Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami dapat
menyesaikan tugas mini riset ini. Laporan tugas mini riset kepemimpinan ini kami
susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan.
Pada kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing kami Bapak Prof.DR.pargaulan
Siagian M.Pd., serta rekan-rekan kami yang tengah turut membantu dalam
pembuatan laporan ini.
Kami sadar bahwa tugas mini riset ini masih jauh dari sempurna baik dalam
bentuk,isi maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak kami terima dengan baik. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu masalah yang paling popular dewasa ini adalah masalah
kepemimpinan.Penting nya manajemen merupakan salah satu alat dalam
kehidupan suatu organisasi, terutama dalam bidang kehidupan manusia selalu
mendapat perhatian khusus.Dalam hal ini selalu dititik beratkan kepada
pimpinan.Pimpinan lah yang merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha atau
kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang
dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan
efisien.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha
pencapaia ntujuan yang telah ditentukan itu sebagian besarakan ditentukan oleh
kemampuan pimpinan yang memegang peranan penting dalam rangka
menggerakkan orang-orang bawahannya.Keterampilan kepemimpinan
(Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun,
mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan
akhirnya mencapai kesuksesan.Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan
diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat
tanggap terhadap perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan
masa depan dituntut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan
lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi
berbagai bentuk perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program
perubahan yang diperlukan.
Organisasi LP2IM ( Lembaga Penalaran dan Penelitian Ilmiah Mahasiswa
) merupakan salah satu organisasi eksternal yang ada di Universitas Negeri Medan
untuk menampung aspirasi dan mengolah dan mengembangkan keilmuan kampus
UNIMED melalui proses berfikir dalam menghasilkan sebuah konsep yang dan
diinterpretasikan dalam bentuk riset yang dilakukan oleh mahasiswa. Oleh karena
itu peneliti melakukan riset atau penelitian ke salah satu organisasi yang ada di
Universitas Negeri Medan yaitu LP2IM.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah untuk makalah ini
adalah :
1. Bagaimanakah sistem kepemimpinan yang ada di organisasi LP2IM ?
2. Gaya kepemimpinan apa yang digunakan pemimpin LP2IM dalam
mengkoordinasi organisasinya ?
3. Permasalahan apa yang pernah terjadi dalam organisasi LP2IM ?
4. Bagaimana cara organisasi LP2IM menyelesaikan masalah yang terjadi ?
5. Bagaimana cara LP2IM melihat atau memilih pemimpin atau ketua organisasi
?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui komponen-komponen atau bagian-bagian pengurus yang ada
dalam organisasi.
2. Mengetahui bagaimana cara pemimpin mengkoordinasikan organisasinya.
3. Mengetahui gaya kepemimpinan yang baik digunakan dalam organisasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
organisasi.
5. Mengetahui cara memilih pemimpin dalam sebuah organisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari bahasa inggris yaitu leadership. Menurut


Tikno Lensufie, Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu tentang
kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni memimpin, ciri kepemimpinan, serta
sejarah kepemimpinan. Kepemimpinan bukan berarti memimpin orang untuk
sesaat (insidental) seperti memimpin upacara bendera, memimpin paduan suara
dan sebagainya. Tapi kepemimpinan lebih kepada seseorang yang memimpin
suatu organisasi atau institusi.
Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta
manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini
mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya
organisasi agar dapat bersaing secara baik.
Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang
organisasi dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek
individual seorang pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut
menerapkan kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam
arti segala perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas
bukan bagi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.
Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan
konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah
individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi guna
mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya.
Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau kata benda.
Sementara itu, kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang
anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong
kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2.2. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis


Gaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri
pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk
yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak
adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan
bilamana berbagai tugas harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah
pemberian perintah. Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan
menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan kemampuannya untuk
memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman. Gaya kepemimpinan otokratis
adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan
dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang
lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara
pimpinan dan bawahan. Gaya ini kadang-kadang disebut juga gaya kepemimpinan
yang terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan,
kepemimpinan konsultatif atau partisipatif. Pemimpin kerkonsultasi dengan anak
buah untuk merumuskan tindakan keputusan bersama.
3. Gaya Kepemimpinan Delegatif
Gaya Kepemimpinan delegatif dicirikan dengan jarangnya pemimpin
memberikan arahan, keputusan diserahkan kepada bawahan, dan diharapkan
anggota organisasi dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri (MacGrefor,
2004). Gaya Kepemimpinan adalah suatu ciri khas prilaku seorang pemimpin
dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Dengan demikian maka gaya
kepemimpinan seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh karakter pribadinya.
Kepemimpinan delegatif adalah sebuah gaya kepemimpinan yang
dilakukan oleh pimpinan kepada bawahannya yang memiliki kemampuan, agar
dapat menjalankan kegiatannya yang untuk sementara waktu tidak dapat
dilakukan oleh pimpinan dengan berbagai sebab. Gaya kepemimpinan delegatif
sangat cocok dilakukan jika staf yang dimiliki memiliki kemampuan dan motivasi
yang tinggi. dengan demikian pimpinan tidak terlalu banyak memberikan instruksi
kepada bawahannya, bahkan pemimpin lebih banyak memberikan dukungan
kepada bawahannya.
4. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan
peraturan”. Perilaku pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur
yang berlaku bagi pemipin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis pada
umumnya membuat keputusan-keputusan berdasarkan aturan yang ada secara
kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan
dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak
boleh lepas dari ketentuan yang ada.
5. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif.
Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini
hanya bias berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan
keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi. Dalam gaya
kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau
sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya.
6. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan. Tipe kepemimpinan yang otoriter biasanya berorientasi kepada tugas.
Artinya dengan tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi,
maka kebijaksanaan dari lembaganya ini akan diproyeksikan dalam bagaimana ia
memerintah kepada bawahannya agar kebijaksanaan tersebut dapat tercapai
dengan baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin yang dapat digerakkan sesuai
dengan kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari bawahan sama sekali tak
pernah diperhatikan.
7. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik
orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan
semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka
sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe
kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong
Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka.
Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena
ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika
diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan,
permintaan maaf, dan janji.
8. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi
keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya
pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan
jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini.
Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun
kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang
tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali
hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
9. Gaya Kepemiminan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka
hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi
terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk
kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena
kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan
seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa
tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan
bersahabat. Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya
kepemimpinan demokratis.Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini
permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan.
Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
10. Gaya Kepemimpinan Administratif
Gaya kepemimpinan tipe ini terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada
aturan. Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut dalam mengambil resiko
dan mereka cenderung mencari aman. Model kepemimpinan seperti ini jika
mengacu kepada analisis perubahan yang telah kita bahas sebelumnya, hanya
cocok pada situasi Continuation, Routine change, serta Limited change.
11. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical).
Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya pembuatan keputusan
didasarkan pada proses analisis, terutama analisis logika pada setiap informasi
yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan menekankan pada
rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang. Kepemimpinan model ini
sangat mengutamakan logika dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang
masuk akal serta kuantitatif.
12. Gaya kemimpinan asertif (Assertive).
Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian
yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan
kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan beberapa
sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan.
2.3. Pengertian Organisasi
Organisasi ialah wadah atau tempat yang mana orang-orang semuanya
berkumpul didalamnya, melakukan kerjasama secara rasional, sistematis, juga
terkendali, dengan memanfaatkan sebuah sumber daya yang ada yang dipakai
secara efektif untuk menggapai tujuan atau cita-cita bersama.Berikut ini ialah
pakar-pakar yang menjelaskan tentang pengertian organisasi.
1. Drs. H. Malayu. S.P. Hasibuan menjelaskan tentang organisasi, yang mana
penjelasan dari beliau bahwa organisasi ini ialah sebuah proses
pengelempokan, penentuan, dan segala pengaturan yang bermacam-macam
kegiatan yang memang dibutuhkan untuk menggapai tujuan bersama.
2. Stoner menjelaskan tentang organisasi, yang mana menurut stoner bahwa
organisasi ini ialah sebuah contoh hubungan melewati orang-orang yang
diberikan sebuah arahan dari atasan agar dapat menggapai tujuan bersama.
2.4. Profil LP2IM
Berawal dari kepedulian dan perhatian akan berbagai persoalan bangsa,
khususnya di bidang IPTEK. Dari hasil analisis, beberapa mahasiswa yang sudah
lama tertanam keinginan untuk membentuk suatu wadah yang menampung dan
mengelola keilmuan mahasiswa Unimed, penyampaian aspirasi mahasiswa,
pembentukan karakter mahasiswa, mencetak alumnus mahasiswa yang
profesional dan kontributif untuk kesejahteraan Indonesia, khususnya
berkompeten di bidang penalaran dan penelitian mahasiswa karena mampu
berfikir kritif serta berjiwa kontributif untuk bangsa.
LP2IM diLaunchingkan pada hari Jum’at 30 Mei 2014 pukul 14.30 di
Kampus Unimed yang langsung diresmikan oleh pembina LP2IM, Dr. Lisyanto,.
M.Si sebagai staff ahli WR I dan dihadiri sekitar 70 mahasiswa dengan 36
mahasiswa sebagai bakal calon pengurus LP2IM. Inilah awal dari pergerakan
LP2IM mengarungi roda perjalanannya dalam membumikan iklim keilmuan di
kampus Unimed.
Lembaga Penalaran dan Penelitian Ilmiah Mahasiswa (LP2IM) adalah
sebuah bangunan yang kokoh sebagai suatu wadah dalam menampung, mengolah
dan mengembangkan keilmuan kampus unimed melalui proses berfikir dalam
menghasilkan sebuah konsep yang dan diinterpretasikan dalam bentuk riset oleh
mahasiswa Unimed.Insan Cendikia Berdedikasi Untuk Negeri dimaknai
sebagaiseorang ilmuan yang mensyukuri atas ilmunya sehingga memberikan
keontribusi untuk bangsa dan negara. KPK (Kompeten, Profesional dan
Kontributif) adalah sebuah aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
a. Visi Organisasi
Mengembang kan potensi mahasiswa dalam bidang riset, penalaran, dan
profesi keguruan sebagai asas pembangunan peradaban serta melahirkan
generasi cendikia yang berintelektual, kompeten, professional dan kontributif
(KPK).
b. Misi Organisasi
Adapun misi-misi yang dimiliki oleh organisasi Lembaga Penalaran dan
Penelitian Ilmiah Mahasiswa Universitas Negeri Medan adalah sebagai berikut :
 Membangunparadigmatentang pentingnya keilmuandanwilayahkerjaakademiks
ebagaipirantipendukung agent of change.
 Membantumeningkatkankualitaskeilmuandanakademismahasiswa pada
umumnya, khususnya kader LP2IM Unimed.
 Membangun sistem keberjalanan organisasi keilmuan yang kokoh.
 Membangun jaringan komunikasi dan kerjasama pendukung keilmuwan yang
diharapkan dapat mewujudkan pribadi yang KPK.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


 Lokasi penelitian : Fakultas ilmu sosial
 Waktu penelitian : 20 November 2018
3.2. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian ini adalah ketua dari organisasi LP2IM yaitu Ikhsan
Baihaqi yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Medan jurusan
Pendidikan Geografi, fakultas Ilmu Sosial.
3.3. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang kami gunakan dalam mini riset adalah
penelitian survey, dimana pengertian penelitian survey ini adalah penelitian yang
dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang dipelajari adalah data
dari sampel yang diambil dari populasi.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam mini riset ini meliputi wawancara
yang dilakukan dengan mempersiapkan garis besar pertanyaan. Dalam metode ini
dilakukan secara formal dan informal sehingga data yang diperoleh cukup lengkap
dan mendalam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sistem Kepemimpinan yang Ada Di LP2IM

Sistem atau asas yang dibangun dalam organisasi ini adalah asas
kekeluargaan meskipun memiliki susunan organisasi secara struktural. Organisasi
ini dalam sehari-hari menjunjung tinggi solidaritas. Setiap hari BPH ( Badan
Pengurus Harian ) melakukan kontrol/pengawasan dalam kinerja manajemen
organisasi, dan dalam dua kali sebulan akan dilakukan evaluasi terhadap sistem
kerja. Adanya rapat BPH juga membahas tentang menyelesaikan masalah dari
yang besar hingga yang kecil.

4.2. Bagian-Bagian/Komponen Pengurus yang Ada Di LP2IM

Ketua Umum

Sekretaris

Bendahara

Ketua Departemen

PSDM PKK RIPI JH

( Pengelolaan ( Pengkaji ( Riset Ilmu ( Jaringan dan


Sumber Daya Keilmuwan dan Pemberdayaan Humas)s
Manusia ) Keprofesionalan IPTEK )
)

Pembagian struktur di atas berdasarkan tujuan dari organisasi itu sendiri


agar terarah dan terorganisir.
4.3. Gaya Kepemimpinan yang Digunakan Pemimpin Organisasi

Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh ketua umum LP2IM adalah


gaya kepemimpinan demokratis, tetapi dalam beberapa hal juga diperlukan gaya
kepemimpinan otoriter agar organisasi dapat menjadi lebih disiplin.

4.4. Sistem Pemilihan Pemimpin dalam LP2IM

Sistem pemilihan pemimpin dalam organisasi LP2IM adalah memungut


suara dari para anggota organisasi itu ssendiri, kemudian dari masing departemen
dan ada juga hak pilih suara dari para pembina organisasi LP2IM.

4.5. Permasalahan yang Pernah Terjadi Dalam Organisasi

Permasalahan yang pernah terjadi dalam organisasi LP2IM adalah adanya


anggota dari organisasi itu sendiri yang tidak aktif dalam kegiatan yang
dilaksanakan dalam organisasi LP2IM, seperti ada yang aktif dalam kegiatan rutin
tetapi tidak aktif dalam kegiatan besar (acara resmi), dan sebaliknya ada yang
tidak aktif dalam kegiatan rutin tetapi dia aktif hanya ketika ada acara besar.

4.6. Solusi/Pemecahan Masalah yang Dilakukan

Solusi atau pemecahan dari masalah yang terjadi adalah dengan


melakukan analisis terhadap penyebab kenapa anggota organisasi terssebut tidak
aktif dalam organisasi, karena LP2IM adalah organisasi yaang berdasarkan asas
kekeluargaan maka setiap masalah yang terjadi diselesaikan dengan cara
kekeluargaan seperti melakukan musyawarah dengan pihak yang terlibat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari miniriset yang kami lakukan kami dapat menyimulkan bahwa :
1. Sistem kepemimpinan yang ada di organisasi LP2IM adalah
berdasarkan asas kekeluargaan meskipun susunan organisasinya
struktural.
2. Gaya kepemimpinan yang ada di organisasi LP2IM adalah gaya
kepemimpinan demokratis, tetapi dalam beberapa hal juga
diperlukan gaya kepemimpinan otoriter agar organisasi dapat
menjadi lebih disiplin.
3. Permasalahan yang pernah terjadi dalam organisasi LP2IM adalah
adanya anggota dari organisasi itu sendiri yang tidak aktif dalam
kegiatan yang dilaksanakan dalam organisasi LP2IM.
4. Cara organisasi LP2IM dalam menyelesaika masalah yang terjadi
adalah dengan melakukan analisis terhadap penyebab kenapa
anggota organisasi terssebut tidak aktif dalam organisasi.
5. Cara LP2IM dalam melihat atau memilih pemimpin adalah
memungut suara dari para anggota organisasi itu ssendiri,
kemudian dari masing departemen dan ada juga hak pilih suara dari
para pembina organisasi LP2IM.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2018. KEPEMIMPINAN (Leadership). Medan : UNIMED

Anda mungkin juga menyukai