Dosen Pengampu :
Asriani, M.Pd
Disusun Oleh:
Maulida 210210063
1
KATA PENGANTAR
Zulfa Thayyibah
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu instansi selalu dibutuhkan suatu komunikasi yang bertujuan untuk
menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang
bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis yang disebut dengan surat.
Surat merupakan karya tulis manusia yang cukup populer.
Surat adalah salah satu alat komunikasi yang ada dalam peradaban manusia. Berbicara
dengan tulisan tentu berbeda dengan berbicara dalam lisan. Sebagaimana kebiasaan
kita di Indonesia, salam pembukaan hanya dipakai pada pembicaraan atau pidato
resmi. Sedangkan dalam pembicaraan biasa maupun pembicaraan bisnis, salam
pembukaan tidak pernah dipakai.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting diketahui agar
dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan sesuatu tugas yang sesuai
dengan isi atau maksud dari surat tersebut.
B. Tujuan Penulisan
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui bagaimana tata cara penulisan surat yang baik dan benar, untuk itulah
makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sistematika cara penulisan surat
yang baik dan benar serta kita dapat membedakan format dan jenis-jenis surat yang
kita temui.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari surat dinas?
2. Apa fungsi surat dinas?
3. Apa saja yang menjadi syarat penulisan surat dinas?
4. Apa saja jenis-jenis surat dinas?
5. Bagaimana Sistematika dan Struktur Surat Dinas?
6. Bagaimana Penulisan Surat Dinas yang Baik dan Benar?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Resmi atau Surat Dinas
Surat dinas adalah suatu surat resmi yang dibuat oleh sebuah instansi atau
lembaga dengan tujuan untuk keperluan dinas. Atau definisi surat dinas yaitu surat
yang berisikan permasalahan kedinasan dan biasanya surat ini dibuat oleh instansi
atau lembaga. Surat dinas isinya ditujukan untuk keperluan kedinasan, baik itu
pemerintah atau swasta. Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku di
pemerintahan, akan tetapi berlaku juga di instansi atau lembaga swasta. Biasanya
isinya berupa urusan seperti penyampain pengumuman, pemberian suatu izin,
pemberian tugas dan lain-lain
Surat dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu dan
kantor yang lain atau antarorganisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang yang
berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut juga
surat jabatan. Sebuah surat dinas dapat juga disebut surat resmi karena dikeluarkan
oleh instansi resmi pemerintah atau bukan swasta. Namun, surat resmi belum tentu
dapat disebut sebagai surat dinas.
Menulis surat dinas tentu berbeda dengan menulis kedua jenis surat yang lain yaitu
surat pribadi dan surat niaga. Menulis surat dinas harus mengikuti aturan tertentu
mengenai sistematika, isi, dan bahasa surat.
2
2. Surat resmi harus memiliki bahasa yang lugas. Bahasa yang digunakan tidak
berbelit-belit. Setiap kata yang digunakan mempunyai fungsi tertentu, tidak ada
kata yang berlebih atau tidak berfungsi.
3. Surat resmi harus disusun dengan singkat. Supaya tidak menggunakan kertas yang
terlalu banyak dan tidak menggunakan waktu yang lama untuk membacanya.
4. Surat resmi harus memuat informasi yang lengkap. Informasi yang dituliskan
harus informasi yang lengkap dan tepat.
5. Surat resmi harus menggunakan komunikasi yang sopan dan simpatik. Dapat
memberikan kesan yang menarik dan positif kepada pembaca sehingga pembaca
termotivasi untuk menanggapinya dengan baik.
6. Surat resmi harus memiliki format yang wajar dan menarik. Artinya format yang
dipilih, ukuran kertas, margin (jarak tepi kertas), susunan alamat, sehingga terlihat
sebagai suatu surat yang terencana dan nyaman untuk dilihat.
2. Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru
yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya
mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam bentuk
surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut.
3. Surat Keterangan
3
Surat keterangan berisi keterangan resmi tentang status/kondisi seseorang atau
barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Misalnya, surat
berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas dari narkoba, surat keterangan
tidak mampu, dan surat keterangan pengalaman kerja. Surat ini biasanya dibuat
oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu institusi atas permintaan seseorang
vang berkepentingan dengan isi keterangannya. Dalam surat keterangan ini, harus
disebutkan:
4
(1) Nama dari penerima surat diawali huruf capital pada setiap unsurnya, bukan
menggunakan huruf kapital seluruhnya.
(2) Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup
ditulis Yth. Penggunaan kata kepada sebelum Yth. tidak diperlukan karena
kata kepadaberfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang
menyatakan arah.
(3) Jika digunakan kata sapaan Bapak pada awal penerima, kata itu hendaknya
ditulis penuh, yaitu Bapak. Kata saudara cukup ditulis Sdr.
(4) jika nama orang yang dituju bergelar akademik atau memiliki pangkat
sebelum namanya, maka kata sapaan Bapak, Ibu, Sdr. tidak digunakan.
(5) jika ditunjukkan nama jabatan seseotang, kata sapaan tidak digunakan.
Penulisan Salam.
Salam pembuka yang lazim digunakan yaitu ungkapan dengan hormat, dengan
penulisan (Dengan hormat,) sedangkan salam penutupnya adalah hormat kami,
hormat saya, Wassalam, dengan ketentuan yang sama dengan salam pembuka
(Hormat kami,)
Isi Surat.
Isi surat terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi/inti, dan penutup surat. Usakan
untuk menggunakan bahasa yang formal.
Nama Pengirim.
Nama pengirim ditulis dibawah tanda tangan di bawah salam penutup. Penulisan
nama dapat mengikut sertakan gelar/jabatan, tetapi tidak perlu menggunakan
huruf kapital seluruhnya, tidak perlu diberi tanda kurung, digaris bawah, dan tidak
perlu diakhiri dengan tanda baca apapun. Tanda tangan diperlukan sebagai
keabsahan surat.
Tembusan Surat.
Kata tembusan ditulis denmgan huruf awal huruf kapital dan diikuti tanda titik
dua, tanpa digarisbawahi.
Tembusan hanya digunakan jika surat itu memerlukan tembusan. Tembusan
adalah pihak-pihak yang mensdapat tembusan/salinan surat selain yang
dialamatkan.
Ketentuan tembusan:
(1) Jika pihak yang diberi tembusan itu lebih dari satu, hendaknya diberi nomor
urut sesuai jenjang jabatan pada instansi itu. Jika tembusan hanya satu, tidak
perlu diberi nomor.
(2) Pihak yang diberi tembusan hendaknya nama jabatan atau nama orang dan
bukanm nama kantos/instansi.
(3) Dalam tembusan tidak perlu digunakan ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
5
(4) Dibelakang nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk
perhatian, untuk menjadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain yang
mengikat.
(5) Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan Arsip atau Tertinggal karena
setiap surat resmi/dinas itu harus memiliki arsip.
Inisial.
Inisial sandi ditempatkan pada bagian bawah kiri dibawah tembusan (kalau ada).
Inisial merupakan tanda pengenal yang merupakan singkatan nama pengonsep dan
pengetiksurat.
Contoh: AB/CD
AB singkatan nama pengonsep: Arjuna Bayu, CD singkatan nama pengetik surat:
Choirul Dimas.
6
unsur unsur surat dinas
1. Kepala surat
Kepala surat biasanya diketik di sebelah kiri atas atau di tengah-tengah.
Kepala suratmenyebutkan (1) nama kantor/jawatan/perusahaan/ organisasi; (2)
alamat; (3) nomor telepon; (4) nomor kotak pos, faksimile, alamat kawat, atau
e-mail (jika ada).
2. Nama Tempat dan Tanggal
Nama tempat menunjukkan tempat surat tersebut ditulis. Nama tempat ini
tidak ditulis jika tempat pembuatan surat sama dengan alamat yang dimuat
pada kepala surat.
Tanggal surat diketik di sebelah kiri atas (bentuk lurus penuh) atau kanan atas
(bentuk setengah lurus dan Indonesia), atau di sebelah kanan bawah. Tanggal
ditulis dengan tidak disingkat tetapi dengan huruf secara lengkap dan tidak
diakhiri dengan tanda titik.
3. Nomor
(1) nomor urut surat yang dikirimkan (surat keluar);
(2) kode/inisial; (3) bulan; dan (4) tahun. Misalnya No.: 200/Diklat -1/X/2004
4. Hal/Perihal
Hal/perihal menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Oleh karena itu
pembaca surat dapat mengetahui masalah apa yang dituliskan dalam surat itu.
Misalnya: jadwal diklat.
Selain nomor, lampiran, dan hal, kadang-kadang dicantumkan pula sifat surat
yang dikirimkan itu. Dalam hal demikian, sifat surat biasanya dicantumkan di
bawah nomor atau di bawah hal.
5. Lampiran
Lampiran menunjukkan sesuatu yang disertakan bersama dengan surat itu,
misalnyasurat keputusan, surat keterangan kesehatan dari dokter.
Jika tidak ada yang dilampirkan, kata “Lampiran” tidak perlu dituliskan.
7
6. Alamat surat
Diawali dengan Yang terhormat atau Yth. diikuti nama atau jabatan
dan alamat. Jabatan tidak diawali sapaan Bpk./Ibu. Demikian juga dengan
nama orang yang bertitel. Alamat surat tidak diakhiri tanda titik.
7. Salam pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat sebelum ia
“berbicara” secaratertulis. Dalam surat resmi salam pembuka yang biasa
digunakan ialah “Denganhormat,”. Penulisannya diakhiri dengan tanda koma
dan ditulis dengan tidak disingkat.
9. Salam Penutup
Penulisan salam penutup diawali huruf kapital dan diakhiri tanda koma.
10. Salam penutup diikuti tanda tangan pembuat surat, nama terang, dan jabatan;
ataujabatan, tanda tangan, dan nama terang.
11. Tembusan
Tembusan(c.c.=carboncopy) dibuat jika isi surat yang dikirimkan kepada
pihak yangdituju (asli) perlu diketahui oleh pihak-pihak lain yang
berhubungan dengan surat itu. Tembusan ditulis di sebelah kiri bawah, lurus
ke atas dengan nomor, hal, dan lampiran.Jika tembusan lebih dari satu,
diberikan nomor urut tembusan. Penulisan Penulisan Surat Dinas yang Baik
dan Benar
Surat yang baik dan benar adalah surat yang disusun dan ditulis mengikuti
syarat-syarat,yaitu :
1. Tidak mengandung makna ganda.
2. Antara penerima dan pengirim memiliki maksud yang sama
3. Sederhana
4. Tepat menggunakan kata dalam pemakaiannya
5. Tulisannya tersusun rapi dan berurutan
8
Beberapa Contoh Surat Dinas
Contoh 1 surat dinas :
16 Agustus 2015
No : 123/23/2015
Perihal : Pemberitahuan
Lampiran : –
Kepada Yth.
Seluruh Pegawai Negeri Sipil
di pemerintah daerah
Dengan hormat,
Sehubungan dengan dilaksanakannya perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang
ke – 70 tahun, maka Bapak Walikota akan mengadakan upacara bendera, yang akan
dilaksanakan pada :
hari/tanggal : 17 agustus 1945
tempat : Lapangan Merdeka
jam : 08. 00 Wib
Maka seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah daerah diwajibkan untuk
melaksanakan upacara bendera ini dengan menggunkan seragam korpri.
Demikianlah surat pemberitahuan ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Kepala Kepegawaian Daerah
ttd
Dr. Amir Sarifudin, S. Pd
NIP. 987654321101918
9
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasidengan mempergunakan surat
sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan salah satu alat komunikasi
yang sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari-hari dalam kantor.
Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satupihak dan
ditujukan dari pihak lain untuk menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa
surat sangat penting artinya dalam membantu memperlancar tercapainya tujuan
organisasi.
Perlu diusahakan agar dapat membuat surat dengan baik, sebab penilaiannegatif
terhadap surat akan dapat mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu
organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi
dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan
untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link
organisasi. Dengan adanya surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat
mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa
tumbuh berkembang (Growth).
10
DAFTAR PUSTAKA
Ritonga, Parlaungan, 2010. Bahasa Indonesia Praktis, Medan : Bartong Jaya
http://wendysajalah.blogspot.co.id/2012/07/penggunaan-bahasa-indonesia-dalam-surat.html
http://mcd.bis.telkomuniversity.ac.id/file/Materi%20Kuliah/Bahasa%20Indonesia/Handout
%20Bahasa%20Indonesia/Bab%2013%20Surat%20Dinas.pdf
http://note-student.blogspot.co.id/2015/05/cara-membuat-surat-dinas-yang-baik-
dan.html#.VzhSFpErLIV
https://indrasofwan.wordpress.com/2012/09/03/pengertian-dan-cara-menulis-surat-resmi/
http://wafamoza.blogspot.co.id/2010/12/fungsi-surat-dinas.html
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-
8#q=surat%20dinas
https://www.scribd.com/doc/45198666/CONTOH-SURAT-DINAS
11