ACARA III
UJI BEBAN TITIK
Disusun Oleh :
DONATTIANUS PEBRADI
710018013
Pelaksanaan Praktikum :
Hari / Tanggal : Senin / 1 Juni 2020
Sesi / Jam : I / 08:00 – 11:00
Asisten : Zainal Abidin
Donattianus Pebradi/710018013 i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN
ACARA III
UJI BEBAN TITIK
Disusun oleh :
Donattianus Pebriadi
710018013
Zainal Abidin
NIM : 710017080
Donattianus Pebradi/710018013 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar Sifat Fisik Batuan
beerta aplikasinya dalam dunia pertambangan.
Dengan telah tersusunya laporan inni, maka saya selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. R. Andy Erwin Wijaya, M.T. Selaku Kepala Laboraturium
Mekanika Batuan TA 2019/2020, dan selaku dosen mata kuliah
Mekanika Batuan, Program Studi Teknik Pertambangan, Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta
2. Asdos Pendamping, selaku Asisten Laboraturium Mekanika Batuan
yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun kedepan..
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pembaca pada umunya.
Donattianus Pebriadi
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR …………………………………………….... iii
DAFTAR ISI ………………………………………………….…….. iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………... vi
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………….…... 1
1.2. Tujuan Praktikum .…………………………….…….. 1
II. LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar ……………….………………….…… 2
2.2. Faktor yang Mempengaruhi .………………………... 2
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Peralatan dan Perlengkapan …….……………..….… 3
3.2. Prosedur Praktikum ………….………………….…... 3
3.3. Gambar Peralatan ……….……………………….….. 4
IV. HASIL PRAKTIKUM
4.1. Tabulasi Data …………………………………….…. 5
4.2. Perhitungan …………………………………….…… 6
V. PEMBAHASAN
5.1. Analisi Data ……..…………………………..…….... 8
5.2. Aplikasi ….………..………………………….….….. 8
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ………………………………….…….... 9
6.2. Saran .……………………………………………….. 9
DAFTRA PUSTAKA ………………………………………....... 11
LAMPIRAN
Donattianus Pebradi/710018013 iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.3. Point Load Test ……………………………………………………. 4
3.3. Peconto / sampel batuan …….…………………………………….. 4
Donattianus Pebradi/710018013 v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Data Sampel ……………………………………………………….. 5
Donattianus Pebradi/710018013 vi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
A. LAPORAN SEMENTARA
B. GRAFIK
C. FOTO
D. TUGAS
E. LEMBAR KONSULTASI
Donattianus Pebradi/710018013 1
BAB II
LANDASAN TEORI
Donattianus Pebradi/710018013 2
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Donattianus Pebradi/710018013 3
3.3. Gambar Peralatan
Gambar 3.3
Point load test
Gambar 3.3
Peconto / sampel batuan
Donattianus Pebradi/710018013 4
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Donattianus Pebradi/710018013 5
4.2. Perhitungan
Faktor Koreksi
F = ( d/50 )^0.45
Is = F ( P/D^2 )
σc = 23 x Is
Hasil Perhitungan :
Faktor Koreksi
A = ( 45/50 )^0.45 = 0.95369
B = ( 35/50 )^0.45 = 0.85171
C = ( 45/50 )^0.45 = 0.95369
D = ( 35/50 )^0.45 = 0.85171
E = ( 45/50 )^0.45 = 0.95369
F = ( 35/50 )^0.45 = 0.85171
Donattianus Pebradi/710018013 6
Kuat Tekan Uniaksial
A = 23 x 1. 789648325 = 41.16191148
B = 23 x 3.963080417 = 91.1508496
C = 23 x 3.57929665 = 82.32382295
D = 23 x 4.658357684 = 107.1422267
E = 23 x 3.814776693 = 87.73986394
F = 23 x 4.93646859 = 113.5387776
Donattianus Pebradi/710018013 7
BAB V
PEMBAHASAN
5.2. Aplikasi
Menentukan metode pembongkaran yang akan dilakukan dari hasil kuat
tekan uniaksial
Menentukan jenis penyangga untuk tambang bawah tanah
Donattianus Pebradi/710018013 8
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum ini antara lain :
1. Point Load Index merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
kekuatan contoh batu secara tidak langsung di lapangan
2. Kuat tekan uniaksial merupakan kekuatan batu dengan beban tertentu
yang diberikan terhadap sampel contoh
3. Faktor yang mempengaruhi dalam percobaan ini antara lain :
a. Gesekan antara plat tekan dengan permukaan percotoh batu.
b. Geometri percontoh batuan seperti bentuk, perbandingan tinggi
diameter, ukuran percontoh batuan.
c. Kecepatan pembebasan
d. Lingkungan seperti kandungan uap air, cairan.
e. Mineralogi, ukuran butir dan porositas
4. Hasil pengujian yang didapat adalah ( dengan nilai terbesar ) :
Beban maskimum adalah 8.1 kN atau 8100 N
Point Load Index maksimum yaitu 4.93646859 MPa
Kuat Tekan Uniaksial maksimum yaitu 113.5387776 MPa
5. Analisis hasil pengujian
Dari pengujian digunakan dua ukuran sampel yaitu 45 mm dan 35 mm
yang menghasilkan nilai perhitungan yang berbeda. Pada sampel
berukuran 45 mm diberikan beban maskimum 810 kg dan minimum 310
kg menghasilkan nilai PLI dan kuat tekan uniaksial yang berbeda dimana
sampel dengan beban maksimum mempunyai kuat tekan lebih besar
dibandingkan dengan sampel berbeban minimum yag artinya sampel
berukuran 45 mm memiliki kekerasan yang keras sehhingga
membutuhkan kuat tekan uniaksial yang besar untuk menghancurkan
batuan. Pada sampel berukuran 35 mm diberikan beban maksimum 710
kg
Donattianus Pebradi/710018013 9
Kg dan beban minimum 570 kg dimana hasil analisis menunjukan bahwa
sampel dengan beban maskimum menghasilkan nilai PLI dan kuat tekan
uniakasial yang lebih besar di bandingkan sampel berbeban minimum.
Dan hasil analisis menunjukan bahwa sampel berdiameter 35 mm
menghasilkan nilai kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan sampel
dengan diameter 45 mm, hal ini menunjukan bahwa sampel berdiameter
35 mm tersebut mempunyai kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan
sampel berdiameter 45 mm. Dapat disimpulkan semakin kecil diameter
sampel maka akan semakin besar nilai PLI dan kuat tekan uniaksialnya.
6.2. Saran
Saran untuk praktikan dalam praktikum ini antara lain :
Pastikan diameter untuk sampel uji berkisar 50 mm
Lakukan perhitungan dengan teliti sehingga tidak terjadi kesalahan
perhitungan
Lakukan analisa pada hasil perhitungan dengan cermat
Donattianus Pebradi/710018013 10
DAFTAR PUSTAKA
Donattianus Pebradi/710018013 11
LAMPIRAN
Donattianus Pebradi/710018013 12
LAMPIRAN A
LAPORAN SEMENTARA
Donattianus Pebradi/710018013 13
LAMPIRAN B
GRAFIK
Grafik Kolleth
Grafik Franklin
Donattianus Pebradi/710018013 14
Grafik Pettifer & Fokes
Donattianus Pebradi/710018013 15
LAMPIRAN C
FOTO
Donattianus Pebradi/710018013 16
LAMPIRAN D
TUGAS
1. Analisis dan jelaskan grafik kriteria penggalian Kolleth, Franklin DKK, dan
Pettifer & Fokes berdasarkan hasil Uji Beban Titik !
Jawaban :
Diketahui : Fractur Index = 0,2 m
Kuat Tekan Uniaksial = 91,15 MPa
Grafik Kolleth
Pada grafik tersebut didapatkan nilai kuat tekan uniaksialnya 91,15 MPa dimana
dalam grafik Kolleth tidak dapat dilakukan ploting pada grafik atau jenisbatuann
tersebut sufdah tidak masuk dalam kriteria penggalian Kolleth. Maka jenis
batuan tersebut tidak dapat digali menggunakan dragline, shovel, backhoe,
scraper, surface miner, serta bucket wheel excavator.
Donattianus Pebradi/710018013 17
Diketahui : Point Load Index = 3,96 MPa
Fracture Index = 0,2 m
Dari Grafik diatas dapat dianalisa bahwa untuk pembongkaran bahan galian
batuan menggunakan peledakan retakan, sehingga diperlukan bahan peledak
untuk teknik pembongkarannya. Dengan metode peledakan maka dapat
disimpulkan bahwa jenis batuannya termasuk ke dalam batuan yang mempunyai
kekerasan yang tinggi, serta kerapatan mineral penyusun batuan yang tinggi
pula.
Donattianus Pebradi/710018013 18
Diketahui : Fracture Index = 0,2 m
Point Load Index = 3,96 MPa
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa batuan tersebut termasuk ke dalam keras
untuk digaru. Dimana batuan tersebut bersifat kuat dengan ukuran blok dimensi
yang sedang. Sehingga dalam teknis penambangannya diperlukan bahan
peledak untuk teknis pembongkarannya.
Donattianus Pebradi/710018013 19
2. Carilah gambar alat uji beban titik/PLI ( Point Load Index ). Tulis dan
jelaskan fungsi-fungsi dari bagiannya yang ada pada alat tersebut !
Donattianus Pebradi/710018013 20
3. Sebutkan persamaan hubungan kuat tekan dengan PLI ( Point Load Index )
dari berbagai batuan dan penelitian !
Batu pasir
Broch & Franklin ( 1972 ) Sc = 24Is(50)
Batu beku, batuan
Bieniawski ( 1975 ) Sc = 23Is(50)
sedimen
Brook ( 1985 ) Sc = 22Is(50)
-
Batu pasir dan shale
Singh ( 1981 ) Sc = 18,7Is(50)
-
Vallejo at al. ( 1989 )
Shale
Shale Sc = 12,5Is(50)
Batu pasir
Batu pasir Sc = 17,4Is(50)
Batu pasir dan batu
Kramadibrata ( 1992 ) Sc = 11,82Is(50)
lempung
Dolostone, batu
gamping, batu pasir
Gunsallus & Kulhawy ( Sc = 16,51Is(50) + 51
Batuan sedimen,
1984 )
batuan metamorf
Cargill & Shakoor ( 1990 ) Sc = 23Is(50) + 13
Batuan beku,,
Kahraman ( 2001 ) Sc = 8,41Is(50) +9,51
batuan sedimen,
batuan metamorf
Is(50)
Tsidzi ( 1990 ) Σc = 0,03+0,003Is(50) Batuan metamorf
Donattianus Pebradi/710018013 21
4. Resume buku mekanika batuan oleh Made Astawa dkk halaman 164 – 174 !
Uji point load merupakan uji indeks yang telah secara luas digunakan untuk
memprediksi nilau UCS suatu batuan secara tidak langsung dilapangan. Hal ini
disebabkan prosedur pengujian yang sederhana, preparasi contoh yang mudah,
dan dapat dilakukan dilapangan. Peralatan yang digunakan mudah dibawa –
bawa, tidak begitu besar dan cukup ringan sehingga dapat dengan cepat
diketahui kekuatan batuan di lapangan, sebelum dilkaukan pengujian di
laboratorium. Conto yang digunakan untuk pengujian ini dapat berbentuk
silinder ataupun suatu bongkaha batuan dan disarankan untuk pengujian ini
berbentu silinder dengan diameter = 50 mm ( NX = 54 mm ). Menurut broch &
franklin, indeks point load suatu conto batuan dapat dihitung dengan persamaan
Is = P / D2. Apabila diameter contoh batuan yang digunakan bukan 50 mm, maka
diperlukan faktor koreksi terhadap persamaan yang diturunkan oleh Broch dan
Franklin. Menurut Greminger (1982) selang factor koreksi tergantung besarnya
diameter. Karena diameter ideal yang digunakan adalah 50 mm. Berdasarkan
hasil penurunan Greminger didapat persamaan Is = (F x P) / D2. Dimana F = (d
/ 50)0,45 . menurut Bienawiski UCS ditentukan dengan 𝜎𝑐 = 23 × 𝐼𝑠. Hawkins
(1989) melakukan penelitian hubungan efek skala PLI terhadap kuat tekan pada
dua bentuk contoh uji yaitu, kubus dan silinder. Tampak bahwa semakin kecil
ukuran peconto baik berupa silinder maupun kubus maka nilai kuat tekannya
juga akan menurun. Selain itu juga tampak bahwa variasi nilai kuat tekan pada
contoh uji bentuk kubus lebih besar daripada conto bentuk silinder.
Uji Impact Strength Index sering dilakukan pada masa silam untuk menguji
kemampupotongan batu bara. Uji ini awalnya dikembangkan oleh
Protodyakonov. Evans & Pomeroy (1966) memodifikasi prosedur pengujian
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahn pada metode
protodyakonov bukan terletak pada teknik pengujian melainkan pada ukuran
conto dan proses seleksi conto yang digunakan dalam pengujian. Prinsip dasar
uji ini yaitu penghancuran conto batuan yang ditempatkan dalam suatu alat uji
ISI dengan menjatuhkan piston sebanyak 20 kali.
Donattianus Pebradi/710018013 22
Berat conto batuan tersisa yang mempunyai selang ukuran awal (0,95 – 0,32
cm) didefinisikan sebagai impact strength index. Uji Block Punch merupakan
salah satu alternatif uji indeks yang relatif baru untuk memperkirakn nilai kuat
tekan dari batuan. Uji ini sangat berguna apabila batuan memiliki bidang
perlapisan yang tipis sehingga sulit untuk mendapatkan conto yang memenuhi
syarat untuk uji UCS bahkan uji PLI sekalipun. Uji BPI ini dilakukan untuk
mengetahui kuat geser secara langsung dari conto batuan yang berbentuk
silinder tipis. Dalam uji ini yang diamati adalah besarnya gaya dikenakan pada
conto batuan menggunakan punch berbentuk segi empat.
Donattianus Pebradi/710018013 23
LAMPIRAN E
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 710018013
TANDA
NO HARI / TANGGAL MATERI
TANGAN
1. Jumat, 5 Juni 2020 Konsultasi acara 3
Uji Beban Titik
Donattianus Pebradi/710018013 24