BAB II
LANDASAN TEORI
Fungsi surat adalah sebagai alat komunikasi tertulis mengenai suatu hal
tertentu secara jelas dan terperinci (Simorangkir, 2005). Surat dikatakan
barometer kemajuan kantor atau organisasi, karena semakin banyak aktivitas
atau kegiatan suatu kantor atau organisasi akan banyak. Dalam suatu kantor
atau organisasi yang besar, proses pengurusan surat meliputi surat masuk dan
surat keluar akan berlangsung secara terus menerus. Kemajuan teknologi yang
cepat dan semakin canggih komunikasi mampu menyampaikan informasi
secara lisan dengan cepat misalnya melalui TV, internet, radio dan telepon.
dan
Dalam lingkup surat menyurat, surat memiliki fungsi sebagai piranti tata
usaha, pengukur maju mundurnya suatu kegiatan usaha, media komunikasi
yang bersifat tertulis dan juga menjadi alat bukti tertulis.
6
a. Sebagai pemberitahuan.
b. Sebagai surat perintah.
c. Sebagai permohonan atau permintaan.
d. Surat susulan.
e. Surat peringatan atau teguran
f. Surat panggilan
g. Surat pengantar
h. Surat laporan
i. Surat dagang
j. Surat keputusan
k. Surat perjanjian
8
a. Kepala surat
Kepala surat disebut pula kop surat. Surat yang ada kopnya biasanya
surat – surat instansi atau Lembaga, baik pemerintah maupun swasta.
Tujuan penulisan kepala surat untuk memberikan informasi tentang
identitas instansi. Kepala surat disusun dalam bentuk yang menarik, dan
menyebutkan:
b. Tanggal surat
Surat dinas atau surat resmi harus disertai dengan tanggal. Tanggal
yang ditulis menginformasikan kapan surat itu dibuat. Apabila surat itu
menggunakan kop atau kepala surat, maka penulisan tanggal tidak perlu
dengan nama tempat atau kota, sebab pada kop surat sudah tercantum
alamat. Lain hal nya dengan surat pribadi yang biasanya menggunakan
kertas polos (tanpa kepala surat).
9
b. Surat Dinas adalah surat yang menyangkut soal tugas atau yang
menyangkut segi kedinasan baik diperusahaan atau pun diinstansi
pemerintah.
d. Surat Niaga adalah surat yang dibuat badan usaha yang berhubungan
dengan masalah niaga atau perdagangan.
a. Warkat Pos adalah sehelai kertas yang digtuk menulis surat dan sekaligus
berfungsi sebagai sampul dimana permukaan luar dicetak sedemikian rupa,
sedangkan permukaan dalam untuk menulis surat dilipat menyerupai
sampul dan ukuran setelah dilipat menjadi 8 cm X 12,5 cm kemudian ujung
kertas ditempel.
Bahasa surat adalah Bahasa yang digunakan dalam surat, terutama dalam
bagian inti surat itu. Bahasa yang digunakan harus tunduk kepada semua
aturan Bahasa yang berlaku baik struktur kata dan kalimat, penggunaan tanda
– tanda baca, maupun pemakaian Alinea/paragraf (Badudu, JS. 1983: 92).
wibawa seseorang dan dipandang sebagai lambang status sosial yang tinggi.
Itulah sebabnya surat dinas/resmi haruslah menggunakan Bahasa baku.
Bahasa baku dapat dikenali dari ejaan, pemakaian kata, bentuk kata, dan
kalimat. Bahasa resmi ragam kaku pada surat, biasanya digunakan untuk
menulis kepala surat, pembuka surat, dan penutup surat. Sedangkan Bahasa
resmi ragam baku digunakan untuk menuliskan isi surat pada tubuh surat.
Oleh karena itu surat juga termasuk karangan, maka semua yang meliputi
penataan paragraf, kalimat, pemilihan kata, pembentukan kata, istilah
singkatan dan ejaan juga berlaku untuk surat.
Bahasa yang digunakan pada surat pribadi bersifat tidak resmi karena
sifatnya yang personal. Jadi, Bahasa yang digunakannya pun lebih bebas atau
tidak terikat aturan dan boleh saja menggunakan Bahasa percakapan sehari –
hari asalkan kedua belah pihak, baik si pengirim maupun si penerima sama –
sama memahami isi pesan yang disampaikan.
Bentuk Bentuk surat yang umumnya digunakan dalam penulisan surat yaitu:
a. Bentuk lurus penuh yaitu bentuk surat yang penulisannya semua dimulai
dari pinggir kiri. Artinya mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata
lampiran yang ditulis disebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri. Surat
dalam bentuk ini ada yang menggunakan “kepala surat” dan ada pula yang
tidak, tergantung kepada si pembuat surat. Selain itu, ada juga surat bentuk
lurus penuh yang menggunakan : attention line dan subyek line. Attention
line digunakan untuk peringatan surat yang dikirimkan kepada pribadi atau
bagian tertentu. Dengan demikian jelasnya siapa yang pertama harus
menerima dan mengetahui isi surat. Subyek line digunakan untuk memberi
pembaca pandangan atau kesimpulan dari isi surat dengan tidak membaca
isi surat seluruhnya.
b. Bentuk lurus pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh,
perbedaannya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama
15
instansi atau organisasi, nama terang dan nama jabatan. Selain itu dalam
surat bentuk ini ada yang menggunakan “kepala surat” dan ada tanpa “
kepala kolom surat”.
c. Bentuk setengah lurus sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus
perbedaannya terletak pada penulisan isi surat dan 33 tiap alinea baru
menjorok (masuk ke dalam) pada prakteknya surat bentuk ini banyak
dipergunakan oleh perusahaan.
d. Bentuk lekuk penulisan alamat pada surat tidak rata (lihat contoh surat) dan
setiap alinea baru menjorok ke dalam.
e. Bentuk menggantung sebenarnya juga sama dengan surat bentuk lurus,
perbedaannya hanya pada penulisan alamat dan alineanya. Setiap alinea
ditulis rata kiri, sedang garis berikutnya menjorok ke dalam.
1. Keringkasan, ini berarti bahwa surat harus pendek, walaupun ada beberapa
surat yang panjang akan tetapi masih mungkin menggunakan jumlah kata
yang sedikit – dikitnya untuk menyatakan arti yang penulis ingin
sampaikan.
2. Kejelasan, tidak boleh ada dua arti , missal, kata “apakah yang dimaksud
ini apa itu?” maka surat tersebut dikatakan tidak jelas.
3. Kesederhanaan, dalam pembuatan surat kata – kata yang sederhana akan
memberikan arti yang lebih jelas daripada menggunakan kata kata yang
Panjang dan sulit.
4. Kesopanan, pembuatan surat dengan penyusunan kalimat yang bijaksana,
suatu pendekatan yang menyenangkan dan penulisan yang lancer
membentuk nada surat.
16
Menurut (Priansa & Garnida, 2015) menggunakan bahwa tiga hal penting
yang perlu diperlukan agar surat menjadi surat yang efektif adalah :
1. Teknik penyusunan
Surat harus disusun dengan Teknik penyusunan surat yang benar, yaitu :
a. Penyusunan letak bagian bagian
b. Pengetikan benar, jelas, bersih dan rapi
c. Pemakaian kertas sesuai dengan kepentingan.
2. Isi surat
Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Dengan cara
ini penerima surat akan memahami isi surat dengan tepat dan tidak ragu –
ragu, dan pengirim surat mendapatkan jawaban secara tepat, sepeti yang
dikehendaki.
3. Bahasa
Bahasa yang digunakan hendaklah Bahasa yang benar dan baku sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia. Bahasa surat resmi haruslah logis, wajar,
hemat, cermat, sopan , dan menarik.
Selain tiga hal diatas, syarat lain yang harus dipenuhi dalam
Menyusun surat yang baik ialah:
a. Memahami kedudukan masalah yang dikemukakan
b. Memahami peraturan – peraturan yang berkaitan dengan masalah itu
c. Mengetahui posisi dan bidang tugasnya
d. Hal – hal yang terkait dengan ketatausahaan.
Untuk Menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal
– hal berikut :
1. Menetapkan terlebih dahulu maksud pembuatan surat, yaitu pokok
pembicaraan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu
berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau
hal lainnya.
17
6. Pengiriman surat
Pengiriman surat dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dikirim
secara langsung atau melalui pos.
7. Penyimpanan surat
Lembar utama dikirim ke alamat yang dituju, sedangkan lembar kedua
disimpan dengan menggunakan Sistem kearsipan yang dipakai oleh suatu
organisasi.
1. Kartu Kendali
Kartu kendali merupakan alat yang berfungsi untuk menelusuri dan
mengendalikan proses pengelolaan surat – surat dinas. Kartu kendali dapat
digunakan sebagai pengganti dari buku agenda, karena dengan
menggunakan buku agenda justru akan mempersulit Jurnal dalam
penemuan informasi suatu surat secara cepat. Kartu kendali yaitu prosedur
pencatatan dan pengendalian surat sehingga surat dapat dikontrol sejak
masuk sampai disimpan. Kartu kendali dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi suatu surat agar lebih mudah disbanding dengan
buku agenda. Sebab kartu kendali disusun sistematis didalam kotak,
sedangkan buku agenda susunannya kronologis.
2. Lembar disposisi
Lembar disposisi adalah lembaran untuk menuliskan disposisi suatu surat
baik yang diberikan oleh atasan ke bawahan maupun sebaliknya. Lembar
disposisi digunakan untuk mencatat pendapat singkat dari pimpinan
mengenai suatu surat. Oleh sebab itu surat tidak perlu digandakan
walaupun pemprosesan surat melalui lebih dari satu unit kerja. Lembar
disposisi disisipkan oleh petugas tata usaha pada satuan kerja pengarah
dan pimpinan tinggal mengisi kolom isi disposisi serta penerusannya
20
Buku agenda berisi kolom – kolom keterangan (data) dari surat yang
dicatat. Buku agenda juga digunkan sebagai alat bantu untuk mencari surat
yang disimpan di file dan merupakan referensi pertama untuk mencari
surat.
21
1. Buku Agenda
Menurut Agus (2005) pencatatan dengan buku agenda dilakukan dengan
du acara, yaitu :
a. Buku Agenda Tunggal
Buku agenda tunggal adalah buku yang digunakan untuk mencatat surat
masuk dan keluar sekaligus berurutan pada tiap – tiap halaman.
b. Buku Agenda Berpasangan
Buku agenda berpasangan adalah buku yang dipergunakan untuk
mencatat surat masuk dihalaman kiri dan surat keluar pada halaman
kanan denga nomor surat sendiri.
c. Buku Agenda kembar
Buku agenda kembar adalah buku yang digunakan untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar sendiri
2. Kartu Kendali
Menurut Sudarmayanti (2003) pengurusan dengan menggunakan kartu
kendali disebut dengan sistem kearsipan pola baru. Kartu kendali adalah
helai tipis berukuran 10 x 15 cm berisi kolom – kolom untuk mencatat
surat masuk dan surat keluar serta untuk mengendalikan surat tersebut.
Kartu kendali berfungsi sebagai pengganti buku agenda, yang manma
penggunaanya dapat ditulis rangkap 2, rangkap 3, rangkap 4, sesuai
dengan kebutuhan masing masing kantor.