Disusun Oleh:
Kelompok 6
Fachrudin 41120110102
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan
praktikum ini bisa lancar dan selesai tepat pada waktunya. Kemudian kami selaku penulis dan
penyusun laporan praktikum ini mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yaitu:
1. Ibu Eka Nur Fitriani, ST, MT. selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Mekanika
Tanah 2 Mercu Buana Jakarta Kampus Meruya.
2. Lucky Daffa Hanif dan Zahra Amanda Fakhira selaku Asisten Dosen mata kuliah Praktikum
Mekanika Tanah 2 Mercu Buana Jakarta Kampus Meruya.
3. Teman-teman kelompok 6 kelas regular 2 Universitas Mercu Buana Jakarta Kampus
Meruya.
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan laporan praktikum ini. Akhir kata, penulis berharap agar laporan praktikum ini
bermanfaat bagi kami semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Tim Penyusun
( Kelompok 6 )
halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................................................................ 2
Maksud dan Tujuan Praktikum ....................................................................................................................... 2
Lokasi Praktikum ............................................................................................................................................ 3
Lingkup Praktikum........................................................................................................................................... 4
Uraian Singkat Tentang Praktikum ................................................................................................................. 4
LATAR BELAKANG
Tanah dasar merupakan bagian penting dari konstruksi jalan karena tanah ini mendukung
seluruh konstruksi di atasnya. Tanah dasar menentukan mahal tidaknya pembangunan bangunan
tersebut karena kekuatan tanah tersebut. Tanah dasar dalam keadaan asli merupakan suatu bahan
yang kompleks dan sangat bervariasi kandungan mineralnya. Pembangunan konstruksi diatas tanah
tidak selalu berada tanah dasar yang relativs baik, ada kemungkinan di buat diatas tanah yang
kurang baik. Akibatnya tanah tersebut di dapat langsung di pakai sebagai lapisan dasar (subgrade).
Oleh karena itu tanah dasar perlu disiapkan secara baik antara lain dengan perbaikan tanah.
Stabilisasi tanah adalah alternative yang dapat di ambil untuk memperbaiki sifat – sifat tanah yang
ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir – butir tanah agar
lebih rapat dan saling mengunci.
Lokasi
2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam pengujian ini adalah pelaksanaan, pencatatan serta perhitungan hasil
penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium.
Tanggal
No. Nama Pengujian Lokasi
Pelaksanaan
2.1. Konsolidasi 10-09-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB
2.2. Direct Shear 17-09-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB
2.3. UCS 24-09-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB
2.4. Triaxial 22-10-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB
STANDAR ACUAN
SNI – 2812:2011 “Cara Uji Konsolidasi Tanah Satu Dimensi”.
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melakukan percobaan konsolidasi satu dimensi dengan prosedur benar.
b. Mahasiswa dapat menggambarkan kurva konsolidasi dari masing-masing tahap pembebanan,
serta menghitung koofisien konsolidasi (Cv).
c. Mahasiswa dapat menghitung dan menggambarkan kurva hubungan antara angka pori
terhadap tegangan efektif (P’), dengan skala semi-log.
d. Mahasiswa dapat menghitung indeks pemampatan tanah (Cc).
e. Mahasiswa dapat menggambarkan dan menetapkan tegangan prakonsolidasi (Pc).
DATA TABEL
Waktu Pembebanan (Kg)
waktu menit √ menit 0.25 0.50 1.00 2.00 4.00 8.00 2.00 0.25
0 0.00 0.00 10.000 9.570 9.540 9.318 8.950 8.590 8.295 8.540
9.6 0.16 0.40 9.830 9.569 9.511 9.300 8.928 8.570 8.310 8.550
detik
21.4 0.36 0.60 9.800 9.566 9.480 9.287 8.885 8.550 8.320 8.550
38.4 0.64 0.80 9.790 9.562 9.460 9.276 8.828 8.530 8.320 8.590
1 1 1.00 9.775 9.562 9.440 9.190 8.812 8.487 8.322 8.630
2.25 2 1.50 9.745 9.560 9.440 9.150 8.810 8.450 8.350 8.635
4 4 2.00 9.726 9.560 9.432 9.120 8.800 8.395 8.354 8.643
9 9 3.00 9.687 9.560 9.426 9.110 8.800 8.380 8.380 8.648
menit
16 16 4.00 9.655 9.560 9.407 9.050 8.780 8.352 8.380 8.660
25 25 5.00 9.639 9.559 9.390 9.020 8.760 8.328 8.386 8.670
36 36 6.00 9.628 9.550 9.380 9.002 8.735 8.310 8.390 8.680
49 49 7.00 9.599 9.548 9.370 8.990 8.658 8.280 8.400 8.683
jam 24 1440 37.95 9.580 9.545 9.340 8.970 8.620 8.225 8.500 8.740
Langkah kerja v
STANDAR ACUAN
SNI 2813:2008 “Cara Uji Kuat Geser Langsung Tanah Terkonsolidasi dan Terdrainase”.
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan kuat geser langsung (Direct Shear Test) dengan
prosedur yang benar.
b. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan serta mengambarkan grafik untuk menentukan
parameter-parameter kohesi (c) dan sudut geser tanah (Ꝋ).
c. Dalam percobaan ini dilakukan dengan metode cara kerja Unconsolidated Undrained Test
dimana pembebanan horizontal ini dilakukan dengan cepat, sesaat setelah beban vertikal
dikenakan pada benda uji.
LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan. Dan pastikan alat dalam keadaan
bersih dan sudah dicuci dan dikeringkan. Lalu siapkan benda uji tanah asli yang dikeluarkan
dari tabung sampel tanah secukupnya ke dalam cincin cetak. Pakai bagian yang rata sebagai
alas dan bagian atas diratakan.
2. Umumnya diperlukan minimal 3 (buah) benda uji yang identik, untuk melengkapi satu seri
pengujian geser langsung. Sedangkan tebal minimum benda uji kira – kira 1,3 cm tapi tidak
kurang dari 6 kali diameter butir maksimum atau perbandingan diameter terhadap tebal
benda uji harus minimal 3:1.
3. Ukur diameter dan volume cincin, lalu timbang massanya.
4. Masukan benda uji kedalam kotak geser pengujian dengan urutan perletakan plat besi
bergaris, batu pori, kertas saring, benda uji, kertas saring, batu pori dan piston penerima
beban pastikan seluruh kotak geser terkunci dengan baik.
5. Pasang kotak geser pada arah mendatar dan pasang piston penekan vertical untuk
memberikan beban normal pada benda uji. Piston harus dipasang tegak lurus
permukaanbenda uji sehingga beban diterima oleh benda uji sama dengan beban yang
diberikan pada piston tersebut.
DATA TABEL
Tabel 1. Data beban, diameter dan tinggi cincin kuningan serta luas bidang geser benda uji
Sampel Beban (kg) Diameter (cm) Tinggi (cm) Luas Bidang Geser (kg/cm2)
1 8 6,35 1,85 31,67
2 16 5,01 1,04 19,71
3 24 6,32 2,05 31,37
PERHITUNGAN
1. Gaya geser ( P ) = Pembacaan pengukuran beban (20) x angka kalibrasi(0,42)
= 5 x 0,42 = 2,1
= Pembacaan pengukuran beban (40) x angka kalibrasi(0,42)
= 8 x 0,42 = 3,36
Dst. Sampai pembacaan berakhir pada load dial muncul angka yang
sama tiga kali berturut – turut. Perhitungan gaya geser (P) diatas
untuk sampel satu dan kedua sampel lainnya juga sama rumus
perhitungannya pembacaan load dial dikalikan dengan angka kalibrasi
0,42.
𝑊1
2. Tegang normal (σ) = …………………………. (Untuk sampel 1)
𝐴1
8
= 31,67
= 0,253 kg/cm2
𝑊2
= ………………………….. (Untuk sampel 2)
𝐴2
16
=
19,71
= 0,812 kg/cm2
𝑊3
= ………………………….. (Untuk sampel 3)
𝐴3
= 0,765 kg/cm2
Dimana:
σ = Tegangan Normal (kg/cm2)
W = Beban normal (kg)
A = Luas bidang geser benda uji (cm2)
P(20)
3. Tegangan geser (τ) = …………………………. (Untuk sampel 1 pembacaan arloji
𝐴
20)
2,1
= 31,67
= 0,066 kg/cm2
P(40)
= …………………………. (Untuk sampel 1 pembacaan arloji
𝐴
40)
3,36
=
31,67
= 0,106 kg/cm2
P(60)
= …………………………. (Untuk sampel 1 pembacaan arloji
𝐴
60)
4,2
= 31,37
= 0,133 kg/cm2
Dst. Sampai pembacaan berakhir pada load dial muncul angka yang
sama tiga kali berturut – turut. Perhitungan tegangan geser (τ) diatas
untuk sampel satu dan untuk dua sampel lainnya juga sama rumus
perhitungannya, sampai dipembacaan terakhir (menunjukan angka
yang sama tiga kali berturut-turut) yang artinya menjadi tegangan
geser maksimumnya.
Dibawah ini disajikan tabel 3. hasil perhitungan gaya geser, tegangan normal dan tegangan
geser untuk masing-masing sampel, sebagai berikut :
Pembacaan 8 16 24
Arloji Load Dial Gaya geser (P) Tegangan normal (σ) Tegangan geser (τ)
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
20 5 12 6,5 2,1 5,04 2,73 0,253 0,812 0,765 0,066 0,256 0,087
40 8 17 13 3,36 7,14 5,46 0,253 0,812 0,765 0,106 0,362 0,174
60 10 20 14,5 4,2 8,4 6,09 0,253 0,812 0,765 0,133 0,426 0,194
80 11 23 16,5 4,62 9,66 6,93 0,253 0,812 0,765 0,146 0,490 0,221
100 12 26 20 5,04 10,92 8,4 0,253 0,812 0,765 0,159 0,554 0,268
120 13 26 24,5 5,46 10,92 10,29 0,253 0,812 0,765 0,172 0,554 0,328
140 13,5 28 33 5,67 11,76 13,86 0,253 0,812 0,765 0,179 0,597 0,442
160 14 29 59 5,88 12,18 24,78 0,253 0,812 0,765 0,186 0,618 0,790
180 15 31 59 6,3 13,02 24,78 0,253 0,812 0,765 0,199 0,660 0,790
200 16 32 59 6,72 13,44 24,78 0,253 0,812 0,765 0,212 0,682 0,790
220 16 33 6,72 13,86 0,253 0,812 0,212 0,703
240 16 33 6,72 13,86 0,253 0,812 0,212 0,703
260 35 14,7 0,812 0,746
280 35 14,7 0,812 0,746
300 35 14,7 0,812 0,746
Jadi tegangan geser maksimal dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
ρmax
Tegangan Geser Maksimal ( τmax ) = 𝐴
Dimana:
τmax = Tegangan geser maksimum (kg/cm2)
ρmax = Gaya geser maksimum (kg)
A = Luas bidang geser benda uji (cm2)
Contoh perhitungan tegangan geser maksimal untuk sampel 1 diketahui gaya geser maksimumnya
6,72 dan luas bidang geser (A) adalah 31,67 kg/cm2 .
ρmax
τmax = 𝐴
6,72
= 31,67
= 0,212 kg/cm2
Dari tabel 3. Hasil perhitungan (P), (σ), (τ), dapat dilihat untuk nilai tegangan geser maksimal dari
masing-masing sampel.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dari pratikum tersebut di dapatkan nilai kohesinya sebesar
0,043 kg/cm2. Sedangkan untuk nilai sudut geser dalamnya adalah 45,73°. Sehingga dari masing-
masing sampel dapat ditentukan nilai kuat gesernya. Untuk sampel satu kuat geser langsung sebesar
0,30 kg/cm2, sampel dua 0,88 kg/cm2, dan sampel tiga adalah 0,83 kg/cm2.
STANDAR ACUAN
SNI 3638:2012 “Metode Uji Kuat Tekan Bebas Tanah Kohesif”
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melakukan percobaan kuat tekan bebas (Unconfined Compressive Strenght
Test) dengan prosedur yang benar.
b. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan dan pengambaran grafik, serta dapat menentukan
kuat tekan bebas (qu).
c. Mahasiswa dapat melakukan pengujian dengan benda uji buatan, untuk menentukan nilai
kepekatan (sensitivity) tanah.
Secara teoritis untuk tanah lempung jenuh air yang sama uji tekanan tak bersekap mampu
dalam kondisi air termapatkan – tak terkendali (Unconsolidated-Undrained) akan menghasilkan
suatu harga Cu yang sama. Tetapi pada kenyataannya pengujian unconfined compression pada
tanah jenuh air biasanya mengasilkan harga Cu yang lebih kecil dari harga yang diperoleh pada
pengujian Unconsolidated-Undrained.
Sifat berkurangnya sensitifitas tanah akibat adanya kerusakan structural tanah tersebut
disebut kesensitifan (sensitivity) tingkat kesensitifan dapat ditentukan sebagai ratio antara kekuatan
tanah yang masih asli dengan kekuatan tanah yang sama setelah terkena kerusakan (remolded), bila
tanah tersebut diuji dengan cara tekan tanah tak tersekap.
Tabel 4. Sensitifitas Tanah
Sensitifitas tanah (St) Keterangan
<2 Tidak Sensitif
2-4 Agak Sensitif
4-8 Sensitif
8 – 16 Cepat Sensitif
>16 Sangat Sensitif
LANGKAH KERJA
1. Untuk benda uji berdiameter 6,8 cm besar butiran maksimum yang terkandung dalam benda
uji harus <1/6 diameter benda uji.
PERHITUNGAN
a. Besar regangan aksial dihitung dengan rumus :
𝚫𝐋
Ɛ=
𝑳
Dimana:
Ɛ = regangan aksial (%)
ΔL = perubahan panjang benda uji (cm)
L = panjang benda uji semula (cm)
b. Luas penampang benda uji rata-rata :
𝐀𝐨
𝐀=
𝟏−Ɛ
Dimana:
Ao = luas penampang benda uji semula (cm2)
c. Hitung besar tegangan normal dari:
σn = P / A
P=nxβ
Dimana:
σn = Tegangan normal (kg/cm2)
P = Gaya aksial (kg)
A = Luas penampang rata-rata pada regangan tertentu (cm2)
n = pembacaan arloji tegangan (div)
β = angka kalibrasi dari cincin penguji (proving ring) (Kg/div)
Catatan:
a. Untuk tanah yang getas kecepatan regangan diambil < 1% permenit
b. Besar sensitifitas suatu tanah dapat dihitung dari:
= 10.44792 cm2
Gaya Aksial (P) = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑙𝑜𝑗𝑖 max 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
= 11.5 div 𝑥 0.87 kg/div
= 10.005 kg
𝑃𝑚𝑎𝑥
Tegangan Normal (σn) =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
10.005
=
10.44792
= 0.9576 kg/cm2
Kuat tekan bebas asli (qu) = 0.9576 kg/cm2
Load Dial
Kuat tekan buatan (qu’) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 11.5
9.68
𝑥 0.87
= 1.034 kg/cm2
𝑞𝑢
Sensitifitas Tanah (St) =
𝑞𝑢′
0.9576
= 1.034
= 0.9261
= 10.335 cm2
Gaya Aksial (P) = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑙𝑜𝑗𝑖 max 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
= 14 div 𝑥 0.87 kg/div
= 12.18 kg
𝑃𝑚𝑎𝑥
Tegangan normal (σn) =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
12.18
=
10.335
= 1.179 kg/cm2
Kuat tekan bebas asli (qu) = 1.179 kg/cm2
Load Dial
Kuat tekan buatan (qu’) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
1.179
= 0.957 𝑥 0.87
= 1.273 kg/cm2
𝑞𝑢
Sensitifitas Tanah (St) =
𝑞𝑢′
= 0.926
𝑞𝑢
Kekuatan Geser Tanah (c) =
2
1.179
= 2
= 0.59 kg/cm2
Detail Perhitungan Sample 3
= 10.171 cm2
Gaya aksial (P) = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑙𝑜𝑗𝑖 max 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
= 10.5 div 𝑥 0.87 kg/div
= 9.135 kg
𝑃𝑚𝑎𝑥
Tegangan normal (σn) =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
9.135
=
10.171
= 0.898 kg/cm2
Kuat tekan bebas asli (qu) = 0.898 kg/cm2
Load Dial
Kuat tekan buatan (qu’) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
10.5
= 9.68 𝑥 0.87
= 0.944 kg/cm2
= 0.951
𝑞𝑢
Kekuatan Geser Tanah (c) =
2
0.898
=
2
= 0.449 kg/cm2
Hasil perhitungan maka didapatkan
STANDAR ACUAN
SNI 03-4813-1998 REV 4 “Cara Uji Triaksial untuk Tanah Kohesif dalam Keadaan tidak
Terkonsolidasi dan Tidak Terdrainase (UU).”
b) Pemberian tegangan geser sampai terjadi keruntuhan yaitu sampai terjadinya tegangan geser
maksimum
Kriteria keruntuhan suatu tanah :
a) Bacaan pada proving ring turun
b) Bacaan pada proving ring tiga kali berturut-turut menghasilkan nilai yang sama
Ambil regangan 20% bila contoh tanah tidak mengalami runtuh
Pengetahuan mengenai kuat geser tanah diperlukan untuk menghitung daya dukung tanah,
tegangan tanah terhadap dinding penahan, dan kestabilan lereng, kesemuanya bermuara pada
masalah kekuatan geser tanah. Untuk menghitung komponeen penting kuat geser tanah, seperti
kohesi tanah (C) dan sudut geser dalam tanah (Ø). Kita harus melakukan percobaan di laboratorium.
Hasil dari uji triaxial akan didapat grafik hubungan antara tegangan dan regangan, yang bias
disebut lingkaran Mohr. Dengan tegangan utama (3-1) sebagai jari-jarinya. Kemudian didapatkan
kemiringan garis sebagai sudut geser dalam tanah (Ø).
RUMUS PERHITUNGAN
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛
- ΔL = 𝐿0
- Tegangan = 1 – ΔL
𝐴
0
- Luasan Koreksi = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
- 𝜎3 = K0 x γsampel x H
➢ K0 = 1
➢ H=1
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
- γsampel =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
Perhitungan Sampel 1
Area
Dial
Deformation Correcti Corrected Tegangan Total Dev.
Strain Readi σ3
Dial on Area Cell Load Stress
ng
Factor Sampel
Ƹ= A= P=nx σ1 - σ3 =
(ΔL) ΔL/L0 1-Ƹ A0/(1-Ƹ) σ3 n LRC P/A
Stri kg/c
p cm % cm2 kg/cm2 kg kg/cm2 m2
0 0,000 0 1,000 8,790 0,5 0 0,00 0,000 0,5
20 0,020 0,284 0,997 8,815 0,5 15 6,00 0,681 0,5
40 0,040 0,567 0,994 8,840 0,5 17 6,80 0,769 0,5
60 0,060 0,851 0,991 8,865 0,5 18 7,20 0,812 0,5
80 0,080 1,135 0,989 8,891 0,5 18,5 7,40 0,832 0,5
100 0,100 1,418 0,986 8,916 0,5 19 7,60 0,852 0,5
120 0,120 1,702 0,983 8,942 0,5 19,7 7,88 0,881 0,5
140 0,140 1,986 0,980 8,968 0,5 19,7 7,88 0,879 0,5
160 0,160 2,270 0,977 8,994 0,5 20 8,00 0,889 0,5
180 0,180 2,553 0,974 9,020 0,5 20 8,00 0,887 0,5
200 0,200 2,837 0,972 9,047 0,5 20 8,00 0,884 0,5
Perhitungan Sampel 2
Area
Dial
Deformation Correcti Corrected Tegangan Total Dev.
Strain Readi σ3
Dial on Area Cell Load Stress
ng
Factor Sampel
Ƹ= A= P=nx σ1 - σ3 =
(ΔL) ΔL/L0 1-Ƹ A0/(1-Ƹ) σ3 n LRC P/A
kg/c
Strip cm % cm2 kg/cm2 kg kg/cm2 m2
0 0,000 0,000 1,000 8,850 1 0 0,00 0,000 1
20 0,020 0,289 0,997 8,876 1 1 0,40 0,045 1
40 0,040 0,577 0,994 8,901 1 1,5 0,60 0,067 1
60 0,060 0,866 0,991 8,927 1 2 0,80 0,090 1
80 0,080 1,154 0,988 8,953 1 2 0,80 0,089 1
100 0,100 1,443 0,986 8,980 1 5 2,00 0,223 1
120 0,120 1,732 0,983 9,006 1 15 6,00 0,666 1
140 0,140 2,020 0,980 9,032 1 30 12,00 1,329 1
160 0,160 2,309 0,977 9,059 1 36 14,40 1,590 1
180 0,180 2,597 0,974 9,086 1 42 16,80 1,849 1
Perhitungan Sampel 3
Area
Dial
Deformation Correcti Corrected Tegangan Total Dev.
Strain Readi σ3
Dial on Area Cell Load Stress
ng
Factor Sampel
Ƹ= A= P=nx σ1 - σ3 =
(ΔL) ΔL/L0 1-Ƹ A0/(1-Ƹ) σ3 n LRC P/A
kg/c
Strip cm % cm2 kg/cm2 kg kg/cm2 m2
0 0,000 0,000 1,000 8,950 2 0 0,00 0,000 2
20 0,020 0,287 0,997 8,976 2 15 6,00 0,668 2
40 0,040 0,574 0,994 9,002 2 22 8,80 0,978 2
60 0,060 0,861 0,991 9,028 2 28 11,20 1,241 2
80 0,080 1,149 0,989 9,054 2 35 14,00 1,546 2
100 0,100 1,436 0,986 9,080 2 39 15,60 1,718 2
120 0,120 1,723 0,983 9,107 2 43 17,20 1,889 2
140 0,140 2,010 0,980 9,134 2 46 18,40 2,015 2
160 0,160 2,297 0,977 9,160 2 48 19,20 2,096 2
180 0,180 2,584 0,974 9,187 2 50 20,00 2,177 2
200 0,200 2,872 0,971 9,215 2 52 20,80 2,257 2
220 0,220 3,159 0,968 9,242 2 54 21,60 2,337 2
240 0,240 3,446 0,966 9,269 2 58 23,20 2,503 2
260 0,260 3,733 0,963 9,297 2 59 23,60 2,538 2
280 0,280 4,020 0,960 9,325 2 61 24,40 2,617 2
300 0,300 4,307 0,957 9,353 2 62 24,80 2,652 2
320 0,320 4,594 0,954 9,381 2 64 25,60 2,729 2
340 0,340 4,882 0,951 9,409 2 65 26,00 2,763 2
360 0,360 5,169 0,948 9,438 2 66 26,40 2,797 2
380 0,380 5,456 0,945 9,466 2 67 26,80 2,831 2
400 0,400 5,743 0,943 9,495 2 69 27,60 2,907 2
420 0,420 6,030 0,940 9,524 2 70 28,00 2,940 2
440 0,440 6,317 0,937 9,554 2 71 28,40 2,973 2
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami mendapatkan nilai sebagai berikut :
• Nilai kohesi tanah (c) = 0,06 kg/cm2
• Nilai sudut geser dalam tanah = 24°
Pada uji triaxial yang telah dilakukan, kami memperoleh nilai kohesi (c) pada tanah yang
kami uji yaitu sebesar 0,06 kg/cm2. Serta kami juga mendapatkan nilai sudut geser (Ø) = 24° untuk
lingkaran mohr yang kami dapatkan, bahwa garis keruntuhan yang membentuk sudut geser dan nilai
kohesi tidak semua menyinggung bagian atas lingkaran mohr. hal ini kemungkinan disebabkan oleh
kurangnya ketelitian dalam praktikum.
Langkah kerja p
PENGUJIAN LAPANGAN
STANDAR ACUAN
SNI – 2827 – 2008 “Cara Uji Penetrasi dengan Alat Sondir”.
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melakukan percobaan pengujian penetrasi menggunakan alat sondir
dengan prosedur benar.
b. Mahasiswa dapat menentukan kedalaman tanah keras serta dapat menentukan daya dukung
tanah (qc) dan geseran total (JHP)
LANGKAH KERJA
1. Permukaan tanah yang akan diselidiki terlebih dahulu dibersihkan dan diratakan.
2. Lubang disiapkan pada titik yang akan diselidiki untuk penusukan konus pertama kalinya,
digali dengan linggis sedalam 5−15 cm.
STANDAR ACUAN
ASTM-D6951 “Metode Uji Standar untuk Penggunaan Dynamic Cone Penetrometer
di Dangkal Aplikasi Perkerasan”
DASAR TEORI
DCP atau Dynamic Cone Penetration adalah alat yang digunkan untuk mengukur daya
dukung tanah dasar jalan langsung ditempat. Daya dukung tanah dasar tersebut diperhitungkan
berdasarkan pengolahan atas hasil test DCP yang dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam
(mm) ujung konus masuk ke dalam tanah dasar tersebutsetelah mendapat tumbukan palu geser pada
landasan batang utamanya. Korelasi antara banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung conus dari alat
DCP ke dalam tanah akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada titik-titik tertentu.
Makin dalam konus yang masuk untuk setiaptumbukan artinya makin lunak tanah dasar tersebut.
Pengujian dengan menggunakan alat DCP akan menghasilkan data yang setelah diolah akan
menghasilkan CBR lapangan tanah dasar pada titik yang ditinjau
LANGKAH KERJA
1. Sambungkan seluruh bagian peralatan dan pastikan bahwa sambungan tangkai atas dengan
landasan serta tangkai bawah dan kerucut baja sudah tersambung dengan kokoh.
2. Pegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak diatas dasar yang rata dan stabil,
kemudian catat pembacaan nol sebagai pembacaan awal pada mistak pengukur kedalaman.
3. Angkat palu dan pukulkan beberapa kalii dengan arah ke atas sehingga menyentuh handel
dan tangkai bawah ke atas permukaan tanah.
RUMUS PERHITUNGAN
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
TABEL DATA
PERHITUNGAN
1. Titik 1
Lapisan 1
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 21,00
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,8135−((1,313)𝑥 21,00)
= 11,95
Lapisan 2
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP =
𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 38,00
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,8135−((1,313)𝑥 38,00)
= 5,49
Lapisan 3
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 29,00
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,8135−((1,313)𝑥 29,00)
= 7,82
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 31,00
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 30,38
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,8135−((1,313)𝑥 30,38)
= 7,36
Lapisan 2
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 46,00
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,8135−((1,313)𝑥 46,00)
= 4,27
Lapisan 3
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 28,67
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,8135−((1,313)𝑥 28,67)
= 7,94
Lapisan 4
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 45,00
= 10(2,8135−((1,313)𝑥 45,00)
= 4,39
Lapisan 5
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 66,00
• CBR = 10(2,8135−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 33,67
• CBR = 10(2,815−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,815−((1,313)𝑥 33,67)
= 6,45
Lapisan 2
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP =
𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 19,53
• CBR = 10(2,815−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,815−((1,313)𝑥 19,53)
= 13,19
Lapisan 3
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
• DCP = 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
= 37,33
• CBR = 10(2,815−((1,313)𝑥 𝑙𝑜g𝐷𝐶𝑃)
= 10(2,815−((1,313)𝑥 37,33)
= 5,63
STANDAR ACUAN
SNI 4153:2008 “Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT”
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melakukan percobaan SPT (Standard Penetration Test)
b. Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras serta daya dukung setiap kedalaman
DASAR TEORI
Pengujian SPT (Standard Penetration Test) adalah suatu metode uji yang dilaksanakan
bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui baik perlawanan dinamik tanah maupun
pengambilan contoh tanah terganggu dengan teknik penumbukan. Singkatnya, SPT digunakan
untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap kedalaman. Kelebihan uji SPT yaitu :
a. Dapat dilakukan dengan cepat;
b. Alat dan cara operasinya lebih sederhana;
c. Biaya relatif murah;
d. Sampel tanah terganggu dapat diperoleh untuk identifikasi jenis tanah;
e. Uji SPT ini dapat dilakukan untuk semua jenis tanah.
f. Dapat digunakan untuk mendapatkan parameter tanah kualitatif melalui korelasi empiris
g. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanah secara visual
Kelemahan uji SPT yaitu:
a. Profil kekuatan tanah tidak menerus
b. Perlu ketelitian dalam pelaksanaan (Berat dan tinggi jatuh hammer)
Pengujian SPT meliputi pemukulan tabung belah berdinding tebal ke dalam tanah
bersamaan dengan pengukuran jumlah pukulan memasukkan tabung belah yang dijatuhkan
sedalam 300 mm secara vertikal. Cara ini dilakukan dengan cara memukul tabung standar ke dalan
lubang yang telah dibor 450 mm, kemudian menjatuhkan hammer seberat 63.5 kg dari ketinggian
760 mm hammer tersebut dijatuhkan berulang-ulang hingga didapatkan jumlah pukulan. Jumlah
pukulan yang dihitung adalah saat melakukan penetrasi tanah sedalam 150 mm. Sedangkan jumlah
pukulan yang dipakai adalah penetrasi tanah pada 300 mm terakhir. Saat melaksanakan
pengeboran inti, mata bor akan dilepas bila telah mencapai tanah yang akan diuji. Kemudian mata
bor tersebut diganti dengan alat bernama Standar Split Barrel Sampler atau yang disebut tabung
belah standar. Bersama dengan pipa bor alat diturunkan sampai ujung alat bertumpu pada lapisan
tanah dasar. Saat itulah alat tersebut dipukul dari atas. Selanjutnya adalah bilamana pengujian Uji
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat untuk pengujian SPT
2. Pasang alat pengambil contoh tanah tabung belah pada stang bor, kemudian masukkan ke
dalam lubang bor
3. Pasang blok penahan pada stang bor
4. Pasang hammer
5. Beri tanda pada ketinggian ± 75 cm pada stang bor yang berada di atas penahan (titik jatuh
hammer)
6. Beri tanda stang bor mulai dari muka tanah pada ketinggian 15 cm, 30 cm dan 45 cm
7. Tarik tali pengikat hammer sampai batas titik jatuh
8. Gunakan tali hanya untuk memastikan stang bor dalam posisi lurus terhadap lubang bor.
9. Kemudian jatuhkan hammer sampai mencapai penetrasi 15 cm pertama kemudian catat
jumlah pukulannya (N1). N1 ini tidak diperhitungkan karena dianggap masih kotor sisa
pengeboran
10. Lakukan hal yang sama untuk mendapatakan jumlah pukulan pada penetrasi berikutnya (N2
dan N3)
1 2.00 - 2.45 7 12 17
campur gravels, teguh, abu-abu
campur coklat kekuningan
10 10 12 17 23 40
pasir kelanauan dan kelempungan, padat, abu-abu
10.45
11
12 12 11 15 18 33
lanau kepasiran dan kelempungan keras, abu-abu
12.45
13
15
17
19
KESIMPULAN
Dari percobaan di atas didapatkan Bila N lebih besar daripada 50 pukulan, maka dihentikan
pengujian dan menambahkan pengujian sampai minimum 6 meter. Dan hasil yang didapat pada
kedalaman tanah 16,45 m. Semakin sedikit pukulan kita tertanam, semakin banyak pukulan yang
didapat, maka tanah semakin padat.
Tali
3 17/09/2022 Done utk bab teori 11 03/12/2022 Perapian paragraf dan acc
perhitungan
7 19/11/2022 OK !! 15 08/12/2022 OK !!
18 03/12/2022 OK !!
NIM : 41120120014
Semester : 4(empat)_Gasal