KELOMPOK 9 :
NO NIM NAMA KELAS
1 2224180066 Amalia Syarifah 1A
2 2224180067 Kharisma Diani Pangastuti 1A
3 2224180068 Serta Ulina Silangit 1A
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………….…………..……..i
KATA PENGANTAR……………………………………………..…..……. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………...………...… 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………….………….. 2
1.3. SIMPULAN………………………………………………………….. 21
1.4. SARAN………………………….…………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
bersemuka, (2) mengitim berita yang tidak bergantung kepada waktu, ruang,
tenaga, dan biaya, (3) alat bukti dalam suatu persengketaan, (4) menyimpan
informasi dalam waktu lama, (5) memuaskan diri sendiri, (6) hal-hal yang
bersifat rahasia.
Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai :
a. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan,
buah pikiran atau gagasan
b. Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
c. Alat untuk mengingat, misalnya surat-surat yang diarsipkan
d. Bukti historis misalnya surat-surat yang bersejarah
e. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah
3
1.1.5. JENIS SURAT MENURUT BENTUK, ISI, DAN BAHASA
Dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat tergolong atas
tiga jenis, yaitu :
a. Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang
isinya menyangkut kepentingan pribadi. Surat-menyurat pribadi itu
timbul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam
komunikasi antara anak dan orang tua, antar kerabat, dan antar
teman.
Surat pribadi dapat digunakan kartu pos, warkat pos atau surat
bersampul
b. Surat Dinas
Surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis
yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi.
Surat dinas merupakan salah satu alat komunikasi kedinasan yang
sangat penting dalam pengelolaan administrasi, seperti
penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan,
permintaan, pernyataan pendapat dari instansi kepada instansi lain
dan dari instansi kepada perseorangan atau sebaliknya.
c. Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang dipergunakan orang atau badan
yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga, seperti
perdagangan, perindustrian, dan usaha jasa (misalnya perusahaan
angkutan, perusahaan bangunan, perusahaan asuransi, dan
perbankan, koperasi dan perusahaan negara).
Dalam dunia usaha dikenal bermacam-macam surat niaga,
misalnya surat penawaran, surat pesanan, surat pembayaran, surat
penagihan, surat pengiriman barang, surat pengaduan, dan surat
proposi penjualan. Surat niaga memegang peranan penting dalam
dunia usaha karena sebagian besar hubungan dengan pihak luar
4
dilakukan melalui surat-menyurat. Oleh karena itu, surat niaga
harus disusun dengan sebaik-baiknya, jelas dan menarik, serta
perlu dikelola secara profesional oleh pegawai yang mempunyai
keahlian dalam bidang surat-menyurat.
Selain beberapa jenis surat yang telah dikemukakan di atas,
terdapat pula jenis surat yang lain, misalnya surat edaran, surat
pengumuman, surat perjanjian, dan surat keputusan. Yang menjadi
sasaran isi surat edaran dan surat pengumuman adalah sekelompok
orang (misalnya para karyawan, para pejabat tertentu) dan masyarakat
umum. Surat perjanjian kerja dan surat keputusan ditujukan kepada
orang atau pihak tertentu untuk keperluan pegangan dan pelaksanaan
kerja atau penggarapan suatu pekerjaan.
5
2) Bentuk Lekuk (indent style)
Dari kedua bentuk tersebut muncul dua variasi lagi sehingga menimbulkan
empat bentuk surat yang dikenal dalam ilmu korespondensi, yatu :
1) Bentuk Lurus Penuh (full block style)
2) Bentuk Lurus (block style)
3) Bentuk Setengah Lurus (semi block style)
4) Bentuk Lekuk (indented style)
6
2.5. PENULISAN SURAT RESMI
7
1. Kepala Surat
Surat resmi biasanya selalu mencantumkan kepala surat. Kepala
surat disusun dalam tampilan yang menarik karena mencerminkan
resminya surat tersebut. Pada umumnya kepala surat dinas berisi nama
organisasi atau instansi (beserta logo), alamat kantor, nomor telepon atau
fax. Contoh :
2. Nomor Surat
8
Surat resmi selalu diberi 1) nomor surat yang dikirim (keluar), 2)
kode, dan 3) tahun. Jarak antara nomor, kode, dan tahun di tandai dengan
garis miring (I). Pada kenyataannya, penomaran surat ditentukan oleh
lembaga masing-masing sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Contoh
nomor surat: 254/HIPNS/2006
3. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima
surat kapan surat itu ditulis. Tanggal, bulan, dan tahun harus ditulis
lengkap dan tidak perlu didahului nama kota atau tempat kerana sudah
tercantum pada kepala surat. Contoh tanggal surat yang disarankan: 25 Juli
2018.
4. Lampiran Surat
Surat yang melampirkan sesuatu seperti akte kelahiran, ijazah, dan
lain-lain dalam bagian surat perlu mencantumkan kata lampiran. Pada
bagian lampiran juga perlu menyebutkan jumlah yang dilampirkan. Hal ini
berguna agar penerima surat dapat meneliti kelengkapan lampiran yang
disertakan. Jika tidak ada yang dilampirkan, tidak perlu dicantumkan kata
lampiran. Misalnya :
Lampiran : dua helai
5. Perihal Surat
Setiap surat resmi sebaiknya mencantumkan pokok surat yang
biasa disebut perihal. Penulisan perihal setelah lampiran berguna agar
pembaca cepat mengetahui pokok permasalahan, sebelum membaca isi
surat secara lengkap. Penulisan perihal surat diawali huruf capital, tetapi
tidak diakhiri tanda baca apapun. Contoh perihal surat :
Perihal : Pemberitahuan UAS
9
Alamat tujuan surat ada dua macam, (1) alamat luar, yaitu alamat
yang ditulis pada sampul surat, dan (2) alamat dalam, yaitu alamat yang
ditulis pada kertas surat. Penulisan alamat tujuan harus memperhatikan
segi kepraktisan dan kejelasan karena alamat tujuan merupakan petunjuk
bagi penerima surat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat penulisan alamat
surat sebagai berikut :
a. Dalam penulisan alamat tujuan, kata kepada dan sejenisnya wajib
ditulis asalkan alamat tujuan ditempatkan pada posisi tepat, yaitu di
bagian tengah atau di bagian kanan bawah amplop
b. Ungkapan yang terhormat (yth) tidak selalu dipakai. Ungkapan yang
terhormat dipakai
1) Jika surat disampaikan kepada seseorang yang dihormati
2) Jika surat disampaikan kepada seseorang dengan menuliskan nama
jabatannya yang diikuti nama organisasi.
Contoh : Yth. Direktur Utama PT Maju Terus
Yth. Ketua HMI Cabang Serang
Tetapi, jika surat ditujukan kepada organisasi, ungkapan yang
terhormat dipakai. Pada amplopnya langsung dituliskan nama
organisasi beserta alamatnya.
Contoh : PT Lingga Putra
Jalan S.A Tirtayasa No. 21 Cilegon
42144
3) Penulisan alamat dimulai dari yang lebih sempit ruang lingkupnya
sampai ke yang lebih besar, misalnya mulai dari nama jalan sampai
nama provinsi
4) Dalam penulisan alamat tujuan dapat dipakai singkatan yang lazim
dengan mengindahkan ketentuan penulisan yang berlaku (lihat
pedoman EYD)
7. Salam Pembuka
10
Salam pembuka hampir selalu ada setiap jenis surat, tetapi dalam
beberapa jenis surat salam pembuka tidak diperlukan misalnya pada surat
keterangan, surta tugas, surat keputusan, dan surat sejenisnya. Salam
pembuka biasanya dilakukan untuk mengawali “pembicaraan” secara
tertulis.
Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam
surat resmi adalah dengan hormat. Selain itu, masih banyak ungkapan
salam pembuka yang dapat digunakan sesuai dengan rasa hormat yang
ditunjukkan oleh pengirim surat. Salam pembuka tidak diakhiri dengan
tanda baca titik, tetapi diakhiri dengan tanda baca koma (,). Salam
pembuka terkadang dimasukkan ke dalam kalimat pertama pembukaan
surat. Jadi, tidak berdiri sendiri.
Contoh yang menggunakan salam pembuka :
Dengan hormat,
Contoh yang tidak menggunakan salam pembuka :
Kami beritahukan dengan hormat bahwa perkuliahan semester ganjil
dimulai pada tanggal 1 September 2005
8. Isi Surat
Isi surat merupakan bagian yang terpenting dalam surat karena
keberhasilan pencapaian tujuan penulis dalam menyampaikan pesan pada
pembaca surat bergantung pada kejelasan isi surat. Ditinjau dari segi
komposisi, isi surat yang paling ideal adalah yang terdiri atas tiga macam
paragraf, yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup.
Paragraf pembuka pada sebuah surat berfungsi sebagai pengantar si
pembaca untuk mengetahui masalah pokok surat. Di dalam surat resmi,
paragraf pembuka harus telah mengandung masalah pokok surat. Setelah
membaca paragraf pembuka, pembaca surat tidak lagi bertanya-tanya atau
merasa heran akan surat yang diterimanya.
11
a) Dengan ini kami kabarkan bahwa ……
b) Dengan sangat menyesal kami beri tahukan …
c) Dengan ini perkenankan kami melaporkan
d) Bersama ini kami kirimkan daftar …
e) Kami mohon kesediaan Saudara …
f) Sebagai tindak lanjut pertemuan kita …
12
d) Kami harap hal ini mendapat perhatian Saudara sepenuhnya …
13
Sesuai dengan fungsinya, surat adalah utusan dari penulis yang
berwujud tulisan, sebaiknya bahasa surat harus jelas, lugas, dan komunikatif.
Pengertian jelas dalam hal itu adalah jelas unsur-unsur subjek (S), predikat
(P), objek (O), dan keteragan (K) sehingga bahasa surat terlihat memenuhi
persyaratan kaidah bahasa. Lugas berarti bahwa bahasa yang digunakan tidak
menimbulkan makna ganda. Bentuk dan pilihan kata dalam susunan kaliamat
mempunyai makna yang sama persis seperti apa yang diinginkan penulis.
Pemakaian kata yang berulang sebaiknya dihindari. Oleh sebab itu, bahasa
surat harus langsung kepada persoalannya. Selain itu, bahasa surat pun harus
ekonomis selama tidak merusak kaiah ejaan, tata bahasa atau pilihan kata dan
komposisi.
Adapun yang dimaksudkan komunikatif adalah menyatunya pokok
pikiran pembaca surat dengan penulis surat. Komunikatif dapat ditentukan
oleh kelogisan dan kesisteman. Komuikatif itu dapat ditentukan oleh bagian,
kalimat, alinea atau paragraf yang memperlihatkan adanya hubungan pikiran
pembaca dan penulis surat. Adapun yang dimaksud dengan bersistem adalah
runtutnya pokok pikiran yang dimaksudkan dalam surat. Runtutnya pokok
pikiran dalam surat dapat ditentukan oleh pembentukan kata dan ketetapan
menggunakan ungkapan suatu kalima yang sekaligus merupakan komponen-
komponen kalimat dan paragraf. Akan tetapi kenyataan pemakaian bahasa
dalam surat-menyurat tidk semua memenuhi persyaratan kaidah kebahasaan
seperti semestinya. Masih banyak kita jumpai masalah bahasa dalam surat,
terutama bahasa isi surat. Berikut ini akan ini akan diberikan beberapa contoh
masalah yang ditemui dalam surat-menyurat, antara lain masalah ejaan,
pilihan dan bentuk kata, kalimat, dan paragraf.
1. Ejaan
Tidak sedikit kesalahan dalam isi surat yang disebabkan oleh
kesalahan ejaan. Hampir setiap aspek ejaan dijumpai kesalahan
pemakaiannya dalam surat-menyurat.
Contoh 1 :
15
Bentuk antar dalam contoh di atas dapat digolongkan sebagai
imbuhan. Oleh sebab itu, penulisannya pun serangkai dengan kata yang
di belakangnya, sama dengan imbuhan, yaitu awalan.
antar + kota ~ antarkota
an tar + teman ~ antarteman
antar + negara ~ antarnegara
Perlu diingat bahwa bentuk antar dalam contoh di atas mempunyai
makna hubungan, bukan lawan jemput.
c. Penulisan se Indonesia seharusnya se-Indonesia
Penulisan se Indonesia di atas yang benar adalah se-Indonesia. Ada
ketentuan bahwa huruf kecil tidak dapat dirangkaikan penulisannya
dengan huruf capital yang terdapat di tengah kata. Oleh sebab itu,
digunakan tanda hubung (-) sebagai penghubungnya. Berikut ini
diberikan beberapa contoh lain :
se-Jawa Barat
se-DKI
Tuhan-Mu
d. Penulisan tim Almamaternya seharusnya tim almamaternya
Penulisan bentuk seperti tim Almamaternya tidak perlu a dalam
almamater dikapitalkan karena tim tersebut tidak bernama, seperti
misalnya Tim Almamater UI.
e. Atas bantuan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih
Sapaan bapak/ibu dalam penutup surat seperti di atas ditulis
dengan huruf kapital untuk huruf pertamanya. Akan tetapi, sering pula
kita jumpai bentuk penutup surat dengan ungkapan atas perhatiannya.
Pemakaian-nya dalam bentuk di atas kurang tepat karena-nya adalah
kata ganti orang ketiga.
Bandingkan dengan bentuk bukunya berarti buku di.a (buku-3)
bukumu berarti buku kamu (orang ke 3), dan bukuku berarti buku aku
(orang ke-1).
2. Bentuk dan Pilihan Kata
16
Bentuk dan pilihan kata memegang peranan penting dalam
penulisan surat. Tidak sedikit surat yang tidak membawa informasi yang
jelas karena pilihan dan bentuk kata yang salah. Berikut ini akan diberikan
beberapa contoh.
3. Kalimat
17
Kalimat dalam surat hendaklah singkat, jelas, dan tegas mengingat
sebuah surat hanya terdapat suatu pokok pikiran. Kalimat yang terlalu
banyak bunga-bunga kata yang tidak menguntungkan akan menjadikan
kalimat itu berbelit-belit dan panjang sehingga bahasa surat menjadi tidak
baik. Singkat, berarti tidak panjang, jelas, rnaksudnya terlihat adanya
unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan; sedangkan tegas
menunjukkan in· formasi yang disampaikan dapat dipahami.
Contoh : Sesuai edaran Bapak yang lalu mengenai kegiatan olah raga
dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda.
18
angkatan, pramuka, pelajar, korpri, dan masyarakat dapat
memperhatikan ketentuan tata tertib upacara sebagai berikut.
Contoh di atas memang cukup panjang. Namun, hal itu tidak
menyalahi bahwa hal itu sebagai sebuah kalimat. Pernyataan itu secara
keseluruhan berupa keterangan saja. Oleh sebab itu, kalirnat contoh di atas
harus dilengkapi agar menjadi sebuah kalimat yang baik dan benar.
Perubahan itu dapat menjadi : Dalam rangka pelaksanaan upacara
peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang
akan dilaksanakan di lapangan Parkir Timur Senayan, dan akan dihadiri
oleh keempat angkatan, pelajar, korpri, dan masyarakat, Panitia
menentukan tata tertib upacara sebagai berikut.
Bagian kalimat Panitia menentukan tata tertib upacara merupakan
induk kalimat yang di dalamnya terdapat subjek, yaitu panitia dan
predikatnya menentukan atau perubahan kalimatnya dapat berubah
menjadi : Dalam ….. yang akan dihadiri oleh keempat angkatan, pramuka,
pelajar, korpri, dan masyarakat, semua unsur peserta diharap
memperhatikan tata tertib sebagai berikut.
Subjek dalam struktur kalimat di atas adalah semua unsur peserta.
Ada kalanya isi surat menjadi satu dengan kata pembuka surat. Dalam hal
seperti itupun kailmat hendaklah jelas, sederhana, dan komunikatif.
Contoh :
Berkenaan dengan adanya telepon dari Bapak ... tanggal 19 April 2018
perihal rencana penyelenggaraan skrening . . . , maka dengan ini kami
calonkan :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan
Jabatan
Untuk mengikuti Penataran pegawai yang akan diselenggarakan pada
bulan Mei 2018
19
Pemakaian kalimat dalam isi surat di atas kurang cermat. Kata
berkenaan dalam kalimat itu tidak tepat semestinya berkenaan karena
berkenaan sama dengan sehubungan dengan, sedangkan berkenaan
bentuk yang sering salah dalam pemakaiannya. Berkenaan berrnakna 'atas
izin atau persetujuan'. Jadi, tidak tepat jika digunakan dalam kalimat di
atas. Kata maka banyak digunakan dalam pembentukan kalimat sebagai
kata bantu yang seakan·akan dapat menyelesaikan suatu struktur kalimat.
Pemakai bahasa banyak yang tidak memahami bahwa dengan kata maka
menyebabkan struktur kalimat yang dibentuk dapat menjadi rancu, seperti
contoh di atas. Akan tetapi, dengan menghilangkan maka kalimat itu akan
menjadi benar.
Dalam jenis surat undangan, kesalahan yang umum adalah
kesalahan penulisan waktu undangan.
Contoh :
... kami mengharapkan kehadiran Saudara pada
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Jam :
BAB III
20
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Informasi yang disampaikan itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,
perintah, permintaan atau laporan.
3.2. SARAN
Bijaksanalah dalam menulis surat sesuai dengan tata cara dan kaidah
penulisan surat.
21
22