MEKANIKA TANAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program
Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Barly Febrison (15510093) Rahmat Jafar Sodik (15510028)
Bima Putra Prasetya (15510006) Raymanda Julian (15510052)
Dumeh Sa’adim (15510048) Rifqi Faniam Z (15510064)
Hendra Ari Ferdinan (13510017) Sapta Nuari (15510058)
Iwan Permadi (15510012) Sigit Sugiarto (15510040)
Nova Hidayat (15510020) Yudhi Prayogo (15510026)
DISUSUN
O
L
E
H
Kelompok 7
Mengetahui,
Ketua Jurusan T. Sipil
4
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktikum
ini.
terdapat kekurangan, baik dari segi isi, penulisan, maupun kata-kata yang
digunakan, oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan.
Laporan ini berisi tentang hasil praktikum yang telah dilakukan secara
Kemudian, tidak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen
bimbingan serta kesempatan kepada kami untuk berkarya menyusun laporan Hasil
Praktikum Mekanika Tanah ini. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR NOTASI
BAB I PENDAHULUAN
6
2.10 Pengujian Sondir
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
7
DAFTAR NOTASI
σ = Tegangan
τ = Regangan
Δ = Delta
α = Alpha sudut
γ = Berat volume
D = Diameter
V = Volume
Gs = Berat jenis
ω = Kadar air
W = Berat
A = Luas penampang
e = Angka pori
Sr = Derajat kejenuhan
8
K = Koefisien rembesan
Dk = Derajat kepadatan
Ф = Sudut geser
c = Kohesi
t = Tinggi
Cv = Koefisien konsolidasi
∑ = Jumlah
π = Phi
Kt = Koefisien permeabilitas
P = Tekanan
9
BAB I
PENDAHULUAN
Praktikum ini menitik beratkan pada penyelidikan mengenai keadaan suatu tanah
yang akan digunakan sebagai tempat berdirinya suatu bangunan. Hasilnya berupa
data - data Praktikum Mekanika Tanah merupakan salah satu persyaratan dari
bangunan dapat ditentukan, tipe fondasi dan lain-lain sesuai dengan sifat-sifat
yang dimiliki oleh tanah tersebut. Hal-hal tersebut sangat penting untuk
menunjang segi ekonomis dan segi keselamatan baik untuk bangunan, pemakai
Tanah ini adalah untuk mengetahui dan memahami segi teknis dari penyelidikan
adanya praktikum ini, dapat mempraktekkan teori – teori yang ada dalam mata
kuliah Mekanika Tanah yang didapat pada saat kuliah secara langsung, sehingga
Tanah. Selain itu juga pengetahuan tentang mekanis yang terjadi pada suatu jenis
1
2
b. Mengetahui bentuk dan jenis dasar tanah yang dipakai dalam praktikum
Mekanika Tanah.
praktikum ini, mahasiswa dapat mempraktekkan teori – teori yang ada dalam mata
kuliah Mekanika Tanah yang didapat pada saat kuliah secara langsung, sehingga
Tanah. Selain itu juga pengetahuan tentang mekanis yang terjadi pada suatu jenis
Adapun praktikum Mekanika Tanah ini secara garis besarnya di bagi menjadi
a. Pengambilan Sample
1. Hand Boring
b. Penelitian di Lapangan
3. Pengujian Sondir
c. Pengujian di Laboratorium
Muhammadiyah Metro. Dan di laksanakan pada tanggal 3-5 juli 2017 untuk uji
laboratorium, serta pada tanggal 6-7 juli 2017 untuk uji lapangan.
j. Pengujian Sondir
BAB II
LANDASAN TEORI
Suatu bangunan atau konstruksi yang akan didirikan di atas suatu tempat akan
sangat dipengaruhi oleh sifat dan jenis tanah di tempat bangunan itu akan
tempat bangunan itu akan dibangun, yang merupakan hal penting yang kita
a. Pengujian sondir
f. Pengujian proctor
untuk mendapatkan sampel tanah, baik yang asli (undisturbed) maupun terganggu
ataupun sampel tanah berbentuk kubus (block samples) yang diambil dari dalam
melalui pemboran dalam (deep boring) dengan menggunakan bor mesin (boring
machine). Selain itu, melalui kegiatan ini dapat pula dibuat deskripsi susunan
lapisan tanah dan diketahui tinggi muka air tanah setempat. Pengambilan sampel
terdiri dari dua bagian, yaitu sampel tanah asli dan sampel tanah tidak asli.Kedua
perencanaan suatu konstruksi. Kedua sampel tanah tersebut harus dalam keadaan
Uji ini dimaksudkan untuk mengambil sampel tanah dari berbagai kedalaman.
Uji ini biasanya dilakukan disamping lubang sondir agar dapat didapatkan koreksi
antara kekuatan tanah dengan jenis tanah yang dikandungnya. Bor tangan
7
dilakukan dengan berbagai macam bor (aguer) pada ujung bagian bawah dari
serangkaian stang bor. Bagian atasnya terdiri dari stang bor untuk memutar bor.
Uji bor yang dilakukan merupakan uji bor tangan (hand bor) dengan
Kadar air merupakan perbandingan antara berat air yang terkandung dalam
tanah dengan berat butiran tanah kering yang dinyatakan dalam persen (%).
dengan sifat-sifat fisiknya. Oleh sebab itu, pengujian atas kadar air tanah
tanah.
memanaskan benda uji pada suhu (110±5)ºC selama 16 s/d 24 jam. Pada keadaan
gambut), maka suhu pengeringan maksimum dibatasi sampai 60ºC dengan waktu
pengeringan yang lebih lama. Penentuan kadar air tanah sedapat mungkin
dilakukan segera setelah penyiapan benda uji, terutama bila cawan yang
digunakan mudah berkarat. Setiap tanah mempunyai kadar air yang berbeda-beda,
tergantung kondisi tanah. Untuk mengetahui kadar air tanah yang kita inginkan,
dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah dan ditempatkan dalam container
8
lalu ditimbang (W1). Kemudian sampel tanah tersebut dioven selama 24 jam
dengan temperatur 100o – 105o C. Setelah dioven, kita dapat mengetahui berat
keringnya (Wc).
Selain mencari kadar air dalam tanah. Parameter lain yang perlu dicari
pada tanah adalah berat jenis tanah (GS). Berat jenis tanah adalah perbandingan
(rasio) antara berat tanah (Ws) kering butiran tanah dan berat air (Ww) pada
volume yang sama dengan volume butiran tersebut. Berat jenis tanah diperlukan
untuk menghitung indek propertis tanah (misalnya : angka pori (e), berat isi tanah
(γt), kejenuhan (Sr) dan karakteristik pemampatan (Cc, Cr, Cv ) serta sifat-sifat
penting tanah lainnya. Selain itu dari nilai berat jenis dapat pula ditentukan sifat
tanah secara umum misalnya : tanah organik mempunyai berat jenis yang kecil,
dari berat jenis tanah yang besar. Pengujianberat jenis tanah ini dimaksudkan
untuk menentukan berat jenis tanah untuk ukuran butiran tanah yang lolos ayakan
digunakan dalam perhitungan pada pengujian hidrometer, maka benda uji yang
berdeformasi pada volumme tetap tanpa terjadi retakan. Plastisitas terdapat pada
9
tanah yang memiliki mineral lempung atau bahan organik. Suatu kondisi fisis dari
tanah berbutir halus pada kkadar air tertentu dikenal dengan konsistensi.
Berdsarkan kadar Airnya, tanah digolonngkan dalam tiga kondisi yaitu: cair,
Adalah kadar air minimum dimana masih dalam keadaan plastis atau
keadaan antara keadaan plastis dan keadaan semi plastis. Tanah ini dimaksud
untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis
dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Oleh karena itu
Analisa butiran tanah adalah penentuan presentase berat butiran pada satu unit
Tujuan umum dari analisa ini adalah untuk mengetahui presentase susunan
butir tanah sesuai dengan batas. Dalam pengujian ini digunakan standar ASTM
D422-63 (1990).
Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih kecil dari 0,074
Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari 0,074
Pemadatan tanah merupakan suatu proses mekanis dimana udara dalam pori
tanah dikeluarkan. Proses tersebut dilakukan pada tanah yang digunakan sebagai
d. Kepadatan tanah itu mulai dari berat isi kering tanah (drydensity) dan
Uji proctor ini adalah suatu percobaan tanah untuk memeriksa kadar air tanah dan
sifat yang lain. Adapun hasil percobaan (berupa grafik) umumnya dipakai untuk
di lapangan.
Tujuannya adalah :
a. Untuk mengetahui kadar air optimum pada suatu pemadatan dengan dengan
gaya tertentu.
Pengujian sand cone merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan
dilapangan guna menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah asli ataupun hasil
suatu pekerjaan pemadatan dan dapat dilakukan pada tanah kohesif maupun non-
kohesif.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama yaitu:
b. Metode Balon Karet (Rubber Ballon method), untuk semua jenis tanah
Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh melalui pengujian ini, biasanya
dalam [%].
Ratio). Tanah yang dipadatkan dilaboratorium pada keadaan tertentu. CBR adalah
perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan dengan bahan standar dengan
Sondir disebut juga Dutch Deep Sounding Apparatus,. Yaitu suatu alat statis
yang berasal dari belanda. Ujung alat ini langsung ditekan kedalam tanah. Pada
ujung rangkaian pipa sondir ditempatkan alat conus yang berujung lancip dengan
kemiringan kurang lebih 60o. Pipa sondir dimasukkan ke dalam tanah dengan
Yang diukur hanya perlawanan ujung (nilai conus) yang dilakukan dengan
menekan conus ke bawah. Seluruh tabung luar diam. Gaya yang bekerja dapat
Nilai conus dan hambatan lekat keduanya diukur. Hal ini dilakukan dengan
memakai stang dalam. Mula-mula hanya conus yang ditekan ke bawah. Inlai
conus diukur. Nila conus telah digerakkan sejauh 4 cm. jadi nilai conus sama dan
hambatan lekat didapat dengan mengurangkan besarnya conus dan nilai jumlah
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai kohesi (C) dan sudut geser
dalam tanah (Ø) secara cepat atau dengan penjelasan yang lebih luas alat ini
dengan cara uji langsungterkonsolidasi dengan drainase pada uji tanah dan
bertujuan untuk memperoleh parameter kekuatan geser tanah terganggu atau tanah
13
tidak terganggu yang terkonsolidasi, dan uji geser dengan diberi kesempatan
Penetrasi konus dinamis (dynamic cone penetrometer) adalah suatu alat yang
digunakan untuk menguji dengan cepat kekuatan lapisan jalan tanpa pengikat
pengukur sampai 120 cm. hasil pengujian ini dapat dikoreksikan dengan nilai
Peralatan ini cukup dioperasikan oleh dua operator saja. Tanpa memerlukan
perhitungan khusus, pekerjaan quality control menjadi cepat dan efisien tanpa
Alat ini digunakan untuk mengetahui / menentukan nilai CBR sub grade, sub
base atau base course suatu system secara cepat dan praktis. Biasa dilakukan
Konus : logam terbuat dari baja keras, bagian ujung berbentuk kerucut dengan
sudut 60o untuk bahan granular. Pada keadaan khusus seperti tanah berbutir halus
digunakan kerucut dengan sudut 60o, penggunaan sudut konus akan menentukan
penggunaan rumus atau grafik hubungan nilai DCP dan CBR yang digunakan
METODE PELAKSANAAN
laksanakan pada 06 -07 juli 2017 dengan lokasi Kampus 3 UM Metro,dan data
2. Pengujian sondir
Data dan sampel yang di peroleh pada saat pengujian di lapangan setelah itu
meliput :
14
15
A. Tujuan pengujian
1. Mesin sondir
4. Manometer
5. Batang sondir
7. Kunci monyet
8. Kunci inggris
9. Oli hidrolik
11. Cangkul
16
1. Persiapan
berdiri tegak.
piston, dan menekan kunci piston keran atas hingga oli keluar
semua.
c. Setelah oli yang lama habis, keran yang masih terbuka diisi olii
udara.
maksimal.
oli.
Kg/ cm2
( Qc+ F).
ke dalam tanah.
5. Perawatan
berkala.
e. Bila terjadi kebocoran oli, buka ruang oli dan seal di dalamnya ,
7. Pelapor
dicatat langsung dilapangan pada profil sumur uji maupun profil bor,
yang meliputi :
A. Tujuan pengujian
agar didapat korelasi antara kekuatan tanah dan jenis tanah yang
Alat dan bahan yang di gunakan pada pengujian bor tangan (hand
hati
Contoh tanah yang didapat adalah contoh tanah yang tidak asli
tanah.
jauh.
D. Perawatan
a. Bersihkan mata bor dan setengahnya setiap kali selesai dipaki lalu
.
24
dikumpulkan dengan tetap berorentasi pada tujuan yang akan dicapai. Dan
F. Pelaporan
langsung dilapangan pada profil sumue uji maupun profil bor, yang
meliputi :
A. Tujuan Percobaan
1. Tujuan Umum.
tanah.
2. Tujuan Khusus.
dalam pengujian.
c. Buka kran pada corong kemudian isi air kedalam corong sampai
penuh.
d. Tutup kembali kran tersebut lalu balikkan botol agar air yang
timbang (W3).
b. Balikkan botol pada tempat yang rata, buka kran pada corong
c. Corong atau kerucut yang telah terisi penuh dengan pasir, bila
pasir dalam botol tidak bergerak lagi kunci kembali kran pada
d. Tentukan berat botol beserta kerucut yang berisi sisa pasir (W5).
pengujian.
dasar di atasnya.
e. Siapkan botol yang telah berisi pasir ± 2/3 dari tinggi botol lalu
timbang (W6).
W8 = W6 – W7
W9 = W8 – W6
E. Pelaporan
contoh tanah yang kami ambil dari lapangan memiliki berat isi kering
1. Tujuan Pengujian
grade,sub base,atau base course dengan sistem yang singkat dan lebih
praktis.
lubang ulir dalam di bagian ujungnya serta drat luar di ujung lainya
3. Metode Pelaksanaan
1. Letakan alat DCP pada titik uji di atas lapisan tanah yang akan
di uji
29
2. Pegang alat yang sudah di pasang pada posisi tegak lurus di atas
landasan
ketentuan jika tanah dasar yang terdiri dari bahan yang tidak
4. Perawatan
permukaan tanah
Hasil pengujian berupa grafik hubungan antara kadar air (Wc) dan
berat volume kering tanah. Berat volume kering dapat ditentukan dari
6. Pelaporan
tanah secara mekanis yang menyebabkan keluarnya udara dari ruang pori
ambil dari lapangan memiliki nilai kadar air optimum sebesar dan
1. Tujuan Pengujian
Proctor
laboratorium adalah
b. Mould/cetakan silinder
31
d. Spatula
f. Cawan
g. Gelas ukur
h. Oven listrik
i. Nampan
j. Extruder
l. Air
3. Prosedur pelaksanaan
19%
5 %×5000=400 ml
5%= 100
32
12 %×5000=600 ml
12%= 100
19 %×5000=800 ml
19%= 100
1. Tujuan Pengujian
nilai CBR tanah pada kadar air tertentu yang digunakan oleh California
di laboratorium adalah
b. Mould/cetakan silinder
d. Alat penumbuk
g. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi
h. Alat timbang
3. Metode pelaksanaan
berikut :
optium.
diatasnya.
alat perata.
35
( dalam persen ).
q) Atur posisi dial beban dan dial penetrsi pada posisi nol
4. Perawatan
b. Jaga ujung piston penetrasi agar tidak terpukul benda keras yang
secukupnya.
benda uji adalah nilai CBR untuk penetrasi 2,50 mm, bila nilai
CBR pad
6. Pelaporan
kami ambil dari lapangan memiliki nilai CBR 2,5mm sebesar 5,0mm
38
1. Tujuan Pengujian
analysis),Dan alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian ini adalah
d. Cawan
e. Oven listrik
3. Tahap pelaksanaan
selama ± 24 jam.
sendok material.
39
± 15 menit.
beterbangan.
menggunakan timbangan.
pelampung hydrometer RC = Ra + Cm
d. Dari nilai Rc, dengan menggunakan tabel L.2 kita mendaptkan nilai
5. Pelaporan
kami ambil dari lapangan memiliki nilai Cu dan Cc dan bersimbol “SP”
1. Tujuan Pengujian
massa (berat) kering butiran tanah dan masaa berat air (water) pada
Alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian berat jenis (specific
gravity) adalah:
a. Piknometer
b. Cawan
c. Landasan
d. Timbangan digital
e. Termometer
f. Palu karet
g. Saringan no 40
h. Air aquades
i. Oven listrik
j. Pompa hisap
l. Sempel tanah kering yang telah lolos saringn no.4 dengan berat
3. Prosedur pelaksanaan
c. Cuci labu ukur dengan air suling lalu bilas dengan alkohol dan
gunakan blower.
kosong.
i. Keringkan bagian luar labu ukur gunakan kapas dan eather lalu
timbang dengan ketelitian 0,01 gram, ukur dan catat suhu air
tersebut
42
ukur tersebut dalam pan sampai betul-betul bersih (tidak ada yang
tersisa).
Hasil penelitian berupa nilai specific Gravity (Gs) tanah dapt ditentukan
Rumus :
GS = W2 – W1 / W4 +(W2-W1)-W3
Dimana :
W1 = Berat piknometer
5. Pelaporan
berat total tanah terhadap isi / volume total tanha, pada contoh tnah yang
ke – 1 yang kami ambil dari lapngan memiliki berat isi tanah sebesar
gram/cm3
43
A. Tujuan Pengujian
yaitu perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat
Alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian kadar air tanah (water
content) adalah:
1) Timbangan digital
2) Oven listrik
3) Cawan
C. Tahap pelaksanaan
nomor/tanda.
kering tersebut.
E. Pelaporan
A. Tujuan Pengujian
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mencari kadar air pada batas
Alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian batas cair tanah
a. Cawan
c. Timbangan digital
d. Oven listrik
e. Mangkuk cassagrande
45
f. Air aquades
g. Mangkuk keramik
h. Pisau cassagrande
i. Spatula
C. Metode pelaksanaan
benar homogen
bagian tengahnya ± 1 cm
masing percobaan sbb:
jumlah ketukan (N) sebagai absis dan kadar air (sebagai ordinat.
saring dengan saringan No. 40. Bagian yang lolos diberi air (air
1) Hasil yang di peroleh berupa jumlah pukulan dan kadar air yang
pada sumbu mendatar dengan skala logritmis dan kadar air sebagai
2) Membuat garis lurus melalui titik -titik itu, jika ternyata yang di
peroleh tidak terletak satu garis, maka buatlah garis lurus melalui
yang diperoleh tersebut merupakan nilai batas cair dari jenis tanah
yang di uji.
E. Pelaporan
Dapat disimpulkan bahwa batas cair adalah nilai kadar air tanah
dalam kondisi tanah antara cair dan plastis. Batas plastis adalah nilai kadar
air tanah dalam antara plastis dan semi padat. Batas susut / kerut adalah
nilai kadar air tanah dalam kondisi antara semi padat dan padat . pada
contoh tanah yang kami ambil dari lapangan memiliki LL = % ,PL =5, IP
=%
48
A. Tujuan Pengujian
contoh tanah pada saat tanah akan berubah dari fase plastis menjadi semi
Alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian batas palstis tanah
1) Cawan
3) Timbangan digital
4) Oven listrik
5) Mangkuk
6) Lempeng/plat kaca
C. Tahapan pelaksanaan
1) Contoh tanah yang lolos saringan No. 40, diaduk di atas pelat
patah pada diameter tepat 3.2 mm. Bila belum mencapai diameter 3,2
ditambahkansedikit kadar airnya dan bila sudah lebih kecil dari 3,2
patah pada diameter tepat 3,2 mm, ukur kadar airnya. Harga kadar
4) Setelah diperoleh contoh tanah yang retak/ patah pada diameter tepat
3,2 mm, ukur kadar airnya. Harga kadar airnya tersebut adalah
harga batas plastisnya.
Menentukan kadar air rata- ratanya pada kadar air tersebut (pada
Limit,PL)
Dapat disimpulkan bahwa batas cair adalah nilai kadar air tanah dalam
kondisi tanah antara cair dan plastis. Batas plastis adalah nilai kadar air
tanah dalam kondisi antara plastis dan semi padat. Batas susut atau kerut
adalah nilai kadar air tanah dalam kondisi antara semi padat dan padat.
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Berat Air
Kering)
c. Kadar Air
50
51
a. Berat Tanah
c. Isi Tanah
d. Berat Jenis
a. Berat Air
Cawan)
c. Kadar Air
a. Berat Air
Cawan)
c. Kadar Air
Saringan x 100
b. Persentase Lolos
b. Berat Air
berat air = (berat tanah basah + cawan) – (berat tanah kering + cawan )
berat tanah kering = (berat tanah kering + cawan ) – berat tanah kering
d. Kadar Air
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
55
57
DAFTAR PUSTAKA