Anda di halaman 1dari 17

Critical Book Report

Tugas Mata Kuliah KEPEMIMPINAN


Dosen Pengampu : Yulita Triadiarti, S.E, M. Si

Nama/Nim :
1. Oktaria Manullang (7192220004)
2. Gita Rahma (7192520001)
3. Ryan Saviola A. Purba (7192520008)

Prodi AKUNTANSI
November 2019
Judul buku
13 Konsep Beyond Leadership

Pengarang
Djokosantoso Moeljono

Penerbit
PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit
2011

Jumlah Halaman
318 + Cover

Ikhtisar Isi Buku


Bab 2 : Manusia Berpikir dan Berperilaku

Berpikir adalah kegiatan manusia yang paling utama.Kemampuan


berpikir yang membedakan manusia dan hewan.Berpikir adalah sumber
dari perilaku manusia.Memang,ada perilaku-perilaku yang dilakukan
secara insting,atau tidak memerlukan kegiatan berpikir.Namun perilaku-
perilaku manusia yang menunjukkan kualitas kemanusiaan,pasti diawali
dari proses berpikir.Sederhananya,setiap perilaku manusia yang
bertujuan,selalu diawali dari proses berpikir.

Perilaku yang bertujuan digerakkan oleh Motivasi.Motivasi adalah


sesuatu yang mendorong untuk berperilaku untuk mencapai
tujuan.Namun harus disadari,yang dimaksud dengan “mencapai tujuan”
bisa bermakna ganda : mendekati suatu tujuan atau menjauhi suatu
tujuan.Seorang pemberani akan mencari peluang,sementara seorang
pecundang akan menghindari persaingan.Dengan demikian kita dapat
menarik benang merah,bahwa setiap perilaku digerakkan
motivasi,sementara tujuan didorong oleh motivasi dan dibalik motivasi
adalah keinginan untuk berprestasi.
Dari gambar tersebut kita dapat bisa melihat alur proses dari sejak
berpikir,keinginan berprestasi,motivasi,perilaku dan akhirnya pencapaian
tujuan.proses ini terjadi pada semua manusia,namun mempunyai
kekhususan pada salah satu jenis manusia yang disebut pemimpin.

BAB 3 PERILAKU MANUSIA

Sesuai dengan kodratnya manusia memang mahluk yang sangat


kompleks.Ada beberapa dimensi yang menyangkut manusia dan
hubungannya dengan lingkungan pekerjaannya,dimana oleh J.L Holland
dikembangkan suatu teori yang menghubungkan antara rientasi pribadi
dengan lingkungan dan cirri suatu pekerjaan.Holland membagi jadi 6
dimensi sebagai berikut :

1. Realistic
2. Intellectual
3. Social
4. Conventional
5. Enterprising
6. Artistic
Sebagai pemimpin atau calon pimpinan yang
unggul,sebaiknya mulai menyadari bahwa sikap kematangan jiwa
memang suatu persyaratan utama untuk menjadi pemimpin yang
unggul.Beberapa ciri tingkat kematangan manusia dapat dilihat
pada deskripsi berikut :
BAB 4 PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah individu manusianya,sementara


kepemimpinan adalah sifat yang melekat kepadanya sebagai
pemimpin.Pada hemat saya ini adalah pemahaman pokok yang
membedaan sekaligus menyamakan antara pemimpin dan
kepemimpinan.Pemahaman ini sekaligus dapat memberi
pembenaran bagi penyatuan pemahaman dari keduanya.
Hari ini begitu banyak defenisi dan pemahaman akan
kepemimpinan.Gari Yukl(1998) membantu kita dengan melakukan
klasifikasi defenisi pemimpin dan kepemimpinan yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan Ciri
Pendekatan ini menekankan kepada atribut-atribut pribadi
para pemimpin.Dasar dari pendekatan ini adalah asumsi
bahwa beberapa orang merupakan pemimpin dengan
beberapa ciri yang tidak dimiliki oleh orang lain.
2. Pendekatan berdasarkan Perilaku
Pendekatan ini merupakan kritisi terhadap generasi pertama
pendekatan berdasarkan ciri.Pendekatan ini sangat diwarnai
oleh psikologi dengan focus menemukan dan
mengklasifikasikan perilaku-perilaku yang membantu
pengertian kita tentang kepemimpinan.
3. Pendekatan kekuasaan-pengaruh
Pendekatan ini mencoba memperoleh pengertian
kepemimpinan dengan mempelajari proses memengaruhi
antara para pemimpin dan para pengikutnya.
4. Pendekatan Situasional
Pendekatan ini menekankan pada pentingnya faktor faktor
kontekstual seperti sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh
unit pemimpin,sifat lingkungan eksternal, dan karakteristik
pengikut.

BAB 5 : GAYA KEPEMIMPINAN

Ada empat gaya kepemimpinan yang lazim disebut sebagai


kepemimpinan situasional (situational leadership) berdasarkan interaksi
antara direction dan support dengan deskripsi sebagai berikut :

Berdasarkan pola hubungan tersebut,maka notasi gaya


kepemimpinan dideskripsikan sebagai berikut :

1. Telling (Directing/Structuring)
Seorang pemimpin yang senang m,engambil keputusan
sendiri dengan memberikann intruksi yang jelas dan
mengawasinya secara ketat serta memberikan penilaian
kepada mereka yang tidak melaksanakannya sesuai dengan
apa yang anda harapkan.
2. Selling (coaching)
Seorang pemimpin yang mau melibatkan bawahan dalam
pembuatan keputusan.Pemimpin bersedia membagi
persoalan dengan bawahannya,dan sebaliknya persoalan
dari bawahan selalu didengarkan serta memberikan
pengarahan mengenai apa yang seharusnya dikerjakan.
3. Participacing (Developing/Encouraging)
Salah satu ciri dari kepemiompinan ini adalah adanya
kesediaan dari pemimpin untuk memberikan kesempatan
bawahan untuk berkembang dan bertanggung jawab serta
memberikan dukungan yang sepenuhnya mengenai apa
yang mereka pikirkan.
4. Delegating
Dalam gaya ini,pemimpin memberikan banyak tanggung
jawab kepada bawahannya dan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk memutuskan persoalan.

BAB 6 : SIAPAKAH PEMIMPIN?

Kepemimpinan mempunyai dua makna,pertama,makna bahwa


yang bersangkutan diterima lingkungannya sebagai seorang
pemimpin,baik formal maupun informal.Kedua,sebuah karakter yang
dimiliki manusia sebagai ciptaan Tuhan.Giffod Pinchot(1996)
mengemukakan bahwa beberapa organisasi lebih majunkarena terdapat
banyak pemimpin didalamnya;bahkan setiap pribadi pada hakikatnya
adalah pemimpin.Sebuah fenomena kelak akan menajdi dominan tatkala
pekerjaan-pekerjaan oleh otot semakin ditinggalkan oleh pekerjaan nya
yang mengandalkan pengetahuan.

Kepemimpinan demikian bukanlah suatu “kekuasaan” melainkan


sebuah tanggung jawab,tugas,dan pengorbanan.Dengan demikian sesuai
dengan uraian terdahulu,menurut hemat saya,memimpin adalah
amanah,kewajiban dan bukan hak,pimpinlah dengan kebersihan Nurani!

BAB 7 KONSEP PERTAMA : KEPEMIMPINAN PARA NABI

A. Kepemimpinan Nabi Muhammad saw.


Kristalisasi kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Yang
pertama,kita melihat bahwa Nabi adalah seorang pemimpin yang
benevolent,atau pemimpin yang murah hati,penyabar,penuh kasih
saying,pemaaf,mengedepankan nilai kemanusiaan, dan keimanan
dan kesetiaan yang tulus kepada Allah Swt.

Kedua,membawa perubahan.Ciri kepemimpinan Nabi Muhammad


saw.,yang diteladankan adalah leading change,membawa pembaruan
yang besardan mendasar.Ketiga,Nabi Muhammad saw. Adalah pemimpin
yang meneladani, atau walk the talk.Apa yang diucapkan beliau
dilaksanakn dengan konsisten,dan tanpa kompromi.Contoh yang
sederhana adalah menegakkan salat.

BAB 8 KONSEP KEDUA: AJARAN KEPEMIMPINAN DARI JAWA


1. Ajaran Hasto Broto
Ajaran kepemimpinan ini asal muasal nya dari india yang
kemudian dikembangkan oleh orang indonesia melalui dunia
pewayangan. ajaran ini bersumber dari 8 wejangan prabu
ramawijaya dari Ayodya kepada raden wibisana yang akan
memimpin alengka setelah selesainya perang besar antara Rama
melawan rahwana. Secara singkat ajaran Hasto Broto adalah suatu
ajaran yang menggambarkan sifat 8 pengejawantahan dari tuhan
yang maha esa di alam semesta ini yaitu sifat-sifat tanah, api, angin
,air, angkasa, bulan, matahari dan bintang.
a. Tanah
Sifat tanah adalah murah dan senantiasa memberi dalam
arti apa saja yang ditanam di tanah tumbuh berbuah berlipat
ganda bagi yang menanam. Tanah juga mempunyai sifat
teguh dan kuat, sabar dan menerima segalanya, tidak
pernah mengeluh dibebani apapun dan tidak membeda-
bedakan dan selalu menerima apa saja yang jatuh di
atasnya, apakah sesuatu yang baik, yang buruk, yang
berbau, yang suci, yang sedap, dan what that one perilaku
pemimpin seyogianya mencontoh tanah ini yakni tangguh
dan sabar serta tidak cengeng.
b. Api
Abi mempunyai sifat panas tetapi suci. sifat pemimpin
yang phone contoh api ini seharusnya berani “membakar”
kekurangan kekurangan dan memperbaiki kembali serta
“menggodok” yang baru yang lebih baik, sesuai keperluan
nya.
c. Angin
Angin selalu berada di segala tempat. Mencontoh
angin,seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan
rakyat tanpa membedakan derajat dan martabatnya,
sehingga secara langsung dapat mengetahui keadaan dan
keinginan rakyatnya.
d. Air
Sifat air adalah warata maratani. Artinya bahwa air itu
dapat rata dan bersimbah kemana-mana secara seimbang.
Demikian pula dengan seorang polim fine wajib
mengusahakan merata nya kemakmuran, keselamatan dan
kesejahteraan anak buahnya.
e. Angkasa
keberadaan angkasa mempunyai kekuasaan yang tidak
terbatas sehingga mampu menampung apa saja yang
datang padanya.seorang pemimpin hendaknya mempunyai
keluaran batin dan kemampuan mengendalikan diri yang
kuat hingga dengan sabar mampu menampung mendapat
rakyatnya yang bermacam ragam sesuai keperluan,
persepsi dan posisi masing-masing.
f. Bulan
Sifat bulan adalah memberi sinar terang di waktu malam.
seorang pemimpin wajib memberikan sinar yang
menimbulkan semangat serta rasa kepercayaan dan
terlindung dari rakyatnya dalam situasi yang pada suatu saat
mengalami krisis, kesusahan lahir batin.
g. Matahari
matahari merupakan sumber energi yang menopang
kehidupan di bumi yang membuat semua makhluk hidup
tumbuh dan berkembang.seorang pemimpin hendaknya
mampu mendorong dan menumbuhkan gaya hidup
rakyatnya untuk membangun negara, dengan memberikan
bekal lahir dan batin untuk mampu berkarya.
h. Bintang
Sebagai benda langit,bintang senantiasa mempunyai
tempat yang tetap di langit sehingga dapat menjadi
pedoman arah. Seorang pemimpin hendaknya menjadi
teladan rakyatnya, tidak ragu menjalankan keputusan yang
telah disepakati, serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak
yang diduga akan menyesatkan.

Ajaran-ajaran tersebut pada masa kini tampaknya terlalu idealistis,


tetapi sebenarnya apabila seseorang mampu mendalami ya ajaran
tersebut akan membantu mengatasi krisis dan keadaan yang kadang-
kadang cenderung tidak menentu pada suatu waktu menjelang pergantian
secara millenium dari abad ke-20 ke abad 21.

2. Ajaran kepemimpinan mahapatih gadjah mada


Kajian kepemimpinan dari mahapatih gajah mada bersumber
dari bahan-bahan yang sangat sedikit.hal ini tidak terlepas dari
kebiasaan jaman dahulu bahwa ajaran-ajaran luhur biasanya
diteruskan secara lisan, tutur tinular, itupun untuk kalangan sangat
terbatas, yaitu kalangan elit kerajaan.
Ada dua sumber yang dapat diperoleh, yaitu sebuah buku
karangan renny masmada, berjudul “gajah mada sang pemersatu
bangsa” dan artikel dalam SKM “buana Minggu”
Apabila disimak dengan cermat ada kesamaan butir-butir ajaran
berupa filosofi kepemimpinannya, namun ada bedanya sedikit,
yaitu bahwa Renny masmada menuliskan 15 ajaran sedangkan
SKM menulis 18 ajaran.
Dari kedua macam filosofi ajaran kepemimpinan tersebut, sidang
pembaca bebas memilih yang mana.demikian pula kalau ada
sumber lainnya pun nulis sangat terbuka untuk dikritik membangun.
3. Tri dharma
Salah seorang pahlawan nasional yang bertempur melawan
belanda pada abad ke 18, sekitar pertengahan tahun 1700 an.
Dalam era zaman modern,tampaknya filosofi ajaran kepemimpinan
tri dharma ini kiranya masih valid untuk diterapkan kalau memang
para pemimpin kita bersedia mempelajarinya.sangat kental terasa
bagaimana menonjol nya pengertian-pengertian dasar dari filosofi
kepemimpinan tri dharma ini terhadap nuansa kewajiban dalam
memimpin dan tidak ada sedikitpun nuansa hak yang ditonjolkan.
4. Ajaran ki hadjar dewantoro
Pada tanggal 3 juli 1922 adalah titik balik dari pergerakan
indonesia, karena muncul ruang baru yakni ruang nonkooperatif
namun berazas kebangsaan, Ketika raden mas suwardi
suryaningrat mendirikan taman siswa.
Kepemimpinan adalah perpaduan yang unik antara
pemimpin, sahabat dan guru.untuk menegakkan kepercayaan
maka pemimpin harus mampu menunjukkan bahwa ia mempunyai
kelebihan dibanding yang lain.pemimpin harus berada di depan
atau berada di tempat teratas memberikan instruksi kepada
pasukannya.
5. Ba lima laku
Ajaran kepemimpinan ini lahir dari pemikiran seorang
bangsawan kerabat mangkunegaran yang bernama K.R.H.T
widiyatmo sontodipuro. Ajarannya mencakup beberapa hal sebagai
berikut:
1. Mbimbing, mampu untuk mengarahkan anggotanya secara
benar, tepat dan selaras dengan profesinya sesuai dengan
kemampuan anggotanya.
2. Mbangun,mampu membangun lembaga nya menjadi lebih baik
termasuk sarana dan prasarana yang diperlukan sehingga
bermanfaat kepada seluruh anggotanya.
3. Mbiji, mampu menilai anggotanya secara adil dan bijaksana
secara periodik,tanpa pandang bulu dan terhindar dari keadaan
yang mengecewakan anggotanya karena kurang perhatian
seorang pemimpin.
4. Mbombong, mampu memberikan motivasi untuk maju, tidak
ragu memberikan apresiasi,memberikan kesempatan kepada
mereka yang mempunyai kelebihan dallas rata-rata
5. Mbebungah, mempunyai kebesaran jiwa untuk memaafkan
kesalahan, mampu menjaga keseimbangan antara anggota.
6. Esem bupati,semu mantri,dupak bujang
Gaya kepemimpinan ini mempunyai jejak kepemimpinan yang
cukup panjang,mulai tahun 1950 sebagai perwira pertama polisi di
sumatera sampai dengan akhir hayatnya sebagai wakil ketua dpr ri pada
tahun 1977. Salah satu ajaran yang beliau terima dari seniornya adalah
gaya memimpin sebagai berikut:

Esem artinya senyum, semu artinya sindiran, dupak artinya


ditendang dengan keras.

Perlu juga dicatat bahwa ajaran ini adalah memimpin nggak jawa
yang perlu dikaji ulang apakah ada pak diterapkan di dalam lingkungan
yang berlatar belakang budaya lainnya.jelaslah bahwa mempelajari gaya
kepemimpinan jawa masa lalu ternyata nenek moyang orang jawa sudah
bu juga mengenal gaya kepemimpinan yang kalau dalam literatur barat
sering disebut dengan istilah situational leadership

7. sing biso rumongso, Ojo rumongso biso

Biso rumongso maknanya adalah sadar diri, bahwa semua itu milik
yang maha kuasa, dan kita sebagai makhluk hanya dipinjam sebagian
kecil kekuatan beliau. Kesadaran akan posisi kita di hadapan allah swt,
bawa semua itu bersumber dari keridaan dan kehendak beliau, akan
selalu menghindarkan kita dari sikap takabur, tinggi hati , bahkan selalu
menjaga agar rendah hati.

8. piwulang sultan agungan (PSA)

merupakan ajaran tahu bahwa mimpi indah jawa dari buku


karangan almarhum zainudin fananie.dari mempelajari filosofi
kepemimpinan ini kita mengerti bahwa bagaimana para leluhur kita pada
masanya sudah mahir mengolah potensi manusia yang begitu unik.

BAB 9 KONSEP KETIGA: MENGHINDARI KESEMPITAN WAWASAN

Dalam era informasi yang sangat canggih sekarang ini,tanpa


disadari terkadang sebagai profesional kita gagal dalam memanfaatkan
informasi-informasi karena kesalahan kita sendiri, yaitu membatasi dan
menutup diri dari masukkan informasi. Berapa diantara kita yang menyia-
nyiakan waktu pada masa muda, lupa belajar ilmu ilmu yang bersifat
umum misalnya sejarah, etika bergaul, bahasa, dan lain-lain.
BAB 10 KONSEP KEEMPAT: KESEIMBANGAN INTERAKSI

siapapun dia apabila dia memimpin maka pasti yang bersangkutan


mempunyai atasan, bawahan maupun rekan sejawat. Selalu akan terjadi
interaksi antara 3 kelompok tersebut,di mana dalam melaksanakan
interaksi tersebut harus senantiasa dijaga keseimbangan nya sehingga
tidak ada kecenderungan lebih dominan dalam berhubungan dengan
atasan,bawahan atau peres.

Seorang pemimpin yang menguasai secara tepat keseimbangan


tersebut diharapkan akan diterima oleh lingkungannya. Kunci dari
keberhasilannya adalah keluaran pengetahuan dari seorang pemimpin
baik yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan
pekerjaannya. Dalam tingkatan tertentu akseptabilitas dari seorang
pemimpin berkembang menjadi apa yang sehari-hari dikenal dengan
istilah “wibawa”.

Konsep keseimbangan interaksi ini adalah salah satu konsep yang


penting kamu tidak mudah dilaksanakan karena memerlukan satu modal
yaitu kematangan atau kedewasaan.

BAB 11 KONSEP KELIMA: JARI TANGAN

Apabila diperhatikan dengan cermat, ciptaan tuhan atas manusia


penuh dengan pesan tersembunyi yang harus dipahami oleh manusia itu
sendiri. Pesan yang ingin dikaji dalam tulisan ini adalah bagian tubuh
manusia yang bernama jari.urutan jari tersebut menggambarkan
mengenai tingkat kematangan manusia dikaitkan dengan usia fisiknya.
Deskripsi selanjutnya dapat lah diuraikan secara ringkas sebagai berikut

a. Jari kelingking
Jari ini mewakili usia manusia sampai dengan 10 tahun.
Pada umumnya sampai dengan usia tersebut peranan individual
dari seorang bocah belum banyak artinya. Namun demikian
kehadirannya merupakan suatu keharusan
b. Jari manis
Usia manusia yang diibaratkan dengan jari manis adalah
antara 11 sampai 20 tahun. pada usia remaja ini mulai belajar
membentuk dan bekerja dalam kelompok.proses pembelajaran
yang kedewasaan serta idealisme nya terjadi pada usia ini.
c. Jari tengah
Cari tengah ini mewakili usia antara 21 sampai 30 tahun.
Pada usia ini proses pembelajaran dan band dewasa an tiba pada
tahapan tertentu yang cukup kritis.
d. Jari telunjuk
Jari ini mewakili manusia dalam usia antara 31 sampai 45
tahun. Di mana pada umumnya kematangan seseorang sudah
mulai dihiasi dengan kebijaksanaan.
e. Ibu jari
Ini adalah periode pembelajaran dan pendewasaan diri yang
terakhir. Yaitu pada usia di atas 45 tahun. Diharapkan pada usia ini
seseorang sudah benar-benar matang, bijak di mampu menjadi
panutan.

BAB 12 KONSEP KEENAM: 3-H

Manusia adalah makhluk sosial,sebagai makhluk sosial pada


dasarnya manusia memerlukan interaksi dengan manusia atau orang lain.
Salah satu cara agar seseorang mampu untuk berkomunikasi dengan
baik, hendaknya kembali ke esensi dasar manusia. Menggunakan bahasa
inggris, tahir menyampaikan istilah 3H yaitu human, humble, dan humor.

a. Human
Bersikap allah manusiawi dalam kehidupan sehari-hari. Para
dasarnya manusia itu memerlukan pengakuan keberadaannya, lepas
dari siapa dia.seorang manusia tidak terlepas dari kontraknya yang
harus diterima apa adanya di mana setiap manusia memiliki
kekurangan ataupun kelebihan.
b. Humble
Pada umumnya seorang yang rendah hati akan
mengundang simpati, terlepas dari apakah dia seorang pemimpin
atau sub-ordinate,dibandingkan dengan watak yang ingin menang
sendiri ataupun ingin menonjol. Disadari sepenuhnya bahwa
humble ini banyak didasari oleh watak seseorang.
c. Humor
Sebagaimana dengan watak humble, seseorang yang
mempunyai selera humor tinggi biasanya diterima di kalangan nya
dengan terbuka.

BAB 13 KONSEP KETUJUH: KESENDIRIAN SEORANG PEMIMPIN

Apa yang diperoleh seorang pemimpin puncak? Kehormatan,


kepercayaan, kebanggaan, kekayaan, dan kekuasaan. Seseorang yang
ingin menjadi pemimpin, khususnya pemimpin puncak harus belajar untuk
berempati pada posisi puncak. Iya harus belajar untuk menerima rasa
dingin dan kesepian. Seorang pemimpin puncak mempunyai tugas pokok
membuat keputusan sendirian. Manajemen memang adalah tim. Dalam
membuat keputusan maka tim manajemen akan menyiapkan riset,
alternatif pilihan, prioritas,dan serangkaian mekanisme pendukung
pengambilan keputusan.

Tentu saja, being alone,tidaklah berarti iya menjadi seorang


pemimpin yang soliter dan bekerja sendirian. adalah pemimpin yang
bodoh jika ia menerjemahkan being alone sesempit itu. Salah satu ciri dari
keharusan pemimpin untuk berani dalam kesendirian nya adalah
kemampuannya untuk secara tenang, tegar, dan mantap menahan diri
untuk tidak mudah mengeluh atas persoalan yang dihadapinya.dengan
demikian seorang pemimpin sejati harus menjaga agar para bawahannya
mempunyai kepercayaan tinggi kepadanya. Dalam sikap ini seorang
pemimpin di pantangan untuk mengeluh di depan umum .

BAB 14 KONSEP KEDELAPAN: POSITIONING

Konsep pengambilan posisi ini memberikan tuntunan secara praktis


bagaimana kita sebaiknya bersikap. Konsep ini penulis pelajari dari guru
dan atasan penulis, Drs. Moeljoto Djojomartono, seorang banker senior
yang andal dan pernah memimpin di dunia perbankan selama t25 (dua
puluh lima) tahun, sebagai anggota direksi bank pemerintah termasuk
sebagai Direktur Utama Bank Eksim selama 15 (lima belas) tahun, selama
periode 1973-1988.
Selanjutnya sambil berjalan, penulis mengembangkan konsep ini
sesuai dengan pengalaman yang terjadi. Pokok-pokok pedoman konsep
ini adalah:
a. Tentukanlah lebih dahulu secara jelas posisi masing-masing yang
akan mengadakan dialog, temu muka, negosiasi, dan lain-lain.
Sebaiknya kenali betul siapa lawan bicara kita, sampai dimana kira-
kira kekuatan yang bersangkutan untuk menekan kita.
b. Kenali dan ketahui secara jelas ambang batas kewenangan dan
tanggung jawab kita baik terhadap diri sendiri, lembaga maupun
nantinya kepada Tuhan YME. Ingat baik-baik, bekerja adalah
amanah di samping ibadah.
c. Apabila memang harus menolak atas suatu permohonan
laksanakanlah secara jelas/transparan, dengan data-data yang
lengkap dan jelaskan pertimbangannya secara sopan dan
terhormat.
d. Perhitungkan apa pun risiko yang mungkin timbul dan siap
menghadapi risiko tersebut.
e. Secara tertib administrasi laporkan kepada atasan langsung atas
penolakan tersebut lengkap dengan pertimbangan-pertimbangan
dan risikonya.
Apabila konsep positioning ini lebih didalami dalam hubungan
kita dengan Sang Pencipta, maka akan terasa pentingnya bahwa dalam
hidup sehari-hari, positioning kita terhadap Tuhan YME memang harus
selalu dimonitor secara tetap dan teratur. Sebagai seorang pemimpin,
positioning kita adalah ibadah dan amanah terhadap Tuhan YME.
Dalam hubungan kita dengan bawahan, dalam kerangka positioning
terhadap Tuhan YME adalah, amanah untuk memimpin bukan
memanfaatkan posisi untuk diri sendiri. Salah satu tugas pemimpin
adalah mendidik dan membimbing. Dengan demikian, dalam situasi
apapun seorang pemimpin tidak dibenarkan untuk membenci bawahan
atau menyayangi bawahan tertentu secara khusus.

BAB 15 KONSEP KESEMBILAN: ANALISIS KEMUNGKINAN

Konsep ini menggunakan pendekatan optimalisasi peran otak,


terutama membantu pengembangan otak sebelah kanan (right
hemisphere). Temuan dari para ahli menyebutkan bahwa otak manusia
terdiri atas dua hemisphere, yang terdiri atas dua kelompok, kiri dan
kanan, dengan pembagian sebagai berikut:

Dari tabel tersebut tampak bahwa hemisfer kanan dari otak yang
mempunyai kecakapan holistik mendorong berkembangnya improvisasi,
inovasi, pro-aktif, kreativitas. Maka, jangan heran, pada waktu sekolah
ada individu-individu yang tidak menonjol prestasi belajarnya, namun pada
waktu yang bersangkutan masuk ke dunia kerja justru menunjukkan
prestasi yang mengesankan. Ini kemungkinan karena kemampuannya
mengolah dan mengoptimalkan berfungsinya hemisfer kanan.

BAB 16 KONSEP KESEPULUH: TITIK PUSAT KESEIMBANGAN

Pengertian dari konsep ini sebenarnya merupakan penjabaran


yang lebih jelas dari ajaran Ki Hadjar Dewantoro yang sudah disampaikan
sebelumnya, yaitu: "Tng ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso,
Tut wuri handayani'.
Apabila seorang pemimpin mampu berperan sebagal panutan yang
pantas di contoh, mampu menciptakan keseimbangan antara kepentingan
perusahaan dan karyawannya serta mampu menjadi pendidik,
pembimbing, dan sumber inspirasi lembaganya secara konsisten, maka
dia mampu menjadi titik pusat keseimbangan.
Pendalaman mengenai mantaat dari konsep ini tidak hanya untuk
organisasi besar saja, tetapi dimulai dari organisasi terkecil yaitu rumah
tangga. Keutuhan dan Keharmonisan rumah tangga sangat bergantung
pada siapa yang menjadi center gravity of power. Demikian juga
perusahaan, katakanlah sebagai ilustrasi, keberadaan suatu cabang
tentunya ada pemimpinnya. Pemimpin cabang harus menjadi titik pusat
keseimbangan kekuatan di mana bawahannya mempunyai rasa aman
untuk bekerja karena percaya sepenuhnya bahwa baik keperluan pribadi
mereka maupun keperluan lembaganya selalu mendapat perhatian
khusus dari pemimpinnya Seluruh persoalan yang timbul secara
profesional dapat ditangani secara bermutu oleh pemimpinnya. Bawahan
tidak pernah ragu bahwa apa yang diucapkan oleh si pemimpin memang
akan benar-benar dilaksanakan. Bawahan yakin bahwa kalau ada
masalah, si pemimpin akan tampil ke depan untuk menyelesaikannya atau
paling tidak membantu penyelesaiannya. Si pemimpin menjadi daya
dorong lembaga dan mampu menjadi sumber inspirasi bawahannya
maupun lingkungannya.

BAB 17 KONSEP KESEBELAS: KEPEMIMPINAN UTUH


Seseorang yang ingin berhasil memimpin dengan baik,sebaiknya
mempelajari kiat-kiat agar siap menjadi pemimpin Unggul, melalui
kepemimpinan utuh. Belajar dapat dilakukan melalui studi literatur, tetapi
lebih penting adalah kemampuan untuk menyerap semua pengetahuan
(knowledge) dan sekaligus menerapkannya secara terampil (skilled)
dalam kesehariannya sebagai pemimpin. Untuk mampu menjadi
pemimpin yang utuh diperlukan pengetahuan maupun keterampilan
tertentu, yang meliputi ketajaman visi, memiliki nilai-nilai luhur dan
keberanian, yang semuanya dilandasi oleh kompetensi dan didukung oleh
kematangan karakter.
Menurut para ahli, seorang pemimpin yang utuh harus mampu
menguasai secara seimbang kombinasi antara pikiran yang cerdas, hati
yang tulus, dan keberanian atau dalam bahasa keseharian yang lebih
tepat untuk keberanian adalah: Nyali.
Ada pepatah bijak mengatakan tidak ada yang sempurna di dunia
ini, tetapi mencari yang "utuh, adalah mungkin. Demikian juga dengan
kepemimpinan. Tidak ada pemimpin yang sempurna, selama ia adalah
manusia. Tetapi, membangun pemimpin yang utuh adalah mungkin. Ini
adalah garis besar pemikiran dari para ahli tersebut. Gotlich adalah
mantan Wakil Presiden Eksekutif Honeywell International yang sekarang
menjadi Presiden Mercer Delta Executive Learning bersama dua mitranya
di Mercer Delta Executive Learning menemukan bahwa perusahaan-
perusahaan terbaik di dunia pada saat ini mengembangkan pemimpin
yang utuh.
Pemimpin yang utuh adalah pemimpin yang mampu menja-
lankan kepemimpinannya atas dasar tiga pilar: Pikiran, Hati, dan
Keberanian. Sebuah pemikiran yang genial, yang dikembangkan dari
sebuah film yang sangat laku di Amerika Serikat, The Wizard of Oz. Di film
tersebut ada tiga tokoh yang berjuang untuk mencari dirinya masing-
masing. Scarecrow mencari kecerdasan. Tin Man mencari perasaan.
Cowardly Lion mencari keberanian. Pada akhirnya, setiap tokoh
menemukan bahwa mereka tidak utuh. Keutuhan itu akan terbangun jika
ada kecerdasan, perasaan, dan keberanian. Pemimpin yang utuh,
memiliki ketiganya.

BAB 18 KONSEP KEDUA BELAS: ETIKA DAN HUKUM

Apa yang diajarkan oleh Matsushita sebagai pemimpin puncak


adalah membangun organisasinya sebagai organisasi bisnis yang punya
etika. Etika adalah tantangan terkini dari setiap pemimpin puncak.
Kegagalan dan kejatuhan organisasi-organisasi besar lebih banyalk
disebabkan terjadi krisis etika di dalam diri pemimpin, khususnya
pemimpin puncaknya. Di luar negeri, kita melihat ambruknya Enron
dicincang. Barangkali, kita perlu belajar kepada Konosuke Matsushitam
yang berprinsip not for bread alone, it is for bread and value. Dan value itu
adalah etika. Untuk menjaga korporasinya, Matsushita sejak 1933
mencanangkan kode etik korporasinya, yaitu:
1) Spirit of service through industry
2) spirit of fairness
3) spirit of harmony and cooperation
4) spirit in striving Jor progress
5) spirit of courtessy and humility (dan pada tahun 1937 ditambahkan
dua butir)
6) spirit of accord with natural laws
7) spirit of gratitude
Apa yang diajarkan oleh Matsushita sebagai pemimpin puncak
adalah membangun organisasinya sebagai organisasi bisnis yang punya
etika. Etika adalah tantangan terkini dari setiap pemimpin puncak.
Kegagalan dan kejatuhan organisasi-organisasi besar lebih banyak
disebabkan terjadi krisis etika di dalam diri pemimpin, khususnya
pemimpin puncaknya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku


a. Kelebihan Buku
 Buku cukup menarik karena pembahasan tiap perbabnya
dirangkum dari berbagai materi.
 Dari segi materi buku ini sangat membantu dalam
mempelajari konsep kepemimpinan. Selain banyak teori dan
kutipan-kutipan para ahli, buku ini juga menyajikan contoh
kisah nyata dari tokoh-tokoh terkenal ataupun kejadian-
kejadian yang umum disekitar kita.
 Informasi yang disampaikan dalam buku cukup mutakhir
mengikuti perkembangan zaman.

b. Kekurangan Buku
 Pemilihan kata kurang tepat, sehingga ada beberapa kalimat
yang sulit dipahami.
 Dilihat dari segi gaya bahasa, buku ini memiliki bahasa yang
terlalu kaku dan tidak bersahabat dengan pembaca
sehingga pembaca kerap merasa bosan ketika baru
membaca beberapa paragraph.
 Dilihat dari segi materi, buku ini terlalu banyak penjabaran,
sehingga pembaca bingung dengan maksud dan tujuan dari
materi tersebut.

Ide tambahan
Selain 13 konsep yang dijelaskan oleh buku tersebut, ada sebuah
ide tambahan sebagai penambah kekurangan buku 13 konsep beyond
leadership ini.
Ide tersebut adalah, konsep kepemimpinan diri pada masa remaja
menuju dewasa. Yang dimana dalam masa itu banyak sekali remaja yang
kurang memiliki sikap kepemimpinan terhadap dirinya sendiri, sehingga
mudah sekali terikut arus pergaulan yang kurang baik.
Selain itu, remaja yang memiliki sikap kepemimpinan diri yang baik
perlu diajarkan untuk mempertahankan sikap tersebut. karena remaja
memiliki peran yang sangat penting untuk membangun bangsa.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai