FISIKA
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
3. Ketika memasuki laboratorium praktikan harus tenang, tertib, dan sopan 4. Bagi
praktikan yang berhalangan hadir harus membawa surat keterangan (orang tua, wali,
dokter, kepala program studi, atau dekan) dan diserahkan. pada asisten laboratorium atau
kepala laboratorium
7. Membawa laporan akhir percobaan minggu lalu dan dilampirkan juga form
pengambilan data yang telah ditandatangani asisten laboratorium
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, lindungan,
petunjuk, dan lindungan-Nyalah sehingga buku petunjuk praktikum ini dapat tersusun
dengan baik. Praktikum Fisika Dasar yang diberikan kepada mahasiswa dimaksudkan
sebagai dasar pengenalan cara pengukuran, teori kesalahan, penyajian data, dan prinsip-
prinsip mekanika serta perpindahan kalor.
Dari pengalaman praktikum ini diharapkan agar para mahasiswa mampu menerapkan
teori-teori yang telah diperoleh dari perkuliahan, khususnya pada mata
kuliah Fisika Dasar.
MODUL I
I.
II.
III.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
3. Neraca teknis
5. Bejana gelas
6. Thermometer
TEORI
2 cm
سل
3 cm
0 5
Gambar 1
ul
10
2,7 cm
2 cm
2 cm
سال
3 cm
0 5 10
Gambar 2
Skala Utama
Skala Nonius
3cm
Skala Utama
Skala Nonius
0 5
10
Gambar 3
Berbeda halnya dengan mikrometer sekrup (gambar 4) dalam 3,5 mm pada skala
utama terbagi atas 24 skala putar, dan pada setiap penunjukan tidak selalu
terdapat skala utama yang berimpit dengan
satu skala nonius.
35
30
0 1 2 3
25
223
20
15
Gambar 4
2. Jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga (gambar 5).
Rahang dalam digunakan untuk mengukur diameter dalam atau sisi dalam suatu
benda. Rahang luar untuk mengukur diameter luar atau sisi luar suatu benda.
Adapun penduga digunakan untuk mengukur
kedalaman.
Rohang Dalam
Baut Pengunci
Skala Utama
bendo you
Skala Nonius
Rahang Luar
rem
Gambar 5
Perhatikan cara memegang mikrometer sekrup pada gambar 6 titik pada waktu
digunakan rem harus dalam keadaan bebas, yang diputar
Measured Object
Load Container
Tens Scale Shear Load
Calibration Screw
Zero Point
Gambar 7
3. Terdapat dua cara untuk mengukur besaran fisis yaitu pengukuran langsung
(untuk benda dengan bentuk teratur) dan pengukuran tidak langsung (untuk benda yang
bentuknya tidak teratur). Pengukuran secara langsung dikenal dengan cara statis.
Adapun pengukuran tidak langsung dikenal sebagai cara dinamis dan
menggunakan hukum-hukum fisika seperti hukum Archimedes sebagai bantuan.
IV.
V.
4. Pelajari tentang:
a. Satuan Internasional
b. Teori Ketidakpastian
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran dalam ilmu Fisika? 2. Sebutkan alat ukur
dalam pengukuran yang Anda ketahui serta
jelaskan bagian-bagiannya!
3. Bagaimana cara membaca alat ukur yang sudah disebutkan dalam
nomor 2?
b. 2,2543 +1,1345
c. 0,53,4988
A. Cara Statis
1. Ukurlah panjang dan lebar benda dengan jangka sorong beberapa kali
(ditentukan asisten) pada tempat yang berlainan. Buatlah hasil pengukuran dalam
bentuk table.
2. Ukurlah tebalnya dengan mikrometer sekrup, juga seperti
Langkah 5A.1.
3. Timbanglah massa benda padat (cukup sekali).
4. Catatlah suhu ruang pada awal dan akhir percobaan.
5. Ulangi Langkah 5A.1 sampai 5A.4 benda padat lainnya.
B. Cara Dinamis
TUGAS AKHIR
MODUL II
BANDUL MATEMATIS
I.
II.
III.
TUJUAN PRAKTIKUM
2. Stop watch
3. Mistar ukur
TEORI
Bila suatu bandul diberi simpangan sudut dari posisi setimbang
T=2π√l/g.
......
(3.1)
Dimana :
1
: Panjang tali
60
g
: Percepatan gravitasi di tempat percobaan
IV.
Gambar 1. M2
Grafik
Ν .Σ(x,y) - Σχ Σν Ν.Σx2-(x)2
=== (Σy-bΣx)
2. Tentukan titik potong kurva dengan: : a =
3. Persamaan garis: y = bx + a
2. Memasang tali pada ujung penyangga bandul, kemudian memasang beban besar
yang diberikan asisten dengan panjang tali yang telah
diberikan.
kali ayunan.
5. Catat waktu yang ditempuh selama 20 kali ayunan tersebut ke dalam
Form Pengambilan Data yang sudah diberikan asisten.
V.
VI.
6. Catat waktu yang telah terukur kedalam Form Pengambilan Data.
TUGAS PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
gravitasinya!
MODUL III
MODULUS ELASTISITAS
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
II.
Menentukan modulus elastisitas (E) dari beberapa zat padat dengan
pelenturan.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
T = Tumpuan
Gambar 1.M3
S
Ꭱ.
K
B
Posisi Melengkung
(dengan beban)
III.
B = Beban
Sebuah batang R diletakkan di atas dua titik tumpu T dan dipasang kait K di tengah-tengah
batang tersebut, kemudian pada kait K tersebut diberi beban B yang berubah-
ubah besarnya. Pada K terdapat garis rambut G yang dibelakangnya dipasang
skala S dengan cermin disampingnya. Bila B ditambah atau dikurangi maka G
akan turun/naik. Kedududukan G dapat dibaca pada skala S. Untuk mengurangi
B. 13
B. 13
f
=
=
4. E. b. h
Dimana :
48. E. I
E: Modulus elastisitas
h: Tebal batang
f: Pelenturan
Grafik
Ν.Σχ2 – (Σκ)2
Rumus E grafik E :
4. b. h3.b
IV.
CARA KERJA
.(3.2)
V.
VI.
6. Tambahkan beban uji, lalu catat lagi hasil kelenturan yang di dapat
kedalam form pengambilan data. Percobaan dilakukan sebanyak 5
kali.
MODUL IV
I.
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Stopwatch
2. Penyangga beban
3. Statip
4. Pegas
5. Mistar ukur
te
03
III.
TEORI
1. Hukum Hooke
Hooke merumuskan suatu hukum tentang gaya pegas yang dapat dinyatakan
"Besarnya gaya yang diberikan pada pegas sebanding
dengan tetapan pegas (k) dan perubahan panjangnya (x).
Hukum Hooke pada pegas dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
F = -KAX
. (1)
Pegas yang digantungi suatu beban dan beban itu di tarik melampaui
titik setimbangnya, kemudian dilepaskan, pegas tersebut akan
bergetar dengan waktu getar:
M'
Т = 2π
(2)
K
Keterangan:
T
=
4π2
5. Grafik antara T2 dan Mbeban merupakan garis lurus. Dengan grafik ini
dapat di cari harga k (Gambar 2. M11)
6. Harga k dapat digunakan untuk menghitung f (frekuensi)
T = 2π
2g
(4)
Dimana: 1 = panjang pegas (m); g-percepatan gravitasi (m/s2).
IV.
V.
GRAFIK
c. Persamaan garis: y = bx + a
CARA KERJA
A. Hukum Hooke
1. Pasang beban awal (sesuai dengan instruksi asisten) lalu tarik pegas
ke bawah sejauh jarak yang ditentukan
2. Lepaskan beban dan menghitung sampai 20 kali getaran
3. Catat waktu yang di tempuh sebanyak 20 kali getaran tersebut dan
di catat pada form pengambilan data
4. Lepaskan beban
5. Mengulangi Langkah kerja kedua sampai kelima terhadap beban,
dengan melakukan penambahan beban sesuai instruksi
TUGAS PENDAHULUAN
I.
MODUL V
MODULUS PUNTIR
TUJUAN PRAKTIKUM
II.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Mikrometer skrup
2. Jangka sorong
3. Mistar baja
4. Batang uji
5. Roda puntir
6. Beban (massa)
III.
TEORI
TH
Gambar. 1M10
Sebuah batang dijepit keras-keras pada salah satu ujungnya T dan ujung yang
lain bebas berputar dan padanya dipasang keras-keras sebuah
roda P, kalau roda dengan pertolongan katrol dan diberi beban pada ujung talinya
maka roda itu akan menghasilkan momen M terhadap batang
G=
2. M. L
R4
(1)
Atau
G=
360. g. r. L. m π2. R4. Orad
.(2)
Dimana:
g: Percepatan gravitasi
r: Jari-jari joda P
m: Masa beban-beban
Grafik
Langkah-langkah membuat grafik:
Ν Σ(x,y) - ΣΧ Σν Ν.Σx2-(Σκ)2
360.g.r.L.m π2R4Orad
(3)
IV.
CARA KERJA
V.
VI.
TUGAS PENDAHULUAN
a. 20 b. 30° c. 45°
TUGAS AKHIR