LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA
Disusun oleh :
Kelompok 2 :
Laboratorium Fisika
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2021
Telah diperiksa dan dinilai oleh :
1. Aprilia Wahyuni
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan serta
pengetahuan, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tujuan
dari pembuatan laporan ini sendiri adalah untuk memenuhi tugas praktikum
survey dan informasi spasial di semester pertama.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga tugas laporan praktikum
ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami juga berharap semoga laporan
praktikum ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
( Kelompok 2 )
TEKNIK SIPIL | ii
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
DAFTAR ISI
TEKNIK SIPIL | iv
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
BAB I. MODULUS PUNTIR
1. Mikrometer Skrup
2. Jangka Sorong
3. Mistar Baja
4. Batang Uji
5. Roda Puntir
6. Beban (massa)
7. Katrol dan tali P
8. Jarum penunjuk dan busur derajat ( Skala Sudut S )
9. Penyekat ( penjepit) batang T
Gambar. 1.M10
TEKNIK SIPIL | 1
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
1.3. Landasan Teori
G = (1)
Atau
G = (2)
Dimana :
G : Modulus puntir ( modulus geser )
M : Momen yang bekerja pada batang
L : Panjang batang yang dipuntir
R : Jari – jari batang yang dipuntir
θ : Sudut puntiran dalam radial
g : Percepatan gravitasi
r : Jari – jari roda P
m : Massa beban – beban
α : Sudut puntiran dalam derajat
TEKNIK SIPIL | 2
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
Grafik :
Langkah – langkah membuat grafik :
( )
1. Hitung gradient dengan rummus :b= ( )
3. Persamaan garis : y = bx + a
4. Rumus G grafik : Grafik G =
TEKNIK SIPIL | 3
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
1.5. Lembar Pengamatan
Panjang batang yang dipuntir (L) = 49,5 cm
Jari -jari batang yang dipuntir (R) = 1,79 cm
Jari – jari roda P (r) = 7,505
Massa Derajat x y
No x.y x²
(gr) Puntiran (∝) M (Kg) 𝜃 (rad)
1 500 3.5 0.5 0.061 0.031 0.25
2 1000 6.5 1 0.113 0.113 1
3 1500 7.5 1.5 0.131 0.196 2.25
4 2000 10.5 2 0.183 0.366 4
5 2500 11.5 2.5 0.201 0.502 6.25
7.5 0.689 1.209 13.75
Note :
y* = α/57,3
Dimana :
α : Derajat Puntiran
TEKNIK SIPIL | 4
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
3. Grafik
a (derajat)
Titik patah
Batas elastisitas
Jawab
1. Grafik antara θrad dengan m untuk tiap -tiap L
( )
b = ( )
( )
= ( )
= 0,0698
= 0,07
TEKNIK SIPIL | 5
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
a = ( ∑y – b . ∑x )
= 0,2 . 0,166
= 0,033
G = = ( ) ( )
= 1,876 dyne/m2
y = bx + a
= 0,07 . x + 0,033
x Sumbu
Derajat Puntiran
Massa Koordinat
( y = bx + a )
(kg) (x,y)
TEKNIK SIPIL | 6
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
0,6
0,495 0,495 0,495 0,495 0,495
0,5
Sudut Puntiran
0,4
0,3 0,208
0,173
0,2 0,138
0,103
0,068
0,1
0
0,5 1 1,5 2 2,5
Massa/x (kg)
y = bx + a
= 0,07 . x + 0,033
x Sumbu
Derajat Puntiran
Massa Koordinat
( y = bx + a )
(kg) (x,y)
TEKNIK SIPIL | 7
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
0,6
0,495 0,495 0,495 0,495 0,495
0,5
Sudut Puntiran
0,4
0,3 0,208
0,173
0,2 0,138
0,103
0,068
0,1
0
0,5 1 1,5 2 2,5
Massa/x (kg)
3. Hitunglah harga G untuk tiap harga L dan hitunglah harga G rata – rata.
G =
G1 = ( ) ( )
= 1,076 dyne/m2
G2 = ( ) ( )
= 1,162 dyne/m2
G3 = ( ) ( )
= 1,503 dyne/m2
G4 = ( ) ( )
= 1,435 dyne/m2
G5 = ( ) ( )
= 1,633 dyne/m2
( )
G’ = = 1,362 dyne/m2
TEKNIK SIPIL | 8
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
4. Bandingkanlah hasil saudara peroleh dari rumus (2) dengan G yang
didapat dari rumus grafik
Rumus (2) Rumus Grafik
Nilai G
1,362 dyne/m2 1,876 dyne/m2
5. Kesimpulan
Modulus puntir atau modulus geser adlah bilangan yang
menggambarkan perubahan benda yang elastis, atau suatu konstanta
yang menyatakan besarnya gaya yang diperlukan untuk memuntir suatu
bahan per satuan luar tiap satu derajat. Pada percobaan ini terlihat pada
saat batang ditambahkan beban maka logam akan memuntir dan pada
saat dikurangi bebannya maka batang tidak akan langsung kembali ke
posisi awal, karena batang tersebut mempunyai daya elastisita sehingga
saat dibebani partikel-partikel pada batang tersebut bertambah.
Puntiran diteruskan ke arah memanjang maksudnya adalah bahwa
disemua tempat disepanjang batang mengalami puntiran. Hal ini
disebabkan karena setiap batang memiliki daya elastisitasnya masing-
masing. Semakin mendekati beban maka daya puntiran batang akan
semakin besar. Hal ini ditandai dengan simpangan pada busur derajat
akan semakin besar bila mendekati beban.
TEKNIK SIPIL | 9
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
BAB II. BANDUL MATEMATIS
Bila suatu bandul diberi simpangan sudut dari posisi setimbang dan
kemudian dilepas, maka pendulum (bandul) itu akan bergerak harmonic.
Bila θ “cukup kecil” maka periode ayunannya adalah :
T = 2π√ (3.1)
Dimana :
l : Panjang tali
g : Percepatan gravitasi ditempat percobaan
TEKNIK SIPIL | 10
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
Grafik
Langkah – langkah membuat grafik :
( )
1. Hitung gradient dengan rummus :b= ( )
3. Persamaan garis : y = bx + a
4. Rumus G grafik : Grafik G = 4π2 . b
TEKNIK SIPIL | 11
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
7. Melakukan langkah 3 s/d langkah 7 sampai percobaan yang terakhir
yaitu dengan panjang tali 18 cm.
8. Melakukan hal yang sama yaitu langkah 1 s/d 7 dengan mengganti
beban yang lebih kecil yang telah disediakan oleh asisten.
Panjang Waktu/t x y
No Periode/T* x.y x²
Tali/l (cm) (Detik) L (m) T²
1 30 22,42 1,121 0,3 1,257 0,377 0,09
2 27 21,67 1,0835 0,27 1,174 0,317 0,0729
3 24 20,58 1,029 0,24 1,059 0,254 0,0576
4 21 19,56 0,978 0,21 0,956 0,201 0,0441
5 18 18,74 0,937 0,18 0,878 0,158 0,0324
1,2 5,324 1,307 0,297
Jawab :
1. T = 2π√
=2ππ.√
TEKNIK SIPIL | 12
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
F =
( )
( )
( )
= 3,25
(∑ ∑ )
( )
( )
= 0,28
TEKNIK SIPIL | 13
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
= 1,26
y2 = bx + a
= 3,25 . 0,27 + 0,28
= 1,16
y3 = bx + a
= 3,25 . 0,24 + 0,28
= 1,06
y4 = bx + a
= 3,25 . 0,21 + 0,28
= 0,97
y5 = bx + a
= 3,25 . 0,18 + 0,28
= 0,87
1,2
1,26
0
1 1,16
0
1,06
0
Y (Periode/T²)
0,97
0
0,8
0,87
0
0,6
0,4
0,2
0
0,18 0,21 0,24 0,27 0,3
X (Panjang tali/l)
TEKNIK SIPIL | 14
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
2.7. Tugas Akhir
Jawab :
1. Percepatan gravitasi
g = 4 π²/b
= 4 (3,14)²/ 3,25
= 39,44/ 3,25
= 12,13
2. Rumus (3.1)
l = 0,3 m
( )
= 0,24
l = 0,27 m
( )
= 0,23
l = 0,24 m
TEKNIK SIPIL | 15
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
( )
= 0,23
l = 0,21 m
( )
= 0,22
l = 0,18 m
( )
= 0,21
g = (0,24 + 0,23 + 0,23 + 0,22 + 0,21)/5
= 1,12/5 = 0,22
Rumus g grafik
g = 4 π²/b
= 4 (3,14)²/ 3,25
= 39,44/ 3,25
= 12,13
3. Agar periode waktu yang diperoleh juga semakin kecil. Karena
simpangan dan periode berbanding lurus, jadi jika simpangan sudutnya
kecil maka periodenya pun akan semakin kecil
4. Hal-hal yang menyebabkan kesalah pada percobaan :
Pada saat melepas bandul posisinya tidak tepat sehingga Gerakan
ayunanya miring.
Pengukuran waktu yang kurang tepat pada saat posisi melepas bandul
dan menekan tombol start pada stopwatch
Pemberian simpangan sudut kurang tepat dari ketentuanya yaitu 45⁰
TEKNIK SIPIL | 16
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
5. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
semakin panjang tali yang digunakan untuk menggantungkan bandul
maka semakin besar pula nilai periode dan waktunya. Panjang tali
berbanding terbalik dengan kuadrat periode. Kemudian semakin berat
beban yang digunakan maka semakin cepat percepatan gaya gravitasi dan
periodenya.
- Stopwatch
- Penyangga beban
- Statip
- Pegas
- Mistar ukur
TEKNIK SIPIL | 17
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
Gambar
A. Hukum Hooke
1. Bila sebuah pegas dibebani sebuah gaya, maka perpanjangan pegas akan
sebanding dengan gaya itu (selama batas elastisitas pegas belum
dilampaui).
Menurut Hooke :
F = k.x (1)
Dimana :
k = tetapan gaya pegas
x = pertambahan panjang
2. Grafik antara gaya F dan perpanjangan x merupakan garis lurus.
Dengan grafik itu dapat dicari harga k.
3. Pegas yang digantungi suatu beban dan beban itu ditarik melampaui titik
setimbangnya, kemudian dilepaskan. Pegas tersebut akan bergetar
dengan waktu getar :
T = 2π √ (2)
TEKNIK SIPIL | 18
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
Dimana :
T = Waktu getar pegas
M’ = Total massa yang bekerja pada pegas
K = Tetapan gaya pegas
4. Di sisi M’ merupakan massa total yang menyebabkan gaya pegas.
Dalam percobaan ini : M’ = M beban + Member + M pegas dengan f =
antara 0 dan 1 Jadi :
5. Grafik antara T2 dan M beban merupakan garis lurus. Dengan grafik ini
dapat dicari harga k.
6. Harga k ini dapat digunakan untuk menghitung f.
B. Periode Getaran
1. Dengan mempergunakan analogi getaran pada pegas, maka waktu
getar dapat ditulis sebagai berikut :
T = 2π √ (4)
Dimana :
l = Panjang pegas
g = Percepatan gravitasi
2. Dengan mengukur T dan l dapat dihitung g.
Grafik :
Langkah – langkah membuat grafik :
( )
1. Hitung gradient dengan rummus :b= ( )
3. Persamaan garis : y = bx + a
TEKNIK SIPIL | 19
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
3.4. Cara Kerja
A. Hukum Hooke
1. Gantungkan penyangga beban pada pegas dan ukur panjang pegas
dan catat pada form pengambilan data sebagai Lo.
2. Masukan keping beban pada penyangga beban dan ukur
pertambahan panjangnya dan kemudian hasilnya dicatat pada form
pengambilan data.
3. Tambahkan beban pada ember berturut-turut (sesuai dengan
pengarahan asisten) dan ukur masing-masing pertambahan
panjangnya dan cata pada form pengambilan data.
B. Periode Getaran
1. Pasang beban awal (sesuai dengan instruksi sisten) lalu tarik pegas
ke bawah sejauh jarak yang ditentukan.
2. Lepaskan beban dan menghitung sampai 20 kali getaran.
3. Catat waktu yang ditempuh sebanyak 20 kali getaran tersebut dan
dicatat pada form pengambilan data.
4. Lepaskan beban
5. Menghalangi langkah kerja kedua sampai dengan langkah kelima
terhadap beban, dengan melakukan penambahan beban sesuai
instruksi.
TEKNIK SIPIL | 20
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
3.5. Lembar Pengamatan
Massa Panjang x y
No x.y x²
(gr) Pegas/L L - Lo F = m.g
1 50 7.7 1.5 0.49 0.735 2.25
2 100 8.7 2.5 0.98 2.45 6.25
3 150 9.7 3.5 1.47 5.145 12.25
4 200 10.7 4.5 1.96 8.82 20.25
5 250 11.7 5.5 2.45 13.475 30.25
17.5 7.35 30.625 71.25
g = 9,8 m/s2
T = t/n
t = waktu(detik)
n = banyaknya getaran
TEKNIK SIPIL | 21
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
3.6. Tugas Pendahuluan
Jawab :
1. F =k.x (1)
F : gaya
k : tetapan gaya pegas
x : pertambahan panjang
T = 2π √ (2)
T : wakatu getar pegas
M’ : total massa yang bekerja pada pegas
K : tetapan gaya pegas
T = 2π √
l : panjang pegas
g : percepatan gravitasi
( )
Dengan rumus b =
( )
TEKNIK SIPIL | 22
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
Titik potong kurva dengan a = ( ∑y – b . ∑x )
Persamaan garis : y = bx + a
2. Hukum Hooke adalah “Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis
pega, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding
dengan gaya tariknya).” Hubungan proporsional antara tegangan dan
regangan dalam daerah disebut Hukum Hooke.
Jawab :
1. Grafik antara F(gaya) dan x(perpanjangan)
X(cm) y
L - Lo F = m.g
1.5 0.49
2.5 0.98
3.5 1.47
4.5 1.96
5.5 2.45
TEKNIK SIPIL | 23
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
1,47
1,5
0,98
1
0,49
0,5
0
1,5 2,5 3,5 4,5 5,5
X (Perpanjangan)
X(cm) y
K = F/x
L - Lo F = m.g
1.5 0.49 0.327
2.5 0.98 0.392
3.5 1.47 0.420
4.5 1.96 0.436
5.5 2.45 0.445
TEKNIK SIPIL | 24
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
0,49
0,5
0,43
0,41
0,4
0,33
T2 (Periode)
0,3
0,2
0,1
0
30 100 150 200 250
M beban (gr)
T2 =
k =
k1 = = 3553,8 cm/s2
k2 = = 9734,7 cm/s2
k3 = = 13643 cm/s2
k4 = = 16074 cm/s2
k5 = = 17435 cm/s2
4. Bandingkan antara harga k (poin 2) dan k (poin 4). Cara mana yang
lebih baik.
Cara nomor 2 dan cara nomor 4 menghasilkan nilai atau harga k yang
sangat jauh berbeda. Untuk cara mana yang lebih baik tidak ada, karena
harga k poin 2 untuk Hukum Hooke sedangkan harga k poin 4 untuk
getaran pegas
5. Hitunglah harga g pada perocbaan B
TEKNIK SIPIL | 25
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
T = 2π √ , untuk mencari G =
G1 = = = 5,26 m/s2
G2 = = = 5,39 m/s2
G3 = = = 5,81 m/s2
G4 = = = 6,02 m/s2
G5 = = = 6,14 m/s2
TEKNIK SIPIL | 26
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
5. Batang yang akan diukur E nya (R)
Gambar 1.M8
Dimana :
E : Modulus Elastisitas
l : Panjang dari tumpuan satu ke tumpuan lain
b : Lebar batang
I : Momen inersia linear batang terhadap garis netral
TEKNIK SIPIL | 27
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
H : Tebal batang
F : Pelenturan
Grafik
Langkah-langkah membuat grafik :
( )
1. Hitung gradient dengan rumus : ( )
3. Persamaan garis : y = bx + a
TEKNIK SIPIL | 28
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
4.5. Tabel Pengamatan
A. Percobaan I (Kayu 1)
Lebar batang (b) = 3,5
Tebal batang (h) = 5,9
Panjang tumpuan (l) = 81
Kelenturan awal kayu (fo) = 5
Keleneturan x(Massa)
NO Massa (g) y (F) x.y x²
F = f - fo Kg
TEKNIK SIPIL | 29
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
B. Percobaan II (Kayu 2)
Lebar batang (b) = 3,9
Tebal batang (h) = 3,9
Panjang tumpuan (l) = 81
Kelenturan awal kayu (fo) = 5
Keleneturan x(Massa)
NO Massa (g) y (F) x.y x²
F = f - fo Kg
Jawab :
1. Modulus young adalah adalah ukuran kekakuan suatu bahan elastis yang
merupakan ciri dari suatu bahan. Modulus Young didefinisikan sebagai
rasio tegangan dalam sistem koordinat Kartesius terhadap regangan
sepanjang aksis pada jangkauan tegangan di mana hukum Hooke berlaku
TEKNIK SIPIL | 30
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
2. E = modulus elastisitas, satuannya N/mm², dimensi ML-1T-2
L = panjang, dimensi L satuan meter.
( )
( )
( )
= 0,82
(∑ ∑ )
( )
( )
= -0,06
y1 = bx + a
TEKNIK SIPIL | 31
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
= 0,82 . 0,2 + (-0,06)
= 0,104
y2 = bx + a
= 0,82 . 0,5 + (-0,06)
= 0,35
y3 = bx + a
= 0,82 . 0,7 + (-0,06)
= 0,51
y4 = bx + a
= 0,82 . 1 + (-0,06)
= 0,76
y5 = bx + a
= 0,82 . 1,5 + (-0,06)
= 1,17
1,2
y (F)/Kelenturan (meter)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0,2 0,5 0,7 1 1,5
x (M)/Massa (kg)
TEKNIK SIPIL | 32
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
( )
( )
( )
= 0,2
(∑ ∑ )
( )
( )
=0
y1 = bx + a
= 0,2 . 0,5 + (0)
= 0,1
y2 = bx + a
= 0,2 . 1+ (0)
= 0,2
y3 = bx + a
= 0,2 . 1,5 + (0)
= 0,3
y4 = bx + a
= 0,2 . 2 + (0)
= 0,4
y5 = bx + a
TEKNIK SIPIL | 33
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
= 0,2 . 2,5 + (0)
= 0,5
0,5
y (F)/Kelenturan (meter)
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,5 1 1,5 2 2,5
x (M)/Massa (kg)
Alat ukur gaya tarik kereta api dilengkapi dengan sejumlah pegas yang
disusun sejajar. Pegas – pegas tersebut dihubungkan ke gerbong kereta api.
Hal tersebut dilakukan untuk mengukur gaya tarik kereta api sesaat sebelum
meninggalkan stasiun.
TEKNIK SIPIL | 34
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
TEKNIK SIPIL | 35
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
3. Kesimpulan
Dari percobaan elastisitas kayu sebagai benda uji, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar beban atau massa yang diberikan pada kayu maka semakin besar
juga nilai kelenturan atau elastisitas batang kayu tersebut. Terbukti dari grafik
antara kelenturan(meter) dengan massa atau beban(kg).
TEKNIK SIPIL | 36
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
BAB V. PENGUKURAN BENDA PADAT
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui volume dan massa
jenis dari benda padat
1. Jangka Sorong
2. Mikrometer Skrup
3. Neraca Teknis
TEKNIK SIPIL | 37
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
5.3. Teori
ρ v
p = …………(1)
v = …………..(2)
m = ρ x v ……….(3)
Dimana :
m : massa benda (kg atau gr)
v : volume benda (m³ atau cm³)
ρ : massa jenis (kg/m³ atau gr/cm³)
TEKNIK SIPIL | 38
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
5.4. Cara kerja
TEKNIK SIPIL | 39
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
5.5. Lembar Pengamatan
Balok
1 50,4 3,16 3,22 3,08 3,15 1,97 2,01 2 1,99 0,11 1,02 0,11 0,41
Kuningan
Balok
2 47,2 3,22 3,18 3,01 3,14 2 2,01 1,99 2,00 1 0,99 1 1,00
Coklat
Balok
3 16,2 3,01 3,01 3,01 3,01 2,01 2,02 2,01 2,01 0,11 0,11 1 0,41
Silver
Jawab :
1. A. Balok kuningan
Diketahui :
- massa : 50,4 gr
- Panjang rata2 : 3,15 cm
- Lebar rata2 : 1,99 cm
- Tebal rata2 : 0,41 cm
Ditanya :
massa jenis ?
TEKNIK SIPIL | 40
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
: 2,57 cm³
Ρ (massa jenis) :
: 19,61 gr/cm³
B. Balok coklat
Diketahui :
- massa : 47,2 gr
- Panjang rata2 : 3,14 cm
- Lebar rata2 : 2 cm
- Tebal rata2 : 1 cm
Jawab
Volume balok : p x l x t
: 3,14 x 2 x 1
: 6,28 cm³
Ρ (massa jenis) :
: 7,52 gr/cm³
C. Balok silver
TEKNIK SIPIL | 41
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
Diketahui :
- massa : 16,2 gr
- Panjang rata2 : 3,01 cm
- Lebar rata2 : 2,01 cm
- Tebal rata2 : 0,41 cm
Jawab
Volume balok : p x l x t
: 2,48 cm³
Ρ (massa jenis) :
: 6,53 gr/cm³
TEKNIK SIPIL | 42
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Fisika Dasar Meruya, Jakarta Barat: Laboratorium Fisika Dasar,
Fakultas Teknik-Universitas Mercu Buana
TEKNIK SIPIL | 43