Anda di halaman 1dari 30

“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI

SUPERVISOR MANAJAMEN
PENDIDIKAN”

KELOMPOK VIII
VIRGINIA VIRIANY MUMEK
FITRIANTI TUYU
SOFIA ANISE
ADRIANO SITUNGKIR
 SUPERVISI

 KEPALA SEKOLAH

 MANAJEMEN PENDIDIKAN
“SUPERVISOR (SUPERVISI)”
 PENGERTIAN SUPERVISI

 TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

 PRINSIP – PRINSIP SUPERVISI

 RUANG LINGKUP SUPERVISI

 TATA CARA PELAKSANAAN SUPERVISI


“PENGERTIAN SUPERVISI”

Supervisi merupakan usaha untuk


membantu dan melayani guru dalam
meningkatkan kompetensinya

Supervisi tidak bersifat direktif tetapi lebih banyak


bersifat konsultatif.
“TUJUAN DAN FUNGSI”
TUJUAN :
 Membantu guru agar dapat lebih mengerti/menyadari tujuan-
tujuan pendidikan dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan.
 Membantu guru agar mereka lebih menyadari serta mengerti
kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi siswanya
 Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang
demokratis
 Menemukan kelebihan dan kekurangan tiap guru dan
memanfaatkan serta mengembangkan kemampuan itu
“TUJUAN DAN FUNGSI”

TUJUAN :

 Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya di


depan kelas.
 Membantu guru baru dalam masa orientasinya
 Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa-siswanya
dan merencakan tindakan-tindakan perbaikannya.
 Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang di luar
batas atau tidak wajar
“TUJUAN DAN FUNGSI”
FUNGSI :

1. Fungsi pelayanan (service activity)


2. Fungsi penelitian
3. Fungsi kepemimpinan
4. Fungsi manajemen
5. Fungsi evaluasi
6. Fungsi supervise sebagai bimbingan.
7. Fungsi supervise sebagai pendidikan dalam jabatan (in-
service education)
PRINSIP – PRINSIP SUPERVISI
1) Supervisi harus konstruktif dan kreatif.
2) Supervisi harus lebih berdasarkan sumber kolektif dari kelompok
daripada usaha-usaha supervisor sendiri.
3) Suprevisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas
dasar hubungan pribadi.
4) Supervisi harus dapat mengembangkan segi-segi kelebihan pada
yang dipimpin.
5) Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada anggota-
anggota kelompoknya.
6) Supervisi harus progresif.
7) Supervisi harus didasarkan pada keadaan yang riil dan sebenarnya.
8) Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
9) Supervisi harus obyektif dan sanggup mengadakan self evaluation.
RUANG LINGKUP SUPERVISI
a) Pelaksanaan kurikulum

b) Ketenagaan

c) Supervisi ketata-usahaan

d)Supervisi sarana dan prasarana pendidikan

e) Hubungan sekolah dengan masyarakat


TATA CARA PELAKASANAAN
SUPERVISI
1. Supervisi hendaknya di laksanaan dengan persiapan dan
perencanaan yang sistematis.
2. Supervisor hendaknya memberitahukan kepada orang-orang
yang bersangkutan tentang rencana supervisi itu.
3. Agar memperoleh data yang lengkap, supervisor hendaknya
jangan hanya menggunakan satu macam teknik, melainkan
dengan beberapa macam teknik, seperti wawancara
observasi sekolah, kunjungan kelas dan sebagainya.
TATA CARA PELAKASANAAN
SUPERVISI
4. Laporan hasil supervisi hendaknya di buat
rangkap sesuai dengan pejabat yang akan di beri
laporan, termasuk sebuah yang untuk di supervise
5. Penilaian dalam supevisi hendaknya di
tuangkan dalam format-format seperti checklist atau
ratingscale
6. Penilaian masing-masing komponen/kegiatan
yang di titik dari beberapa aspeknya , agar di cari
nilai rata- ratanya
7. Kemudian berdasarkan atas hasil komponen, di
buat rekapitulasi dari seluruh hasil penilaian
menegenai sekolah yang bersangkutan.
“KEPALA SEKOLAH”

 PENGERTIAN KEPALA SEKOLAH

 KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

 HUBUNGAN KEPALA SEKOLAH DENGAN


MANAJEMEN KURIKULUM

 KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR


PENDIDIKAN
“PENGERTIAN KEPALA
SEKOLAH”

Kepala sekolah adalah guru yang


mendapat tugas tambahan
sebagai kepala sekolah.
“KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH”
1) Mencipatakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasai pembelajar yang efektif.
3) Memilki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pimpinan sekolah/madrasah.
4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
“HUBUNGAN KEPALA SEKOLA
DENGAN MANAJEMEN KURIKULUM”
Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan manajemen kurikulum
terdapat pada kompetensi manajerial, yaitu:
o Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
o Mengembangkan organisasi sekolah/ madrasah sesuai dengan kebutuhan.
o Memimpin sekolah/ madrasah dalam rangka mendayagunakan sumber
daya sekolah/madrasah secara optimal.
o Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah / madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
“HUBUNGAN KEPALA SEKOLA
DENGAN MANAJEMEN KURIKULUM”

o Mencipatakan budaya dan ilkim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
o Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal.
o Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka penbdayagunaan
secara optimal.
o Mengelola hubungan sekolah/ madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian
dukungan ide, sumber belajar dan pembinaan sekolah/ madrasah.
o Mengelola peserta didik dalam ranagka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
“HUBUNGAN KEPALA SEKOLA
DENGAN MANAJEMEN KURIKULUM”
o Mengelola pengembangan kuirkulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
o Mengelola keuangan sekolah / madrasah sesuai dengan prinsif
pengelolaan yang akuntabel, transfaran dan efesien.
o Mengelola ketatausahaan sekolah/ madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
o Mengelola unit layanan sekolah /
madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
peserta didik di sekolah/madrasah.
“HUBUNGAN KEPALA SEKOLA
DENGAN MANAJEMEN KURIKULUM”
o Mengelola system informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
o Memamfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
o Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
kegiiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjut.
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
SUPERVISOR PENDIDIKAN”
Tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan Supervisor adalah aktivitas
menentukan kondisi/syarat-syarat yang essensial
yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan

Maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor


berarti bahwa dia hendaknya pandai menari,
meneliti, dan menentukan syarat-syarat mana
sajakah yang diperlukan bagi kemajuan
sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
SUPERVISOR PENDIDIKAN”

Kepala sekolah sebagai supervisor harus


diwujudkan dalam kemampuan penyusun dan
melaksanakan program supervisi pendidikan
serta memanfaatkan hasilnya.

Kepala sekolah dalam kedudukannya sebagai


supervisor berkewajiban membina para guru agar
menjadi pendidik dan pengajar yang baik
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
SUPERVISOR PENDIDIKAN”
Dalam pelaksanaanya kepala sekolah sebagai supervisor harus
memperhatikan prinsip-prinsip:
1. Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkhis.
2. Dilaksanakan secara demokratis.
3. Berpusat pada tenaga pendidikan (guru).
4. Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga pendidikan.
5. Merupakan bantuan profesional.
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
PENDIDIKAN”
Kegiatan supervisi perlu dilandasi oleh hal-hal sebagai berikut
 Kegiatan supervisi pendidikan harus dilandaskan pada filsafat pancasila
 Pemecahan masalah supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan
ilmiah dan dilakukan secara kreatif.
 Keberhasilan pelaksanaan supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan
menunjang prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar
 Supervisi harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan
program pengajaran
 Supervisi bertujuan mengembangkan keadaan yang favorable untuk terjadi
proses belajar mengajar yang efektif
“MANAJEMEN PENDIDIKAN”

• PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

• KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN


PENDIDIKAN ( SEBAGAI SUPERVISOR , DLL)
“PENGERTIAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN”

Manajemen Pendidikan adalah rangkaian


segala kegiatan yang menunjuk kepada
usaha kerjasama dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
“KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN
PENDIDIKAN”
Berdasarkan kebijakan pendidikan nasional
(Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran
kepala sekolah yaitu :
Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)
Kepala sekolah sebagai manajer
Kepala sekolah sebagai pemimpin
Kepala sekolah sebagai administrator
Kepala sekolah sebagai wirausahaan
Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN”
Secara specifik program supervise menurut
Sestina (sagala 2009) meliputi:

1. membantu guru secara individual dan secara


kelompok dalam memecahkan masalah
pengajaran

2. mengkoordinasikan seluruh usaha pengajaran


menjadi perilaku edukatif yang terintegrasi
dengan baik
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN”

3. menyelenggarakan program latihan


berkesinambungan bagi guru-guru;

4. mengusahakan alat-alat yang bermutu


dan mencukupi bagi pembelajaran;

5. membangkitkan dan memotivasi


kegairahan guru yang kuat untuk
mencapai prestasi kerja yang maksimal;
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN”

6. membangun hubungan yang baik


dan kerjasama antara sekolah,
lembaga social dan instansi terkait
serta masyarakat.
“KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN”
KEGIATAN SUPERVISI YANG HARUS
DILAKUKAN OLEH KEPALA
SEKOLAH SECARA BERKALA
ANTARA LAIN :
1. KUNJUNGAN KELAS
2. PEMERIKSAAN METODE
MENGAJAR
3. PEMBINAAN BAGI GURU
THANK YOU……

Anda mungkin juga menyukai