Anda di halaman 1dari 3

BANGUNAN ZAMAN MEGALITIKUM

1. Arca

Arca ialah bangunan yang memiliki bentuk layaknya patung. Pembuatan arca seringkali dibentuk
menyerupai binatang dan manusia. Beberapa binatang yang kerap menjadi inspirasi pembuatan
kaca misalnya monyet, harimau, kerbau, gajah, sapi, dan burung. Sedangkan pembentukan arca
manusia biasanya ditampikan secara ilustratif dengan perpaduan bentuk yang lain.

Contoh peninggalan arca batu yaitu patung gajah di Pasemah, Sumatra Selatan. Patung ini memiliki
ukuran yang besar dan menggambarkan seseorang yang sedang menunggangi binatang buruannya.
Daerah-daerah lain yang juga banyak ditemukan arca antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Lampung.

2. Dolmen

Dolmen adalah. Berbentuk layaknya meja, ukuran dolmen sangatlah besar. Bangunan ini berfungsi
sebagai tempat untuk meletakkan sesajen yang dibutuhkan dalam penyelenggaran upacara
pemujaan.

Selain itu, dolmen juga sering digunakan untuk meletakkan mayat. Dolmen yang demikian bisa
disebut pula sebagai kuburan batu. Di Indonesia, wilayah yang paling banyak dijumpai dolmen
antara lain Sumatra Selatan (Pasemah), Jawa Barat (Cupari, Kuningan), Jawa Timur (Bondowoso,
Merawan, Jember), dan Nusa Tenggara Timur.
3. Menhir

Bangunan berbentuk tugu yang dibuat untuk menghormati arwah nenek moyang disebut menhir.
Menhir dapat didirikan secara tunggal atau berjumlah banyak. Konon menhir merupakan simbol
dari phallus yaitu dewa kesuburan bumi.

Menhir bisa dinamakan juga sebagai megalith alias batu besar, di mana dalam bahasa yunani, mega
berarti besar dan lith berarti batu. Para arkeolog meyakini bahwa bangunan ini didirikan ketika
periode Neolitikum dan digunakan dalam urusan religius pada waktu itu. Di samping Indonesia,
menhir juga banyak terdapat di negara-negara lain seperti Inggris, Irlandia, Italia, Perancis, dan
Spanyol.

4. Peti Kubur

Jenis bangunan peninggalan zaman megalitikun yang keempat yakni peti kubur. Ini merupakan
tempat yang dipakai untuk menyimpan jenazah. Peti tersebut terbuat dari material bahan bangunan
berupa lempengan-lempengan batu yang disatukan sedemikian rupa hingga membentuk sebuah
peti.

Orang-orang di zaman purba mempercayai bahwa peti kubur ialah tempat tinggal manusia saat di
alam ghaib. Oleh karena itu, mereka berlomba-lomba membuat peti kubur yang mempunyai ukuran
cukup besar. Selain itu, ukuran batu sekaligus juga merepresentasikan tingkat kemakmuran
pemiliknya semasa hidup. Semakin besar wujud peti kubur tersebut, maka semakin menunjukkan
sifat kebangsawanan orang yang meninggal.
5. Punden Berundak

Punden berundak adalah batu-batu berbentuk kepingan yang disusun secara berundak atau
bertingkat-tingkat. Makna bangunan ini yaitu sebagai tempat pemujaan roh para leluhur yang telah
meninggal. Itulah kenapa punden berundak dianggap merupakan bangunan yang paling sakral.

Punden berundak dibangun dari batu yang disusun dengan pola bertingkat. Kadang-kadang di
tengahnya ditaruh menhir untuk tempat pemujaan. Anda bisa menemukan bangunan paling
menakjubkan berbentuk punden berundak ini di Lereng Bukit Hyang, Jawa Timur dan Lebak
Sibedug, Banten.

Anda mungkin juga menyukai