Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA TANAH 1

Diajukan untuk memenuhi tugas


Praktikum Mekanika Tanah 1
Dosen Pembimbing : Ingrid Multi Rezeki, ST., MT

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

GILANG FARHANUDIN (121130001) CASUYA (121130139)


NATHANIA DWI DAMAYAMTI (121130093) RAIHAN FAUZAN (121130080)
NABILAH RAHMAN (121130003) JABBAARRU NAZARUDIN (121130089)
FERI PRAYOGA (121130181) ADE ADILLA (121130111)
REZA NURKHOLIS MAJID (121130008)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2023
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH 1

VALIDASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Praktikum Mekanika Tanah 1

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

GILANG FARHANUDIN (121130001) CASUYA (121130139)


NATHANIA DWI DAMAYAMTI (121130093) RAIHAN FAUZAN (121130080)
NABILAH RAHMAN (121130003) JABBAARRU NAZARUDIN (121130089)
FERI PRAYOGA (121130181) ADE ADILLA (121130111)
REZA NURKHOLIS MAJID (121130008)

Cirebon, 15 Januari 2023


Di Validasi oleh:
Dosen Mata Kuliah

Ingrid Multi Rezeki, ST.,MT.


NIPN. 638 207 98
KATA PENGANTAR

Pertama dan utama, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah


SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang ditentukan.

Dengan selesainya laporan praktikum Teknologi Bahan Konstruksi


secara resmi ini, maka tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
semua orang yang sudah membantu kami. Dan terima kasih juga untuk
para pihak yang sudah terlibat langsung. Khususnya kami ucapkan
kepada:

1. Ibu Ingrid Multi Rezeki, ST.,MT, Selaku dosen mata kuliah Teknologi
Bahan Konstruksi di Universitas Swadaya Gunung Jati.
2. Kakak-kakak asisten praktikum yang telah membimbing kami selama
praktikum berlangsung.

Laporan praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua


pihak. Kami sadar sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan yang
ada dalam laporan praktikum ini, oleh karena itu kritik dan saran akan
kami terima dengan baik.

Cirebon,15 Januari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Praktikum Mekanika Tanah 1 merupakan salah satu
persyaratan dari kurikulum Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Swadaya Gunung Jati.
Dalam bidang teknik sipil, tanah selalu berkaitan erat dengan
pekerjaan teknik sipil. Hampir semua bangunan-bangunan sipil
berdiri di atas tanah atau melakukan kontak dengan tanah. Oleh
karena itu dalam pekerjaan teknik sipil perlu adanya pemahaman
dan penguasaan yang lebih mendalam mengenai tanah, salah
satunya dengan cara mempelajari mekanika tanah. Penyelidikan
tanah merupakan suatu upaya untuk memperoleh informasi bawah
tanah untuk perencanaan pondasi bangunan sipil. Penyelidikan
tanah mencakup antara lain pengeboran tanah, pengambilan contoh
tanah, pengujian lapangan, pengujian laboratorium dan observasiair
tanah.

1.2 LATAR BELAKANG


Dari latar belakang diatas, dapat di rumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara melakukan pengambilan sampel tanah di
lapangan?
2. Bagaimana cara melakukan uji sondir?
3. Bagaimana cara melakukan sand cone?
4. Bagaimana cara menentukan kadar air tanah?
5. Bagaimana cara menentukan berat isi tanah?
6. Bagaimana cara menentukan berat jenis tanah?
7. Bagaimana cara melakukan distribusi butiran suatu tanah?
8. Bagaimana cara menentukan kadar lumpur tanah?
9. Bagaimana cara menentukan batas cair, batas plastis dan batas
susut?
10. Bagaimana cara memperoleh kadar air optimum pada saat kadar
kepadatan kering maksimum?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM


Dari rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan dari
praktikum teknologi bahan konstruksi ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui cara melakukan pengambilan sampel tanah di
lapangan.
2. Untuk mengetahui cara melakukan uji sondir.
3. Untuk mengetahui cara melakukan sand cone.
4. Untuk menentukan kadar air tanah.
5. Untuk menentukan berat isi tanah.
6. Untuk menentukan berat jenis tanah.
7. Untuk mengetahui cara melakukan distribusi butiran suatu tanah.
8. Untuk menentukan kadar lumpur tanah.
9. Untuk menentukan batas cair, batas plastis dan batas susut.
10. Untuk memperoleh kadar air optimum pada saat kadar kepadatan
kering maksimum.
1.4 WAKTU DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Praktikum
Nama Praktikum Waktu Tanggal Tempat
08:00 s/d Setia Budi
Pengujian Sondir Selesai 14 Januari 2023 Kesambi
Pengujian Sand 08:00 s/d Setia Budi
Selesai 14 Januari 2023 Kesambi
Cone
Pengambilan
Sampel Tanah 08:00 s/d
Setia Budi
Disturb dan Selesai 14 Januari 2023 Kesambi
Undisturb
Laboratorium
08:00 s/d
Pengujian Kadar Air Selesai 16 - 20 Januari 2023 Fakultas
Teknik
Laboratorium
08:00 s/d
Pengujian Berat Isi 16 - 20 Januari 2023 Fakultas
Selesai
Teknik
Laboratorium
Pengujian Analisis 08:00 s/d
Fakultas
Saringan Selesai 17 – 18 Januari 2023
Teknik
Pengujian Laboratorium
08:00 s/d
Pemadatan 17 - 20 Januari 2023 Fakultas
Selesai Teknik
(Compaction)
Laboratorium
Pengujian Berat 08:00 s/d
17 - 18 Januari 2023 Fakultas
Jenis Selesai
Teknik
Laboratorium
Pengujian Atterberg 08:00 s/d
Fakultas
Limit Selesai 16 – 18 Januari 2023
Teknik
Laboratorium
Pengujian 08:00 s/d
Fakultas
Hidrometer Selesai 19 – 20 Januari 2023
Teknik

1.5 LOKASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM


Praktikum dilakukan di dua tempat, yang pertama bertempat
di kawasan Setia Budi Kesambi, yang kedua bertempat di
Laboratorium Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Gambar 1. 1 Lokasi Pertama Kawasan Setia Budi Kesambi

Gambar 1. 2 Lokasi Kedua Lab kampus GT UGJ

1.6 RUANG LINGKUP


1.6.1 Pengambilan Sampel
a. Hand Boring
1.6.2 Pengujian Di Lapangan
a. Pengujian Sondir (Dutch Cone Penetration Test)
b. Pengujian Kerucut Pasir (Sand Cone)
1.6.3 Pengujian Di Laboratorium
a. Pengujian Kadar Air (Water Content)
b. Pengujian Berat Isi Tanah (Unit Weight)
c. Pengujian Berat Jenis Tanah (Specific Gravity)
d. Pengujian Analisa Saringan (Sleve Analysis)
e. Pengujian Analisa Hidrometer (Hydrometer Analysis)
f. Pengujian Batas Atterberg (Atterberg Limit)
g. Pengujian Pemadatan (Compaction Test)

1.7 METODE PENGUMPULAN DATA


1.7.1 Metode Praktikum dan Objek Penelitian
1.7.1.1 Metode Praktikum
Dalam praktikum ini metode yang digunakan
adalah metode dengan cara penelitian atau
pengujian dimaksudkan untuk menguji sifat fisis dan
sifat mekanis tanah. Dari pengujian tersebut
kemudian hasilnya dianalisa dan dibuat kesimpulan.
1.7.1.2 Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam pengujian ini adalah
pelaksanaan, pencatatan serta perhitungan hasil
penyelidikan tanah di Lapangan dan di Laboratorium.

1.7.2 Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan saat praktikum
berlangsung dan hasil yang ditunjukkan dari hasil pengujian
yang kemudian dicatat.
Adapun Langkah-langkah yang dilakukan dalam
proses pengumpulan data, yaitu:
1. Membaca dan memahami prosedur yang ada di dalam
modul.
2. Mengikuti kegiatan praktikum secara seksama dan teliti.
3. Mencatat hasil pengujian.
4. Bertanya kepada dosen atau asisten dosen yang
bersangkutan tentang laporan jika ada hal yang kurang
dimengerti.
1.7.3 Analisa Data
Dari analisis yang sudah kami lakukan selama
praktikum berlangsung, data yang kami dapat kemudian
disajikan kembali dalam sebuah laporan mengenai hasil
pengujian Mekanika Tanah 1.

1.8 SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN


Sistematika penulisan laporan praktikum Mekanika Tanah 1
terdiri dari:
BAB 1 PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,
maksud dan tujuan, jadwal, lokasi, ruang lingkup, metode
dan pengumpulan data Praktikum Mekanika Tanah 1 serta
sistematika pembahasan laporan ini.
BAB 2 PENGAMBILAN SAMPEL DAN PENGUJIAN DI
LAPANGAN
Menjelaskan tentang maksud dan tujuan, teori dasar,
peralatan yang digunakan, prosedur pengambilan sampel,
juga menjelaskan tentang prosedur pengujian, contoh
perhitungan, analisa, serta penjelasan mengenai pengujian
Sand Cone dan Pengujian Sondir.
BAB 3 PENYELIDIKAN TANAH DI LABORATORIUM
Menjelaskan tentang maksud dan tujuan, dasar teori,
peralatan yang digunakan, prosedur pengujian kadar air,
berat isi, berat jenis, atterberg limit, hydrometer dan analisa
saringan.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dari berbagai pengujian praktikum beserta
saran.
BAB 2
PENGAMBILAN SAMPLE DAN PENYELIDIKAN
TANAH DI LAPANGAN

2.1 PENGAMBILAN SAMPLE


2.1.1 Bor Tangan (Hand Boring)
2.1.1.1 Maksud dan Tujuan
1. Mendapatkan keterangan mengenai struktur (profil)
secara visual.
2. Memperoleh indikasi variasi kada air tanah asli
menurut kedalaman.
3. Mendapatkan kedalaman permukaan tanah.
4. Pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed)
dan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed).
2.1.1.2 Teori Dasar
Dalam pandangan teknik sipil, tanah adalah
himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-
endapan yang relatif lepas (looase) yang terletak di
atas batuan dasar (bedrock). Ikatan antara butiran
yang relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat,
zat organik, atau oksida-oksida yang mengendap di
antara partikel-partikel. Ruang di antara partikel-
partikel dapat berisi air, udara maupun keduanya.
Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya
yang terjadi di dekat permukaan bumi membentuk
tanah. Pembentukan tanah dari batuan induknya,
dapat berupa proses fisik maupun kimia.
Struktur tanah terdiri dari butiran kasar, dan
butiran halus yang masing-masing jenis memiliki
karakteristik dan ukuran butiran yang berbeda.Untuk
itu, maka dilakukan beberapa penyelidikan mengenai
karakteristik tanah, yaitu dengan cara mengambil
sample tanah pada suatu daerah kemudian
melakukan penelitian pada tanah tersebut.
2.1.1.3 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Tabung
b. Palu
c. Balok kayu
d. Plastik
e. Cangkul
2.1.1.4 Prosedur Pelaksanaan
1. Tentukan lokasi yang akan digali.
2. Bersihkan tanah yang akan digali.
3. Gali tanah sedalam 0,5m dengan membentuk
persegi.
4. Masukkan tabung ke dalam tanah dengan dipukul
menggunakan palu yang sebelumnya diletakkan
balok kayu di atasnya (agar tabung tidak bengkok
dan rusak) hingga tabung tersebut masuk ke
dalam tanah dan tabung tertutup oleh tanah.
5. Lakukan langkah no.4 sampai semua tabung
masuk ke dalam tanah.
6. Angkat semua tabung dengan menggali tanah di
sekitar tabung yang dimasukkan ke dalam tanah,
kemudian tarik satu persatu tabung dari dalam
tanah.
7. Lapisi kedua ujung tabung dengan menggunakan
plastik dan ikat di kedua ujungnya (agar tanah
tidak tercecer/terjatuh dari dalam tabung).
8. Tanah yang sudah di dapat kemudian dibawa ke
laboratorium untuk diuji percobaan selanjutnya.
LABORATORIUM GEOTEKNIK
FT – PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
Jl. Pemuda No.32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231) 236742
Cirebon 45312

Pekerjaan : Hand Boring Tanggal : 14 Januari 2023


No. Log Bor : ASTM D 2113 Dikerjakan : Kelompok 1
Lokasi : Setia Budi Kesambi Dihitung : Kelompok 1
Kedalaman :m Diperiksa : Juwanto Putra

SAMPLING
ASTM D 2113
Tabel 2.1 Data Pengambilan Sample Tanah

Kedalaman 0,41 m
Warna Coklat Kehitaman
Plastisitas Sedang
0,41 m

0,3 m

Kedalaman 0,3 m
Warna Coklat Kehitaman
Plastisitas Lengket
2.1.1.5 Gambar Praktikum

Gambar 2.1 Tabung Gambar 2.2 Palu dan balok


kayu

Gambar 2.3 Pengambilan sample Gambar 2.4 Sample tanah


tanah
2.2 PENYELIDIKAN TANAH DI LAPANGAN
2.2.1 Pengujian Sondir (Dutch Cone Penetration Test)
2.2.1.1 Maksud dan Tujuan
Uji sondir dilakukan untuk mengetahui
kedalaman lapisan tanah keras sera sifat daya dukung
maupung daya lekat setiap kedalamannya, selain itu
untuk mendapatkan nilai perlawanan penetrasi konus
(qc), hambatan lekat (HL), dan jumlah hambatan lekat
(JHL).
2.2.1.2 Teori
Yang dimaksud dengan qc adalah perlawanan
penetrasi konus atau perlawanan tanah terhadap
ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan
luas (kg/cm2). JHL adalah jumlah hambatan lekat
perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus
yang dinyatakan dalam gaya persatuan panjang
(kg/cm).
2.2.1.3 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mesin sondir.
b. Seperangkat sondir yang dilengkapi setang di
dalamnya.
c. Bikonus.
d. Manometer kapasitas 60 kg/cm2 dan 600
kg/cm2.
e. Angkur.
f. Kunci-kunci.
2.2.1.4 Prosedur Pelaksanaan
1. Bersihkan lokasi percobaan lalu pasanglah
keempat angkur (jangkar) spiral dengan jarak
tertentu agar cocok dengan kaki sondir.
2. Jepitlah kaki sondir pada jangkar tadi lalu atur
posisi sondir agar tegak lurus dengan cara
mengendurkan kunci-kunci samping. Sebaiknya
menggunakan unting-unting.
3. Untuk mengisi oli hidraulis, bukalah baut penutup
lubang pengisian oli dan kedua keran manometer
lalu pasang kunci piston pada ujung piston.
4. Tekan kunci piston ke atas sampai oli keluar dan
gelembung-gelembung udara keluar semua.
5. Setelah udara habis, pasang kedua manometer
tadi (keran tetap terbuka). Isilah oli dari lubang
pengisian sampai penuh (kunci piston ditarik ke
bawah). Gerakkan kunci piston naik turun untuk
menghilangkan gelembung udara, kemudin tutup
lubang oli setelah terisi penuh.
6. Pasang bikonus/konus pada ujung setang sondir
berikut setang dalamnya,dan tempatkan setang
sondir tersebut pada lubang pemusat tepat di
bawah raung oli (piston).
7. Tiang sondir diberi tanda setiap 20 cm dengan
menggunakan spidol mulai dari posisi sekarang
(permukaan tanah) gunanya untuk mengetahui
dimana akan dilakukan pembacaan manometer.
8. Dorong streker pada posisi lubang terpotong lalu
putarlah engkel sampai menyentuh ujung atas
setang sondir, percobaan sudah siap dilakukan.
9. Putar engkel sehingga bikonus masuk ke dalam
tanah. Setelah mencapai 20cm (lihat tanda),
engkel pemutar diputar sedikit ke arah berlawanan
dan treker ditarik ke depan sehingga posisi lubang
bulat penuh.
10. Buat keran manometer 60 kg/cm2.
11. Engkel pemutar diputar kembali sehingga setang
dalam tertekan ke dalam tanah dengan kecepatan
2cm/detik. Setang dalam akan menekan piston,
tekanan yang terjadi akan terbaca pada
manometer.
12. Tekan setang dalam sedalam 4cm lalu catat
angka yang ditunjukan manometer teruskan
penekanan sejarak 3cm lagi dan catat lagi angka
yang ditunjukan manometer. Angka pertama
menunjukan tahanan konus (qc) sedangkan angka
yang ke dua menunjukan jumlah tahanan ujung
konus dan gesekan.
13. Lakukan penekanan setiap interval 20cm dan
amati jarum manometer. Bila tekanan diperkirakan
akan melebihi kapasitas manometer, maka tutup
manometer tersebut dan buka keran manometer
yang kapasitasnya lebih besar.
14. Setelah mencapai kedalaman 1,00m setang sondir
disambung dan naikkan piston penekan. Ulangi
prosedur 12-14 dan percobaan dihentikan apabila
perlawanan konus mencapai lebih besar dari 200
kg/cm2
15. Setang yang tertanam dicabut kembali:
a. Putar engkel agar piston terangkat.
b. Tarik treker pada posisi lubang penuh.
c. Putar engkel pemutar trekel melewati setang.
d. Dorong treker pada posisi lubang terpotong dan
putar engkel pemutar sehingga setang sondir
terangkat sampai pada setang berikutnya.
e. Tahan setang sondir bawah dengan kunci pipa
agar rangkaian bawahnya tidak jauh.
f. Lepaskan setang sondir atas kemudian
turunkan engkel pemutar.
g. Ulangi prosedur ini untuk setang berikutnya
sampai selesai.
2.2.1.6 Perhitungan
Apiston = 10 cm2
Asleeve = 150 cm2
Akonus = 10 cm2
1. Perlawanan Konus (qC)
qt x Apiston
qC =
Akonus
Dimana:
PK = Tahanan Konus (Bacaan pertama pada
manometer)
qC = Perlawanan penetrasi konus
2. Perlawanan Geser (Fs)
(JP-qt) x Apiston
Fs =
Asleeve
Dimana:
JP = Jumlah hambatan ujung konus (Bacaan
kedua manometer)
PK = Tahanan ujung konus (Bacaan pertama
pada manometer)
3. Hambatan Pelekat (HL)
HL = Fs x 20
4. Jumlah Hambatan Pelakat (JHL)
JHL = ∑HL
5. Friction Ratio (FR) (%)
Fs
FR = x100%
qC
2.2.1.6 Contoh Perhitungan
Kedalaman 1 meter
Apiston = 10 cm2
Asleeve = 150 cm2
Akonus = 10 cm2
qt = 9 kg/cm2
JP = 7 kg/cm2
1. Perlawanan Konus (qC)
qt x Apiston
qC =
Akonus
9 x 10
=
10
= 9 kg/cm2
2. Perlawanan Geser (Fs)
(JP-qt) x Apiston
Fs =
Asleeve
(7 - 9) x 10
=
10
= - 0,133 kg/cm2
3. Hambatan Pelekat (HL)
HL = Fs x 20
= - 0,133 x 20
= - 2,667 kg/cm2
4. Jumlah Hambatan Pelakat (JHL)
JHL = ∑HL
= - 21,4 – 2,6
= - 24 kg/cm2
5. Friction Ratio (FR) (%)
Fs
FR = x100%
qC
- 0,133
= x100%
9
= - 1,481 %
LABOTARORIUM GEOTEKNIK
FT – PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON

Jl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231) 236742 Cirebon 45312

Pekerjaan : Uji Sondir Tanggal : 14 Januari 2023


No. Log Bor : ASTM D 2113 Dikerjakan : Kelompok 1
Lokasi : Setia Budi Kesambi Dihitung : Kelompok 1
Kedalaman : meter Diperiksa : Juwanto Putra

DUTCH CONE PENETRATION TEST


Tabel 2.2 Data Hasil Perhitungan Uji Sondir
Depth qt JP qc fs HL JHL FR
(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (%)
0 0 0 0 0 0 0 0
0,2 31 22 31 - 0,6 - 12 - 12 - 1,936
0,4 21 9 21 - 0,8 - 16 - 28 - 3,809
0,6 9 14 9 0,333 6,667 - 21,333 3,704
0,8 8 8 8 0 0 - 21,333 0
1 9 7 9 - 0,133 - 2,667 - 24 - 1,481
1,2 14 14 14 0 0 - 24 0
1,4 12 12 12 0 0 - 24 0
1,6 9 9 9 0 0 - 24 0
1,8 10 10 10 0 0 - 24 0
2 10 9 10 - 0,067 - 1,333 - 25,333 - 0,667
2,2 10 9 10 - 0,067 - 1,333 - 26,667 - 0,667
2,4 11 10 11 - 0,067 - 1,333 - 28 - 0,606
2,6 11 11 11 0 0 - 28 0

2,8 11 10 11 - 0,067 - 1,333 - 29,333 - 0,606


3 13 12 13 - 0,067 - 1,333 - 30,667 - 0,513
3,2 8 10 8 0,133 2,667 - 28 1,667
3,4 15 15 15 0 0 - 28 0
3,6 15 16 15 0,067 1,333 - 26,667 0,444
3,8 16 16 16 0 0 - 26,667 0
4 15 15 15 0 0 - 26,667 0
4,2 14 12 14 - 0,133 - 2,667 - 29,333 - 0,952
4,4 10 9 10 - 0,067 - 1,333 - 30,667 - 0,667
4,6 8 8 8 0 0 - 30,667 0
4,8 9 9 9 0 0 - 30,667 0
5 10 9 10 - 0,067 - 1,333 - 32 - 0,667
5,2 7 7 7 0 0 - 32 0
5,4 10 10 10 0 0 - 32 0
5,6 11 10 11 - 0,067 - 1,333 - 33,333 - 0,606
5,8 10 10 10 0 0 - 33,333 0
6 10 25 10 1 20 - 13,333 10
Hubungan antara qc dengan kedalaman
0 5 10 15 20 25 30 35
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
2.2
2.4
Kedalaman (m)

2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
4.4
4.6
4.8
5
5.2
5.4
5.6
5.8
6

Nilai qc

Grafik 2.1 Hubungan antara qc dengan kedalaman


Hubungan antara JHL dengan kedalaman
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
2.2
2.4
Kedalaman (m)

2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
4.4
4.6
4.8
5
5.2
5.4
5.6
5.8
6

Nilai JHL

Grafik 2.2 Hubungan antara JHL dengan kedalaman


Hubungan antara FR % dengan kedalaman
-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
2.2
2.4
Kedalaman (m)

2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
4.4
4.6
4.8
5
5.2
5.4
5.6
5.8
6

Nilai FR %

Grafik 2.3 Hubungan antara FR dengan kedalaman


Hubungan antara qc, JHL, dan FR dengan
kedalaman
qc JHL FR

-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40


0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
2.2
2.4
Kedalaman (m)

2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
4.4
4.6
4.8
5
5.2
5.4
5.6
5.8
6

Nilai FR %

Grafik 2.4 Hubungan antara qc, JHL, dan FR dengan kedalaman


2.2.1.7 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan pengolahan data
serta analisa data yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada kedalaman 0 m – 3 m didapatkan nilai qc 0
kg/cm2 – 13 kg/cm2 dan fs 0 – (-0,067). pada
kedalaman 1m – 3m jenis tanahnya berupa jenis
tanah lunak.
2. Pada kedalaman 3,2 m – 6 m didapatkan nilai qc 8
kg/cm2 – 10 kg/cm2 dan fs 0,133 – 1. Pada
kedalaman 3,2m – 6m jenis tanah masih berupa
jenis tanah lunak.
Jadi, pada pengujian sondir di lokasi Setia
Budi Kesambi di dapatkan hasil jenis tanah lunak dan
belum mencapai tanah keras.
2.2.1.8 Gambar Praktikum

Gambar 2.5 Persiapan lokasi sondir Gambar 2.6 Setang dan kunci sondir

Gambar 2.7 Persiapan dan Gambar 2.8 Pengenalan mesin sondir


pemasangan alat sondir

Anda mungkin juga menyukai