ASISTENSI PRAKTIKUM
GEOLOGI TEKNIK
Nurul Aini Supriyadi Alfi Rizky Mubarok Lubis Irfan Chandra Murtadha
STRUKTUR ORGANISASI STAFF ASISTEN GEOLOGI TEKNIK 2021
DIVISI PERLENGKAPAN
KEHADIRAN : 5%
KUIS : 20%
TUGAS : 20%
UTS : 20%
UAS : 20%
PRESENTASI : 15%
PENGERTIAN
Kovacs, 1981).
• Batuan / Tanah,
• Geomorfologi
• Hidrogeologi
RUANG LINGKUP KEAHLIAN GEOLOGI TEKNIK
Soil Mechanics
adalah cabang ilmu geologi teknik yang mempelajari sifat fisik dari tanah dan
kelakuan massa tanah tersebut bila menerima bermacam- macam gaya (Braja, 1995).
Rock Mechanics
Cabang ilmu geologi teknik yang mempelajari sifat dan perilaku batuan apabila diberi
gaya/tekanan
MEKANIKA TANAH
Basic Properties
Atterberg Limit
Pemadatan Standar
Basic Properties
Berat Isi (Unit Weight)
Bertujuan untuk mendapatkan berat isi tanah yang merupakan perbandingan antara berat tanah
basah dengan volumenya dalam N/cm3 atau kN/m3 (SNI 1965:2008).
MEKANIKA TANAH
Basic Properties
Kadar Air (Natural Water Content)
Test ini dilakukan untuk mengetahui kadar air dari contoh tanah. Perbandingan ini dinyatakan
dalam prosentase dari berat air pada suatu massa terhadap berat dari suatu partikel tanah (SNI
1965:2008).
Berat wadah + tanah basah = W1 gram.
Basic Properties
Berat Jenis (Density)
Test ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan berat jenis tanah yang lolos saringan No.
100 dengan menggunakan labu ukur (piknometer). Test ini diperoleh dengan membandingkan
berat satuan bahan di dalam udara terhadap berat air suling. prosedur pelaksanaannya mengikuti
cara SNI 1964:2008.
MEKANIKA TANAH
Pemadatan Standar
• SNI 1965:2008, Cara Uji Penentuan Kadar Air untuk Tanah dan Batuan di Laboratorium
• SNI 1966:2008, Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah
Penerbit Kanisius
MEKANIKA BATUAN
Basic Properties
Porositas
Porositas (n) merupakan gambaran perbandingan volume rongga dengan total volume
batuan. Secara umum, porositas akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur
batuan dan kedalaman di bawah pemukaan (Goodman, 1969).
MEKANIKA BATUAN
Point load test ( test Franklin ) adalah suatu test yang bertujuan
untuk menentukan kekuatan (strength) dari percontohan batu
yang di tes baik berupa silinder maupun yang bentuknya tidak
beraturan. Kekuatan batuan terhadap beban tergantung pada
keadaan bebanitu sendiri. Jika beban yang menerpa batuan
berupa bidang, maka gaya tekanan dari beban tersebar merata
ke semua permukaan bidang. Tetapi bila beban berupa titik,
maka semua gaya beban bertumpu pada satu titik.
MEKANIKA BATUAN
• Mohr’s Envelope
penting untuk digunakan dalam pembobotan massa batuan (Rock Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng
(Slope Mass Rating, SMR). Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan yang
mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar) berdasarkan rumus Hudson (1979, dalam
bidang diskontinuitas (Deere 1964). Spasi bidang diskontinuitas adalah jarak tegak lurus antar kekar.
RQD = 100 (0.1 λ + 1) e- 0.1 λ
Dalam mempelajari aspek kekuatan batuan (a.l. Mekanika Batuan, Geomekanika dll.) diperlukan
klasifikasi geomekanik. Tujuan klasifikasi geomekanik ini adalah sebagai alat komunikasi para ahli
dalam permasalahan geomekanika selain untuk memperkirakan sifat-sifat dari massa batuan,
Klasifikasi Geomekanik (Bieniawski, 1973, 1976, 1984, dalam Setiawan 1990) didasarkan pada
hasil penelitian 49 terowongan di Eropa dan Afrika. Klasifikasi ini menilai beberapa parameter
yang kemudian diberi bobot (rating) dan digunakan dalam perencanaan terowongan.
KLASIFIKASI GEOMEKANIK
Rock Mass Rating (RMR) adalah pembobotan massa batuan. Sistem pembobotan dapat dilihat pada
Tabel klasifikasi geomekanik (Tabel A, B, C, dan D). Pembobotan adalah jumlah dari nilai bobot
parameter pada Tabel A dan B. Pada tabel C jumlah nilai tersebut dimasukkan ke dalam kelompok
Pada Tabel C, nomer kelas dan pemerian dapat diberikan. Pada Tabel D makna dan kegunaan tiap-tiap
nomer kelas disampaikan di sini. Berdasarkan nilai RMR, jangkauan atap (span) apat direncanakan,
serta keleluasaan waktu yang tersedia agar terowongan tidak runtuh dapat diperkirakan.
KLASIFIKASI GEOMEKANIK
• Romana (1990) memberikan nilai SMR dari keempat faktor tersebut sbb.:
SMR = RMR - ( F1 x F2 x F3 ) + F4
KLASIFIKASI GEOMEKANIK
Q system
• Q System atau disebut juga sebagai Tunneling Quality Index pertama kali diusulkan oleh
Barton, Lien dan Lunde pada tahun 1974 di Norwegian Geotechnical Institute (NGI)
sehingga disebut juga NGI Classification System. Q-System sebagai salah satu dari klasifikasi
massa batuan dibuat berdasarkan studi kasus dilebih dari 200 kasus tunneling dan caverns.
• Q-system merupakan fungsi dari enam parameter yang dinyatakan dengan persamaan
berikut:
APLIKASI GEOLOGI TEKNIK
LANDSLIDE TUNNELING
APLIKASI GEOLOGI TEKNIK