaan bumi namun dangkal.
Yang menghasilkan produk batuan beku plutonik dan vulkanik adalah
proses intrusi (magma yang menerobos celah-celah di bawah permukaan
namun tidak mencapai atas permukaan dan membeku di dalam gang) dan
proses ekstrusi (magma yang menerobos celah-celah di bawah permukaan
hingga mencapai atas permukaan dan membeku di atas permukaan
tersebut).

Bentuk Kristal pada batuan beku dibagi menjadi 3 jenis, yakni


anhedral (tidak berbentuk), euhedral ( bentuk tepi kristal sempurna), dan
sub-euhedral ( bentuk tepi kristal tidak sempurna/ rusak sebagian). Batuan
beku juga dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan tingkat keasamannya,
yakni batuan beku asam, basa, ultrabasa, dan intermediet. Pembagian
tersebut berdasarkan komposisi mineral terutama Silika, namun juga harus
tetap memperhatikan kandungan mineral lain yang terdapat pada suatu
batuan.

Penciri dari suatu batuan vulkanik adalah masa dasar dari suatu
batuan. Masa dasar sama halnya seperti semen pada batuan sedimen yang
merekatkan material-material pada batuan dan mengisi sela-sela kristal.
Apabila suatu batuan memiliki masa dasar dan kristalnya halus, dapat
dipstikan bataun tersebut tergolong ke dalam batuan beku vulkanik.

Nama : Chatarina Indah Dhamayanti


NIM : 111130058
Kelompok : Talc 6
Matrikulasi Teknik Geologi 2013

Nama : Chatarina Indah Dhamayanti


NIM : 111130058
Kelompok : Talc 7

Anda mungkin juga menyukai