MODUL PERKULIAHAN
(U002100009)
Bahasa
Indonesia
Menulis Surat Dinas
Di dalam modul ini akan dibahas Setelah mempelajari materi pada bab ini,
tentang pengertian, jenis, bagian, diharapkan mahasiswa dapat memahami
bentuk-bentuk, dan contoh surat pengertian, jenis, bagian, bentuk-bentuk, dan
dinas. Teori ini sebagai standar contoh surat dinas sebagai standar penulisan surat
penulisan surat dinas yang memiliki dinas yang memiliki kebenaran secara akademik
kebenaran akademik.
A. Standar Kompetensi :
Setelah mempelajari materi pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
pengertian, jenis-jenis, bagian-bagian, bentuk-bentuk, dan contoh-contoh surat dinas, serta
mampu menyusun surat dinas secara benar dan efektif.
B. Kompetensi Dasar :
(1) Mampu memahami pengertian surat dinas
(2) Mampu memahami jenis-jenis surat dinas
(3) Mampu memahami bagian-bagian surat dinas
(4) Mampu memahami bentuk-bentuk surat dinas
(5) Mampu memahami contoh-contoh surat dinas
C. Indikator :
(1) Mampu menjelaskan pengertian surat dinas
(2) Mampu menjelaskan jenis-jenis surat dinas
(3) Mampu menjelaskan bagian-bagian surat
(4) Mampu menjelaskan bentuk-bentuk surat dinas
(5) Mampu menjelaskan contoh-contoh surat dinas
(6) Mampu membuat surat dinas secara benar dan efektif
Pasti kita pernah berkirim surat kepada orang lain, entah itu kepada teman, orang tua, atau
kepada guru di sekolah. Pada zaman dahulu surat merupakan alat komunikasi yang sangat efektif
untuk menyampaikan berita atau informasi. Biasanya, seseorang mengirim surat melalui jasa pos
dengan menggunakan amplop dan membubuhkan perangko yang sesuai. Namun, zaman sekarang
kita dapat mengirimkan berita atau informasi lebih efektif dengan menggunakan media yang lain,
seperti faksimili, SMS (Short Message Service atau layanan pesan singkat), dan e-mail (electronic
mail atau surat elektronik).
1. Formatnya menarik
2. Isinya tidak terlalu panjang.
4. Sebagai bukti sejarah (surat tentang perubahan dan perkembangan suatu instansi)
Sebagai wakil penulis, surat dapat disampaikan atas nama pribadi (bersifat perseorangan)
dan atas nama Lembaga atau instansi. Surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut
kepentingan pribadi, seperti komunikasi antara anak dengan orang tua, antarkerabat, antarsejawat,
dan antarteman. Biasanya pada surat pribadi digunakan semacam kartu pos, warkat pos, atau surat
bersampul. (2) Surat dagang atau niaga merupakan alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan
1
J.S. Marjo, Surat Menyurat Lengkap, Semarang:Aneka Ilmu, 1990, 32.
2
Lamuddin Finoza, Aneka Surat Sekretaris dan Surat Bisnis Indonesia . Jakarta:Mawar Gempita,
1991, 5.
Dengan demikian surat dinas yaitu surat yang berisi masalah-masalah kedinasan.
Umumnya surat ini dikeluarkan oleh kantor atau jawatan pemerintahan. 3 Oleh karena itu, surat
dinas juga disebut dengan surat jawatan. Disebut surat jawatan karena surat dinas umumnya
dikeluarkan oleh jawatan atau kantor-kantor pemerintah. Namun, surat dinas mungkin pula
dikeluarkan oleh lembaga-lembaga swasta, atau oleh perseorangan. Maka surat itu merupakan surat
dinas karena surat tersebut isinya ditujukan untuk kepentingan kedinasan, baik dinas di kalangan
pemerintahan maupun di kalangan swasta. Akan tetapi, fungsi-fungsi kedinasan sebenarnya tidak
hanya berlaku di instansi-instansi pemerintahan, tetapi berlaku juga di instansi swasta. Urusan-
urusan seperti pemberian tugas, penyampaian pengumuman, permohonan izin, atau perintah kerja
juga dikenal dalam instansi swasta. Jadi, apabila surat dari satu pihak kepada pihak lain berisi
informasi yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi yang bersangkutan,
surat semacam itu disebut surat dinas atau surat resmi. 4 Surat dinas sering diidentikkan dengan
surat resmi. Hal ini karena surat dinas selalu ditulis dalam format tertentu dan menggunakan bahasa
yang resmi.
4
E. Zaenal Arifin. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. (Jakarta:Akademika Pressindo,
1996), hlm. 2.
Selain itu, kata atau istilah-istilah yang akan digunakan dalam surat dinas harus singkat.
Jelas dan santun. Kata-kata yang dapat menyinggung perasaan atau kata-kata yang tidak jelas
maksudnya perlu dihindari. Perlu diperhatikan juga pemakaian tanda baca. Tanda baca sangat
menentuksan maksud isi surat. Tanda baca dapat memperjelas gagasan dan membantu
pengungkapan perasaan penulis. Akan tetapi, penggunaan tanda baca sebaiknya tidak berlebihan
karena akan memgaburkan maksud kalimat.
Berdasarkan tujuan atau maksud, dan isi, surat dinas terdiri atas beberapa jenis, yaitu (1)
surat pengumuman, (2) surat pemberitahuan, (3) surat keterangan, (4) surat edaran, (5) surat
undangan, (6) surat laporan, (7) surat berita acara, (8) surat pengantar, (9) surat rekomendasi, (10)
surat perintah, (11) surat tugas, (12) surat kuasa, (13) surat pengusulan, (14) surat pernyataan, (15)
surat keputusan, (16) surat permohonan bantuan, (17) surat permohonan izin, (18) surat peringatan,
(19) surat balasan, dan (20) surat perjanjian. 5
5
Marjo, Surat Menyurat, 34.
6
Suyono, Cerdas Berpikir , 87.
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta 13220, Kotak Pos 6259
2. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi untuk memberi tahu kepada si penerima surat kapan surat
itu ditulis.7 Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota sudah
tercantum pada kepala surat. Tanggal surat pada umumnya ditulis pada pojok kanan atas,
sejajar dengan nomor surat.8 Penulisan tanggal surat dipisah oleh tanda koma dan tidak
boleh diakhiri oleh tanda titik. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah penulisan
nama bulan jangan disingkat atau ditulis dengan angka (November menjadi Nov. atau 11).
Tahun juga ditulis lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas. Akhir tanggal surat
tidak dibubuhkan tanda baca apa pun, contoh:
Salah Benar
7
Arifin, Penggunaan Bahasa, 16.
8
Arifin, Penggunaan Bahasa,17.
Nomor : 1279/F4/H.5/2017
No. : 1279/F4/H.5/2017
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan nomor surat adalah sebagai berikut:
4. Lampiran
9
Marjo, Surat Menyurat, 35.
10
Marjo, Surat Menyurat, 36..
Jika dokumen itu berjumlah satu lembar, harus disebut satu lembar. Namun, jika
terdiri atas satu berkas, harus dinyatakan satu berkas. Lampiran berguna sebagai penunjuk
bagi penerima surat tentang adanya keterangan-keterangan tambahan selain surat itu
sendiri. Yang dilampirkan itu dapat berupa buku, fotokopi surat keterangan yang
diperlukan, brosur, kuitansi, dan sebagainya. Kaidah-kaidah dalam penulisan lampiran,
ialah sebagai berikut:12
Huruf awal kata lima dan tiga harus kapital, sedangkan kata yang lain dengan
huruf kecil semua. Pada akhir lampiran tidak perlu ada tanda baca apa pun. Jika bilangan
yang menunjukkan jumlah barang pada lampiran dapat dituliskan dengan satu atau dua
angka, bilangan tersebut dituliskan dengan huruf (seperti Lima berkas, Tiga eksemplar).
Akan tetapi, jika bilangan itu lebih dari dua angka, pencantumannya dalam lampiran
dengan angka (misalnya : 110 eksemplar).
11
Suyono, Cerdas Berpikir, 87.
12
Suyono, Cerdas Berpikir.
Salah
Benar
6. Alamat Surat
Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang
harus menerima surat. Selain itu, alamat di bagian dalam surat merupakan alamat yang
ditulis langsung pada kertas surat. Fungsinya adalah sebagai pengontrol bagi penerima
surat dan bahwa hanya dirinyalah yang berhak menerima surat tersebut. 14 Bagi pengirim
surat, alamat dalam berfungsi untuk mengetahui kecocokan alamat yang dituju sewaktu
pemasukan ke dalam surat.
Alamat yang dituju ini sebenarnya tercantum pula pada sampul surat atau pada
alamat luar. Alamat pada surat sampul surat berfungsi sebagai penunjuk bagi kurir surat
dalam menyampaikan surat itu. Maka dari itu, kita harus cermat dan hati-hati dalam
menulis alamat surat agar surat sampai pada tujuan. Tulislah alamat dengan lengkap dan
13
Marjo, Surat Menyurat, 36.
14
Finoza, Aneka Surat ,10.
Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat dan
salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri ini lebih menguntungkan
daripada dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan pemenggalan alamat tidak
ada. Alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal karena
tempatnya cukup leluasa.
Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai
penghubung intrakalimat yang menyatakan arah.
Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat (tidak
diikuti titik).
Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat
mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr.
Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya, seperti
Dr., Ir., kata sapaan Bapak, Ibu, dan Saudara tidak digunakan. Demikian juga, jika
alamat yang dituju itu memiliki pangkat, seperti sersan atau kapten, kata sapaan Bapak,
Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Jika yang dituju adalah jabatan orang tersebut
seperti direktur PT atau kepala instansi tertentu, kata sapaan juga tidak digunakan.
Ketentuan-ketentuan ini bertujuan agar sapaan Bapak, Ibu, atau Sdr. tidak berimpit
dengan gelar, pangkat, atau dengan jabatan.
Penulisan kata Jalan pada alamat tidak disingkat. Nama gang, nomor, RT, dan RW
dituliskan lengkap dengan huruf kapital setiap awal kata. Nama kota dan propinsi
dituliskan dengan huruf awal kapital, tidak digarisbawahi atau diberti tanda baca apa
pun. Alamat pengirim dan alamat tujuan perlu dicantumkan kode pos, jika kota itu
telah memilikinya, contoh:
7. Salam Pembuka
15
Marjo, Surat Menyurat, 37.
16
Arifin, Penggunaan Bahasa, 29.
9. Paragraf Isi
Paragraf isi merupakan pokok surat yang memuat sesuatu yang
diberitahukan, yang dikemukakan, atau yang dikehendaki oleh pengirim surat. 17
Sesuatu yang disampaikan inilah yang diharapkan memperoleh tanggapan, jawaban,
atau reaksi dari penerima surat. Agar pesannya sampai kepada si penerima surat sesuai
dengan keinginan pengirim, penggunaan singkatan, atau istilah yang yang tidak lazim
hendaklah dihindari karena hal itu akan membingungkan penerima surat.
Setiap paragraf isi surat hanya berbicara tentang satu masalah. Jika ada
masalah lain, masalah itu dituangkan dalam paragraf yang berbeda. Kalimat-kalimat
dalam paragraf isi hendaknya pendek, tetapi jelas, tidak menimbulkan salah tafsir.
Rumusan surat juga harus menarik, tidak membosankan, hormat dan sopan. Alinea ini
merupakan bagian surat dinas yang berisi maksud penulisan surat. Isinya merupakan
kelanjutan dari alinea pembuka dan menerangkan hal yang dicantumkan sebelumnya.
Selain itu, alenia isi merupakan bagian yang menampung maksud-maksud pokok dari
penulisan surat. Oleh karena itu, bisa saja bagian isi lebih dari satu alinea jika maksud
penulis itu terdiri atas dua atau lebih. Alinea isi dengan pembuka memerlukan kata-
17
Arifin, Penggunaan Bahasa, 31.
Berkenaan dengan hal tersebut, kami atas nama Kepala Pusat Pengembangan
Bahasa mengucapkan terima kasih kepada Saudara …
Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon Bapak untuk memberikan bantuan
Berkaitan dengan hal tersebut, kami mohon Saudara untuk memperlancar
pengurusan izin penggunaan gedung tersebut.
Untuk itu, kami mohon izin agar dapat menggunakan tempat tersebut pada
waktunya. Keterangan selengkapnya kami lampirkan bersama surat ini.
Jika tugas tersebut sudah dilaksanakan, kami mengharapkan Saudara menyusun
laporannya. Laporan harus kami terima selambat-lambatnya satu minggu setelah
tugas itu selesai.
Salam penutup yang sering digunakan adalah hormat kami, hormat saya, salam
takzim, salam kami, dan wasalam. Hal-hal penting perlu diperhatikan dalam penulisan
salam penutup, yaitu; diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma.
Sesudah salam penutup dibubuhkan tanda koma (,). Bila tidak ada salam pembuka, tidak
perlu dicantumkan salam penutup, contoh:
Salah:
Salam Takzim,
Hormat Kami,
Benar
Salam takzim
Wasalam,
Rektor,
13. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat dinas selain hal-hal
tersebut di atasa dalah sebagai berikut.
a. Penulisan Singkatan
Dalam surat-surat dinas pada bagian pengiriman tersebut sering ditemukan singkatan-
singkatan seperti a.n, anb., dan U.b. Berikut merupakan uraian dari maksud singkatan-
singkatan tersebut.
tanda tangan
Nama Jelas
NIP
Direktur Pemasaran
u.b.
tanda tangan
Nama Jelas
NIP
2) Tembusan
Tembusan surat dibuat jika isi surat tersebut juga perlu diketahui pihak-
pihak lain, di samping pihak yang ditujunya. Dengan demikian pihak yang dituju
akan mengetahui pula pihak-pihak yang dikirim surat itu. Tembusan diletakkan
pada margin sebelah kiri, lurus vertikal dengan nomor, lampiran , perihal surat, dan
sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani urutan atau hiearki teratas
kepada yang terbawah. Hal yang perlu diperhatikan dalam bagian ini adalah
sebagai berikut:
Huruf awal kata tembusan situlis dengan huruf kapital.
Tanda titik dua mengikuti kata tembusan jika tembusannya lebih dari satu.
Tembusan diberikan kepada nama pejabat atau orang bukan kantornya.
Jika tembusan lebih satu, pengurutannya lebih dimulai dari pejabat yang lebih
tinggi.
Tembusan:
1. Dirjen Kebudayaan
2. Kepala Biro Kepegawaian
3. Kepala Biro Perencanaan
Finoza, Lamuddin. (1991). Aneka Surat Sekretaris dan Surat Bisnis Indonesia.
Jakarta:Mawar Gempita.
Satata, Sri; Dadi Waras Suhardjono, M. Rizki Sadikin. (2019). Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi (Mata Kuliah Wajib Universitas). Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Suyono. 2007. Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Program
Studi IPA/IPS. Jakarta:Ganeca Exact.