Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara garis besar, Hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau di
dapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila sudah dilakukan. Sedangkan kewajiban
merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penih tanggung jawab.
Hak seseorang di batasi oleh hak orang lain sehingga, seseorang tidak bisa
semena-mena dalam menggunakan hak nya.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang
tentunya merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak.
Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh
faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat
terselesaikan oleh hukum di indonesia.

1.2 Rumusan Makalah


Kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian hak dan kewajiban warga indonesia?
2. Jenis – jenis hak dan kewajban warga negara?
3. Hakikat hak dan kewajiban warga negara?
4. Pengertian pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
5. Faktor – faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara?
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan
pengingkara kewajiban warga negara?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini diantaranya :
1. Menjelaskan apa itu hak dan kewajibanwarga negara?
2. Menjelaskan jenis – jenis hak dan kewajiban warga negara?
3. Menjelaskan hakikat hak dan kewajiban warga negara?
4. Menjelaskan apa itu pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?
5. Menjelaskan faktor – faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara?
6. Menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh
setiap manusia sejak ia diciptakan. Contoh hak warga negara adalah sebagai
berikut :

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau nkri dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan/kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga
negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat.
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah
yang lebih baik.
6. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27
sampai pasal 34 UUD 1945. Bebarapa hak warga negara Indonesia antara
lain yaitu:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

2
b. Hak membela negara
c. Hak berpendapat
d. Hak kemerdekaan memeluk agama
e. Hak mendapatkan pengajaran
f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional
Indonesia
g. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
1. Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia
adalah :
a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan
b. Kewajiban membela negara
c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara.

Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh


pemerintahan nya dan mengakui pemerinahan itu sendiri. Warga negara dapat
diartikan juga sebagai seseorang yang secara hukum merupakan anggota dari
suatu negara, sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga
negara asing.

2.2 Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara


Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
a. Hak atas kewarganegaraan
Berdasarkan ketentuan pasal 26 Ayat (1) dan (2) bahwa yang menjadi
warga negara ialah orangorang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Adapun, yang menjadi penduduk Indonesia ialah warga negara Indonesia
dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

b. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan


Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara
mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan.
Pasal 27 Ayat (1) menyatakan bahwa Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan


Pasal 27 Ayat (2) menyatakan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini

3
memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan yang merupakan hak
warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

d. Hak dan kewajiban bela negara


Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Ketentuan tersebut
menegaskan hak dan kewajiban warga negara menjadi sebuah kesatuan.
Dengan kata lain, upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus
menjadi kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.

e. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul


Pasal 28 menetapkan hak warna negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan
sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang. Dalam
ketentuan ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak kebebasan
berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk
berpendapat.

f. Kemerdekan memeluk agama


Pasal 29 Ayat (1) menyatakan bahwa Negara berdasar atas ketuhanan
Yang Maha Esa. Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa
Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian Pasal 29 Ayat (2)
menyatakan Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan
kepercayaan itu. Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan
beragama

g. Pertahanan dan keamanan negara


Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan
kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30 Ayat (1) dan (2). Ketentuan
tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

h. Hak mendapat pendidikan


Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin
dalam alenia keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu bahwa pemerintah negara Indonesia
antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, pasal 31 Ayat
(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4
menetapkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Ketentuan ini merupakan penegasan hak warga negara untuk mendapatkan
pendidikan.

i. Kebudayaan nasional Indonesia


Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menetapkan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
mesyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai
budayanya. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak warga negara
untuk mengembangkan nilai-nilai budayanya.

j. Perekonomian nasional
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengatur tentang perekonomian nasional. Pasal 33 yang terdiri atas lima
ayat menyatakan sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.

k. Kesejahteraan sosial
Masalah kesejahteraan sosial dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesi Tahun 1945 diatur dalam Pasal 34. Pasal 34 terdiri atas
empat ayat.
1. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3. Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

5
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.

2.3 Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara


1. Makna hak dan kewajiban warga negara
Hak merupakan semua hal yang harus kita peroleh atau dapatkan.
Hak dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan
sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya
kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat diperoleh apabila kewajiban sudah
dilakukan, misalnya seorang pegawai berhak mendapatkan upah atau gaji
apabila sudah melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi
manusia. Karena itu, hak asasi manusia itu berbeda pengertian nya dengan
hak warga negara. Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang
melekat dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari
sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal, tidak terpengaruh status
kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi hak warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak warga
negara adalah hak asasi manusia.
Bagaimana dengan konsep kewajiban warga negara? Kewajiban
secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban
warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Apa yang membedakannya dengan
kewajiban asasi? Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap
orang. Dengan kata lain, kewajiban asasi terlepas dari status
kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab
akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya
kewajiban yang dimilikinya.

2.4 Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Pelanggaran Hak adalah perbuatan yang baik disengaja tau lalai melawan
hukum, mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga
negara, dan akan dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku.
Pelanggaran Hak Warga Negara ini tercipta akibat kurangnya pengawasan serta
tidak berjalannya hukum secara maksimal.

6
Contoh pelanggaran hak :
1. Tidak mendapatkan persamaan hukum
2. Dilarang Mengeluarkan pendapat
3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
4. Tidak mendapatkan pengajaran
5. Tidak mendapatkan pendidikan
6. Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku
7. Tidak mendapatkan perlindungan hukum
8. Tidak mendapatkan layanan hukum
9. Pembatasan hak politik
10. Pembungkaman Pers

Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak


melaksanakan kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai
warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Warga negara kita masih
banyak yang belum menyadari betapa pentingnya kewajiban yang harus dijalani
sebagai warga negara demi kemajuan negara.
· Kewajiban mutlak, yaitu kewajiban hak yang tertuju kepada diri sendiri
· Kewajiban publik,, yaitu kewajiban mematuhi hak publik dan kewajiban
perdata timbul yang dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata
· Kewajiban positif dan Negatif, yaitu kewajiban yang menghendaki dilakukan
sesuatu sedangkan kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu
· Kewajiban universal atau umum, yaitu kewajiban yangditujukan kepada semua
warga negara atau secara umum
· Kewajiban primer adalah kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum
Contoh pengingkaran kewajiban warga negara :
1. Tidak membayar pajak
2. Melawan hukum
3. Tidak menjaga ketertiban
4. Melanggar aturan yang berlaku
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI
6. Berprilaku anarkis
7. Tidak menjaga kesatuan dan kesatuan
8. Menghianati Negara
9. Tawuran antar pelajar
10. Melanggar HAM

7
2.5 Faktor – Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Penginkaran Kewajiban
Warga negara
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya
disebabkan oleh faktor-faktor berikut

1. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri


Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai
sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat
terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.

2. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku
tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus
dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau
tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.

3. Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai
dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap
ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi
kepada orang lain.

4. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan
di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu
contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang
tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara.
Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

5. Ketidaktegasan aparat penegak hukum


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang
tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para
pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi
yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak
hukum yang bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk

8
pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh yang tidak baik, serta
dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat
pada umumnya.

6. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat
juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
kejahatan. Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan
yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut
menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-
hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya
pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam
bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya
munculnya pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.

2.6 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Pelanggaran Hak dan


Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
1. hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para
pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan
pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan
perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan
menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka
menegakkan hukum.
2. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara
yang berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik
Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya
berbagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara oleh pemerintah
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.

9
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatankegiatan keagamaan dan kursuskursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan
dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing-masing.

melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus


yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara
yang mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut.
1. melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman,
seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,
perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme.
Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran peraturan lalu lintas.
2. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar
dan sebagainya.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-
kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
4. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian
khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Pengakuan Hak sebagai warga negara
indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata
baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya
dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak
untuk “bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan hak – hak tersebut secara
utuh. Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang
layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanya
menjadi impian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu
membeli hak – hak tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan
untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan
mereka dioerhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan
pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung.
Ada beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya
ada beberapa hal yang menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak,
ada beberapa hal yang menjadi hak dari negara dan demikian pula ada beberapa
hak yang menjadi hak dari warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara
negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD
1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara
negara dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan
proporsional. Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan
kewajiban. Kedua-duanya harus seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan hak
oleh negara dan juga warga negara harus berimbang dengan kewajibannya. Tidak
mungkin orang hanya menutut haknya saja sedang kewajibannya diabaikan. Bila
ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti merugikan orang
lain, masyarakat bangsa dan negara.

3.2 Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait,
sehingga pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak
terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang
tidak diinginkan .

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.siswamaster.com/2016/02/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html
http://insideiqbal1.blogspot.co.id/p/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html
http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/11/jenis-jenis-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html
http://www.ipapedia.web.id/2015/12/hakikat-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html
http://www.bantubelajar.com/2015/08/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-
kewajiban.html
http://aniiev.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

12

Anda mungkin juga menyukai