UNIVERSITAS PAKUAN
LABORATORIUM
MEKANIKA TANAH-BETON
Jalan Pakuan P.O. Box. 452 BOGOR Hp. 08567170516, Telp./fax. (0251)314136, 311007
MODUL
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II
Nama : ...........................................................................................................
NPM : ...........................................................................................................
Kelompok : ...........................................................................................................
2..........................................................................................................
3..........................................................................................................
4..........................................................................................................
5..........................................................................................................
6..........................................................................................................
7..........................................................................................................
Kelas : ...........................................................................................................
Semester : ...........................................................................................................
Nilai : ...........................................................................................................
Bogor,.......................................
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Mekanika Tanah dan Beton
( Ir. Budiono, MT )
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Modul Praktikum Mekanika Tanah II.
Modul ini disusun dalam memenuhi kebutuhan akan buku pegangan bagi mahasiswa
dalam melaksanakan Praktikum Mekanika Tanah II di laboratorium Mekanika Tanah – Beton,
Program Studi Teknik Sipil Universitas Pakuan Bogor yang merupakan pengembangan dari
Modul terdahulu.
Dalam menyelesaikan Modul ini, penyusun mengambil materi dari bekal pengetahuan
dan Modul terdahulu dengan memberikan penjelasan-penjelasan dari beberapa buku yang
materi nya disesuaikan dengan jenis praktikum yang akan dilakukan serta peraturan yang
berlaku di Indonesia, dengan harapan semoga Modul ini dapat dijadikan pegangan untuk
pelaksanaan Praktikum Mekanika Tanah II sesuai dengan fungsinya.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang
setinggi-tinggi nya kepada semua pihak yang telah membantu didalam penyusunan Modul
Praktikum Mekanika Tanah II ini baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya :
1. Budi Arief, Ir., MT. Sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil.
2. Heny Purwanti, ST., MT. Sebagai Sekretaris Program Studi Teknik Sipil.
3. Budiono, Ir., MT. Sebagai Kepala Laboratorium Mekanika Tanah – Beton.
4. Hikmad Lukman, Ir., MT. Sebagai Dosen Mekanika Tanah.
5. Staff Laboratorium Mekanika Tanah – Beton.
6. Rekan-rekan Asisten Mekanika Tanah terdahulu serta Mahasiswa Program Studi
Teknik Sipil Universitas Pakuan Bogor.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I SONDIR.........................................................................................................I-1
BAB II CONSOLIDATION TEST..........................................................................II-1
BAB III SAND CONE..............................................................................................III-1
BAB IV DINAMIC CONE PENETRATION........................................................IV-1
BAB V CONE PENETRATION TEST..................................................................V-1
BAB VI CBR LAPANGAN .................................................................................. VI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I.-9
BAB I
SONDIR
• Percobaan pada manometer (dam satuan kg/cm2), disebut tahanan konus daripada
penyondiran, dimana
Gaya yang bekerja
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑜𝑛𝑑𝑖𝑟 = Luas bidang dasar dari konus kg/cm2
• Harga tahanan konus diplot dalam suatu grafik terhadap kedalaman yang
bersangkutan
• Interval yang dipakai percobaan adalah pembacaan dilakukan tiap kali alat sondir
masuk sedalam 20 cm ke dalam tanah :
− Pembaca pertama dalam ujung konus.
− Pembaca kedua dalam ujung konus + sondir.
• Nilai hambatan pelekat didapat mengurangkan besarnya nilai konus dari jumlah
keseluruhan.
• Untuk mencegah alat sondir tidak tertarik ke atas dalam penyondiran, untuk
menanggulanginya maka dipasang jangkar/angkur yang ditanam dalam-dalam
(pemasangan jangkar ini perlu sekali dalam kedalaman yang besar untuk membuat
alat sondir dapat berdiri dengan kokoh).
• Alat sondir ini diletakan diantara jarak pemasangan dua jangkar yang erlebih dahulu
telah dipasang, dan ujungnya telah diberi berlubang-lubang untuk memasukan jangkar
tadi, dan kemudian dikeraskan dengan mur kepala agar keudukan alat sondir menjadi
mantap, stabil dan kokoh.
• Titik penyondiran terletak antara dua buah jangkar tadi dan tentu dibawah alat sondir.
• Alat pemutar diputar sedekian hingga penekan naik setinggi-tingginya agar dalam
memasang pipa sondir tidak terhalang.
• Sesudah semua alat-alat Sondir, Gurdi, Pipa Sondir dan Sekrup-sekrup tersedia, maka
barulah handel diputar (untuk menurunkan diputar arah berlawanan jarum jam) pada
waktu tabung menyentuh Mur kepala, Spie ditekan kedepan sehingga mur kepala
yang tertahan oleh Spiede dan tertekan kebawah dan kemudian masuk kedalam tanah.
• Diusahakan agar pemutaran handel berlangsung dengan konstan (kira-kira 1 – 2
cm/detik).
• Tiap-tiap masuk ketanah sedalam 20 cm, poros gigi penekan dinaikan keatas sehingga
tekanan Konus beralih melalui batang Sondir ke Manometer, baru kemudian
pembacaan dilakukan.
I.-9
• Baru kemudian setelah tekanan telah menunjukan 60 kg/cm2, kita harus mengganti
manometer yang terdahulu dengan manometer baru yang memiliki kapasitas yang
lebih besar.
• Tabung diangkat naik dan spie pengatur tekanan kembali untuk menekan keseluruhan
pipa beserta konusnya.
• Setelah masuk kedalam yang sama spie pengatur ditarik kembali dan dimulai dengan
tekanan konus yang berikutnya.
• Begitu seterusnya pipa ini sampai masuk kedalam tanah, jadi perlu pipa-pipa baru
(biasanya sepanjang 1 m).
• Pekerjaan ini terus dilakukan sampai kedalaman tertentu, dimana kapasitas sondir
sudah mencapai kurang lebih pembacaan pada angka 150 kg/cm2.
• Setelah pembacaan selesai, pipa-pipa dan konusnya dikeluarkan kembali, dilepaskan
dari sambungan batang lain maka batang dibawahnya harus ditahan jangan sampai kut
diputar yang akan menyebabkan ujung konus terlepas dan juga batang-batang yang
lainnya ikut terperosok kedalam lubang.
• Pipa-pipa konus dan yang lainnya harus dibersihkan dan dikeringkan kemudian
diolesi dengan oli agar tidak berkarat.
I.-9
Penjelasan Perhitungan :
▪ Nilai qc dan qc + f diperoleh dari pembacaan manometer pada saat melakukan percobaan
sondir.
▪ Dari data tersebut dilakukan perhitungan antara lain :
− lr = local friction
Dimana,
HPn = (PGn – 20 + Mn x D)
D-20 cm (ketetapan kelipatan dari jarak setiap pembacaan) ke-empat grafik tersebut
dibuat dalam satu tempat dan untuk menginatkan bahwa absis kedalaman 20 cm atau
0,2 m.
Materi Praktikum :
Assisten Praktikum :
No Tanggal Uraian Paraf
SOUNDING TEST S - 1
Depth, D qc qc + f If 20 If JHP FR=(If/qc)x100%
cm kg/cm2 kg/cm2 kg/cm
0 0 0 0,000 0,000 0,000 0,000
20 2 5 0,250 5,003 5,003 12,508
40 5 10 0,417 8,339 13,342 8,339
60 4 7 0,250 5,003 18,345 6,254
80 5 9 0,334 6,671 25,016 6,671
100 4 8 0,334 6,671 31,686 8,339
120 5 7 0,167 3,335 35,022 3,335
140 6 9 0,250 5,003 40,025 4,169
160 7 11 0,334 6,671 46,696 4,765
180 10 14 0,334 6,671 53,367 3,335
200 12 16 0,334 6,671 60,038 2,780
220 15 18 0,250 5,003 65,041 1,668
240 21 26 0,417 8,339 73,379 1,985
260 20 21 0,083 1,668 75,047 0,417
280 33 35 0,167 3,335 78,382 0,505
300 45 48 0,250 5,003 83,385 0,556
320 50 53 0,250 5,003 88,389 0,500
340 64 68 0,334 6,671 95,059 0,521
360 32 35 0,250 5,003 100,063 0,782
380 31 36 0,417 8,339 108,401 1,345
400 40 45 0,417 8,339 116,740 1,042
420 64 68 0,334 6,671 123,410 0,521
440 88 92 0,334 6,671 130,081 0,379
460 30 35 0,417 8,339 138,420 1,390
480 60 64 0,334 6,671 145,091 0,556
500 27 30 0,250 5,003 150,094 0,927
520 29 32 0,250 5,003 155,097 0,863
540 31 35 0,334 6,671 161,768 1,076
560 35 40 0,417 8,339 170,106 1,191
580 52 56 0,334 6,671 176,777 0,641
600 54 57 0,250 5,003 181,780 0,463
620 47 50 0,250 5,003 186,783 0,532
640 38 40 0,167 3,335 190,119 0,439
660 40 44 0,334 6,671 196,790 0,834
680 57 60 0,250 5,003 201,793 0,439
700 48 51 0,250 5,003 206,796 0,521
720 67 70 0,250 5,003 211,799 0,373
740 110 115 0,417 8,339 220,138 0,379
760 96 100 0,334 6,671 226,808 0,347
780 100 103 0,250 5,003 231,812 0,250
800 94 98 0,334 6,671 238,482 0,355
820 98 101 0,250 5,003 243,486 0,255
840 132 135 0,250 5,003 248,489 0,190
860 109 112 0,250 5,003 253,492 0,230
880 105 107 0,167 3,335 256,827 0,159
900 106 108 0,167 3,335 260,163 0,157
920 108 110 0,167 3,335 263,498 0,154
940 132 135 0,250 5,003 268,501 0,190
960 139 142 0,250 5,003 273,504 0,180
980 159 163 0,334 6,671 280,175 0,210
1000 170 175 0,417 8,339 288,514 0,245
1020 173 178 0,417 8,339 296,852 0,241
Team Work :Yadi, Tatang, Lemusen Date Started Dateb Finished
Tested by : M. Ramadhan, Ratu R
Check by : Hikmad Lukman, Ir., MT. 24-Apr-18 08-Mei-18
Approv : Budiono,Ir., MT
SOUNDING CHART
JHP ( Kg/ cm ) 0 5 10 15
0 200 400 600 800 0
0
200
200
400
400
Kedalaman ( cm )
Kedalaman ( cm )
600 600
800 800
1000
1000
1200
0 50 100 150 200 1200
qc ( kg/ cm2 ) FR
JHP QC
BAB II
CONSOLIDATION TEST
(UJI KONSOLIDASI)
• Untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat perubahan isi
dan proses keluarnya air dalam pori tanah yang diakibatkan adanya perubahan
tekanan vertikal yang bekerja pada tanah tersebut.
• Menentukan besarnya cv. (Koefisien konsolidasi) dan besarnya cc (indek
copressi/compression index) tanah untuk menghitung kecepatan penurunan dan
besarnya penurunan.
Masukan batu pori untuk mengapit contoh tanah kemudian, diatas batu pori dipasang kembali
besi penutupnya.
Masukan kembali ring kuningan + tanah + batu pori + besi penutup kedalam bak konsolidasi,
atur supaya kedudukan ring kuningan kokoh pada bak konsolidasi.
Tambahkan air kedalam bak konsolidasi sampai penuh dan diamkan setelah 24 jam.
Setelah point f terlaksana kemudian diatur pada posisi pemberian pembebanan.
Siapkan pengatur waktu (stop watch), dan kemudian lakukan pembebanan pada kondisi
tertentu disertai dengan pembacaan penurunan tanah dengan interval waktu tertentu.
Pelaksanaan untuk poin h dilakukan sampai pada batas pembebanan tertentu dimana setiap
pembebanan memerlukan waktu 24 jam.
Pada hari terakhir pelaksanaan, angkat ring kuningan + tanah + batu pori + penutup besi,
kemudian untuk batu pori diambil dan dilakukan penimbangan, misal kode A dan berat (W3).
Ring + tanah + besi penutup dilakukan pengopenan selama 24 jam pada suhu (110 5c),
kemudian dilakukan penimbangan, misal kode A dan berat (W4).
Tanah yang telah di open dilakukan pemeriksaan berat jenis.
0,0
2,0
4,0
READING DIAL
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00
t (t,min)
11,0
12,0
13,0
14,0
READING DIAL
15,0
16,0
17,0
18,0
19,0
20,0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00
t (t,min)
18,0
19,0
20,0
READING DIAL
21,0
22,0
23,0
24,0
25,0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00
t (t,min)
10,0
20,0
30,0
40,0
READING DIAL
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00
t (t,min)
70,0
80,0
90,0
READING DIAL
100,0
110,0
120,0
130,0
140,0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00
t (t,min)
134,0
139,0
144,0
READING DIAL
149,0
154,0
159,0
164,0
169,0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00
t (t,min)
125,0
130,0
135,0
140,0
READING DIAL
145,0
150,0
155,0
160,0
165,0
170,0
175,0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00
t (t,min)
1,55
1,5
1,45
Void ratio, e
1,4
1,35
1,3
1,25
1,2
0,01 0,1 Pc 1 10
PRESSURE (KG/CM2)
BAB III
SAND CONE
(CORONG PASIR)
III. 1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah malaksanakan praktikum pengujian sand cone diharapkan mahasiswa dapat
menentukan kepadatan tanah dan menentukan derajat kepadatan tanah.
b. Tujuan Khusus
1. Menggunakan peralatan pengujian dengan baik dan benar
2. Menentukan berat isi tanah kering maxsimim (γdmax) dilapangan
3. Mendapatkan nilai kepadatan tanah dilapangan
4. Memahami prosedur pengujian kepadatan tanah dengan “Sand Cone (metode kerucut
pasir)”.
Percobaan kerucut pasir merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan
dilapangan untuk menentukan berat isi kering ( kepadatan ) tanah asli ataupun hasil suatu
pekerjaan pemadatan yang dilakukan baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif.
Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh dari percobaan ini biasanya digunakan
untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan (degreed of compaction) yaitu
perbandingan antara γd (kerucut pasir) dengan γdmax hasil percobaan pemadatan
dilaboraturium.
Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan memperbaiki
sifat- sifat teknisnya, Oleh karena itu, sifat teknis timbunan sangat penting untuk diperhatikan,
tidak anya kadar air dan berat keringnya. Pengujian untuk control pemadatan dalapangan
disfesifikasikan dan hasilnya menjadi standar untuk mengontrol suatu royek. Ada 2
spesifikasi untk pekerjaan tanah yaitu:
1. Sfesifikasi dari hasil akhir, dan
2. Sfesifikasi untuk cara pemadatan.
Tanah sebagai dasar untuk suatu kontruksi haru mempunyai kepadatan yang
mencukupi agar sanggu untuk menerima bebean-bebean yang bekerja diatasnya. Untuk itu
perlu diketahui kepadatan dari tanah tersebut sehingga akan didapat suatu kesimpulan apakah
tanah tersebut memenuhi kepadatan yang diinginkan. Pengujian dilapangan untuk menetukan
kerapatan tanah setempat dapat bersifat destruksif ata tidak destruktif. Kerapatan tanah dapat
III.2
ditentukan dengan memukul sebuah silinder kedalam tanah untuk mendapatkan contoh tanah
yang volumenya diketahui. Yang biasa dilakukan adalah dengan menggali sebuah lubang,
cara ini disebut dengan “ pemindahan tanah “. Cara dengan pemindahan tanah adalah sebagai
berikut :
Pasir yang digunakan dalam metoda kerucut pasir (Sand Cone) adalah pasir otawa / kuarsa,
alasan adalah:
• Pasir tersebut mudah dialirkan
• Gradasinya seragam
• Dapat mengisi semua ruang yang kosong
• Pasir tersebut benar – benar kering
Bahan – bahan :
• Pasir otawa / Kuarsa
• Tanah dilapangan
W3− W1
𝛾 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 =
Vo. botol
BAB IV
DINAMIC CONE PENETRATION
(DCP)
o Handle
o Hammer Cap. 8 kg
o Anvil
o Penetrasi Skala
o Conus 60 (angle)
o Currying Bag
Penjelasan Perhitungan :
PEMBACAAN
TUMBUKAN PENETRASI TUMBUKAN NILAI CBR %
MISTAR
(N) PER 25 mm
( mm ) ( mm ) GRAFIK CBR %
0 20
1 100 80,00 0,00
2 125 105,00 0,24 1,10 Minimum
3 190 170,00 0,29 1,30
4 240 220,00 0,34 1,50
5 290 270,00 0,37 2,00
6 340 320,00 0,39 2,20
7 380 360,00 0,42 2,40
8 420 400,00 0,44 2,90 Maxiimum
9 560 540,00 0,37 2,00
10 590 570,00 0,39 2,20
1,96
100
200
Depth ( mm )
300
400
500
600
700
V.3
BAB V
CONE PENETRATION TEST
(CPT)
Penjelasan Perhitungan :
• Persiapan lokasi
➢ Tanah diratakan permukaannya atau digali sampai lapisan yang dikehendaki dan
diratakan (luas galian kira-kira 60 cm x 60 cm)
➢ Permukaan tanah yang akan diuji harus rata levelnya dan tidak ada kemiringan :
cek dengan waterpass
➢ Dipastikan bahwa di permukaan yang akan diuji (sub grade, sub base, base
course, dsb) tidak ada butiran lepas : bersihkan semua debu, pasir, kerikil yang
lepas/berserakan
➢ Untuk tanah dasar yang belum ada perkerasan dan pemadatan, cukup dibersihkan
akar rumput dan bahan organik lain (biasanya sampai kedalaman 30-50 cm)
➢ Selama pemasangan alat-alat, permukaan tanah atau permukaan yang sudah
dibersihkan harus dijaga supaya tidak kelembabannya tidak berubah dari kondisi
awal, jika perlu ditutup dengan plastik apabila cuaca sangat panas
➢ Pemeriksaan dilakukan secepat mungkin sesudah persiapan selesai
➢ Apabila dibutuhkan, dapat dilakukan pemeriksaan kadar air dan berat isi bahan
setempat.
• Pemasangan Alat
• 0,71 kg/mm2 (1000 Psi) (untuk penetrasi 0,1 inch atau 2,54 mm )
• 1,06 kg/mm2 (1500 Psi) (untuk penetrasi 0,2 inch atau 5,08 mm)
Jika tegangan maksimum yang terjadi menghasilkan penetrasi di bawah 0,2 inchi, maka tegangan
dasar dapat diinterpolasi
Jika CBR pada penetrasi 0,2 inchi lebih besar pada CBR pada penetrasi 0,1 inchi maka pengujian
harus dilakukan minimal 3 kali pada lokasi yang berdekatan
Jika dari 3 hasil pengujian menunjukkan CBR pada penetrasi 0,2 inchi lebih besar dari CBR pada
penetrasi 0,1 inchi maka ditetapkan nilai CBR adalah CBR pada penetrasi 0,2 inchi
CALIFORNIA BEARING RATIO TEST
Soaking Data
POINT CBR - 1 LOADING - PENETRATION
Time
CURVE
600
Reading 0 5 9 16
LOADING (lbs)
Swelling (%)
3
Volume ( cm )
500
PENETRATION DATA
400
Time Penetration Loading (dial) Standard 0,0125 85,0
(minuts) (inch) (mm) (lbs) (psi) lbs 0,025 127,5
0 0 0,050 208,3
0,25 0,0125 2,00 85,0 0,075 246,5
0,50 0,025 3,00 127,5 0,100 255,0
"CBR 0.2
1,00 0,050 4,90 208,3 300 0,150 267,8
1,50 0,075 5,80 246,5 0,200 306,0
2,00 0,100 6,00 255,0 3000 0,300 331,5
3,00 0,150 6,30 267,8 0,400 391,0
4,00 0,200 7,20 306,0 4500 0,500 480,3
6,00 0,300 7,80 331,5 5700 "CBR 0.1
200
8,00 0,400 9,20 391,0 6900 0 213,8
10,00 0,500 11,30 480,3 7800 0,100 213,8
0,100 213,8
0,1000 0
100
0,000 311,9
0,200 311,9
0,200 311,9
0
0,200 0
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
PENETRATION (inch)