Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SURAT-MENYURAT DALAM BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Sundawati Tisnasari, S.S., M.Pd

KELOMPOK 9 :
NO NIM NAMA KELAS
1 2224180066 Amalia Syarifah 1A
2 2224180067 Kharisma Diani Pangastuti 1A
3 2224180068 Serta Ulina Silangit 1A

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan


rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini membahas tentang Surat Menyurat dalam Bahasa
Indonesia.
Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Sundawati Tisnasari, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Bahasa Indonesia, atas segala bimbingan dan arahan. Karena tanpa
bantuan dari beliau, makalah ini tidak akan dapat diselesaikan dengan
baik.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca . Pepatah
mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”. Demikian halnya dengan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu jika ada kesalahan
dalam penyampaian materi penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya serta
kritik dan saran sangat di perlukan untuk melengkapi makalah ini.

Serang, 03 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………….…………..……..i

KATA PENGANTAR……………………………………………..…..……. ii

DAFTAR ISI…………………….…………………………………..…..…... iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………...………...… 1

1.1. LATAR BELAKANG…………………………………….…………..1

1.2. RUMUSAN MASALAH…………………………………...……….. 1

1.1. TUJUAN PENULISAN………………………………………..…….. 1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………….………….. 2

1.1. PENGERTIAN SURAT……………………………………….….…..2

1.2. FUNGSI SURAT ……………………………….………….….…….. 2

1.3. JENIS JENIS SURAT………………………..………………….……3

1.4. BENTUK SURAT……...……………………………………………. 5

1.1. PENULISAN SURAT RESMI……………………………………….8

1.2. BAHASA SURAT…………………………………………………… 13

BAB III PENUTUP……………………………..……………………...…….. 21

1.3. SIMPULAN………………………………………………………….. 21

1.4. SARAN………………………….…………………………………… 21

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat memerlukan sebuah alat
untuk berkomunikasi. Salah satu contoh alat untuk berkomunikasi adalah
Surat. Surat adalah alat yang biasa digunakan untuk menyampaikan maksud
atau informasi tertentu kepada orang lain atau pihak lain. Surat-menyurat
merupakan alat komunikasi yang dilakukan secara tertulis. Surat dibedakan
menjadi dua, yaitu surat resmi dan surat tidak resmi. Sebelum kita menulis
surat ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatannya.
Namun, seringkali orang-orang berbuat kesalahan dalam penulisan
surat akibat kurangnya pemahaman dalam tata cara penulisan surat serta ejaan
yang benar. Akibat kesalahan tersebut akan meninbulkan tidak
tersampaikannya dengan benar tentang maksud atau informasi yang terdapat
dalam surat tersebut. Sehingga dalam menulis surat, tata cara dan ejaan yang
digunakan harus sangat diperhatikan agar kesalahan tersebut tidak terjadi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian, fungsi, jenis, dan bentuk surat ?
2. Bagaimana penulisan surat resmi?
3. Bagaimana bahasa surat yang baik dan benar?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui pengertian, fungsi, jenis, dan bentuk surat
2. Untuk mengetahui dan memahami penulisan surat resmi
3. Untuk mengetahui dan memahami bahasa surat yang baik dan benar

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SURAT


Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Informasi yang disampaikan itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,
perintah, permintaan atau laporan.
Surat sering disebut juga dengan istilah korespondensi. Kata
korespondensi diserap dari bahasa Belanda correspondentie yang bermakna
surat-menyurat. Kata ini terdapat pula dalam bahasa Inggris correspondence
yang juga bermakna surat-menyurat. Kata surat-menyurat mengacu kepada
saling berkirim surat.
Surat merupakan sarana komunikasi dalam bentuk tertulis yang
berupa pemberitahuan, pertanyaan, sikap, dan lain-lain yang ditulis atau
dikeluarkan oleh seseorang atau oleh suatu organisasi (Semi, 2003: 203).
Selain komunikasi dengan menggunakan media lisan, juga dapat dilakukan
dengan media tulis. Surat merupakan salah satu manifestasi dari komunikasi
tertulis yang dilakukan manusia.
Berdasarkan pengertian surat yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa surat merupakan sarana komunikasi secara tertulis yang
isinya dapat berupa pemberitahuan, perintah, laporan, gagasan dan lain-lain
yang dikeluarkan oleh seseorang atau organisasi.

2.2. FUNGSI SURAT


Sebagai salah satu sarana komunikasi, surat tentunya mempunyai
kelebihan jika dibandingkan dengan sarana komunikasi lain. Kelebihan yang
paling nyata karena surat merupakan bukti tertulis yang otentik. Surat
memiliki kekuatan yuridis di hadapan hukum.
Menurut Pateda dan Pulubuhu (1993: 133-134), surat berguna untuk :
(1) menyampaikan informasi yang tidak mungkin disampaikan secara

2
bersemuka, (2) mengitim berita yang tidak bergantung kepada waktu, ruang,
tenaga, dan biaya, (3) alat bukti dalam suatu persengketaan, (4) menyimpan
informasi dalam waktu lama, (5) memuaskan diri sendiri, (6) hal-hal yang
bersifat rahasia.
Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai :
a. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan,
buah pikiran atau gagasan
b. Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
c. Alat untuk mengingat, misalnya surat-surat yang diarsipkan
d. Bukti historis misalnya surat-surat yang bersejarah
e. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah

2.3. JENIS-JENIS SURAT


1.1.1. JENIS SURAT BERDASARKAN KEPENTINGAN DAN
PENGIRIMNYA
Jenis surat berdasarkan kepentingan dan pengirimnya, yaitu : (1)
surat pribadi, (2) surat dinas, (3) surat niaga, (4) surat sosial.

1.1.2. JENIS SURAT MENURUT ISINYA


Jenis surat menurut isinya, yaitu : (1) surat keputusan, (2) surat
perintah, (3) surat pemberitahuan, (4) surat permohonan, (5) surat
permintaan, (6) surat panggilan, (7) surat peringatan, (8) surat
perjanjian, (9) surat undangan, (10) surat lamaran pekerjaan.

1.1.3. JENIS SURAT MENURUT SIFATNYA


Jenis surat menurut sifatnya, yaitu : (1) surat rahasia, (2) surat
terbatas, (3) surat biasa

1.1.4. JENIS SURAT BERDASARKAN WUJUDNYA


Jenis surat berdasarkan wujudnya, yaitu : (1) kartu pos, (2) warkat
pos, (3) surat bersampul, (4) memo, (5) nota, (6) telegram

3
1.1.5. JENIS SURAT MENURUT BENTUK, ISI, DAN BAHASA
Dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat tergolong atas
tiga jenis, yaitu :
a. Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang
isinya menyangkut kepentingan pribadi. Surat-menyurat pribadi itu
timbul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam
komunikasi antara anak dan orang tua, antar kerabat, dan antar
teman.
Surat pribadi dapat digunakan kartu pos, warkat pos atau surat
bersampul

b. Surat Dinas
Surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis
yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi.
Surat dinas merupakan salah satu alat komunikasi kedinasan yang
sangat penting dalam pengelolaan administrasi, seperti
penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan,
permintaan, pernyataan pendapat dari instansi kepada instansi lain
dan dari instansi kepada perseorangan atau sebaliknya.

c. Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang dipergunakan orang atau badan
yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga, seperti
perdagangan, perindustrian, dan usaha jasa (misalnya perusahaan
angkutan, perusahaan bangunan, perusahaan asuransi, dan
perbankan, koperasi dan perusahaan negara).
Dalam dunia usaha dikenal bermacam-macam surat niaga,
misalnya surat penawaran, surat pesanan, surat pembayaran, surat
penagihan, surat pengiriman barang, surat pengaduan, dan surat
proposi penjualan. Surat niaga memegang peranan penting dalam
dunia usaha karena sebagian besar hubungan dengan pihak luar

4
dilakukan melalui surat-menyurat. Oleh karena itu, surat niaga
harus disusun dengan sebaik-baiknya, jelas dan menarik, serta
perlu dikelola secara profesional oleh pegawai yang mempunyai
keahlian dalam bidang surat-menyurat.
Selain beberapa jenis surat yang telah dikemukakan di atas,
terdapat pula jenis surat yang lain, misalnya surat edaran, surat
pengumuman, surat perjanjian, dan surat keputusan. Yang menjadi
sasaran isi surat edaran dan surat pengumuman adalah sekelompok
orang (misalnya para karyawan, para pejabat tertentu) dan masyarakat
umum. Surat perjanjian kerja dan surat keputusan ditujukan kepada
orang atau pihak tertentu untuk keperluan pegangan dan pelaksanaan
kerja atau penggarapan suatu pekerjaan.

2.4. BENTUK SURAT


bentuk surat adalah susunan atau posisi bagian surat. Masing-
masing bagian memiliki perasaan tersendiri, yang dijadikan bahan
identifikasi atau petunjuk memproses surat. Pemilihan bentuk surat
berbeda-beda pada suatu instansi bergantung kepada ketentuan yang
berlaku pada organisasi atau instansi yang bersangkutan. Sering perbedaan
itu disebabkan oleh perbedaan jenis surat.
Secara umum, ada dua bentuk surat yang dikenal secara luas yang
satu sama lainnya memiliki perbedaan- perbedaan yang agak tajam, yaitu:
1) Bentuk lurus (block style)

5
2) Bentuk Lekuk (indent style)

Dari kedua bentuk tersebut muncul dua variasi lagi sehingga menimbulkan
empat bentuk surat yang dikenal dalam ilmu korespondensi, yatu :
1) Bentuk Lurus Penuh (full block style)
2) Bentuk Lurus (block style)
3) Bentuk Setengah Lurus (semi block style)
4) Bentuk Lekuk (indented style)

6
2.5. PENULISAN SURAT RESMI

7
1. Kepala Surat
Surat resmi biasanya selalu mencantumkan kepala surat. Kepala
surat disusun dalam tampilan yang menarik karena mencerminkan
resminya surat tersebut. Pada umumnya kepala surat dinas berisi nama
organisasi atau instansi (beserta logo), alamat kantor, nomor telepon atau
fax. Contoh :

2. Nomor Surat

8
Surat resmi selalu diberi 1) nomor surat yang dikirim (keluar), 2)
kode, dan 3) tahun. Jarak antara nomor, kode, dan tahun di tandai dengan
garis miring (I). Pada kenyataannya, penomaran surat ditentukan oleh
lembaga masing-masing sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Contoh
nomor surat: 254/HIPNS/2006

3. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima
surat kapan surat itu ditulis. Tanggal, bulan, dan tahun harus ditulis
lengkap dan tidak perlu didahului nama kota atau tempat kerana sudah
tercantum pada kepala surat. Contoh tanggal surat yang disarankan: 25 Juli
2018.

4. Lampiran Surat
Surat yang melampirkan sesuatu seperti akte kelahiran, ijazah, dan
lain-lain dalam bagian surat perlu mencantumkan kata lampiran. Pada
bagian lampiran juga perlu menyebutkan jumlah yang dilampirkan. Hal ini
berguna agar penerima surat dapat meneliti kelengkapan lampiran yang
disertakan. Jika tidak ada yang dilampirkan, tidak perlu dicantumkan kata
lampiran. Misalnya :
Lampiran : dua helai

5. Perihal Surat
Setiap surat resmi sebaiknya mencantumkan pokok surat yang
biasa disebut perihal. Penulisan perihal setelah lampiran berguna agar
pembaca cepat mengetahui pokok permasalahan, sebelum membaca isi
surat secara lengkap. Penulisan perihal surat diawali huruf capital, tetapi
tidak diakhiri tanda baca apapun. Contoh perihal surat :
Perihal : Pemberitahuan UAS

6. Alamat Tujuan Surat

9
Alamat tujuan surat ada dua macam, (1) alamat luar, yaitu alamat
yang ditulis pada sampul surat, dan (2) alamat dalam, yaitu alamat yang
ditulis pada kertas surat. Penulisan alamat tujuan harus memperhatikan
segi kepraktisan dan kejelasan karena alamat tujuan merupakan petunjuk
bagi penerima surat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat penulisan alamat
surat sebagai berikut :
a. Dalam penulisan alamat tujuan, kata kepada dan sejenisnya wajib
ditulis asalkan alamat tujuan ditempatkan pada posisi tepat, yaitu di
bagian tengah atau di bagian kanan bawah amplop
b. Ungkapan yang terhormat (yth) tidak selalu dipakai. Ungkapan yang
terhormat dipakai
1) Jika surat disampaikan kepada seseorang yang dihormati
2) Jika surat disampaikan kepada seseorang dengan menuliskan nama
jabatannya yang diikuti nama organisasi.
Contoh : Yth. Direktur Utama PT Maju Terus
Yth. Ketua HMI Cabang Serang
Tetapi, jika surat ditujukan kepada organisasi, ungkapan yang
terhormat dipakai. Pada amplopnya langsung dituliskan nama
organisasi beserta alamatnya.
Contoh : PT Lingga Putra
Jalan S.A Tirtayasa No. 21 Cilegon
42144
3) Penulisan alamat dimulai dari yang lebih sempit ruang lingkupnya
sampai ke yang lebih besar, misalnya mulai dari nama jalan sampai
nama provinsi
4) Dalam penulisan alamat tujuan dapat dipakai singkatan yang lazim
dengan mengindahkan ketentuan penulisan yang berlaku (lihat
pedoman EYD)

7. Salam Pembuka

10
Salam pembuka hampir selalu ada setiap jenis surat, tetapi dalam
beberapa jenis surat salam pembuka tidak diperlukan misalnya pada surat
keterangan, surta tugas, surat keputusan, dan surat sejenisnya. Salam
pembuka biasanya dilakukan untuk mengawali “pembicaraan” secara
tertulis.
Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam
surat resmi adalah dengan hormat. Selain itu, masih banyak ungkapan
salam pembuka yang dapat digunakan sesuai dengan rasa hormat yang
ditunjukkan oleh pengirim surat. Salam pembuka tidak diakhiri dengan
tanda baca titik, tetapi diakhiri dengan tanda baca koma (,). Salam
pembuka terkadang dimasukkan ke dalam kalimat pertama pembukaan
surat. Jadi, tidak berdiri sendiri.
Contoh yang menggunakan salam pembuka :
Dengan hormat,
Contoh yang tidak menggunakan salam pembuka :
Kami beritahukan dengan hormat bahwa perkuliahan semester ganjil
dimulai pada tanggal 1 September 2005

8. Isi Surat
Isi surat merupakan bagian yang terpenting dalam surat karena
keberhasilan pencapaian tujuan penulis dalam menyampaikan pesan pada
pembaca surat bergantung pada kejelasan isi surat. Ditinjau dari segi
komposisi, isi surat yang paling ideal adalah yang terdiri atas tiga macam
paragraf, yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup.
Paragraf pembuka pada sebuah surat berfungsi sebagai pengantar si
pembaca untuk mengetahui masalah pokok surat. Di dalam surat resmi,
paragraf pembuka harus telah mengandung masalah pokok surat. Setelah
membaca paragraf pembuka, pembaca surat tidak lagi bertanya-tanya atau
merasa heran akan surat yang diterimanya.

Contoh paragraf pembuka :

11
a) Dengan ini kami kabarkan bahwa ……
b) Dengan sangat menyesal kami beri tahukan …
c) Dengan ini perkenankan kami melaporkan
d) Bersama ini kami kirimkan daftar …
e) Kami mohon kesediaan Saudara …
f) Sebagai tindak lanjut pertemuan kita …

Contoh paragraf pembuka berupa jawaban atau menunjuk iklan tertentu :


a) Setelah membaca iklan perusahaan Bapak dalam harian ….
b) Menjawab surat Saudara ….
c) Memenuhi permintaan Saudara dengan surat tanggal ….
d) Berkenaan dengan surat Saudara Nomor ….

Paragraf isi merupakan gagasan inti karena menampung semua isi


surat. Paragraf ini harus diungkapkan secara singkat, jelas, tepat, dan
menarik. Setiap satu pokok pikiran sebaiknya diungkapkan dengan satu
paragraf. Inti surat dapat berisi satu paragraf atau bahkan lebih.
Contoh kalimat para paragraf isi.
a) Sehubungan dengan hal tersebut,…
b) Karena direktur kami sakit,…
c) Mengingat pentingnya kegiatan tersebut,…
d) Untuk itu,…
e) Selanjutnya ,…
Paragraf penutup merupakan simpulan yang berfungsi sebagai
penegasan isi surat. Selain itu, paragraf penutup dapat mengandung
harapan atau ucapan terima kasih penulis kepada penerima surat. Paragraf
penutup harus selaras dengan misi surat. Dengan paragraf penutup, berarti
pembicaraan telah selesai.
Contoh kalimat pada paragraf penutup
a) Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b) Harapan kami, mudah-mudahan…
c) Demikian, laporan ini disampaikan untuk ….

12
d) Kami harap hal ini mendapat perhatian Saudara sepenuhnya …

9. Nama Penanggung Jawab Surat


Surat dianggap sah apabila ditandatangani oleh pembuat surat.
Dalam surat dinas, surat dianggap sah apabila ditandatangani pejabat yang
berwenang. Dalam suatu instansi, kepada instansi sebagai penanggung
jawab surat. Oleh karena itu, dialah yang berwenang menandatangani
surat. Namun dalam kenyataannya, tidak semua ditandatangani oleh
kepada instansi. Penandatanganan surat didelegasikan kepada pejabat
bawahanya dengan aturan tata kerja yang berlaku di instansi tersebut.

10.Singkatan dalam Surat Menyurat


Acc. Accord (setuju)
c.q. casu quo (dalam hal ini)
NB Nota Bene (catatan)
a.n, atas nama
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
d.a. dengan alamat
ttd. tertanda
ddo. Tertanggal
PO Box Post Office Box (kotak pos)

2.6. BAHASA SURAT


Surat memiliki prinsip dasar, yaitu dalam sebuah surat hanya
terdapat satu pokok pikiran atau satu gagasan, sedangkan karangan dapat
berisi dapat berisi lebih dari satu gagasan atau pokok pikiran.
Ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam sebuah
karangan, antara lain mengenal paragraf, kalimat, pilihan kata, komposisi,
dan ejaan kata. Pada waktu kita menulis surat ketntuan-ketentuan tersebut
perlu diperhatikan. Namun, perlu diingat pula bahasa surat berbeda dengan
bahasa dalam karangan seperti laporan, makalah, dan cerita.

13
Sesuai dengan fungsinya, surat adalah utusan dari penulis yang
berwujud tulisan, sebaiknya bahasa surat harus jelas, lugas, dan komunikatif.
Pengertian jelas dalam hal itu adalah jelas unsur-unsur subjek (S), predikat
(P), objek (O), dan keteragan (K) sehingga bahasa surat terlihat memenuhi
persyaratan kaidah bahasa. Lugas berarti bahwa bahasa yang digunakan tidak
menimbulkan makna ganda. Bentuk dan pilihan kata dalam susunan kaliamat
mempunyai makna yang sama persis seperti apa yang diinginkan penulis.
Pemakaian kata yang berulang sebaiknya dihindari. Oleh sebab itu, bahasa
surat harus langsung kepada persoalannya. Selain itu, bahasa surat pun harus
ekonomis selama tidak merusak kaiah ejaan, tata bahasa atau pilihan kata dan
komposisi.
Adapun yang dimaksudkan komunikatif adalah menyatunya pokok
pikiran pembaca surat dengan penulis surat. Komunikatif dapat ditentukan
oleh kelogisan dan kesisteman. Komuikatif itu dapat ditentukan oleh bagian,
kalimat, alinea atau paragraf yang memperlihatkan adanya hubungan pikiran
pembaca dan penulis surat. Adapun yang dimaksud dengan bersistem adalah
runtutnya pokok pikiran yang dimaksudkan dalam surat. Runtutnya pokok
pikiran dalam surat dapat ditentukan oleh pembentukan kata dan ketetapan
menggunakan ungkapan suatu kalima yang sekaligus merupakan komponen-
komponen kalimat dan paragraf. Akan tetapi kenyataan pemakaian bahasa
dalam surat-menyurat tidk semua memenuhi persyaratan kaidah kebahasaan
seperti semestinya. Masih banyak kita jumpai masalah bahasa dalam surat,
terutama bahasa isi surat. Berikut ini akan ini akan diberikan beberapa contoh
masalah yang ditemui dalam surat-menyurat, antara lain masalah ejaan,
pilihan dan bentuk kata, kalimat, dan paragraf.

1. Ejaan
Tidak sedikit kesalahan dalam isi surat yang disebabkan oleh
kesalahan ejaan. Hampir setiap aspek ejaan dijumpai kesalahan
pemakaiannya dalam surat-menyurat.
Contoh 1 :

Sehubungan keikut sertaan ... dalam invitasi bola basket antar


Perguruan Tinggi se Indonesia tanggal 1--14 Maret 2018 yang diadakan
oleh ... , dengan ini dapat kiranya
14kepada Bapak/Ibu memberikan ijin
kepada,
1. Dian
Dalam contoh isi surat di atas kita dapat melihat ada beberapa
kesalahan :
a. Penulisan keikut sertaan seharusnya keikutsertaan
Gabungan kata seperti contoh di atas apabila mendapat imbuhan
sekali- gus seperti ke- ... ·an hendaklah ditulis serangkai. Akan tetapi,
gabung- an kata yang hanya mendapat awalan, tidak serentak,
penulisannya dipisahkan, misalnya :
ber + lipat ganda ~ berlipat ganda
ber + tanggung jawab ~ bertanggung jawab
ber + olah raga ~ berolah raga
Demikian juga kalau gabungan kata mendapat akhiran saja.
Misalnya :
lipat ganda + kan ~ lipat gandakan
garis bawah + i ~garis bawahi
Apabila kata dasar dalam contoh di atas mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, penulisannya dirangkaikan.
me - kan + lipat ganda ~ melipatgandakan
memper - kan + tanggung jawab ~ mempertanggungjawabkan
per - kan + tanggung jawab ~ pertanggungjawabkan

b. Penulisan antar perguruan tinggi seharusnya antarperguruan tinggi

15
Bentuk antar dalam contoh di atas dapat digolongkan sebagai
imbuhan. Oleh sebab itu, penulisannya pun serangkai dengan kata yang
di belakangnya, sama dengan imbuhan, yaitu awalan.
antar + kota ~ antarkota
an tar + teman ~ antarteman
antar + negara ~ antarnegara
Perlu diingat bahwa bentuk antar dalam contoh di atas mempunyai
makna hubungan, bukan lawan jemput.
c. Penulisan se Indonesia seharusnya se-Indonesia
Penulisan se Indonesia di atas yang benar adalah se-Indonesia. Ada
ketentuan bahwa huruf kecil tidak dapat dirangkaikan penulisannya
dengan huruf capital yang terdapat di tengah kata. Oleh sebab itu,
digunakan tanda hubung (-) sebagai penghubungnya. Berikut ini
diberikan beberapa contoh lain :
se-Jawa Barat
se-DKI
Tuhan-Mu
d. Penulisan tim Almamaternya seharusnya tim almamaternya
Penulisan bentuk seperti tim Almamaternya tidak perlu a dalam
almamater dikapitalkan karena tim tersebut tidak bernama, seperti
misalnya Tim Almamater UI.
e. Atas bantuan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih
Sapaan bapak/ibu dalam penutup surat seperti di atas ditulis
dengan huruf kapital untuk huruf pertamanya. Akan tetapi, sering pula
kita jumpai bentuk penutup surat dengan ungkapan atas perhatiannya.
Pemakaian-nya dalam bentuk di atas kurang tepat karena-nya adalah
kata ganti orang ketiga.
Bandingkan dengan bentuk bukunya berarti buku di.a (buku-3)
bukumu berarti buku kamu (orang ke 3), dan bukuku berarti buku aku
(orang ke-1).
2. Bentuk dan Pilihan Kata

16
Bentuk dan pilihan kata memegang peranan penting dalam
penulisan surat. Tidak sedikit surat yang tidak membawa informasi yang
jelas karena pilihan dan bentuk kata yang salah. Berikut ini akan diberikan
beberapa contoh.

Contoh 1: Bersama surat ini kami kirimkan peralatan surat yang


terdahulu.

Kata peralatan dalam struktur di atas dapat mengakibatkan salah


makna, mungkin berarti 'alat-alat' atau 'perbaikan'. Dalam hal yang dapat
meragukan seperti itu perlu dicarikan bentuk lain sesuai dengan apa yang
dimaksudkan penulis. Apabila yang diinginkan penulis adalah perbaikan
surat yang lalu karena di dalam surat sebelumnya ada pernyataan yang
salah, penulis sebaiknya menggunakan kata perbaikan daripada peralatan.

Contoh 2: Kami ingin mengajak lembaga Saudara untuk berpartisipasi


dalam mengejar ketinggalan dan keterbelakangan.

Perhatikan kata mengejar dalam kalimat di atas. Pemilihan kata


mengejar dalam kalimat itu kurang tepat. Hal itu akan jelas jika
dibandingkan dengan kalimat Kucing mengejar tikus. Dalam situasi itu,
kucing berada di belakang, sedangkan tikus berada di depan. Apabila
dikaitkan pola tersebut dengan mengejar ketinggalan dan keterbelakangan,
hal itu tidak mungkin terjadi karena setiap ketinggalan dan
keterbelakangan tidak akan berada di depan. Bandingkan dengan kami
ketinggalan, buku saya ketinggalan. Demikian halnya keterbelakangan,
akan selalu berada di belakang. Dalam hal seperti itu, bukan ketinggalan
dan keterbelakangan yang salah, tetapi pilihan kata mengejar yang tidak
tepat. Sebaiknya dalam kalimat itu dipakai kata mengatasi.

3. Kalimat

17
Kalimat dalam surat hendaklah singkat, jelas, dan tegas mengingat
sebuah surat hanya terdapat suatu pokok pikiran. Kalimat yang terlalu
banyak bunga-bunga kata yang tidak menguntungkan akan menjadikan
kalimat itu berbelit-belit dan panjang sehingga bahasa surat menjadi tidak
baik. Singkat, berarti tidak panjang, jelas, rnaksudnya terlihat adanya
unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan; sedangkan tegas
menunjukkan in· formasi yang disampaikan dapat dipahami.

Contoh : Sesuai edaran Bapak yang lalu mengenai kegiatan olah raga
dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Sepintas pernyataan tersebut kelihatannya sebagai sebuah kalimat.


Akan tetapi, pernyataan tersebut belum merupakan sebuah kalimat.
Pernyataan itu baru berbentuk keterangan saja. Seharusnya pemyataan itu
dilengkapi menjadi Sesuai dengan edaran Bapak yang lalu mengenai
kegiatan olah raga dalam rangka peringatan Harl Sumpah Pemuda, kami
akan mengirimkan regu basket dari instansi kami sebagai peserta.
Pernyataan-pernyataan seperti itu sering sekali dijumpai dalam
surat. Karena secara tidak disadari, penulis surat menganggap struktur itu
sudah merupakan sebuah kalimat. Kadang-kadang ada pernyataan yang
cukup panjang, tetapi pemyataan itu sendiri bukan kalimat. Hal itu terjadi
karena ada usaha penulis untuk menjelaskan informasi yang
disampaikannya sejelas mungkin untuk kebutuhan itu, penulis terpaksa
menambahkan keterangannya dalam satu kalimat. Selain itu, penulis
merasa puas bahwa uraiannya yang panjang itu sudah memberi kefelas
sejelas-jelasnya. Akan tetapi, penulis lupa akan persyaratan sebuah surat
yang baik dan tidak menghiraukan kaidah bahasa. Akibatnya, bahasa
suratnya berbelit-belit .tidak jelas, dan bukan merupakan kalimat.

Contoh : Dalam rangka pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang


Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan dilaksanakan di
lapangan Parkir Timur Senayan dan yang akan dihadiri oleh ke· empat

18
angkatan, pramuka, pelajar, korpri, dan masyarakat dapat
memperhatikan ketentuan tata tertib upacara sebagai berikut.
Contoh di atas memang cukup panjang. Namun, hal itu tidak
menyalahi bahwa hal itu sebagai sebuah kalimat. Pernyataan itu secara
keseluruhan berupa keterangan saja. Oleh sebab itu, kalirnat contoh di atas
harus dilengkapi agar menjadi sebuah kalimat yang baik dan benar.
Perubahan itu dapat menjadi : Dalam rangka pelaksanaan upacara
peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang
akan dilaksanakan di lapangan Parkir Timur Senayan, dan akan dihadiri
oleh keempat angkatan, pelajar, korpri, dan masyarakat, Panitia
menentukan tata tertib upacara sebagai berikut.
Bagian kalimat Panitia menentukan tata tertib upacara merupakan
induk kalimat yang di dalamnya terdapat subjek, yaitu panitia dan
predikatnya menentukan atau perubahan kalimatnya dapat berubah
menjadi : Dalam ….. yang akan dihadiri oleh keempat angkatan, pramuka,
pelajar, korpri, dan masyarakat, semua unsur peserta diharap
memperhatikan tata tertib sebagai berikut.
Subjek dalam struktur kalimat di atas adalah semua unsur peserta.
Ada kalanya isi surat menjadi satu dengan kata pembuka surat. Dalam hal
seperti itupun kailmat hendaklah jelas, sederhana, dan komunikatif.

Contoh :
Berkenaan dengan adanya telepon dari Bapak ... tanggal 19 April 2018
perihal rencana penyelenggaraan skrening . . . , maka dengan ini kami
calonkan :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan
Jabatan
Untuk mengikuti Penataran pegawai yang akan diselenggarakan pada
bulan Mei 2018

19
Pemakaian kalimat dalam isi surat di atas kurang cermat. Kata
berkenaan dalam kalimat itu tidak tepat semestinya berkenaan karena
berkenaan sama dengan sehubungan dengan, sedangkan berkenaan
bentuk yang sering salah dalam pemakaiannya. Berkenaan berrnakna 'atas
izin atau persetujuan'. Jadi, tidak tepat jika digunakan dalam kalimat di
atas. Kata maka banyak digunakan dalam pembentukan kalimat sebagai
kata bantu yang seakan·akan dapat menyelesaikan suatu struktur kalimat.
Pemakai bahasa banyak yang tidak memahami bahwa dengan kata maka
menyebabkan struktur kalimat yang dibentuk dapat menjadi rancu, seperti
contoh di atas. Akan tetapi, dengan menghilangkan maka kalimat itu akan
menjadi benar.
Dalam jenis surat undangan, kesalahan yang umum adalah
kesalahan penulisan waktu undangan.
Contoh :
... kami mengharapkan kehadiran Saudara pada
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Jam :

Penulisan hari, tanggal, tempat tidak perlu diawali dengan huruf


kapital karena kalimat di atas baru selesai pada uraian di bawahnya. Kata
jam sebaiknya diganti dengan waktu atau pukul karena jam merujuk pada
lama atau bendanya. Kalimat dalam kata pembuka dan penutup surat pun
banyak variasinya.

BAB III

20
PENUTUP

3.1. SIMPULAN
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Informasi yang disampaikan itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,
perintah, permintaan atau laporan.

3.2. SARAN
Bijaksanalah dalam menulis surat sesuai dengan tata cara dan kaidah
penulisan surat.

21
22

Anda mungkin juga menyukai