Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

ACARA III
UJI BEBAN TITIK

Disusun Oleh :
DONATTIANUS PEBRADI
710018013

Pelaksanaan Praktikum :
Hari / Tanggal : Senin / 1 Juni 2020
Sesi / Jam : I / 08:00 – 11:00
Asisten : Zainal Abidin

LABORATURIUM MEKANIKA BATUAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2020

Donattianus Pebradi/710018013 i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

ACARA III
UJI BEBAN TITIK

Disusun oleh :
Donattianus Pebriadi
710018013

Disetujui untuk Laboraturium Mekanika Batuan


Program Studi Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta

Tanggal, Juni 2020


Asisten

Zainal Abidin
NIM : 710017080

Donattianus Pebradi/710018013 ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar Sifat Fisik Batuan
beerta aplikasinya dalam dunia pertambangan.
Dengan telah tersusunya laporan inni, maka saya selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. R. Andy Erwin Wijaya, M.T. Selaku Kepala Laboraturium
Mekanika Batuan TA 2019/2020, dan selaku dosen mata kuliah
Mekanika Batuan, Program Studi Teknik Pertambangan, Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta
2. Asdos Pendamping, selaku Asisten Laboraturium Mekanika Batuan
yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun kedepan..
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pembaca pada umunya.

Yogyakarta, Juni 2020


Penyusun

Donattianus Pebriadi

Donattianus Pebradi/710018013 iii


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR …………………………………………….... iii
DAFTAR ISI ………………………………………………….…….. iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………... vi
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………….…... 1
1.2. Tujuan Praktikum .…………………………….…….. 1
II. LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar ……………….………………….…… 2
2.2. Faktor yang Mempengaruhi .………………………... 2
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Peralatan dan Perlengkapan …….……………..….… 3
3.2. Prosedur Praktikum ………….………………….…... 3
3.3. Gambar Peralatan ……….……………………….….. 4
IV. HASIL PRAKTIKUM
4.1. Tabulasi Data …………………………………….…. 5
4.2. Perhitungan …………………………………….…… 6
V. PEMBAHASAN
5.1. Analisi Data ……..…………………………..…….... 8
5.2. Aplikasi ….………..………………………….….….. 8
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ………………………………….…….... 9
6.2. Saran .……………………………………………….. 9
DAFTRA PUSTAKA ………………………………………....... 11
LAMPIRAN

Donattianus Pebradi/710018013 iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
3.3. Point Load Test ……………………………………………………. 4
3.3. Peconto / sampel batuan …….…………………………………….. 4

Donattianus Pebradi/710018013 v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1. Data Sampel ……………………………………………………….. 5

Donattianus Pebradi/710018013 vi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN
A. LAPORAN SEMENTARA
B. GRAFIK
C. FOTO
D. TUGAS
E. LEMBAR KONSULTASI

Donattianus Pebradi/710018013 vii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku


(behaviour) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan cabang
dari ilmu mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan-
medan gaya pada lingkungannya. Mekanika batuan mempelajari :
1. Mekanisme deformasi kristal-kristal mineral yang mengalami tekanan
tinggi pada temperatur tinggi
2. Perilaku triaksial batuan di laboratorium

3. Stabilitas dinding terowongan

4. Mekanisme pergerakan-pergerakan kerak bumi sendiri, dalam hal ini


jelas geologi berperan, antara lain material-material yang terlibat:
a. masa batuan yang keberadaannya tidak terlepas dari
lingkungan geologi atau dihasilkan dari lingkungan
geologi
b. karakter fisiknya, yang merupakan fungsi dari cara
terjadinya dan dari semua proses yang terlibat
c. stabilitas dinding terowongan
1.2.Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum mekanika batuan ini adalah:

1 Melatih ketrampilan mahasiswa untuk melakukan preparasi sampel uji


batuan.

2 Melatih ketrampilan mahasiswa untuk melakukan uji sifat mekanik


batuan dan uji beban titik batuan

3 Melatih ketrampilan mahasiswa untuk melakukan uji beban titik batuan


secara langsung

Donattianus Pebradi/710018013 1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar


Uji Beban Titik dilakukan untuk mengetahui kekuatan (strength) contoh
batu secara tidak langsung di lapangan. Bentuk contoh batu: silinder atau
tidak beraturan. Peralatan yang digunakan mudah dibawa-bawa, tidak
begitu besar dan cukup ringan sehingga dapat dengan cepat diketahui
kekuatan batuan di lapangan, sebelum dilakukan pengujian di laboratorium.

Contoh yang disarankan untuk pengujian ini berbentuk silinder dengan


diameter = 50 mm (NX = 54 mm). Apabila diameter sampel batuan yang
digunakan bukan 50 mm, maka diperlukan faktor koreksi. koreksi
terhadap persamaan yang diturunkan oleh Broch dan Franklin. Menurut
Greminger (1982), selang faktor koreksi tergantung besarnya diameter.
Karena diameter ideal yang digunakan adalah 50 mm. Fracture Index
dipakai sebagai ukuran karakteristik diskontinuiti dan didefinisikan sebagai
jarak rata-rata fraktur dalam sepanjang bor inti atau massa batuan.

2.2. Faktor Yang Mempengaruhi

 Gesekan antara plat tekan dengan permukaan percotoh batu.


 Geometri percontoh batuan seperti bentuk, perbandingan tinggi
diameter, ukuran percontoh batuan.
 Kecepatan pembebasan
 Lingkungan seperti kandungan uap air, cairan.
 Mineralogi, ukuran butir dan porositas

Donattianus Pebradi/710018013 2
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Peralatan dan Perlengkapan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum adalah :
1. Point Load Tester, untuk menekan percontoh yang berbentuk silinder
dan bentuk tidak beraturan lainya dari satu arah hingga peconto
pecah.
2. Mistar, untuk mengetahui jarak perubahan axial antara dua konsus
penekan pada PLT.
3. Dial Gauge, untuk mengukur beban maksimum yang dapat diterima
conto batuan hingga peconto tersebut pecah.

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :


1. Conto Batuan.
3.2. Prosedur Praktikum
Prosedur yang dilakukan pada praktikum ini :
1. Conto batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran
diameter yang telah ditentukan.
2. Conto diletakkan diantara dua konus penekan alat point load test,
kemudian dongkrak hidrolik diberikan tekanan sehingga kedua ujung
konus penekan tepat menekan permukaan conto yang akan diuji.
3. Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konus
penekan mulai menekan conto.
4. Pemberian tekanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga sepecimen
pecah.
5. Baca jarum penunjuk pembebanan maksimal (dial gauge) yang
diberikan alat sehingga peconto pecah.
Catat ukuran mistar pada alhir kedudukan, maka akan didapatkan nilai jarak
antara dua konus penekan.

Donattianus Pebradi/710018013 3
3.3. Gambar Peralatan

Gambar 3.3
Point load test

Gambar 3.3
Peconto / sampel batuan

Donattianus Pebradi/710018013 4
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1. Tabulasi Data


Tabel 4.1. Data Sampel
Beban, P Kuat
Nom Jarak
Diame Poin Load Tekan
or Nama Konus,
ter F ( Kg Index, Is Uniaksial,
Cont Batuan D( ( kN )
( mm ) ) ( MPa ) σc
o mm )
( MPa )
Gampi
A 45 45 3.8
ng
Gampi
B 35 35 5.7
ng
Gampi
C 45 45 7.6
ng
Gampi
D 35 35 6.7
ng
Gampi
E 45 45 8.1
ng
Gampi
F 35 35 7.1
ng

Donattianus Pebradi/710018013 5
4.2. Perhitungan

 Faktor Koreksi

F = ( d/50 )^0.45

 Point Load Index

Is = F ( P/D^2 )

 Kuat Tekan Uniaksial

σc = 23 x Is

Hasil Perhitungan :
 Faktor Koreksi
A = ( 45/50 )^0.45 = 0.95369
B = ( 35/50 )^0.45 = 0.85171
C = ( 45/50 )^0.45 = 0.95369
D = ( 35/50 )^0.45 = 0.85171
E = ( 45/50 )^0.45 = 0.95369
F = ( 35/50 )^0.45 = 0.85171

 Point Load Index


A = 0.95369 x ( 3.8 x 1000 / 45^2 ) = 1. 789648325
B = 0.85171 x ( 5.7 x 1000 / 35^2 ) = 3.963080417
C = 0.95369 x ( 7.6 x 1000 / 45^2 ) = 3.57929665
D = 0.85171 x ( 6.7 x 1000 / 35^2 ) = 4.658357684
E = 0.95369 x ( 8.1 x 1000 / 45^2 ) = 3.814776693
F = 0.85171 x ( 7.1 x 1000 / 35^2 ) = 4.93646859

Donattianus Pebradi/710018013 6
 Kuat Tekan Uniaksial
A = 23 x 1. 789648325 = 41.16191148
B = 23 x 3.963080417 = 91.1508496
C = 23 x 3.57929665 = 82.32382295
D = 23 x 4.658357684 = 107.1422267
E = 23 x 3.814776693 = 87.73986394
F = 23 x 4.93646859 = 113.5387776

Donattianus Pebradi/710018013 7
BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Analisis Data


Dari hasil perhitungan terhadap sampel diatas
 Point Load Index ( PLI )
Dari hasil perhitungan Point Load Index , didapatkan batas nilai
maksimum Point Load Index yaitu 4.93646859 MPa. Dimana pada saat
percobaan sampel tersebut dibebani dengan 710 kg. Hal ini terjadi ketika
sampel tersebut mengalami proses penekan secara horizontal sehingga
dalam kondisi tertentu dengan tekanan maksimum sampel akan secara
perlahan mengalami keretakan dan hancur yang dikarenakan tekanan
yang besar.

 Kuat Tekan Uniaksial


Dari hasil perhitungan tersebut, didapatkan maskisimum nilai Kuat Tekan
Uniaksial yaitu 113.5387776 MPa. Dengan kekerasan mineral serta
susunan mineral yang rapat pada sampel tersebut dibutuhkan kuat tekan
yang tinggi agar sampel dapat mengalami keretakan dan hancur. Dengan
nilai kuat tekan uniaksial 113.5387776 MPa, sampel tersebut dapat
digolongkan kedalam batuan utuh dengan kekerasan tinggi, kepadatan
penyusun mineral serta tingkat rapuh yang rendah.

5.2. Aplikasi
 Menentukan metode pembongkaran yang akan dilakukan dari hasil kuat
tekan uniaksial
 Menentukan jenis penyangga untuk tambang bawah tanah

Donattianus Pebradi/710018013 8
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum ini antara lain :
1. Point Load Index merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
kekuatan contoh batu secara tidak langsung di lapangan
2. Kuat tekan uniaksial merupakan kekuatan batu dengan beban tertentu
yang diberikan terhadap sampel contoh
3. Faktor yang mempengaruhi dalam percobaan ini antara lain :
a. Gesekan antara plat tekan dengan permukaan percotoh batu.
b. Geometri percontoh batuan seperti bentuk, perbandingan tinggi
diameter, ukuran percontoh batuan.
c. Kecepatan pembebasan
d. Lingkungan seperti kandungan uap air, cairan.
e. Mineralogi, ukuran butir dan porositas
4. Hasil pengujian yang didapat adalah ( dengan nilai terbesar ) :
 Beban maskimum adalah 8.1 kN atau 8100 N
 Point Load Index maksimum yaitu 4.93646859 MPa
 Kuat Tekan Uniaksial maksimum yaitu 113.5387776 MPa
5. Analisis hasil pengujian
Dari pengujian digunakan dua ukuran sampel yaitu 45 mm dan 35 mm
yang menghasilkan nilai perhitungan yang berbeda. Pada sampel
berukuran 45 mm diberikan beban maskimum 810 kg dan minimum 310
kg menghasilkan nilai PLI dan kuat tekan uniaksial yang berbeda dimana
sampel dengan beban maksimum mempunyai kuat tekan lebih besar
dibandingkan dengan sampel berbeban minimum yag artinya sampel
berukuran 45 mm memiliki kekerasan yang keras sehhingga
membutuhkan kuat tekan uniaksial yang besar untuk menghancurkan
batuan. Pada sampel berukuran 35 mm diberikan beban maksimum 710
kg

Donattianus Pebradi/710018013 9
Kg dan beban minimum 570 kg dimana hasil analisis menunjukan bahwa
sampel dengan beban maskimum menghasilkan nilai PLI dan kuat tekan
uniakasial yang lebih besar di bandingkan sampel berbeban minimum.
Dan hasil analisis menunjukan bahwa sampel berdiameter 35 mm
menghasilkan nilai kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan sampel
dengan diameter 45 mm, hal ini menunjukan bahwa sampel berdiameter
35 mm tersebut mempunyai kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan
sampel berdiameter 45 mm. Dapat disimpulkan semakin kecil diameter
sampel maka akan semakin besar nilai PLI dan kuat tekan uniaksialnya.
6.2. Saran
Saran untuk praktikan dalam praktikum ini antara lain :
 Pastikan diameter untuk sampel uji berkisar 50 mm
 Lakukan perhitungan dengan teliti sehingga tidak terjadi kesalahan
perhitungan
 Lakukan analisa pada hasil perhitungan dengan cermat

Donattianus Pebradi/710018013 10
DAFTAR PUSTAKA

Astawa Rai, Made, Suseno Kramadibrata, Ridho Kresna Wattimena. 2020.


Mekania Batuan. Bandung : Penerbit ITB

Donattianus Pebradi/710018013 11
LAMPIRAN

Donattianus Pebradi/710018013 12
LAMPIRAN A
LAPORAN SEMENTARA

Jarak Beban, P Kuat Tekan


Nom Diamet Poin Load
Nama Konus, Uniaksial,
or er F ( Kg Index, Is
Batuan D ( mm ( kN ) σc
Conto ( mm ) ) ( MPa )
) ( MPa )
Gampi 0.95 1.7896483 41.161911
A 45 45 380 3.8
ng 369 25 48
Gampi 0.85 3.9630804 91.150849
B 35 35 570 5.7
ng 171 17 6
Gampi 0.95 3.5792966 82.323822
C 45 45 760 7.6
ng 369 5 95
Gampi 0.85 4.6583576 107.14222
D 35 35 670 6.7
ng 171 84 67
Gampi 0.95 3.8147766 87.739863
E 45 45 810 8.1
ng 369 93 94
Gampi 0.85 4.9364685 113.53877
F 35 35 710 7.1
ng 171 9 76

Donattianus Pebradi/710018013 13
LAMPIRAN B
GRAFIK

Grafik Kolleth

Grafik Franklin

Donattianus Pebradi/710018013 14
Grafik Pettifer & Fokes

Donattianus Pebradi/710018013 15
LAMPIRAN C
FOTO

Donattianus Pebradi/710018013 16
LAMPIRAN D
TUGAS

1. Analisis dan jelaskan grafik kriteria penggalian Kolleth, Franklin DKK, dan
Pettifer & Fokes berdasarkan hasil Uji Beban Titik !
Jawaban :
Diketahui : Fractur Index = 0,2 m
Kuat Tekan Uniaksial = 91,15 MPa

Grafik Kolleth
Pada grafik tersebut didapatkan nilai kuat tekan uniaksialnya 91,15 MPa dimana
dalam grafik Kolleth tidak dapat dilakukan ploting pada grafik atau jenisbatuann
tersebut sufdah tidak masuk dalam kriteria penggalian Kolleth. Maka jenis
batuan tersebut tidak dapat digali menggunakan dragline, shovel, backhoe,
scraper, surface miner, serta bucket wheel excavator.

Donattianus Pebradi/710018013 17
Diketahui : Point Load Index = 3,96 MPa
Fracture Index = 0,2 m
Dari Grafik diatas dapat dianalisa bahwa untuk pembongkaran bahan galian
batuan menggunakan peledakan retakan, sehingga diperlukan bahan peledak
untuk teknik pembongkarannya. Dengan metode peledakan maka dapat
disimpulkan bahwa jenis batuannya termasuk ke dalam batuan yang mempunyai
kekerasan yang tinggi, serta kerapatan mineral penyusun batuan yang tinggi
pula.

Donattianus Pebradi/710018013 18
Diketahui : Fracture Index = 0,2 m
Point Load Index = 3,96 MPa
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa batuan tersebut termasuk ke dalam keras
untuk digaru. Dimana batuan tersebut bersifat kuat dengan ukuran blok dimensi
yang sedang. Sehingga dalam teknis penambangannya diperlukan bahan
peledak untuk teknis pembongkarannya.

Donattianus Pebradi/710018013 19
2. Carilah gambar alat uji beban titik/PLI ( Point Load Index ). Tulis dan
jelaskan fungsi-fungsi dari bagiannya yang ada pada alat tersebut !

Bagian-bagian dari alat Uji Beban Titik antara lain :


 Bearing plat berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan kerucut
 Specimen berfungsi sebagai bahan yang diuji/diberikan tekanan
 Scale berfungsi untuk membaca jarak yang memisahkan kedua titik
kontak
 Pressure gauge berfungsi untuk mengukur kuat tekanan
 Quick release coupling berfungsi untuk melepaskan tekanan pada
dongkrak

Donattianus Pebradi/710018013 20
3. Sebutkan persamaan hubungan kuat tekan dengan PLI ( Point Load Index )
dari berbagai batuan dan penelitian !

Referensi Persamaan Jenis Batuan

Batu pasir
Broch & Franklin ( 1972 ) Sc = 24Is(50)
Batu beku, batuan
Bieniawski ( 1975 ) Sc = 23Is(50)
sedimen
Brook ( 1985 ) Sc = 22Is(50)
-
Batu pasir dan shale
Singh ( 1981 ) Sc = 18,7Is(50)
-
Vallejo at al. ( 1989 )
Shale
 Shale Sc = 12,5Is(50)
Batu pasir
 Batu pasir Sc = 17,4Is(50)
Batu pasir dan batu
Kramadibrata ( 1992 ) Sc = 11,82Is(50)
lempung
Dolostone, batu
gamping, batu pasir
Gunsallus & Kulhawy ( Sc = 16,51Is(50) + 51
Batuan sedimen,
1984 )
batuan metamorf
Cargill & Shakoor ( 1990 ) Sc = 23Is(50) + 13
Batuan beku,,
Kahraman ( 2001 ) Sc = 8,41Is(50) +9,51
batuan sedimen,
batuan metamorf

Is(50)
Tsidzi ( 1990 ) Σc = 0,03+0,003Is(50) Batuan metamorf

Donattianus Pebradi/710018013 21
4. Resume buku mekanika batuan oleh Made Astawa dkk halaman 164 – 174 !
Uji point load merupakan uji indeks yang telah secara luas digunakan untuk
memprediksi nilau UCS suatu batuan secara tidak langsung dilapangan. Hal ini
disebabkan prosedur pengujian yang sederhana, preparasi contoh yang mudah,
dan dapat dilakukan dilapangan. Peralatan yang digunakan mudah dibawa –
bawa, tidak begitu besar dan cukup ringan sehingga dapat dengan cepat
diketahui kekuatan batuan di lapangan, sebelum dilkaukan pengujian di
laboratorium. Conto yang digunakan untuk pengujian ini dapat berbentuk
silinder ataupun suatu bongkaha batuan dan disarankan untuk pengujian ini
berbentu silinder dengan diameter = 50 mm ( NX = 54 mm ). Menurut broch &
franklin, indeks point load suatu conto batuan dapat dihitung dengan persamaan
Is = P / D2. Apabila diameter contoh batuan yang digunakan bukan 50 mm, maka
diperlukan faktor koreksi terhadap persamaan yang diturunkan oleh Broch dan
Franklin. Menurut Greminger (1982) selang factor koreksi tergantung besarnya
diameter. Karena diameter ideal yang digunakan adalah 50 mm. Berdasarkan
hasil penurunan Greminger didapat persamaan Is = (F x P) / D2. Dimana F = (d
/ 50)0,45 . menurut Bienawiski UCS ditentukan dengan 𝜎𝑐 = 23 × 𝐼𝑠. Hawkins
(1989) melakukan penelitian hubungan efek skala PLI terhadap kuat tekan pada
dua bentuk contoh uji yaitu, kubus dan silinder. Tampak bahwa semakin kecil
ukuran peconto baik berupa silinder maupun kubus maka nilai kuat tekannya
juga akan menurun. Selain itu juga tampak bahwa variasi nilai kuat tekan pada
contoh uji bentuk kubus lebih besar daripada conto bentuk silinder.

Uji Impact Strength Index sering dilakukan pada masa silam untuk menguji
kemampupotongan batu bara. Uji ini awalnya dikembangkan oleh
Protodyakonov. Evans & Pomeroy (1966) memodifikasi prosedur pengujian
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahn pada metode
protodyakonov bukan terletak pada teknik pengujian melainkan pada ukuran
conto dan proses seleksi conto yang digunakan dalam pengujian. Prinsip dasar
uji ini yaitu penghancuran conto batuan yang ditempatkan dalam suatu alat uji
ISI dengan menjatuhkan piston sebanyak 20 kali.

Donattianus Pebradi/710018013 22
Berat conto batuan tersisa yang mempunyai selang ukuran awal (0,95 – 0,32
cm) didefinisikan sebagai impact strength index. Uji Block Punch merupakan
salah satu alternatif uji indeks yang relatif baru untuk memperkirakn nilai kuat
tekan dari batuan. Uji ini sangat berguna apabila batuan memiliki bidang
perlapisan yang tipis sehingga sulit untuk mendapatkan conto yang memenuhi
syarat untuk uji UCS bahkan uji PLI sekalipun. Uji BPI ini dilakukan untuk
mengetahui kuat geser secara langsung dari conto batuan yang berbentuk
silinder tipis. Dalam uji ini yang diamati adalah besarnya gaya dikenakan pada
conto batuan menggunakan punch berbentuk segi empat.

Schmidt Hammer banyak digunakan untuk menguji tingkat batuan ataupun


beton. Schmidt didesain dengan level energi impak yang berbeda – beda tetapi
pada umumnya tipe N dan L yang digunakan dalam pengujian batuan. Tipe L
digunakan untuk menguji conto batuan silinder sedangkan tipe N biasa
digunakan untuk menguji conto batuan yang lebih besar seperti blok batuan
ataupun langsung pada massa batuan. Nilai pantul fungsi orientasi dari hammer.
Pengujian dengan menekan hammer relatif kearah bawah meenghasilkan nilai
pantul < daripada menekan hammer ke arah atas. Gaya gravitasi akan
menghambat pantulan piston pada saat hammer ditekan kebawah sebab arah
pantulnya berlawanan dengan gaya gravitasi.

Donattianus Pebradi/710018013 23
LAMPIRAN E
LEMBAR KONSULTASI

Nama : Donattianus Pebriadi

NIM : 710018013

Acara : Uji Beban Titik

Hari / Tanggal Praktikum : 1 Juni 2020

Sesi / Jam : I/08:00-11:00

Asisten : Zainal Abidin

TANDA
NO HARI / TANGGAL MATERI
TANGAN
1. Jumat, 5 Juni 2020 Konsultasi acara 3
Uji Beban Titik

Donattianus Pebradi/710018013 24

Anda mungkin juga menyukai