tua
memperlihatkan
rasa
keingitahuannya
terhadap
yang
motorik sehingga cara yag baik adalah orang tua aktif mendongeng untuk
anak, selanjutnya pada usia 0-5 tahun anak-anak diberi buku plastik yang bisa
dibawa kemana-mana ataupun buku yang berbahan kain yang menampilkan
gambar hewan atau buah-buahan.
Pada awalnya anak diberi buku yang setiap halamannya berisi satu
kata, kemudian berkembang diberi buku yang setiap halaman berisi satu
kalimat. Mengenalkan budaya budaya membaca pada anak usia sedini
mungkin akan memberi hasil yang optimal daripada menunggu anak sudah
lebih besar. Selain orang tua, media massa dan pemerintah juga memegang
peranan penting dalam menumbuhkan kebiasaan membaca sejak kecil.
B. Membina Minat Baca Di Usia Dini
Pertumbuhan minat baca bisa dimulai sejak bayi lahir, banyak ahli
psikologi menyarankan agar bayi yang masih ada di dalam kandungan
distimulasi sejak dini untuk mengenal dunia luar dengan mengajak berbicara.
Para ahli psikologi dan syaraf mengemukakan bahwa pada masa bayi berada
dalam kandungan maka pertumbuhan otak yang paling cepat di antara bagian
tubuh yang lain. Karena itu, pada usia dini anak perlu dikenalkan dengan
dunia membaca, otak mereka akan merekam isi bacaan apa pun yang
disampaikan orang tua. Selain itu anak juga perlu diberikan buku-buku yang
warna-warni, isinya memikat daya fantasi, dapat mengenalkan bentuk juga
mengenalkan warna pada anak.
C. Peran Orang Tua Dalam Membina Minat Baca
Di era pembangunan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
saat ini, peran perpustakaan dan pusat informasi semakin dirasakan
kegunaannya oleh masyarakat sebagai sumber informasi pembangunan
maupun sarana belajar dan mengajar untuk meningkatkan keterampilan. Selain
itu perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal yang dapat
memberi kesempatan kelangsungan pendidikan sepanjang hayat. (Sudarsana,
2010: 6.7-6.8)
Budaya membaca wajib dimulai sedini mungkin di lingkungan
keluarga agar lebih mudah menanamkan kebiasaan yang baik dari sejak kecil
agar menjadi suatu kebiasaan yang akan tertanam sampai usia selanjutnya.
Dengan bacaan pada suatu cerita ataupun ilmu pengetahuan, seseorang akan
anak-anak.
Kecenderungan
baru
yang
muncul
yaitu
menyewa buku yang diinginkan. Dengan semakin majunya desa banyak desa
yang mulai merinis mendirikan perpustakaan desa, orangtua yang sadar tentang
pentingnya pedidikan banyak mengajak anak-anaknya meminjam buku
diperpustakaan desa. Dengan demikian peranan orang tua penting untuk
menumbuh kembangkan minat baca bagi anak-anaknya. (Sudarsana, 6.12:
6.13)
2.
provinsi,
bersama
antara
pustakawan
dan
pemakai
dalam
menggunakan
e. Hubungan serta kerja sama yang baik antara pemakai dan pustakawan di
bina secara terus-menerus.
2. Faktor pembinaan sikap pustakawan selaku pengelola perpustakaan antara lain:
a. Tertanam rasa tanggung jawab terhadap tugas dan mampu mengembangkan
tugas yang ada.
b. Penuh inisiatif, aktif, kreatif, progresif, dalam memajukan perpustakaannya
agar terlihat eksistensi perpustakaannya di masyarakat.
c. Mempunyai sikap yang ramah, sopan, membimbing, membantu, dan tidak
pernah jemu dengan tugas.
d. Adanya kerja sama yang baik antara sesama pustakawan dan antara
pustakawan dengan pemakai perpustakaan.
3. Faktor pembinaan fisik perpustakaan sebagai sarana baca antara lain:
a. Perpustakaan harus betul-betul terlihat eksistennya di masyarakat dengan
keadaan yang dimilikinya.
b. Aktivitas perpustakaan menunjukan bahwa perpustakaan benar-benar
sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa, sumber informasi, tempat
rekreasi, tempat membaca yang murah dan mudah, tempat belajar seumur
hidup bagi semua golongan, tingkatan usia, dan sebagainya.
c. Penyediaan bahan-bahan bacaan secara lengkap sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pemakai.
d. Pengadaan fisik perpustakaan yang menarik dan menyenagkan sesuai
dengan keadaan yang dimilikinya.
e. Penyediaan informasi tentang bahan-bahan bacaan berlangsung secara tetap
dan mutakhir.
f. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan pemakai, seperti diskusi, pemilihan
anggota teladan, pembaca terbaik, dan sebagainya berlangsung secara
terencana dan tetap.
g. Sistem pelayanan
perpustakaan
menjamin
kemudahan
pemakai,
penyelidikan
dan
mencari
baik
juga
dapat
membantu
seorang
siswa
mengembangkan kegemarannya.
4. Perpustakaan sekolah harus menyebarkan ke seluruh sekolah bahan-bahan
bacaan yang bernilai dan cocok dengan selera dan daya baca anak-anak
untuk memupuk kebiasaan membaca.
5. Perpustakaan yang dipimpin dan di atur dengan baik, juga memberikan
pendidikan tanggung jawab kepada seorang siswa.
Keberadaan perpustakaan di sekolah maupun di kampus merupakan
sesuatu yang wajib, karena Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional, khususnya pasal 35 dan penjelasannya telah
menegaskan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang
amat penting, yang memungkinkan para tenaga kependidikan dan para peserta
bisa melepaskan diri dari penggunaan perpustakaan sebagai tempat segala macam
informasi. Guru melakukan kegiatan yang berhubungan dengan perpustakaan
seperti berikut ini.
1. Mempersiapkan
bahan-bahan
yang
diperlukan
untuk
kepentingan
mengajar dikeals.
2. Mempelajari bahan-bahan yang berhubungan erat dengan bidang yang
diajarkannya,
untuk
pengetahuannya.
3. Mencari bahan-bahan
bahan
komparasi
dan
dan
informasi
untuk
memperluas
horizon
memperdalam
dan
sistem
pendidikan
modern,
guru
ikut
mempengaruhi
perkembanganperpustakaan sekolah. Sebagai pengajar, guru memberikan saransaran yang baik kepada pustakawan untuk meningkatkan mutu layanan
perpustakaan. Kedududkan guru dalam kegiatan kerjasama dengan pustakawan
ditunjukkan untuk merangsang minat baca dan belajar siswa di perpustakaan .
perpustakaan akan lebih efektif bagi proses belajar mengajar apabila aguru
melibatkan diri pada program perpustakaan, walaupun guru hanya datang ke
perpustakaan untuk membaca namun merupakan pendorong bagi siswa
membiasakan diri berkunjung ke dan mendayagunakan perpustakaan. Dorongan
yang bisa diberikan oleh guru kepada siswa bisa dengan jalan seperti berikut.
motivasi yang kuat, wawasan yang luas, dan senantiasa berupaya secara aktif agar
dapat melaksanakan pelayanan sebaik-baiknya. Sehingga penyelenggaraan
perpustakaan dapat berjalan seoptimal mungkin dengan hasil yang diharapkan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pustakawan harus mampu
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan para pemakai, dimana
siswa sebagai pihak yang paling berkepentingan untuk dilayani perlu
mendapatkan pelayanan yang memadai. Selain itu, petugas perpustakaan harus
berupaya agar pendayagunaan perpustakaan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar yang yang dilakukan oleh guru dan
siswa dalam kegiatan sehari-hari.
Program perpustakaan sekolah erat hubungannya dengan the educational goal dari
sekolah yang bersangkutan sehingga mau tidak mau pustakawan mempunyai
tugas dalam pembinaan kurikulum maupun prosedur-prosedur pengajaran.
Seorang pustakawan adalah seorang pendidik, karena pustakawan juga
mempunyai tanggung jawab yang sama yaitu agar anak didik menjadi manusia
yang
berguna.
perpustakaan
Menyadari
sekolah
maka
pentingnya
untuk
pustakawan
menunjang
sebagai
penggerak
keberhasilan
pelayanan
umum dan
perpustakaan keliling.
8. Menyediakan bahan pustaka yang lebih banayk untuk perpustakaan umum
dan perpustakaan keliling.
9. Menyelenggarakan program baca di perpustakaan umum dan perpustakaan
keliling.
umum,