Anda di halaman 1dari 23

KORESPONDENSI

KELAS X
HANDOUT

SURAT MENYURAT BAHASA INDONESIA

https://www.qureta.com/post/pukulan-disruptif-pelajaran-surat-menyurat

OLEH:

AI YULIANTI, S.Pd., Gr.


SMK NEGERI 2 SUMEDANG
1. KOMPETENSI DASAR (KD)
3.4 Menerapkan tata naskah surat menyurat Bahasa Indonesia
4.4 Membuat naskah surat menyurat Bahasa Indonesia

2. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

3.4.1. Menjelaskan dasar-dasar surat menyurat Bahasa Indonesia


3.4.2. Menguraikan jenis-jenis surat Bahasa Indonesia
3.4.3. Menentukan perlengkapan surat
3.4.4. Mengidentifikasi bagian-bagian surat
3.4.5. Mengklasifikasi bentuk-bentuk surat
3.4.6. Memproses tata bahasa surat Bahasa Indonesia
4.4.1. Memilih jenis surat bahasa Indonesia sesuai standar
4.4.2. Mempersiapkan alat dan bahan pembuatan surat bahasa Indonesia dengan tepat
sesuai kebutuhan
4.4.3. Membuat konsep surat bahasa Indonesia dengan tepat sesuai kaidah yang berlaku
4.4.4. Membuat naskah surat bahasa Indonesia dengan tepat dan benar sesauai kaidah
yang berlaku

3. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik akan dapat menjelaskan dasar-dasar surat
menyurat Bahasa Indonesia dengan baik dan percaya diri
2. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik akan dapat menguraikan jenis-jenis surat Bahasa
Indonesia dengan baik dan percaya diri
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik akan dapat menentukan perlengkapan surat
dengan baik dan percaya diri
4. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik akan dapat mengidentifikasi bagian-bagian surat
dengan baik dan percaya diri
5. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik akan dapat mengklasifikasi bentuk-bentuk surat
dengan baik dan percaya diri
6. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik akan dapat memproses tata bahasa surat Bahasa
Indonesia dengan baik dan percaya diri
7. Melalui kegiatan demonstrasi praktek, peserta didik akan dapat memilih jenis surat
bahasa Indonesia sesuai standar dengan baik dan percaya diri

1|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
8. Melalui kegiatan demonstrasi praktek, peserta didik akan dapat mempersiapkan alat
dan bahan pembuatan surat bahasa Indonesia dengan tepat sesuai kebutuhan dengan
baik dan percaya diri
9. Melalui kegiatan demonstrasi praktek, peserta didik akan dapat membuat konsep surat
bahasa Indonesia dengan tepat sesuai kaidah yang berlaku dengan baik dan percaya diri
10. Melalui kegiatan demonstrasi praktek, peserta didik akan dapat membuat naskah surat
bahasa Indonesia dengan tepat dan benar sesauai kaidah yang berlaku dengan baik dan
percaya diri

2|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
A. PENGERTIAN SURAT

Dalam pengertian sehari-hari, surat umumnya dikenal sebagai alat untuk


menyampaikan berita tertulis. Sampai saat ini masih banyak digunakan oleh instansi
pemerintah maupun perusahaan untuk menyampaikan informasi meskipun teknologi untuk
berbagi informasi telah berkembang pesat. Selain sebagai sarana komunikasi tulisan, surat
berfungsi sebagai alat bukti tertulis, alat pengingat, bukti historis, duta organisasi, dan
sebagai pedoman.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa surat adalah:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa surat mempunyai arti kertas dan
sebagainya yang bertulis, atau secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau
keterangan, ata sesuatu yang tertulis. Pengertian surat sepetti ini merupakan pengertian
surat secara umum, sedangkan pengertian surat dalam lingkup administrsi ialah suatu alat
komunikasi untuk menyampaikan informasi atau warta secara tertulis dari satu pihak
kepada pihak lain.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo, surat adalah helai kertas yang ditulis atas nama
pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organisasi yang ditujukan pada alamat
tertertu dan memuat bahan komunikasi.
Menurut The Liang Gie, dari segi bahannya, surat termasuk dalam katogori warkat.
Warkat merupakan setiap catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan
mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang dibuat oleh orang untuk membantu ingatannya.
Menurut Agus Sugiharto, Surat sebagai suatu sasrana komunikasi yang digunakank
untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Lebih jelasnya
lagi, surat adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain
yang memiliki persyaratan khusus yaitu penggunaan kertas, penggunaan model/bentuk
penggunaan kode dan notasi, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda
tangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa surat adalah suatu sarana komunikasi untuk
menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan pada kertas oleh suatu pihak kepada pihak
lainnya, baik perorangan maupun organisasi.
Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis dimana di dalamnya terdapat beberapa
unsur, diantaranya:
1. Pengirim surat, yaitu pihak yang menyampaikan pesan
2. Pesan surat, yaitu isi dari surat yang disampaikan (Pemberitahuan,
permohonan/permintaan, pernyataan, perintah, laporan dan lain-lain)
3. Penerima surat, yaitu pihak yang menerima surat

3|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
4. Saluran, yaitu cara penyampaian pesan surat tersebut sesuai dengan keperluannya
(format tulisan, tata bahasa).

B. FUNGSI SURAT

Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, surat juga berfungsi sebagai berikut:
1. Alat bukti tertulis
Surat dapat dijadikan sebagai bukti tertulis jika terjadi perselisihan antar
organisasi/perusahaan atau antar orang-orang yang telah mengadakan hubungan surat
menyurat. Contohnya: surat perjanjian
2. Alat pengingat
Surat dapat dipakai untuk mengetahui hal-hal yang telah lama disepakati atau
disetujui bersama. Contoh: surat pesanan atau surat undangan.
3. Bukti historis
Surat dapat dijadikan bahan riset/penelitian untuk mengetahui aktivitas
organisasi/perusahaan di masa lalu. Contoh: bukti-bukti transaksi.
4. Duta organisasi
Surat dapat mencerminkan kondisi intern dari suatu organisasi/perusahaan. Contoh:
penggunaan bahasa surat dan pengetikan surat.
5. Pedoman
Surat dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan suatu tugas/pekerjaan. Contoh:
urat tugas.
6. Sarana promosi
Surat dapat dijadikan sarana promosi suatu perusahaan, karena biasanya pada surat
resmi tercantum pada kepala surat mengenai identitas perusahaan.

C. JENIS-JENIS SURAT

Jenis surat dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya, tujuan, sifat isi, jumlah
penerima, keamanan isi, dan urgensi penyelesaiannya. Perhatikan uraian berikut:
1. Jenis surat berdasarkan wujudnya
a. Kartu Pos
Surat yang terbuat dari kertas karton berukuran 15 x 10 cm untuk mengirimkan
berita yang isinya singkat dan bersifat tidak rahasia.

4|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
b. Warkat Pos
Sehelai kertas yang telah dicetak sedemikian rupa sehingga apabila dilipat akan
membentuk sampul surat. Warkat pos hanya dikeluarkan oleh PT. Pos Indonesia.
c. Surat Bersampul
Surat yang menggunakan amplop/sampul.
d. Memorandum dan Nota
Memorandum (memo) dan nota dipergunakan dalam kegiatan surat menyurat intern
organisasi/perusahaan yang berisikan pokok-pokok masalah yang ditulis secara
singkat. Memo dibuat oleh pimpinan kepada bawahan atau antar pejabat setingkat,
seperti memberikan petunjuk, meminta informasi yang bersifat mengingatkan, dan
lain-lain. Sedangkan nota dapat digunakan oleh pimpinan kepada bawahan atau
bawahan kepada pimpinan atau antar pejabat dalam satu organisasi/perusahaan.
e. Surat Tanda Bukti
Surat khusus yang biasanya berbentuk formulir yang dipakai untuk membuktikan
keabsahan aktivitas antara dua pihak. Wujudnya dapat berupa kuitansi, faktur,
tanda terima, dan lain-lain.

2. Jenis surat berdasarkan tujuannya


Berdasarkan tujuannya, surat dibedakan menjadi surat permintaan penawaran,
surat penawaran, surat pesanan, surat pemberitahuan, surat pengantar, surat
perjanjian, surat keputusan, dan lain-lain.

3. Jenis surat berdasarkan sifat isinya


a. Surat Dinas
Surat yang isinya berupa informasi yang bersifat kedinasan dan dibuat oleh instansi
pemerintah.
b. Surat Pribadi
Surat yang dikirimkan atas nama pribadi baik yang bersifat kekeluargaan,
persahabatan, perkenalan, maupun yang bersifat setengah resmi seperti surat
lamaran pekerjaan.
c. Surat Niaga
Surat yang isinya berupa informasi niaga/bisnis dan dibuat oleh badan-badan usaha
atau perusahaan.
d. Surat Sosial
Surat yang dibuat oleh lembaga-lembaga sosial

5|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
e. Surat Pengantar
Surat yang berbentuk daftar yang dipergunakan untuk mengantar sesuatu bersama
surat.
f. Telegram
Ada dua macam telegram, yaitu telegram yang pengirimannya disalurkan melalui
pesawat telegraf dan surat kawat (surat yang ditulis dengan gaya bahasa telegram).

4. Jenis surat berdasarkan jumlah penerimanya


a. Surat Biasa, yaitu urat yang dikirim kepada seseorang, seperti pejabat atau suatu
organisasi.
b. Surat Edaran, yaitu surat yang dikirim kepada beberapa orang atau pejabat
tertentu.
c. Surat Pengumuman, yaitu surat yang ditujukan kepada sejumlah orang/pejabat
yang nama-namanya sulit dituliskan satu persatu.

5. Jenis surat berdasarkan keamanan isinya


a. Surat Sangat Rahasia
Surat ini diberi tanda “SRHS” atau “SR” dan dimasukkan kedalam tiga sampul.
Caranya: surat dimasukkan kedalam sampul pertama diberi tanda SRHS/SR
kemudian dilak, lalu dimasukkan kedalam amplop yang kedua dan diberi tanda
SRHS/SR lalu dilak, kemudia dimasukkan kedalam amplop yang ketiga tanpa diberi
tanda SRHS/SR dan diberi lak.
b. Surat Rahasia
Surat ini diberi tanda “RHS” atau “R” dan dimasukkan kedalam dua sampul surat.
Caranya: surat dimasukkan kedalam sampul pertama diberi tanda RHS/R kemudian
dilak, lalu dimasukkan kedalam amplop yang kedua tanda diberi tanda RHS/R dan
diberi lak.
c. Surat Biasa
Surat yang jika isinya terbaca oleh orang lain tidak akan menimbulkan kerugian bagi
organisasi ataupun pejabat yang bersangkutan.

6. Jenis surat berdasarkan urgensi penyelesaiannya


a. Surat Sangat Segera
Surat yang perlu secepatnya diketahui oleh penerimanya atau dijawab/diselesaikan.
Oleh karena itu “surat sangat segera” memerlukan penyelesaian dan pengiriman
yang sesingkat-singkatnya sehingga lebih didahulukan daripada surat-surat lainnya.

6|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
b. Surat Segera
Surat yang berisi tentang informasi yang memerlukan jawaban/penyelesaian yang
segera, namun tidak secepat surat yang bersifat “sangat segera”.
c. Surat Biasa
Surat yang isinya tidak memerlukan jawaban/penyelesaian yang secepatnya, tetapi
perlu diselesaikan berdasarkan urutan kedatangannya.

D. PERLENGKAPAN SURAT

Dalam kegiatan surat menyurat, Anda memerlukan beberapa perlengkapan, seperti kertas
surat, amplop/sampul surat, dan lipatan surat. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan
berikut:
1. Kertas Surat
Berikut ini ukuran kertas yang biasa digunakan dan kegunaannya.

Jenis kertas
Ukuran Kegunaan
surat
Kertas folio 33 cm x 21,5 cm Untuk menulis surat yang isinya panjang
Kertas kuarto 28 cm x 21,5 cm Untuk menulis surat yang isinya pendek
Kertas oktavo 20,5 cm x 12,7 cm Untuk menulis memo dan nota, ukuran kertasnya
setengah dari kertas folio atau kuarto
Kertas sikmo 20,5 cm x 16,5 cm Untuk menulis surat dan merupakan kertas ukuran
Inggris
Kertas A4 29,7 cm x 21 cm Untuk menulis surat dinas
Kertas A5 14,8 cm x 21 cm Untuk menulis surat dan merupakan ukuran kertas
internasional
Kertas A6 10,5 cm x 14,8 cm Untuk menulis surat pengantar
Kertas A7 7,4 cm x 10,5 cm Untuk menulis surat dan merupakan ukuran kertas
internasional

2. Amplop/sampul Surat
Ada berbagai jenis amplop/sampul surat yang digunakan dalam kegiatan surat
menyurat. Berikut ini beberapa jenis amplop/sampul yang biasa digunakan dalam surat
menyurat:

7|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Sumber: https://productnation.co/id/20117/amplop-bagus-unik-indonesia/

3. Lipatan Surat
Surat hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat rapi, mudah dibuka, dan
langsung mengarah ke isi surat. Berikut contoh beberapa lipatan surat yang biasa
digunakan antara lain:

Sumber : https://aisyahsafitrihayati.blogspot.com/2017/11/macam-macam-lipatan-surat.html

8|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
E. BAGIAN-BAGIAN SURAT

Bagian-bagian surat merupakan unsur yang sangat penting dalam penulisan surat dan harus
diperhatikan kelengkapannya. Hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan tersebut
tepat sasaran.
Perhatikan bagian-bagian surat berikut:

1. Kepala surat
Kepala surat hendaknya disusun dengan tata letak menarik karena selain berfungsi
sebagai informasi tentang organisasi atau perusahaan juga berfungsi sebagai alat
promosi. Hal-hal atau informasi yang terdapat pada kepala surat adalah sebagai
berikut:
a. Nama organisasi/perusahaan
b. Alamat kantor
c. Nomor telepon/faximili/kode pos
d. Website/alamat email
e. Nama bankir
f. Logo perusahaan
g. Bidang usaha (khusus bagi perusahaan)

2. Tanggal surat
Untuk surat yang mempunyai kepala surat atau berkop, tanggal surat cukup dituliskan
dengan tanggal, bulan, dan tahun. Tetapi jika tanggal surat ditempatkan disebelah
kanan bawah, maka nama kota wajib dicantumkan. Apabila surat dibuat di kota yang
berlainan dengan kop surat, nama kota harus dicantumkan. Sebagai contoh, anda
membuat surat di Bandung, sedangkan kop suratnya adalah Jakarta. Dengan demikian,
Bandung harus dicantumkan. Penulisannya sebelum tanggal.

3. Nomor surat
Penomoran surat sangat penting untuk:
a. Memudahkan dalam penyimpanan dan penemuan kembali dokumen yang diperlukan
(dalam arsip).
b. Mengetahui jumlah surat yang sudah dikeluarkan dan diterima oleh suatu organisasi
atau perusahaan.
c. Memudahkan dalam mengetahui waktu saat anda melakukan hubungan surat
menyurat.

9|K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Cara penomoran surat sangat bervariasi sesuai dengan pengkodean yang diatur oleh
intern masing-masing organisasi/perusahaan. Contoh:
Nomor : 123/MT/XI/2020
123 menunjukkan nomor urut surat,
MT menunjukkan kode intern perusahaan,
XI menunjukkan bulan pembuatan surat,
2020 menunjukkan tahun pembuatan surat.

4. Lampiran
Lampiran adalah sesuatu atau dokumen yang disertakan kedalam surat. Contohnya
brosur, daftar harga, faktur, fotokopi bukti pembayaran, dan lain-lain. Penulisan
lampiran dapat diletakkan dibawah nomor surat (biasanya untuk surat dinas
pemerintah) atau diletakkan setelah penanggung jawab surat pada sisi sebelah kiri
(biasanya dipakai oleh surat niaga/perusahaan). Pada surat niaga, jika surat tidak
disertai lampiran, tidak perlu dituliskan keterangan lampiran. Untuk surat klaim, harus
ada lampiran berita acara.

5. Perihal
Perihal/hal berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pembaca mengenai isi pokok
surat. Fungsi perihal seperti fungsi judul dari sebuah surat sehingga penulisannya
mengikuti tata cara penulisan judul dalam sebuah karangan. Secara umum, tata cara
penulisan perihal adalah sebagai berikut:
a. Setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata depan dan kata tugas.
b. Perihal tidak boleh menggunakan huruf kapital semua kecuali digunakan pada surat
yang memakai judul.
c. Pada akhir perihal tidak diberi tanda titik.

Sedangkan tata cara penulisan perihal pada surat niaga adalah sebagai berikut:
a. Setelah alamat dalam atau sebelum salam pembuka (ditulis di sebelah kiri/tengah).
b. Setelah salam pembuka (ditulis ditengah)

Sementara itu, cara penulisan perihal pada surat dinas adalah sebelum penulisan
alamat dalam/setelah lampiran

6. Alamat yang dituju


Penulisan alamat ada dua, yaitu sebagai berikut:

10 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
a. Alamat luar : alamat yang ditulis pada sampul surat.
b. Alamat dalam : alamat yang diluis didalam kertas surat.
Penulisan alamat dalam harus jelas karena merupakan petunjuk langsung bagi
penerima surat. Kata “Kepada” pada penulisan alamat dalam/alamat tujuan tidak
wajib dituliskan, sedangkan penggunaan kata “Yth.” dipergunakan jika diikuti oleh
nama orang atau nama jabatan seseorang dalam suatu organisasi atau unit organisasi.

7. Salam pembuka
Pemakaian salam pembuka dalam sebuah surat secara teoritis tidak diwajibkan, namun
salam pembuka berguna agar surat tidak terasa kaku. Pada surat lembaga
pemerintahan, penulisan salam pembuka tidak wajib.

8. Isi surat
Isi surat terdiri atas alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup.
a. Alinea pembuka
Alinea pembuka merupakan pengantar bagi pembaca untuk mengetahui masalah
pokok surat. Alinea pembuka harus dapat memotivasi pembaca untuk tetap
membaca seluruh isi surat.
b. Alinea isi
Alinea isi berisikan pesan (keterangan/penjelasan dari masalah pokok surat) yang
ingin disampaikan oleh si pengirim surat. Dalam menyampaikan pesan, penulis harus
dapat menyampaikan pesan secara ringkas, lengkap, jelas, dan sopan. Ringkas
artinya tidak bertele-tele, lengkap berarti data dan fakta yang diperlukan harus
tersaji secara lengkap, jelas berarti isi surat dapat dimengerti secara tuntas, dan
sopan berarti bahasa yang digunakan harus memperhatikan etika dan norma sopan
santun serta menghargai penerima surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat alinea isi adalah sebagai berikut:
1) Tetapkan terlebih dahulu maksud dan tujuan surat/pokok pembicaraan.
2) Rumuskan pokok pembicaraan satu persatu secara berurut dan logis serta
kalimat yang menarik.
3) Pergunakan kata-kata/kalimat yang menarik dan mudah dimengerti.
4) Hindarkan penggunaan singkatan kata dan istilah-istilah yang tidak biasa
dipakai/istilah asing.
5) Kuasai bentuk-bentuk surat dan cara pengetikannya.
6) Perhatikan penggunaan tanda baca.

11 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
c. Alinea penutup
Alinea penutup merupakan kesimpulan atau penegasan yang berarti pembicaraan
dalam surat telah selesai. Alinea penutup harus singkat dan tegas serta tidak berisi
basa basi yang berlebihan.

9. Salam penutup
Seperti halnya salam pembuka, pemakaian salam penutup didalam penulisan surat
tidak diwajibkan, namun salam penutup dapat berguna untuk menunjukkan rasa
hormat atau keakraban pengirim kepada penerima surat.

10. Nama organisasi yang mengeluarkan surat


Nama organisasi/perusahaan setelah salam penutup sudah jarang dipergunakan,
namun masih sangat dibutuhkan jika:
a. Surat menggunakan kertas lebih dari satu lembar, maka kertas kedua, ketiga dan
seterusnya tidak menggunakan kertas berkepala surat sehingga penggunaan nama
organisasi/perusahaan masih dibutuhkan.
b. Surat tidak mempergunakan kertas yang berkepala surat.
Nama organisasi/perusahaan dapat juga diganti dengan nama unit organisasi
apabila surat dikeluarkan oleh unit organisasi tetapi pada kepala suratnya tetap
tertera nama induk organisasinya.

11. Jabatan
Dalam surat niaga, umumnya penulisan nama jabatan diletakkan dibawah nama
penanggungjawab surat karena surat niaga jarang mencantumkan nomor pokok
anggota organisasi.

Pada surat dinas pemerintah, nama jabatan diletakkan dibawah nama instansi yang
bersangkutan diatas tanda tangan karena surat dinas pemerintah mencantumkan
nomor induk pegawai dari penanggung jawab surat.

12. Penanggung jawab surat


Dalam kegiatan surat menyurat di Indonesia, orang yang berwenang menandatangani
surat adalah orang yang namanya tercantum dalam surat tersebut, yakni orang yang
bertanggung jawab atas organisasi atau kegiatan yang dilaksanakannya, baik atas nama
organisasi secara keseluruhan maupun atas nama unit organisasi yang bersangkutan.

12 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
13. Tembusan/Tindasan/Carbon Copy (c.c)
Surat menggunakan tembusan jika salinan surat diberikan kepada pihak lain yang ada
kaitannya dengan isi surat. Penulisannya diletakkan di kiri bawah.

14. Inisial pengonsep dan pengetik surat


Inisial adalah singkatan dari nama pengonsep surat dana pengetik surat. Biasanya
inisial pengonsep surat dituliskan dengan huruf kapital sedangkan pengetik surat
dengan huruf kecil.

Gambar 1. Contoh Surat Niaga full block style

13 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
F. BENTUK-BENTUK SURAT

Surat yang lengkap terdiri dari bagian-bagian yang telah disebutkan diatas dan disusun
dalam bentuk sebuah surat. Bentuk-bentuk surat yang biasa digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Bentuk Surat Lurus Penuh (Full Block Style)
Surat bentuk lurus penuh, penulisan bagian-bagian surat semua dimulai dari kiri. Untuk
pengetikan dengan komputer, jarak margin atas 0,5 cm dari garis kop surat, margin
bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm, atau sesuai dengan garis/logo
kop surat.
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Salam pembuka
h. Alinea pembuka
i. Alinea isi
j. Alinea penutup
k. Salam penutup
l. Nama organisasi/perusahaan
m. Nama penanda tangan
n. Jabatan penanda tangan
o. Tembusan
p. Inisial

Gambar 2. Bentuk Surat Full Block Style

2. Bentuk Surat Lurus (Block Style)


Bentuk surat lurus (block style) mirip dengan bentuk surat lurus penuh. Perbedaannya
terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama organisasi/perusahaan,
nama penanda tangan, dan jabatan penanda tangan yang diketik disebelah kanan
kertas.

14 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Salam pembuka
h. Alinea pembuka
i. Alinea isi
j. Alinea penutup
k. Salam penutup
l. Nama organisasi/perusahaan
m. Nama penanda tangan
n. Jabatan penanda tangan
o. Tembusan
p. Inisial

Gambar 3. Bentuk Surat Block Style

3. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)


Bentuk surat setengah lurus (semi block style) merupakan campuran antara bentuk
surat lurus (block style) dengan bentuk surat lekuk (indented style). Format
pengetikan alamat suratnya sama dengan bentuk lurus. Sementara itu, format
pengetikan isi suratnya sama dengan bentuk lekuk, yaitu setiap alinea masuk lima
huruf/karakter.

15 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Salam pembuka
h. Alinea pembuka
i. Alinea isi
j. Alinea penutup
k. Salam penutup
l. Nama organisasi/perusahaan
m. Nama penanda tangan
n. Jabatan penanda tangan
o. Tembusan
p. Inisial

Gambar 4. Bentuk Surat Semi Block Style

4. Bentuk Lekuk (Indented Style)


Bentuk surat lekuk (indented style) hampir sama dengan bentuk surat setengah lurus
(semi block style). Perbedaannya terletak pada penulisan alamat tujuan yang
bergerigi. Baris pertama mulai dari margin kiri dan baris kedua dan seterusnya
menjorok lima huruf/karakter. Pengetikan tanggal, salam penutup, serta nama dan
jabatan diketik sebelah kanan (dari tengah-tengah kertas), sedangkan pergantian
alinea baru, pengetikannya masuk ke dalam sebanyak lima huruf/karakter.

16 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Salam pembuka
h. Alinea pembuka
i. Alinea isi
j. Alinea penutup
k. Salam penutup
l. Nama organisasi/perusahaan
m. Nama penanda tangan
n. Jabatan penanda tangan
o. Tembusan
p. Inisial

Gambar 5. Bentuk Surat Indented Style

5. Bentuk Menggantung (Hanging Paragraph Style)


Pada bentuk surat menggantung sebetulnya sama dengan bentuk lurus (block style).
Hanya saat pengetikan surat pada baris pertama setiap alinea diketik sebelah kiri,
kemudian baris berikutnya diketik masuk lima huruf/karakter sampai pergantian
alinea.

17 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Salam pembuka
h. Alinea pembuka
i. Alinea isi
j. Alinea penutup
k. Salam penutup
l. Nama organisasi/perusahaan
m. Nama penanda tangan
n. Jabatan penanda tangan
o. Tembusan
p. Inisial

Gambar 6. Bentuk Surat Hanging Paragraph Style

6. Bentuk Surat Resmi (Official Style)


Bentuk surat resmi sering dipakai oleh instansi-instansi pemerintah untuk menulisan
surat dinas. Terdapat tiga bentuk surat resmi yang dikenal di Indonesia, yaitu bentuk
modifikasi surat resmi Indonesia lama, bentuk surat resmi Indonesia baru, dan bentuk
surat resmi Indonesia baru menurut Kemendikbud.
a. Bentuk modifikasi untuk surat resmi Indonesia lama
Pada surat resmi Indonesia Lama, pengetikan nomor, lampiran, dan perihal
diletakkan pada disebelah kiri surat, kemudian tanggal surat diletakkan pada
sebelah kanan atas, dan alamat surat yang dituju diletakkan dibawah tanggal surat
dengan baris pertamanya sejajar dengan perihal. Untuk nama kota pada alamat
tujuan, diketik masuk lima karakter/huruf. Penulisan nama
lembaga/perusahaan/organisasi, nama jabatan, dan penanda tangan menggunakan
centering.

18 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Alinea pembuka
h. Alinea isi
i. Alinea penutup
j. Salam penutup
k. Nama penanda tangan
l. Nomor Induk Pegawai (NIP)
m. Tembusan

Gambar 7. Bentuk Surat Official Indonesia lama

b. Bentuk surat resmi Indonesia baru


Pada bentuk surat resmi Indonesia baru, pengetikan nomor, lampiran dan perihal
diletakkan disebelah kiri surat. Tanggal surat diletakkan pada sebelah kanan atas,
penulisan alamat surat diletakkan disebelah kiri beberapa spasi dibawah perihal,
tetapi tidak sejajar dengan perihal.

19 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Alinea pembuka
h. Alinea isi
i. Alinea penutup
j. Salam penutup
k. Nama penanda tangan
l. Nomor Induk Pegawai (NIP)
m. Tembusan

Gambar 8. Bentuk Surat Official Indonesia baru

c. Bentuk surat resmi Indonesia baru menurut Kemendikbud


Bentuk surat resmi Indonesia baru menurut Kemendikbud sebetulnya sama dengan
bentuk surat resmi Indonesia baru, hanya menurut Kemendikbud, penulisan tujuan
dan isi surat diletakkan dibawah nomor, lampiran, dan perihal.

20 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
Keterangan:
a. Kop surat
b. Tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Hal/Perihal
f. Alamat yang dituju
g. Alinea pembuka
h. Alinea isi
i. Alinea penutup
j. Salam penutup
k. Nama penanda tangan
l. Nomor Induk Pegawai (NIP)
m. Tembusan

Gambar 9. Bentuk Surat Official Kemendikbud

21 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X
DAFTAR PUSTAKA

Sri Endang, R. 2006. Modul Melakukan Prosedur Administrasi. Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, untuk SMK dan MAK. Erlangga. Jakarta

Sri Endang, R. 2018. Korespondensi. Program Keahlian Manajemen Perkantoran, SMK/MAK


Kelas X. Erlangga. Jakarta

22 | K O R E S P O N D E N S I I K E L A S X

Anda mungkin juga menyukai