Anda di halaman 1dari 22

SURVEI 2D METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI

DIPOLE-DIPOLE: PENGOLAHAN DATA DAN


INTERPRETASI
(Laporan Praktikum Geolistrik)

Oleh:

LOPIA SANTRI

2015051037

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
Judul Percobaan : Survei 2D Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole
Pengolahan Data Dan Interpretasi

Tanggal Percobaan : 25 Oktober 2021

Tempat Percobaan : Desa Pulau Sangkar, Kerinci

Nama : Lopia Santri

Npm : 2015051037

Jurusan : Teknik Geofisika

Fakultas : Teknik

Kelompok : 7 (Tujuh)

Bandar Lampung, 31 Oktober 2021


Mengetahui,
Asisten

Rima Buana
NPM.1815051003

i
SURVEI 2D METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI
DIPOLE-DIPOLE: PENGOLAHAN DATA DAN
INTERPRETASI
Oleh

LOPIA SANTRI

ABSTRAK

Praktikum kali ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2021 secara online
practice zoom. Praktikum kali ini membahas tentang Survei 2D Metode Geolistrik
Konfigurasi Dipole-Dipole: Pengolahan Data Dan Interpretasi. Partisipan diberikan
data pengukuran Dipole-Dipole yang akan diolah menggunakan software
Res2Dinv, namun data Dipole-Dipole yang diberikan berbentuk Excel agar
mempermudah melakukan pengolahan data Dipole-Dipole. Konfigurasi Dipole-
Dipole adalah gabungan dari depth sounding dan teknik pprofiling dan konfigurasi
elektroda yang sering digunakan untuk melakukan survei geolistrik. Pada
konfigurasi Dipole-Dipole sepasang elektroda arus (C1-C2) terpisah dengan
sepasang elektroda potensial (P1-P2) dengan jarak a, untuk C1 dan P1 jaraknya
adalah na. Tahanan jenis sounding memiliki tujuan untuk mengetahui variasi
resistivitas batuan yang berada dibawah permukaan bumi terhadap kedalaman.
Tahanan jenis mapping ialah merode tahanan jenis yang memiliki tujuan agar bisa
mengetahui variasi nilai resistivitas yang berada dibawah permukaan bumi secara
lateral. Resistivitas atau Rho merupakan kemampuan dari suatu alat penghantar arus
listrik yang bergantung pada besarnya medan listrik dan kerapatan arus listrik. Nilai
dari resistivitas batuan ditentukan oleh banyak faktor yang saling bersangkutan
serta berinteraksi dengan cukup kompleks.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum .................................................................. 2

II. TEORI DASAR......................................................................... 3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM............................................... 6


A. Alat dan Bahan....................................................................... 6
B. Prosedur ................................................................................. 6

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................... 7


A. Data Pengamatan ................................................................... 7
B. Pembahasan ........................................................................... 7

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagra Alir ................................................................................ 8

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mendapatkan kontras


resistivitas agar dapat memperkirakan kondisi geologi dibawah permukaan
bumi ialah metode geolistrik. Metode geolistrik banyak digunakan untuk
melakukan eksplorasi sebagai sarana pencarian air tanah, arkeologi dan aplikasi
geolistrik.

Pada masalah geologi tantang bawah permukaan bumi serta mengenai potensi
tentang air tanah yang terdapat dibawah permukaan bumi dapat diselesaikan
dengan cara melakukan eksplorasi geofisika. Tidak hanya itu survei geofisika
juga dapat dilakukan untuk melakukan penyelidikan terkait geologi permukaan.

Metode pengukuran geofisika tidak selalu menjadi yang paling efektif dalam
memperoleh hasil pengukuran serta tidak selalu efektif dalam menyajiikan
informasi yang dibutuhkan dengan baik. Seperti, pada aera pengeboran terdapat
beberapa cara yang lebih efektif agar bisa mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Pada beberapa penyelidikan terdapat kombinasi pengeboran dan
pengukuran geofiska yang memberikan rasio biaya serta manfaat secara
optimum. Survei geofisika memerlukan seorang dengan kemampuan dan
pemahaman serta biaya survei untuk melakukan penyelidikan air tanah. Survei
geofisika juga dapat dilakukan secara individu namun pada saat melakukan
survei ini akan lebih sulit serta membutuhkan biaya yang besar, peralatan yang
baik, keahlian teknis terutama untuk survei yang memiliki kualitas tinggi.
Untuk melakukan survei secara individu hal dilakukan agar bisa menghemat
biaya survei ialah dilakukan dengan menggunakan metode interpretasi yang
sudah usang namun hal ini akan menghasilkan produk yang lebih rendah.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
2

1. Mampu melakukan input dan formatting data hasil pengukuran geolistrik


resistivitas konfigurasi dipole-dipole ke dalam format data Res2DInv.
2. Dapat melakukan pemodelan data hasil pengukuran geolistrik tahanan
jenis dengan menggunakan software Res2DInv.
3. Dapat menginterpretasikan hasil pemodelan data berdasarkan kondisi
geologi daerah pengukuran.
II. TEORI DASAR

Untuk mengetahui kondisi dibawah permukaan dilakukan dengan cara


menginjeksikan arus listrik kedalam bawah permukaan yang merupakan metode
dari geofisika yaitu metode geolistrik. Metode geolistrik adalah metode yang aktif
karena arus yang diinjeksikan berasala dari luar sistem. Tujuan utama dari metode
geolistrik untuk mendapatkan nilai dari resistivitas (tahanan jenis) bawah
permukaan. Resistivitas (tahanan jenis) merupakan parameter yang menunjukan
tingkat hambatan arus listrik dibawah permukaan. Batuan yang sulit dialiri oleh
arus listrik akan menunjukan nilai resistivitas yang sangat besar. selain untuk
mengetahui nilai resistivitas dari batuan, metode ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui sifat-sifat kelistrik yang lainnya seperti nilai potensial diri dan medan
induksi (Panggabean, et al., 2018).

Dalam eksplorasi untuk identifikasi kandungan mineral dibawah permukaan


dilakukan dengan menggunakan salah satu metode geofisika yaitu metode
geolistrik resistivitas, yang dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik bawah
permukaan bumi yang kemudian nilai resistivitas akan dihitung ketika arus listrik
dialirkan atau diinjeksikan (Zufi & Habsyi, 2018).

Beberapa teknik dalam interpretasi resistivitas, yaitu teknik horizontal (survey 1D),
interpretasi 2D (survey 2D) dan interpretasi 3D (survey 3D). Survey 2D dan 3D
digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan yang kompleks dan
heterogen serta berbagai masalah hidrologi, lingkungan dan geoteknik. Salah satu
metode geofisika yang digunakan untuk eksplorasi mineral bawah permukaan
adalah metode geolistrik resistivitas. Untuk dapat melakukan eksploitasi nikel
laterit pada negara penghasil nikel laterit di dunia yang terletak diantara New
Caledonia, Kuba, Philippine, Indonesia, Columbia, dan Australia yang mana
kebutuhan akan mineral nikel cukup besar didalam dunia industri sehingga
eksplorasi (tahap awal) dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan
metode resistivitas. Metode resistivitas sangat efekif digunakan untuk melakukan
identifikasi profil nikel laterit (Iha & Hartoyo, 2018).
4

Metode resistivitas dengan konfigurasi Dipole-Dipole pada survey geolistrik


diterapkan untuk melakukan penelitian pada gerak tanah, penelitian ini telah sering
dilakukan. Pada konfigurasi Dipole-Dipole sepasang elektroda arus dan elektroda
potensial yang mana masing-masing spasi (a) dari elektroda adalah tetap. Yang
dilakukan pada saat pengukuran adalah memindahkan elektroda potemsial pada
penampang atau lintasan dengan elektroda rus tetap, lalu dipindahkan elektroda
arus pada spasi (n) yang kemudian diikuti oleh elektroda potensial sepnajang
penampang seterusnya hingga pengukuran elektroda yang terakhir pada titik lokasi
penelitian. Konfigurasi Dipole-Dipole yang digunakan untuk mendapatkan kondisi
bawah permukaan relatif bisa menghasilkan kedalaman yang lebih dalam hingga
mencapai 80 m. Pada konfigurasi ini efek elektromagnetik yang timbul antara
sirkuit arus dan potensial juga rendah. Hasil dari data pengukuran ini lebih detail
yang berdasarkan pada variasi nilai resistivitas, sehingga dugunakan untuk
memperkirakan kedalaman perlapisan (aizebeokhai, olayinka & singh, 2010).

Metode tahanan jenis 2D digunakan untuk menentukan tahanan jenis semu secara
vertikal bawah permukaan, yang mana pengukurannya dilakukan dengan cara
memasang elektroda rus dan potensial pada satu garis lurus dengan menggunakan
spasi (jarak) yang tetap, kemudian seluruh elektroda dipindahkan disepanjang
daerah pengukuran sesuai dengan arah yang telah ditentukan, untuk setiap posisi
elketroda kemudian akan mendapatkan nilai tahanan jenis semu (loke, 2000).
Konfigurasi elektroda yang dipakai berupa konfigurasi Wenner, Wenner
Schlumberger dan Dipole-Dipole (Agustiningtyas, Arifianti, Yukni & Iskandar,
2017)

Pencitraan 2D metode geolistrik resistivitas bisa didapatkan dengan


mengintegrasikan teknik pengukuran VES (vertical electronical sounding) dengan
profil (penampang) elektrik. Pengukuran ini melibatkan pengukuran resistivitas
semu disepanjang garis penempatan elektroda, prosedur ini diulang sebanyak
kombinasi dari posisi elektroda rus dan elektroda potensial sebagaimana yang telah
didefiniskan oleh konfigurasi survei yang digunakan. Pencitraan 2D bisa dilihat
untuk CVES (continuous vertical electrical sounding) yang mana sejumlah VES
dilakukan dalam kotak yang digabung atau bisa sebagai kombinasi yang didapatkan
dari penampang dengan cara meningkatkan jarak antar elektroda (Agustin, Utama
&vRochman, 2017)

Pada metode resistivitas survei 2D biasanya dilakukan dengan cara memanfaatkan


sejumlah besar elektroda yang terhubung dengan kabel multi-core. Teknik roll-
along digunakan untuk sistem yang sejumlah elektroda pada daerah pengukuran
dapat diperpanjang sepanjang garis survei. Cara mencapainya yaitu dengan cara
memindahkan salah satu kabel yang terdapat pada ujung garis beberapa elektroda
dengan unit elktroda yang memiliki jarak pada saat selesai menyelesaikan tahapan
5

pengukuran. Beberapa konfigurasi digunakan untuk mencatat data yang didapatkan


dari hasil pengukuran pada lapangan, namun masing-masing hasil pengukuran
cocok untuk siatuasi geologi tertentu. Beberapa konfigurasi yang umum digunakan
dalam survei 2D yaitu, Enner Alpha, Dipole-Dipole, Pole-Pole, dan Pole-Dipole
serta sebagain besar konfigurasi geolistrik resistivitas dengan survei 2D dilakuakn
dengan menggunakan salah satu konfigurasi yang umum digunakan yaitu
konfigurasi Wenner Alpha (Hendrajaya & Arif, 1990).

Tahanan jenis sounding memiliki tujuan untuk mengetahui variasi resistivitas


batuan yang berada dibawah permukaan bumi terhadap kedalaman. Tahanan jenis
mapping ialah merode tahanan jenis yang memiliki tujuan agar bisa mengetahui
variasi nilai resistivitas yang berada dibawah permukaan bumi secara lateral
(Saputra & Fitriana, 2014).

Gerak tanah yang terjadi di kompleks perkantoran didaerah perkantoran, Kabupaten


Sukabui di Jajaway, pelabuhanratu, yang terjadi diluat perkiraan dan perencanaan
yang dilakukan didaerah pembangunan sebelumnya. Agar bisa melihat kondisi dan
luasan serta untuk mengurangi resiko kerugian, maka dilakukan identifikasi
tahanan jenis yang diperoleh dengan melakukan survei geolistik. Tahanan jenis
multielektroda merupakan metode akuissi yang digunakan dengan menggunakan
konfigurasi Dipole-Dipole. Hasil penelitian dan pengukurn tersebut menunjukan
bahwa kondisi perlapisan batuan lepas tetapi lebih berat diatas lapisan lempung
merupakan salah satu penyebab terjadinya pergerakan tanah diwilayah tersebut,
kejadian tersebut sangat terlokalisir karena kondisi yang sama uga ditemukan
dibeberapa lintasan ( Rachmawati, Sudrajat, Handayani & Wardhana, 2021).
III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain sebagai
berikut:
1. Modul Praktikum
2. Alat Tulis
3. Laptop
4. Software Res2Dinv
5. Microsoft excel
6. notepad

B. Prosedur

Adapun diagram alir dalam praktikum adalah sebagai berikut:

Mulai

Mencari nilai resistivitas

Mengolah data menggunakan excel kemudian notepad dan


Res2Dinv

Menyimpan file baru dengan format *,inv dari Res2Dinv

Hasil

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir


IV. PEMBAHASAN

A. DataPengamatan

Adapun data pengamatan dalam praktikum ini terdapat dilampiran

B. Pembahasan

Praktikum kali ini membahas tentang Survei 2D Metode Geolistrik Konfigurasi


Dipole-Dipole: Pengolahan Data Dan Interpretasi. Praktikum kali ini
dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2021 secara online practice zoom dan
praktikan berada di Rumah (Desa Pulau Sangkar, Kecamatan Bukit Kerman,
Kerinci). Praktikum diawali dengan praktikan melakukan pretest yang
pertanyaannya telah disediakan oleh asdos. Waktu yang diberikan oleh asdos
untuk menyelesaikan pretest selama 20 menit. Pada praktikum kali ini praktikan
diharapkan dapat memahami tentang Survei 2D Metode Geolistrik Konfigurasi
Dipole-Dipole: Pengolahan Data Dan Interpretasi.

Konfigurasi Dipole-Dipole adalah gabungan dari depth sounding dan teknik


profiling dan konfigurasi elektroda yang sering digunakan untuk melakukan
survei geolistrik. Adapaun hasil akhir yang diperoleh ialah distribusi potensial
dari daerah penelitian yang merupakan respon distribusi dari muatan yang
terdapat dibawah permukaan. Pada konfigurasi Dipole-Dipole sepasang
elektroda arus (C1-C2) terpisah dengan sepasang elektroda potensial (P1-P2)
dengan jarak a, untuk C1 dan P1 jaraknya adalah na atau dinyatakan jarak antar
Dipole harus lebih besar. Adapun keunggulan menggunakan konfigurasi Dipole-
Dipole yaitu, kemmapuan penetrasi yang dalam tanpa mengurangi resolusi
horizontal/lateral secara signifikan dibandingkan konfigurasi Wenner ataupun
konfigurasi Schlumberger dan konfigurasi Dipole-Dipole memiliki jarak AB
danMN tetap serta masing-masing elektroda, yaitu elektroda arus dan elektroda
potensial bergerak secara berpasangan memudahkan dalam pembuatan geometri
pengukuran. Adapun kelemahan dari konfigurasi Dipole-Dipole, yaitu dalam
pelaksanaannya tidak sepraktis konfigurasi Wenner dan sebagainya dan jumlah
8

data atau step yang banyak menyebabkan waktu pengukuran menadi lebih
panjang.

Resistivitas atau Rho merupakan kemampuan dari suatu alat penghantar arus
listrik yang bergantung pada besarnya medan listrik dan kerapatan arus listrik.
Jika semakin besar nilai resistivitas dari suatu batuan maka medan listrik yang
dibutuhkan akan semakin besar untuk mendapatkan kerapatan arus bawah
permukaan. Batuan merupakan material yang memiliki daya hantar listrik serta
memiliki nilai tahanan jenis tertentu. Nilai dari resistivitas batuan ditentukan
oleh banyak faktor yang saling bersangkutan serta berinteraksi dengan cukup
kompleks, bahkan jika batuan yang sama pun belum tentu memiliki nilai
resistivitas yang serupa, namun memiliki rentang atau interval nilai tertentu.
Selain memiliki rentang yang lebar, rentang dari nilai resistivitas dari berbagai
jenis batuan juuga saling tumpang-tindih (overlap).

Pada praktikum yang dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2021, diberikan data
pengukuran Dipole-Dipole yang akan diolah menggunakan software Res2Dinv,
namun data Dipole-Dipole yang diberikan berbentuk Excel agar mempermudah
melakukan pengolahan data Dipole-Dipole. Data dari microsoft excel yang
berupa nilai Offset, a, n, dan Rho diinput ke notepad. Langkah awal pada notepad
tulis nama lintasan enter, lalu masukan spasi elektroda enter, masukan kode
konfigurasi enter, masukan nilai dari jumlah datum enter, masukan kode untuk
koordinat enter dan masukan kode data IP lalu masukan Offset, a, n, dan Rho
enter, masukan angka 0 dan enter masukan angka 0 kembali sampai angka 0
berjumlah 7, kemudia klik file>save as>type (allfiles) dan name (nama file.dat).
Buka software Res2Dinv, pada layar akan muncul system resources klik ok, klik
file>read data file>masukan file yang telah disimpan dari notepad dalam bentuk
*.dat>open, kemudian akan muncul message>ok, lanjut inversion pastikan
choose logarithm of apperent resistivity dalam bentuk use logarithm of apperent
resistivity>ok, lalu inversion>least-squares inversion>save data>ok dan
software akan menampilkan hasil dari data yang diinput pada layar. Jika ingin
menambahkan iteration, maka klik yes pada convergence warning dan masukan
angka yang diinginkan sehingga bisa menambahkan iterasi serta mengurangi
error, jika error masih terlalu besar dan masih ingin mengurangi error, maka
klik edit>exterminate bad datum points dan ubah data pengukuran yang tersapat
pada layar>qui>save data>inversion> least-squares inversion>input data hasil
edit>save data *.inv> hasil pengukuran akan ditampilkan dilayar dengan error
yang telah berkurang sesuai dengan data yang diedit.

Hasil interpretasi data yaitu, nama lintasan (data Dipole-Dipole Lopia Santri),
spasi elektroda (6.0), jenis konfigurasi yang digunakan (Dipole-Dipole), jumlah
datum (299), minimum elektroda (0.0), maksimal elektroda (168.0), spasi
9

minimum elektroda (6.0), jumlah tingkat data (16), jumlah elektroda (32), Model
ini memiliki 13 lapisan dan 247 blok, iterai 1 (RMS error 124.00), iterai 2 (RMS
error 105.87), iterasi 3 (RMS error 102.25).
V. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Metode resistivitas dengan konfigurasi Dipole-Dipole pada survey geolistrik
diterapkan untuk melakukan penelitian pada gerak tanah, penelitian ini telah
sering dilakukan. Pada konfigurasi Dipole-Dipole sepasang elektroda arus
dan elektroda potensial yang mana masing-masing spasi (a) dari elektroda
adalah tetap.
2. Pencitraan 2D metode geolistrik resistivitas bisa didapatkan dengan
mengintegrasikan teknik pengukuran VES (vertical electronical sounding)
dengan profil (penampang) elektrik.
3. Konfigurasi Dipole-Dipole adalah gabungan dari depth sounding dan teknik
profiling dan konfigurasi elektroda yang sering digunakan untuk melakukan
survei geolistrik. Adapaun hasil akhir yang diperoleh ialah distribusi potensial
dari daerah penelitian yang merupakan respon distribusi dari muatan yang
terdapat dibawah permukaan.
4. Nilai dari resistivitas batuan ditentukan oleh banyak faktor yang saling
bersangkutan serta berinteraksi dengan cukup kompleks, bahkan jika batuan
yang sama pun belum tentu memiliki nilai resistivitas yang serupa, namun
memiliki rentang atau interval nilai tertentu.
5. Diberikan data pengukuran Dipole-Dipole yang akan diolah menggunakan
software Res2Dinv, namun data Dipole-Dipole yang diberikan berbentuk Excel
agar mempermudah melakukan pengolahan data Dipole-Dipole. Hasil
interpretasi data yaitu, nama lintasan (data Dipole-Dipole Lopia Santri), spasi
elektroda (6.0), jenis konfigurasi yang digunakan (Dipole-Dipole), jumlah
datum (299), minimum elektroda (0.0), maksimal elektroda (168.0), spasi
minimum elektroda (6.0), jumlah tingkat data (16), jumlah elektroda (32),
Model ini memiliki 13 lapisan dan 247 blok, iterai 1 (RMS error 124.00), iterai
2 (RMS error 105.87), iterasi 3 (RMS error 102.25).
DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati, S. K., Sudrajat, Y., Handayani, L., & Wardhana, D. D. (2021). Metode
Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole Untuk Penetapan Bidang Gelincir
Gerakan Tanah Di Jajaway, Palabuhanratu, Sukabumi. Jurnal Lingkungan
Dan Bencana Geologi, 12(1). Doi:
Http://Dx.Doi.Org/10.34126/Jlbg.V12i1.354

Agustin, M., Utama , W., & Rochman , N. (2017). Identifikasi Letak Cracks Pada
Bidang Longsor Menggunakan Metode Resistivitas 2d. Jurnal Teknik Its,
6(1), 2337-3539.

Agustiningtyas, L., Arifianti, Y., Kristianto, & Iskandar. (2017). Survey Geofisika
Dengan Metode Geolistrik Resistivitas 2d Untuk Mitigasi Bencana Gerakan
Tanah Di Magelang,Jawa Tengah. Bulletin Vulkanologi Dan Bencana
Geologi, 11(1), 39-48.

Aizebeokhai, A. P., Olayinka, & Singh. (2010). Aplication Of 2d And 3d


Geoelectrical Resistivity Imaging For Engineering Site Investigation In A
Crystalline Basement Terrain, Southwestern Nigeria. Journal Of
Enviromental Earth Sciences, 1481-1492.

Hendrajaya, & Arif. (1990). Metode Geolistrik Tahanan Jenis. Bandung: Itb.

Iha, I., & Hartoyo, P. (2018). Citra Geolistrik Resistivitas 2-Dimensi Untuk
Identifikasi Zona Laterit Dan Zona Bedrock Profil Nikel Laterit. Jurnal
Ilmiah Giga, 21(2), 50-57.

Panggabean, S. A., Tisera, S., Utamidewi, S., Habibi, S. A., Khardiman, Y., &
Baharudi, I. (2018). Analisis Data Dan Interpretasi Data Hasil Geolistrik
2d Untuk Perencanaan Pemanfaatan Potensi Air Tanah Dan Air Baku Di
Desa Kalut, Desa Lamleupung (Kab. Aceh Besar) Dan Desa Sinar Rasa
(Kab.Bogor). Bogor: Insitute Peternakan Bogor.
12

Saputra, F. E., & Fitriana, S. (2014). Geofisika Eksplore. Pur.Alingga: Universitas


Jenederal Soedirman.

Zufi, A., & Habsyi. (2018). Penerapan Metode Geolistrik Resistivitas 2d Untuk
Mengidentifikasi Bidang Gelincir Longsoran Di Jalan Nasional
Rancabuaya Kabupaten Garut Menggunakan Konfigurasi Wenner Alpha.
Jawa Barat: Uin Sunan Gunung Djati.
LAMPIRAN
Gambar 2 Post test
Nama : Lopia Santri
Npm : 2015051037
Kelompok : 7 (Tujuh)

Gambar 3. Data Dipole-Dipole

Gambar 4. Pengolahan Data di Notepad


Gambar 5. Save Data

Gambar 6. Input data ke software RES2DNIV

Gambar 7. Data hasil input software RES2DNIV


Gambar 8. Save data Inversion

Gambar 9. Menampilkan hasil pengolahan

Gambar 10. Hasil

Anda mungkin juga menyukai