Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indikator keberhasilan sektor pendidikan senantiasa dikaitkan dengan
naik turunnya indeks pembangunan sumber daya manusia Indonesia,
dibandingkan dengan indeks yang sama dari berbagai bangsa lain di dunia.
Posisi Indonesia yang kini berada dalam urutan 107 sangat jauh dibawah
Singapura, Malaysia, Thailand dan di bawah Vietnam serta Palestina yang
kini menjadi daerah dudukan Israel. Posisi ini mengakibatkan seluruh jajaran
birokrasi pengelola pendidik terperangah, dan terkaget-kaget, bahwa selama
ini mereka telah mencurahkan segala kemampuan yang ada, ternyata hasilnya
sangat memilukan, pembelajaran, manajemen pendidikan serta perbaikan
pendidikan dan tenaga-tenaga kependidikan belum memberikan hasil yang
diharapkan, karena nation dignity bangsa Indonesia belum terdongkrak ke
atas, walaupun dengan berbagai upaya yang komperhensip untuk mendorong
peningkatan kualitas hasil pendidikan, dengan perbaikan pada perencanaan
dan proses secara komperhensip dan simultan.
Itulah sebabnya, pengurusan masalah-masalah pendidikan dibutuhkan
intervensi dari pemerintah atau penguasa. Di negara maju sendiri yang
masyarakatnya sudah memiliki kesadaran yang sedemikian tinggi terhadap
pendidikan, dalam realitasnya masih juga membutuhkan intervensi
pemerintah, walaupun dalam porsi yang lebih sedikit. Amerika Serikat adalah
salah satu negara yang dapat diambil sebagai contoh.
Dengan demikian pelaksanaan system pendidikan juga memerlukan
kebijakan untuk perubahan atau peningkatan mutu. Diperlukan kebijakan
yang langsung bersentuhan dengan keperluan peningkatan mutu sekolah
karena di dalamnya berkenaan dengan proses pemberdayaan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana definisi masalah pendidikan?
2. Bagaimana implementasi kebijakan pendidikan?
3. Bagaimana dampak kebijakan pendidikan?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi maslaah pendidikan.
2. Untuk mengetahui implementasi kebijakan pendidikan.
3. Untuk mengetahui dampak kebijakan pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Masalah Pendidikan


Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap
manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan
manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari
penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang
ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memlihara atau
memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian ini
didapat beberapa hal yang berhubungan dengan Pendidikan.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, pendidikan adalah suatu
usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau
sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan.1 Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia
untuk memanusiakan  manusia itu sendiri. Dalam penididkan terdapat dua
subjek pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan
subjek didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat
berupa media atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi
interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan
pendidikan.
Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan
yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat umum
maupun bersifat khusus. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Pendidikan Informal dalah jenis
pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau masyarkat
yang diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu(bukan organisasi).
Pendidkan nonformal adalah segala bentuk pendidikan yan diberikan secara
terorganisasi tetapi diluar wadah pendidikan formal.
Adapaun masalah pendidikan di Indonesia ialah :

1 Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika, 1997), 417.


1. Rendahnya sarana dan prasarana
Telah kita ketahui sebelumnya dari berita-berita baik di media massa cetak
atau pun elektronik, bahwa sudah banyak berita tentang sekolah-sekolah
yang roboh, atau sekolah yang telah rusak karena bangunanya sudah
usang, lapuk dan keropos yang sudah tidak layak namun tidak
memperoleh bantuan dari pemerintah setempat. Ini merupakan salah satu
bukti bahwa betapa rendahnya sarana dan prasarana yang di miliki oleh
Indonesia.
2. Kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia
Bagi sebagian orang khususnya orang-orang yang tinggal di kota besar,
pendidikan merupakan hal yang biasa saja, namun jika kita tengok ke
daerah-daerah terpencil dan tempat-tempat kumuh, pendidikan merupakan
suatu hal yang mewah dan sangat di dambakan. Hal tersebut di karenakan
Negara lebih memfokuskan pendidikan di wilayah-wilayah pokok yang
lebih potensial. Hal tersesebutlah yang membuat pemerataan pendidikan
yang ada di Indonesia menjadi kurang.
3. Mahalnya biaya Pendidikan
Mahalnya biaya pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan
tinggi adalah masalah yang paling utama dalam pendidikan yang ada di
Indonesia. Hal inilah yang membuat banyak anak-anak yang putus sekolah
di kalangan masyarakat Indonesia yang kurang mampu.
B. Implementasi Kebijakan Pendidikan
Implementasi pendidikan merupakan suatu proses politik dan
administratif. Dengan memanfaatkan diagram yang dikembangkan, jelas
bahwa proses implementasi kebijakan hanya dapat dimulai apabila tujuan-
tujuan dan sasaran-sasaran yang semula bersifat umum telah dirinci, program-
program aksi telah dirancang dan sejumlah dana telah dialokasikan untuk
mewujudkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran tersebut. Ini merupakan syarat
pokok bagi implementasi kebijakan pendidikan.2 Tanpa adanya syarat-syarat

2 Mudjia Rahardjo, Pemikiran Kebijakan Pendidikan Kontemporer, (Malang: UIN-


Maliki Press, 2010), 6.
tersebut, maka kebijakan pendidikan boleh dikatakan sekedar retorika politik
atau slogan politik.
Menurut pandangan ahli-ahli dalam ilmu sosial, proses implementasi
suatu kebijakan pendidikan berlangsung lebih rumit dan komlek
dibandingkan dengan proses perumusannya. Proses implementasi pendidikan
melibatkan perangkat politik, sosial, hokum, maupun administrative
organisasi dalam rangka mencapai suksesnya implentasi pendidikan tersebut.3
Ada empat pendekatan dalam proses implementasi kebijakan
pendidikan, yaitu: pendekatan struktural, pendekatan prosedural dan
menajerial, pendekatan perilaku, dan pendekatan politik.4
Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan
keberhasilan dalam proses implementasi, yaitu: faktor yang terletak pada
rumusan kebijakan, faktor yang terletak pada personil pelaksana, dan faktor
yang terletak pada system organisasi pelaksana.5
C. Dampak Kebijakan Pendidikan
Evaluasi dampak (evaluation  of  impact) berbeda dengan  evaluasi  im
plementasi dalam hal waktu. Evaluasi dampak hanya dapat dilakukan secara 
memuaskan  apabila  program  telah  dilaksanakan  secara  lengkap  dan  berjala
n  dalam  waktu yang  relatif  lama.  Kebijakan  hanya  akan  terlihat  dampak
nya  apabila  telah  cukup lama diimplementasikan dalam masyarakat.
Dampak atau hasil kebijakan memiliki makna atau arti yang berlainan.
Pemberian arti sangat tergantung siapa aktor yang menafsirkan arti dampak
tersebut sesuai dengan lata belakang kepentingan mereka. Secara konseptual,
dampak kebijakan akan dicari dengan pertanyaan, apa yang telah dicapai dari
suatu program?
Ada empat dimensi yang berkatitan dengan dampak yaitu waktu,
hubungan antara dampak yang sebenarnya dengan dampak yang ingin dicapai,

3 Arif Rohman,Kebijakan Pendidikan: Analisis Dinamika Formulasi dan Implementasi,


(Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), 105.
4 Solihin Abdul Wahhab, Analisis Kebijaksanaan: dari Formulasi ke Implementasi
Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi Aksara,1997), 110-120.
5 Arif Rohman, Ibid, 115.
akumulasi dampak, dan tipe dampak (kesejahteraan ekonomi, pembuatan
keputusan, siswa politik, kualitas kehidupan).6
Untuk membuat desain evaluasi, maka dapat digunakan evaluasi
formatif yang merupakan bagian dari penelitian evaluasi yang dilaksanakan
pada awal program dilaksanakan dan biasanya dilakukan bersama-sana dengan
evaluasi implementasi. Desain evaluasi formatif berisi tentang tujuan yang erat
dengan evaluasi implementasi, mengidentifikasi sumber-sumber pembuat
tujuan program, pelaksanaan evaluasi dengan fokus analisis pada salah satu
tujuan yang ingin diwujudkan dari program dan mengorganisasikan petugas
lapangan.
Selanjutnya dari ketiga item yang telah diuraikan di atas dapat
dinyatakan bahwa bagan kerangka kerja analisis kebijakan pendidikan adalah
sebagai berikut:

Bagan kerangka kerja analisis kebijakan pendidikan

Sebagai contoh dalam kerangka kerja analisis kebijakan pendidikan


adalah:

1. Masalah Pendidikan: kurang kehadiran guru dalam  mengisi jam


pelajaran di kelas.
2. Implementasi Kebijakan Pendidikan: kepala sekolah mengeluarkan
kebijakan dengan membuatkan absen harian guru mata pelajaran yang
harus di isi oleh setiap guru yang hadir mengajar dalam setiap kelas sesuai

6 Benny Susetyo, Politik Pendidikan Penguasa, (Yogyakarta: LKiS, 2005), 41.


dengan jam pelajaran, mata pelajaran, dan dibubuhi tanda tangan. Hal ini
dilakukan setiap hari, dijembatani oleh staf Tata Usaha, yang menyiapkan
daftar hadir tersebut ke setiap kelas.
3. Dampak Kebijakan Pendidikan: Dampak Positifnya: setiap guru yang
mempunyai jam pelajaran sesuai hari, waktu, maupun mata pelajaran
yang bersangkutan, hadir tepat waktu, serta jarang tidak masuk kecuali
izin atau sakit. Hal ini disebabkan oleh rasa terwasinya para guru dengan
absen yag dihadirkan tersebut. Sedangkan Dampak Negatifnya: guru yang
tidak mempunyai jam pelajaran pada hari atau waktu tertentu sesuai
jadwal jarang mau hadir di sekolah. Hal ini disebabkan karena tidak ada
yang mengikat mereka untuk hadir selain jam pelajaran yang telah ada
pada jadwal pelajaran.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas, makalah ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Perumusan kebijakan pendidikan berproses melalui tahapan-tahapan:
perumusan kebijakan pendidikan, legitimasi kebijakan pendidikan,
komunikasi dan sosialisasi kebijakan pendidikan, implementasi kebijakan
pendidikan, partisipasi masyarakat dalam kebijakan pendidikan, dan
evaluasi kebijakan Pendidikan.
2. Dalam tataran penataan sistem pendidikan, ternyata kontribusi politik
sangat signifikan dalam merumuskan undang-undang dan peraturan
bidang pendidikan untuk memenuhi amanat kemerdekaan yang tercantum
dalam UUD 1945 yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa. Lembaga
eksekutif dan legislatif menggunakan kekuasaan politik untuk membuat
dan menetapkan anggaran pembiayaan pendidikan nasional.
3. Kerangka kerja analisis kebijakan pendidikan dapat dirumuskan dalam
tiga indicator yaitu: masalah pendidikan, implementasi kebijakan
pendidikan, dan dampak kebijakan pendidikan. Selanjutnya dari berbagai
penjelasan tentang kerangka kerja analisis kebijakan pendidikan seperti
diuraikan sebelumnya, pasti terdapat banyak kekurangan dan kekhilafan,
yang tentunya kami membutuhkan kritik dan saran yang memotivasi demi
kesempurnaan penulisan makalah ini, dan selanjutnya akan menjadi bahan
revisi kami pada perbaikannya.
B. Saran
Makalah ini saya buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya buat saya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang dapat
membangun dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika, 1997), 417.

Mudjia Rahardjo, Pemikiran Kebijakan Pendidikan Kontemporer, (Malang: UIN-


Maliki Press, 2010), 6.

Arif Rohman,Kebijakan Pendidikan: Analisis Dinamika Formulasi dan


Implementasi, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), 105.

Solihin Abdul Wahhab, Analisis Kebijaksanaan: dari Formulasi ke Implementasi


Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi Aksara,1997), 110-120.

Benny Susetyo, Politik Pendidikan Penguasa, (Yogyakarta: LKiS, 2005), 41.

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul
dalam makalah ini adalah “Analisis Kebijakan Pendidikan”.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada Guru
Pembimbing yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini saya buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya untuk saya sendiri. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan
kritik yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Sanana, Januari 2021

Penulis

Waheni Losen

DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Makalah.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Definisi Masalah Pendidikan ............................................................... 3


B. Implementasi Kebijakan Pendidikan ................................................... 4
C. Dampak Kebijakan Pendidiikan........................................................... 5

BAB III PENUTUP......................................................................................... 8

A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH
“TELAAH KURIKULUM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM”

DISUSUN OLEH :

NAMA : WAHENI LOSEN

JURUSAN : TARBIYAH

PRODI : MPI

SEMESTER : V (LIMA)

RUANG : II (DUA)

MK : TELAAH KURIKULUM LPI

DOSEN : TAMSIN YOIOGA, S.Pd.I., M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


BABUSSALAM SULA MALUKU UTARA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai