PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran cet ke X (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 8
2
Ibid., hlm. 9
1
Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
sebagai supervisor
Dewasa ini pendidikan untuk semua (education for all) akan menjadi
dambaan setiap orang. Pendidikan seutuhnya (holisticeducation) akan banyak
dibicarakan. Manusia akan sadar bahwa hidup ini membutuhkan
belajar,untuk memperoleh pengalaman berarti menemukan kemanusiannya
manusia. Orang yang belajar memerlukan bantuan dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran mendambakan orang yang mampu mendapat
bantuan (assisting), mendapat support (supporting) dandiajak untuk tukar
menukar (informasi).
2
untuk membina kerjasama yang harmonis antara anggota staf sehingga dapat
membangkitkan semangat, serta motivasi kerja sebagai staf yang dipimpin
serta meningkatkan suasana yang kondusif.
Melihat hal tersebut diatas maka penulis mencoba untuk menulis sebuah
makalah yang berjudul “Evaluasi, Supervisi, Visi, Dan Misi Sekolah” yang
dimaksudakan disini adalah evaluasi pendidikan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hikmat, Manajemen Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 298
4
Harian Pikiran Rakyat edisi 26 Juni 2006, hlm. 12
4
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang tidak dapat kita pisahkan dalam kehidupan sehari-hari
dana kan berdampak pula terhadap kebijakan dalam dunia pendidikan
Indonesia.
5
Ibid., hlm. 10
5
bidang.6 Mutu pendidikan negara kita berada di bawah Vietnam dan
kualitas pendidikan negara Malaysia lebih jauh meninggalkan negara
kita, padahal sebelumnya Malaysia belajar dari bangsa kita, Indonesia.
6
waspada. Ia perlu memikirkan dan melakukan engkajian ulang
terhadap rencana yang telah disusun atau mengubah dan
memperbaiki cara pelaksanaanya.8
7
diketahui apa yang harus diperbaiki, dan mengapa hal itu tidak
diperbaiki. Kegiatan evaluasi yang tidak menghasilkan titik tolak untuk
perbaikan adalah hampa dan tidak ada artinya sama sekali.10
10
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 10
11
Ibid.
12
Ibid.
13
Ibid., hlm. 11
8
rendah), karena itulah siswa siswi tersebut terdorong untuk
memperbaikinya.14
14
Ibid., hlm. 12
15
Ibid.
16
Ibid, hlm. 8
17
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 10
9
h. Mengukur hasil belajar anaknya.
i. Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah.
j. Membuat keputusan kepada peserta didik.
k. Mengadakan perbaikan kurikulum.18
Fungsi evaluasi pendidikan bagi orang tua peserta didik adalah untuk
hal-hal sebagai berikut:
10
b. Konsep Supervisi Pendidikan Modern
21
Har. L. Douglas, Democratic Supervision Secondary Schools (Cambridge: The Riverside Press,
2007) hlm. 2-3
11
perbaikan pembelajaran dan penegmbangan kemampuan guru
dalam rangka pemantapan diri.22
12
pengawasan dan semangat penemuan. Supervisi pendidikan
memiliki program perbaikan, tidak hanya terbatas ditentukan
dan sekaligus ditangani oleh atasan, tetapi usaha kerjasama
dipertahankan dan dipelihara dalam rangka pengembangan riset
ilmiah. Para guru diharapkan dapat secara bebas
mengembangkan profesi, bakat, dan kemampuan kerjasama,
dalam usaha pemecahan masalah melalui semangat penemuan.
Para guru dibantu dalam mengembangkan pengetahuan
perofesionalnya dan daat menghadapi perubahan yang ada dan
terjadi serta yang akan terjadi dalam masyarakat.24
13
3) Kualitas proses belajar mengajar secara menyeluruh.
4) Kualitas lulusan.
5) Kualitas dampak, suatu nilai tambah kerja sekolah bagi tiap-tiap
lulusan sendiri bagi masyarakat.26
14
Komunikasi, Kepemimpinan yang
dukungan intensif kuat
orang tua
Sekolah
Efektif Etos kerja yang baik
Pemanfaatan hasil
evaluasi
1. Visi Sekolah
School Vision
28
http://www.smanichibangli.sch.id/visi-a-misi-sekolah.html
., diakses pada hari Senin, 09 April 2012
15
“ To Construct School Culture as a Condusive Learning Area to Develop
Learners to Have a Good Moral, Cleverness, Creativity, Innovation and Competition
in Global Word “
2. Misi Sekolah
16
The school’s mission
Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi SMA Negeri 1 Bangli adalah :
To establish the above motion, that the mission of SMAN 1 Bangli are :
17
8. Membangun citra positif masyarakat terhadap sekolah melalui
penerapan manajemen ISO 9001-2008. To establish the postive image of the
society toward the school through ISO 9001-2008 Manajemen Aplication
3. Tujuan Sekolah
Looking at the above vision and mision, the objctive of the school can be
formulated as follows :
18
6. Setiap siswa minimal menguasai satu jenis kesenian daerah atau
nasional. Every students have to master one of local or national art.
7. Memiliki tim olahraga minimal dua cabang yang mampu menjadi
finalis tingkat provinsi. Possesing at leat two sport team which can
become the finalis in province level.
8. 70% guru MIPA mampu mengajar dengan dua bahasa (bilingual).
70% of the science teachers can teach bilingually
9. 35% guru non MIPA mampu mengajar dengan dua bahasa
(bilingual) 35% of the non science teachers can teach biingually
10. 70% guru mampu mengajar berbasis ICT dan E_learning. 70% of the
teachers are able to teach based on ICT and E_learning.
11. k. 30 % guru memiliki kualifikasi pendidikan S2 30 % teachers have
master qualification
29
William Dersal, Prinsip dan Teknik Supervisi Dalam Pemerintahan dan Perusahaan (Jakarta:
Bhatara Karya Akasara, 2008), hlm. 27
19
d. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru
dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan
bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
e. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya
meningkatkan prestasi belajar siswa.
f. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi,
keahlian dan alat pengajaran.
g. Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang
dapat membantu guru dalam pengajaran.
h. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah
untuk reposisi guru.
i. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan
terlaksana dengan baik
j. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana
yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga
mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
k. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam
mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya
siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
l. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta
situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan
keberhasilan lulusan.
a. Supervisi Akademik
30
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di
Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
20
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah
akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses
mempelajari sesuatu
b. Supervisi Administrasi
c. Supervisi Lembaga
7. Prinsip-prinsip Supervisi
31
James Marks, Hand Book Educational Supervition (Boston: Alin and Bacon Inc, 2005), hlm. 76
21
g. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak
tergantung pada kepala sekolah
22
a. supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
b. supervisi harus kreatif dan konstruktif
c. supervisi harus ”scientific” dan efektif
d. supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru
e. supervisi harus berdasarkan kenyataan
f. supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-
guru untuk mengadakan “self evaluation”
8. Fungsi Supervisi
Adapun fungsi dari supervisi sekolah adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Meningkatkan Mutu PembelajaranRuang lingkupnya sempit,
hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang
kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada
siswa.
b. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan PembelajaranLebih
dikenal dengan nama Supervisi Administrasi
c. Fungsi Membina dan Memimpin32
9. Tipe-tipe Supervisi
Adapun tipe-tipe supervisi adalah sebagai berikut:
a. Tipe Inspeksi
32
Ibid, hlm. 35
23
mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini dijalankan terutama untuk
mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di
sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta
ditentukan oleh atasannya.
c. Tipe Coersive
33
Ngalim Purwanto, Muhammad, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 87
34
Ibid.
24
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan.
Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha
selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah.
Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada
guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri
tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.35
e. Tipe Demokratis
25
colleges course, conference (individual), demonstration teaching,
evaluation, proffesional reading, professional writing, supervisory
bulletins, informal contacts. Sedangkan yang termasuk teknik kelompok
(group techniques) diantaranya adalah; orientation of new teacher,
development of professional libraries, visiting other teachers,
coordinating of student teacing.
37
Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), hlm. 16
26
agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu
dan proaktif dalam menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.”38
27
6. Berkembangnya pengelolaan pendidikan yang memberayakan satuan
pendidikan
7. Terlaksananya evaluasi, alridetasi dan sertifikasi yang berorientasi
pada peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.40
40
Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), hlm. 19
41
Penjelasan atas aturan pemerintah RI no 19 tahun 2005 tetang standar pendidikan nasional
42
Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), hlm. 19
28
dengan jelas.43 Misi yang telah dijabarkan akan menjadi dasar
rujukan dalam menyusun dan mengambangkan rencana program
kegiatan yang memiliki indikator SMART (spesifik, measurabel,
achievable, realistic, time bound). Misi harus dapat direalisasikan
melalui kebijakan, rencana, program, dan kegiatan sekolah yang
disusun secara cermat, futuristik, dan berbasis demam-driven.44
1) Mudah diingat
2) Mudah untuk dikomunikasikan
43
Mukhtar dan Widodosuparto, Manajemen Berbasis Sekolah (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), hlm.
34
44
Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), hlm. 19
45
Ibid., hlm. 19
29
3) Latar belakang usaha sekolah harus jelas
4) Komitmen keberhasilan dan kualitas sekolah harus diungkap
dengan jelas
5) Pernyataan tujuan jangka panjang dari sekolah harus ada
6) Fokus pada pelanggan dan fleksibel46
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
30
1. Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan pngejaran karena kedua hal ini mempunyai keterkaitan dan
hubungan yang sangat erat.Maherens dan Lehman mengutip sebuah
ungkapan yang berbunyi to teach without testing is unthinkable
(mengajar tanpa melakukan tes tidak masuk akal)
2. Supervisi pendidikan diarahkan sebagai usaha untuk meningkatkan atau
memperbaiki mutu pada setiap jenjang pendidikan dalam suatu sistem
pendidikan nasional merupakan sebuah keniscayaan. Perkembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang psikologi, telah memberikan isyarat bagi
pengembangan metodologi pembelajaran yang sebagian besar guru daat
mendalaminya.
3. Visi aadalah menyangkut tentang sesuatu yang diinginkan dari sekolah
dan keinginan ini dapat bersumber dari masyarakat sebagai pengguna
sekolah dan pemerintah sebagai pihak yang berkepentingan dan
bertanggung jawab terhadap sekolah.
4. Misi adalah pernyataan yang berhubungan dengan visi. Apabila visi
menyatakan dasar tujuan dari sekolah maka misi adalah operasionalisasi
dari visi, yang meliputi asek jangka panjang, penjabaran dari misi
tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan berbeda dari
yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
31
Depdiknas, Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA Bertaraf
Internasional (Jakarta: tp., 2009)
http://www.smanichibangli.sch.id/visi-a-misi-sekolah.html
James Marks, Hand Book Educational Supervition (Boston: Alin and Bacon Inc,
2005)
Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik (Jakarta: Grasindo,
2005)
32