Anda di halaman 1dari 54

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS PAKUAN

LABORATORIUM
MEKANIKA TANAH-
BETON
Jalan Pakuan P.O. Box. 452 BOGOR Hp. 08567170516, Telp./fax. (0251)314136, 311007

MODUL
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN BETON

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR
2023
i

LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH I

Nama : ...........................................................................................................

NPM : ...........................................................................................................

Kelompok : ...........................................................................................................

Rekan Kerja : 1.........................................................................................................

2..........................................................................................................

3..........................................................................................................

4..........................................................................................................

5..........................................................................................................

6..........................................................................................................

7..........................................................................................................

Kelas : ...........................................................................................................

Semester : ...........................................................................................................

Nilai : ...........................................................................................................

Bogor,.......................................

Menyetujui,

Dosen Mekanika Tanah Asisten Mekanika Tanah

1. Raka Setiawan, ST.


2. Riadhy Abdurrahman
3. Agni Aulia Anjani
( Ir. Hikmad Lukman, MT) 4. Fajar Ikhsan
0. Maret Wisnu W

Mengetahui,
Koordinator Laboratorium Teknik Sipil

( Wahyu Gendam Prakoso., STP., M.Si )

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Modul Praktikum Mekanika Tanah I

Modul ini disusun dalam memenuhi kebutuhan akan buku pegangan bagi
mahasiswa dalam melaksanakan Praktikum Mekanika Tanah I di laboratorium Mekanika
Tanah – Beton, Program Studi Teknik Sipil Universitas Pakuan Bogor yang merupakan
pengembangan dari Modul terdahulu.

Dalam menyelesaikan Modul ini, penyusun mengambil materi dari bekal


pengetahuan dan Modul terdahulu dengan memberikan penjelasan-penjelasan dari beberapa
buku yang materi nya disesuaikan dengan jenis praktikum yang akan dilakukan serta
peraturan yang berlaku di Indonesia, dengan harapan semoga Modul ini dapat dijadikan
pegangan untuk pelaksanaan Praktikum Mekanika Tanah I sesuai dengan fungsinya.

Penyusun telah berusaha dengan segala kemampuan untuk menyempurnakan Modul


ini, namun keberhasilan dari Modul ini hanya pembaca yang dapat menilainya, oleh karena
itu kritik dan saran membangun dari pembaca yang lebih memahami dan berpengalaman
dalam bidang ini sangatlah penyusun harapkan guna penyempurnaan Modul selanjutnya.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang
setinggi-tinggi nya kepada semua pihak yang telah membantu didalam penyusunan Modul
Praktikum Mekanika Tanah I ini baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya :

1. Budi Arief, Ir., MT. Sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil.
2. Heny Purwanti, ST., MT. Sebagai Sekretaris Program Studi Teknik Sipil.
3. Budiono, Ir., MT. Sebagai Kepala Laboratorium Mekanika Tanah – Beton.
4. Hikmad Lukman, Ir., MT. Sebagai Dosen Mekanika Tanah.
5. Staff Laboratorium Mekanika Tanah – Beton.
6. Rekan-rekan Asisten Mekanika Tanah terdahulu serta Mahasiswa Program
Studi Teknik Sipil Universitas Pakuan Bogor.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bogor, 25 September 2016

Penyusun

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I HAND BORING AND SAMPLING
BAB II INDEKS PROPERTIS
II.1 WATER CONTENT (KADAR AIR)
II.2 VOLUMETRIC WEIGHT (BERAT VOLUME)
II.3 SPECIFIC GRAVITY
BAB III ATTERBERG LIMIT
BAB IV DIRECT SHEAR (GESER LANGSUNG)
BAB V UNCONFINED COMPRESSION TEST
BAB VI COMPACTION TEST (KOMPAKSI)
BAB VII CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR LAB)
BAB VIII TRIAXIAL TEST
i

BAB I

HANDBORING AND SAMPLING

I.1. Maksud dan Tujuan Percobaan

Untuk memberikan deskripsi secara visual setiap pertambahan kedalaman 20 cm serta


mengambil contoh tanah / batuam pada kedalaman tertentu untuk penyelidikan di
laboratorium, dimana contoh tanah tersebut dalam keadaan relative tidak terganggu (
Undistrub ).

I.2. Alat – alat yang digunakan

I.2.1. Alat Pengebor

• Satu bor sekrup yang terdiri dari kepala bor, mata bor danstang bor.
• Pipa-pipa penyambung ulir.
• Kunci alat dan pemutar.

I.2.2. Alat Pengambil Contoh Tanah

• Tabung silinder yang berdinding tipis tetapi cukup kuat melawan tahanan
tanah sehingga tidak menekuk.
• Ujung silinder meruncing, sedang ujung lain terdapat ring penahan.

I.2.3. Alat Penekan

• Dipakai palu besi ( hammer ) untuk menekan bor masuk kedalam tanah, ( cat :
akan lebih banyak penekanannya jika dilakukan secara statis ).

I.3. Prinsip Percobaan

a. Untuk deskripsi visual tanah diambil setiap pertambahan kedalaman 20 cm,


dimana tanah tersebut dimasukan kedalam kantong plastik.
b. Untuk tanah yang akan di uji dalam laboratorium, diusahakan untuk
memperoleh tanah yang tidak terganggu ( Undistrub ), dimana pada bagian
ujung tabung diberikan penutup untuk menjaga agar kadar air tanh tersebut
tidak berubah.

I.4. Persiapan Percobaan

a. Penentuan titik yang akan diselidiki berada disekitar titik sondir dengan jarak
1.5 meter dari titik sondir.
b. Lokasi pengeboran dibersihkan dari akar-akar dan tumbuhan.
c. Untuk memudahkan pekerjaan, maka pertama kali dapat dilakukan penggalian
dengan linggis.
d. Pemutar bor dan pipa dipasang pada bor.
e. Kemudian pengeboran dapat dilakukan.
Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton
Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

I.5. Prosedur Percobaan

a. Pengeboran dilakukan bertahap setiap kedalaman 20 cm, kemudian tanah


diambil secukupnya untuk deskripsi visual ( mencatat warna dan jenis tanah )
dan untuk menentukan kadar airnya, pemutar tiang bor dilakukan searah jarum
jam.
b. Jika pengeboran sudah mencapai kedalaman kelipatan 1 meter, maka ujung
bor diganti dengan kepala tabung beserta tabungnya untuk mengambil contoh
tanah dalam kondisi relative tidak terganggu, dengan melakukan pemukulan
pada stang kepala bor dengan menggunakan palu beralaskan balok.
c. Setelah pengambilan contoh tanah dilakukan, maka kepala tabung dan tabung
diganti dengan pipa penyambung untuk melakukan pengeboran berikutnya,
dengan prinsip pelaksanaan yang sama dengan point a.
d. Demikian seterusnya dilakukan sehingga mencapai kedalaman kurang lebih 3
meter, dengan demikian kita mendapat tida tabung contoh tanah asli pada
setiap kedalaman selang 1 meter.

I.6. Pemeliharaan Contoh Tanah

a. Jika tanah dalm tabung terlalu penuh, maka tanah dalam tabung diambil
sedikit, kemudian ditutup dengan lilin atau plastik untuk menjaga kondisi
kadar air yang ada didalamnya.
b. Tabung –tabung contoh tanah diberi kode untuk menyatakan kedalaman
contoh tanah tersebut,

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

I.7. Contoh Laporan

HANDBORING AND SAMPLING


MATERIAL : SOIL Bore Hole : BH-1
FROM QUARRY : FAKULTAS TEKNIK

Depth, D Water Content


Symbol Description
(m) (%)

0,00

0,20
Coklat Tua
0,40 36,79

0,60

0,80

1,00 Coklat Tua 46,43

1,20

1,40

1,60 Coklat Tua 52,79

1,80

Φ = 21o, C = 0.261 kg/cm2, Gs = 1.854, Fine gradation Cu > 6


2,00
( Cu = 21,94 Ccurve = 3.46 )
Organic clays of medium to high plasticity, organic silts and
2,20 Coklat Tua Inorganic silts, micaceous or diatomaceous fine sandy or silty 66,69
soils, elastic silts
Over Consolidation ( Pc = 0.326 kg/cm2 > Po = 0.283 kg/cm2, Cc =
2,40
0.314, Cv = 0.002814 cm2/det)

Floods Elevation (Elevasi Banjir) (EL. F) : - m

Graund Face Water (Muka Air Tanah ) (MAT) : - m

Team Work :Yadi, Bambang, Ojag Date Started Date Finished


Tested by : Achdiat, Budi, Milah
Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT. 28-Agust-15 07-Sep-15
Approv : Budiono,Ir., MT.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

I.8. Pelaporan Hasil dan Pelaksanaan Percobaan

HANDBORING AND SAMPLING


MATERIAL : Bore Hole :
FROM QUARRY :

Depth, D Water Content


Symbol Description
(m) (%)

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

1,80

2,00

2,20

2,40

Floods Elevation (Elevasi Banjir) (EL. F) : m

Graund Face Water (Muka Air Tanah ) (MAT) : m

Team Work : Date Started Date Finished


Tested by :
Check by :
Approv :

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

I.9. Lembar Asistensi

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM


MEKANIKA TANAH I
Nama :
NPM :
Kelompok :
Rekan Kerja :1 4
2 5
3 6
Materi Praktikum :
Asisten Praktikum :
No Tanggal Uraian Paraf

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PADA SAAT PRAKTIKUM


HAND BORING AND SAMPLING

Stang Pemutar dan Mata Bor Batang Penghubung Tabung Silinder

Palu Kunci Pipa

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

DOKUMENTASI PADA SAAT PRAKTIKUM

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

BAB II

INDEKS PROPERTIS

II.1 WATER CONTENT

A. Maksud dan Tujuan Percobaan


Pecobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air tanah. Yang dimaksud
dengan kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung di dalam
massa tanah dengan berat kering butir tanah tersebut dinyatakan dalam persen.

B. Alat – alat yang digunakan


• Container.
• Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
• Oven, yang lengkapi dengan pengatur suhu untuk memanaskan tanah sampai 110  5⁰
C.

C. Prinsip Percobaan
1. Persiapan.
• Contoh tanah diambil dari hasil pelaksanaan Hand Boring and Sampling yang
telah dimasukin kedalam kantong plastik.
• Siapkan dan bersihkan container.
• Siapkan timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
• Siapkan ruang dalam oven untuk penempatan contoh tanah.

2. Prosedur Percobaan
• Timbang container dalam keadaan kosong, kering dan bersih, catat dari beri
kode misal A1, berat ( W1 ).
• Masukan tanah asli kedalam container dan ditimbang kembali dan catat misal
kode A1, berat ( W2 ).
• Masukan container berisi tanah tadi kedalam oven, hidupkan oven selama 24
jam pada suhu 110  5⁰ C.
• Timbanglah kembali tanah dan container yang telah dioven tadi misal A1 (
W3 ).

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

D. Contoh Laporan.

WATER CONTENT
MATERIAL : SOIL Bore Hole BH – 1

Container Container Water Dry Soil Water


Container
Depth, D + WetSoil, + Dry Soil, Weight, Weight, Content, Average
, W1
W2 W3 W4 W5 ω (%)
(cm) (gram) (gram) (gram) (gram) (gram) (%)
0,00 - - - - - -
0,20 15,00 46,00 36,00 10,00 21,00 47,62
45,06
0,40 15,00 42,00 34,00 8,00 19,00 42,11
0,60 15,00 47,00 37,00 10,00 22,00 45,45
0,80 15,00 44,00 35,00 9,00 20,00 45,00
1,00 14,00 48,00 38,00 10,00 24,00 41,67 44,58
1,20 15,00 40,00 32,00 8,00 17,00 47,06
1,40 14,00 43,00 33,00 10,00 19,00 52,63
1,60 15,00 46,00 35,00 11,00 20,00 55,00 51,75
1,80 15,00 46,00 36,00 10,00 21,00 47,62
2,00 15,00 43,00 34,00 9,00 19,00 47,37
2,20 14,00 45,00 37,00 8,00 23,00 34,78 41,67
2,40 15,00 45,00 36,00 9,00 21,00 42,86

Date
Team Work : Kelompok 1 Date Started
Finished
Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT.
04-Nov-15 14-Nov-15
Approv : Budiono, Ir., MT.

Rumus :
Water Weight W4 = W3 – W2
Dry Soil Weight W5 = W3 – W1
W4
Water Content ω = W5 × 100%

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

E. Pelaporan Hasil dan Pelaksanaan Percobaan

WATER CONTENT
MATERIAL : SOIL Bore Hole

Container Container Water Dry Soil Water


Container
Depth, D + WetSoil, + Dry Soil, Weight, Weight, Content, Average
, W1
W2 W3 W4 W5 ω (%)
(cm) (gram) (gram) (gram) (gram) (gram) (%)
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
2,00
2,20
2,40

Date
Team Work : Date Started
Finished
Check by :
Approv :

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

F. Lembar Asistensi

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM


MEKANIKA TANAH I
Nama :
NPM :
Kelompok :
Rekan Kerja : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Materi Praktikum :
Asisten Praktikum :
No Tanggal Uraian Paraf

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i
DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN PADA SAAT PRAKTIKUM
WATER CONTENT

Timbangan Digital Container Oven

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i
DOKUMENTASI PADA SAAT PRAKTIKUM

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

II.2 VOLUMETRIC WEIGHT.

A. Maksud dan Tujuan Percobaan

Pecobaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat volume contoh tanah.

B. Teori dan Prinsip Percobaan


Volumetric Weight atau berat volume yang dimaksud disini adalah berat isi tanah
dalam kilo gram per meter kubik ( kg/m³ ) atau gram per centimeter kubik ( gram/
cm³ )

C. Alat – alat yang digunakan


• Extruder
• Ring pencetak contoh tanah.
• Alas kaca
• Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
• Pisau tanah.

D. Prinsip Percobaan
1. Persiapan.
• Contoh tanah diambil dari hasil pelaksanaan Hand Boring and Sampling
pada kedalaman tertentu.
• Siapkan dan bersihkan alat yang akan dipakai..
2. Prosedur Percobaan
• Timbang ring yang sudah dibersihkan, diberi kode misal A1, berat W1.
• Pasang tabung pada alat untuk mengeluarkan contoh tanah kemudian
dikencangkan agar tidak berubah kedudukannya.
• Keluarkan sedikit tanah pada ujungnya dan diratakan dengan pisau.
• Cetak tanah dengan menggunakan ring yang sudah diberi kode dan
ditimbang tadi, kemudian bersihkan dan ratakan kelebihan tanah pada ring.
• Timbang ring dan tanah diberi kode misal A1 dan W2.
• Keluarkan tanah secara hati-hati dari dalam ring, usahakan tidak ada yang
tertinggal, kemudian ditimbang diberi kode misal A1, berat W3.
• Bersihkan ring kembali kemudian diukur untuk mencari volume dari ring
tersebut, diberi kode misal A1, Volume V1.
• Lakukan percobaan ini beberapa kali untuk masing-masing contoh tanah,
minimal 2 contoh tanah dari masing-masing tabung.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

E. Contoh Laporan.

VOLUMETRIC WEIGHT
MATERIAL : SOIL Bore Hole BH – 1

No Kode Sample A1 A2 A3

1 Berat Ring ( gram ) W1 23,6 - -


2 Berat Ring + Tanah Basah ( gram ) W2 96,3 - -
3 Berat Tanah yang dikeluarkan ( gram ) W3 71,9 - -
4 Berat Tanah ( gram ) W4 72,7 - -
5 Volume Ring ( cm³) V 132,7 - -
6 Berat isi Tanah keluar ( gram/ cm³ ) δ1 0,542 - -
7 Berat tanah asli ( gram/ cm³ ) δ2 0,548 - -
8 Kehilangan Berat Setelah Dikeluarkan ( % ) 1,113 - -

Explaination
:

Team Work : Kelompok 1 Date Started Date Finished


Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT.
04-Nov-15 14-Nov-15
Approv : Budiono, Ir., MT.

Rumus :
Berat tanah, ( gram ) W4 = W2 – W1
Berat isi tanah keluaran (gram/ cm³) δ1 = W3 / V
Berat tanah asli (gram/ cm³) δ2 = W4 /V
W4–W3
Kehilangan Berat Setelah Dikeluarkan ( % ) =
W3 × 100%

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

F. Pelaporan Hasil dan Pelaksanaan Percobaan

VOLUMETRIC WEIGHT
MATERIAL : SOIL Bore Hole BH – 1

No Kode Sample A1 A2 A3

1 Berat Ring ( gram ) W1


2 Berat Ring + Tanah Basah ( gram ) W2
3 Berat Tanah yang dikeluarkan ( gram ) W3
4 Berat Tanah ( gram ) W4
5 Volume Ring ( cm³) V
6 Berat isi Tanah keluar ( gram/ cm³ ) δ1
7 Berat tanah asli ( gram/ cm³ ) δ2
8 Kehilangan Berat Setelah Dikeluarkan ( % )

Explaination
:

Team Work : Date Started Date Finished


Check by :
Approv :

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

G. Lembar Asistensi

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM


MEKANIKA TANAH I
Nama :
NPM :
Kelompok :
Rekan Kerja : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Materi Praktikum :
Asisten Praktikum :
No Tanggal Uraian Paraf

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN PADA SAAT PRAKTIKUM


VOLUMETRIC WEIGHT

Timbangan Digital Ring Pencetak Pisau Pemotong Tanah

Alat Bantu Mengeluarkan Sample Extruder Jangka Sorong


Tanah

Alas Plat Kaca Wadah

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i
DOKUMENTASI PADA SAAT PRAKTIKUM

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

II.3 SPECIFIC GRAVITY

A. Maksud dan Tujuan Percobaan


Pecobaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis butiran tanah dengan
menggunakan pycnometer.
B. Alat – alat yang digunakan
• Pycnometer dengan kapasitas minimum 100 ml, atau botol ukur dengan
kapasitas minimum 50 ml.
• Oven, yang lengkapi dengan pengatur suhu untuk memanaskan tanah sampai
110  5⁰ C.
• Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
• Thermometer usuran 0⁰- 50⁰ C dengan ketelitian pembacaan 1⁰ C.
• Saringan no. 4, 10 dan no. 40.
• Botol berisi air suling.
• Cawan perendam.
• Pompa udara untuk tungku listrik.

C. Benda Uji
Siapkan benda uji yang lolos saringan no.4, jika akan menggunakn cara
pemeriksaan ( AASTHO T-100-82/ASTM C-854-72 ), tetapi jika ada hubunganya
dengan pemeriksaan hydrometer maka di pergunakan benda uji yang lolos saringan
no. 10 atau no. 40.

D. Kalibrasi Percobaan
• Timbang Pycnometer dalam keadaan bersih dan kering ( W1 ).
• Isi pycnometer dengan air suling dalam suhu ruangan, kemudian timbang ( W2
) dan ukur suhu air tersebut ( T ).

Wt = k x ( W2 – W1 ) + W1
Dimana,
Wt = berat Pycnometer dan air pada suhu t.
W1 = berat pycnometer
W2 = berat pycnometer dan air pada suhu ta.
K = perbandingan kerapatan air pada suhu standar dibanding kerapatan.
T = air pada suhu tertentu ( suhu ruang ).
E. Prosedur Percobaan
• Siapkan benda uji yang lolos saringan no. 40 lalu keringkan dalam oven pada
suhu 110  5⁰ C selama 24 jam.
• Cuci pycnometer dengan air suling lalu keringkan.
• Timbang pycnometer yang telah di keringkan ( W1 ).
• Masukan benda uji kedalam pycnometer  25 gram, lalu timbang ( W2 ).

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

• Tambahkan air suling sehingga tanah pada pycnometer terendam,


diamkan minimal 12 jam.
• Kukus pycnometer bersama benda uji untuk mengeluarkan udara dari dalam
pori tanah.
• Setelah gelembung udara keluar semua, rendam pycnometer tersebut dalam
cawan perendam dan tambah air suling sampai batas leher pycnometer, setelah
suhunya konstan pycnometer di isi air sampai penuh.
• Keringkan bagian luar pycnometer lalu timbang ( W3 ).
• Timbang pycnometer yang diisi air suling ( W4 ).
• Ukur suhu air dalam cawan perendam.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

F. Contoh Laporan.

SPECIFIC GRAVITY TEST OF SOIL


NO TYPE OF SOIL BORE HOLE BH-2

IDENTIFICATION
1 1 2
PYCNOMETER
2 WEIGHT OF PYCNOMETER + SAMPLE A 81,0 81,0
3 WEIGHT OF PYCNOMETER B 50,0 51,0
4 WEIGHT OF SAMPLE C=A– 31,0 30,0
B
5 TEMPERATURE
WEIGHT OF PYCNOMETER + WATER +
6 D 169,1 167,2
SAMPLE
7 WEIGHT OF PYCNOMETER + WATER E 157,2 155,7
SPECIFIC GRAVITY OF
8 F
WATER
CxF
9 SPECIFIC GRAVITY OF SOIL 1,623 1,622
C-D+E

10 AVERAGE 1,622

EXPLAINATION :

Team Work : Kelompok 1 Date Started Date Finished


Tested by : Yugha Glady Sy, ST
Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT. 04-Nov-11 14-Nov-11
Approv : Budi Arif ,Ir.

Rumus :
𝐴–𝐵
Berat jenis ( Gs ) =
( ( 𝐸−𝐵 ))−( 𝐷−𝐵 ))

Dimana, A = Berat Pycnometer + tanah kering ( gram )

B = Berat pycnometer ( gram )

C = Berat tanah ( gram )

D = Berat pycnometer + tanah kering + air ( gram )

E = Berat pycnometer + air ( gram )

F = Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton
Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

G. Pelaporan Hasil dan Pelaksanaan Percobaan

SPECIFIC GRAVITY TEST OF SOIL


NO TYPE OF SOIL BORE HOLE

IDENTIFICATION
1 1 2
PYCNOMETER
2 WEIGHT OF PYCNOMETER + SAMPLE A
3 WEIGHT OF PYCNOMETER B
4 WEIGHT OF SAMPLE C=A–
B
5 TEMPERATURE
WEIGHT OF PYCNOMETER + WATER +
6 D
SAMPLE
7 WEIGHT OF PYCNOMETER + WATER E
SPECIFIC GRAVITY OF
8 F
WATER
CxF
9 SPECIFIC GRAVITY OF SOIL
C–D+E

10 AVERAGE

EXPLAINATION :

Team Work : Date Started Date Finished


Tested by :
Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT.
Approv : Budi Arif ,Ir.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

H. Lembar Asistensi

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM


MEKANIKA TANAH I
Nama :
NPM :
Kelompok :
Rekan Kerja : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Materi Praktikum :
Asisten Praktikum :
No Tanggal Uraian Paraf

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i
DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM
SPECIFIC GRAVITY

Timbangan Digital Oven Pycnometer

Saringan Cawan Porselen Hot Plate


i
DOKUMENTASI PADA SAAT PRAKTIKUM
i

BAB III

ATTERBERG LIMIT

III.1 Maksud dan Tujuan Percobaan

Untuk menentukan angka-angka konsistensi atterberg yaitu batas cair, batas plastis,
dan batas susut. Dari data-data tersebut kita dapat mengetahui sifat-sifat fisik dari tanah
berbutir halus dalam berbagai kadar air, dengann menggunakan cassagrande platicity chart
dapat ditentukan sifat-sifat kemampatan tanah tersebut. Juga dapat diketahui pula apakah
tanah tersebut mengandung bahan-bahan organik atau tidak.

III.2 Alat – alat yang digunakan

A. Liquid Limit
• Liquid Limit Device
• Cassagrande Grooving Tool
• Timbangan
• Oven
• Container
• Plat kaca
• Pisau pengaduk
• Saringan no. 20 ASTM

B. Plastic Limit
• Plat kaca
• Container
• Oven
• Saringan no. 20 ASTM

III.3 Prinsip Percobaan

1. Liquid Limit (Batas Cair)


Tanah yang lolos saringan nomor 40 ASTM dicampur dengan air menjadi semacam
pasta seragam, lalu sebagian pasta ditaruh dalam mangkuk tersebut dengan bantuan
alat Grooving Tools. Alat pemutar (handle) diputar dengan kecepatan konstan. Jumlah
pukulan yang dibutuhkan untuk menempelkan alur pada bagian dasar dihitung hingga
alur pada bagian dasar bertemu satu sama lain sepanjang ½” (12,5 mm). Setelah itu
cari kadar air tanah pada percobaan tersebut.

2. Plastic Limit (Batas Plastis)


Tanah yang lolos saringan nomor 40 ASTM dicampur dengan air sedemikian
banyaknya sehingga ketika digulung kurang lebih 3 mm atau 1/8” tanah mulai retak-
retak. Kemudian hitung kadar airnya.
i

III.4 Persiapan Percobaan

1. Liquid Limit (Batas Cair)


• Bersihkan semua alat yang akan dipakai dari kotoran yang melekat
• Siapkan tanah yang akan dicari batas cairnya.
• Keringkan tanah, kemudain tumbuk pelan-pelan dan kemudian saring dengan
saringan No. 200.

2. Plastic Limit (Batas Plastis)


• Sediakan dan bersihkan alat yang akan digunakan dari kotoran.
• Sediakan tanha yang akan dicari batas plastisnya 9sisa tanah percobaan batas
cair), hancurkan dengan menumbuk secara perlahan agar butiran tidak ikut
hancur.

III.5 Prosedur Percobaan

1. Liquid Limit (Batas Cair)


• Ambil tanah sekitar 100 gram yang telah disaring.
• Campurkan tanah air secukupnya dan diaduk dengan menggunakan pengaduk.
• Masukkan sebagai pasta, tandai pada mangkuk dan ratakan permukaannya
sehingga mencapai kedalaman ½”.
• Goreskan tanah dengan Grooving Tools sedemikian rupa sehingga alat tersebut
bergerak sesuai dengan kelengkungan mangkuk dan selalu bergerak-gerak
lurus.
• Pasangkan kembali mangkuk dengan kelengkungan mangkuk dan Steel Counter
ke angka nol.
• Putarkan handle dengan kesepatan kira-kira perdetik.
• Hentikan putaran bila alur bagian dasar telah bertemu sepanjang ½”.
• Ulangi percobaan untuk beberapa kadar air yang berbeda-beda serta
diusahakan agar jumlah pukulan jatuh pada 10 sampai 40 pukulan.ediakan dan
bersihkan alat yang akan digunakan dari kotoran.ersihkan semua alat yang
akan dipakai dari kotoran yang melekat
• Siapkan tanah yang akan dicari batas cairnya.
• Keringkan tanah, kemudain tumbuk pelan-pelan dan kemudian saring dengan
saringan No. 200.

2. Plastic Limit (Batas Plastis)


• Tambahkan air pada tanah, aduk agar homogen.
• Buatlah gulungan pada plat kaca dengan menggunakan telapak tangan sampai
diameter 3/8 mm (1/8).
• Bila tanah telah berdiameter 3 mm tetapi belum retak tambahkan sedikit tanah
dan aduk hingga merata, kemudian ulangi percobaan diatas.
• Bila mencapai 3 mm tanah tepat retak, cari kadar air yang dikandung dalam
tanah tersebut.
• Ulangi percobaan satu kali lagi.
i

ATTERBERG LIMIT
Bore
MATERIAL : SOIL BH-1
Hole

LIQUID LIMIT - PLASTIC LIMIT - PLASTIC INDEX

CONSISTENCY
PLASTIC LIMIT LIQUID LOIMIT
TEST

TRIAL NUMBER 1 2 1 2 3 4
CONTAINER NUMBER 1 2 3 4 5 6
NUMBER OF
BLOW 11 18 29 41
WT.SAMPLE + CONTAINER WET. 33,00 37,00 28,00 34,00 37,00 32,00
WT.SAMPLE + CONTAINER DRY 25,00 28,00 18,00 23,00 26,00 23,00
WEIGHT CONTAINER 8,00 8,00 3,00 3,00 3,00 3,00
WEIGHT OF
8,00 9,00 10,00 11,00 11,00 9,00
WATER
WT. OF DRY
17,00 20,00 15,00 20,00 23,00 20,00
SOIL
WATER
47,06 45,00 66,67 55,00 47,83 45,00
CONTENT

AVERAGE PLASTIC LIMIT 46,03

70 FLOW CURVE
60
50
WATER CONTENT ( % )

40
30
20
10
0
1 10F 25 100
NUMBER O
BLOW
TEST RESULT SOIL CLASIFICATION
LL PL PI Organic clays of medium to high plasticity, organic silts and
Inorganic silts, micaceous or diatomaceous fine sandy or silty soils,
53,62 46,03 7,59 elastic silts

Team Work ; Kelompok 1 Date Started Date Finished


Tested by : Achdiat, Budi,
Milah
Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT. 28-Agu-16 07-Sep-16
Approv : Budiono,Ir., MT.
i
DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM
ATTERBERG LIMIT

Liquid Limit Device Grooving Tool Container

Timbangan Digital Alas Plat Kaca Saringan

Oven
i
DOKUMENTASI PADA SAAT PRAKTIKUM

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

BAB IV

DIRECT SHEAR
IV.1. Maksud dan Tujuan Percobaan

Pecobaan ini dimaksudkan mencari besarnya parameter tanah yaitu kohesi ( c ) dan sudut geser ( ϕ )
dengan menyelidiki secara langsung.

IV.2. Alat – alat yang digunakan

• Alat Direct Shear terdiri dari :


a. Stang penekan dan pemberi beban
b. Alat penggeser, lengkap dengan cincin penguji (proving ring) dan arloji geser
c. Cincin pemeriksa yang terbagi dua dengan penguncinya terletak dalam kotak
d. Beban-beban
e. Dua buah batu pori
• Alat pengeluar dan pisau pemotong.
• Cincin cetak benda uji.
• Stopwatch.
• Dial.
• Holder.
• Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
• Oven, yang lengkapi dengan pengatur suhu untuk memanaskan tanah sampai 110  5⁰ C.

IV.3. Persiapan Percobaan.

• Timbang dan ukur luas ring pencetak yang akan dipakai.


• Cetak contoh tanah asli dari dalam tabung contoh ujungnnya diratakan dan cincin cetak benda uji
ditekan pada ujung tanah tersebut. Kemudian tanah dikeluarkan untuk tiga benda uji. Benda uji
dilindungi dan ditutup untuk menghindarkan kehilangan kadar airnya. Bagian yang rata digunakan
sebagai alas. Kemudioan bagian atasnya diratakan.
• Keluarkan benda uji dari ring pencetak, kemudian timbang masing-masing benda uji
• Siapkan beban-beban untuk tiap percobaan yaitu, 4 kg, 8 kg dan 12 kg.

IV.4 Prosedur Percobaan

• Persiapkan pesawat Direct Shear, benda uji dan bahan lainnya sebelum percobaan dimulai.
• Pasang batu pori pada bagian bawah slinder pada alat Direct Shear.
• Masukan benda uji kedalam slinder pada alat Direct Shear dengan cara menekan pelan.
• Pasang batu pori pada bagian atas benda uji, lalu letakan pada alat Direct Shear,
• Pasang alat sebagaimana mestinya dan letakan beban 4 kg untuk benda uji yang pertama.
• Lakukan pemeriksaan, pada awal pembacaan proving ring harus dimulai pada angka 0 dan sesuaikan
dengan pembacaan waktu stopwatch.
• Lakukan percobaan dengan cara memutar stang alat pada Direct Shear sesuai dengan arah jarum jam
dengan kecepatan yang konstan.
• Baca pembacaan proving ring setiap 15 detik sampai tanah tergeser telah mencapai batas maksimum.
• Ulangi prosedur diatas untuk beban 8 kg dan 12 kg.

IV.5. Contoh Laporan.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

DIRECT SHEAR TEST

Bore Hole 1 Corection Factor 0,1439


Depth Sample 2.00 meter Diameter (cm) 6,5000
Color Sample Coklat Area Sample (cm2) 33,16625

Time Normal Strength Normal Strength Normal Strength


T 0.12 Kg/cm 2
0.25 Kg/cm 2
0.37 Kg/cm2
DR*E-
(Minutes) Shear DR*E-04 Shear DR*E-04 Shear
04
Strength Strength Strength
0,00 0,00 0,000 0,00 0,000 0,00 0,000
0,15 15,00 0,065 18,00 0,078 21,00 0,091
0,30 20,00 0,087 26,00 0,113 35,00 0,152
0,45 30,00 0,130 40,00 0,174 49,00 0,213
1,00 48,00 0,208 53,00 0,230 56,00 0,243
1,15 55,00 0,239 64,00 0,278 68,00 0,295
1,30 67,00 0,291 75,00 0,325 76,00 0,330
1,45 53,00 0,230 65,00 0,282 87,00 0,377
2,00 42,00 0,182 52,00 0,226 78,00 0,338
2,15 62,00 0,269
2,30
2,45
3,00
3,15
2,30
2,45
3,00

Φ = 19º C= 0,240 Kg/cm2

0,60
SHEAR TENSION (Kg/Cm2)

0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
0 0,1 0,2 0,3 0,4
NORMAL TENSION (Kg/Cm2)

Data
Team Work : Yugha, Yadi, Bambang Date Started
Finished
Tested by : Akhmad Didit F
Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT. 12-Jan-16 20-Jan-16
: Budiono, Ir., MT.
Approv

Table 4.1 Mencari Sudut Geser Tanah ( ϕ )

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

Load, L T G
T² TxG
( kg ) ( kg/cm² ) ( kg/cm² )
4 0,1206 0,291 0,0145 0,035
8 0,2412 0,325 0,0582 0,078
12 0,3618 0,377 0,1309 0,137
Σ 0,7236 0,994 0,2036 0,250

Penjelasan Perhitungan :

Diameter Sample, Ds = 6,5 cm

Correction factor, Cf = 0,1439

Area Sample, As = 1/4 л D

Shear Strength = DR∗E – As


40 x Cƒ

Load ( L )
Normal Tension = AS

G = Nilai maksimum dari data Shear Strength pada table

උ( 3 x Z ( T x G ))–( Z ( G ) x Z ( T ))]
Φ ( sudut geser tanah ) = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑔 { }
[( 3 x Z ( T2))–( Z T )2]

C = Cohesion ( kohesi tanah ) kg/cm²

IV.6. Pelaporan Hasil dan Pelaksanaan Percobaan

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

DIRECT SHEAR TEST

Bore Hole Corection Factor


Depth Sample Diameter (cm)
Color Sample Area Sample (cm2)

Time Normal Strength Normal Strength Normal Strength


T 0.12 Kg/cm2 0.25 Kg/cm2 0.37 Kg/cm2
(Minutes) DR*E-04 Shear DR*E-04 Shear DR*E-04 Shear
Strength Strength Strength
0,00
0,15
0,30
0,45
1,00
1,15
1,30
1,45
2,00
2,15
2,30
2,45
3,00
3,15
2,30
2,45
3,00

Φ = C = Kg/cm2

Team Date Data


Work : Started Finished
Tested by :
Check by :
Approv :

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

IV.7. Lembar Asistensi

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM


MEKANIKA TANAH I
Nama :
NPM :
Kelompok :
Rekan Kerja :1 4
2 5
3 6
Materi Praktikum :
Asisten Praktikum :
No Tanggal Uraian Paraf

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i
DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM
DIRECT SHEAR

Alat Penggeser Dan Proving Ring Timbangan Digital Oven

Ring Pencetak Pisau Tanah Alas Batu Pori

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i
DOKUMENTASI PADA SAAT PRAKTIKUM

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
i

BAB V
UNCONFINED COMPRESSION TEST
(UJI KEKUATAN TEKAN BEBAS)
PB-0114-76
(AASHTO T-208-70)
(AASHTO D-2166-66)
V.1 Maksud dan Tujuan Percobaan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan bebas


contoh tanah dan batuan yang bersifat kohesi dalam keadaan asli maupun buatan (remoulded)
dan sensitivitas tanah.

Yang dimaksud dengan kekuatan bebas adalah besarnya beban persatuan luas pada saat
benda uji mengalami keruntuhan.

V.2 Alat – alat yang digunakan

• Mesin tekan bebas (Unconfined Compressive Machine).


• Alat untuk mengeluarkan benda uji.
• Actakan benda uji berbentuk silinder dengan D = 3,5 dan tinggi 7 cm.
• Piston pendorong untuk mengeluarkan contoh tanah dari tabung cetakan.
• Pisau tipis dan tajam.
• Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
• Stopwatch

V.3 Persiapan Percobaan

• Tanah dikeluarkan dari tabung 1-2 cm dengan extruder, kemudian dipotong dengan pisau
kawat dan ratakan dengan pisau.
• Pasang alat pencetak benda uji didepan tabung tanah, keluarkan tanah dengan alat pengeluar
extruder sepanjang alat cetak, kemudian dipotong dengan pisau tipis tajam.
• Alat cetak yang berisi benda uji didirikan dengan ujung sebelah atas diratakan dengan pisau.
• Keluarkan benda uji dari alat cetak.
• Ambil beberapa sampel tanah atau benda uji untuk bisa membandingkan nilai ketelitian dari
hasil pelaksanaan percobaan tersebut dengan cara seperti diatas.

V.4 Prosedur Percobaan Pengeboran

• Pemeriksaan kuat tekna bebas dengan cara mengontrol regangan.


• Timabng benda uji dengan timbangan ketelitian 0,01 gram.
• Letakan benda uji pada mesin tekan bebas secara sentris, atau mesin diatur sehingga plat atas
menyentuh permukaan benda uji.
• Atur jam arloji tegangan pada angka nol, atur kedudukan arloji regangan dan atur arloji pada
angka nol.
• Pembacaan beban dilakukan pada regangan 0,5%, 1,0%, 2,0%, dan seterusnya dengan
kecepatan regangan sebesar 1,2 – 2% per menit, biasanya diambil 1% per menit.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
BAB VI
COMPACTION TEST
VI.1 Maksud dan Tujuan Percobaan

• Untuk menentukan berat volume optimum pada suatu kadar air optimum untuk suatu jenis
tanah apabila tanah tersebut mengalami pemadatan.
• Untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah sehingga dapat diketahui
kepadatan maksimum dan kadar air optimum.

VI.2 Alat – alat yang digunakan

• Mould
• Alat penumbuk
• Spayer disk sebagai alas mould
• Silinder atas
• Kertas alas
• Gelas pengukur
• Palu dan pahat
• Dongkrak hidrolik
• Pisau
• Container
• Timbangan
• Oven

VI.3 Persiapan Percobaan

• Diambil contoh tanah yang tidak asli sebanyak 40 kg kemudian dikeringkan dengan panas
matahari.
• Dari tanah ini diambil 25 kg untuk percobaan, yang diagi menjadi 5 bagian yang masing-
masing beratnya 5 kg.
• Masing-masing bagian ditambahkan dengan air yang berbeda, yaitu: 200 cc, 400 cc, 600 cc,
800 cc, 1000 cc.
• Masing-masing diaduk hingga merata kemudian didiamkan selama 24 jam untuk meratakan
kebasahannya.
• Tiap-tiap bagian dilakukan percobaan pemadatan sendiri-sendiri.

VI.4 Prosedur Percobaan

• Benda uji dimasukkan kedalam mould sedemikian rupa sehingga percobaan dilakukan 5 tahap.
• Setiap lapis ditumbuk sebanyak 55 kali, diusahakan setiap lapis setelah dipadatkan
memiliki ketebalan yang sama yaitu 2,5 cm.
• Setelah pemadatan selesai, mould dikeluarkan dari alat penumbuk kemudian silinder atas
dilepaskan, cara pelepasan silinder atas harus dilakukan dengan hati-hati agar permukaan
tanah masih diatas permukaan mould.
• Permukaan tanah diratakan dengan pisau sesuai dengan permukaan mould.
• Kemudian benda uji dikeluarkan dari mould dengan menggunakan pompa hidrolik dan tiap
bagian diambil untuk diperiksa kadar airnya.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
BAB VII

CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)


VII.1 Maksud dan Tujuan Percobaan

Untuk menentukan besarnya CBR (California Bearing Ratio) yaitu perbandingan


antara kekuatan tanah yang bersangkutan dengan kekuatan agregat yang diangggap
standar dan sesuai contoh tanah.

VII.2 Alat – alat yang digunakan

• Pesawat penetrasi
• Mould CBR (Mould pada Modified AASHTO)
• Hammer
• Stopwatch
• Pahat
• Pisau
• Timbangan
• Saringan nomor 4
• Oven

VII.3 Persiapan Percobaan

• Diambil contoh tanah yang sama dengan Modified AASHTO sebanyak 3 takar
dengan masing-masing takaran diperkirakan 5kg kemudian disaring dengan saringan
nomor 4.
• Contoh tanah ini kemudian ditambahkan air sedemikian rupa, sehingga kadar air
mencapai optimum kemudian diaduk sampai merata.
• Untuk meratakan resapan air, maka contoh tanah ini didiamkan selama 24 jam.
• Kemudian masing-masing contoh tanah dimasukkan kedalam mould dan dipadatkan
dengan masing-masing pukulan 10 kali, 25 kali, dan 55 kali. Tumbukan dilakukan
bertahap yaitu dibagi menjadi 5 lapisan yang sama tebalnya.
• Setelah itu permukaan tanah diratakan sesuai dengan permukaan mould.
• Berat mould beserta isinya ditimbang hingga dapat ditentukan berat volume dari
masing-masing mould.
• Contoh tanah ini siap ditest dalam pesawat penetrasi.

VII.4 Prosedur Percobaan

• Contoh tanah beserta mouldnya dipasang pada alat penetrasi.


• Pesawat penetrasi dijalankan
• Penetrasi pada jangka waktu tertentu dilakukan pembacaan dal pada proving ring.
• Kemudian contoh tanah dikeluarkan dan diambil beberapa contoh tanah (bagian
atas, tengah, dan bawah) untuk ditentukan kadar airnya.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
BAB VIII

TRIAXIAL TEST
VIII. 1. Maksud Percobaan

1. Menentukan harga kohesi tanah (c)


2. Menentukan harga sudut geser dalam tanah (∅) dalam kondisi undrained

VIII. 2. Alat-alat yang digunakan

1. Alat Triaxial dengan perlengkapan-perlengkapan sebagai berikut :


- Proving Ring
- Dial Gauge
- Pedestal (landasan)
- Batu Pori (Porous stone)
- Silinder perspek
- Cop
2. Rubber membran dan kertas filter
3. Compressor
4. Pompa vacum
5. Alat pengukur tegangan air pori (pore water pressure aparatus)
6. Alat Pencetak tanah berbentuk silinder
7. Stopwatch atau alat pengukur waktu lainnya

VIII. 3. Prinsip percobaan

Keruntuhan tanah merupakan akibat gerak relatif antara butir-butir tanah


tersebut, bukan karena hancurnya butir-butir tersebut. Dengan demikian, kekuatan
geser c (shear failure) tanah dapat dianggap terdiri dari dua komponen, yaitu :

1. Bagian yang bersifat kohesi dan tergantung pada macam tanah dan
kepadatannya.
2. Bagian yang besifat gesekan (frictional) yang sebanding dengan
tegangan efektif yang bekerja pada bidang gesernya.

Oleh karena itu, kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus berikut :

𝑆 = 𝑐 + (𝜎 − 𝑢) tan ∅

Dimana :

S = Kekuatan geser tanah (Shear Strength)

𝜎 = Tegangan total pada bidang geser

u = Tegangan air pori (Pore water pressure)

c = Kohesi efektif tanah

∅ = Sudut geser dalam efektif

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
Percobaan kekuatan geser dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

1. Pemberian tegangan normal.


2. Pemberian tegangan geser sampai terjadi failure dimana saat itu tercapai
tegangan geser maksimum.

Type test kekuatan geser :

1. Kran terbuka sehingga air dapat mengalir:


o Consolidated drained test : pada tahap 1 dan 2 air boleh mengalir
2. Kran tertutup sehingga air tidak dapat mengalir:
o Unconsolidated undrauned test : pada tahap 1 dan 2 air tidak
mengalir
o Cinsolidated undrained test : pada tahap 1 air boleh mengalir tetapi
pada tahap 2 air tidak boleh mengalir

Pada percobaan triaxial, pengukuran kekuatan geser dilakukan dengan memberikan


tekanan vertikal pada sampel. Dari proving ring dapat dikethui tekanan vertikal
maksimum, yaitu pada waktu terjadi failure. Bila M = pembaca pada proving ring
yang maksimum, maka :

Gaya Vertikal = K x M

Dimana :

K = kalibrasi alat proving ring = 0,1334 kg


KxM
Tegangan Vertikal =( ) 𝑥 𝜎₃
A

Dimana :

A = Luas sampel pada saat pembacaan M tercapai tegangan vertikal

𝜎₃ = Tegangan sel
KxM
𝜎1 ( ) + 𝜎3
A

Maka

𝜎1
— KxM
𝜎3 = A

Dimana :

𝜎1 − 𝜎3 = tegangan deviator

Untuk mengukur harga c dan ∅ digunakan lingkaran mohr yaitu cara grafis
untuk menentukan tegangan-tegangan yang bekerja pada suatu badan.
Dengan menggunakan kedua sampel didapat dua lingkaran Mohr. Garis

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
singgung dari kedua lingkaran ini adalah garis kekuatan geser yang
bersangkutan.

VIII. 4. Prosedur Percobaan

1. Ambil 3 sampel dari tabung. Cetak dengan alat pencetak sampel sehingga
berbentuk silinder dengan diameter 1,5” dan tinggi 3”.
2. Timbang masing-masing sampel dan cari berat satuan volumenya (= berat
sampel/volume sampel (86,875 cm3))
3. Reservoir harus penuh, tutup dahulu semua kran dan periksa semua sambungan
ke pesawat ukur tegangan air pori, bila terdapat gelembung-gelembung harus
dihilangkan karena akan mempengaruhi pengukuran air pori.
4. Buka klep-klep saluran yang menghubungkan alat triaxial dengan alat ukur
tegangan air pori, kemudian pasang batu pori pada alat triaxial.
5. Buka klep buret agar air dari buret masuk ke saluran menuju alat triaxial.
6. Tutup klep buret jika batu pori sudah jenuh air.
7. Pasang kertas saring diatas batu pori tersebut.
8. Masukkan membran karet ke dalam stetcher, kemudian jalankan pompa vacum
sehingga membran karet menempel pada dinding dalam stetcher.
9. Masukkan sampel ke dalam stetcher dan memmbran di selubungkan.
10. Letakkan silinder kaca diatas sampel dan letakkan butir penekan yang akan
meneruskan tekanan sampel diatas silinder kaca tersebut.
11. Pasang chamber, kencangkan baut, buka klep pada bagian atas chamber.
12. Isi chamber dengan air hingga penuh, sampai tegangannya sama dengan nol,
kemudian tutup klep.
13. Biarkan tanah berkonsolidasi dulu, dial gauge dan null indicator dinolkan dulu
dengan menyetel screw control sehingga tinggi air raksa pada buret tetap.
14. Tutup kran pengukur tekanan air pori.
15. Jlankan pesawat triaxial dengan menjalankan motor mesin sehingga sampel
mendapatkan tegangan vertikal dengan kecepatan penurunan sampai 2%.
16. Lakuakan pembacaan dial gauge dan tegangan air pori tiap menit dan air raksa
diatur agar tetap pada posisinya sampai terjadi keruntuhan, yaitu dial gauge
menunjukkan angka yang tetap.
17. Matikan mesin, null indikator di nolkan.
18. Buka kran reservior air dengan membuka klep bagian atas chamber, air akan
keluar dari chamber.
19. Buka chamber, kemudian keluarkan sampel tanah.
20. Keluarkan batu pori.
21. Lakukan percobaan pada ketiga sampel dan masing masing diberi tegangan sel
yang sudah ditentukan.

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
Contoh Laporan :

Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton


Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton
Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton
Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton
Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor
Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton
Program studi teknik Sipil
Universitas Pakuan
Bogor

Anda mungkin juga menyukai