Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa surat dinas adalah surat yang
berisi masalah kedinasan yang diterbitkan oleh instansi, baik pemerintah maupun
swasta.
a. Surat edaran
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitaahuan tentang hal
tertentu yang dianggap penting dan mendesak
b. Surat keputusan
Surat dinas penetapan memuat kebijakan yang bersifat menetapkan, tidak
bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan kegiatan.
c. Surat instruksi
Surat dinas instruksi memuat perintah atau arahan yang melakukan pekerjaan
atau melaksanakan tugas yang bersifat sangat penting
d. Surat perintah
Merupakan naskah dinas dari atasan atau pejabat yang berwenang yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu
e. Surat tugas
Merupakan naskah dinas dari atasan atau pejabat yang berwenang yang
ditujukan kepada bawahan atau pegawai lain
f. Surat undangan
Merupakan surat dinas yang memuat undangan kepada pejabat atau pegawai
yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan
tertentu
g. Surat perjanjian
Merupakan surat dinas yang berisi kesepakatan bersama tentang objek yang
mengikat antar kedua belah pihak untuk melaksanakan kesepatan bersama
h. Surat kuasa
Surat kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang kepada
badan hukum /kelompok orang atas nama yang melakukan tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan
i. Surat keterangan
Merupakan naskah dinas yang berisi informasi hal atau seseorang untuk
kepentingan kedinasan
j. Surat pengantar
Merupakan naskah dinas yang digunakan untuk mengantar atau menyampaikan
barang atau naskah
k. Surat perintah perjalanan dinas
Merupakan naskah dinas yang berfungsi sebagai alat pemberitahuan yang
ditujukan kepada pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas serta
pemberian fasilitas perjalanan dan pembiayaan
C. FORMAT SURAT DINAS
Bentuk surat yang biasa digunakan dalam surat dinas adalah bentuk lurus
penuh (full block style), bentuk lurus (block style), bentuk setengah lurus
(semi block style, Indonesia lama dan Indonesia baru
Kepala surat biasanya diketik disebelah kiri atas. Bleh juga diketik di
tengah-tengah. Kepala surat disusun dalam bentuk yang menarik, dan
menyebutkan :
a. Nama kantor/perusahaan
b. Alamat
c. Nomor telephone
d. Nomor kotak pos (jika ada)
e. Nama alamat kawat (jika ada)
f. Faxsimile
2) Tanggal surat
Menulis tanggal surat harus lengkap dan tidak perlu dimulai dengan menuliskan
nama kota. Jadi tanggal surat sebaiknya ditulis misalnya : 18 Juli 2018 (tanpa tanda
baca). Dalam penulisan nama bulan hendaknya ditulis secara lengkap misalnya :
17 Januari 2018
Jangan disingkat misalnya :
17 Jan. 2018
Atau :
17-01-2018
3) Nomor surat
Bagian pokok atau Subject Phrase terdiri dari : nomor, lampiran dan perihal.
Nomor surat biasanya selalu ada pada surrat niaga ataupun surat dinas. Tetapi pada
suarat pribadi tidak bisa digunakan. Ada beberapa cara penulisan nomor surat yang
menunjukkan surat yang ke berapa dalam satu periode, tetapi juga dapat
menunjukkan tentang permasalahan yang ditulis dalam surat tersebut. Dengan
demikian penulisan nomor surat setiap organisasi/lembaga/instansi memiliki cara
yang berbeda-beda, meskipun semua dimulai dengan angka. Misalnya :
162/A/IV/2013 ada pula nomor 528/UN37.1.7/PP/2013. Ada lagi nomor :
01/JMD/02/2013. Tentunya masih bnayak cara penulisan nomor surat sesuai
dengan cara atau kode yang digunakan pada setiap organisasi/lembaga/instansi.
Bagian pokok yang lain adalah Hal atau perihal, ditulis setelah nomor surat. Isi
pokok surat atau perihal adalah permasalahan pokok dalam isi surat yang ditulis
dengan kalimat pendek (kalau mungkin hanya satu kata) sebanyak-banyaknya tiga
kata. Selanjutnya bagian pokok surat yaitu petunjuk tentang adanya lampiran yang
disertakan dalam surat tersebut. Berikut ini contoh penulisan bagian pokok surat.
Contoh 1
Nomor : 123/K/Hr/X/18
Perihal : Undangan Rapat
Lampiran : Satu lembar
4) Lampiran
Apabila surat dinas disertai warkat lain, harus ditulis sebagai lampiran. Lampiran
menunjukkan warkat yang disertakan bersama surat
5) Perihal/hal
Hal/perihal menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Penulisan hal misalnya :
Hal: Undangan Rapat
8) Salam Pembuka
Salam pembuka berguna untuk menbuka pembicaraan dalam surat secara adab.
Akan tetapi, surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun tidaklah salah.
Biasanya salam pembuka digunakan untuk surat-surat yang
berisi berita.
1. Isi surat
Sebagaimana karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga bagian penting,
yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup
a. Bagian Pembuka
Bagian pembuka berguna sebagai pengantar bagi pembaca untuk segera
mengetahui berita pokok yang akan disampaikan melalui surat tersebut. Dalam
bagian pembuka sudah harus disebutkan inti masalah yang akan disampaikan
kepada pihak yang dimaksud.
b. Bagian Inti
Bagian inti surat adalah bagian yang berisi maksud utama pengiriman surat.
Kecuali surat pengantar, maksud utama pengiriman surat yang sudah
disinggung pada bagian pembuka ditegaskan kembali atau dijelaskan lebih
lanjut pada bagian inti.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima
kasih. Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang
ingin disampaikan melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya
singkat, tegas, dan tidak perlu berbasa-basi secara berlebihan.
9) Salam penutup
Salam penutup digunakan untuk menambah kesantunan dalam berkomunikasi.
Walaupun salam penutup ini sangat baik digunakan, tetapi tidaklah berarti semua
surat wajib menggunakan salam penutup. Salam penutup hanya digunakan dalam
surat-surat berita.
11) Tembusan
Tembusan dibuat jika isi surat yang
dikirimkan kepada pihak yang dituju (asli) perlu
diketahui oleh pihak-pihak lain yang berhubungan
dengan surat tersebut.
D. PROSEDUR PENYUSUNAN SURAT DINAS
a. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas,
padat dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis.
b. Nama Instansi/ Jabatan pada Kepala Naskah Dinas
Untuk memberikan identitas pada naskah dinas, pada halaman
pertama naskah dinas dicantukan Kepala Naskah Dinas, yaitu nama
jabatan atau nama instansi. Kertas kepala nama instansi dan logo
instansi serta alamat digunakan untuk naskah Dinas yang
ditandatangani pejabat yang berwenang. Kepala nama instansi ditulis
dengan huruf kapital
c. Nomor Surat Dinas
1. Surat dinas yang ditandatangani oleh menteri/pimpinan instansi
terdiri atas
R-235/M. PANRB/KKA/06/2012
Kode derajat pengamanan surat
Nomor naskah
Singkatan nama jabatan
Kode klasifikasi arsip
Bulan
Tahun Terbit